KEPUTUSAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 002/SK/MWA-UI/2008 TENTANG NORMA UNIVERSITAS RISET. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

dokumen-dokumen yang mirip
Menimbang : Mengingat :

KEPUTUSAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA Nomor 003/SK/MWA-UI/2008 TENTANG KEBIJAKAN RISET UNIVERSITAS INDONESIA

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 007/TAP/MWA-UI/2005 TENTANG : ETIKA PENELITIAN BAGI SETIAP ANGGOTA SIVITAS AKADEMIKA

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA MAJELIS WALI AMANAT

Daftar Surat Ketetapan/Keputusan/Peraturan MWA UI

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR : 30/I/KEP/SA/2003. tentang KEBIJAKAN DASAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG

KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 006/SK/MWA-U1/2004 TENTANG : KURIKULUM PENDIDIKAN AKADEMIK UNIVERSITAS INDONESIA.

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN

STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

UNIYERSITAS INDOI\ESIA MAJELIS WALI AMANAT

Bandung, 26 Mei 2016

Manual Mutu Penelitian Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.04. M a n u a l M u t u P e n e l i t i a n 2

KETENTUAN MENGENAI TOLOK UKUR DAN TATA CARA PENILAIAN KINERJA PIMPINAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANALISIS LAPORAN TAHUNAN

KEBIJAKAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG TAHUN

KEBIJAKAN NORMATIF HUBUNGAN ANTARA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN ALUMNI DAN DENGAN IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 37/SK/K01-SA/2006 TENTANG PEDOMAN EVALUASI KURIKULUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 1999 TENTANG PENETAPAN PERGURUAN TINGGI NEGERI SEBAGAI BADAN HUKUM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 1999 TENTANG PENETAPAN PERGURUAN TINGGI NEGERI SEBAGAI BADAN HUKUM

PERATURAN SENAT AKADEMIK POLITEKNIK STMI JAKARTA NOMOR 02/SJ-IND.7.2/SENAT/PER/1/2017 TENTANG KEBEBASAN AKADEMIK DAN MIMBAR AKADEMIK

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 032/SK/K01-SA/2002 TENTANG NILAI-NILAI INTI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR Nomor : 12/Kpts/SM.140/J.4.5/IV/2013

PIDATO KETUA SENAT AKADEMIK. Peran dan Tanggung Jawab Senat Akademik Menjembatani Retorika Pendidikan Tinggi dengan Realita

REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

Standar Penelitian STIKES HARAPAN IBU

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2014 TENTANG PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN

SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 152 TAHUN 2000 (152/2000) TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

2017, No di bidang arsitektur, dan peningkatan mutu karya arsitektur untuk menghadapi tantangan global; d. bahwa saat ini belum ada pengaturan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Visi, Misi dan Tujuan

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BUKU DESKRIPSI JABATAN DAN TUPOKSI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Bandung, 13 Juli 2017

PERATURAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 25919/UN4.0/OT.05/2016 TENTANG TATA KERJA ANTARORGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010

KETUA TIM TRANSISI UI\IVERSITAS INDONESIA

REV 20 FEBRUARI 2015 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 08/SA-IPB/2004

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

KODE ETIK DOSEN MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

UNIVERSITAS AIRLANGGA

STANDAR MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 1999 TENTANG PENETAPAN PERGURUAN TINGGI NEGERI SEBAGAI BADAN HUKUM

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 246/P/SK/HT/2004 TENTANG KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 81/PSK/HKTL/2004 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DAN PENENTUAN ANGGOTA SENAT FAKULTAS

2 pendidikan tinggi harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan pera

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER NOMOR

UF{IYERSITAS INDONESIA MAJELIS WALI AMANAT

MUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini.

