Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta Telp. (021) Fax: (021)

dokumen-dokumen yang mirip
Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta Telp. (021) Fax: (021)

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARIAH MUSYARAKAH

+#45 64/78 9!" :;#", +; #< +!"

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

$!%#&#$ /0.#'()'*+, *4% :;< 63*?%: #E Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya

Sekretariat : Jl. Dempo No. 19 Pegangsaan - Jakarta Pusat Telp. (021) Fax: (021)

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):278 45)& %*('! Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang b

FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

Konversi Akad Murabahah

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2): dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):27

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 72/DSN-MUI/VI/2008 Tentang SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA IJARAH SALE AND LEASE BACK

karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. 3. Firman Allah SWT

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

Dan Janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfa at) sampai ia dewasa penuhilah janji; sesungguhnya janji

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 58/DSN-MUI/V/2007 Tentang HAWALAH BIL UJRAH

!"#$#% & '() *%&+, # #-.#(/' 01 '*234%& #:

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

(dari mengambil riba), maka bagiannya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang me

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 62/DSN-MUI/XII/2007 Tentang AKAD JU ALAH

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 59/DSN-MUI/V/2007 Tentang OBLIGASI SYARIAH MUDHARABAH KONVERSI

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 57/DSN-MUI/V/2007 Tentang LETTER OF CREDIT (L/C) DENGAN AKAD KAFALAH BIL UJRAH

Pedoman Umum Asuransi Syariah

Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta 10320

Mudharabah Musytakarah

c. QS. al-ma idah [5]: 6: 78.9&:;8&<,-.,, &DEF2 4A0.0BC 78#1 #F7"; 1, 4&G5)42 # % J5#,#;52 #HI Hai orang yang beriman, janganlah ke

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

b. Undang-undang RI. Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. c. Surat dari PT. Danareksa Investment Management, nomor S-09/01/DPS- DIM. d. Pendapat pe

Dan tolong-menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kep

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 76/DSN-MUI/ VI/2010. Tentang SBSN IJARAH ASSET TO BE LEASED

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

!9 5 :#; )*' < "6 = '> A0 #>

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 61/DSN-MUI/V/2007 Tentang PENYELESAIAN UTANG DALAM IMPOR

Tabarru' pada Asuransi Syari'ah

Pedoman Pelaksanaan Reksadana Syariah

) **+*&,'**- *** *.'/ %$!. 01&2*3+*&41&**5$ (+2 Hai orang-orang yang beriman tunaikanlah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yan

Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta Telp. (021) Fax: (021)

uang perakmu ini. Dan hendaklah ia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan yang lebih baik bagimu, dan hendaklah ia b

GG(%#C 4FCDE")-"& J H)I Abbas bin Abdul Muthalib jika menyerahkan harta sebagai Mudharabah ia mensyaratkan kepada mudharibnya agar tidak mengarungi la

lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan yang lebih baik bagimu, dan hendaklah ia berlaku lemah lembut, dan janganlah

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

FATWA MUI TENTANG TRADING FOREX

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL No : 75/DSN MUI/VII/2009 Tentang PEDOMAN PENJUALAN LANGSUNG BERJENJANG SYARIAH (PLBS)

PASAR UANG DAN PASAR MODAL SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

FATWA DEW AN SYARIAH NASIONAL. NO: 89/DSN-MUI/XIII2013 Tentang PEMBIAY AAN ULANG (REFINANCING) o "'II. 0 _"'II ~I ?:J.

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA. NO: looidsn-muiixii/2015 Tentang : PEDOMAN TRANSAKSI VOUCIlER MULTI MANFAAT SY ARIAH

BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS

BAB V PEMBAHASAN. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Jombang, dan juga observasi dan

APLIKASI JUAL BELI SBSN (SUKUK NEGARA) SECARA LELANG DI INDONESIA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 33 Tahun 2011 Tentang HUKUM PEWARNA MAKANAN DAN MINUMAN DARI SERANGGA COCHINEAL

Obligasi Syariah Ijarah

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Perdagangan Perantara

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Muhammad Nashiruddin Al-Bani, Sahih Sunan Ibnu Majah, Vol, 2, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2013), h

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB IV. Setelah dipaparkan pada bab II tentang fatwa Dewan Syariah Nasional dan

Mudharabah Musytarakah Asuransi

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL. NO: 95/DSN-MUINII/2014 Tentang SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA (SBSN) WAKALAH. o "'1\. 0."'1\ ~\ 0 ~J' ~J' / ~

Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta Telp. (021) Fax: (021)

