BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, pelatihan atau penelitian. Pendidikan dilakukan secara sadar dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

BAB I PENDAHULUAN. secara adil dan makmur, maka diperlukan suatu pendidikan. Hal ini. ditegaskan pada pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. kemajuannya. Disamping itu tiap-tiap individu manusia mempunyai kepentingan dari

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Di negara kita Indonesia pendidikan formal seperti sekolah adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi diharapkan dapat mengubah

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BAB I PENDAHULUAN. potensi tumbuh dan berkembang serta kecenderungan bersifat ingin tahu

BAB I PENDAHULUAN. dicontohkan oleh Rasulullah SAW, karena dengan akhlak-nya yang mulia beliau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Disamping manusia. terjadi karena manusia dianugerahi akal oleh Allah Swt, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pendidikan dan yang ditegaskan dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri terhadap aspek-aspek kehidupan dan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membentuk manusia yang baik dan berbudi luhur menurut cita-cita dan

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah sedang giat menggalakkan pembangunan disegala bidang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya yang penting bangsa dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena merupakan

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 pasal 3. 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan lembaga utama yang memainkan peranan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang ada pada

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekolompok orang yang ditransfer dari generasi ke generasi berikutnya melalui pembelajaran, pelatihan atau penelitian. Pendidikan dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia. Pendidikan merupakan sejumlah pengamalan dari seseorang atau kelompok untuk dapat memahami sesuatu yang sebelumnya tidak mereka pahami. Pengalaman itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok dengan lingkungannya. Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar) pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam lingkungan. 1 Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan 1 Beni S. A mbarjaya, Psikologi Pendidikan dan Pengajaran (Teori & Praktik), (Yogyakarta: CAPS, 2012), h.7. 1

2 kualitas sumber daya manusia. 2 Pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional yakni masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera baik dari segi material maupun spritual, juga membentuk manusia Indonesia seutuhnya yakni manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagaimana yang tertuang di dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak muia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 3 Dari konsep tersebut, dapat diartikan bahwa pendidikan nasional di Indonesia bertujan mencerdaskan dan mengembangkan kehidupan bangsa yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan budi pekertinya. Tujuan Pendidikan yang telah ditetapkan tersebut harus dicapai secara optimal oleh setiap lembaga pendidikan, maka setiap negara harus melakukan tujuan pendidikan tersebut secara nasional dan sesuai dengan falsafah masing-masing bangsa. Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang membangun, menjadikan pendidikan 2 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar Dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000.), h. 1. 3 Undang-Undang RI No.20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, (Yogyakarta: Media Abadi, 2003), h. 11.

3 sebagai modal dasar pembangunan untuk berupaya semaksimal mungkin mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia secara seutuhnya dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dan beradab. Pendidikan agama Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut aturan-aturan Islam. 4 Pendidikan yang dipahami dan dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam sumber dasarnya yaitu Alquran dan as-sunnah. 5 Tujuan pendidikan agama Islam adalah perubahan yang diharapkan pada subjek didik setelah mengalami proses pendidikan baik pada tingkah laku individu dan kehidupan pribadinya maupun kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya di mana individu itu hidup. 6 Sedangkan tujuan akhir pendidikan agama Islam adalah untuk membentuk kepribadian muslim dalam rangka mencapai dunia dan akhirat dengan ridha Allah. 7 Kehidupan yang pertama di dalam agama Islam dimulai dengan iman atau 4 Rahman Ritonga, Akidah Merangkit Hubungan Manusia Dengan Khaliknya Melalui Pendidikan Akidah Anak Usia Dini, (Surabaya: Amelia, 2005), h. 328. 5 Mujtahid, Reformulasi Pendidikan Islam, (Malang: UIN-Maliki Press, 2011), h. 18. 6 Ibid, h. 330. 7 Ibid, h. 333.

