BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sartono (2008: 281) kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Teori burung di tangan (Bird in the Hand)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Budi Hardiatmo dan Daljono (2013) Penelitian ini mengambil topik tentang analisis faktor - faktor yang

II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pajak. Menurut Bastian dan Suhardjono (2006), net profit margin adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuntungan bagi investor yaitu keuntungan berupa dividend. gain. Capital gain diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi pengembalian investasi pada equity securities pada perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set. (pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2014). Stice et al (2005) dalam Suharli (2007) mengartikan dividen sebagai

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB II. Tinjauan Pustaka. baik dalam bentuk kas maupun saham kepada para pemegang saham suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Struktur modal merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang. Pada

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan pasar modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan landasan penulis adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jumlah cabang, dan sebagainya. Profitabilitas adalah hasil bersih dari

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI. A. Teori yang Relevan dengan Kebijakan Deviden. bahwa teori keagenan menjelaskan hubungan antara agen (manajemen

BAB I PENDAHULUAN. selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Perusahaan yang

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. 1. Profitabilitas (net profit margin) tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori mengenai kebijakan pembayaran dividen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Debt To Equity Ratio (DER) dan Devidend Payout Ratio (DPR)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Budiasih (2014) Pengaruh Debt to

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat walaupun keadaan ekonomi memburuk. Pekembangan industri

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut mendorong transaksi jual-beli yang dilakukan antara produsen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Profitabilitas sering dikaitkan dengan kemampuan perusahaan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital gain. Capital gain

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Telaah pustaka tersebut berasal dari berbagai sumber yaitu text book

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagainya. Para investor tentu mengharapkan return atas investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai investasi, seperti investasi pada proyek, investasi pada perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian Kebijakan Dividen Menurut Sartono (2008: 281) dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan guna pembiayaan investasi dimasa datang. Kebijakan dividen bersangkutan dengan penentuan pendapatan (earning) antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan didalam perusahaan yang berarti laba tersebut harus ditahan didalam perusahaan (Riyanto, 2001: 265) 2.1.2 Teori dividen Menurut Brigham dan Houston (2001:14) menyebutkan ada tiga teori dari preferensi investor yaitu: 1. Dividend irrelevance theory Suatu teori yang menyatakan bahwa dividen tidak mempunyai pengaruh, baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Teori ini mengikuti pendapat Modigliani dan Miller (MM) dalam Rizka Persia Pasadena 2013 yang menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya Dividend Payout Ratio (DPR) tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan risiko bisnis. Dengan demikian dividen sebenarnya tidak relevan untuk dipersoalkan. 7

2. Bird in the hand Theory. Menurut Gordon dan Litner 1956 dalamrizka Persia Pasadena 2013, tingkat keuntungan yang disyaratkan akan naik apabila pembagian dividen dikurangi karena investor lebih yakin terhadap penerimaan dividen daripada kenaikan nilai modal (capital gain) yang akan dihasilkan dari laba ditahan. Pendapat Gordon dan Litner (1956) oleh MM diberi nama bird in the hand fallacy. Gordon dan Litner beranggapan investor memandang bahwa satu burung di tangan lebih berharga daripada seribu burung di udara. Namun, MM berpendapat bahwa tidak semua investor berkepentingan untuk menginvestasikan kembali dividen mereka di perusahaan yang sama dengan memiliki resiko yang sama, oleh sebab itu tingkat resiko pendapatan mereka di masa yang akan datang bukannya ditentukan oleh DPR tetapi ditentukan oleh tingkat resiko investasi baru.(pasadena, 2013) 3. Tax preference theory Suatu teori yang menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains maka para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. (Pasadena, 2013) 2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Berdasarkan pendapat Sartono, 2008 adapun pengaruh dividen sebagai berikut : 1. Kebutuhan Dana Perusahaan Kebutuhan dana bagi perusahaan dalam kenyataannya merupakan faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan dividen yang akan diambil. 8

2. Likuiditas Likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam banyak dividen. Karena dividen bagi perusahaan merupakan kas keluar, maka semakin besar posisi kas maka likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. 3. Kemampuan Meminjam Kemampuan meminjam dalam jangka pendek tersebut akan meningkatkan fleksibilitas likuiditas perusahaan. Fleksibilitas dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan untuk bergerak di pasar modal, perusahaan yang semakin besar akan memiliki akses yang lebih baik di pasar modal. Kemampuan meminjam yang lebih besar akan memperbesar kemampuan membayar dividen. 4. Keadaan Pemegang Saham Jika perusahaan itu kepemilikan sahamnya relatif tertutup, manajeman biasanya mengetahui dividen yang diharapkan oleh pemegang saham dan dapat bertindak dengan tepat. Dengan dividen payout ratio yang rendah tetunya dapat diperkirakan apakah perusahaan akan menahan laba untuk kesempatan investasi yang profitable. Untuk perusahaann yang jumlah pemegangnya sahamnya besar hanya dapat menilai dividen yang diharapkan pemegang saham dalam konteks pasar. 5. Stabilitas Dividen Bagi para investor faktor stabilitas dividen lebih menarik daripada dividen payout ratio yang tinggi. Bagi investor pembagian dividen yang stabil merupakan indikator prospek perusahaan yang stabil, oleh karena itu rasio perusahaan juga relatif lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang membayar dividen tidak stabil. 9

