PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MOSAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PAMARDISIWI MUJA-MUJU YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MOZAIK ANAK KELOMPOK B POS PAUD HARAPAN BUNDA GIRIWONDO

KATMINI AR. KOESDYANTHO NIM:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PKK KARTINI PADOKAN KIDUL TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B1 TK PKK 51 TERONG

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN BERBAGAI MEDIA

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI BENDA REALIA

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI KEGIATAN MENYUSUN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK PERTIWI 49 CANDEN JETIS BANTUL

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS TK PERTIWI KACANGAN, TODANAN, BLORA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE BATIK PADA ANAK USIA DINI

PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B3 TK AISYIYAH V PALU

Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang

Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini di TK Khasanah Islamic Entrepreneur Preschool

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Asturo Pada Anak Kelompok A Tk Dewi Sartika

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI MENDONGENG PADA KELOMPOK BERMAIN HARAPAN BANGSA CANDIROTO TEMANGGUNG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEMBENTUK DENGAN PLAYDOUGH ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK IBNUL QOYYIM SLEMAN

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI GUIDED DISCOVERY LEARNING

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Melalui Kegiatan Meronce Biji-bijian Di Kelompok Bermain Ceria Gondang Kecamatan Gondang Mojokerto

IMPROVING FINE MOTOR SKILLS CHILDREN PLAYING THROUGH MOZAIK 5-6 YEAR IN TK PKBM MELATI MUKTIJAYA DISTRICT ROKAN DOWNSTREAM

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN MELEMPAR BOLA KE DALAM KERANJANG KELOMPOK A DI TK PKK 76 KENTOLAN KIDUL GUWOSARI PAJANGAN BANTUL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU PECAHANDI KELAS III SD NEGERI KYAI MOJO ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE SINEKTIK UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI JLABAN

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERAJINAN MERONCE SISWA KELAS V SDN 114 PEKANBARU

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI PEMBELAJARAN SENI MELIPAT ORIGAMI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B2 TK Sandhy Putra Telkom)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

ABSTRAK. Kata kunci : Metode Demonstrasi, Kolase, Kemampuan Seni Rupa

PENINGKATAN MOTORIK HALUS MELALUI MEMBATIK DENGAN MEDIA TISSU TK PERTIWI KEDUNGWARU BLORA

PENERAPAN KEGIATAN MELIPAT TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ST. ANTONIUS-2

PENERAPAN MOTODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONSTRUKSI SISWA KELAS IV SD NEGERI 145 PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

JURNAL. Oleh: MUIN DWI ASTUTI NPM P. Dibimbing oleh : 1. DEMA YULIANTO, M.Psi. 2. ANIK LESTARININGRUM, M.Pd.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENJEPIT KERTAS KARTON PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELOMPOK BERMAIN STAR KEDIRI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B1 TK PKK 51 TERONG, DLINGO, BANTUL, DIY SKRIPSI

MEWARNAI GAMBAR DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BERGOLO KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA

PENERAPAN MELIPAT, MENGGUNTING, MENEMPEL (3M) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. anak-anak telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat dan pada usia 5 tahun

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK B1 TK ABA GAMBRENGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A DI TK BENER YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT MAKU KEC. DOLO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KB

PENINGKATAN STABILITAS GERAK MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PAPER QUILLING PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA BALONG CANGKRINGAN SLEMAN ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

PERANAN FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP WARNA DI KELOMPOK B TK NURUL ISLAM LAMBARA KECAMATAN TAWAELI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR SISWA KELAS I SD NEGERI GEMBONGAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI 3W2H PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALAM ARTIKEL E-JOURNAL

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

Febrina Saptayani 1, Zariul Antosa 2, Munjiatun 3

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN LARI BOLAK BALIK MEMINDAHKAN BENDA PADA ANAK KELAS 1A SD NEGERI JARAKAN

MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI MENARI PADA KELOMPOK B2 DI TK AL ISLAM I JAMSAREN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Bermain Pasir Pada Anak Usia 3-4 Tahun