4 aqidah. 8 Iman adalah sesuatu yang diyakini di dalam hati, ucapan, dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan. 9 Sebagai langkah awal realisasi kalimat syahadat, yang merupakan inti dari keimanan dalam Islam adalah yang sering disebut rukun iman. 10 Sebagai mana dijelaskan dalam firman Allah, Surah An-Nisa ayat 136: Ayat ini memberikan penjelasan bahwa bila kita ingkar kepada Allah, maka akan mengalami kesesatan yang nyata. Orang yang sesat tidak akan merasakan kebahagian dalam hidup. oleh karena itu, beriman kepada Allah sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia. Dalam agama Islam pilar-pilar keimanan yang terkenal rukun iman, terdiri dari enam pilar. Keenam pilar tersebut adalah keyakinan Islam terhadap hal-hal yang ghoib yang hanya dapat diyakini secara transedental, sebuah kepercayaan terhadap hal-hal yang di luar nalar manusia. Rukun Iman (pilar keyakinan) ini adalah terdiri 8 Arryyansyah, Al- Qur an Aqidah, (Jakarta: CV Pustaka Dwipar, 2009), h. 54. 9 Maharasri Skobahiya dan Imron Rosyadi, Studi Islam, (Surakarta: Lembaga Pengembangan Ilmu-Ilmu Dasar LPI, 2006), h. 7. 10 Ibid, h. 37.

5 dari : pertama, iman kepada Allah. Kedua, iman kepada Malaikat-malaikat Allah. Ketiga, iman kepada kitab-kitab Allah. keempat, iman kepada Rasul-rasul Allah. Kelima, iman kepada hari kiamat. keenam, iman kepada qada dan qadar Allah. 11 Enam pilar keimanan umat Islam tersebut merupakan sesuatu yang kewajiban di miliki oleh setiap muslim. Hal ini ditegaskan melalui ayat Alquran. Seperti: Surah al-baqarah ayat 285: Dari ayat tersebut kita disuruh Allah untuk beriman kepada kitab-kitab, malaikat-malaikat-nya, Rasul-rasul-Nya karena kita adalah umat Islam harus mempercayainya. Dan juga ditegaskan dalam Alquran Surah al-baqarah ayat 26: 11 Ibid, h. 54.

6 Dalam surah ini, mengandung makna kewajiban beriman kepada Hari Kiamat dan kita disuruh untuk beramal shaleh, maka kita akan mendapatkan pahala. 12 Manfaat iman dan hikmahnya iman bagi kehidupan manusia. Iman bukan sekedar kepercayaan yang ada di dalam hati, akan tetapi sekaligus menjadi daya dan kekuatan yang mendorong dan membentuk sikap dan perilaku hidup. Jika masyarakat terdiri dari orang-orang yang beriman, maka akan terbentuknya suasna dalam masyarakat tersebut rasa aman, tenteram, damai dan sejahtera. 13 Sedangkan fungsi iman adalah menyadarkan manusia selulu ingat Allah, bertaqwa, tawakal, ikhlas serta percaya dengan hal yang ghoib. Anak dalam persfektif Islam merupakan amanah dari Allah. Orang tua bertanggung jawab untuk membimbing anaknya sejak dini agar anak tumbuh dan berkembang dengan baik serta dapat menyesuaikan diri dengan lingkunganya. Saa t ini orang tua berkewajiban pula untuk mendidik agar beriman dan ihsan seperti yang dicontohkan Rasulullah dan orang tua juga berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan kepada Allah. Surah At-Tahrim ayat 6 : 12 Ibid, h. 55. 13 Ibid, h. 54.

7 Ayat di atas mengandung tentang perintah bertakwa kepada Allah dan berdakwah, dan anjuran menyelamatkan diri dari kelurga dari api neraka serta pentingnya pendidikan Islam sejak dini. Disinilah tanggung jawab keluarga terhadap anak-anaknya. Taman Kanak-kanak merupakan entukan pendidikan usia dini yang berada pada jalur pendidikan formal, sebagai mana dinyatakan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 28 Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK) Raudhatul Athfal atau bentuk lainnya sederajat.. Taman Kanak-kanak (TK) adalah jenjang pendidikan formal pertama yang memasuki anak usia 4-6 tahun pendidikan dasar. Menurut Peraturan Pendidikan nomor 27 tahun 1990, tentang pendidikan prasekolah BAB I pasal 1 disebutkan: Pendidikan praekolah adalah pendidikan unuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik dluar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar.

