KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI PANTAI ANYER BANTEN. a. Luas wilayah dan letak geografis 1. ± 70 km dari kota Jakarta, Ibukota Negara Indonesia.

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Kabupaten Serang

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara dengan Sumatera Barat. - Sebelah Barat dengan Samudera Hindia

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis dan Fisiografis. perbukitan karst berarti bentuk wilayahnya perbukitan dan batuannya karst.

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG. Nomor : 01 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. Wonogiri (Jawa Tengah) : Kabupaten Trenggalek (Jawa Timur)

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN 2.1. KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KONDISI UMUM BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KAJIAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Kondisi Geografis

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Karakteristik Wilayah Studi. A. Letak Geografis. Wonosari. Luas wilayah Kecamatan Playen 1.485,36 km 2.Kecamatan Playen

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

Tz 1 = (28,4 0,59 x h ) o C

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

BAB IV GAMBARAN WILAYAH STUDI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

KONDISI UMUM LOKASI. Gambaran Umum Kabupaten Cirebon

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PDAM kota Subang terletak di jalan Dharmodiharjo No. 2. Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG,

5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai dengan

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) TUNTANG, PROPINSI JAWA TENGAH

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Gambar 2 Peta administrasi DAS Cisadane segmen hulu.

KONDISI UMUM. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 12. Peta Adminstratif Kecamatan Beji, Kota Depok

BAB IV DESKRIPSI UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI. Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2006

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

V. PROFIL LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

peubah dalam model yang akan membatasi keberhasilan model. Beberapa batasan yang dijadikan sebagai asumsi dalam model ini adalah : a. Laju pertambahan limbah dari industri yang masuk ke sungai mengikuti pola pertumbuhan industri yang berdomisili di lokasi tersebut (1.74%/tahun). b. Laju pertambahan limbah dari pemukiman yang masuk ke sungai mengikuti pola pertumbuhan penduduk yang berdomisili di lokasi tersebut (1.77%/tahun). c. Laju pertambahan limbah dari peternakan yang masuk ke sungai mengikuti pola pertumbuhan untuk masing-masing jenis ternak setiap tahun d. Laju pertambahan limbah dari pertanian yang masuk ke sungai mengikuti pola pertumbuhan lahan pertanian yang ada di lokasi tersebut. e. Nilai parameter hasil pengamatan air sungai yang merupakan pencerminan dari dinamika yang ada di sungai tersebut. f. Parameter limbah yang diacu adalah parameter BOD, COD, senyawa AOX dan Cr. g. Senyawa AOX yang diukur dianggap mengandung dan merupakan salah satu dari senyawa-senyawa 2,3,7,8-TCDD; 2,3,7,8-TCDF, pentaklorofenol dan kloroform h. Tidak ada perubahan kebijakan pengendalian pencemaran sungai selama periode simulasi. 37 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Kondisi Geografis Kabupaten Serang merupakan bagian wilayah Provinsi Banten yang terletak berbatasan dengan Laut Jawa dan Kota Serang dengan luas 1,467.35 km². Kabupaten Serang secara geografis menempati posisi 5 o 50-6 o 21 Lintang Selatan dan 105 o 7-106 o 22 Bujur Timur. Disebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tangerang, di sebelah selatan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Kota Cilegon dan Selat Sunda. Letak geografisnya yang demikian merupakan keuntungan bagi Kabupaten Serang. Kabupaten Serang merupakan pintu gerbang atau transit perhubungan darat antar Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, juga sebagai daerah alternatif dan penyangga Ibukota Negara, karena dari kota Jakarta berjarak sekitar 70 Km. Wilayah Kabupaten Serang sebagian besar adalah dataran rendah yang memiliki ketinggian kurang dari 500 meter dan beriklim tropis dengan curah hujan dan hari hujan banyak. Ukuran dalam sebulan rata-rata 39 mm dan rata-rata 14 hari hujan. Sekitar 74% dari luas wilayah keseluruhan Kabupaten Serang digunakan untuk lahan pertanian. Topografi dan Morfologi Secara topografi, Kabupaten Serang merupakan wilayah dataran rendah dan pegunungan dengan ketinggian antara 0 sampai 1.778 m di atas permukaan laut. Fisiografi Kabupaten Serang dari arah utara ke selatan terdiri atas wilayah rawa

