BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. didapatkan dilapangan pada Nimco Clothing Company, terlebih dahulu peneliti

dokumen-dokumen yang mirip
USAHA DISTRO MASIH MEMPUNYAI PELUANG BESAR UNTUK SUKSES

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. berawal memiliki cukup pelanggan loyalitas dengan sekejap bisa kehilangan

Namaa Nim Kelas : SI.S1.2D

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Balakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

Gambar 1.1 Logo UNKL347

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif atau industri kreatif. Perkembangan industri kreatif menjadi

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, kemajuan teknologi dan informasi yang pada saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

PELUANG BISNIS DISTRO CLOTHING NAMA : TEGUH RAHAYU NIM : KELAS : D3TI 1A

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya pada bidang fashion.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan komunikasi, hal utama yang harus dilakukan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi seorang wirausaha yang sukses dibutuhkan motivasi yang. yang kuat menjadi pendorong mereka menjadi wirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. belanjanya, terutama untuk produk-produk fashion seperti baju, celana, sepatu dan lainlainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana model bisnis Distro balita

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Kab. Sleman yang mengalami juga perkembangan pesat adalah distro. Berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Strategi merek pribadi telah menjadi kategori unggul keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Screamous

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Greenlight Clothing. : Jalan Soekarno Hatta no.723, Bandung Telepon :

Makalah Pengantar Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

TUGAS MIDTERM. MATA KULIAH E-BISNIS Distro Bisnis ONLINE Indonesia

Makalah. Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro. DI Susun oleh : Joko Purnomo

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MANAJEMEN BISNIS BUSANA BUTIK SEBAGAI KESIAPAN PERINTISAN BISNIS D ISTRO BUSANA MUSLIMAH

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. atas yang terkenal dan sudah tak terhitung jumlahnya. Dalam urusan fashion,

MENDIRIKAN USAHA DISTRO AND CLOTHING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. segi kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier merupakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga daya saing semakin meningkat, salah satu cara yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia fashion di Indonesia bisa dikatakan berkembang sangat pesat dalam

Chichi Collections. (Bisnis Busana Wanita dan Aksesoris) disusun oleh : Nama : Girindra Agastya NIM : Kelas : S1 TI 6C

BAB I PENDAHULUAN. produk, atau layanan. semua atribut, baik yang berwujud maupun tidak berwujud.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Jenis Usaha dan Nama Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang inovatif baik bergerak dalam bidang barang ataupun jasa. Dimana kinerja. saing, baik di pasar lokal maupun pasar global.

perbaikan di berbagai bidang setelah akses dari runtuhnya sendi - sendi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan pasar di industri fashion yang semakin ketat secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROPOSAL USAHA Online Fashion Shop Bandung Shop Center (BSC)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Distro merupakan singkatan dari distribution store yang sudah sangat

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang dewasa ini menganggap bahwa promosi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa

I. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong

BISNIS PLAN JILBAB SHOP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Logo Happy Go Lucky Sumber : Visi dan Misi Perusahan a. Visi Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan, serta modal awal usaha. Pasar yang sangat besar ini

BAB I PENDAHULUAN. cepat serta menghasilkan sumber pendapatan yang cukup besar bagi negara. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan mode pakaian pada era modern ini sudah menjadi sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah distro distribution outlet

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan cara pandang dan persepsi konsumen Indonesia tentang model

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di kalangan industri atau dunia bisnis. Setiap perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bisnis Plan Distro BAB I RINGKASAN Distro berasal dari singkatan distribution store. Berfungsi menerima titipan dari berbagai merek dari clothing

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi pasar yang kompetitif dan dinamis akan mengakibatkan setiap perusahaan harus

Tabel 1.1 Jenis Industri Kreatif Fashion di Kota Bandung

COVER PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN DANA PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI BAJU DAN KAOS

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Mengoptimalkan Peluang Bisnis Online Shop di Tengah Perkembangan Trend Fashion di Indonesia

BAB III PENUTUP. lainnya berumur 25, 30 dan 33. Walau demikian, konsumen produk ini. berupa banner dan saudara atau teman.

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.

BAB I PENDAHULUAN. Keinginan serta kebutuhan masyarakat waktu ke waktu semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda-beda dalam menciptakan pakaian itulah yang disebut mode.