8 Pendidikan anak usia dini khususnya Taman Kanak-kanak(TK) adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pertumbuhan dan perkembangan seluruh aspek kepribadian anak. Selain Taman Kanak-Kanak juga dikenal adanya kelompok bermain atau play group dan penitipan anak. Taman Kanak-Kanak realisasi dari usaha belajar sedini mungkin, sebelum anak memasuki sekolah dasar. Taman Kanak-kanak menyelenggarakan kegiatan belajar untuk kelompok A (4-5) dan kelompok B (5-6). Pendidik atau guru mempunyai kewajiban untuk membimbing anak didiknya, karena Taman Kanak-Kanak merupakan lembaga pendidikan yang pertama setelah pendidikan lingkungan dikeluarga. 14 Seorang pendidik hendaklah mengetahui betapa besarnya tanggung jawab mereka di hadapan Allah azza wa jalla terhadap pendidikan putra putri Islam yaitu terdapat dalam surah Al-kahfi ayat 66 : Ayat ini dengan aspek pendidikan bahwa seorang pendidik hendaknya, mengarahkan ke jalan yang benar dan menuntun anak didiknya dalam hal ini 14 Gutama, Sosiologi Pengantar Anak Usia Dni (Apa, Mengapa, dan Siapa yang Bertanggung jawab Terhadap program Pendidikan Anak Usia Dini?), (Jakarta: Direktorat PAUD, Ditjen Diklusepa, Depdiknas, 2004), h. 2.

9 menerangakan bahwa peran seorang guru adalah sebagai fasilitator, tutor, mentor pendamping dan yang lainya. Peran tersebut dilakukan agar anak didiknya sesuai dengan yang diharapkan oleh bangsa negara dan agamanya. Pendidik atau guru memiliki peran yang sangat penting mengingat pengalaman-pengalaman yang dialami anak pada masa ini adalah langkah awal untuk menumbuhkan sikap mengenalkan rukun iman kepada anak usia dini atau Taman Kanak-Kanak setelah pendidikan di keluarga. Ajaran agama Islam itu bersifat sempurna, guru dalam memberikan kegiatan belajar pada anak didik harus diperhatikan kematangan atau tahapan perkembangan dari segi pembelajaran, waktu dan tempat serta taman bermain. 15 Agar tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan Islam tercapai dengan sempurna. Pembelajaran rukun iman di Taman Kanak-Kanak Attayyibah Handil Malang Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar ini sangat besar peranannya dalam memberikan pengenalan sejak dini kepada siswa tentang agama Islam agar siswa beriman dan bertaqwa kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari akhir dan qada dan qadar. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, ditemukan fakta bahwa pembelajaran Rukun Iman di Taman Kanak-Kanak Attayyibah Handil Malang Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar pendidik sudah berupaya untuk menjalankan pembelajaran dalam mengenalkan kepada anak usia dini tentang pembelajaran rukun iman. Namun, belum juga mendapatkan hasil sepenuhnya. Hal ini dibuktikan dalam 15 Ibid, h. 134.

10 pelaksanaan pembelajaran rukun iman dari segi metode, strategi, dan media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Serta sarana prasarana yang tidak memadai dan kurangnya sumber pembelajaran padahal sumber pembelajaran ini banyak sekali ditemukan oleh guru seperti buku cerita malaikat, rasul, hari akhir dan lain-lain. Oleh karena itulah pembelajaran ini menjadi kurang maksimal. Apabila tidak ada upaya perbaikan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan, akan semakin sulitlah pencapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. Lebih jauh lagi, tujuan pendidikan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia tidak sesuai dengan harapan. Melihat hal yang sedemikian, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai pembelajaran Rukun Iman terhadap Taman pendidikan Kanak- Kanak, yang hasil penelitiannya akan dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul: PEMBELAJARAN RUKUN IMAN DI TAMAN KANAK-KANAK ATTAYYIBAH HANDIL MALANG KECAMATAN GAMBUT KABUPATEN BANJAR. B. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang di atas dalam kaitannya dengan judul ini, maka rumusan masalah yang menjadi pokok bahasan dan pedoman penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pembelajaran Rukun Iman di Taman Kanak-Kanak Attayyibah Handil Malang Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar?

