BAB III METODE PENELITIAN. profesi penulis dimana diharapkan ada kemudahan khususnya menyangkut

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 3.1 Denah SDN Cikaramas 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut sebagai tempat penelitian, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Sumedang. Kondisi SDN Cimalaka III dapat dikatakan cukup kuat,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan di SDN Sukarasa 3 dan 4 Kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat hubungan antara subjek penelitian, seperti yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan di SDN 2 Suntenjaya Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Alasan memilih SDN Sukawening berdasarkan pertimbangan :

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus

BAB III METODE PENELITIAN. Sumedang. Alasan pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut dipilih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Denah Sekolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang

BAB III METODE PENELITIAN. Cileunyi l Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Penentuan lokasi ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian indakan kelas ini dilaksanakan di SDN I Gegesik Kulon Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di lapangan (TK), sekaligus mencari jawaban

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Wardhani, dkk. (2007 :14), Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (classroom action research). Kasihani Kasbolah E. S (1998: 15) menyatakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Gambar 3.1 Denah SDN Cikondang III

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN. Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Secara geografis TK Pembina terletak di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Acuan peta permasalahan dalam penelitian ini adalah pemanfaatan

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian didasari pertimbangan-pertimbangan berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) class action research sebagai cara untuk menjawab

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN LIKE GAMES

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek Penelitian adalah siswa siswa kelas XI Agribisnis Produksi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SDN Sumbersari 01 Kecamatan. Pebayuran Kabupaten Bekasi. Subjek penelitian adalah siswa kelas I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdiri atas 18 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan di SDN Cijati Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang dan sesuai dengan tempat program latihan profesi penulis dimana diharapkan ada kemudahan khususnya menyangkut pengenalan lingkungan adalah apakah yang berhubungan dengan anak didik sebagai subjek penelitian atau menyangkut personel yang akan membantu dalam kelancaran kegiatan seperti guru lainnya. Dimana dalam penelitian tindakan kelas harus dibarengi dengan pendamping sebagai rekan dalam memberikan solusi pemecahan dalam setiap kegiatan dari mulai perencanaan, tindakan, observasi serta refleksi. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan sesuai dengan waktu pelajaran penjasorkes berlangsung yaitu dimulai dari bulan Februari sampai dengan bulan Juni 2011, kegiatan dipusatkan di SDN Cijati khususnya dalam pelaksanaan dan pelaksanaan evaluasi persiklus. 51

52 Tabel 3.1 JADWAL PENELITIAN No Penjelasan 1 Pembuatan Proposal 2 Seminar Proposal 3 Revisi Proposal 4 Persiapan dan Pembekalan 5 Pelaksanaa n Siklus I 6 Pelaksanaa n Siklus II 7 Pelaksanaa n Siklus III 8 Pengolahan Data 9 Penyusun Laporan 10 Sidang Skripsi Februari Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 B. Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Cijati Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang, pada siswa kelas V dengan jumlah siswa 25 orang, terdiri dari 7 orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan. Secara umum bila ditinjau dari sosial budaya dan ekonomi masyarakat peserta didik tergolong masyarakat yang perhatian terhadap pendidikan dan ini terakumulasi terhadap kualitas pendidikan di SD Cijati walaupun hal tersebut bukan salah satu faktor yang menentukan kualitas pendidikan, masih banyak faktor lainnya seperti kurang kreatifnya seorang guru terhadap pembelajaran.

53 C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Karena permasalahan dalam penelitian ini bertujuan bagaimana mengatasi kesulitan anak dalam pembelajaran pukulan backhand dimana upaya yang dilakukan dalam membantu mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan menggunakan media sasaran dinding, sehingga dengan bantuan media tersebut kesulitan anak diharapkan dapat dipecahkan. Penelitian ini berangkat dari permasalahan yang faktual dalam praktek pembelajaran yang dihadapi guru. Berbekal dari keinginan memperbaikai pembelajaran penjas pada pukulan backhand, penulis mempersiapkan diri sehubungan apa itu penelitian tindakan kelas, latar belakang, karakter dan prosedur yang harus ditempuh. Berdasarkan pendapat Kemmis dalam (Rochiati Wiriaatmaja 2005 : 12) dijelaskan bahwa penelitian kelas adalah. Sebuah inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari : a) Kegiatan praktek social atau pendidikan mereka, b) pemahaman mereka mengenai kegiatan kegiatn praktek pendidikan ini, c) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini. Sedangkan (Elliot 1991:76) Melihat penelitian penelitian tindakan sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan memungkinkan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut. Jadi secara ringkas dari pernyataan-pernyataan di atas adalah penelitian tindakan kelas adalah bagaimana guru mengorganisasi praktek pembelajarannya, dan belajar dari