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DI KELOMPOK A TK HARAPAN BANGSA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN BENDA KONKRET PADA ANAK KELOMPOK B

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PENGOLAHAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA SURAKARTA AJARAN 2013/2014.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENINGKATAN KREATIVITAS MEWARNAI GAMBAR MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B1 TK NEGERI PEMBINA PALU UTARA

ADANYA PENGARUH MENEMPEL GAMBAR DENGAN TEKNIK MOZAIK TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS II SD GEMBONGAN

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

Meningkatkan Perilaku Sosial Anak melalui Metode Kerja Kelompok pada Kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Toboli

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR PADA ANAK USIA TK

Artikel Publikasi Ilmiah, Diajukan Sebagai salah satu persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MERONCE MELALUI METODE DEMONSTRASI ANAK KELOMPOK B

BAB I PENDAHULUAN. memberikan ekspresi terhadap pemikiran menjadi kreatif. Permainan dapat

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN BOLA BOCCE PADA ANAK AUTIS DI SLB INSAN MANDIRI DLINGO JURNAL SKRIPSI

Penggunaan Tepung yang Tepat dalam Kegiatan Membatik untuk Meningkatkan Keterampilan Motorist Halus Anak di TK Negeri Pembina Yogyakarta

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

STUDI KEMAMPUAN MENGENAL POLA ABCD-ABCD PADA ANAK KELOMPOK B DI TK SE-GUGUS 3 KECAMATAN KASIHAN

MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN KUBUK MANUK DI KELOMPOK A TK ABA NUR-HUDA BANTUL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KELAS IV SD N BALANGAN II

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MOSAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PAMARDISIWI MUJA-MUJU YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Menempuh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Apri Tri Sulastri NIM 12111247024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET 2015

Peningkatan Ketrampilan Motorik...(Apri Tri Sulastri) PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MOSAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PAMARDISIWI MUJA-MUJU YOGYAKARTA IMPROVEMENT FINE MOTOR SKILLS THROUGH MOSAIC ACTIVITIES ON CHILDREN GROUP B IN TK PAMARDISIWI MUJA-MUJU YOGYAKARTA Oleh : apri tri sulastri, ppsd/pg-paud apriemut@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan mosaik pada anak Kelompok B TK Pamardisiwi Muja-Muju Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif dengan menggunakan modifikasi model Kemmis dan Mc Taggart. Subjek penelitian adalah anak Kelompok B yang berjumlah 15 anak terdiri dari 9 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Objek penelitian ini adalah keterampilan motorik halus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu jika minimal 80% dari 15 anak memiliki keterampilan motorik halus dengan kriteria berkembang sangat baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan motorik halus anak kelompok B TK Pamardisiwi Muja-Muju dapat ditingkatkan melalui kegiatan mosaik. Peningkatan keterampilan motorik halus anak dapat dilihat pada hasil penelitian pratindakan diperoleh 33,3% atau 5 anak dari 15 anak berada pada kriteria berkembang sangat baik. Pada siklus I diperoleh 73,33% atau 11 anak dari 15 anak yang berada pada kriteria berkembang sangat baik. Pada siklus II diperoleh 93,33% atau 14 anak dari 15 anak berada pada kriteria berkembang sangat baik. Penelitian dihentikan sampai Siklus II karena sudah memenuhi kriteria keberhasilan indikator yaitu minimal 80% dari 15 anak motorik halusnya berkembang sangat baik. Cara yang dilakukan yaitu 1) anak mengambil benda kecil dengan dua jari, 2) anak diminta menempel benda-benda kecil, seperti kertas dipotong kecil-kecil, daun dan biji-bijian pada pola yang sudah disediakan guru. Kata kunci: Keterampilan Motorik Halus, Kegiatan Mosaik, Kelompok B Abstract This study aims to improve fine motor skills through mosaic activities in Grup B children at TK Pamardisiwi Muja- Muju Yogyakarta. This type of research is a collaborative classroom action research using a modified model of Kemmis and Mc Taggart. Subjects were children Group B consist of 15 children from 9 boys and 6 girls. The object of this study is the fine motor skills. Data collection methods used were observation. The instrument used was the observation grade. Data analysis techniques performed quantitative descriptive. The success of the indicators set that is if at least 80% of having 15 children motor skills smooth with the criteria is very good. The results showed that the fine motor skills of children in group B TK Pamardisiwi Muja-Muju can be enhanced through mosaic. Improved fine motor skills can be seen in the results obtained preaction 33.3% or 5 children from 15 children were on criteria developed very well. In the first cycle obtained 73.33% or 11 children from 15 children who are very good at developing criteria. In the second cycle was obtained 93.33% or 14 children from 15 children are very good at developing criteria. The study was stopped until the second cycle because it meets the criteria of success indicator is at least 80% from 15 of children developing fine motor skills are very good. How that is done is 1) the children took small objects with two fingers, 2) children were asked to stick to small objects, such as paper cut into small pieces, leaves and seeds on the pattern that has provided teacher. Keywords: Fine Motor Skills, Mosaic Activities, Group B

2. Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 2 Tahun ke -4 2015 PENDAHULUAN Lembaga pendidikan anak usia dini adalah tempat yang dirancang sebagai tempat bermain dan belajar bagi anak-anak usia 0-6 tahun yang memberikan pengaruh signifikan terhadap corak dan karakter anak, sebagai tempat dalam proses tahap pertumbuhan dan perkembangan anak, sekaligus merupakan masa yang tepat untuk meletakan dasar perkembangan pembiasaan nilai-nilai agama, moral, sosial emosional, kemandirian dan kemampuan dasar berbahasa, kognitif, fisik motorik dan seni. Pendapat di atas sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 58 Tahun 2009 tentang Standar PAUD, meliputi 5 aspek pengembangan yaitu, nilai moral agama, fisik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional. Salah satu pengembangantersebut terdapat di dalam bidang pengembangan fisik motorik, terutama motorik halus. Motorik halus adalah gerakan yang melibatkan otot-otot kecil, misalnya otot jari tangan, otot muka, terutama yang melibatkan otot tangan dan jari. Menurut Aswarni Sudjud (1998: 81-82) perkembangan motorik pada anak ada dua yaitu motorik halus dan motorik kasar. Sedangkan keterampilan motorik halus menurut MS. Sumantri(2005: 143) adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan keterampilan yang mencakup pemenfaatan dengan alat-alat untuk bekerja dan objek atau pengontrolan terhadap mesin, misalnya mengetik, menjahit, dan lain-lain. Sedangkan menurut Sukadiyanto (1997: 70) keterampilan motorik adalah keterampilan seseorang dalam menampilkan gerak sampai gerak lebih kompleks.keterampilan motorik halus sangat diperlukan oleh anak-anak dalam persiapan mengerjakan tugas-tugas di sekolah, karena hampir sepanjang hari anak-anak di sekolah menggunakan kemampuan motorik halus untuk kegiatan akademiknya. Sejalan dengan MS. Sumantri (2005: 146) tujuan dari perkembangan motorik halus adalah anak mampu mengembangkan keterampilan motorik halus yang berhubungan dengan gerak kedua tangan, anak mampu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jarijemari seperti: menulis, menggambar, dan memanipulasi benda-benda. Berdasarkan observasi di Kelompok B TK Pamardisiwi Muja-Muju, keterampilan motorik halus anak belum berkembang secara optimal. Pada kegiatan menganyam anak masih mengalami kesulitan saat memasukkan bagian kertas kedalam sela-sela media anyaman. Dari 15 anak ada 10 anak pada kegiatan meronce dengan manik-manik, anak masih kesulitan memasukkan benang ke dalam lubang manikmanik. Salah satu penyebabnya adalah kegiatan seperti mengayam, melipat, dan mosaik jarang dilakasanakan sehingga anak kurang terstimulasi dalam mengembangkan keterampilan motorik halus anak. Hal tersebut terjadi karena pembelajaran yang dilakukan belum sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran motorik halus, seperti yang diungkapkan MS. Sumantri (2005: 147) bahwa