2.1.4 Syarat Pembayaran Dividen 1. Legalitas Dividen Menurut Fitria 2014 menjelaskan legalitas dividen adalah ketentuan nilai hukum yang berkaitan dengan dividen, seperti pembagian dividen tidak boleh melebihi nilai wajar dari aset neto, bahkan ada yang menggunakan kombinasi keduanya. 2. Kondisi Keuangan Kondisi keuangan perusahaan salah satu hal terpenting dalam menjalankan perusahaan, jika kondisi keuangan tidak stabil, maka opersional kegiatan perusaan sulit mencapai target maksimal dan tidak jarang perusahaan harus kehilangan investor dikarena ketidak stabilan keuangan. Oleh karena itu sebelum pembagian dividen pihak manajeman perlu mempertimbangkan secara matang ketersediaan dana untuk membayar dividen, hal ini bertujuan untuk mencapai kestabilan pendanaan perusahaan. 2.1.5 Analisis Rasio Keuangan Dennis (2006) dalam Hapsari (2007) menyataan bahwa analisis rasio keuangan merupakan metode yang paling baik digunakan untuk memperoleh gambaran kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Pengukuran analisis rasio keuangan sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, seperti keputusan investasi, keputusan pendanaan, keputusan operational. Dalam hubungan dengan keputusan yang diambil oleh perusahaan, analisis rasio ini bertujuan untuk menilai efektivitas keputusan yang telah diambil oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas usahanya. Ada beberapa analisis rasio keuangan yang dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan keputusan tersebut antara lain : 10

1. Likuiditas yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 2. Solvabilitas (struktur modal) yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban janga panjangnya atau mengukur tingkat prokteksi kreditor jangka panjang. 3. Aktivitas yang menunjukan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfatkan asset yang dimilikinya atau perputaran dari asset-asset. 4. Profitabilitas/ rentabilitas untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan dalam menggunakan assetnya, efisiensi ini dikaitkan dengan penjualan yang berhasil diciptakan. 2.2 Penelitian terdahulu Dari penelitian terdahulu berkaitan dengan pengaruh rasio keuangan terhadap pembagian dividen. Tabel 1.1 Ringkasan penelitian terdahulu No Penelitian Sampel Metode Statistik Hasil Penelitian 1 Indah Sulistiyowati dkk (2010) Dependen : Dividen Payout Ratio, Good Corporate Governance Independen: Laverage, Growth, Perusahaan yang masuk dalam pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang dilakukan oleh The Indonesian Analisis regresi linier berganda, Path Analisis Analisis menunjukan bahwa dengan analisis regresi berganda tidak ada satupun variabel independen dan variabel kontrol yang secara statistik 11

Profitabilitas Institute for Corporate Governance (IICG) yaitu 63 sampel (2006-2008) terhadap dividen. Begitu juga dengan pengujian path analisis yang menyatakan profitabilitas, leverage, dan growth tidak mempunyai pengaruh. 2 Ariesta Aprilycia Wiyono (2012) Dependen : Kinerja Pasar Independen: Profitabilitas, dividen, utang 18 perusahaan terdaftar BEI 2005-2009 ICDM bukan perusahaan keuangan, perbankan, lembaga keuangan. Regresi linier berganda Hasil penelitian menyimpulkan bahea variabel profitabilitas, utang (DAR), moderasi antara utang dan aliran kas bebas (ROI_LAKB) terhadap kinerja pasar. 3 Septia Rahayuning tyas dkk (2014) Dependent : Divident payout ratio Independent : Current Ratio (CR) Retrun on equity (ROE) Total Assets Trun Over (TATO) Debt to Equity Ratio (DER) 14 perusahaan yang memenuhi kriteria tertentu yang telah disesuaikan (ICMD) Metode analisis dalam penelitian regresi liner berganda Hasil yang didapatkan, variabel bebas yang diwakili oleh current ratio (CR), Retrun on Equity (ROE), Total Assets turn over (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER) secara simultan. 12