54 pengalaman mereka sendiri. Mereka mencobakan suatu gagasan perbaikan dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. Penelitian ini mengacu pada siklus kegiatan yang dikembangkan model spiral Kemmis dan Tagart yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Kemudian apabila melihat perkembangannya, penelitian tindakan kelas bermula dari penelitian tindakan yang pertama dipakai oleh Kurt Lewin pada tahun 1940-an yang pada awalnya diterapkan untuk bidang sosial dan ekonomi, namun oleh Stephen Corey (1952-1953) penelitian ini dipakai untuk pertama kalinya pada bidang pendidikan. Selanjutnya pada tahun 1975 Lewrence Stenhouse memperkenalkan istilah the teacher as researcher atau guru sebagai peneliti, bersamaan dengan munculnya istilah tersebut dalam tahun yang sama dalam proyek yang dinamakan Ford Teaching Projectyang di pinpin oleh Elliot dan Clem Adelma merekrut 40 guru sekolah dasar dan menengah yang dilibatkan dalam penelitian untuk menelaah praktek kelasnya masing masing dengan penelitian tindakan dan pada akhirnya muncul istilah istilah guru peneliti dan penelitian kelas oleh guru karena penelitian untuk perbaikan itu dilakukan diruang kelas. Namun kemudian Hopkins memakai istilah Classroom Research in Action atau Classroom Action Research untuk mengingatkan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti pendidikan dengan menjadikan guru dan siswa sebagai objek penelitiannya. Berdasarkan pengertian dan latar belakang penelitian tindakan kelas, menurut Wiriaatmaja dan Wahab dalam (Suherman 2004 : 3) menyatakan bahwa karakteristik penelitian tindakan kelas yaitu,

55 Memperbaiki proses pembelajaran dari dalam. Kolaboratif dan Partisipatif, menyelesaikan masalah, meningkatkan kinerja mekanisme diri dari dalam. Kemudian penelitian ini mengacu kepada penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart seperti dijelaskan dalam Kasbolah (1999 : 14) mengatakan. Penelitian tindakan juga digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dimana keempat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen momen dalm bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. 2. Desain Penelitian Pada dasarnya desain penelitian terdiri dari empat komponen yaitu rencana, tindakan, penagamatan/obsevasi, dan refleksi. Adapun alur tindakan dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 3.1 Bagan Model Spiral dari Kemmis dan Taggart

56 D. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti yang sudah didesain dalam factor yang diselidiki. Untuk melihat kemampuan awal dalam pukulan backhand, siswa di berikan latihan tanpa petunjuk tekhnis dari guru, hal tersebut sebagai bahan evaluasi. Sedangkan observasi awal dilakukan untuk mengetahui tindakan yang tepat yang akan diberikan dalam rangka meningkatkan kemampaun maksimal siswa dalam melakukan pukulan backhand. Dari evaluasi dan observasi awal, maka dalam refleksi ditetapkan bahwa tindakan yang dipergunakan untuk meningkatkan kemampuan maksimal pukulan backhand memerlukan media sasaran dinding sebagai alat bantu pembelajaran yang berguna untuk melatih siswa dalam menetukan posisi tubuh yang tepat serta konsistensi ketepatan pukulan. Dari refleksi awal yang digunakan sebagai tolak ukur, maka dilaksanakanlah PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan prosedur sebagai berikut : 1. Tahap Perencanaan (Planning) Dalam perencanaan tahapan yang dilaksanakan adalah : a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di lapangan. Membuat lembaran pengamatan untuk siswa dan pendamping mulai dari posisi tubuh sampai ketepatan sasaran pukulan. Setiap bagian demi bagian di observasi meliputi