pasang surut, rawa musiman, dataran, perbukitan dan pegunungan. Bagian utara merupakan wilayah yang datar dan tersebar luas sampai ke pantai, kecuali sekitar Gunung Sawi, Gunung Terbang dan Gunung Batusipat. Di bagian selatan sampai ke barat, Kabupaten Serang berbukit dan bergunung antara lain sekitar Gunung Kencana, Gunung Karang dan Gunung Gede. Daerah yang bergelombang tersebar di antara kedua bentuk wilayah tersebut. Hampir seluruh daratan Kabupaten Serang merupakan daerah subur karena tanahnya sebagian besar tertutup oleh tanah endapan Alluvial dan batu vulkanis kuarter. Potensi tersebut ditambah dengan banyak terdapatnya sungai yang besar dan penting, yaitu Sungai Ciujung, Cidurian, Cibanten, Cipaseuran, Cipasang dan Anyar yang mendukung kesuburan daerah pertanian di Kabupaten Serang. Pola fisiografi Kabupaten Serang sebagian besar perbukitan rendah dengan ketinggian antara 0-100 meter di atas permukaan laut dan berbatasan langsung dengan garis pantai. Morfologi ini disusun oleh jenis tanah alluvial, glei, latosol, regosol dan padsolik. Pola aliran sungainya membentuk sub paralel hingga paralel, sedangkan penggunaan lahan umumnya telah dibudidayakan untuk perkebunan, persawahan dan permukiman penduduk. 38 Klimatologi Iklim Iklim di wilayah Kabupaten Serang (Tabel 4.1) termasuk tropis dengan musim hujan antara November April dan musim kemarau antara Mei Oktober. Suhu rata-rata di Kabupaten Serang adalah 27.1 o C dan maksimum 32.2 o C. Suhu rata-rata bulanan Kabupaten Serang tidak mengalami fluktuasi yang besar. Bulan September dan Oktober tercatat sebagai bulan yang paling panas dalam satu tahun dengan suhu 33.7-34.0 o C Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara. Nilai kelembaban di Kabupaten Serang berkisar 64% - 92% dengan rata rata 81%. Sedangkan Tekanan udaranya berkisar antara 1,007 hpa 1,011 hpa dengan ratarata 1,009.3 hpa. Tabel 4.1 Keadaan iklim di wilayah Kabupaten Serang Suhu Udara Kelembaban (%) Tekanan Udara (hpa) Bulan Min Rataratratrata Maks Min Rata- Maks Min Rata- Maks Januari 23.6 26.3 30.2 72 85 93 1,007.5 1,009.5 1,012.7 Februari 23.5 26.4 30.0 74 86 93 1,006.4 1,008.4 1,010.5 Maret 23.4 26.9 32.0 68 84 94 1,006.9 1,008.9 1,010.7 April 23.4 27.1 32.3 68 84 94 1,006.5 1,008.6 1,010.7 Mei 23.6 27.1 32.2 67 84 95 1,007.7 1,008.1 1,011.0 Juni 23.3 27.2 32.6 62 82 94 1,005.8 1,009.6 1,010.1 Juli 22.4 26.9 32.6 55 77 93 1,008.7 1,009.6 1,010.9 Agustus 22.8 27.1 32.8 57 78 92 1,008.7 1,010.2 1,012.3 September 22.1 27.9 34.0 53 74 89 1,008.7 1,009.9 1,011.2 Oktober 23.9 28.1 33.7 57 76 89 1,005.9 1,010.2 1,011.7 November 23.8 27.2 31.9 68 83 90 1,004.9 1,010.0 1,010.5 Desember 23.8 27.3 31.8 69 82 92 1,007.6 1,008.4 1,011.0 Rata-Rata 23.3 27.1 32.2 64 81 92 1,007.0 1,009.3 1,011.0 Sumber : BPS (2010)

