PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI DI DESA KEKAIT KECAMATAN GUNUNG SARI. Yunita Marliana

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BALITA DI KELURAHAN BRONTOKUSUMAN KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA

225 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014,

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa, dan garam-garam organik yang disekresikan oleh kelenjar mamae

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 6-9 BULAN DI DESA PODOSOKO KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK ASI EKSKLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-12 BULAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. dinilai memberikan hasil yang lebih baik. Keputusan Menteri Kesehatan. eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan (Riksani, 2012).

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

PENGARUH IMPLEMENTASI 10 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI PADA BAYI USIA 0-3 BULAN

Daniel 1, Murniati Manik 2. Pengetahuan Wanita tentang ASI Eksklusif

TUMBUH KEMBANG BAYI 0-6 BULAN MENURUT STATUS ASI DI PUSKESMAS TELAGA BIRU PONTIANAK

Faktor-faktor yang berhubungan dengan keterlambatan perkembangan bayi usia 9 bulan

GAMBARAN PERBEDAAN PERTUMBUHAN ANAK BATITA YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DIGAMPONG LAMBHUK KOTA BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. The World Health Report Tahun 2005 dilaporkan Angka Kematian Bayi Baru

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian tumbuh kembang bayi tidak optimal. utama kematian bayi dan balita adalah diare dan pneumonia dan lebih dari 50%

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Air susu ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu, yang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

KARAKTERISTIK IBU YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. pertama. Pemberian ASI secara eksklusif pada bayi penting untuk. meningkatkan kelangsungan hidup dan kualitas bayi.

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

GAMBARAN PERKEMBANGAN BAYI YANG TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KADEMANGAN DAN DESA MIAGAN KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

1

PERBEDAAN. NASKAH an. Diajukan oleh : J FAKULTAS

BAB 1 : PENDAHULUAN. meningkatkan produktifitas anak sebagai penerus bangsa (1). Periode seribu hari,

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF 6-11 BULAN DIKELURAHAN KARUWISI UTARA KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. (Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani WI, Setiowulan W, 2000)

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU BERSALIN TERHADAP METODE PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

BAB 1 PENDAHULUAN. ASI Ekslusif pada bayinya (Laksono, 2010). Di daerah pedesaan, pada

Hubungan Pemberian Asi Eksklusif dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 7-24 Bulan di Desa Jembungan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

PERBEDAAN STATUS GIZI USIA 0-6 BULAN BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN TIDAK EKSKLUSIF DI BPS SURATNI BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut yaitu dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sampai bayi

BAB I PENDAHULUAN. kesakitan dan kamatian ibu dan bayi. menurut World Health Organization

GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI BARU LAHIR PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH BANTUL

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

BAB I PENDAHULUAN. Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia tercatat angka kematian bayi masih sangat tinggi yaitu 2%

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gr disebut low birth weight infant (berat

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANGSARI KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai individu yang berada pada rentang usia tahun (Kemenkes RI, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan yang merugikan kesehatan. Hal-hal ini secara langsung menjadi. anak usia dibawah 2 tahun (Depkes RI, 2009)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. jumlah angka kematian bayi (AKB) di Indonesia sebanyak 25 kematian

Kata Kunci : Riwayat Pemberian ASI Eksklusif, Stunting, Anak Usia Bulan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, ASI juga dapat melindungi kesehatan Ibu mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan terjadi pada 2-3% anak di seluruh dunia. 4 Angka kejadian ASS di. mengenai topik ini belum begitu banyak dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tumbuh kembang anak. Selain menguntungkan bayi, pemberian ASI eksklusif juga menguntungkan ibu, yaitu dapat

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli mengatakan bahwa periode anak usia bawah tiga tahun (Batita)

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan ERLIAN AWAL SETIANI R

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi proses pertumbuhan fisik dan perkembangan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan dan

BAB I PENDAHULUAN. (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada

PENGARUH PEMBERIAN ASI TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 6 12 BULAN DI RW 04 DESA SAMBIBULU KECAMATAN TAMAN SIDOARJO. *Ayun Nif ah, **Firdaus

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang bernilai gizi tinggi yang

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mengurangi mortalitas dan morbiditas anak, Word

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja pada undang-undang yang mengatur tentang ibu menyusui.

