BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. oleh rumahtangga atas barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perekonomian dalam suatu negara dipengaruhi oleh tingkat inflasi. Inflasi

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu studi yang masih menimbulkan kontroversi hingga saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

BAB I PENDAHULUAN. oleh suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan maupun taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. dan harus siap dalam menghadapi pasar bebas dimana setiap sekat. dan makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan jasa meliputi barang-barang tidak kasat mata, seperti potong. rambut, layanan kesehatan, dan pendidikan (Mankiw, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

BAB I PENDAHULUAN. sebagai khalifah Allah di dunia. Manusia dalam menjalankan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut Baasir (2003) yang dikutip oleh Andrianus (2006) dalam

BAB I PENDAHULUAN. orang. Manfaat bagi kegiatan setiap orang yakni, dapat mengakomodasi

BAB I PENDAHULUAN. nominal ini tidak mampu meningkatkan daya beli masyarakat secara signifikan

BAB II URAIAN TEORITIS. dulu pernah dilakukan, diantaranya : Andriani (2000) dalam penelitiannya yang

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan stabilitas di bidang ekonomi yang sehat dan dinamis, pemeliharaan di bidang ekonomi akan tercipta melalui pencapaian

BABI PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alternatif terbaik yang dapat dilakukan oleh

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. makroekonomi. Pengeluaran konsumsi seseorang adalah bagian dari. pendapatannya yang di belanjakan. Apabila pengeluaran pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. Uang didefinisikan sebagai alat pertukaran (medium of exchange) yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di segala sektor diharapkan dapat mewujudkan struktur ekonomi yang

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan, hiburan dan kebutuhan hidup lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN UANG KARTAL RIIL DI INDONESIA TAHUN

I. PENDAHULUAN. perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian pada umumnya mengalami fluktuasi. Pertumbuhan ekonomi nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut. Sehubungan dengan arah pembangunan nasional, maka pada

BAB I PENDAHULUAN. menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan

BAB 11 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. kestabilan harga. Masalah pertumbuhan ekonomi adalah masalah klasik

BAB II TELAAH TEORITIS DAN PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN. Volatilitas (volatility)berasal dari kata dasar volatile(restiyanto, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya US dollar, ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam ilmu ekonomi, keseimbangan pasar (market equilibrium) terjadi

BAB I PENDAHULUAN. didunia, termasuk Indonesia. Apabila inflasi ditekan dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

I. PENDAHULUAN. menghimpun dana dari pihak yang berkelebihan dana dan menyalurkannya

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara sangat berkaitan erat dengan pembangunan ekonomi dan

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Ekonomi Indonesia tidak terlepas dari keterlibatan sektor

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup maupun kesejahteraan rakyat.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan peningkatan total output dalam suatu perekonomian. Struktur. perekonomian Indonesia didominasi oleh Pulau Jawa.

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

I. PENDAHULUAN. nasional sangatlah diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan khususnya bank umum merupakan inti dari sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia sebagai makhluk hidup sangatlah beragam, untuk

I. PENDAHULUAN. Salah satu tujuan negara adalah pemerataan pembangunan ekonomi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Besar Haluan Negara (GBHN), dipaparkan secara tegas bahwa pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB II LANDASAN TEORI

SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terakhir ini digunakan sebagai kounter indikator terhadap ukuranukuran

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,

: Determinan Pertumbuhan Jumlah Uang Beredar dan Tingkat Inflasi di Indonesia Periode Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. yang melambat ditandai dengan meningkatnya angka inflasi dan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan meningkatnya tingkat kemiskinan. suatu negara. Gambar 1.1 dibawah ini menunjukkan tingkat inflasi yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. aspek keadilan dalam bertransaksi. Bank berdasarkan prinsip syariah atau

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter merupakan salah satu bentuk kebijakan stabilisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. inflasi yang rendah dan stabil. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 7,

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang bertugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. turunnya daya beli masyarakat tetapi juga karena tingginya inflasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terkait. Uraian dari masing-masing hal tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. dana untuk pembiayaan pembangunan sangatlah besar. Tabungan domestik

I. PENDAHULUAN. Setiap negara selalu berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara sedang berkembang yang sedang giat-giat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan membangunan ekonomi setiap negara adalah tercapainya. pembangunan ekonomi yang adil dan merata. Pembangunan ekonomi adalah

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam

BAB I PENDAHULUAN. investasi merupakan faktor penting yang berperan besar dalam pertumbuhan dan

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seorang investor dalam melakukan pembelian dan penjualan suatu saham

PROPOSAL. KAUSALITAS ANTARA TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO PADA BANK UMUM TERHADAP JUMLAH UANG BEREDAR di INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. hasil kerja pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya. Pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perekonomian banyak perusahaan mengalami

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pengeluaran konsumsi masyarakat merupakan salah satu variabel makro

BAB I PENDAHULUAN. Pengeluaran konsumsi masyarakat merupakan salah satu variabel ekonomi

Kartika Sari, SKom., MM Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, tujuan tersebut dikenal dengan nama trilogi pembangunan yaitu. pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita.

