PENGARUH TINGKAT INFLASI TERHADAP PERKEMBANGAN PD. BKK KARTASURA. (Tinjauan Yuridis Mengenai Perjanjian Kredit PD.BKK Kartasura)

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN KLIRING ANTAR BANK ATAS WARKAT YANG BERBENTUK CEK PADA BANK INDONESIA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang usahanya, semula hanya melakukan tugas sebagai. perdagangan dan setiap adanya bank baru yang di dirikan akan mempunyai

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

TINJAUAN PELAKSANAAN KEWENANGAN PENGUASAAN ATAS BARANG JAMINAN FIDUSIA OLEH DEBITUR

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasaarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

PELAKSANAAN NOVASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN KREDIT MACET OLEH BANK

BAB I PENDAHULUAN. Kekomplekkan ini telah menciptakan suatu sistem dan pesaing baru dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

Oleh : IWAN BAYU AJI NIM : C

KAJIAN PELAKSANAAN PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PEGADAIAN KABUPATEN WONOGIRI

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. nasional, salah satu upaya untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

BAB I PENDAHULUAN. nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara. Lembaga. Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan,

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PD. BPR BKK KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,

PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT CITA DEWI COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian hutang piutang ini dalam Kitab Undang-Undang Hukun Perdata

BAB I PENDAHULUAN. kondisi perbankan yang tidak sehat diturunkan melalui Bank Indonesia sebagai Bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan gencar-gencarnya Pemerintah meningkatkan kegiatan

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KHASANAH, SIDOHARJO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. dan harus siap dalam menghadapi pasar bebas dimana setiap sekat. dan makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang

GADAI DAN HAK KEBENDAAN TINJAUAN YURIDIS GADAI SEBAGAI HAK KEBENDAAN UNTUK JAMINAN KREDIT

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PROSES JUAL BELI PERUMAHAN SECARA KREDIT

PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) KC SOLO KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan di Indonesia termasuk Hukum Perbankan Indonesia.

PERANAN KLIRING DALAM LALU LINTAS PEMBAYARAN GIRAL DI BANK INDONESIA CABANG SURAKARTA

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

ASPEK JAMINAN DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) PERSERO

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Dalam rangka memelihara

PERJANJIAN KREDIT DENGAN SISTEM REKENING KORAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menunculkan bidang-bidang yang terus berkembang di berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada Undangundang

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah sektor negara, sektor swasta, dan sektor koperasi. Koperasi adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mendorong dan menggairahkan dunia usaha, Pemerintah

ASURANSI DAN KREDIT PERBANKAN

Disusun oleh: INDRIANTO HERIBOWO C

BAB I PENDAHULUAN. mereka pada dasarnya ingin hidup layak dan selalu berkecukupan. 1 Perbankan

PNPM MANDIRI PERDESAAN

PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN DI PT.BUMIDA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan di bidang ekonomi merupakan bagian dari

PENYELESAIAN KREDIT MACET DENGAN HAK TANGGUNGAN PADA PT. BPR ARTHA SAMUDRA DI KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. berbuat semaksimal mungkin dan mengerahkan semua kemampuannya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda. perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi

BAB I PENDAHULUAN. bersifat konvensional dan bank yang bersifat syariah. Bank yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa keuangan yang utama. Bank menerima simpanan dana. masyarakat dan menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman pada

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang mengelola kekuatan potensi ekonomi menjadi kekuatan

PEMBIAYAAN DAN JAMINAN (Aspek Jaminan pada Perjanjian Pembiayaan Konsumen di PT. WOM Finance Tbk, Surakarta)

Fendhi Harsinto Aji NIM : C

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang berkembang menjadi krisis ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. layak dan berkecukupan. Guna mencukupi kebutuhan hidup serta guna

BAB I PENDAHULUAN. lembaga inilah yang bergerak dalam hal pembiayaan sumber dana. Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini terlihat dalam pembukaan Undang-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis data yang akan dapat membantu penulis dalam melakukan penelitian.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA

A. Kesimpulan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. adanya modal dalam mengembangkan unit usaha yang sedang dijalankan,

