BAB I PENDAHULUAN. kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning) dan. konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik 1.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, bertanggung

BAB I PENDAHULUN. daya manusia. Dalam bidang kependidikan seorang guru harus berperan secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, serta bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan seperangkat pembelajaran yang diberikan kepada siswa termasuk di

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

ANALISIS TUJUAN MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam. Ranah Kompetensi K A P

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan tinggi. Pengajaran sebagai aktivitas operasional pendidikan. dilaksanakan oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berkualitas yang mana menjadi subjek pencipta,

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan peserta didik menuju perubahan-perubahan tingkah laku baik

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB.I. PENDAHULUAN. landasan moral, dan etika dalam proses pembentukan jati diri bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dididik, dilatih dan diarahkan agar menjadi manusia yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULIAN. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. sosial, sistem hukum yang tidak tebang pilih, pengayoman dan perlindungan keamanan, dan hak

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1, pasal 1, butir 1 yang menyatakan bahwa : belajar dan proses pembelajaran agar paeserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan Nasional dalam UU Sisdiknas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya pendidikan merupakan usaha manusia, artinya manusialah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dalam persaingan yang semakin ketat, satu-satunya cara bertahan dari

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. mengaktualisasikan atau menggali segenap potensi yang dibawanya sejak lahir. Abu Ahmadi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memiliki peran penting pada era sekarang ini. Karena tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah amanat dari Allah SWT dan sudah seharusnya orang tua. mendampingi dan mengawali perkembangan anak, sehingga anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. didik secara benar. dengan demikian, proses pembelajaran ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dikatakan sebagai makhluk pendidikan karena dia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang handal tidak hanya secara

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat telah berlangsung baik

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal ANSIRU PAI V o l. 1 N o. 2. Juli - Des

BAB I PENDAHULUAN. didik untuk menjadi manusia yang berakhlak mulia (bermoral). Sebab bangsa

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB II KERANGKA TEORI. menyenangkan sehingga aktivitas belajar dapat dimaksimalkan. Belajar

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C

BAB I PENDAHULUAN. Karya, Bandung, 2008, hlm Kamus Besar Bahasa Indonesia lengkap, CV Mini Jaya Abadi, Jakarta, 2000, hlm. 58.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia, 2008), hlm Ibid, hlm

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Nasional

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang merumuskan bahwa: mempengaruhi sumber daya manusia (SDM) suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Al-Qur an Allah menjelaskan bahwa Allah akan mengangkat. martabat orang yang berilmu. Oleh karena itu Allah berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning) dan pembelajaran (intruction). Konsep belajar berakar pada pihak peserta didik dan konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik 1. Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 6 menyebutkan bahwa: Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, bertanggung jawab terhadap kelangsungan penyelenggaraan pendidikan. (Dasar, fungsi dan tujuan, pasal 3) mengatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2 Untuk mewujudkan hal demikian, maka Pembelajaran Agama Islam di sekolah harus benar-benar dilaksanakan dengan cara yang baik agar dapat diterima dan diaktualisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan apa yang kita cita-citakan dan yang kita harapkan. Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut : 2003), h. 12 1 Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 70 2 Depdiknas, UU Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Depdiknas, 1

Artinya: Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadam u) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. 3 ( Qs. Al-Baqarah [2]: 151). Adapun dasar pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Indonesia mempunyai landasan-landasan yang cukup mantap. Landasan-landansan tersebut dapat ditinjau dari segi religius, psikologis, sosiologis dan yuridis formil. 4 Pendidikan Agama Islam disebutkan dalam Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SD dan MI adalah : Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta 2 penggunaan pengalaman. 5 Mengingat pentingnya pendidikan bagi anak juga dinyatakan dalam ayat Al-Qur an yaitu sesuai dengan firman Allah SWT SWT berikut: 3 Depertremen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemah, (Jakarta: Mizan, 2009), h. 401 4 Sahilun, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema Remaja, Jakarta: Kalam Mulia, 2002, hlm. 23 5 http://islamblogku.blogspot.com/2009/07/pengertian-dan-tujuan-pendidikan- ama_dari lintas berita.com1274.html