BAB I PENDAHULUAN. fiskal maupun moneter. Pada skala mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Melalui hal ini Indonesia diharapkan dapat bersaing dengan Negara-negara lain di

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk yang disebabkan oleh adanya krisis moneter (tahun 1997 tahun 1998),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

17 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumsi merupakan pengeluaran konsumen untuk membeli barang dan jasa. Faktor utama yang menentukan konsumsi seorang konsumen akan barang dan jasa adalah tingkat pendapatan konsumen tersebut. Tingkat pendapatan berpengaruh positif, dalam arti apabila pendapatan konsumen naik maka pengeluaran konsumsinya juga akan mengalami kenaikan, begitu pula sebaliknya. Pendapatan konsumen dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pendapatan nominal dan pendapatan riil. Pendapatan nominal merupakan pendapatan yang konsumen terima dalam jumlah nominal (nilai yang tercantum pada uang). Sedangkan pendapatan riil merupakan pendapatan yang jumlahnya telah dideflasikan dengan perubahan harga barang dan jasa. Pendapatan riil merupakan indikator yang paling realistis digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan seorang konsumen, karena dalam pendapatan riil telah memperhitungkann kenaikan ataupun penurunan harga. Tingkat harga barang dan jasa di pasar juga menentukan pengeluaran konsumsi seorang konsumen. Hal ini berkaitan dengan pendapatan riil yang diterima oleh konsumen tersebut. Secara nominal, pendapatan konsumen mungkin sama setiap periodenya akan tetapi apabila harga mengalami kenaikan dari waktu ke waktu, maka hal ini akan mengakibatkan menurunnya daya beli seseorang. Dengan kata lain, tingkat harga berhubungan negatif dengan pengeluaran konsumsi. Apabila harga mengalami kenaikan maka pengeluaran konsumsi akan mengalami penurunan, begitu pula sebaliknya. (Suparmono, 2004 : 72) Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat. Dalam penelitian ini faktor yang mempengaruhi adalah pendapatan nasional, tingkat inflasi, suku bunga deposito, dan jumlah uang beredar. 17

18 Menurut Keynes, terdapat hubungan antara pengeluaran konsumsi dan pendapatan nasional, di mana pengeluaran konsumsi dan pendapatan nasional dinyatakan dalam tingkat harga konstan. Pendapatan nasional yang mempengaruhi konsumsi adalah pendapatan nasional yang terjadi saat ini, bukan pendapatan nasional yang lalu ataupun yang diramalkan. (Suparmono, 2004 : 74) Dari data pendapatan nasional di berbagai negara, termasuk di negara kita, dengan nyata dapat dilihat bahwa konsumsi rumah tangga merupakan komponen yang sangat penting dalam perbelanjaan agregat. Di kebanyakan negara konsumsi rumah tangga meliputi di sekitar 60-70 persen dari pendapatan nasional. Konsumsi tersebut meliputi pengeluaran rumah tangga untuk membeli kebutuhankebutuhan hidupnya seperti makanan dan minuman, pakaian, kendaraan, sewa rumah, hiburan, pendidikan dan perobatan. (Sukirno, 2000 : 96) Pendapatan nasional didefinisikan sebagai jumlah barang-barang dan jasajasa akhir yang dihasilkan oleh suatu negara pada periode tertentu, biasanya satu tahun. Nilai pendapatan nasional yang dihasilkan merupakan nilai pasar dari barang dan jasa. Nilai pasar tersebut dalam arti nilai kotor atau bruto, karena tidak seluruh produk yang dihasilkan pada periode tertentu merupakan penambahan pada produk yang ada, khususnya untuk barang modal. (Sudarman, 2004 : 18) Tingkat inflasi adalah kenaikan harga barang secara umum (inflasi) menyebabkan terjadinya efek substitusi. Konsumen akan mengurangi pembelian terhadap barang-barang yang harganya relatif mahal dan menambah pengeluaran konsumsi terhadap barang-barang yang harganya relatif murah. Adanya inflasi berarti harga semua barang mengalami kenaikan dan ini akan menimbulkan efek substitusi antara pengeluaran konsumsi dengan tabungan. Kenaikan tingkat harga umum tidaklah berarti bahwa kenaikan harga barang terjadi secara proporsional. Hal ini mendorong konsumen untuk mengalihkan konsumsinya dari barang yang satu ke barang lainnya. Inflasi yang tinggi akan melemahkan daya beli masyarakat terutama terhadap produksi dalam negeri yang selanjutnya akan mengurangi 18

