KARAKTERISASI FLOWMETER UNTUK LAJU ALIRAN RENDAH PADA SIRKULASI ALAMI DI UNTAI FASSIP-01

dokumen-dokumen yang mirip
VALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA ABSTRAK

EKSPERIMEN AWAL ALIRAN SIRKULASI ALAMIAH PADA SIMULASI SISTEM KESELAMATAN PASIF

TEKNIK PERBAIKAN SAMBUNGAN TERMOKOPEL TEMPERATUR TINGGI PADA HEATING-01

PEMROGRAMAN SISTEM AKUISISI DATA PENGUKURAN PADA FASILITAS EKSPERIMEN UNTUK SIMULASI PENDINGINAN CONTAINMENT. G. Bambang Heru, Sagino

Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor Jl. KH. Soleh Iskandar KM.2 Bogor 16162

EFEK PERUBAHAN KETINGGIAN COOLER TERHADAP KECEPATAN ALIRAN AIR PADA SIMULASI SISTEM PASIF

KALIBRASI TERMOKOPEL TIPE-K PADA BAGIAN UJI HeaTiNG-03 MENGGUNAKAN cdaq-9188 ABSTRAK

DISTRIBUSI TEMPERATUR SAAT PEMANASAN DAN PENDINGINAN PER- MUKAAN SEMI-SPHERE HeaTING-03 BERDASARKAN TEMPERATUR AWAL

ANALISIS LAJU ALIRAN AIR DI COOLER PADA HEAT SINK SYSTEM UNTAI UJI FASSIP

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA COOLER TANK FASSIP - 01

Analisis Perpindahan Panas Pada Cooler Tank FASSIP - 01

PERHITUNGAN LAJU ALIR PENDINGIN AIR SISI PRIMER PADA UNTAI UJI BETA UNTUK EKSPERIMEN SISTEM PASIF

ANALISIS VISUAL PENDINGINAN ALIRAN DUA FASA MENGGUNAKAN KAMERA KECEPATAN TINGGI ABSTRAK ABSTRACT

KARAKTERISTIKA PERPINDAHAN PANAS TABUNG COOLER PADA FASILITAS SIMULASI SISTEM PASIF MENGGUNAKAN ANSYS

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan setelah di setujui sejak tanggal pengesahan

ANALISIS SUDU KOMPRESOR AKSIAL UNTUK SISTEM TURBIN HELIUM RGTT200K ABSTRAK ABSTRACT

ESTIMASI PERHITUNGAN KALOR DAN LAJU ALIRAN KALOR PADA UNTAI FASSIP-02

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB 3 METODE PENGUJIAN DAN PENGAMBILAN DATA

PENGEMBANGAN SISTEM INSTRUMENTASI THERMOBATH DAN AKUISISI DATA TERMOKOPEL TIPE K

INTEGRASI UNTAI UJI BETA (UUB) DENGAN BAGIAN UJI HeaTING-01 PADA BAGIAN MEKANIK

PEMBUATAN SISTEM MONITORING TEKANAN DAN TEMPERATUR BERBASIS PLC PADA SARANA EKSPERIMEN KONDENSASI (SEKONDEN)

KONSTRUKSI DAN KALIBRASI TERMOKOPEL TIPE K

PENENTUAN PREDIKSI WAKTU EKSPERIMEN PERPINDAHAN KALOR PENDIDIHAN MENGGUNAKAN BUNDEL UJI QUEEN-1

ANALISIS UNJUK KERJA PEMANAS DAN PENDINGIN DI UNTAI FASILITAS SIMULASI SISTEM PASIF

PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA TEKANAN DAN TEMPERATUR PADA

MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK LABVIEW. Kussigit Santosa, Sudarno, Dedy Haryanto