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kebutuhan masyarakat akan pembiayaan sekarang ini semakin tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. turunnya daya beli masyarakat tetapi juga karena tingginya inflasi.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. eksternal sehingga mampu bersaing pada tingkat global dengan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. bertahap, pada hakikatnya merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi

PENINGKATAN PENDAPATAN PENGUSAHA KECIL MIKRO DITINJAU DARI PEMBERIAN KREDIT OLEH PERUSAHAAN DAERAH BADAN KREDIT KECAMATAN KARANGANYAR PADA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan di bidang teknologi telah memacu perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia sebagai bagian masyarakat dunia mau tidak mau harus

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan dan dunia usaha maupun jasa lainnya. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian.

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PD. BPR BKK KECAMATAN BOYOLALI KOTA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BPR BKK WONOGIRI KOTA

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan tersebut adalah sektor negara, swasta dan koperasi. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan Nasional, peran

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BPR BKK PATI KOTA KABUPATEN PATI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang sama dan apabila diperlukan bisa dibebani dengan bunga. Karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang diemban perbankan nasional tidaklah ringan. 1. perbankan menyatakan bahwa bank adalah : badan usaha yang menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang sebagfai Negara yang sedang

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

BAB I PENDAHULUAN. rangka pembaharuan hukum dengan mengadakan kodifikasi dan unifikasi

ADIKA SETIOKO B

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENENTUKAN BESARNYA SUKU BUNGA PINJAMAN DALAM SENGKETA HUTANG PIUTANG (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tolak ukur dari keberhasilan pembangunan nasional yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. jasa perbankan atau keuangan. Dalam hal ini, perbankan merupakan inti dari

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

ASPEK HUKUM JAMINAN DALAM PERJANJIAN PINJAM- MEMINJAM UANG ATAU KREDIT. (Studi Kasus Koperasi KPRI Guru Sekolah Dasar di Sragen)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S-1) Pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta

Transkripsi:

PENGARUH TINGKAT INFLASI TERHADAP PERKEMBANGAN PD. BKK KARTASURA (Tinjauan Yuridis Mengenai Perjanjian Kredit PD.BKK Kartasura) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : DEKA SETYA DEPNATA NIM : C.100.050.087 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini Pemerintah Indonesia sedang berusaha dengan giatnya melaksanakan pembangunan di bidang ekonomi guna peningkatan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Pembangunan ekonomi dan pembangunan di bidang lainnya salah satu yang dicanangkan pemerintah yaitu di bidang perbankkan merupakan suatu program Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan pembangunan nasional. Mengingat keberadaan bank sebagai lembaga keuangan sangat penting di dalam penyediaan modal, maka timbul suatu gagasan pada pemerintah daerah untuk para nasabah terutama mereka yang bertempat tinggal di wilayahnya, dalam hal ikut berpartisipasi melaksanakan pembangunan nasional. Bantuan itu berwujud pemberian pinjaman kredit kepada para nasabah dimana pemberian kredit itu guna sebagai modal atau tambahan modal untuk sarana meningkatkan laju inflasi. Dengan meminjam modal kepada Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan, disamping bunganya lebih rendah dari bank konvensional pinjaman juga akan lebih berguna untuk meningkatkan laju inflasi perekonomian. Dalam era reformasi dan era globalisasi yang sedang berjalan seperti sekarang, pemerintah mengalami krisis dari berbagai bidang baik yang bersifat material maupun immaterial untuk menumbuhkan dan menggerakkan bidang 1