57 kelemahan-kelemahan siswa yang sering terjadi diantaranya mengenai penampilan/performen. c. Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan. d. Memperagakan dan sebagai guru penjas yang akan melaksakan pembelajaran. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Action) Pelaksanaan tindakan yang meliputi siapa melakukan apa, kapan, dimana dan bagaimana melakukannya. Skenario tindakan yang telah direncanakan, dilaksanakan dalam situasi yang actual. Pada saat bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi dan interprestasi serta diakui dengan kegiatan refleksi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini sebagai berikut : a. Mengimplementasikan tujuan pembelajaran pukulan backhand melalui media dinding sebagai upaya meningkatkan hasil belajar pukulan backhand dalam permainan tenis meja. b. Melaksanakan test untuk melihat kemampuan awal dari kompetensi dasar yang diharapkan. c. Menyusun rencana tindakan lanjutan sebagai upaya perbaikan hasil belajar.

58 3. Tahap observasi Selama melaksakan tindakan pembelajaran, guru sebagai peneliti bertindak sebagai observer atau mencatat segala temuan dalam pelaksanaan pembelajaran yang berhubungan dengan fokus penelitian. 4. Tahap Analisis dan Refleksi (Reflection) Guru sebagai peneliti melakukan analisis dan refleksi hasil tindakan pembelajaran. Untuk keperluan analisis, dilakukan dengan memeriksa lembaran-lembaran pengamatan tentang pukulan backhand yang meliputi catatan data temuan di lapangan, mengkaji satuan pembelajaran dan mengkaji hasil kegiatan siswa. Dari hasil tersebut maka dijadikan bahan rekomendasi untuk bahan perencanaan siklus yang telah dilakukan kurang memuaskan. E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah : a. IPKG 1 ( Instrumen Penilaian kinerja Guru ) Dilakukan untuk mengukur perencanaan tindakan dalam hal ini kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran pukulan backhand dalam permainan tenis meja melalui media dinding. Dalam hal ini kemampuan merencanakan pembelajaran seorang guru dapat dilihat pada saat sebelum melaksanakan pembelajaran, dimana dalam penelitian ini penulis bertindak sebagai guru dan observer bersama mitra (Guru Penjas). Sumber data yang diperoleh yaitu secara khusus

59 berasal dari Siswa Kelas V SDN Cijati Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. b. IPKG 2 ( Instrumen Penilaian Kinerja Guru ) Dilakukan untuk mengukur kemampuan melaksanakan pembelajaran pukulan backhand melalui media dinding. Yang dalam hal ini kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran pukulan backhand melalui media dinding. Dalam hal ini kemampuan melaksanakan pembelajaran seorang guru dapat dilihat pada saat melaksanakan pembelajaran, dimana dalam penelitian ini penulis bertindak sebagai guru dan observer bersama mitra (Guru Penjas). Sumber data berasal dari Siswa Kelas V SDN Cijati Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. c. Lembar aktivitas siswa Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini terkait dengan nilai semangat, kerjasama, dan kedisiplinan siswa pada saat pembelajaran. Sumber data berasal dari siswa kelas V SDN Cijati Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. d. Tes Hasil Belajar Dilakukan untuk melihat keberhasilan belajar siswa sebelum dan setelah pemberian tindakan dengan membandingkan nilai yang diperoleh. Tes dilakukan dalam bentuk praktek setelah proses pembelajaran selesai, tingkat kesulitan tes di tambah pada setiap siklusnya Disini peneliti bersama guru penjas memperoleh data yang

60 bersumber dari siswa kelas V SDN Cijati Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data a. Data dan Cara pengambilannya 1) Sumber Data : Yang menjadi data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru. 2) Jenis Data : Jenis data yang di dapat adalah data kualitatif yang terdiri dari: a) Proses belajar b) Rencana pembelajaran c) Data hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran b. Cara Pengambilan Data 1) Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa 2) Data tentang situasi pembelajaran pada saat dilaksanakan tindakan diambil dengan menggunakan lembaran observasi 3) Data tentang repleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi di kelas, diambil dari catatan yang dibuat guru 4) Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan didapat dari rencana pembelajaran dan lembar observasi