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

Fenomena Transport Heat Exchanger Sistem Untai

EFEK VARIASI TEMPERATUR PELAT PADA CELAH SEMPIT REKTANGULAR TERHADAP BILANGAN REYNOLDS

Aplikasi Sistem Keselamatan Pasif pada Reaktor Nuklir

BAB III METODE PENELITIAN

PENELITIAN KECELAKAAN KEHILANGAN PENDINGIN DI KAKI DINGIN REAKTOR PADA UNTAI UJI TERMOHIDROLIKA REAKTOR

PENGARUH BAHAN INSULASI TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA TANGKI PENYIMPANAN AIR UNTUK SISTEM PEMANAS AIR BERBASIS SURYA

Studi Penentuan Viskositas Darah Ayam dengan Metode Aliran Fluida di Dalam Pipa Kapiler Berbasis Hukum Poisson

RANCANG BANGUN AUTOCLAVE MINI UNTUK UJI KOROSI

PERANCANGAN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR PADA UNTAI UJI BETA TERINTEGRASI DENGAN FASILITAS HEATING-02 BERBASIS KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

Analisis Karakteristik Rewetting Dalam Celah Sempit Vertikal Untuk Kasus Bilateral Heating Berdasarkan Perubahan Temperatur Awal Plat

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS BAB II

KALIBRASI TERMOKOPEL TIPE K DENGAN HEAD BERDASARKAN SUHU PANAS KE DINGIN

MODEL AUTOMATA PENGOPERASIAN DAN PERSIAPAN UNTAI UJI TERMOHIDRAULIKA BETA

PEMBUATAN SISTEM ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA MENGGUNAKAN CIMON SCADA PADA MODEL SUNGKUP PLTN TIPE PWR

PEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT200K UNTUK MEMPEROLEH KINERJA YANG OPTIMUM ABSTRAK

Analisa Perpindahan Panas Pada Heater Tank FASSIP - 01

Sistem Akuisisi Data Suhu Multipoint Dengan Mikrokontroler

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. alat ukur suhu yang berupa termometer digital.

MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI SISTEM KENDALI INSTRUMENTASI INDUSTRI

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. Sebelum melakukan pengujian pada sistem Bottle Filler secara keseluruhan, dilakukan beberapa tahapan antara lain :

KAJIAN KEGAGALAN PENGUKURAN KETINGGIAN AIR SISTEM PENAMPUNGAN LIMBAH CAIR AKTIVITAS RENDAH (KPK01 CL001) DI RSG-GAS

ANALISA CFD DAN AKTUAL PERFORMA TURBINE BULB DENGAN HEAD 0,6 METER Gatot Eka Pramono 1

OPTIMALISASI DIAMETER KAWAT UNTUK KOMPONEN SENSOR SUHU RENDAH BERBASIS SUSEPTIBILITAS

PENENTUAN NILAI KETIDAKPASTIAN HASIL KALIBRASI DRYER OVEN MESIN SKRIPSI. Oleh: ARIE MULYA NUGRAHA

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi. Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik BINSAR T. PARDEDE NIM DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI PLASMA ABSTRAK ABSTRACT

PENGARUH SUDUT KELENGKUNGAN SUDU SAVONIUS PADA HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE TERHADAP POWER GENERATION

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA GAS TURBINE CLOSED COOLING WATER HEAT EXCHANGER DI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON

SIMULASI KECELAKAAN KEHILANGAN PENDINGIN DI KAKI PANAS REAKTOR PADA UNTAI UJI TERMOHIDROLIKA REAKTOR

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN SISTEM SIRKULASI AIR PENDINGIN KONDENSOR PERALATAN PIROLISIS SAMPAH PLASTIK