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas Butik Dorayaky Shop. menuangkan hobi nya di bidang fashion tersebut dia berkeinginan

e-proceeding of Art & Design : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 281 ABSTRAK

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri telah berkembang secara pesat seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya kota Bandung. Mulai dari pakaian casual, remaja, dewasa, dan pakaian

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Pada bab ini sebelum peneliti menjabarkan hasil temuan data yang didapatkan dilapangan pada Nimco Clothing Company, terlebih dahulu peneliti akan memperkenalkan Nimco Clothing Company melalui deskripsi organisasi. Deskripsi objek penelitian ini didapat dari hasil wawancara langsung yang dilakukan dengan pemilik dan kreatif dari Nimco Clothing Company yaitu Andre Sigit. Selain wawancara langsung, deskripsi objek penelitian juga diperkuat dengan observasi data data tertulis yang diberikan oleh narasumber ataupun data data artikel dari berbagai sumber terkait. Wawancara dan observasi dilakukan pada 18 Januari 2011. A. Nimco Clothing Company 1. Sejarah Nimco Clothing Company merupakan sebuah distro clothing yang berdiri sekitar tahun 2006, pada saat itu berdirinya Nimco Clothing Company berdasarkan pada animo remaja atau anak muda yang tinggi terhadap produk distro di Indonesia pada umumnya dan di Yogyakarta khususnya. Munculnya Nimco Clothing Company diharapkan dapat memberikan perbedaan di kehidupan kalangan muda di Yogjakarta atau dengan kata lain dengan menggunakan produk Nimco Clothing Company dapat memberikan perbedaan tingkat dalam hal fashion atau mode berpakaian.

Dimulai dengan ketertarikan pada mode anak muda maka kemudian usaha dibidang fashion ini pun kemudian dirintis. Pada awalnya hanya memproduksi beberapa produk seperti kaos, kemeja dan tas yang masih menggunakan desain atau pola yang masih sangat sederhana dan masih sangat terbatas. Namun dengan ada ketertarikan konsumen terutama anak muda dengan produk tersebut maka secara tidak langsung memproduksi lebih banyak lagi. Distro itu sendiri pertama kali muncul dikota Bandung pada tahun 1994, dimulai dengan adanya kesamaan hobi mengenai skateboard dimana kemudian hal tersebut menjadi benang merah yang menjadi ciri dan eksplorasi gaya fashion juga lifestyle anak muda pada saat ini. Distro yang pertama kali muncul adalah Reverse dan distro tersebut menjual berbagai macam barang seperti kaos, CD, kaset, majalah, asesoris band dan lain sebagainya yang menunjang fashion anak muda saat itu. Mengekor dari munculnya fenomena distro kemudian Nimco Clothing Company muncul dengan mengusung semangat distro yang sama namun lebih mengacu pada desain produk yang modern dan berbeda dengan kebanyakan distro. Namun tidak seperti distro pada umumnya Nimco Clothing Company lebih fokus pada hal yang sederhana dan anak muda, tidak seperti distro pada era 1990 an dimana lebih mengacu pada musik dan olahraga ekstrem ( skateboard, BMX dan lain sebagainya ).

Sesuai dengan slogan distro bahwa produk yang diproduksi seharusnya tidak terlalu banyak, hal tersebut dikarenakan jika produk yang diproduksi terlalu banyak maka esensi atau nilai dari produk distro akan hilang, oleh karena itu kemudian Nimco Clothing Company membatasi jumlah produk yang diproduksi agar memiliki nilai tambah sebagai produk yang eksklusif ( produk distro ). Setiap desain yang diproduksi dibatasi sesuai dengan kebutuhan distribusi karena Nimco Clothing Company memiliki beberapa saluran penjualan yang bersifat konsinyasi selain produk yang dijual di outlet Nimco Clothing Company. Nimco Clothing Company sendiri berbeda dengan distro distro yang lain yang ada di Yogjakarta karena Nimco Clothing Company memiliki seorang desainer sekaligus pemilik dari Nimco Clothing Company itu sendiri. Hal tersebut kemudian menjadi sebuah nilai tambah atau value added karena dengan demikian sebagai seorang pemilik yang sekaligus sebagai seorang desainer maka akan menghasilkan inovasi mode berpakaian yang selalu up to date dan modern. Nimco Clothing Company secara khusus memasang target pada anak muda yang selalu ingin tampil beda dibandingkan dengan remaja pada umumnya. Oleh karena itu Nimco Clothing Company lebih bergerak pada indie fashion. Nimco Clothing Company pada dasarnya bergerak dalam membudayakan mode yang beraliran mandiri atau

