43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Unit observasi dalam skripsi ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode tahun 2009 2013 yang memiliki karakteristik tertentu untuk dijadikan subjek penelitian dengan cara mengunduh data dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Alasan utama menggunakan perusahaan yang terdaftar di JII yang merupakan indeks yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu mewakili saham-saham sesuai syariah dan menjadi solusi atas keragu-raguan investor muslim akan transaksi yang mengandung unsur gharar, riba, maysir. Dengan kata lain JII menjadi pemandu bagi investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah tanpa takut tercampur dengan dana ribawi. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian Kausal, yaitu untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dalam hal ini desain asosiatif yang digunakan adalah desain asosiatif kausal yaitu mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Penelitian ini di rancang untuk menguji pengaruh fakta dan fenomena serta mencari keterangan keterangan secara faktual. 43
44 Jenis penelitian ini merupakan verification research, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk memeriksa dan menguji kebenaran hipotesis penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Rancangan variabel dalam penelitian ini terdiri variabel independen yaitu Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return on Equity dan variabel dependen yaitu Harga saham. C. Definisi dan operasional variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Earning Per Share, Price Earnings Ratio dan Return on Equity. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Harga saham. Skala pengukuran variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah menggunakan skala rasio. 1. Variabel Dependent (Y) Variabel Dependent (Y) sering sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Atau variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah Harga Saham. Harga saham yaitu nilai jual saham dalam rupiah pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks. Harga Saham diukur pada saat penutupan harga pasar bulan Mei tahun 2009 sampai dengan 2013. 2. Variabel Independen (X) Variabel bebas atau independen adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbul nya
45 variabel dependen (terikat) variabel yang digunakan adalah Price Earnings Ratio, Earning Per Share, Ratio of Earnings. Yang dijelaskan dibawah ini: a. Earning Per Share Rasio yang digunakan untuk mengukur pendapatan per lembar saham yang dihitung dari total keuntungan terhadap jumlah lembar saham yang beredar. = Laba Bersih (EAT) Jumlah Saham Beredar b. Price Earnings Ratio Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Margaretha dan Damayanti (2008:154), merupakan salah satu indikator yang sering digunakan dipasar modal, dengan rumus sebagai berikut: PER = ) c. Return on Equity Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk memberikan laba atas ekuitas. = Laba Bersih (EAT) Modal Pemegang Saham
46 Tabel 3.1 Operasional variabel Penelitian No. Variabel Indikator Pengukuran Earning Per Share (X1) = Laba Bersih (EAT) Jumlah Saham Beredar Rasio 2. Price Earnings ratio (X2) = h Rasio 3. Return On Equity (X3) = Laba Bersih (EAT) Modal Pemegang saham Rasio 4. Harga Saham (Y) Harga saham diukur pada saat penutupan harga pasar bulan Mei dari tahun 2009 Rasio sampai dengan 2013 D. Populasi dan Sampel Penelitian Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif, yang diperoleh dari publikasi laporan keuangan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data laporan keuangan (auditan) perusahaan di Indonesia dari tahun 2009 sampai dengan 2013 dengan 4 jenis variabel penjelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling yang merupakan bagian dari metode non-probability sampling. Untuk anggota populasi yang tidak memenuhi syarat, tidak dipilih sebagai sampel penelitian. Dengan beberapa kriteria sbb:
47 Tabel 3.2 Sampel Penelitian Kriteria Sampel Perusahaan yang terdaftar di JII Perusahaan yang tidak konsisten selama tahun 2009 2013 Dikurangi Laporan Keuangan tidak menggunakan rupiah Dikurangi perusahaan yang tidak lengkap menerbitkan Laporan Jumlah Perusahaan 30 21 0 0 keuangan pada periode penelitian Total Perusahaan 9 Adapun nama-nama perusahaan tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 3.3 Daftar Perusahaan yang terdaftar di JII No 1 2 3 4 5 6 Kode Nama Perusahaan Tahun AALI Astra Argo Lestari Tbk 2009 2013 INTP Indocement Tunggal Perkasa Tbk 2009 2013 KLBF Kalbe Farma Tbk 2009 2013 LPKR Lippo Karawaci Tbk 2009 2013 LSIP PP London Sumatera Tbk 2009 2013 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. 2009 2013
48 7 8 9 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 2009 2013 UNTR United Tractors Tbk 2009 2013 UNVR Unilever Indonesia Tbk 2009 2013 Sumber : www.idx.co.id E. Teknik Pengumpulan data Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, diperlukan cara-cara yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pengumpulan data merupakan salah satu langkah penting karena data diperlukan untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran permasalahan dari obyek yang diteliti. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pustaka sebagai berikut : Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari buku - buku wajib diperpustakaan, sejumlah artikel dan jurnal-jurnal yang berhubungan dengan topik yang ditulis dan masalah yang diteliti. F. Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.sebelum melakukan analisis data dan uji hipotesis, terlebih dahulu disajikan hasil statistik deskriptif dari masing masing variabel independen dan variabel dependen. 1. Statistik Deskriptif Statitik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemenangan distribusi).