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan diarahkan pada meningkatnya mutu SDM yang berkualitas. Salah

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado


BAB 1 PENDAHULUAN. dan kesejahteraan manusia. Gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan empat sasaran pembangunan kesehatan, satu diantaranya menurunkan prevalensi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI IBU BERSALIN DALAM PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI DI DESA KEKAIT KECAMATAN GUNUNG SARI Yunita Marliana Abstrak: UNICEF dan WHO merekomendasikan sebaiknya anak hanya disusui ASI selama paling sedikit 6 bulan. (IDAI, 2008). Anak adalah generasi penerus bangsa. Anak berkualitas menunjang masa depan bangsa menuju kearah yang lebih baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas anak adalah tumbuh kembang yang berlangsung secara optimal. Nutrisi terbaik bayi pada awal kehidupannya yaitu Air Susu Ibu (ASI). (Soetjiningsih dan Ranuh, 2013). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik. Populasi dalam penelitian 62 bayi berumur 6-12 bulan. Jumlah sampel penelitian sebanyak 54 subjek. Cara pengambilan sampel menggunakan tehnik non probability sampling dengan metode purposive sampling. Penelitian dilakukan di Desa Kekait Kecamatan Gunung Sari. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar karakteristik berdasarkan umur 20-35 tahun sebanyak 90,7%, pendidikan dasar sebanyak 53,7%, jumlah anak 2-4 sebanyak 64,8% dan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 64,8%. Hasil uji Chi-Square 0,000 sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara pemberian ASI ekslusif terhadap perkembangan bayi. Kata Kunci: ASI Ekslusif dan Perkembangan Bayi. THE EFFECT OF EXCLUSIVE BREASTFEEDING ON BABY GROWTH AT KAKAIT VILLAGE, GUNUNG SARI SUB-DISTRICT Abstract : UNICEF and WHO recommend that children should be breastfed for at least 6 months. (IDAI, 2008). Children are the next generation of Nation. Superior children support the future of Nation to better conditions. One of the factors that affects the quality of children is their optimally growth. The best infants nutrition in their early age is breastfeeding (Soetjiningsih and Ranuh, 2013). The research design was observational analytic. The population was 62 infants whose age 6-12 months and there were 54 respondents as the sample in the study. The sample used non probability sampling technique with purposive sampling method. This research was conducted at Kekait village, Gunung Sari sub-district. Based on the research result was obtained most of the characteristics based on age around 20-35 years was 90.7%, Elementary School was 53.7%, a number of children 2-4 was 64.8% and the job as a housewife was 64.8%. Chi-Square test indicated 0.000 thus it can be concluded there was a significant influence between exclusive breastfeeding on baby growth. Keywords: Exclusive Breastfeeding and baby growt. PENDAHULUAN Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah membangun sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif. Pembangunan manusia dapat dimulai sejak masa balita bahkan sejak dalam kandungan yang diukur Yunita Marliana: Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram, Jl. Kesehatan V/10 Mataram 50

JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 11 NO. 1, FEBRUARI 2017 dengan keberhasilan tumbuh kembang anak. (Soedjatmiko, 2009) Anak adalah generasi penerus bangsa. Anak berkualitas menunjang masa depan bangsa menuju kearah yang lebih baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas anak adalah tumbuh kembang yang berlangsung secara optimal. Nutrisi terbaik bayi pada awal kehidupannya yaitu Air Susu Ibu (ASI). ASI mempunyai peran dalam pencegahan jangka panjang terhadap kondisi kesehatan kronik pada anak yang dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya. Pemberian ASI tidak hanya berfungsi dalam memberikan nutrisi bagi bayi, tetapi juga mempunyai arti dalam perkembangan anak karena hubungan anak ibu tidak terputus begitu bayi dilahirkan ke dunia. (Soetjiningsih dan Ranuh, 2013). Perkembangan mengalami peningkatan pesat pada usia 0-5 tahun. Masa ini disebut fase Golden Age, yaitu masa penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak agar sedini mungkin dapat terdeteksi apabila terdapat kelainan. Pemberian ASI eksklusif merupakan sarana yang dapat diandalkan untuk membangun sumber daya manusia berkualitas. ASI adalah makanan yang paling sempurna untuk menjamin tumbuh kembang bayi pada 6 bulan pertama. (Marmi, dan Rahardjo K. 2012) Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki intelegasi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya. (Kemenkes. RI. 2014) Ditemukan lebih 200 juta anak di bawah 5 tahun tidak berkembang sesuai umur. Kebanyakan di temukan di daerah Asia selatan dan Afrika bagian Sahara, dikarenakan oleh kemiskinan, nutrisi yang kurang, krisis kesehatan dan lingkungan yang tidak memadai. Penyimpangan perkembangan dapat terjadi pada setiap balita, di Amerika terdapat 1 dari 100 balita mengalami penyimpangan perkembangan, di Asia 0,25% balita yang mengalami penyimpangan perkembangan, di Indonesia ditemukan 5% dari jumlah balita mengalami penyimpangan perkembangan (KIA-KR UGM, 2008). Salah satu penelitian yang dilakukan untuk menentukan dampak dari memberikan ASI eksklusif dengan perkembangan kognitif pada bayi premature atau bayi dengan berat lahir rendah, digunakanlah metode Bayley scale of infant development ketika bayi berumur 13 bulan dan Wechler Preschool and Primary Scales of Intelligence pada anak ketika berumur 5 tahun. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah memberikan ASI secara eksklusif (tanpa tambahan vitamin/supplemen apapun) pada bayi premature atau bayi dengan berat lahir rendah terbukti memberikan keuntungan yang signifikan pada perkembangan kognitif dan pertumbuhan fisik yang lebih baik. (Rao MR, 2002). Berdasarkan penelitian World Health Organization (WHO) (2000) di enam Negara berkembang resiko kematian bayi antara usia 9-12 bulan meningkat 40% jika bayi tersebut tidak disusui. Untuk bayi dibawah dua bulan, angka kematian meningkat menjadi 40%. United Nation 51

Yunita Marliana, Pengaruh Pemberian Asi Eklusif Terhadap Childrens Fund (UNICEF) menyatakan bayi yang diberikan susu formula memiliki kemungkinan untuk meninggal dunia pada bulan pertama kelahirannya dengan peluang itu 25 kali lebih tinggi dibandingkan bayi yang disusui oleh ibunya secara Eksklusif (Roesli U, 2008). Dalam rangka menurunkan dan kematian anak, UNICEF dan WHO merekomendasikan sebaiknya anak hanya disusui ASI selama paling sedikit 6 bulan. Makanan padat seharusnya diberikan sesudah anak berumur 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai anak berumur dua tahun (IDAI, 2005). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewey et al. (2000) yang berjudul pengaruh ASI eksklusif untuk bayi umur 4 dan 6 bulan terhadap status gizi ibu dan perkembangan bayi yang dilakukan di Hounduras dengan menggunakan metode Randomized Control Trial (RCT) terhadap 141 orang sampel, menunjukkan bahwa bayi yang memperoleh ASI hingga umur 6 bulan lebih cepat merangkak pada umur 9 bulan dibandingkan dengan bayi yang hanya memperoleh ASI sampai usia 4 bulan. Penelitian serupa yang dilakukan oleh Dee et al. (2007) tentang hubungan praktik menyusui dengan perkembangan motorik dan bahasa pada anak yang dilakukan dengan menggunakan metode crosssectional terhadap 22.399 anak balita di Amerika Serikat, menunjukkan hasil bahwa ASI dapat melindungi bayi dari keterlambatan perkembangan motorik dan bahasa. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 di Indonesia bayi usia 0-5 bulan pada 24 jam terakhir diberikan ASI saja sebesar 44,68% dan persentase yang belum pernah diberi makanan prelakteal yaitu 55,3%. Paparan iklan susu formula berdampak 4% untuk menurunkan praktik ASI eksklusif. Pemasaran susu formula membujuk tenaga kesehatan dan ibu untuk memberikan susu formula untuk bayinya. Prevalensi terbesar pemberian prelakteal pada usia 0-5 bulan yaitu susu formula sebesar 82,6%. Angka ini cukup memprihatinkan yaitu rendahnya kesadaran masyarakat dalam mendorong peningkatan pemberian ASI masih relatif rendah, termasuk di dalamnya kurangnya pengetahuan ibu hamil, keluarga dan masyarakat, akan pentingnya ASI. (Kemenkes RI, 2014). Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan berfluktuatif. Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 menunjukkan cakupan ASI eksklusif sebesar 32 % yang menunjukkan kenaikan yang bermakna menjadi 40 % pada tahun 2012. (Kemenkes RI, 2014). Berdasarkan data Dikes provinsi NTB Cakupan Pemberian ASI Eksklusif 79,99 % pada tahun 2013 dan meningkat menjadi 84,70 % di tahun 2014. Pencapaian ASI ekslusif sudah mencapai target 80 %. Kabupaten Lombok Barat menjadi salah satu kabupaten dengan pencapaian cakupan ASI Eksklusif tertinggi yaitu 91,01 %, (Dikes NTB,2014). Menurut data Dikes Kabupaten Lombok Barat Cakupan pemberian ASI Eksklusif tahun 2014 terbanyak terdapat di Puskesmas Gunung Sari yaitu sebesar 573 bayi (91,97%). (Dikes Kabupaten Lombok Barat, 2014). 52

JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 11 NO. 1, FEBRUARI 2017 METODE Penelitian ini dilakukan di Desa Kekait Kecamatan Gunung Sari pada bulan Juli 2016. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik. Populasi dalam penelitian ada 62 bayi berumur 6-12 bulan. Jumlah sampel penelitian sebanyak 54 subjek. Cara pengambilan sampel menggunakan tehnik non probability sampling dengan metode purposive sampling, sesuai dengan kriteria inklusi atau sesuai dengan yang dikehendaki peneliti. Perkembangan bayi dipantau dengan menggunakan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Kekait Kecamatan Gunung Sari karakteristik ibu dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini. Tabel.1 Karakteristik ibu di Desa Kekait Kecamatan Gunung Sari Karakteristik N % Umur <20 tahun 3 5,6 20 35 tahun 49 90,7 >35 tahun 2 3,7 Pendidikan Dasar 29 53,7 Menengah 22 40,7 Tinggi 3 5,6 Paritas Primipara 19 35,2 Multipara 35 64,8 Pekerjaan IRT 46 85.2 Dagang 3 5.6 Swasta 5 9.3 Berdasarkan hasil penelitian ditemukan mayoritas karakteristik subjek penelitian berdasarkan umur 20-35 tahun sebanyak 90,7%, pendidikan dasar sebanyak 53,7%, jumlah anak 2-4sebanyak 64,8% dan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 64,8%. PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI Pengaruh keberhasilan pemberian ASI ekslusif terhadap perkembangan bayi di Desa Kekait Kecamatan Gunung Sari dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini: Tabel.2 Pengaruh Keberhasilan Pemberian ASI Ekslusif Terhadap Perkembangan Bayi di Desa Kekait Kecamatan Gunung Sari Perkembangan Bayi Satatus Pemberian ASI Sesuai Meragukan % Nilai p ASI Ekslusif 23 3 26 88,5% 11,5% 48,2% Tidak ASI Ekslusif 10 18 28 35,7% 64,3% 51,8% Total 33 21 54 0,000 61,1% 38,9% 100% Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa ibu-ibu yang berhasil memberikan ASI ekslusif sebagian besar memiliki bayi dengan perkembangan sesuai umur sebesar 88,5%, dengan hasil uji Chi Square 0,000 sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian ASI ekslusif dengan perkembangan bayi. Air susu ibu mengandung semua kebutuhan gizi yang diperlukan sebagai nutrisi yang sempurna, dapat diminum kapan saja, selalu tersedia dalam 53