39 U SKALA 1 : 225,000 0 125 25 5 7.5 10 km Proyeksi : Transverse Mercator Datum : WGS 1984 Sistem Grid : Geographic dan UTM 48S 39 Gambar 4.1 Peta Kabupaten Serang

Curah Hujan Kondisi curah hujan harian di wilayah studi diperoleh dari beberapa titik stasiun pengamatan yang tersebar mulai dari hulu sungai sampai dengan hilir. Curah hujan harian rata-rata setiap bulan adalah 6 mm dengan curah hujan minimum 1 mm dan maksimum 24 mm. Adapun hasil pengamatan curah hujan di Kabupaten Serang dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Curah hujan di Kabupaten Serang Bulan Curah Hujan (mm) Terendah Tertinggi Rata-rata Januari 1 53 14 Februari 1 49 12 Maret 1 30 7 April 1 21 7 Mei 1 40 8 Juni 1 14 2 Juli 0 3 1 Agustus 0 1 1 September 2 15 9 Oktober 1 12 2 November 1 39 13 Desember 1 10 2 Hari Hujan 24 26 18 17 13 13 4 2 2 10 22 19 Rata-Rata 1 24 6 14 Sumber : BPS (2011) 40 Debit Debit tertinggi rata rata Sungai Ciujung di daerah Undar andir (wilayah penelitian ) sepanjang tahun 1997 sampai tahun 2011 terjadi pada bulan Februari sebesar 115.9 m 3 /detik dan debit terendah terjadi pada bulan Agustus sebesar 26.48 m 3 /detik. Gambar di bawah ini menunjukkan bahwa musim hujan terjadi pada bulan Desember sampai Maret, peralihan dari musim hujan ke musim kemarau terjadi pada bulan April dan Mei, musim kemarau terjadi pada bulan Juni sampai September, dan peralihan musim kemarau ke musim hujan terjadi pada bulan Oktober- November. Debit rata-rata (m 3 /detik) 140 120 100 80 60 40 20 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des Debit 114 115.9 99.192 60.807 69.23 43.857 34.961 26.479 36.787 48.224 74.503 113.82 Bulan Gambar 4.2 Grafik debit rata-rata bulanan Sungai Ciujung Tahun 1997-2011 (stasiun Undar andir)

41 Tata Guna Lahan Penggunaan lahan di kabupaten Serang saat ini didominasi pertanian sebesar 71.05% dan luas wilayah untuk perikanan mencapai 3.24% dari luas keseluruhan Kabupaten Serang seperti yang disajikan pada Gambar 4.3 (BPS 2010). Pemukiman 13% Lainnya 7% Industri 5% Pertanian Industri Pemukiman Lainnya Pertanian 75% Gambar 4.3 Penggunaan lahan di Kabupaten Serang Budi daya tambak di Wilayah Kabupaten Serang terdapat di empat kecamatan dengan jumlah rumah tangga petambak (RTP) pada masing-masing kecamatan adalah 377 RTP dengan luas lahan 1,775 Ha untuk Kecamatan Pontang, 298 RTP dengan luas lahan 1,897 Ha untuk Kecamatanan Tirtayasa, 248 RTP dengan luas lahan 1,475.5 Ha untuk Kecamatan Tanara dan 34 RTP dengan luas lahan 98.5 Ha untuk Kramatwatu. Jenis ikan yang dibudidayakan oleh masyarakat Kabupaten Serang pada umumnya adalah Bandeng dengan total Luas Area tambak yang berada di Kabupaten Serang 5,246 Ha dengan 957 RTP.