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

NOMOR : U-287 TAHUN Bismillahirohmanirohimi. Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, setelah : MENIMBANG :

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENYELESAIAN DENDA PENUNDAAN PEMBAYARAN KPR PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG SURABAYA

Riba, Dosa Besar Yang Menghancurkan

??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. c. QS. Yusuf [12]: 72: 7 89' : ;<2)=>3 Penyeru-penyeru itu berseru: Kami

Rahn - Lanjutan. Landasan Hukum Al Qur an. Al Hadits

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS MELALUI MODEL WARALABA SYARI AH DI LAUNDRY POLARIS SEMARANG

banyak-banyak agar kamu beruntung.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME JUAL BELI IKAN LAUT DALAM TENDAK

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Suap Mengundang Laknat

FATWA DEWAN SY ARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA NO: l06/dsn-muiixl2016 Tentang

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT

Amanah. Pertama: Definisi Amanah

Religion Pandangan Islam Mengenai Asuransi

Rahn /Gadai Akad penyerahan barang / harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang

& -'.~!\\it: -' ~A\ ~\L

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 24 Tahun 2012 Tentang PEMANFAATAN BEKICOT UNTUK KEPENTINGAN NON-PANGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN. A. Analisis Terhadap Mekanisme Pembayaran Imbalan

Transkripsi:

Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta 10320 Telp. (021) 392 4667 Fax: (021) 391 8917 FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 70/DSN-MUI/VI/2008 Tentang METODE PENERBITAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), setelah: Menimbang : a. bahwa untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas, penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada umumnya dilakukan dengan cara lelang dan bookbuilding; b. bahwa untuk menjamin terpenuhinya aspek syariah dalam penerbitan SBSN, maka pelaksanaan lelang dan bookbuilding termasuk penentuan harga SBSN harus sesuai dengan prinsip syariah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, DSN-MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang Metode Penerbitan SBSN untuk dijadikan pedoman. Mengingat : 1. Firman Allah s.w.t., antara lain: a. QS. al-nisa [4]: 29!"#$ %#&'#(#)$%*+, -.++ $/%01 2 Hai orang yang beriman! Janganlah kami saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. b. QS. al-baqarah[2]: 275 %34 )53"67+8, )9:+')%:+/ &'#(++, ;/ 9<="# )5& <;/ #>%)="#? @)-?(AB;/C# D2%<;5& E)F)%<;G&H%)5&IE-7?I5/%JKL2%)FMNOI <)TU-I)V$ )PQRAS<(I Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang

2 demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. c. QS. al-ma'idah [5]: 1 YYYD:)W# I< )$%+, -.+X+ Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu 2. Hadis-hadis Nabi shallallahu alaihi wasallam, antara lain: a. Hadits Nabi riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah dari Anas bin Malik (teks Abu Dawud): ZI%[:I)5(+&H<5&2)5& E&RZ"$ E\?(# %&)O 5I)P4?]^W@<)5_W`)"?<)5_W)C"#&?]C#&E&[@aNZbA7 )5& E&R5& [)H)V,U(I-)F(I[@-Z$7#c [@N# % [@0VT)V,)U*?J)O[@+,V874+%[@<FT&H<5&2 VT )V,)U*? J)O [@ d&d < % 0VD E&2)T+e+ % VT(7b [@<8\?(# )V32<V/T,U<)F+)V32(I 5I T4I 5)F(I 5 Z$#(I f%<)t@ UX# 7b < A&V E)F#,"?I f%w! =<^37I^V#B )5[@dFT fd)2&h<5&2)5& E&R5& [)H T@< MNI)="+<)^37Q+ )O ^V,I f%+ 42 KU A$+ < 5& [)H[:If%W!-_W"<fd-_W"g7bIV D42PR A-O<ZIK7#)?K(# MNZ#%A]U,V&H<5&2)5& E&R 09h 8, < 0=@T)% 0#:I 8, 0Kd&> )i&\ K(# K%:# 9+ 0=O)%09D8,<0=L#j)% Seorang laki-laki dari kaum Ansar datang menemui Nabi untuk meminta (sesuatu yang ia perlukan). Nabi bertanya: Apakah di rumahmu ada sesuatu? Ia menjawab: Ada, selembar hils (alas yang biasanya digelarkan di rumah) yang sebagiannya kami pakai dan sebagiannya kami gelar, dan sebuah qa b (qadah, gelas) yang biasa kami gunakan untuk minum air.

