BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Apriyanti, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan. diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam UU No.20/2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran. Pendidikan bertujuan agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mulai mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Terbukti

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan untuk membangun sumber daya

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan. seseorang, keluarga, maupun bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. sekedar memberikan pengetahuan atau nilai-nilai atau melatihkan keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan manusia. Kita dapat mengembangkan kemampuan pribadi, daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut UU tentang Sisdiknas No. 20 tahun 2003: terhadap manusia menuju ke arah yang lebih baik.

Grafik 1.1 Pengguna Internet Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. setelah melalui kegiatan interaksi dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak suatu negara yang menginginkan

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. formal maupun informal. Fakta seperti pada Tabel 1.1. Apabila ingin terlepas. manusia melalui meningkatkan mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bangsa yang maju dapat dilihat dari kualitas sumberdaya manusianya,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN No. 20 tahun 2003).

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

I. PENDAHULUAN. pendidikan dapat membuat kehidupan suatu bangsa menjadi lebih baik. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. dan norma-norma yang diakui. Dalam pernyataan tadi tersurat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA STANDAR KOMPETENSI MERAWAT BATERAI

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara

NERIS PERI ARDIANSYAH,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB I PENDAHULUAN. usaha pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja, namun diperluas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, mencerdaskan seluruh kehidupan bangsa dijadikan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia, kebutuhan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 yang dinyatakan dalam pasal 1 bahwa pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pembentukan karakter bangsa perlu dilakukan penataan terhadap sistem

BAB I PENDAHULUAN. yang tangguh, mandiri, berkarakter dan berdaya saing. Sebagai fondasi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu melahirkan calon-calon penerus masa depan bangsa yang kompeten,

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ASEP MUNIR HIDAYAT, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini kita mengetahui bahwa pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Kualitas pendidikan yang baik akan membuat suatu Negara mengalami kemajuan, sehingga dapat mewujudkan salah satu pembangunan nasional Indonesia. Dengan adanya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), setiap Negara berlomba- lomba untuk meningkatkan mutu pendidikan. Praktik pendidikan yang berkembang sekarang ini banyak dilakukan dengan metode yang sama dari waktu ke waktu dan dilakukan berulang- ulang tanpa melihat kondisi karakteristik peserta didik yang berbeda- beda dan juga perkembangan yang terjadi dari masa ke masa. Praktik pendidikan yang seperti itu menjadi salah satu yang menyebabkan pendidikan kurang bermutu karena dapat membuat kemampuan peserta didik tidak berkembang dengan baik, padahal salah satu usaha pendidikan adalah dengan membuat setiap individu dapat mengembangkan diri seperti yang tercantum dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Seperti yang dikemukakan diatas bahwa pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran, suasana belajar yang tercipta pada saat kegiatan belajar mengajar sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan peserta didik. Suasana belajar yang baik akan berpengaruh baik pula terhadap perkembangan peserta didik, ini terlihat dengan adanya perubahan- perubahan tingkah laku pada setiap individu.

Respon yang diberikan oleh peserta didik akan sesuai dengan stimulus yang diberikan oleh pendidik dalam proses pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kondisi dimana memang sengaja diciptakan oleh pendidik, hal ini dilakukan untuk mengantarkan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar berkaitan dengan penyampaian informasi yang dilakukan oleh pendidik berupa materi pembelajaran dengan metode pembelajaran tertentu dan juga menggunakan media atau alat pengantar lainnya. Undang- undang No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen yang menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dan disini peran guru sebagai pendidik memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya selain mendidik namun juga untuk membimbing, melatih dan menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didiknya. Berbagai persoalan dalam proses pembelajaran banyak terjadi seperti tujuan pembelajaran yang akan dicapai, materi pembelajaran yang disampaikan, metode pembelajaran, bahan ajar dan media pembelajaran yang akan digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran dan juga evaluasi apa yang akan ditempuh guna mendapatkan hasil belajar peserta didik menjadi kendala yang akan dihadapi pendidik sepanjang proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang kurang menarik perhatian dari peserta didik akan membuat proses pembelajaran terasa pasif, hal ini disebabkan oleh banyak faktor seperti metode pembelajaran yang digunakan oleh guru terasa membosankan dan juga guru tidak banyak menggunakan alat atau sumber belajar untuk menyampaikan materi pembelajaran yang sulit untuk dipahami peserta didik. Keadaan ini akan menyebabkan peserta didik tidak dapat mengembangkan potensi dirinya di dalam proses pembelajaran. Masih banyak proses pembelajaran yang hanya menitikberatkan penyampaian materi terletak pada guru saja, pembelajaran seperti ini akan dirasa kurang menyenangkan oleh peserta