PENINGKATAN AKURASI DATA HRSANS DENGAN MODIFIKASI PERANGKAT LUNAK KENDALI PADA BAGIAN SAMPLE CHANGER

KARAKTERISTIK REWETTING DALAM CELAH SEMPIT VERTIKAL UNTUK KASUS BILATERAL HEATING

STUDI EKSPERIMENTAL DISTRIBUSI TEMPERATUR TRANSIEN PADA SEMI SPHERE SAAT PENDINGINAN. Amirruddin 1, Mulya Juarsa 2

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

AUTOMATISASI KALIBRASI SENSOR SUHU PTC DAN NTC MEMPERGUNAKAN SUMBER TEGANGAN TERPROGRAM DAC7611

KARAKTERISASI THERMOCOUPLE DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK MATLAB SIMULINK

Analisis Persamaan Respon Dosis Thermoluminescent Dosimeter (TLD) Pada Spektrum Sinar-X Menggunakan Metode Monte Carlo

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

RISET KECELAKAAN KEHILANGAN AIR PENDINGIN: KARAKTERISTIK TERMOHIDRAULIK

ABSTRAK. Kata kunci : PLTMH, Prosedur Praktikum, Sudu Turbin, Efisiensi.

ANALISIS PERFORMANSI MODEL PENGERING GABAH POMPA KALOR

PENGENDALIAN PAPARAN RADIASI NEUTRON DI KANAL HUBUNG PRSG PSTBM PADA SAAT REAKTOR RSG-GAS BEROPERASI

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Skema pressurized water reactor ( September 2015)

PENGEMBANGAN SENSOR JARAK GP2Y0A02YK0F UNTUK MEMBUAT ALAT PENGUKUR KETINGGIAN PASANG SURUT (PASUT) AIR LAUT

EVALUASI DESAIN TERMAL KONDENSOR PLTN TIPE PWR MENGGUNAKAN PROGRAM SHELL AND TUBE HEAT EXCHANGER DESIGN

PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR (TEG) DENGAN SUMBER KALOR ELECTRIC HEATER 60 VOLT MENGGUNAKAN AIR PENDINGIN PADA TEMPERATUR LINGKUNGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

RANCANG BANGUN PENGENDALIAN ph PADA INLINE FLASH MIXING DENGAN METODE NEURO-REGULATOR CONTROLLER. Dosen Pembimbing : Hendra Cordova, ST, MT.

PENGARUH BEBAN PENDINGIN TERHADAP TEMPERATUR SISTEM PENDINGIN SIKLUS KOMPRESI UAP DENGAN PENAMBAHAN KONDENSOR DUMMY

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS EKSPERIMENTAL PENGARUH RASIO OVERLAP SUDU TERHADAP UNJUK KERJA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE SKRIPSI

LAPORAN TUGAS AKHIR REDESIGN OF AIR CONDITIONING TEST-BED FOR ENERGY CONVERSION LABORARORY

STUDI EKSPERIMENTAL EFEK JUMLAH SUDU PADA TURBIN AIR BERSUMBU HORISONTAL TIPE DRAG TERHADAP PEMBANGKITAN TENAGA PADA ALIRAN AIR DALAM PIPA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

OPTIMASI KINERJA IHX UNTUK SISTEM KOGENERASI RGTT200K

ANALISIS SUB-BULUH PADA MODEL REAKTOR SUSUNAN BAHAN BAKAR BUJURSANGKAR ATAU HEKSAGONAL

PEMBUATAN SISTEM PERANGKAT LUNAK ALAT SURFACE AREA METER SORPTOMATIC 1800

PENENTUAN CALIBRATION SETTING DOSE CALIBRATOR CAPINTEC CRC-7BT UNTUK Ce-139

Gambar 2.20 Rangkaian antarmuka Hall-Effect

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-91

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

REAKTOR PENDINGIN GAS MAJU

STUDI SISTEM PENGADUK BERBASIS MAGNET DAN PEMANAS FLUIDA DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH ANGLE MIXING CHAMBER TERHADAP UNJUK KERJA STEAM EJECTOR REFRIGERATION

KARAKTERISASI PERUBAHAN TEKANAN DAN TEMPERATUR PADA UNTAI UJI BETA (UUB) BERDASARKAN VARIASI DEBIT ALIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

