BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. (Adrimas,1993). Tujuannya untuk mencapai ekonomi yang cukup tinggi, menjaga

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya. pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN WONOGIRI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Ketimpangan pendapatan adalah sebuah realita yang ada di tengah-tengah

Dari waktu ke waktu jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan senantiasa bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan

49 Analisis Pengaruh Suku Bunga terhadap Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Provinsi Jambi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, kesulitan dan kekurangan diberbagai keadaan hidup. Sebagian orang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. data tahunan dari periode yang diperoleh dari publikasi data dari Biro

BAB I PENDAHULUAN. dampak krisis keuangan yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu,

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita, atau yang biasa disebut pertumbuhan ekonomi. Indikator

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Akan tetapi masih banyak ditemui penduduk yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi dan sulit

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberhasilan atau tidaknya pembangunan ekonomi di suatu negara

indikator keberhasilan kegiatan ekonomi daerah tersebut. Provinsi Bali merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian pada umumnya mengalami fluktuasi. Pertumbuhan ekonomi nasional yang

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk. daerah, umumnya perencanaan pembangunan ekonomi beorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita akan selalu mengalami kenaikan. Adanya resesi

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

Oleh YULIANITA RATNA DWIHAPSARI B

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

I. PENDAHULUAN. Tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat dari

ANALISIS PERKEMBANGAN EKSPOR DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja. Biasanya semakain tinggi pertumbuhan ekonomi cenderung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor. pembangunan suatu negara (Maharani dan Sri, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah adalah kuantitatif. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian karena berguna bagi pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita diharapkan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor

BAB I PENDAHULUAN. rakyat banyak. Dana yang dikumpulkan oleh perbankan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Strategi yang pertama sering dikatakan sebagai strategi inward looking,

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan umum yang sering dihadapi oleh negara-negara sedang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran prestasi dari

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

PENGARUH BELANJA MODAL, PENGANGGURAN DAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN AGAM DAN KABUPATEN PASAMAN

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan seluruh kegiatan dengan dukungan masyarakat yang. berperan di berbagai sektor yang bertujuan untuk meratakan serta

PENDAHULUAN. perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata Kunci: pertumbuhan ekonomi, inflasi, investasi, pertumbuhan ekonomi.

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusiinstitusi

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang

BAB I PENDAHULUAN. kestabilan harga. Masalah pertumbuhan ekonomi adalah masalah klasik

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di segala sektor diharapkan dapat mewujudkan struktur ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan kemampuan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERBITAN OBLIGASI KORPORASI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan kedalam kegiatan memproduksi barang dan jasa. Unit-unit

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA RIIL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAYLOR RULE

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB I PENDAHULUAN. masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10),

BAB I PENDAHULUAN. Masalah yang muncul dinegara yang sedang berkembang adalah. bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BEBAN HUTANG LUAR NEGERI PEMERINTAH INDONESIA PUBLIKASI NASKAH ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut Baasir (2003) yang dikutip oleh Andrianus (2006) dalam

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar dalam struktur sosial, sikap, mental dan kelembagaan, ketimpangan, dan mengatasi kemiskinan (Todaro, 2000).

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan. daerah mengalami pertumbuhan ataupun kemunduran.

BAB I PENDAHULUAN. menurun, tapi jika dilihat dari total asset mengalami kenaikan yaitu mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung

FLUKTUASI TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP TABUNGAN DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dan distribusi pendapatan yang merata tanpa adanya disparitas. Selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan nilai GDP (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa melihat apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari kenaikan jumlah penduduk atau perubahan pola dan struktur ekonomi terjadi atau tidak. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu masalah klasik yang banyak di alami oleh negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Definisi lain dari pertumbuhan ekonomi yaitu mengartikan pertumbuhan ekonomi sebagai suatu proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat suatu wilayah (Djojohadikusumo, 1994). Peningkatan pertumbuhan ekonomi dilihat dari peninkatan hasil produksi dan pendapatan yang diterima oleh masyarakat. Bagi negara Indonesia yang masih merupakan salah satu negara berkembang, pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai dalam pelaksanaan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi. Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi diharapkan kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat. Kesejahteraan masyarakat meningkat maka masyarakat dapat hidup makmur. 1