42 Tabel 4.3 Luas lahan tambak Kabupaten Serang Kecamatan Desa Jumlah RTP Luas Lahan (Ha) Sukajaya 125 410 Linduk 33 235 Pontang Kubang Puji 20 60 Pontang 8 10 Wanayasa 75 450 Domas 116 610 Jumlah 377 1,775 Susukan 68 522 Alang-alang 48 237 Tirtayasa Lontar 50 200 Sujung 30 120 Tengkurak 102 818 Jumlah 298 1,897 Tenjoayu 168 975.5 Tanara Tanara 30 150 Pedaleman 50 350 Jumlah 248 1,475.5 Kramatwatu Tonjong 34 98.5 J u m l a h 957 5,246 Sumber : DKP (2011) Jenis Ikan bandeng Kondisi Sosial Ekonomi Kependudukan Jumlah Penduduk Kabupaten Serang pada tahun 2009 mencapai 1,345,557 jiwa dengan penduduk laki-laki sebanyak 684,243 jiwa, lebih banyak dibandingkan penduduk perempuan sebesar 661,314 jiwa. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin tiap kecamatan di Kabupaten Serang pada tahun 2009 diperlihatkan pada Tabel 4.4. Berdasarkan komposisi kelompok umur/struktur usia pada tahun 2009 proporsi terbanyak penduduk kabupaten Serang berturut turut adalah pada kelompok usia 20-39 tahun sebanyak 589,097 jiwa (41.58 %), kelompok usia <20 tahun sebanyak 462,384 jiwa (32.64%) dan kelompok usia 40-59 tahun sebanyak 283, 592 jiwa (20.02 %) sedangkan proporsi terkecil adalah kelompok usia 60 tahun sebanyak 81,697 jiwa (5.77 %). Komposisi penduduk berdasarkan profesi disajikan dalam Tabel 4.5. Penduduk yang belum bekerja di Kabupaten Serang menempati angka paling tinggi yakni 516,332 orang (36.08%), hal ini menunjukkan bahwa keberadaan industri di Kabupaten Serang belum mampu menyerap tenaga kerja masyarakat yang berada di sekitarnya, dan hal ini sering kali memicu terjadinya konflik antara pihak industri dan masyarakat. Penduduk yang berstatus pelajar sebanyak 254,981 orang (17.82%), sedangkan penduduk yang sudah bekerja berdasarkan profesi terbanyak adalah buruh 130,221 orang (9.1%) diikuti oleh swasta 81,100 orang (5.67%), petani 7,6367 orang (5.34%), pedagang 16,247 orang (1.14%) dan nelayan 5,557 orang (0.39%). Sedangkan penduduk yang berstatus PNS, POLRI, dan TNI hanya 14,167 orang (0.99%).

43 Tabel 4.4 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin per kecamatan No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 Cinangka 29,018 25,673 54,690 2 Padarincang 30,746 31,051 61,797 3 Ciomas 16,549 20,072 36,621 4 Pabuaran 17,919 18,038 35,958 5 Gunungsari 9,586 10,217 19,803 6 Baros 26,124 22,872 48,996 7 Petir 26,575 24,393 50,968 8 Tunjung Teja 20,799 19,053 39,852 9 Cikeusal 33,395 31,076 64,471 10 Pamarayan 25,549 25,881 51,431 11 Bandung 15,485 14,866 30,351 12 Jawilan 23,438 21,687 45,124 13 Kopo 24,200 21,668 45,868 14 Cikande 41,383 40,304 81,687 15 Kibin 24,167 29,820 53,987 16 Kragilan 34,328 32,123 66,451 17 Waringin Kurung 18,927 18,017 36,944 18 Mancak 22,075 20,029 42,105 19 Anyar 25,318 23,072 48,390 20 Bojonegara 25,318 23,072 48,390 21 Puloampel 20,706 19,117 39,823 22 Kramatwatu 17,669 16,056 33,725 23 Ciruas 34,663 35,293 69,956 24 Pontang 26,990 24,821 51,811 25 Carenang 21,418 21,471 42,889 26 Binong 14,061 13,085 27,146 27 Tirtayasa 20,553 20,829 41,382 28 Tanara 18,410 18,325 36,735 JUMLAH 684,243 661,314 1,345,557 Sumber : BPS (2010) Tabel 4.5 Komposisi penduduk berdasarkan profesi Jumlah No Profesi % (jiwa) 1 Belum bekerja 516,332 36.08 2 Rumah Tangga 328,263 22.94 3 Pembantu RT 1,658 0.12 4 Pelajar/mahasiswa 254,981 17.82 5 Pensiunan 3,114 0.22 6 PNS, POLRI, TNI 14,167 0.99 7 Petani dan peternak 76,367 5.34 8 Nelayan 5,557 0.39 9 Swasta 81,100 5.67 10 Buruh 130,221 9.10 11 Dagang 16,247 1.14 12 Lainnya 3,120 0.22 Jumlah 1,431,127 100 Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (2010) Berdasarkan data penduduk tahun 2001-2009, jumlah penduduk Kabupaten Serang tercantum pada Tabel 4.6.