Price Earning Ratio (PER) Sedangkan secara parsial PER yang 4 Rini Dwiyani Hadiwidjaja (2009) Dep: Divident Payout Ratio Indep: Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Retrun of Investment Sampel yang digunakan 30 perusahaan yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory 2001-2006 Regresi linier berganda Faktor cash ratio, NPM, ROI, mempunyai pengaruh yang secara serempak Faktor ROI dan NPM secara parsial dan faktor yang paling dominan adalah ROI 5 Rizka Persia Persada (2013) Dep: Divident payout ratio Indep: Likuiditas, Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan (size) Metode regresi liner berganda 124 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2011 Likuiditas, Leverage, SIZE, tidak terhadap divident payout ratio, sementara profitabilitas terhadap divident 6 Dyah Handayani BS (2010) Variabe Dep: DPR Metode regresi linier berganda 22 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun Secara parsial ada 2 variabel ROA dan size yang 13

indep: Retrun on Assets, Debt to Equity ratio, size 2005-2007 positif dan variabel DER negatif. Sedangkan variabel current ratio tidak DPR secara simultan variabel ROA, CR, DER, dan size 7 Siti Syamsiro Difah (2011) Dep: DPR (dividen payout ratio) indep: ROA, Cash ratio, Growth, Size Metode regresi linier berganda 10 perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI Cash ratio, growth, size positif dalam variabel yang paling cash ratio. 8 Yuni Setiowati (2013) Dep: DPR Indep: Current ratio, DER, EPS, ROA Metode analisis regresi linier berganda 44 perusahaan yang terdaftar di Daftar efek syariah 2008-2010 Secara simultan variabel CR, DER, EPS, ROA, secara parsial variabel CR, EPS, ROA sedangkan DER tidak 14

. 2.3 Hipotesis 2.3.1 Pengaruh Net Profit Margin terhadap Dividen Payout Ratio Net profit margin adalah salah satu rasio rentabilitas yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari total penjualan atau pendapatan yang dilakukan. Menurut Prihadi 2012 dalam buku praktis dalam memahami laporan keuangan sesuai IFRS dan PSAK menyatakan bahwa rasio laba bersih ini mengukur hasil akhir dari seluruh kegiatan perusahaan, selisih laba bersih dan laba usaha dapat mencerminkan berapa beban yang ditanggung perusahaan untuk beban-beban non- operasional. Jadi semakin besar persentase net profit margin semakin menarik. Hal ini dapat dikatakan rasio net profit margin memiliki dampak positif terhadap dividen payout ratio. Dengan ini hipotesis yang tergambar Ha 1 = Rasio Net Profit Margin secara mempengaruhi variabel dependen (dividen payout rasio). 2.3.2 Pengaruh Debt to Equity terhadap Dividen Payout Ratio Debt to equity ratio adalah salah satu rasio solvabilitas yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menutupi seluruh kewajibannya, semakin rendah debt to equity maka semakin tinggi perusahaan dalam membayar utang. Menurut setiowati 2013 peningkatan hutang akan mempengaruhi keuntungan bersih yang akan dibagikan kepemegang saham dalam bentuk dividen, karena perusahaan mengutamakan pembayaran kewajiban terlebih dahulu. Hal ini dapat dikatakan debt to equity berdampak negatif terhadap dividen payout 15

ratio, pernyataan ini didukung oleh penelitian setiowati 2013 bahwa dalam parsial current ratio, earning per share, dan retrun on asset positif terhadap dividen payout ratio sedangkan debt to equity ratio negatif tidak. Selanjutnya penelitian dari Bs handayani 2010 menjelaskan dalam hasil penelitiannya semakin tinggi DER (debt equity ratio) maka akan menurunkan DPR (dividen payout ratio). Dengan ini hipotesis yang tergambar Ha 2 = Debt Equity Rasio secara tidak mempengaruhi variabel dependen (dividen payout rasio). 2.3.3 Pengaruh Current Ratio terhadap Dividen Payout Ratio Dalam Rizka Persia Pasadena (2013) current ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aset lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Semakin besar current ratio menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dan tingginya current ratio menunjukkan keyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar dividen yang dijanjikan. Dengan kata lain ada pengaruh antara current ratio terhadap pembayaran dividen. Dengan ini hipotesis yang tergambar Ha 3 = Current Rasio secara mempengaruhi variabel dependen (dividen payout rasio). 2.3.4 Pengaruh Price Earning Ratio terhadap Dividen Payout Ratio 16

Price earning ratio sebuah rasio yang menggambarkan bagaimana keuntungan perusahaan atau emiten saham terhadap harga sahamnya. menyatakan Price earning ratio yang rendah sangat diminati oleh investor hal ini disebabkan sesuai dengan dasar perhitungannya harga saham di bagi dengan laba saham, sehingga jika Price earning ratio rendah disebabkan oleh laba saham lebih tinggi dibandingkan dengan harga per saham, sehingga nilai retrunnya lebih baik. Dan apabila laba perusahaan tinggi, maka semakin tinggi juga pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham, dapat dikatakan price earning ratio memiliki pengaruh positif terhadap dividen payout ratio. Hal ini didukung dengan penelitiannya Rahayuningtyas dkk, 2014 menyatakan setelah diuji dengan menggunakan uji beta pengaruh rasio keuangan hanya satu elemen yang paling (dividen payout ratio), elemen rasio keuangan yang dihadirkan untuk diteliti adalah CR, ROE, TATO, DER, PER yang paling adalah Price earning ratio (PER). Berdasaran pemaparan diatas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut : Ha 4 = Price Earning Ratio secara mempengaruhi variabel dependen (dividen payout rasio). 17