Peningkatan Keterampilan Motorik...(ApriTri Sulastri 3 prinsip pembelajaran motorik halus adalah berorientase pada kebutuhan anak, belajar melalui bermain, kreatif dan inovatif, lingkungan kondusif, dan menggembangkan keterampilan hidup. Salah satu kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak adalah kegiatan mosaik.kegiatan mosaik merupakan kegiatan yang sangat menarik dan menyenangkan. Melalui kegiatan mosaik anak dapat belajar berpikir, kreatif, keterampilan tangan, dan berimajinasi. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR) secara kolaboratif. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok B TK Pamardisiwi Muja-Muju yang beralamat Jalan Suroharjo UH 11/635 Yogyakarta pada bulan Oktober-November 2014. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah 15 anak Kelompok B TK Pamardisiwi Muja-Muju Yogyakarta, terdiri dari 9 anak laki-laki dan 6 anak perempuan berusia 4-5 tahun. Prosedur Penelitian Penelitian ini mengacu pada modifikasi model Kemmis & Mc Taggart. Pada Gambar 1 berikut adalah gambar rancangan penelitian perencanaan: `Gambar 1. Rancangan Penelitian Perencanaa Kemmis & Mc Taggart (Sumber: Suwarsih Madya, 2009: 67) Dari Gambar 1 di atas dijelaskan bahwa rancangan penelitian perencanaan adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan yaitu membuat rencana kegiatan harian (RKH), menyiapkan bahan-bahan mosaik, kertas, daun dan biji-bijian, dan menyiapkan lembar observasi. 2. Pelaksanaan tindakan yaitu menerapkan RKH yang telah disusun serta melakukan observasi sebagai sarana pengumpulan data dalam waktubersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran. 3. Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan KBM dari proses kegiatan pembelajaran sampai hasil yang dicapai pada pelaksanaan tindakan. 4. Refleksi dilakukan bersama kolaborator untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan penerapan tindakan untuk

4. Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 2 Tahun ke -4 2015 merencanakan siklus berikutnya apabila belum memenuhi indikator keberhasilan. Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi. Observasi dilakukan untuk mengetahui peningkatan keterampilan motorik halus anak.data penelitian diperoleh dengan cara mengamati secara langsung kegiatan mosaik untuk meningkatkan keterampilan motorik halus. Berikut rubrik instrumen lembar obseravsi keterampilan motorik halus melalui kegiatan mosaikanak kelompok B TK Pamardisiwi Muja-muju Yogyakarta. Tabel 1. Rubrik Instrumen Lembar Observasi Keterampilan Motorik Halus Anak melalui Mosaik. Aspek Skor Kritera Deskripsi Menempel benda kecil dengan tepat Menjumput benda kecil 1 BB Jika Anak Belum mau menempel bahan mosaik 2 MB Jika anak menempelkan bahan mosaik dengan bantuan guru 3 BSH Jika anak menempelkan bahan mosaik pada pola tanpa bantuan guru sudah tepat tapi belum rapi 4 BSB Jika anak menempelkan bahan mosaik pada pola tanpa bantuan guru sudah tepat dan rapi 1 BB Jika anak belum mau menjumput benda kecil 2 MB Jika anak menjumput dengan 5 jari 3 BSH Jika anak menjumput dengan 3 jari 4 BSB Jika anak mampu menjumput dengan 2 jari Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif digunakan untuk menggambarkan informasi tentang perkembangan anak yang sedang ditingkatkan dalam bentuk kalimat, sedangkan data kuantitatif digunakan untuk menganalisis berupa angka. Pada penelitian ini peneliti menggunakan rumus penilaian menurut Anas Sudjiono (2010: 43): Keterangan : F=frekuensi yang sedang dicari prsentasinya N = Number of Cases (Jumlah Frekuensi) P = Angka Persentase Indikator Keberhasilan Tindakan yang diambil peneliti dikatakan berhasil jika minimal 80% dari 15 anak menunjukkan keterampilan motorik halus berada pada kriteria berkembang sangat baik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian kolabolator membahas tentang masalah- f p= X100% N Penelitian ini terdari dari dua Siklus yang dilaksanakan tiga kali pertemuan. Siklus I Pertemuan Pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 27 Oktober 2014, Siklus I Pertemuan Kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 30 Oktober 2014, dan Siklus I Pertemuan Ketiga dilaksanakan pada hari Senin tanggal 3 November 2014. Pada akhir penelitian Siklus I peneliti dan