KARAKTERISASI FLOWMETER UNTUK LAJU ALIRAN RENDAH PADA SIRKULASI ALAMI DI UNTAI FASSIP-01 Restiya Maulana 1, Mulya Juarsa 2, Kusigit Susanto 3, Joko Prasetio Witoko 4 1 Mahasiswa tugas akhir jurusan Teknik Elektro, STT-PLN Jl. Lingkar Luar Barat, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta 2,3,4 Laboratorium Termohidrolika Eksperimental, Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional, Gedung 80 Komplek Puspitek, Serpong * E-mail : restiyamaulana29@gmail.com ABSTRAK Penelitian sistem keselamatan PLTN masih menjadi topik menarik di dunia, khususnya sistem pendingin pasif. Karena penggunaan sistem pendinginan pasif menjadi sistem keselamatan handal untuk reaktor generasi maju dalam rangka peningkatan teknologi keselamatan mandiri. Sehingga penelitian lebih lanjut terkait sistem keselamatan pasif masih perlu dilakukan untuk memahami fenomena sirkulasi alami menggunakan untai FASSIP-01. Komponen utama untai FASSIP-01 terdiri dari tangki pemanas, tangki pendingin, dan tangki ekspansi. Pengukuran parameter menggunakan termokopel dan flowmeter yang digunakan untuk mengukur laju aliran air akibat perbedaan temperatur di dalam loop. Selama eksperimen, hasil pengukuran flowmeter harus memiliki nilai keselahan relatif yang kecil untuk memperkuat perbandingan laju aliran air hasil perhitungan. Sehingga tujuan penelitian adalah untuk memperoleh hasil karakterisasi flowmeter dengan mengkalibrasi menggunakan pengukuran manual. Metode penelitian dilakukan dengan alat uji aliran rendah berupa tabung pyrex, ball valve, gelas ukur, serta stopwatch. Pengkalibrasian dilakukan dengan cara pengambilan data laju aliran dengan alat uji aliran rendah yang dibandingkan dengan hasil pengukuran flowmeter yang terkoneksi dengan sistem akuisisi data National Instrument. Pendekatan regresi juga dilakukan dengan Modul arus NI 9203, kalibrator JOFRA dan software Lab view. Selanjutnya dilakukan perbandingan metode teoritis serta metode aktual untuk mengetahui tingkat kesalahan. Sehingga didapat kurva perbandingan hasil karakterisasi dan kalibrasinya. Hasil karakterisasi berdasarkan kalibrasi menunjukan bahwa pembacaan error rata rata 6.324% dengan faktor koreksi alat sebesar 0,06324. Sehingga flowmeter FLR 1009ST-I ini layak dan siap digunakan. Kata Kunci : karakterisasi, kalibrasi, aliran rendah, flowmeter, sirkulasi alami, FASSIP-01 ABSTRACT The research about safety systems of nuclear power plants is still be interest topic in the world, especially about the passive cooling system. Because the use of passive cooling system becomes a reliable safety systems for advanced generation reactor in order to improve independent safety technology. So the further research related to passive safety system is needed to do to comprehend the phenomenon of the natural circulation using a strand FASSIP-01. The main components strand FASSIP-01 consists of a heating tank, cooling tanks, and the expansion tank. Parameter measurement using thermocouples and a flowmeter is used to measure the flow rate of water due to temperature differences inside the loop. During the experiment, flowmeter measurement results should have little relatively error to strengthen the water flow rate ratio calculation results. The purpose of the research was to obtain the results of characterization flowmeter to calibrate using manual measurements. The research method with a low-flow test equipment such as pyrex tube, ball valve, measuring cups, and stopwatch. Calibration is done by collecting data flow rates with low flow test equipment are compared with the results of the flowmeter measurement data acquisition system connected with the National Instrument. The regression approach is also done with the NI 9203 module, Jofra calibrators and Lab view. Furthermore, a comparison of theoretical methods and the actual methods to determine the error rate. The comparison of results obtained curve characterization and calibration. Results 1