dengan kata lain lebih bergerak pada budaya fashion anak muda yang berbeda dengan anak muda pada umumnya. Nimco Clothing Company memilih alur desain dengan lebih menitikberatkan pada keseimbangan dan kesederhanaan. Hal tersebut akan menghasilkan sebuah karya desain yang enak untuk dinikmati dan terkesan tidak terlalu rumit. Fokus utama desain sebenarnya lebih mengacu pada hal yang bersifat kewanitaan atau girlly, namun tidak meninggalkan produk fashion yang bersifat maskulin. Desain dari produk produk yang dihasilkan oleh Nimco Clothing Company lebih mengarah pada generasi yang bergaya modern. Selain menjadi salah satu pelopor berdirinya distro di Jogjakarta khususnya Nimco Clothing Company juga menjadi pelopor penggunaan Website yang terintegrasi dalam mengoperasikan sebuah clothing distro. Adanya Website yang mudah diakses akan membantu konsumen dalam menentukan produk - produk yang akan dibeli hanya dengan melihat katalog yang sudah ada atau sudah dipersiapkan. Selain itu pemaparan produk yang dilakukan melaui Website memiliki berbagai keunggulan diantaranya adanya kemudahan akses internet akan memudahkan dalam memasarkan produk dan adanya efisiensi dalam hal pembiayaan. 2. Visi Visi perusahaan yang diusung oleh Nimco Clothing Company adalah :

Menjadikan produk produk yang dihasilkan oleh Nimco Clothing Company menjadi produk yang dikenal di Yogyakarta dan Indonesia pada umumnya 3. Misi Misi yang diusung oleh Nimco Clothing Company adalah : a. Menjual produk yang berkualitas dan bermutu tinggi. Diharapkan dengan dihasilkannya produk produk yang berkualitas akan dapat mengangkat pencitraan produk distro atau produk indie yang notabene merupakan produk yang local dan terbatas, sehingga menjadikan produk produk distro dikenal akan kualitasnya. b. Tidak menjual atau memproduksi desain desain yang bermuatan pornografi, eksploitasi kekerasan dan lain sebagainya yang bertentangan dengan moral masyarakat. Desain yang sederhana merupakan kunci utama dari Nimco Clothing Company hal tersebut dikarenakan pengaplikasian karya ke dalam bentuk jadi akan lebih mudah dan desain yang tidak terlalu rumit akan menjadikan produk tersebut mudah untuk diterima oleh seluruh kalangan terutama kalangan muda. Selain mengutamakan kesederhanaan sifat lain yang ditojolkan adalah dengan tidak menghasilkan karya yang bertentangan dengan norma / moral yang berlaku di masyarakat

sehingga sesuai dengan tujuan dari Nimco Clothing Company itu sendiri. c. Kebebasan berkreasi dengan positif. Kreasi yang bebas merupakan hak dari setiap individu, namun tidak semua kebebasan akan dihargai jika kebebasan itu bernilai negatif. Kebebasan berkreasi mutlak hak individu namun kemudian harus dibarengi dengan kebebasan berkreasi yang bertanggungjawab. d. Memberikan model fashion yang berbeda dengan kebanyakan distro. Nilai jual sebuah karya adalah jika karya tersebut unik atau memiliki nilai lebih jika dibandingkan dengan produk produk sejenis. Oleh karena itu Nimco Clothing Company berusaha untuk menghasilkan karya yang lain dari kebanyakan karya distro yang lain sehingga masyarakat terutama kaum muda memahami bahwa produk Nimco Clothing Company merupakan produk yang berbeda dengan produk distro yang lainnya. e. Membangun fashion indie agar menjadi komoditas yang berkualitas bersama sama dengan distro lainnya. Membangun sebuah kemajuan merupakan impian dari semua bidang usaha, Nimco Clothing Company bersama dengan distro distro yang lain berusaha saling membantu dengan

menggunakan persaingan yang sehat dan saling membantu dalam hal hal tertentu yang berkaitan dengan kemajuan indie label. 4. Slogan Nimco Clothing Company sendiri memiliki slogan : Fighting to the future Jika diterjemahkan secara bebas kata kata tersebut berarti berjuang untuk masa depan. Slogan ini mengacu pada semangat yang harus dimiliki oleh anak muda karena hanya dengan berjuang maka akan didapatkan hasil yang memuaskan. Slogan yang dimiliki oleh Nimco Clothing Company itu sendiri sesuai dengan komitmen Nimco Clothing Company bahwa semangat anak mudalah yang diusung dalam semua desain karya dan produk yang dihasilkan oleh Nimco Clothing Company. Sehingga diharapkan seluruh hasil karya atau desain yang dihasilkan akan dapat mewakili citra anak muda. Selain itu slogan tersebut juga sesuai dengan tujuan dari sebuah indie label dimana dalam indie label diperlukan usaha / perjuangan untuk menjadikan sebuah inde label tersebut menjadi sebuah brand yang establish atau berdiri kokoh. Indie label sangat erat hubungannya dengan distro karena distro merupakan salah satu perwakilan dari indie label yang bersifat mandiri atau secara sederhana tidak bersifat massal. Produk distro tidak bersifat