Artinya: Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah SWT Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan 6 ( Qs: Al Mujaadilah [58]: 11). Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang ajaran Islam, keterampilan mempraktekkannya, dan meningkatkan pengamalan ajaran Islam itu dalam kehidupan sehari-hari. Jadi secara ringkas dapat dikatakan bahwa tujuan utama Pendidikan Agama Islam adalah keberagamaan, yaitu menjadi seorang muslim dengan intensitas keberagamaan yang penuh kesungguhan dan didasari oleh keimanan yang kuat. Salah satu masalah yang dihadapi oleh dunia Pendidikan Agama Islam saat ini, adalah bagaimana cara penyampaian materi pelajaran agama tersebut kepada peserta didik sehingga memperoleh hasil semaksimal mungkin. Lembaga pendidikan bertujuan menyiapkan peserta didik yang beriman, bertakwa kreatif dan inovatif serta berwawasan keilmuan dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Usaha menyiapkan peserta didik dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan seperangkat pembelajaran yang diberikan kepada Siswa termasuk di dalamnya mata pelajaran 3 agama. 7 Maka dapat dijelaskan dalam pendidikan selalu mengupayakan untuk menciptakan peserta didik meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, dan memiliki kreatif dan inovatif sehingga dpat di bawa dalam kehidupan sehari-hari. 6 Depertremen Agama RI, Lok Cit, h 895 7 Ibid, hlm. 14

Guru sebagai pihak pendidik memegang peranan yang amat penting dan strategis dalam proses pembelajaran, maka seorang guru harus kreatif dalam menemukan hal-hal baru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Jajaran pengelola pendidikan, baik instansi yang membawahi sekolah, maupun guru sebagai pelaksana lapangan, diharapkan mampu mewujudkan tujuan minimal standar pendidikan nasional yaitu membentuk manusia berkualitas yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta dapat menjadi orang yang bertanggung jawab. Pencapaian aktivitas belajar yang maksimal dan tercapainya standar kompetensi perlu upaya-upaya terencana dan kongkrit berupa kegiatan pembelajaran bagi siswa. Kegiatan ini harus dirancang sedemikian sehingga mampu mengembangkan kompetensi, baik ranah kognitif, efektif, maupun psikomotorik. Karena itu, keahlian guru dalam memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi yang akan dicapai, strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan penciptaan suasana belajar yang menyenangkan sangat diperlukan terutama dalam meningkatkan aktivitas belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk: 1) menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, pengalaman peserta didik tentang Agama Islam sehinggga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt. 2) mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak manusia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah. 8 4 8 Ali dan Nurhayati, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Inti Prima Aksara, 2006), h. 1

5 Guru di SDN 012 Batulangka Kecil telah melakukan berbagai upaya pada mata pelajaran PAI ketika dalam proses pembelajaran. Antara lain adalah: 1. Pembelajaran dilakukan sesuai dengan jadwal 2. Guru menggunakan bahasa yang jelas ketika dalam penyampaian materi. 3. Guru menggunakan beberapa metode pembelajaran seperti, metode ceramah, dan tanya jawab. 4. Sebelum proses pembelajaran guru mempersiapakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Silabus. Hasil pengamatan peneliti di SDN 012 Batulangka Kecil pada kelas IV ditemui gejala-gejala khusunya pada pelajaran PAI yang menunjukkan rendahnya aktivitas belajar siswa, antara lain: 1. Sebagian siswa ada yang tidak mau bertanya jika ada materi pelajaran yang belum dipahami. 2. Sebagian siswa ada yang tidak mengerjakan tugas tepat waktu. 3. Sebagian siswa tidak memperhatikan guru ketika menyampaikan materi pelajaran 4. Masih ada siswa yang tidak menggunakan media disekitarnya untuk memperoleh informasi tentang materi pelajaran. Dari fenomena-fenomena atau gejala-gejala tersebut di atas, terlihat bahwa aktivitas belajar Pendidikan Agama Islam siswa tergolong rendah. Keadaan ini menurut analisa penulis sementara dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan oleh guru masih metode-metode konvensional, yang dapat membuat siswa bosan dalam proses pembelajaran, dan pada akhirnya berpengaruh pada