2 Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Produk Domestik Bruto Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Data Produk Domestik Bruto Indonesia tahun 1986-2014 sebagai berikut: Tabel 1.1 Produk Domestik Bruto Indonesia Tahun PDB (milyar rupiah) 1986 742458,18 1987 779032,82 1988 824063,93 1989 885510,98 1990 949640,85 1991 1015643,34 1992 1081248,56 1993 1151490 1994 1238312,01 1995 1340101,35 1996 1444872,98 1997 1512780,26 1998 1314201,75 1999 1324598,74 2000 1389769,9 2001 1440405,7 2002 1505216,4 2003 1577171,3 2004 1656516,8 2005 1750815,2 2006 1847126,7 2007 1964327,3 2008 2082456,1 2009 2178850,4 2010 2314458,8 2011 2464566,1 2012 2618932 2013 2769053 2014 2909181,5 Sumber : Badan Pusat Statistik

3 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami peningkatan di sepuluh tahun pertama periode penelitian. Pada tahun 1986 Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 742458.18 milyar rupiah, kemudian mengalami kenaikan di tahun berikutnya menjadi 779032.82 milyar rupiah. Di tahun 1988 dan 1989 Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mengalami peningkatan masing masing sebesar 824063.93 milyar rupiah dan 885510.98 milyar rupiah. Pada tahun 1990 terlihat Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 949640.85 milyar rupiah. Kemudian naik lagi di tahun 1991 dan tahun 1992 yang masing-masing mencapai 1015643.34 milyar rupiah dan 1081248.56 milyar rupiah. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kemudian naik lagi pada tahun 1993 yaitu pada angka 1151490 millyar rupiah dan tahun 1994 sebesar 1238312.01 milyar rupiah. Pada tahun 1995 Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia naik lagi mencapai angka sebesar 1314201.75 milyar rupiah. Indonesia mencapai nilai PDB tertinggi pada tahun 2014 yaitu sebesar 2909181,5 miliyar rupiah. Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan data dari World Bank dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

4 Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5 tahun terakhir Sumber: Data World Bank Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung mengalami penurunan. Di tahun 2011 pertumbuhan ekonomi sebesar 6,17% sedangkan di tahun 2012 pertumbuhan ekonomi Indonesia turun menjadi 6,03%. Di tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan lagi pada angka 5,56% dan 5,02% pada tahun 2014. Dan di tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan lagi hingga berada pada angka 4,79%. Untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, maka harus diketahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Para ekonom berpendapat bahwa investasi dapat mendorong meningkatnya pertumbuhan ekonomi seperti halnya yang terjadi pada tahun 1995 ketika terjadi boom investasi.

5 Penanaman modal atau investasi baik dari pihak asing maupun dalam negeri yang banyak ditemui di Indonesia akan menyerap banyak tenaga kerja. Dengan adanya para penanam modal, akan mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Dengan rendahnya tingkat pengangguran, maka kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat sehingga pertumbuhan ekonomi juga akan meningkat. Pertumbuhan ekonomi sendiri dapatdiartikan sebagai proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang (Boediono, 1992). Artinya dalam jangka panjang, kesejahteraan masyarakat tercermin pada peningkatan output per kapita yang memberikan banyak alternatif dalam mengkonsumsi barang dan jasa, serta diikuti pula oleh daya beli masyarakat yang semakin meningkat. Meningkatnya daya beli masyarakat akan menyebabkan meningkatnya pula permintaan terhadap suatu barang. Sesuai dengan hukum permintaan, jika permintaan naik maka harga akan ikut naik. Harga yang naik secara signifikan dan terus menerus akan menyebabkan terjadinya inflasi. Nilai inflasi yang tinggi dapat disebabkan karena tingginya permintaan suatu barang. Jika permintaan terhadap barang naik, maka produsen akan berlomba-lomba untuk menaikkan jumlah produksinya dengan jalan menambah jumlah tenaga kerja. Penambahan jumalh tenaga kerja ini akan mengurangi tingkat pengangguran. Hal ini sesuai dengan hukum Kurva Philip yang menyatakan bahwa jika inflasi tinggi maka pengangguran rendah.