61 2. Analisis Data Dalam penelitian tindakan kelas, analisis data dilakukan sejak awal penelitian, pada setiap aspek kegiatan penelitian. Penelitian juga dapat langsung menganalisis apa yang diamati, situasi dan suasana kelas/lapangan, hubungan guru dengan anak didik, dan anak didik dengan teman yang lainnya. Analisis menurut Nasution dalam (Sugiono 2005:88) menyatakan bahwa. Melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras, analisis memerlukan daya kreatif, serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bias diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda. Lebih lanjut analisis data (Patton dan Moleong 2005:280) mengemukakan bahwa. Proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar, ia membedakannya dengan penapsiran yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian dan mancari hubungan di antara dimensi-dimensi uraian. Hal ini berarti bahwa peneliti akan melakukan analisis data sejak tahap orientasi lapangan. Ini selaras dengan pendapat Miles dan Huberman (Wiriaatmaja, 2005 : 139) yang menyatakan..the ideal model for data collection and analysis is one interweaves them from the begunning yang artinya model ideal dari pengumpulan data dan analisis data adalah secara bergantian berlangsung sejak awal. Pada tahap ini data ditelaah, direnungkan, dan diberi penjelasan supaya data yang telah didapat dicek untuk menentukan kebisaan data tersebut. Dalam penelitian ini pengecekan kebisaan data menggunakan ketekunan pengamatan. Data yang terjaring lewat observasi di

62 tringulasi kepada guru dan siswa. Ini dilakukan setelah selesai pembelajaran. Hal ini selaras dengan pernyataan (Moleong 2005 : 175) yang menyatakan: pengecekan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan menggunakn beberapa teknik, misalnya ketekunan pengamatan, perpanjangan keikutsertaan, tringulasi dan pengecekan teman sejawat. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu: a) Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. b) Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif, repsentasi gerak dan sebagainya. c) Penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah diorganisasikan dalam bntuk penyetaraan kalimat atau formula yang singkat dan padat tetapi mengandung arti luas. G. Validasi Data Kesahan data peelitian dapat dilihat dari keampuan menilai data dari aspek validasi data penelitian, untuk menguji validasi penelitian dapat dilakukan dengan teknik triangulasi, member chek, dan exsper opinion. (Wiriatmaja 2005 : 45) mengemukakan pengertian tentang teknik menguji validasi penelitian. 1. Triangulasi adalah memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif setelah pelaksanaan tindakan. Kegiatan triangulasi ini

63 dilakukan melalui tringulasi sumber yang ditunjukan kepada kepala sekolah, rekan sejawat, dan siswa. 2. Member chek dilakukan untuk mengecek kebenaran dan kesalahan data dalam proses ini data tentang seluruh pelaksanaan tindakan dikonfirmasikan kepada guru dan siswa melalui kegiatan reflektif pada setiap akhir pembelajaran melalui diskusi. 3. Audit trial yaitu mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing I dan II, dan teman-teman mahasiswa selama proses pelaksanan tindakan. 4. Expert opinion yaitu pengecekan terhadap kesahihan masalah peneliti kepada pakar professional dalam bidang ini. Dalam hal ini penulis mengkonsultasikan temuan penelitian kepada Pembimbing I dan II yaitu Bapak Drs. H. Hendra Somantri M.Pd dan Bapak Drs. Respaty Mulyanto M.Pd untuk memperoleh tanggapan dan arahan serta masukan sehingga validasi temuan penelitian dapat dipertanggung jawabkan. Interprestasi data dilakukan berdasarkan teori dan aturan normatif untuk memperoleh gambaran terhadap pelaksanaan pembelajaran pukulan backhand melalui media dinding. Interprestasi data tersebut meliputi keseluruhan hasil penelitian yang dilakukan pada setiap akhir siklus sehingga dapat diperoleh generalisasi tentang manfaat suatu permainan terhadap pembelajaran pukulan backhand. Dalam hal ini peneliti melaksanakan kegiatan bimbingan setiap minggu.