Yunita Marliana, Pengaruh Pemberian Asi Eklusif Terhadap keadaan hangat, dengan sentuhan kasih sayang dan memberikan antibody untuk melawan beberapa penyakit dan infeksi. ASI memiliki semua keunggulan ini, bahwa dipastikan juga bahwa ASI memberikan kontribusi terhadap perkembangan otak anak dan melindungi anak dari sejumlah penyakit dikemudian hari. (Ocvyanti D, 2008). Menurut IDAI (2008 ), Air Susu Ibu merupakan cairan biologis kompleks yang mengandung semua nutrient yang diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan seorang anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal memerlukan dukungan nutrisi dan stimulasi yang adekuat. Air Susu Ibu dapat memenuhi kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang, baik kebutuhan fisis-biomedis (Asuh), kebutuhan kasih sayang dan emosi (Asih), maupun kebutuhan akan stimulasi (asah). Pemberian ASI juga memenuhi kebutuhan kasih sayang/emosi (perkembangan), akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayi. Hal ini penting karena turut berperan dalam menentukan perilaku anak dikemudian hari, merangsang perhatian anak kepada sekitar, menstimulasi perkembangan otak anak dan secara tidak langsung, akan meningkatkan rasa kepercayaan diri anak yang terbentuk dari rasa aman dan nyaman pada saat disusui. Kebutuhan stimulasi/latihan (perkembangan) tentu dapat dipenuhi dengan pemberian ASI. Dengan mendekap bayi saat menyusui, menatapnya, mengajaknya berbicara dengan penuh kasih sayang seorang ibu sudah memenuhi kebutuhan stimulasi tersebut. Pemberian ASI dapat mencukupi semua kebutuhan tumbuh kembang anak tersebut secara lengkap. Tidak semata untuk menambah berat badan atau membuat anak gemuk tetapi juga member gizi kepada otak anak, menstimulasi otak yang otomatis mencukupi kebutuhan perkembangan keterampilan, kecerdasan, mental, emosi dan sosial anak. Pemberian nutrisi pada 3 tahun pertama kehidupan anak ini secara tidak langsung akan menentukan keberhasilan anak saat dewasa nanti. Anak yang mendapatkan ASI sejak dini umumnya mengalami perkembangan dengan cepat dibandingkan dengan anak yang hanya mendapatkan susu formula karena pada anak yang hanya mendapatkan susu formula biasanya mengalami perkembangan yang kurang atau terlambat dan akan mempengaruhi kualitas anak. Hal ini disebabkan karena ibu sibuk bekerja, bentuk payudara menjadi tidak indah, ASI tidak cukup, ASI tidak keluar, serta susu formula itu dianggap lebih praktis. Padahal seorang ibu mempunyai kewajiban yang penting yaitu dengan mendidik anaknya melalui pemberian ASI yang merupakan hak dari anak yang akan berpengaruh terhadap perkembangan anak (Khamzah SN, 2012). Menurut Khamzah SN. (2012), pemberian ASI merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak karena di dalam ASI terdapat kandungan minyak omega-3 asam linoleat alfa yang sangat dibutuhkan bagi perkembangan anak dan tidak terdapat pada susu formula. Anak yang mendapatkan ASI sampai berusia 6 bulan akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang tidak diberikan ASI karena ASI mengandung unsurunsur gizi yang dibutuhkan oleh anak agar anak dapat berkembang secara optimal. Pemberian ASI berperan penting terhadap perkembangan anak sesuai 54

JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 11 NO. 1, FEBRUARI 2017 dengan tahapan usianya, jika pemberian ASI pada anak kurang maka perkembangan anak cenderung akan menyimpang. Air susu ibu berperan penting dalam tumbuh kembang bayi yang optimal. Anak yang mendapat ASI jauh lebih matang, lebih asertif, dan memperlihatkan progresifitas yang lebih baik pada skala perkembangan dibandingkan anak yang tidak mendapat ASI. Bayi yang mendapat ASI 4 6 bulan lebih jarang mengalami keterlambatan perkembangan bicara dan motorik. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Angelsen dkk yang memperlihatkan bahwa bayi yang mendapat ASI kurang dari 3 bulan memiliki IQ yang lebih rendah dibanding bayi yang mendapat ASI 6 bulan atau lebih. Pemberian ASI yang lebih lama memberi keuntungan pada perkembangan kognitif anak. (Sekartini R, dan Tikoalu JR. 2008). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Riyanti, F dan Hanifah, L yang berjudul hubungan pemberian asi eksklusif dengan perkembangan bayi usia 6 12 bulan di Desa Carikan Juwiring Klaten tahun 2013, ditemukan hasil uji Chi Square diperoleh taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan bayi usia 6 12 bulan. Pemberian ASI secara statistik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan bayi dengan nilai OR 6,000 yang artinya ibu yang memberikan ASI tidak eksklusif beresiko 6 kali memiliki bayi dengan dugaan keterlambatan perkembangan dibandingkan dengan ibu yang memberikan ASI eksklusif. ( Widayati W, Nurdiati DS, Anjarwati, 2016). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar karakteristik berdasarkan umur 20-35 tahun sebanyak 90,7%, pendidikan dasar sebanyak 53,7%, jumlah anak 2-4sebanyak 64,8% dan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 64,8%. Hasil uji Chi-Square0,000 sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara pemberian ASI ekslusif terhadap perkembangan bayi. Dimana ibu yang berhasil memberikan ASI ekslusif berpeluang memiliki bayi dengan perkembangan sesuai dengan umurnya. Saran 1. ASI ekslusif memiliki banyak manfaat salah satunya adalah terhadap perkembangan bayi sehingga disarankan kepada ibu-ibu agar dapat memberikan ASI secara ekslusif kepada bayinya hingga 6 bulan dan dilanjutkan menyusui sampai usia anak genap 2 tahun. 2. Masyarakat dapat memanfaatkan sarana posyandu untuk dapat memantau pertumbuhan dan juga perkembangan bayi dan balita sehingga dapat diketaui sedini mungkin kelainan yang ditemukan dan segera mendapatkan penanganan. 3. Bidan selaku tenaga kesehatan untuk senantiasa melakukan sosialisasi tentang ASI ekslusif kepada masyarakat khususnya pada masa kehamilan sehingga para ibu hamil memiliki kemauan dan motivasi untuk dapat menyusui secara ekslusif bayinya saat melahirkan nanti. 55

Yunita Marliana, Pengaruh Pemberian Asi Eklusif Terhadap DAFTAR PUSTAKA Dee et al. (2007). hubungan praktik menyusui dengan perkembangan motorik dan bahasa pada anak. www.detikhealth.com. Diakses tanggal 22 September 2015 Dewey et al. (2000).pengaruh ASI eksklusif untuk bayi umur 4 dan 6 bulan terhadap status gizi ibu dan perkembangan bayi. www.detikhealth.com. Diakses tanggal 22 September 2015 Dikes Propinsi NTB. 2014. Laporan PWS KIA. NTB Dikes Kabupaten Lombok Barat. 2014. Laporan PWS KIA. Lombok Barat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2008. Bedah ASI. Jakarta. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi DiniTumbuk Kembang Anak di tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta. KIA-KR. 2008. Maternal and Neonatal Child Health. Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UGM, Yogyakarta. Khamzah SN. 2012. Segudang Keajaiban ASI. FlashBook. Yogyakarta Marmi, dan Rahardjo K. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah. Pustaka Pelajar. Yogyakarta Rao MR, Hediger ML, Levine RJ, Naficy AB, Vik T.2002.Effect of breastfeeding on cognitive development of infants born small for gestational age. Arch PediatrAdolesc 156: 651-655. Roesli, U. 2005. Bayi Sehat Berkat ASI Eksklusif. Elex Media Komputindo. Jakarta. Sekartini R, dan Tikoalu JR. 2008. Bedah ASI. IDAI. Jakarta Soedjatmiko. 2009. Cara Praktis Membentuk Anak Sehat, Tumbuh Kembang Optimal,Kreatif dan Cerdas Multipel. Penerbit Buku Kompas. Jakarta Soetjiningsih dan Ranuh, G. 2013. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta Widayati W, Nurdiati DS, Anjarwati, Pengaruh Pemberian Asi Eksklusif Terhadap Status Gizi Dan Perkembangan Bayi Di Puskesmas Trucuk I, Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 12, No. 1, Juni 2016 56