6 Masalah pertumbuhan ekonomi merupakan masalah klasik bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia. Investasi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi seperti tahun 1995 ketika terjadi boom investasi. Dengan adanya investasi yang dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Namun dengan rendahnya tingkat pengangguran, sesuai dengan hukum kurva Philip dimana jika tingkat pengangguran rendah maka tingkat inflasi akan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel inflasi, investasi, dan pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 1986-2014. Dalam penelitian ini digunakan data Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai salah satu indikator untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan hal diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penenlitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 1986-2014. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Ordinary Least Square (OLS). B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh tingkat inflasi terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1986-2014?

7 2. Bagaimana pengaruh tingkat pengangguran terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1986-2014? 3. Bagaimana pengaruh tingkat investasi terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1986-2014? C. Tujuan penelitian Berdasarkan latar belakang serta rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis pengaruh tingkat inflasi terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1986-2014 2. Untuk menganalisis pengaruh tingkat pengangguran terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1986-2014 3. Untuk menganalisis pengaruh tingkat investasi terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1986-2014 D. Manfaat penelitian 1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan dalam menentukan kebijaksanaan mengenai masalah pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia 2. Sebagai bahan studi kepustakaan dan bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan masalah pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia

8 3. Sebagai salah satu bahan bacaan, referensi, maupun sumber informasi bagi mahasiswa ataupun pihak lain yang tertarik mengenai masalah pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia. E. Metode penelitian Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari penelitian sebelumnya baik dari perpustakaan, laporan penelitian terdahulu yang dipublikasikan, jurnal, serta lembaga terkait yaitu Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia dan World Bank. Penelitian ini menggunakan data time series wilayah Indonesia selama dua puluh sembilan tahun (29) yaitu dari tahun 1986-2014 dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Data diperoleh dari perpustakaan, website, jurnal, atau penelitian sebelumnya dan dari instansi terkait yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia dan World Bank. Penelitian ini menganalisis hubungan antar variabel, yaitu pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (variabel terikat). Model regresi linear berganda sebagai berikut: 1 1 Model penelitian merupakan replikasi dan pengembangan dari penelitian atau disertasi terdahulu yang dilakukan oleh Sabir pada tahun 2015 dengan judul Pengaruh Alokasi Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan Pendapatan, Penyerapan Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2014.

9 Keterangan: Growth INFt UNEMP t INVt : Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia (persen) : Inflasi di Indonesia (persen) : Tingkat pengangguran di Indonesia (persen) : Investasi di Indonesia (milyar) 0 : Konstanta 1 6 : Koefisien Regresi t : Error Term F. Sistematika Penulisan Skripsi BAB I Pendahuluan Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode analisis data dan sistematika penulisan skripsi. BAB II Landasan Teori Bab ini merupakan penjabaran teoritis mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, investasi, dan pengangguran yang berasal dari materi-materi yang diperoleh dari sumber tertulis yang dpakai sebagai bahan acuan pembahasan atas topik permasalahan.

10 BAB III Metodologi Penelitian Bab ini menguraikan tentang identifikasi variabel-variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data dan model penelitian. BAB IV Analisis Data dan Pembahasan Bab ini menguraikan tentang deskripsi pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, pembahasan dan hasil analisis seberapa besar pengaruh inflasi, investasi, dan pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi. BAB V Penutup Bab ini berisi tentang simpulan dan serangkaian pembahasan skripsi pada bab IV serta saran-saran yang perlu disampaiakan. Daftar Pustaka Lampiran