2 perekonomian maka diperlukan modal sebagai pelancar utama dalam pembangunan nasional. Dunia perbankkan bagi ekonomi lemah dan menengah sangat dibutuhkan apalagi dalam menghadapi peristiwa moneter, selain itu jenis dan jasa antara daerah satu dengan daerah yang lainnya saling membutuhkan dan saling berpengaruh dari berbagai kepentingan. Urusan perbankan pun sangat sibuk dan dibutuhkan khususnya oleh para pihak yang menghendaki kemajuan perekonomian dalam memperoleh dana guna pelaksanaan dan pengembangan usaha-usaha bisnis dapat ditempuh dengan cara melakukan kredit melalui jasa perbankkan. Bank dalam memberikan kredit kepada para nasabah harus mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai dengan yang di perjanjikan, untuk itu dalam pelaksanaan perbankkan harus memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat, salah satunya dampak naiknya tingkat inflasi merupakan resiko yang harus dihadapi didalam dunia usaha perbankkan dalam memperoleh keyakinan bank sebelum memberikan jasa kredit, bank harus mencermati dan menilai tentang kemampuan modal dan agunan serta prospek usaha yang dilakukan debitur. Peran pemerintah dalam bidang perbankkan guna menunjang tercapainya perekonomian yang lebih baik, yang salah satunya adalah dalam penyediaan modal guna terselenggaranya suatu kegiatan perekonomian yang produktif. 1 Namun beberapa dasawarsa sekarang ini dunia perbankkan di Indonesia mengalami keguncangan akibat suatu peristiwa moneter yang 1 Hasil interview dengan Bp. Setiyono Waluyo Jati, selaku Direktur Utama Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Kartasura pada tanggal 6 Oktober 2008

3 menyebabkan lumpuh dan merosotnya perekonomian serta pasar modal yang cukup signifikan. Salah satu peristiwa moneter yang sangat penting dan yang dijumpai hampir semua negara di dunia adalah inflasi. Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Kecenderungan perlu digaris bawahi, karena seandainya harga-harga dari sebagian besar barang diatur atau ditentukan oleh pemerintah, maka hargaharga yang dicatat oleh biro statistik mungkin tidak menunjukkan kanaikan apapun (karena yang dicatat adalah harga-harga resmi pemerintah). 2 Karena pembicaraan mengenai harga selalu menarik dalam analisis hukum ekonomi, sebab harga merupakan besaran ekonomi yang merupakan salah satu penentu ada tidaknya keseimbangan intern (intern balance), khususnya dalam rangka penentuan dan pengendalian laju inflasi. Tetapi barangkali tidak ada besaran ekonomi yang selalu ramai dibicarakan dan bahkan menjadi momok pemerintah selain harga dan laju inflasi. 3 Sebagai contoh, dampak yang ditimbulkan dari kenaikan harga BBM kemarin merupakan salah satu masalah hukum ekonomi yang sangat berpengaruh sekali terhadap laju tingkat inflasi. Dimana laju inflasi tersebut juga berpengaruh terhadap perkembangan perbankkan di Indonesia dan hal itu juga dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama masyarakat yang tergolong ekonomi lemah. Karena dengan adanya kenaikan BBM masyarakat merasa sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan mereka, hal ini disebabkan karena 2 Boediono, Ekonomi Makro, BPFE : Yogyakarta, 1985, Hal 155 3 Hasil interview dengan Bp. Joko Riswanto sebagai salah satu karyawan di Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Kartasura

4 pendapatan masyarakat yang sangat kecil, sedangkan tingkat harga kebutuhan yang harus dipenuhi semakin tinggi. Dengan keadaan yang seperti ini, penulis ingin atau berminat mengambil judul : Pengaruh Tingkat Inflasi Terhadap Perkembangan Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Kartasura (Tinjauan yuridis perjanjian kredit PD. BKK Kartasura). Dan disamping itu penulis juga ingin mengetahui sampai dimana keberadaan Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Kartasura akan berpengaruh terhadap laju tingkat inflasi. B. Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dalam hal ini untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang menjadi fokus penelitian dalam penulisan hukum ini dan untuk menghindari terjadinya pengaburan dan perluasan masalah sebagai akibat luasnya ruang lingkup tentang objek yang akan dikaji dan supaya penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan serta tujuan yang hendak dicapai, maka penulis melakukan pembatasan mengenai daerah yang menjadi sasaran penelitian dan mengenai sistem perjanjian yang dilakukan oleh PD. BKK Kartasura dengan para nasabah serta guna mengetahui seberapa besar dampak laju tingkat inflasi antara PD. BKK Kartasura dengan para peminjam modalnya.