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG

BEBERAPA CATATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN ISI UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI SEBAGAI PIJAKAN PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 1999 TENTANG PENETAPAN PERGURUAN TINGGI NEGERI SEBAGAI BADAN HUKUM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Standar Pengabdian Masyarakat STIKES HARAPAN IBU

KODE ETIK DOSEN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

STANDAR SUASANA AKADEMIK. Visi : Kementerian Kesehatan Surakarta

a. bahwa sesuai dengan visi pendidikan nasional dalam

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR : 07/MWA-IPB/2014 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT IPB NOMOR : 62 /MWA-IPB/2007 T E N T A N G

LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BERITA NEGARA. No.626, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. ISI Surakarta. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

KEBEBASAN AKADEMIK, MIMBAR AKADEMIK, DAN OTONOMI KEILMUAN

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INIDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

STANDAR PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Nomor 129/SK/R/V/2013 Tentang PEDOMAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

No Indonesia. Selain itu, hasil karya Arsitektur dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Dalam melakukan kegiat

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 22/P/SK/HT/2006

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (STIKOM) DINAMIKA BANGSA Nomor :104/ SK/ STIKOM-DB/ VII/ 2007

PEDOMAN Pengembangan Suasana Akademik dan Otonomi Keilmuan FOR/SPMI-UIB/PED

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No di bidang arsitektur, dan peningkatan mutu karya arsitektur untuk menghadapi tantangan global; d. bahwa saat ini belum ada pengaturan

Transkripsi:

KEPUTUSAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 002/SK/MWA-UI/2008 TENTANG NORMA UNIVERSITAS RISET Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang : a. bahwa Universitas Indonesia sebagai institusi Pendidikan Tinggi dalam menjalankan proses akademik perlu memiliki acuan dalam melaksanakan fungsinya; b. bahwa visi Universitas Indonesia adalah sebagai universitas riset yang merupakan pusat unggulan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan seni dengan menjunjung tinggi norma dan nilai kejujuran; c. bahwa agar atmosfer akademik dapat terwujud dengan baik menuju citacita yang berlandaskan pada keunggulan, integritas, keterbukaan, kebangsaan, dan kemanusiaan; d. bahwa Ketetapan MWA No. 009/TAP/MWA-UI/2005 tentang Norma Riset Universitas Indonesia dan Peraturan MWA No. 005/Peraturan/MWA-UI/2006 tentang Norma Universitas Riset terdapat tumpang tindih dan kurang sesuai lagi dengan situasi dan kondisi terkini Universitas Indonesia e. bahwa berdasarkan butir a, b, c dan d perlu ditetapkan perubahan dan penggabungan atas norma-norma tersebut dengan Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3859); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999 Tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri sebagai Badan Hukum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3860); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 152 Tahun 2000 tentang Penetapan Universitas Indonesia sebagai Badan Hukum Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 270); 6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 37/MPN.A4/KP/2007 tentang Pengangkatan Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia periode 2007-2012; 7. Peraturan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Nomor: 004/Peraturan/MWA-UI/2006 tentang Pokok-pokok Pengembangan UI Tahun 2007-2022; 8. Peraturan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Nomor 003/Peraturan/MWA-UI/2005 tentang Kebijakan Riset Universitas Indonesia;