Peningkatan Keterampilan Motorik...(ApriTri Sulastri 5 masalah yang ada pada penelitian yang sudah berlangsung. Berdasarkan data yang ditelah diperoleh, peneliti dan kolabolator menyimpulkan bahwa keterampilan motorik halus anak kelompok B TK Pamardisiwi Muja- Muju sudah mulai menunjukkan peningkatan. Peningkatan ini dapat dilihat dari pengamatan pada kondisi awal dan siklus I. Meskipun telah terjadi peningkatan dalam keterampilan motorik halus, namun peningkatan tersebut belum mampu memenuhi kriteria indikator keberhasilan yaituminimal 80% dari 15 anak yang memenuhi kriteria berkembang sangat baik. Pelaksanaan tindakan pada Siklus I, peneliti mengalami beberapa kendala di antaranya: (a) Anak masih kesulitan mengambil benda kecil dengan dua jari. (b) Anak menempelnya masih belum rapi. (c) Anak bosan dengan bahan menggunakan kertas kecil-kecil. (d) Masih banyak anak yang memerlukan bimbingan guru dalam menyelesaikan mosaik. Dari kendala-kendala yang ditemukan pada Siklus I, maka akan dilakukan perbaikan pada Siklus II agar kendala-kendala yang ada dapat diatasi. Adapun perbaikan yang dilakukan yaitu: (a) Anak dilatih mengambil benda dari ukuran besar sampai ukuran yang paling kecil dengan menggunakan dua jari. (b) Anak diajarkan mengambil bahan mosaik satu persatu agar saat menempel kepola, anak menempelnya rapi, tidak bertumpuktumpuk. (c) Guru mengganti bahan mosaik kertas menjadi bahan dari biji-bijian yang diberi warna. (d) Anak diberi motivasi/reward berupa pujian. Dengan demikian hipotesis tindakan Siklus 2 yaitu: berdasarkan solusi dari permasalahan Siklus I maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan yaitu: keterampilan motorik halus anak dapat ditingkatkan melalui bijibijian, gambar lebih menarik, dalam kegiatan mosaik di Kelompok B TK Pamardisiwi Muja- Muju Yogyakarta. Penelitian Siklus II terdiri dari tiga pertemuan. Siklus II Pertemuan Pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 4 November 2014, Siklus II Pertemuan Kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 6 November 2014, dan Siklus II Pertemuan Ketiga dilaksanakan pada hari Senin tanggal 10 November 2014. Hasil penelitian keterampilan motorik halus untuk menempel benda kecil dengan tepat dan cara menjumput benda kecil pada Siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan. Hasil yang diperoleh anak yang berada pada kriteria berkembang sangat baik sebanyak 14 anak dari 15 anak atau 93,33%, dan anak yang berada pada kriteria berkembang sesuai harapan sebanyak 1 anak dari 15 anak atau 6,67% sudah memenuhi indikator keberhasilan pada Siklus II. Berdasarkan hasil observasi sebelum dan sesudah dilaksanakan Siklus diperoleh hasil bahwa adanya peningkatan keterampilan