11 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pembelajaran Rukun Iman di Taman Kanak-Kanak Attayyibah Handil Malang Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar? C. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul dan meluasnya pembahasan, maka penulis akan membatasi pembahasan sesuai dengan definisidefinisi berikut : 1. Pembelajaran Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar peserta didik dengan pendidik. 16 Pembelajaran yang dimaksud ialah kegiatan yang berlangsung selama proses belajar mengajar, yang dimulai dari perencanaan pembelajaran rukun iman, pelaksanaan rukun iman, dan evaluasi pembelajaran rukun iman. 2. Rukun Iman Iman adalah sesuatu yang diyakini di dalam hati, ucapan, dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan. Sebagai langkah awal realisasi kalimat syahadat, yang merupakan inti dari keimanan dalam Islam adalah yang sering disebut rukun iman. Dalam agama Islam pilar-pilar keimanan yang terkenal rukun iman, terdiri dari enam pilar. pertama, iman kepada Allah. Kedua, iman kepada Malaikat-malaikat 16 Fahrul Razi, Perencanaan Pembelajaran, ( Pontianak: 2010 ), h. 5.

12 Allah. Ketiga, iman kepada kitab-kitab Allah. keempat, iman kepada Rasul-rasul Allah. Kelima, iman kepada hari kiamat. keenam, iman kepada qada dan qadar Allah. 3. Taman Kanak-kanak Taman Kanak-Kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi empat tahun sampai enam tahun. Jadi yang dimaksud judul di atas adalah pelaksanan para pengajar dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada dalam mengenal Rukun Iman agar peserta didik dapat meyakini di dalam hati, ucapan, dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan pada Taman Kanak-Kanak Attayyibah Handil Malang Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar sehingga menjadi anak yang beriman dan bertaqwa. D. Alasan Memilih Judul Adapun alasan yang dapat penulis kemukakan sehingga menyebabkan penulis mengadakan penelitian ini antara lain : 1. Pembelajaran Rukun Iman sangat penting diberikan kepada anak usia dini kerana dalam kehidupan yang pertama di dalam agama Islam adalah iman. Oleh kerena itulah anak sebagai generasi penerus menjadi penentu kehidupan pada masa yang akan datang. 2. Karena harapan orang tua dan guru menjadikan seorang anak mengenal Rukun Iman sejak di Taman Kanak-Kanak.

13 3. Sepengetahuan penulis dan juga didukung dengan informasi sekolah bahwa sampai saat saat ini sekolah yang bersangkutan tersebut belum ada yang mengadakan penelitian. E. Tujuan Penelitian Dari beberapa pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas maka tujuan yang hendak dicapai di dalan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pembelajaran Rukun Iman di Taman Kanak-Kanak Attayyibah Handil Malang Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran Rukun Iman di Taman Kanak-Kanak Attayyibah Handil Malang Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar. E. Signifikasi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk : 1. Sebagai bahan orang tua siswa, hasil penelitin ini diharapkan menjadi masukan untuk meningkatkan proses pembelajaran Rukun Iman kepada anak usia dini. 2. Sebagai bahan informasi bagi kepada sekolah, guru-guru, dengan mengetahui pentignya pembelajaran Rukun Iman kepada anak usia dini. 3. Merupakan sumbangan bagi dunia pendidikan dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya di bidang ilmu ketarbiyahan.

14 4. Menambah wawasan pengetahuan bagi penulis, serta pihak lain yang berkepentigan terhadap hasil penelitian ini. F. Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab dengan sistematika peulisan sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah dan penegasan judul, definisi operasional, perumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikasi penelitian dan sistematika penulisan. Bab II : Landasan teori yang berisi tentang pengertian pembelajaran, pengertian rukun iman, langkah-langkah pembelajaran rukun iman di Taman Kanakkanak, faktor-faktor yang mempengarui pembelajaran Rukun Iman. Bab III : Metodologi penilitian yang berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, setting penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data (metode observasi, wawancara dan dokumter), teknik pengolahan data (analisis data serta prosedur penelitian). Bab IV : Laporan Hasil Penelitian, yang berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V : Penutup, yang berisi tentang simpulan dan saran-saran. Sedangkan bagian akhir berisi daftar pustaka serta lampiran.