massal karena dalam dunia indie label bukan merupakan sebuah organisasi seperti kebanyakan misalnya saja dalam hal fashion. Dunia indie label lebih terkesan terbatas dalam hal karya atau desain yang dihasilkan. Terbatas disini yang dimaksudkan adalah produk yang dihasilkan tidak seperti produk konvensional pada umumnya namun lebih bersifat memiliki jumlah tertentu sehingga tidak menjadi produk yang pasaran. Hal tersebut merupakan salah satu daya tarik dari produk produk yang dihasilkan oleh sebuah distro. Selain itu adanya keterbatasan dalam hal jumlah produk dapat menjadi sebuah prestige atau kebanggan tersendiri bagi pengguna produk tersebutdan lebih terkesan ekslusif. 5. Logo GAMBAR 1 Logo Nimco Clothing Company ( Sumber : Website Nimco Clothing Company )

6. Arti logo Penggambaran logo Nimco Clothing Company menggunakan lambang angka delapan yang dimodifikasi sedemikian rupa menyesuaikan dengan semangat yang diusung oleh Nimco Clothing Company sebagai trensetter atau barometer anak muda yang ingin tampil beda. Penggunaan konotasi angka delapan melambangkan sebuah hal yang tidak putus atau bersifat berkesinambungan. Hal tersebut sesuai dengan semangat Nimco Clothing Company untuk tidak berhenti berkreasi dengan memadukan berbagai desain dan karya yang dapat melambangkan generasi anak muda. Adanya semangat yang tidak putus dalam berkreasi dan berekspresi melalui hasil karya dalam bentuk produk distro tersebut maka diharapkan akan menghasilkan berbagai macam produk produk yang dapat mempresentasikan atau mewakili jiwa anak muda itu sendiri. Selain itu Nimco Clothing Company juga dapat menjadi barometer fashion atau trensetter bagi kalangan anak muda di Yogyakarta khususnya. Penggunaan warna yang terang ( colourfull ) merupakan perwakilan atau simbol dari anak muda dimana anak muda selalu akrab dengan hal hal yang berwarna cerah. Selain itu penggunaan warna cerah juga menggambarkan produk produk yang diproduksi oleh Nimco Clothing Company merupakan produk yang selalu bersifat inovatif dan kreatif.

7. Produk Produk produk yang diproduksi oleh Nimco Clothing Company merupakan produk fashion dimana produk produk yang diproduksi meliputi : T shirt ( kaos ). Shirt Pants ( celana ). Bag (Tas). Accessories ( asesoris ). Produk produk yang diproduksi atau dihasilkan Nimco Clothing Company merupakan produk yang mencoba selalu aktual atau menyesuaikan dengan desain yang sedang menjadi fashion pada saat ini. Selain itu produk dari Nimco Clothing Company juga selalu mencoba untuk menjadi trensetter bagi industri fashion terutama untuk fashion independent seperti layaknya distro distro pada umumnya. Tidak seperti kebanyakan distro pada umumnya Nimco Clothing Company hanya menjual hal yang berhubungan dengan fashion modern saja dan tidak memperdagangkan barang lain, misalnya kaset band indie, poster dan barang barang lainnya. Hal ini dikarenakan bertentangan dengan prinsip Nimco Clothing Company itu sendiri walaupun dunia musik tidak bisa dilepaskan dari dunia fashion itu sendiri.