didik. Peran guru sangatlah penting dalam proses pembelajaran, guru diharapkan mengelola proses pembelajaran agar menjadi menarik untuk peserta didik karena penyampaian materi pembelajaran menggunakan metode ceramah akan membuat peserta didik merasa jenuh jika dilakukan terus menerus tanpa ada inovasi yang dilakukan oleh pendidik. Pada beberapa mata pelajaran, proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pembelajaran yang sulit akan terasa membosankan untuk peserta didik sehingga minat belajar peserta didik akan menurun. Peserta didik membutuhkan dorongan lebih untuk mengikuti proses pembelajaran secara aktif dan disinilah diharapkan peran penting pendidik diterapkan. Meningkatnya minat belajar peserta didik agar menjadi aktif di dalam kelas dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Keberagaman dan keunikan pada setiap proses pembelajaran sering kali terjadi, pendidik dapat menggunakan berbagai metode yang berbeda yang sesuai dengan tujuan pembalajaran atau menggunakan media untuk menyampaikan materi pembelajaran yang sulit diberikan. Dalam hal ini pemilihan alat untuk penyampaian materi pembelajaran yang akan digunakan akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan juga tentunya berpengaruh pula nantinya pada hasil belajar peserta didik. Penggunaan berbagai bahan ajar oleh pendidik dapat membuat proses pembelajaran lebih menarik dan membuat situasi belajar di dalam kelas terasa menyenangkan, karena materi yang disampaikan lebih mudah diserap oleh peserta didik sehingga peserta didik dapat belajar lebih aktif. Bahan ajar yang menarik bukan hanya dapat menyenangkan bagi peserta didik namun juga dapat membantu proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pendidik berupaya untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik agar pemahaman terhadap materi yang diberikan dapat diperoleh secara maksimal. Bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran berfungsi untuk perantara yang mendukung terjadinya proses pembelajaran. Dengan penggunaan bahan ajar pendidik dapat menuntun peserta didik untuk mencapai kompetansi tertentu pada suatu mata pelajaran.

Faktanya di lapangan yang terjadi di SMAN 4 Bandung banyak pendidik yang masih menggunakan metode ceramah dalam pelaksanakan proses pembelajaran. Pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), pendidik menggunakan bahan ajar modul untuk menyampaikan materi pembelajaran. Penggunaan modul untuk peserta didik dirasa membosankan jika dilihat dari karakteristik peserta didik karena konten yang disajikan hanya berupa teks, tabel, dan juga gambar. Kejenuhan yang dialami oleh peserta didik akan berdampak pada pencapaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Pendidik harus menyikapi hal ini dengan melakukan perubahan- perubahan dalam proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Melakukan inovasi dengan menggunakan bahan ajar yang beragam pada materi atau mata pelajaran yang cukup sulit dicerna oleh peserta didik dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dewasa ini banyak sekali inovasi yang dikembangkan untuk melakukan penyampaian informasi seperti majalah digital contohnya saja detik.com yang memberikan banyak informasi kepada massa mulai dari perkembangan politik, iklim, kriminal, wisata, film bahkan bisnis. Majalah elektronik seperti detik.com selain mudah diakses juga memiliki daya tarik pada tampilan untuk menyampaikan informasinya. Pada penelitian sebelumnya di SMA Negeri Cilaku Cianjur dengan menggunakan E-Magazine berbasis web menunjukan bahwa penggunaan E- Magazine pada mata pelajaran bahasa Inggris peserta didik memperoleh hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan menggunakan majalah cetak. Hal itu dapat dilihat dari beberapa aspek salah satunya adalah gain pretest- posttest yang diperoleh pada hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang hasilnya adalah sebesar 5,250 untuk kelas eksperimen dan 2,250 untuk kelas kontrol pada aspek mengingat (C1), kemudian pada aspek memahami (C2) hasil penelitian menunjukan gain pretest- posttest sebesar 3,975 untuk kelas eksperimen dan 2,000 untuk kelas kontrol. Untuk aspek terakhir yang diteliti oleh peneliti sebelumnya adalah aspek memahami (C3) yang memperoleh gain pretest- posttest sebesar 2,900 untuk kelas eksperimen dan juga 2,480 untuk kelas kontrol.