5 Di daerah Kartasura terdapat sebuah perusahaan daerah badan kredit kecamatan yang memberikan peminjaman modal dengan bunga ringan akan tetapi di daerah Kartasura juga masih banyak terdapat usaha-usaha peminjaman modal ilegal dengan bunga pinjaman yang sangat tinggi dan berdampak besar terhadap naiknya laju tingkat inflasi. Sehingga penelitian ini menjadi PENGARUH TINGKAT INFLASI TERHADAP PERKEMBANGAN PD. BKK KARTASURA (Tinjauan Yuridis Mengenai Perjanjian Kredit PD. BKK Kartasura). C. Perumusan Masalah Masalah adalah suatu bentuk kesenjangan yang muncul ketika terjadi ketidaksingkronan antara teori dengan praktek. Menurut Fred N. Kerlinger permasalahan adalah sebagai pertanyaan-pertanyaan yang dicoba untuk ditemukan jawabannya. 4 Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti dapat merumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimanakah tinjauan umum Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Kartasura? 2. Apa faktor terjadinya tingkat inflasi di Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Kartasura? 3. Bagaimanakah pengaruh dari tingkat inflasi terhadap perkembangan Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Kartasura? 4 Khudzaifah Dimiyati dan Kelik Wardiyono, Metode Penelitian Hukum (Buku Pegangan Kuliah), Surakarta : Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2004, Hal 49

6 4. Bagaimanakah persyaratan perjanjian kredit Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Kartasura berdasarkan hukum positif? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka peneliti menentukan tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya tingkat inflasi Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Kartasura terhadap dampak peningkatan produksi pertanian dan industri bagi masyarakat sekitar dalam memenuhi kebutuhan modalnya. 2. Untuk mengetahui dampak yang timbul dari tingkat inflasi dalam usaha melindungi nasabah terhadap perkembangan Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Kartasura. 3. Untuk mengetahui bentuk dan pelaksanaan perjanjian kredit Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Kartasura berdasarkan hukum positif di Kecamatan Kartasura. E. Manfaat Penelitian Suatu penelitian akan mempunyai arti penting bila dapat berguna atau bermanfaat bagi para pembacanya. Dengan adanya tujuan yang telah tersebut diatas, penelitian mengenai Badan Kredit Kecamatan (BKK) ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

7 1. Manfaat Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran dan pengetahuan terhadap ilmu hukum pada umumnya dan hukum perbankkan pada khususnya. 2. Manfaat Praktis : a. Untuk memberikan masukan-masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, instansi-instansi pemerintah maupun swasta yang berkaitan dengan objek yang diteliti. b. Hasil penelitian ini sebagai bahan pengetahuan dan wacana bagi penulis serta sebagai syarat untuk memenuhi tugas akhir dalam rangka memperoleh derajat sarjana hukum UMS. F. Metode Penelitian Untuk memperoleh data atau informasi serta penjelasan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan pokok permasalahan diperlukan suatu pedoman penelitian atau metode penelitian. Karena dengan menggunakan metode penelitian akan memudahkan melakukan penelitian terhadap suatu masalah. Adapun metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini sebagai berikut : 1. Metode Pendekatan Penelitian ini mendasarkan pada penelitian hukum yang dilakukan dengan pendekatan non doktrinal yang kualitatif. 5 Hal ini disebabkan 5 Soetandyo Wignjosoebroto, Metode Penelitian Hukum, Program Pasca Sarjana, Surabaya : Universitas Airlangga, Hal 1-3

8 dalam penelitian ini, hukum tidak hanya dikonsepsikan sebagai keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, melainkan meliputi lembaga-lembaga dan proses-proses yang mewujudkan berlakunya kaidah-kaidah itu dalam masyarakat, sebagai perwujudan makna simbolik dari pelaku sosial, sebagaimana termanifestasi dan tersimak dari aksi interaksi antar mereka. Dengan demikian dalam penelitian ini akan dicoba dilihat sejauh mana keterkaitan antara faktor hukum dengan faktor ekstra legal (faktor diluar hukum) yang berkaitan dengan objek yang diteliti. 2. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian yang bersifat deskriptif. Suatu penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang suatu keadaan atau gejala-gejala lainnya. Sedangkan menurut Winarno Surakhmad metode deskriptif ini membicarakan beberapa kemungkinan untuk memecahkan permasalahan yang ada sekarang ini dengan mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, serta menginterpretasikan data-data yang akhirnya didapatkan kesimpulan. 6 3. Sumber dan Jenis Data Penelitian ini menggunakan jenis data yang berasal dari dua sumber yang berbeda, yaitu : 6 Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Dasar Metode Dan Tehknik, Bandung : Tarsito, 1985, Hal 147