8. Alamat - NIMCO STORE Jl. Mataram No.90 Yogyakarta (Jam operasional: 10.00-22.00 WIB) - OFFICE & WHOLE SALE CENTER : Jl. Apel No.17B Leles, Concat, Depok, Sleman, Jogja - Email : nimco_poop@gmail.com - Website : http://www.nimcopoop.com - Facebook dan Twitter : FB Twiter : nimcopoop : @nimcopoop 9. Usaha Selain mengelola distro Nimco Clothing Company juga memiliki unit usaha lain sebagai penunjang bisnis distro yaitu web developer dan fotografi. Unit usaha web developer adalah unit usaha yang menjembatani antara Nimco Clothing Company dan media online sehingga sumber daya yang ada dapat dioptimalkan pada masing masing bagian. Sedangkan jenis usaha fotografi lebih cenderung bergerak didalam

media yang bersifat offline walaupun tidak menutup kemungkinan member dukungan kepada media online. Usaha tersebut yaitu usaha web developer dan fotografi merupakan jenis usaha yang tidak jauh dari dunia fashion, sehingga antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan dan bisa saling melengkapi. Adanya keterkaitan inilah yang membuat Nimco Clothing Company melebarkan sayap kepada kedua bisnis usaha tersebut. Selain itu pilihan mengembangkan usaha dibidang lain juga berasal dari pertimbangan bahwa tidak selamanya akan menggantungkan distro itu akan berjalan baik, oleh karena itu setidaknya ada unit usaha lain yang dapat dijadikan tumpuan penghasilan. 10. Sistem penjualan Sistem penjualan yang diterapkan oleh Nimco Clothing Company adalah dengan menggunakan sistem distro atau distribution store. Secara umum distro diartikan toko atau outlet yang menjual atau mendistribusikan produk dari sebuah clothing company atau dari sebuah komunitas yang memproduksi produk. Produk yang ditawarkan berkaitan dengan fashion dan asesorisnya. Selain itu distro juga selalu menjaga kualitas desain yang dihasilkan agar memiliki nilai jual dan juga selalu membatasi jumlah produk yang diproduksi agar menjaga ekslusifitas produk yang dipasarkan. Nimco Clothing Company membatasi setiap produk yang diproduksi sesuai dengan melihat beberapa faktor, yaitu faktor

kebutuhan pelanggan dan faktor trend desain. Faktor kebutuhan pelanggan adalah tingkat produksi disesuaikan dengan permintaan pelanggan atau konsumen, namun juga tetap membatasi produk yang diproduksi. Sedangkan faktor trend desain yaitu tingkatan produksi melihat pada kecenderungan desain yang sedang berkembang, dikarenakan desain yang terbaru dimungkinkan laku jika dipasarkan. 11. Sistem pemasaran Nimco Clothing Company merupakan distro yang menggunakan beberapa sistem pemasaran dalam memasarkan produk, yaitu dengan menggunakan penjualan langsung di toko atau melalui Website serta menggunakan sistem pemasaran konsinyasi atau titip barang dengan aturan bagi hasil dengan distro lain. Pada saat ini Nimco Clothing Company memasarkan produk dengan sistem konsinyasi sudah merambah sekitar 40 distro yang berada di Indonesia. Adanya pemasaran produk dengan sistem konsinyasi tentu akan menjadi nilai tamabah bagi sebuah brand dalam melakukan pemasaran. Karena secara tidak langsung dengan menggunakan sistem titip maka sebuah brand tidak perlu bersusah payah dalam memasarkan produknya, cukup hanya dengan mengandalkan promosi yang dilakukan pihak rekanan outlet. Tentusaja hal tesebut mempengaruhi banyak hal, misalnya segi dana promosi yang berkurang dan juga kemudahan dalam berpromosi produk.

12. Struktur organisasi DIAGRAM 3 Struktur organisasi Nimco Clothing Company Nimco Clothing Company ( sumber : Nimco Clothing Company ) Untuk menunjang keselarasan dalam melakukan pekerjaan didalam Nimco Clothing Company terdapat 5 ( lima ) budaya yang berkembang di Nimco Clothing Company yaitu : 1. Creativity Budaya kreatif harus berkembang didunia kerja. Mengutamakan standar kreativitas dalam melakukan segala pekerjaan, mampu

menciptakan karya kreatif dan mampu berbicara didepan orang banyak. 2. Passion Mampu meletakkkan jiwa dalam setiap karya atau pekerjaan yang digeluti akan menambah daya tarik untuk mencapai kesuksesan. 3. Risk Harus mampu mengambil resiko dalam mengerjakan dan mengeksplorasi ide kreatif. 4. Proactive Selalu dinamis dan selalu aktif, dan tidak pernah menunda pekerjaan. 5. Fun Melakukan pekerjaan harus berdasar pada kesenangan akan pekerjaan itu sehingga menghasilkan output yang baik Masing masing jabatan memiliki kewajiban tersendiri dan oleh karena itu dalam melakukan pekerjaan masing masing bagian harus terstimulus untuk dapat melakukan pekerjaan secara maksimal.