Dengan menggunakan E-Magazine ini sendiri dapat memenuhi kebutuhan peserta didik terhadap bahan bacaan yang berhubungan dengan materi pembelajaran dan juga sarana dan prasarana di SMAN 4 Bandung yang cukup menunjang jika melakukan pembelajaran berbasis komputer. Pemanfaatan sistem elektronik juga dapat membuat lebih efisien, hemat biaya dan berkualitas maksimal karena tidak terkena resiko lebih banyak dibandingkan media cetak untuk lebih meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penggunaan E-Magazine diharapkan dapat membantu peserta didik untuk lebih memahami mata pelajaran yang sulit. Konten yang terdapat dalam E-Magazine pun dapat lebih menarik karena disajikan dengan video ataupun audio yang membuat bahan ajar menjadi lebih menarik. Penggunaan bahan ajar dalam proses pembelajaran selain membuat lebih menarik dapat juga merubah peran pendidik sebagai pengajar menjadi fasilitator sehingga penyampaian materi pembelajaran tidak terpusat pada pendidik sehingga pembelajaran menjadi satu arah. Pendidik sangat menyadari bahwa bahan ajar dapat membantu menyampaikan materi yang tentunya tetap harus disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai oleh peserta didik. Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh penggunaan E-Magazine terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah di kemukakan diatas, maka secara umum masalah yang diteliti ini adalah Apakah penggunaan E- Magazine memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)? Masalah tersebut akan dirumuskan kedalam beberapa sub masalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan E- Magazine dengan yang menggunakan bahan ajar modul mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada ranah kognitif aspek mengingat (C1)? 2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan E- Magazine dengan yang menggunakan bahan ajar modul mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada ranah kognitif aspek memahami (C2)? 3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan E- Magazine dengan yang menggunakan bahan ajar modul mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada ranah kognitif aspek menerapkan (C3)? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum dapat memberikan pengetahuan mengenai pengaruh dari penggunaan E-Magazine terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif pada mata pelajaran Tekologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMAN 4 Bandung. Tujuan secara rinci dirumuskan sebagai berikut : 1. Mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan E-Magazine dibandingkan dengan bahan ajar modul terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek mengingat pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). 2. Mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan E-Magazine dibandingkan dengan bahan ajar modul terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). 3. Mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan E-Magazine dibandingkan dengan bahan ajar modul terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah

kognitif aspek menerapkan pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). D. Manfaat Penelitian Penelitian mengenai pengaruh penggunaan E-Magazine terhadap hasil belajar siswa ini diharapkan akan memberikan manfaat yang berarti kepada pihakpihak yang terkait dalam proses pembelajaran guna peningkatan mutu pendidikan. Penelitian ini secara khusus diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar seperti yang dipaparkan di bawah ini : 1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada khazanah kajian keilmuan tentang penggunaan bahan ajar guna mempermudah pelaksaaan pembelajaran itu sendiri. Selain itu juga dapat menjadi sumber kajian yang bernilai positif terhadap pengembangan proses pembelajaran yang lebih inovatif. 2. Manfaat praktis a. Peneliti. Sebagai pendalaman pemahaman dalam bidang pengembangan bahan ajar dan juga memberikan gambaran yang lebih jelas bagi peneliti dalam memilih bahan ajar yang akan digunakan pada saat proses pembelajaran itu berlangsung. b. Guru mata pelajaran. Sebagai salah satu alternatif bahan ajar yang dapat digunakan guna membuat proses pembelajaran lebih inovatif, menarik, efisien dan efektif dengan menggunakan E-Magazine juga guna meningkatkan kreatifitas dalam proses pembelajaran untuk pengembangan kemampuan peserta didik. c. Sekolah Sebagai salah satu solusi untuk mengembangkan proses pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar yang lebih beragam. Penggunaan E-Magazine

dapat menjadi solusi untuk diterapkan sekolah pada mata pelajaran yang lainnya sehingga pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas dapat lebih menarik untuk peserta didik. d. Siswa Dengan menggunakan E-Magazine diharapkan dapat mengembangkan kemampuan sehingga meningkatnya pula hasil belajar pada aspek mengingat, memahami dan juga menerapkan terhadap mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).