showed that characterization based calibration error readings average is 6.324% with instrument correction factor of 0,06324. So that the flowmeter FLR 1009ST-I is fit and ready to use. Keywords: characterization, calibration, low flow, natural circulation, FASSIP-01 PENDAHULUAN Kecelakaan pada pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daichi yang diakibatkan oleh terjadinya station blackout karena bencana alam membawa pelajaran akan sistem keselamatan yang lebih baik. Penerapan sistem keselamatan pasif menjadi salah satu jawaban para peneliti untuk menanggulangi hal ini. Sistem kesalamatan pasif merupakan sebuah sistem yang memanfaatkan fenomena alam untuk memenuhi salah satu atau lebih dari ketiga hal berikut yakni memadamkan reaktor dengan selamat, mengambil panas peluruhan setelah shutdown, serta mengukung zat radioaktif agar tidak terlepas ke lingkungan [1]. Sistem keselamatan pasif bertingkat dan saling berhubungan untuk mengamankan reaktor PLTN. Salah satu bagian dari sistem keselamatan ini adalah Passive residual heat removing system (PRHRS). Passive residual heat removing system (PRHRS) menghilangkan panas berlebih reaktor melalui proses pendinginan yang memanfaatkan sirkulasi alami zat cair pada loop tertutup selama operasi maupun panas peluruhan dalam kondisi terjadi kecelakaan. Sirkulasi alami timbul akibat perbedaan kerapatan fluida dan perbedaan ketinggian. Salah satu penyebab terjadinya perbedaan kerapatan adalah perbedaan temperatur. Hasil dari sirkulasi alami adalah penurunan panas pada reaktor PLTN [2]. Karena penggunaan sistem pendinginan pasif menjadi sistem keselamatan handal untuk reaktor generasi maju dalam rangka peningkatan teknologi keselamatan mandiri. Sehingga penelitian lebih lanjut terkait sistem keselamatan pasif masih perlu dilakukan. Untuk memahami fenomena sirkulasi alami menggunakan untai FASSIP- 01. Komponen utama untai FASSIP-01 terdiri dari tangki pemanas, tangki pendingin, dan tangki ekspansi. Pengukuran parameter menggunakan termokopel untuk suhu dan flowmeter yang digunakan untuk mengukur laju aliran air akibat perbedaan temperatur di dalam loop. Penelitian berlangsung di laboratorium Termohidrolika, Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Dalam studi eksperimental. Alat pengukuran laju aliran air flowmeter menjadi point penting untuk memperkuat perbandingan laju aliran air hasil perhitungan. Karena itu alat pengukuran flowmeter harus memiliki kesalahan relatif yang kecil. Sehingga tujuan penelitian adalah untuk memperoleh hasil karakterisasi flowmeter dengan mengkalibrasi menggunakan pengukuran manual. TEORI Dasar Pengukuran flowmeter Semakin berkembangnya kebutuhan pengukuran khususnya dibidang aliran fluida mendorong semakin meningkatnya kebutuhan jenis instrument ukur serta kebutuhan laboratorium uji dan kalibrasi yang lebih optimal. Pengukuran (measurement) merupakan seperangkat kegiatan untuk menentukan kuantitas obyek. Mengukur adalah suatu proses empiric dan obyektif pada sifatsifat obyek maupun kejadian nyata. Sehingga angka dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek maupun kejadiian.. Kalibrasi (calibration) adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukurnya (yang telah diketahui nilainya) yang mampu tertelusur (tractable) ke standar nasional untuk satuan ukur ataupun standar internasional [3] Pada penelitian ini. Pengukuran dan kalibrasi dapat dilakukan dengan memonitoring keluaran arus, sehingga dapat diketahui nilai laju aliran air. Untuk mendapatkan persamaan konversi arus listrik ke aliran flow rate dengan rentang keluaran arus yang diberikan adalah 4-20 ma dan flow rate 0-500 ml/menit. Dengan rentangan tersebut, maka didapat persamaan 2