9. Peraturan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Nomor 005/Peraturan/MWA-UI/2005 tentang Kebijakan Sumber Daya Manusia di Bidang Riset di Universitas Indonesia; 10. Ketetapan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Nomor 006/TAP/MWA-UI/2005 tentang Norma Pengabdian/Pelayanan kepada Masyarakat; 11. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Nomor 007/TAP/MWA-UI/2005 tentang Etika Penelitian bagi Setiap Anggota Sivitas Akademika Universitas Indonesia; 12. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Nomor 010/TAP/MWA-UI/2005 tentang Indikator Kinerja Akademik Universitas Indonesia Menuju Kualitas Dunia dan Prosedur Pencapaiannya; 13. Keputusan MWAUI Nomor 008/SK/MWA-UI/2004 Perubahan Tap MWA No. 005/SK/MWA-UI/2004 tentang Tata Tertib Kehidupan Kampus UI. 14. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Nomor 005/SK/ MWA-UI/2007 tentang Kebijakan Umum Arah Pengembangan Universitas Indonesia 2007-2012. Memperhatikan : Surat Ketua SAU No.: 417/SAU/UI/2007 tanggal 7 Desember 2007 perihal perubahan penetapan Norma Universitas Riset oleh Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia. MEMUTUSKAN Menetapkan : NORMA UNIVERSITAS RISET BAB I Pengertian Umum Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Universitas adalah Universitas Indonesia sebagai Badan Hukum Milik Negara; 2. Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (selanjutnya disingkat MWA-UI) adalah organ Universitas Indonesia yang berfungsi mewakili kepentingan Pemerintah, kepentingan masyarakat, dan kepentingan universitas; 3. Senat Akademik Universitas (yang selanjutnya disingkat SAU) adalah organ universitas yang merupakan badan normatif tertinggi Universitas Indonesia di bidang akademik ; 4. Senat Akademik Fakultas (yang selanjutnya disingkat SAF) adalah organ tertinggi Fakultas di bidang akademik; 5. Universitas Riset adalah universitas dengan pola pendidikan tinggi berbasis riset yang dapat diukur tingkat pencapaiannya berdasarkan tolok ukur, penghargaan, dan pengakuan internasional; 6. Riset adalah upaya mencari kebenaran mengenai fenomena demi pengembangan pengetahuan dan kesejahteraan umat manusia; 7. Pola pendidikan tinggi berbasis riset adalah bentuk kegiatan tridarma perguruan tinggi dengan memberikan prioritas pada kegiatan riset; 8. Kegiatan riset adalah kegiatan berhubungan dengan riset, yang meliputi perancangan, metode, proses, evaluasi, pelaporan, dokumentasi, dan/atau publikasi hasil riset; 9. Manajemen Riset adalah sistem dan rangkaian kegiatan untuk memberdayakan sumber daya manusia, infrastruktur, jejaring, kolaborasi, dan dana agar tujuan organisasi dalam bidang kegiatan riset dapat tercapai; 10. Hak atas Kekayaan Intelektual yang selanjutnya disingkat HKI adalah hak yang timbul karena hasil olah pikir otak yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia dan hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual;

11. Pendidikan berbasis riset adalah suatu proses pemanfaatan hasil riset untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya serta peningkatan kualitas kehidupan masyarakat; 12. Pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan dharma bakti serta wujud kepedulian untuk berperan aktif memberikan pencerahan, peningkatan kesejahteraan, dan pemberdayaan masyarakat luas; 13. Pelayanan kepada masyarakat adalah kegiatan penerapan ilmu dalam rangka memenuhi tuntutan dinamika di berbagai aspek kehidupan masyarakat di sektor publik, bisnis atau usaha swasta; 14. Unit usaha adalah pelayanan yang kegiatannya menggunakan hasil riset; 15. Infrastruktur dan fasilitas riset adalah perpustakaan, sistem teknologi informasi dan komunikasi, taman ilmu (science park), gedung riset, laboratorium, studio, instrumentasi dan utilitas terkait yang digunakan dalam melaksanakan riset; 16. Taman Ilmu adalah tempat akademisi, dunia usaha, dan pemerintah berkolaborasi dalam bidang riset. BAB II Tujuan Universitas Riset Pasal 2 1. Tujuan Universitas dalam bidang riset adalah: a. Mewujudkan universitas riset berkelas dunia yang mampu memecahkan masalah bangsa; b. Mengembangkan pusat riset unggulan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan, dan seni pada tingkat universitas dan fakultas; c. Mengembangkan potensi sivitas akademika agar memiliki budaya meneliti sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1a) dan (1b); 2. Tujuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) dicapai dengan berpedoman kepada Kebijakan Umum Arah Pengembangan Universitas serta berlandaskan pada Kebijakan Riset Universitas Indonesia BAB III Fungsi Universitas Riset Pasal 3 1. Fungsi Universitas dalam bidang riset adalah: a. Menyiapkan sivitas akademika menjadi anggota masyarakat yang bermoral, menjaga nilai obyektivitas, kebenaran, keterpercayaan, kejujuran,serta memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional dalam bidang riset; b. Mengembangkan, menyebarluaskan, dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan seni serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional; c. Mendorong perubahan ke arah budaya riset yang menjadi dasar kuat universitas riset; d. Menerapkan manajemen riset, serta mewujudkan pranata dan wadah kelembagaan untuk mencapai kinerja riset sesuai dengan arah pengembangan universitas; 2. Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), universitas menyediakan dan membantu mengupayakan kapasitas sumberdaya, infrastruktur riset yang cukup dan berkualitas. BAB IV Pengembangan Budaya Riset Pasal 4 1. Universitas mengembangkan budaya riset dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan seni secara nasional dan internasional dalam rangka meningkatkan kualitas sivitas akademika universitas; 2. Universitas menetapkan sebuah organ yang bertanggung jawab langsung terhadap pengembangan budaya riset di universitas;