19 kepercayaan masyarakat terhadap nilai mata uang nasional. (Guritno, 1998 : 78-79). Tingkat bunga, terutama bunga simpanan, juga mempengaruhi pengeluaan konsumsi seseorang konsumen. Apabila tingkat bunga tinggi, konsumen cenderung untuk tidak membelanjakan uangnya dan lebih suka untuk menyimpan uangnya dibank. Hal ini dikarenakan konsumen tidak menginginkan kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendapatan bunga dari uang yang dimilikinya. Begitu pula sebaliknya, apabila tingkat suku bunga rendah, maka konsumen cenderung untuk tidak menyimpan uangnya dan membelanjakannya untuk membeli barang dan jasa. (Suparmono, 2004 : 74) Jumlah uang beredar dapat didefinisikan sebagai stok uang beredar melalui jumlah rekening deposito yang dapat dijadikan cek (rekening koran si bank), CD (certificate of deposit ) ditambah uang kartal (currency) yang dipegang oleh masyarakat. (Boediono, 1990 : 339). Adapun faktor-faktor atau komponen yang mempengaruhi besarnya jumlah uang beredar adalah perubahan dalam sektor aktiva luar negeri, sektor tagihan pada perusahaan perorangan dan lembaga pemerintah, sektor pemerintah pusat, sektor pinjaman berjangka dan tabungan, serta sektor lain. Sejalan dengan bertambahnya jumlah uang beredar di Indonesia, likuiditas perekonomian indonesia juga meningkat dengan pesat (Suparmoko, 1991: 232). Banyak alasan yang menyebabkan analisis makro ekonomi perlu memperhatikan tentang konsumsi rumah tangga secara mendalam. Alasan pertama, konsumsi rumah tangga memberikan pemasukan kepada Pendapatan Nasional. Di kebanyakan negara, pengeluaran konsumsi menyumbangkan sekitar 60-75 persen dari Pendapatan Nasional. Alasan kedua, konsumsi rumah tangga mempunyai dampak dalam menentukan fluktuasi kegiatan ekonomi dari satu waktu ke waktu lainnya. Terdapat beberapa alasan yang mendasari perlunya membahas pengeluaran konsumsi rumah tangga: 19

20 a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga memiliki porsi terbesar dalam total pengeluaran agregat. Misalnya, porsi pengeluaran rumah tangga di Indonesia pada tahun 1996 (sebelum krisis ekonomi) mencapai sekitar 60% pengeluaran agregat. Bahkan pada awal 1970-an porsi pengeluaran rumah tangga mencapai angka sekitar 70% dari pengeluaran dari pengeluaran agregat. Sedangkan pengeluaran pemerintah umumnya berkisar antara 10% sampai 20% pengeluaran agregat. Mengingat porsinya yang besar tersebut, maka konsumsi rumah tangga mempunyai pengaruh besar pula terhadap stabilitas perekonomian. b. Berbeda dengan konsumsi pemerintah yang bersifat eksogenus, konsumsi rumah tangga bersifat endogenus. Dalam arti, besarnya konsumsi rumah tangga berkaitan erat dengan faktor-faktor lain yang dianggap mempengaruhinya. Karena itu kita dapat menyusun teori dan model ekonomi yang menghasilkan pemahaman tentang hubungan tingkat konsumsi dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Teori dan model tersebut dikenal sebagai teori dan model konsumsi (consumption theories/models). Teori dan model konsumsi telah terbukti bermanfaat bagi pengelolaan perekonomian makro. Tentang bukti-bukti ini akan dibahas dalam uraian-uraian ekonomi makro tingkat menengah (intermediate) dan tingkat lanjut (advance). c. Perkembangan masyarakat yang begitu cepat menyebabkan perilakuperilaku konsumsi juga berubah cepat. Hal ini merupakan alasan lain yang membuat studi tentang konsumsi rumah tangga tetap relevan. Ini dibuktikan dengan munculnya teori-teori konsumsi yang lebih baru dan canggih, terutama karena mempertimbangkan unsur ketidakpastian (uncertainty), menggunakan model dinamis, dan peralatan analisisnya ekononometrika. (Rahardja, 2004 : 33) 20