Prinsip Kerja flowmeter FLR 1009ST-I (1) Dengan : Q (ml / menit) Q = Debit aliran air Qmax = Debit pembacaan aliran air maksimal (500 ml per menit) I = Arus listrik (ma) Imaks = Arus listik maksimal (2 0mA) Imin = Arus listrik minimal (4 ma). Berikut merupakan gambaran grafik konversi arus dengan debit air dari hasil perhitungan [4]. 500 400 300 200 100 Q (ml / menit) Gambar 2. Bagian flowmeter FLR 1009ST-I [4] Flowmeter FLR 1009ST-I merupakan salah satu hasil pengembangan flowmeter velocity turbin dengan adanya turbine wheel di dalam rangkaian turbine wheel diatur sedemikian rupa sehingga roda berputar dengan kecepatan yang sebanding dengan laju aliran. turbine wheel memiliki bagian hitam dan putih. Hal ini dimaksudkan untuk pembacaan dari sinar infrared yang diarahkan. Sinar akan tercermin di setiap bagian putih turbin wheel. Sinar yang dipantulkan terdeteksi oleh phototransistor yang mengubah refleksi menjadi arus listrik. Rentang keluaran arus yang diberikan adalah 4-20 ma. Bagian Processing circuit menyediakan keluaran yang dapat berupa pulsa, arus, maupun tegangan. Dalam pembahasan ini kalibrasi dan karakterisasi difokuskan dengan hasil pengukuran konversi arus pada flowmeter jenis FLR FLR1009ST-I [4]. 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 I (ma) Gambar 1. Grafik konversi arus ke debit Gambar 1 diatas menelaskan tentang konversi arus (ma) kedalam satuan debit Q (ml/menit). Dimana 4mA sama dengan 0 ml/menit, dan 20mA sama dengan 500 ml/menit. METODOLOGI Alat dan Bahan Alat yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Flowmeter FLR1009ST-I 2. Kalibrator JOFRA 3. CDAQ NI 9203 4. GelasUkur 3

Bahan yang digunakanntuk mendukung penelitian adalah: 1. Tube SS ¼ 2. Tube SS 3/8 3. Ballvalve 4. Busur Derajat 5. Tabung Phyrex Karakterisasi Flowmeter untuk Laju Aliran Rendah pada Sirkulasi Alami di Untai FASSIP-01 dilakukan dengan serangkaian kegiatan sebagai berikut : Debit (ml / menit) 3000 2500 2000 1500 1000 500 Sudut 90 Sudut 80 Sudut 70 Sudut 60 Sudut 50 Sudut 40 1. Pembuatan serta karakterisasi alat uji laju aliran rendah Tujuannya adalah untuk mengkondisikan laju aliran sesuai dengan kebutuhan penelitian, dan memastikan flowmeter tidak dialiri oleh aliran dengan spesifikasi di atas kemampuan alat. 2. Pengukuran DAS National Instruement dengan kalibrator JOFRA Tujuan pengukuran adalah mendapatkan persamaan regresi valid dari hasil pengukuran yang dibaca untuk pemrograman pada LAB VIEW. 3. Pengujian Tujuan pengujian adalah untuk membandingkan pengukuran manual dengan pengukuran yang terbaca pada DAS NI yang telah tervalidasi. Gambar 3. Karakterisasi Alat Uji Aliran Rendah Dari data hasil karakterisasi alat uji aliran rendah dengan memfariasikan ketinggian serta sudut buka ballvalve. Didapat bahwa trend aliran terus meningkat sesuai dengan pembukaan sudut ballvalve dan level ketinggian air. Hal ini sesuai dengan konsep fluida bahwa: (2) 0 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 Ketinggian Permukaan Air, H (cm) (3) HASIL DAN PEMBAHASAN Karakterisasi alat uji aliran rendah Dengan Q v = debit air (ml/menit) = kecepatan aliran (m/s) Sebagai alat pendukung untuk kalibrasi dan karakterissi Flowmeter. Alat uji aliran rendah perlu dikaraterisasi terlebih dahulu. Karakterisasi ini bertujuan untuk mengkondisikan laju aliran sesuai dengan kebutuhan penelitian, dan memastikan flowmeter tidak dialiri oleh aliran dengan spesifikasi di atas kemampuan alat. (Dalam pengujian Flowmeter jenis FLR1009ST-I, maksimal laju aliran adalah 500 ml per menit.) A = Luas penampang (m 2 ) g = grafitasi bumi (m/s 2 ) h = ketinggian (m) Dalam pengujian Flowmeter jenis FLR1009ST-I yang memiliki spesifikasi pembacaan laju aliran maksimal 500 ml per menit dengan keluaran pipa 3/8 inchi pembukaan maksimal adalah 40 dan ketinggian level air bisa sampai 30 cm. Untuk memudahkan pengujian dan memperkecil 4