Persentase 6. Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 2 Tahun ke -4 2015 motorik halus pada menempel benda kecil dengan tepat dan cara menjumput benda kecil. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari meningkatnya jumlah anak yang bisa pada setiap indikator-indikator keberhasilan keterampilan motorik anak saat melakukan kegiatan mosaik. Berikut ini Tabel 1 yang menunjukkan perbandingan hasil observasi peningkatan keterampilan motorik halus melalui kegiatan mosaikpada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II. Tabel 2. Perbandingan Hasil Observasi Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II No Kriteria Pra-Tindakan Siklus 1 Siklus 2 1 BB 0 0 0 2 MB 5 (33,3%) 2 (13,33%) 0 3 BSH 5 (33,3%) 2 (13,33%) 1 (6,67%) 4 BSB 5 (33,3%) 11 (73,33%) 14 (93,33%) Berdasarkan pada Tabel 2 perbandingan persentase peningkatan keterampilan motorik halus pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II dapat disajikan melalui gambar 2 di bawah ini: 100 50 0 Gambar 2. Grafik Perbandingan Hasil Observasi Keterampilan Motorik Halus Melalui Kegiatan Mosaik Pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II. Kegiatan mosaik telah terbukti mampu meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak Kelompok B TK Pamardisiwi Muja- Muju Yogyakarta. Hal ini dapat dibuktikan dari peningkatan persentase keterampilan motorik BB BSH MB BSB halus anak pada pratindakan sebanyak 33,3% atau 5 anak dari 15 anak yang berada pada kriteria berkembang sangat baik. Pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 40,03% menjadi 73,33% atau 11 anak dari 15 anak yang berada pada kriteria berkembang sangat baik dan pada pelaksanaan Siklus II mengalami peningkatan sebesar 20% menjadi 93,33% atau 14 anak dari 15 anak yang berada pada kriteria berkembang sangat baik. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan hasil penelitian mencapai indikator keberhasilan yaitu peneliti dan kolaborator mengikuti prinsip-prinsip pembelajaran motorik halus. Prinsip pembelajaran motorik halus yang diungkapkan MS. Sumantri (2005: 147) bahwa prinsip pembelajaran motorik halus adalah berorientase pada kebutuhan anak, belajar melalui bermain, kreatif dan inovatif, lingkungan kondusif, dan menggembangkan keterampilan hidup. Pada hasil evaluasi, kegiatan mosaik yang dilakukan pada anak Kelompok B TK Pamardisiwi Muja-Muju mampu meningkatkan keterampilan motorik halus. Perbaikan yang dilakukan pada Siklus II sangat mempengaruhi perubahan keterampilan motorik halus anak yaitu dengan menambah perlakukan menggunakan biji gabah diberi warna dan biji kacang ijo untuk menarik minat anak. Tindakan pada penelitian ini dilakukan melalui kegiatan mosaik. Bahan yang saya gunakan untuk kegiatan mosaik yaitu kertas dipotong kecil-kecil, daun, biji gabah yang diberi warna dan biji kacang ijo, dan media untuk menempelkan bahan mosaik