21 Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis akan meneliti dan menganalisis pengaruh pendapatan nasional, tingkat suku bunga, inflasi, dan jumlah uang beredar terhadap tingkat konsumsi masyarakat di Indonesia, dengan mengambil judul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA TAHUN 1995-2014. 1.2 Rumusan masalah 1. Apakah variabel jumlah uang beredar berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat di Indonesia? 2. Apakah variabel suku bunga berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat di Indonesia? 3. Apakah variabel inflasi berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat di Indonesia? 4. Apakah pendapatan nasional berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat di Indonesia? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan 1. Menganalisis pengaruh jumlah uang beredar terhadap konsumsi masyarakat di Indonesia pada tahun 1995-2014. 2. Menganalisis pengaruh suku bunga terhadap konsumsi masyarakat di Indonesia pada tahun 1995-2014. 3. Menganalisis pengaruh Inflasi terhadap konsumsi masyarakat di Indonesia pada tahun 1995-2014. 4. Menganalisis pengaruh pendapatan nasional terhadap konsumsi masyarakat di Indonesia pada tahun 1995-2014. 21

22 1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Sebagai salah satu syarat mendapat gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, dan juga menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam membuat proposal yang salah satunya untuk membantu dalam proses penyusunan skripsi penulis nantinya. 2. Bagi Instansi Terkait Penelitian merupakan syarat yang wajib bagi penulis dalam menyelesaikan studi, maka penulis mengadakan penelitian ini dan hasilnya diharapkan mampu memberikan informasi dan penambahan wawasan bagi pihak-pihak terkait dengan permasalahan konsumsi masyarakat, dengan demikian diharapkan dapat menentukan kebijakan dengan tepat. 3. Bagi Dunia Ilmu Pengetahuan Penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran atau studi banding bagi mahasiswa atau pihak yang melakukan penelitian yang sejenis. Dan sebagai referensi untuk membuat pengembangan dalam penelitian lain. Di samping itu, guna meningkatkan, memperluas dan memantapkan wawasan dan keterampilan yang membentuk mental mahasiswa sebagai bekal memasuki lapangan kerja. 4. Bagi Pemerintah Selaku Pengambil Kebijakan Sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan terkait konsumsi masyarakat. 1.4 Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini dibagi dalam lima bab, yang kemudian terbagi dalam kategori sebagai berikut : 22

23 BAB I Pendahuluan Dalam bab ini berisi judul, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian dan sitematika penelitian. BAB II Kajian Pustaka dan Landasan Teori 1. Kajian pustaka Bagian tersebut berisi tentang pendokumentasian dan pengkajian hasil hasil penelitian terdahulu dengan topik yang sama, sehingga dapat dijadikan acuan dan pedoaman dalam melakukan penelitian. 2. Landasan teori Berisi tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar untuk mendekati permasalahan yang sedang diteliti.landasan teori tersebut digunakan untuk memberikan diskusi yang lengkap tentang hubungan antar variabel yang terkait. 3. Hipotesis Berisi tentang jawaban sementara mengenai rumusan masalah yang disesuaikan dengan penelitian terdahulu dan teori yang ada, sehingga hipotesis yang disusun merupakan pernyataan yang menjawab pertanyaan pada rumusan masalah. Secara keseluruhan bab kajian pustaka dan landasan teori ini membahas secara terperinci mengenai kajian pustaka, uraian landasan teori dari variabel-variabel yang digunakan, teori-teori 23

24 yang relevan sehingga dapat mendukung penelitian, serta hipotesis yang digunakan. BAB III Metode Penelitian Bab ini menerangkan mengenai bagaimana penelitian ini dikerjakan. Mulai dari jenis dan sumber data yang digunakan, metode penelitian, hingga pengujian atas hasil yang didapatkan setelah melewati metode penelitian. BAB IV Hasil dan Analisis Penelitian Bab ini berisi temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian dan analisa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia, hasil regresi, pengujian hipotesis secara statistik serta pemabahasan. BAB V Keimpulan dan Implikasi Pada bab ini diuraikan tentang kesimpulan kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan serta saran saran yang sesuai dengan hasil analisis penelitian. 24