3. Universitas mengembangkan struktur dan mekanisme riset yang terpadu, melaksanakan pemantauan pada semua riset yang dilakukan oleh sivitas akademika universitas, dan menumbuhkembangkan budaya riset secara berkelanjutan untuk mencapai universitas riset; 4. Universitas mengembangkan budaya pelaporan riset secara rinci termasuk aspek pendanaan riset. BAB V Kaidah dan Prinsip Dasar Riset Pasal 5 Kaidah Riset Riset yang dilakukan oleh setiap anggota sivitas akademika Universitas Indonesia wajib memenuhi kaidah keilmuan, menjunjung tinggi profesionalisme, integritas dan transparansi, serta dilakukan berlandaskan hati nurani, moral, kejujuran, kebebasan, dan tanggung jawab. Pasal 6 Prinsip Dasar Riset Setiap peneliti dalam melakukan kegiatan penelitiannya wajib menyadari dan memenuhi prinsip dasar sebagai berikut: 1. Riset yang dilakukannya merupakan upaya untuk memajukan ilmu pengetahuan, kesejahteraan, martabat, dan peradaban manusia, serta terhindar dari segala sesuatu yang menimbulkan kerugian atau membahayakan; 2. Menghentikan risetnya jika riset tersebut berpotensi menimbulkan kerugian, bahaya, kerusakan, atau kecelakaan kepada subyek dan/atau obyek riset baik dalam dimensi fisik, psikologik, sosial, dan/atau lingkungan; 3. Riset yang dilakukan harus memenuhi prosedur standar dengan menggunakan sarana dan prasarana yang memenuhi standar internasional, menaati kode etik riset, serta berdasarkan pada kebijakan riset universitas. BAB VI Sasaran dan Tolok Ukur Universitas Riset Pasal 7 Sasaran Universitas Riset Sasaran yang dituju oleh Universitas sebagai Universitas Riset adalah untuk menjadikan Universitas Indonesia sebagai pusat unggulan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan seni sesuai dengan undang-undang yang berlaku Pasal 8 Tolok Ukur Tolok ukur Universitas Riset, terutama mencakup : 1. Jumlah doktor yang dihasilkan per tahun; 2. Jumlah publikasi internasional; 3. Jumlah indeks sitasi; 4. Jumlah penghargaan internasional; 5. Jumlah perolehan HKI nasional serta internasional; 6. Besarnya dana riset yang diperoleh secara bersaing; 7. Besarnya dana riset yang diperoleh dari hasil riset; 8. Jumlah tenaga riset yang bermutu; 9. Jumlah pusat riset, baik nasional maupun internasional; dan 10. Banyaknya kolaborasi riset, baik nasional maupun internasional.