3 Nabi bersabda: Coba anda serahkan kepada saya kedua barang tersebut. Laki-laki itu kemudian mengambil dan menyerahkan keduanya kepada Nabi. Nabi pun menerimanya. Kemudian Nabi menawarkan: Sipakah yang mau membeli dua barang ini? Seseorang berkata: Saya siap membeli keduanya dg harga 1 (satu) dirham. Nabi menawarkan lagi, hingga dua atau tiga kali: Man yazid ala dirhamin (siapakah yang mau menambahkan pada satu dirham)? Seseorang menjawab: Saya mau membeli keduanya dengan harga dua dirham. Nabi pun menyerahkan kedua benda itu kepadanya dan menerima dua dirham, lalu menyerahkan uang (dua dirham) tadi kepada orang Ansar tersebut, dan bersabda: Belilah makanan dg satu dirham, lalu berikan kepada keluargamu; satu dirham lagi kamu belikan kapak dan nanti serahkan kepadaku. Orang tersebut kemudian menyerahkan kapak kepada Nabi; Nabi menerimanya lalu Nabi memasangkan kayu (memberinya gagang). Nabi bersabda: Pergilah mencari kayu bakar (hathab), dan juallah! Saya tidak mau melihatmu selama 15 hari. Kemudian orang itu pergi mencari kayu bakar dan menjualnya. Setelah itu --dan telah mendapat uang 10 dirham-- orang tersebut datang lagi; lalu uang tersebut ia belikan makanan dan pakaian. Rasul bersabda: Apa yang kamu lakukan itu lebih baik bagi kamu daripada kamu meminta-minta yang kelak pada hari kiamat akan menjadi nuktah (noda) di wajahmu... (HR. Abu Dawud). b. Hadis Nabi riwayat Tirmizi dari Anas bin Malik: 874+%[@<fT@<f#&k&H<5&2)5& E&R5& [)H 5&2)5& E&R.Z"$ [:I0VT)-)#,UJ)O[:IlT:# <C#&Q#,V VD J)O)F32(I 0VD E&2)T+e+ % 0VD E&2)T+e+ % &H< Y)5$%)-2"I Rasulullah s.a.w. menjual sehelai hils (alas yang biasanya digelarkan di rumah) dan sebuah qadah (gelas). Beliau menawarkan: Sipakah yang mau membeli hils dan qadah ini? Seseorang berkata: Saya siap membeli keduanya dg harga 1 (satu) dirham. Nabi menawarkan lagi, hingga dua kali: Man yazid ala dirhamin (siapakah yang mau menambahkan pada satu dirham)? Lalu seseorang menyerahkan dua dirham kepada Rasulullah. Beliau pun menjual kedua benda itu kepadanya. c. Hadis Nabi Imam al-bukhari dan Muslim dari Nafi dari Ibnu Umar, ia berkata (teks Muslim): q5&2pj7%om$ 2E-?&H<5&2n E&R [)H

4 Rasulullah s.a.w. melarang (untuk) melakukan penawaran palsu. (Muttafaq alaih). d. Hadis Nabi riwayat Baihaqi dari Hukaim bin Hizam, Nabi s.a.w. bersabda: q9 e2e:-" F <o )5_"#:E7SbW" Janganlah menjual sesuatu hingga kamu memilikinya. e. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari Ubadah bin Shamit, Ahmad dari Ibnu Abbas, dan Malik dari Yahya 2Ts<t%\ D"225O% F <o r<r f qzu2a%<v"w Tidak boleh membahayakan/merugikan (orang lain) dan tidak boleh membalas bahaya dengan bahaya. Hadis Nabi riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Amr bin Auf: f% < x 9 fq#&)r w&)# ]eco )i#&.\ Yf% <x9!b-!<))be&2)&)# < Shulh (penyelesaian sengketa melalui musyawarah untuk mufakat) dapat dilakukan di antara kaum muslimin, kecuali shulh yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram, (HR. Tirmidzi dari Amr bin Auf). 3. Kaidah Fikih Y-+QE&2J D[)T+#K{#zx%W)# EI RMy Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Memperhatikan : 1. Pendapat para ulama tentang mobilisasi dana untuk menutup defisit anggaran pemerintah (lihat, antara lain, Mundzir Qahf, al- Siyasah al-maliyah Dawruha wa Dhawabithuha fi al-iqtishad al- Islami, [Damsyiq: Dar al-fikr, 2006], h. 60-92); 2. Surat dari Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia No. S-158/PU/2008 tanggal 11 Pebruari 2008 tentang Permohonan Fatwa SBSN - Ijarah Sale and Lease Back; 3. Pendapat peserta Rapat Pleno DSN-MUI pada hari Kamis, 22 Jumadil Akhir 1429 H. / 26 Juni 2008. MEMUTUSKAN Menetapkan : FATWA TENTANG METODE PENERBITAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