49 Skewness mengukur kemencengan dari data kurtosis mengukur puncak dari distribusi data.data yang terdistribusi secara normal mempunyai nilai skewness dan kurtosis mendekati nol. 2.Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis, peneliti terlebih dahulu menggunakan uji asumsi klasik.pengujian asumsi klasik yang dilakukan terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi. a. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, uji statistik menjadi tidak valid apabila jumlah sampel kecil (Ghozali, 2006:147). Cara untuk melihat apakah data terdistribusi secara normal atau tidak yakni dengan menggunakan grafik histrogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Data yang menyebar disekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal, atau garis histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya. Selain melihat grafik histrogram, dapat juga digunakan uji statistic Kolmogrov-Smirnov (K-S), yang seperti dijelaskan didalam Ghozali (2006:149). Bila ini signifikan > 0.05 berarti distribusi data tidak normal. Sebaliknya bila nilai signifikan > 0.05 berarti data distribusi normal.
50 b. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen).model korelasi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable independen.jika dalam model terdapat multikolonieritas maka model tersebut memiliki kesalahan standar yang besar sehingga koefisien tidak dapat ditaksir dengan ketepatan tinggi. Masalah multikolonieritas juga akan menyebabkan kesulitan dalam melihat pengaruh antara variable independen dengan variabel dependen (Ghozali,2011). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut : 1. Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris yang sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel tidak berarti bebas dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. 3. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya (Ghozali, 2011)
51 c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, uji statistik yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melakukan uji Park. Uji Park mengemukakan metode bahwa variance (S²) merupakan fungsi dari variabel-variabel independen yang dinyatakan dalam persamaan sebagi berikut (Ghozali,2011:141) Dasar analisisnya adalah apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara statistik, maka asumsi homoskedastisitas pada data model tersebut tidak dapat ditolak (Ghozali, 2011:142). d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokolerasi muncul karena
52 observasi yang beruntutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Keadaan tersebut mengakibatkan pengaruh terhadap variabel dependen tidak hanya karena variabel independen namun juga variabel dependen periode lalu. Dalam hal ini Uji autokorelasi menggunakan uji Durbin- Watson (DW Test) (Ghozali,2011). Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson Test, dapat dilihat dari nilai uji D-W dengan ketentuan sebagai berikut : Hipotesis nol Keputusan Jika Tdk ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tdk ada autokorelasi positif No decision dl d du Tdk ada korelasi negatif Tolak 4 - dl < d < 4 Tdk ada korelasi negatif No decision 4- du d 4 - dl Tdk ada autokorelasi, Tdk ditolak du < d < 4 - du Selain menggunakan uji Durbin-Watson, salah satu uji stastistik yang digunakan untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan Run Test. Run Test merupakan bagian dari statistik non-parametrik yang dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adal acak atau random. H0 : residual (res_1) random (acak) HA : residual (res_2) tidak random
53 3. Uji Fungsi Regresi Analisis Koefesien Determinasi Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah anatara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel independen (Ghozali, 2006:83) Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah biasa terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen maka R 2 pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan nilai Adjusted R 2, yang dapat naik turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Jika nilai Adjusted R 2 adalah sebesar 1 berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Nilai Adjusted R 2 berkisar 0 sampai 1. Jika mendekati 1 berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya jika nilai Adjusted R 2 semakin mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel independen (Ghozali, 2006:45)
54 4. Uji Simultan dengan F-Test Pengujian secara simultan (Uji F) dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen. Dalam pengujian ini menggunakan ukuran secara bebas dengan signifikansi sebesar 0,05 yang dapat disimpulakan sebagai berikut (Duwi Priyanto, 2008:85) 1. Jika nilai sigifikansi < 0,05, maka Ha diterima. 2. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka Ha ditolak. 5. Uji Parsial dengan t Uji t bertujuan menguji seberapa jauh pengaruh variabel secara individual, yaitu : Earning Per Share, Price Earning Ratio, Raturn On equity terhadap variabel dependen yaitu Harga Saham. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap dependen, maka nilai signifikan t dibandingkan dengan derajat kepercayaannya. Apabila sig t lebih besar 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Demikian pula sig t lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Bila Ho ditolak, ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen (Duwi Priyanto,2008:85). Nilai dari uji T-Test dilihat dari p-value (pada kolom sig). 6. Analisis Regresi Linier Berganda Uji Statistik regresi linier berganda (Multiple Linier Regression) digunakan dalam penelitian ini, karena jumlah variabel independen (X)
55 lebih dari satu dan bersifat kuantitatif (metrik) sedangkan jumlah variabel dependen (Y) terdiri dari satu variabel dan juga bersifat kualitatif (metrik). Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan : Y = Harga Saham a = Konsntanta X 1 = Earning Per Share X 2 = Price Earning Ratio X 3 = Return On Equity e = Random Error