9 a. Data Primer Yaitu data-data yang berupa keterangan-keterangan yang berasal dari pihak-pihak yang terlibat dengan obyek yang diteliti. Dalam hal ini adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pimpinan dan karyawan-karyawan Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Kartasura. b. Data Sekunder Data sekunder biasanya telah tersusun dalam bentuk dokumen yang berupa peraturan perundang-undangan, buku-buku, dokumendokumen dan sumber-sumber lainnya yang ada hubungannya dengan obyek penelitian. 4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Wawancara atau Interview Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data dengan menanyakan langsung kepada informan atau pihak yang berkompeten dalam suatu permasalahan. 7 Dalam hal ini adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pimpinan dan karyawan-karyawan Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Kartasura. 7 Sugiarto, Dergibson, Siagian, Tehknik Sampling, Jakarta : Gramedia Pustaka Umum, 2001, Hal 44

10 b. Questioner Metode pengumpulan data dengan cara ini yaitu dengan mengajukan serangkaian pertanyaan kepada responden secara tertulis. 5. Metode Analisis Data Data yang diperoleh diatas pada hakikatnya masih bersifat mentah dan belum dapat berbicara apa-apa. Untuk membuatnya berbicara, datadata tersebut perlu dianalisis, yaitu memaknai data-data tersebut sebagai bahan pertimbangan bagi penarikan kesimpulan. Di dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis kualitatif. Analisis kualitatif sebenarnya merupakan suatu tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis maupun lisan, analisis kualitatif ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang diperoleh yang kemudian dihubungkan dengan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. G. Sistematika Skripsi Untuk memudahkan pemahaman dalam pembahasan dan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai keseluruhan penulisan penelitian ini, maka penulis akan menguraikan sistematika skripsi yang terdiri dari 4 (empat) bab dan tiap-tiap bab dibagi dalam sub-sub bab yang disesuaikan dengan lingkup pembahasannya, adapun sistematika penulisan penelitian ini yaitu sebagai berikut :

11 BAB I : PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. PEMBATASAN MASALAH C. PERUMUSAN MASALAH D. TUJUAN PENELITIAN E. MANFAAT PENELITIAN F. METODOLOGI PENELITIAN G. SISTEMATIKA SKRIPSI BAB II : LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Tentang Bank (Undang-undang No. 10 Tahun 1998) 1. Pengertian Bank Sebagai Lembaga Pembiayaan 2. Macam-macam Perbankkan 3. Nasabah Yang Terlibat Dalam Perjanjian Kredit di Bank B. Gambaran Umum Tentang Inflasi 1. Pengertian Inflasi 2. Macam-macam Inflasi 3. Efek Inflasi 4. Teori-teori Inflasi 5. Cara Mencegah Inflasi C. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian Kredit 1. Pengertian Kredit 2. Jenis-jenis Kredit

12 3. Sistem Perjanjian Kredit BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum Tentang Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Kartasura. 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Kartasura 2. Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Kartasura 3. Alasan-alasan Didirikannya Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Kartasura 1. Sasaran dan Wilayah Kerja Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Kartasura B. Faktor-faktor terjadinya tingkat inflasi terhadap perkembangan Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Kartasura. C. Pengaruh tingkat inflasi terhadap perkembangan Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Kartasura. D. Sistem persyaratan perjanjian kredit di Badan Kredit Kecamatan Kartasura. BAB IV : PENUTUP Merupakan bab yang berisi kesimpulan dan saran dari bab yang sebelumnya, sekaligus sebagai kesimpulan dari penelitian dan juga merupakan bab yang penutup dari penulisan skripsi ini.