kemungkinan kesalahan human error. Pengkondisian kembali dilakukan. Dengan luas penampang yang disesuaikan agar pembukaan ballvalve bisa dilakukan total (90 ). Sesuai dengan konsep teori fluida yang telah dirumuskan diatas bahwa. Maka A ( luas penampang ) keluaran dikecilkan menjadi ¼ inchi. Hasilnya pembukaan ballvalve dapat dibuka total dengan ketinggian level air 60cm dan pembacaan flow 200 ml per menit. Sehingga disimpulkan alat uji aliran rendah siap digunakan untuk pengujian flowmeter FLR1009ST-I. Pengukuran DAS NI dengan kalibrator JOFRA Karakterisasi flow meter FLR 1009ST- I dilakukan dengan membandingan metoda teorits dan pengukuran langsung. Pengkarakterisasian menggunakan DAS-NI dengan kalibrator JOFRA. DAS-NI merupakan sebuah sistem akuisisi data pengukuran berbasis komputerisasi dengan jenis masukan tegangan atau arus. Dalam kasus pengkarakterisasian ini masukan yang digunakan adalah arus. Karena keluaran flowmeter FLR1009ST-I yang diambil adalah berupa arus. Dengan nilai arus 4-20 ma dan keluaran flow rate 0 500 ml per menit. Untuk mendapatkan persamaan linier dengan dua data atau titik yang diketahui dapat menggunakan formula: flowmeter sebagai debit keluaran Q = 31250 125. Formula inilah yang menjadi masukan awal pada program Labview dalam program data akuisisi. Validasi dilakukan dengan kondisi tanpa aliran dan formula awal yakni Q = 31250 125. Hasil yang terbaca adalah Regresi Pembacaan Pada LabView x Konstanta Min (ml/menit) Max (ml/menit) 31250 125 3.89 4.31 Dari hasil terlihat bahwa dengan formula awal pembacaan rata-rata pada data akusisi sistem program lab view tidak 0 melainkan ada pada level 3,89 4,31 ml/menit. Sesuai dengan tujuan untuk mendapatkan pengukuran aliran rendah yang optimal pengambilan konstanta secara manual dilakukan dan dibandingkan dengan hasil perhitungan dari pembacaan pada JOFRA. Melalui pembacaan JOFRA didapat Sehingga I (ma) Q (ml/menit) 4,1297 0 20,1297 500 (4) dengan hasil akhir dalam bentuk y = mx + c. Sehingga (5) Berdasarkan hasil perhitungan ini maka secara teori diperoleh formulasi karakterisasi (6) Melalui pengujian manual didapat dengan regresi (rata-rata pembacaan 0 ml/menit). Dari hasil ini didapat bahwa sesuai dengan perhitungan dari pembacaan JOFRA serta pengambilan data konstanta secara manual adalah sama. Sehingga untuk formulasi regresi perhitungan konversi flowmeter yang valid adalah. Dengan y adalah debit air (ml/menit) dan x merupakan formula arus (ma). 5