Peningkatan Keterampilan Motorik...(ApriTri Sulastri 7 menggunakan kertas Hvs yang yang ditempel menggunakan lem. Hal ini sepedapat dengan H. M. Affandi, (2006: 9) yang menyatakan bahawamosaik adalah menempelkan potonganpotongan bahan berwarna (biasanya bahan kertas), atau butir-butiran warna (biasanya bijibijian), baik ditempelkan pada kertas, kraton, papan triplek, maupun permukaan benda-benda perkakas seperti cobek, kendi, vas bunga dan sebagainya. Kegiatan mosaik juga dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak, misalnya: melatih otot jari jemari sehingga anak dapat mengambil benda-benda kecil dengan mudah dan jarinya lentur. Kegiatan mosaik mengembangkan motorik halus anak, karena melatih otot jari jemari tangan anak, kelenturan tangan anak. Melalui kegitan mosaik anak dapat mengembangkan kreativitasnya, bahan yang dipakai dalam kegiatan mosaik mudah didapat, langkah-langkah kegiatan mudah dimengerti anak, melatih konsentrasi anak, dan membuat anak menjadi mandiri. Motorik halus anak meningkat karena diberi stimulasi yang tepat yaitu kegiatan mosaik yang menggunakan berbagai bahan mosaik. Penelitian ini menggunakan kertas, daun, biji gabah dan biji kacang ijo. Motorik halus anak juga dapat ditingkatkan dengan biji-bijian yang diberi warna agar anak mau mencoba kegiatan mosaik Kegiatan mosaik merupakan kegiatan yang membutuhkan keterampilan tangan dan jari jemari yang membutuhkan konsentrasi, imajinasi, dan kreatif. Kegiatan mosaik juga melatih kesabaran, di mana kegiatan mosaik anak diminta menempel bahan mosaik yang kecil-kecil satu persatu dengan rapi dan tepat sesuai pola. Melatih ketelitian, dalam kegiatan mosaik melatih anak untuk teliti artinya apakah bahan mosaik sudah rapi dan tepat tidak bertumpukan dalam menempelnya. Melatih kerapian, mosaik dengan hasil yang rapi akan terlihat indah pada hasil akhir. Melatih kreativitasnya karena dalam kegiatan mosaik anak dilatih mempadu padankan bahan satu dengan bahan yang lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Depdiknas (2007: 24) tujuan membuat gambar teknik mosaik dengan memakai berbagai bentuk/bahan (segitiga, segi empat, lingkaran dan lain-lain), diantaranya: (1) mengembangkan imajinasi anak, (2) mengembangkan kreativitas anak, (3) melatih kesabaran dan ketelitian, (4) mengembangkan estetika dan keindahan, (5) mengembangkan motorik halus. Tujuan dari penelitian ini yaitu meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan mosaik. Penelitian ini menyatakan bahwa keterampilan motorik halus anak meningkat melalui kegiatan mosaik. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keterampilan motorik halus anak kelompok B TK Pamardisiwi Muja-Muju dapat ditingkatkan melalui kegiatan mosaik. Peningkatan keterampilan motorik halus anak dapat dilihat pada hasil penelitian pratindakan diperoleh 33,3% atau 5 anak dari 15 anak berada pada kriteria berkembang sangat baik. Pada

8. Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 2 Tahun ke -4 2015 siklus I diperoleh 73,33% atau 11 anak dari 15 anak yang berada pada kriteria berkembang sangat baik. Pada siklus II diperoleh 93,33% atau 14 anak dari 15 anak berada pada kriteria berkembang sangat baik. Penelitian dihentikan sampai Siklus II karena sudah memenuhi keriteria keberhasilan indikator yaitu minimal 80% anak motorik halusnya berkembang sangat baik.cara yang dilakukan yaitu 1) anak mengambil benda kecil dengan dua jari, 2) anak diminta menempelkan benda-benda kecil, seperti kertas dipotong kecil-kecil, daun dan biji-bijian pada pola yang sudah disediakan guru. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru Sebaiknya dalam kegiatan mosaik, guru bisa menggunakan biji-bijian selain biji gabah dan kacang hijau. 2. Bagi Anak Sebaiknya setiap kegiatan mosaik anak bisa mengikuti dengan baik dan dapat menggunakan imajinasinya untuk membuat bentuk-bentuk mosaik yang bagus. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Untuk peneliti selanjutnya agar dapat menggunakan bahan-bahan mosaik yang lebih menarik tidak hanya menggunakan biji gabah dan kacang hijau juga bisa menggunakan biji-bijian yang lain. DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Aswarni Sudjud.(1998). Permasalahan dan Alternatif Solusinya di Lembaga Prasekolah. FIP: IKIP Yogyakarta. Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Kurikulum TK dan RA Standar Kompentensi. Jakarta: Direktorat Pendidikan TK dan SD H.M. Affandi. (2006). Seni Menggambar dan Kerajinan Tangan. Yogyakarta: PGTKI Press. Menteri Pendidikan Nasional. (2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini. MS. Sumantri. (2005). Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas, Dirjen Dikti. Sukadiyanto. (1997). Teori dan Metodologi Melatih Fisik Petenis. Yogyakarta: FIK Universitas Negri Yogyakarta. Sumanto. (2005). Pengembangan Kreativitas Senirupa Anak TK. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Rektorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi. Jakarta Suwarsih Madya. (2009). Teori dan Praktik Penelitian Tindakan. Bandung: CV Alfabeta.