44 Tabel 4.6 Jumlah penduduk Kabupaten Serang tahun 2001-2009 No Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 2001 836,654 832,465 1,669,119 2 2002 873,627 861,933 1,735,560 3 2003 905,471 871,524 1,776,995 4 2004 921,938 912,576 1,834,514 5 2005 907,132 857,051 1,764,183 6 2006 917,132 869,091 1,786,223 7 2007 920,439 888,025 1,808,464 8 2008 677,816 655,098 1,332,914 9 2009 684,243 661,314 1,345,557 Pendidikan Tingkat perkembangan kota dan kecerdasan masyarakat dapat dilihat dari tingkat pendidikannnya. Komposisi penduduk Kabupaten Serang berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun 2010 terbanyak adalah pada tingkat pendidikan SD sebanyak 775,579 orang (49.36 %) kemudian yang tidak bersekolah sebanyak 342,391 orang (21.79%) dan pendidikan SLTP sebanyak 249,469 orang (15.88%). Data komposisi (%) penduduk Kabupaten Serang tahun 2010 berdasarkan tingkat pendidikan selengkapnya disajikan pada Gambar 4.4. Diploma/Akademi 0.84% SLTP 15.88% SLTA 11.13% S1 0.94% S2 0.04% S3 0.01% Tidak Sekolah 21.79% Tidak Sekolah SD SLTP SLTA Diploma/Akademi S1 S2 S3 SD 49.36% Sumber : Dinas kependudukan dan catatan sipil Gambar 4.4 Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan Kondisi Ekonomi Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemajuan perekonomian Kabupaten Serang adalah pendapatan domestik regional bruto (PDRB), pendapatan perkapita tingkat investasi, perkembangan sektor industri dan jasa serta perdagangan. Struktur ekonomi Kabupaten Serang terbesar ditopang oleh

sektor industri pengolahan dan pertanian. Pada tahun 2009, sektor industri pengolahan telah memberikan kontribusi sebesar 60.53% dan sektor pertanian sebesar 15.56%. Kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran 7.68%, diikuti oleh sektor listrik gas dan air bersih 4.69%, sektor pengangkutan dan komunikasi 3.14%, sektor jasa-jasa 2.93% sektor bangunan 2.29% serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 2.56%. Sektor pertambangan dan penggalian memiliki kontribusi paling kecil sebesar 0.08%. Struktur perekonomian daerah Kabupaten Serang yang didominasi oleh sektor industri, pada satu sisi memberikan dampak positif terhadap tingginya laju pertumbuhan ekonomi daerah, namun di sisi lain dampak negatif yang ditimbulkan yaitu kerawanan sosial serta pencemaran lingkungan. Ditinjau dari perhitungan atas dasar harga berlaku PDRB Kabupaten Serang 7.15% yaitu dari 10,729.73 milyar rupiah pada tahun 2008 menjadi 11,497.21 milyar rupiah pada tahun 2009. Sedangkan menurut perhitungan atas harga konstan 2000, PDRB Kabupaten Serang meningkat dengan laju pertumbuhan PDRB sebesar 3.18%. Nilai PDRB Kabupaten Serang perkapita meningkat sebesar 6.15%, di mana pada tahun 2008 Rp. 8,049,827,- meningkat menjadi Rp 8,544,569,- pada tahun 2009. 45