BAB VII Jenis, Produk, dan Jasa Riset Pasal 9 1. Jenis riset yang dilakukan oleh Universitas terdiri dari riset dasar, riset terapan, dan riset pengembangan teknologi dan sosial budaya; 2. Universitas dapat melakukan riset berdasarkan inisiatif dan pendanaan dari lingkungan universitas maupun sponsor yang non komersil atau komersil; 3. Universitas mengutamakan riset yang berada di garis terdepan sesuai dengan kebijakan umum untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni; 4. Produk riset universitas diarahkan pengembangan ilmu serta upaya untuk mendapatkan penghargaan dan pengakuan baik secara nasional maupun secara internasional; 5. Pemanfaatan produk riset ditujukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia; 6. Jasa riset untuk pelayanan masyarakat wajib mengacu pada kaidah kaidah keilmuan. BAB VIII Pendidikan Berbasis Riset Pasal 10 Untuk memujudkan pendidikan berbasis riset sebagaimana dimaksud dalam pengertian umum dalam peraturan ini, maka universitas: 1. Melakukan peningkatan standar sarana dan prasarana secara internasional, mentaati kode etik riset, serta menciptakan manajemen riset yang berkualitas; 2. Memberikan materi pengajaran kepada peserta didik berdasarkan literatur dan hasil riset mutakhir; 3. Mengarahkan peserta didik untuk berfikir aktif dan kritis; 4. Melaksanakan pengajaran dengan memperhatikan kualitas metode, kurikulum, staf pengajar untuk semua; 5. Menerapkan tolok ukur pengajaran yang mencakup komponen: a. Penguasaan ketrampilan umum (soft skills) dan ketrampilan khusus (hard skills) sesuai kurikulum dan jenjang pendidikan; b. Penggunaan sistem penilaian kualitas terhadap proses pengajaran; c. Penggunaan materi perkuliahan dengan referensi mutakhir; 6. Meningkatkan rasa ingin tahu dan cara berpikir sesuai dengan metodologi riset pada peserta didik program sarjana; 7. Mempertajam kemampuan analisis/sintesis peserta didik sehingga menghasilkan riset yang dapat dipublikasikan dan/atau yang mendapatkan perlindungan HKI pada peserta didik program Pascasarjana. 8. Meningkatkan kualitas bimbingan skripsi, tesis dan disertasi; 9. Meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan riset; 10. Meningkatkan publikasi bersama antara dosen dan mahasiswa pada jurnal terakreditasi nasional dan/ atau internasional. BAB IX Pasal 11 Pengabdian kepada Masyarakat i. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan institusi dan dilakukan bukan berdasarkan pertimbangan komersial, tidak memerlukan kontrak kerja, dan tidak selalu sesuai berdasarkan bidang keilmuan. 2. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada tingkat universitas, fakultas, pusat riset, departemen, laboratorium dan oleh kelembagaan bentuk lain;

3. Pengabdian kepada masyarakat dapat meliputi; kegiatan penyuluhan, pelatihan, konsultasi, layanan kesehatan, pengujian laboratorium, riset terapan, dan jasa publikasi yang diberikan tanpa imbalan komersial. Pasal 12 Pelayanan kepada Masyarakat 1. Pelayanan kepada masyarakat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan institusi berdasarkan kontrak kerja dan mendapatkan imbalan berdasarkan pertimbangan komersial. 2. Pelayanan kepada masyarakat berbasis riset meliputi: pelayanan kepada masyarakat yang memanfaatkan teori, prototipe, dan model dari produk riset untuk kesejahteraan masyarakat dan/atau memenuhi kebutuhan pasar; antara lain berupa pelatihan, konsultasi, layanan kesehatan, pengujian laboratorium, riset terapan, dan jasa publikasi; 3. Kegiatan pelayanan kepada masyarakat berbasis riset harus mendorong temuan (discovery) dan inovasi dari jenis riset yang dilakukan, serta mengacu kepada norma riset, etika riset, asas akuntabilitas dan aksesabilitas; 4. Kegiatan pelayanan kepada masyarakat yang menggunakan produk riset yang sudah ada, dapat dilaksanakan melalui unit usaha, dan taman ilmu. BAB X Kebijakan Universitas Pasal 13 Pimpinan Universitas membuat kebijakan operasional dan melaksanakannya secara konsisten yang mencakup : 1. Rencana strategis riset, 2. Pusat riset, 3. Tenaga riset, 4. Infrastruktur dan fasilitas riset yang memadai dan mutakhir, 5. Jejaring riset dan budaya riset, 6. Pendanaan riset yang dialokasikan oleh Universitas, 7. Manajemen riset yang profesional, 8. Hal lainnya sehubungan dengan Universitas Riset. BAB XI Penutup Pasal 14 1. Semua ketentuan normatif yang berkaitan dengan riset harus dibuatkan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis oleh Pimpinan Universitas selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah ditetapkan oleh Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia; 2. Dengan ditetapkannya norma ini, maka Ketetapan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia No.009/TAP/MWA-UI/2005 tentang Norma Riset Universitas Indonesia dan Peraturan Majelis Wali Amanat No. 005/Peraturan/MWA-UI/2006 tentang Norma Universitas Riset dinyatakan tidak berlaku lagi;

3. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia ini berlaku sejak ditetapkan. Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan, akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 14 Mei 2008. Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Ketua, ttd dr. Purnomo Prawiro