5 Pertama : Ketentuan Umum Kedua : Ketentuan Khusus 1. Lelang ( ) SBSN adalah penjualan SBSN yang dilakukan melalui Agen Lelang yang mana investor menyampaikan penawaran pembelian baik secara kompetitif maupun non kompetitif melalui Peserta Lelang. 2. Bookbuilding adalah kegiatan penjualan SBSN kepada investor melalui Agen Penjual dimana Agen Penjual mengumpulkan pemesanan pembelian dalam periode penawaran yang telah ditentukan. 3. Peserta Lelang adalah lembaga keuangan yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk ikut serta dalam pelaksanaan lelang SBSN di pasar perdana. 4. Penawaran Pembelian Kompetitif adalah pengajuan penawaran pembelian dengan mencantumkan volume dan tingkat imbal hasil (yield) yang diinginkan penawar. 5. Penawaran Pembelian Non Kompetitif adalah pengajuan penawaran pembelian dengan mencantumkan volume tanpa tingkat imbal hasil (yield). 6. Agen Penjual adalah bank dan/atau perusahaan efek yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk melaksanakan penjualan SBSN. 7. Agen Lelang adalah pihak yang ditunjuk untuk melaksanakan lelang SBSN. 8. Imbalan adalah semua pembayaran yang diberikan kepada pemegang SBSN yang dapat berupa sewa ( ), bagi hasil, margin, atau bentuk pembayaran lainnya sesuai dengan akad yang digunakan sampai dengan jatuh tempo SBSN. 9. Imbalan Berjalan (accrued return) adalah dana yang dibayarkan oleh investor kepada Pemerintah yang diperlakukan sebagai titipan (wadi ah) dan akan dikembalikan pada saat pembayaran imbalan pertama kali. 10. Harga Seragam (uniform price) adalah tingkat harga yang sama yang dibayarkan oleh seluruh investor yang pemesanan pembeliannya dimenangkan. 11. Harga Beragam (multiple price) adalah harga yang dibayarkan oleh investor yang pemesanan pembeliannya dimenangkan sesuai dengan harga penawaran masing-masing yang diajukan. 1. Lelang dan bookbuilding dalam penerbitan SBSN boleh dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. informasi mengenai ketentuan lelang dan bookbuilding, termasuk spesifikasi SBSN yang akan diterbitkan diumumkan secara terbuka kepada masyarakat; b. tidak ada persekongkolan ( ) di antara para pihak yang terlibat;

6 Ketiga : Penutup c. tidak ada unsur penipuan ( / ); d. pemenang lelang atau investor yang pemesanan pembeliannya dimenangkan dalam hal bookbuilding, tidak boleh membatalkan penawaran lelang atau pemesanan pembeliannya secara sepihak; e. Pemerintah boleh mengenakan sanksi tertentu termasuk denda (gharamah) untuk memberikan efek jera (ta zir) kepada pemenang lelang atau investor yang membatalkan penawaran lelang atau pemesanan pembeliannya secara sepihak. 2. Penentuan harga dalam penerbitan SBSN dengan cara lelang atau bookbuilding boleh menggunakan salah satu dari 2 (dua) metode sebagai berikut: a. harga ditetapkan seragam (uniform price) untuk seluruh penawaran pembelian yang dimenangkan, yang dapat berupa harga lebih besar dari nilai nominal (at premium), lebih kecil dari nilai nominal (at discount) atau sama dengan nilai nominal (at par) SBSN; b. harga ditetapkan beragam (multiple price) sesuai dengan harga penawaran masing-masing investor yang dimenangkan, yang dapat berupa harga lebih besar dari nilai nominal (at premium), lebih kecil dari nilai nominal (at discount) atau sama dengan nilai nominal (at par) SBSN; 3. Ketentuan mengenai harga SBSN sebagaimana dimaksud pada angka 2 tidak berlaku untuk SBSN yang diterbitkan dengan akad Mudharabah dan Musyarakah yang hanya boleh ditetapkan pada nilai nominal SBSN (at par). 4. Pada saat penyelesaian (settlement) SBSN, selain harga sebagaimana dimaksud pada angka 2, investor dapat membayar Imbalan Berjalan. 1. Jika terjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya dilakukan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku dan sesuai prinsip syariah. 2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 22 Jumadil Akhir 1429 H. 26 J u n i 2008 M.

Ketua, DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA 70 Metode Penerbitan SBSN Sekretaris, 7 DR. K.H. M.A. SAHAL MAHFUDH DRS. H.M. ICHWAN SAM