Dari hasil ini dapat dianalisa bahwa adanya perbedaan regresi awal metode teoritis dengan metode pengambilan manual desebabkan oleh faktor arus keluaran pada flowmeter jenis FLR1009ST-I tidak tepat sama dengan 4,0 ma melainkan 4,1297 ma. Sehingga berpengaruh pada formula yang ditetapkan. mendapatkan faktor koreksi alat dengan membandingkan nilai pengukuran manual dan nilai pengukuran FLR 1009ST-I yang terkoneksi dengan DAS NI. Dengan demikian didapatkan hasil nilai error rata- rata alat dengan persamaan. PENGUJIAN Setelah pemrograman serta formulasi didapat sehingga pengkalibrasian telah tervalidasi. Pada tahap pengujian dilakukan perhitungan nilai kesalahan error relatif untuk (7) Berikut adalah data hasil pengujian Tabel 1. Data Pengujian Perbandingan Q ukur manual dengan Q FLR pada DAS NI No Tinggi air (cm) Q Ukur rata2 (ml/menit) Q FLR rata2 (ml/menit) Rata2 Eror (%) 1 60 180.625 178.9666667 0.941196 2 50 162.797 163.5666667 0.468375 3 40 151.16 145.3666667 6.300904 4 30 135.226 117 13.71306 5 20 120.5006667 111 13.09538 6 10 94.90666667 84.27333333 15.01848 Total rata-rata eror alat 6.324 180 Q Ukur Q FLR 160 Debit (ml/menit) 140 120 100 80 10 20 30 40 50 60 Ketinggian (cm) Gambar 4. Perbandingan Q pengukuran manual dengan Q ukur FLR pada DAS NI 6

Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa laju aliran secara eksperiman dan hasil laju aliran yang terbaca oleh FLR1009ST-I memiliki trend linearitas yang hampir sama. Namun memiliki kemiringian yang sedikit berbeda. Kemiringian yang sedikit berbeda ini menunjukan nilai kesalahan relatif alat pengukuran antara keduanya. Nilai kesalahan relatif ini merupakan nilai kesalahan relatif pengukuran flowmeter FLR1009ST-I. Dari hasil diatas maka didapat rata- rata kesalahan relatif alat sebesar 6,325 % dan dapat ditetapkan bahwa faktor koreksi alat adalah 0,06235. KESIMPULAN Karakterisasi dengan cara kalibrasi FLR 1009ST-I telah berhasil dilakukan. karakterisasi regresi valid adalah dengan y = debit aliran dan x = formula arus. Selain itu didapat bahwa alat memiliki kesalahan relatif sebesar 6,325 % dan faktor koreksi 0,06235. Sehingga dengan didapatnya nilai nilai tersebut flowmeter FLR 1009ST-I layak dan siap untuk digunakan. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada staf Laboratorium Termohidrolika PTKRN BATAN dan teman teman Teknik Mesin Universitas Ibnu Khaldun Bogor serta Teknik Mesin Universitas Udayana Bali yang telah membantu dalam pelaksanaan eksperimen dalam makalah ini. DAFTAR PUSTAKA Syamsi, Nur Syam. dan Septilarso, Anggoro. 2011. Prosiding pertemuan ilmiah XXV HFI Jateng & DIY. Aplikasi Sistem Keselamatan Pasif Pada Reaktor Nuklir, Yogyakarta LEE, W. J. 2010. The SMART Reactor, 4th Annual Asian-Pacific Nuclear Energy Forum, KAERI. Rochmanto,Budi. 2010. Pendekatan Metode Kalibrasi flowmeter dan Analisis Perbandingan Dalam Perhitungan Aliran, Depok. User s Guide FLR1000/1000BR/1000ST Series Flow Sensors & Meters For Liquids OMEGA. 7