6 aktivitas belajar siswa.salah satu cara yang dapat penulis terapkan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah menerapkan Strategi Pembelajaran Role Reversal Questions. Silberman mengatakan bahwa dengan teknik ini guru memutar peranan, guru melontarkan pertanyaan dan siswa mencoba untuk merespon. Meskipun guru meminta peserta didik untuk memikirkan pertanyaan selama inti pelajaran, tidak hanya pada akhir pelajaran. Guru bisa mendapatkan respon yang hangat ketika guru bertanya apakah ada pertanyaan?. 9 Dan siswa akan memmberikan pertayaan, berdasarkan penjelasan diatas dapt di jelaskan strategi Role Reversal Questions dapat meningkatkan aktivitas belajara siswa dengan memberikan pertayaan dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tindakan dengan tujuan meningkatkan aktivitas belajar siswa melakukan suatu penelitian dengan judul: Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran Role Reversal Questions Pada Siswa Kelas IV SDN 012 Batulangka Kecil Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar. B. Definisi Istilah 1. Aktivitas belajar adalah proses pembelajaran yang dilaksanakn guru dengan sedemikian rupa agar menciptakan peserta didik aktif bertanya, mempertanyaan, dan mengemukakan gagasan. 10 9 Melvin L. Silberman, Active Learning, (Bandung: Nusamedia, 2006), h. 141 10 Hartono, PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan, (Pekanbaru: Zanafa, 2008), h.11

2. Strategi Role Reversal Questions adalah strategi yang memutar peranan yaitu 7 guru melontarkan pertanyaan dan siswa meresponnya. Dengan adanya pertanyaan-pertanyaan dari guru maka siswa akan lebih aktif dalam belajar untuk merespon pertanyaan tersebut. C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah serta gejala-gejala yang ada, maka dapat diidentifikasi permasalahannya yaitu: a. Masih di jumpai sebagian siswa hanya diam ketika guru menjelaskan pelajaran, sehingga tidak aktivitas siswa seperti bertanya dan memberikan tanggapan. b. Sebagian siswa tidak mau membaca buku yang di anjurkan guru, sehingga dalam mengerjakan tugas siswa tidak dapat menyelesaikanya. c. Sebagian siswa meribut dengan temannya ketika guru menyampaikan materi pelajaran. d. Masih ada siswa yang tidak mencatat ketika guru menjelaskan pelajaran,sehingga siswa tidak bisa menjawab pertayaan guru. e. Rendahnya aktivitas belajar siswa hal ini dikarenakan strategi pembelajaran yang diterapkan. f. Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam belum sempurna. 2. Pembatasan Masalah

8 Berdasarkan identifikasi masalah di atas, tidak semua masalah akan penulis teliti mengingat keterbatasan dana, waktu dan tenaga. Untuk itu penulis dalam hal ini membatasi masalah sebagai berikut: a. Upaya guru dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV SDN 012 Batulangka Kecil Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar. b. Penerapan Strategi Role Reversal Questions di kelas IV SDN 012 Batulangka Kecil Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar. c. Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui penerapan Strategi Role Reversal Questions siswa kelas IV SDN 012 Batulangka Kecil Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu, a. Bagaimana Upaya guru dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV SDN 012 Batulangka Kecil Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar? b. Bagaimanakah Penerapan Strategi Role Reversal Questions di kelas IV SDN 012 Batulangka Kecil Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar?. c. Bagaimanakah penerapan Strategi Role Reversal Questions untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam siswa kelas IV SDN 012 Batulangka Kecil Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar?. 9 D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui Upaya guru dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV SDN 012 Batulangka Kecil Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar. b. Untuk mengetahui Penerapan Strategi Role Reversal Questions di kelas IV SDN 012 Batulangka Kecil Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar. c. Untuk mengetahui penerapan Strategi Role Reversal Questions untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas IV SDN 012 Batulangka Kecil Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar. 2. Manfaat Penelitian Setelah penelitian dilaksanakan, diharapkan dapat memberikan kegunaan atau manfaat sebagai berikut: a. Penelitian ini merupakan salah satu usaha untuk memperdalam dan memperluas ilmu pengetahuan penulis, terutama berkaitan dengan kewibawaan guru dan aktivitas belajar siswa.

10 b. Penelitian ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah pengambilan tindakan perbaikan untuk selanjutnya, terutama bagi guru sebagai pendidik dalam mempertahankan/meningkatkan kewibaannya dimata siswa. c. Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat dan sumbangan terhadap sekolah yang diteliti terutama dalam meningkatkan aktivitas belajara siswa. d. Sebagai bahan penelitian lebih lanjut bagi pihak yang terkait, dimasa mendatang.

11