BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kekerasan yang dilakukan oleh geng motor sering terjadi di Kota-Kota Besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengatur bahwa Negara

BAB III PENUTUP. POLRI dalam memberantas peredaran minuman keras illegal khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. hukum adalah Negara Republik Indonesia. Negara Indonesia adalah negara

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembiusan sebelum pasien dioperasi. Seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pola kehidupan masyrakat Indonesia. Tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mengintegrasikan bagian-bagian masyarakat dan hukum

Sikap Dan Tindakan Kepolisian Terhadap Tindak Pidana Kekerasan Premanisme Yang Terjadi Di Masyarakat. Oleh : Suzanalisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. cepat dari proses pematangan psikologis. Dalam hal ini terkadang menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

V. PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai upaya penanggulangan

Peningkatan Keamanan dan Ketertiban serta Penanggulangan Kriminalitas

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Berdasarkan hasil Penelitian tentang pengaruh penerapan tata tertib

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam teknologi informasi dengan penyebaran norma-norma dan nilai-nilai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV, maka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka membangun kerangka dasar hukum nasional, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

I. PENDAHULUAN. Geng motor telah merajarela di Kota Bandung dan sangat meresahkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masuknya informasi dari luar negeri melalui media massa dan

I. PENDAHULUAN. Keadaan di dalam masyarakat yang harmonis akan terpelihara dengan baik jika tercipta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peraturan dalam berlalu lintas menjadi hal yang karena menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. laku manusia agar dapat terkontrol, selain itu hukum juga merupakan aspek

BAB I PENDAHULUAN. juga adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan pemeriksaan oleh Ankum yang menangani pelanggaran disiplin.

I. PENDAHULUAN. Tindak pidana sekarang ini telah menjadi suatu fenomena, dimana hampir setiap hari ada berita

JURNAL UPAYA KEPOLISIAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN OLEH GENG MOTOR

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh penulis di dalam bab 2 maka dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa remaja, terjadi proses pencarian jati diri dimana remaja banyak

V. PENUTUP. pembahasan tentang upaya unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan bagi penggunanya dimana kecenderung akan selalu

BAB I PENDAHULUAN. pidana menjadi sorotan tajam dalam perkembangan dunia hukum.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kejahatan merupakan suatu fenomena kompleks yang dapat dipahami dari

BAB I PENDAHULUAN. Kejahatan sebagai fenomena sosial yang terjadi di muka bumi ini mungkin

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan akan terus berkembang mengikuti dinamika masyarakat itu sendiri.

Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini masyarakat sangat membutuhkan peran Polisi sebagai pelindung

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional identik dengan cita-cita dan tujuan nasional, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan narkoba ataupun dalam penyalahgunaanya merupakan masalah. perkembangan tingkat peradaban umat manusia serta mempengaruhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Upaya dan tindakan yang di lakukan oleh pihak kepolisian dalam

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengaruh dan dampak kemanusiaan yang luar biasa. Hal ini juga

I. PENDAHULUAN. kepengurusan dengan dipimpin oleh seorang Kepala Kepolisian Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbedaan pandangan, suku, budaya, dan pergaulan dapat

LEMBAR WAWANCARA. 1. Kasus-kasus apa saja yang meresahkan dan mengganggu ketertiban

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS INDONESIA. Fungsi bidang pembinaan..., Veronica Ari Herawati, Program Pascasarjana, 2008

BAB II. kejahatan adalah mencakup kegiatan mencegah sebelum. Perbuatannya yang anak-anak itu lakukan sering tidak disertai pertimbangan akan

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB IV PENUTUP. cara koersif maka akan tidak efektif. Pada dasarnya remaja memiliki sifat yang keras dan pemberontak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia

Dinamika Pelanggaran Hukum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. UUD 1945 pasal 1 ayat (3) bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita Negara Indonesia yang telah dirumuskan para pendiri negara yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyaknya tawuran antar pelajar yang terjadi di kota kota besar di

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan yang serba sulit dan masa-masa membingungkan

BAB V PENUTUP. Yogyakarta yang telah diuraikan dalam BAB IV, maka dapat dikemukakan. 1) Melakukan kegiatan pembinaan dan penyuluhan

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. (narkotika, zat adiktif dan obat obatan berbahaya) khususnya di kota Medan

BAB V PENUTUP. 1. Gambaran perjudian togel di desa Botumoito terdiri dari :

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini seringkali terdengar terjadinya tindakan kriminal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah Negara hukum, sebagaimana tertuang dalam

BAB I PENDAHULUAN. rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. 1. adanya pengendalian, pengawasan yang ketat dan seksama.

A. Macam-Macam Pengendalian Sosial

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-undang Dasar Tahun Setiap

HUBUNGAN ANTARA KETERGANTUNGAN TERHADAP TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU ANTISOSIAL PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI PERANAN POLISI DALAM MENANGANI KASUS PENCURIAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK DI BAWAH UMUR DI POLRES WONOGIRI PADA TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Peranan Polri dalam Mencegah Tindak Pidana Narkotika di Kalangan Remaja (Penelitian di Kabupaten Simalungun)

2015 PENGALAMAN MUSIKAL PENGAMEN REMAJA DI KOMUNITAS SENIMAN BANGUN PAGI BANDUNG

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di

BAB I PENDAHULUAN. kenakalan remaja? Harapan remaja sebagai penerus bangsa yang menentukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil uji hipotesis, hasil wawancara, hasil dokumentasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak dan dewasa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yara Andita Anastasya,2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kenyamanan dalam rangka menuju masyarakat sejahtera, adil, dan makmur.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja awal merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peredaran gelap narkotika di Indonesia menunjukkan adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sri Yanah, 2014 Peranan Karang Taruna dalam mengembangkan kesadaran moral pemuda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara hukum, dalam pelakasanaan pemerintahan dan

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tindakan kekerasan yang terjadi di lingkungan masyarakat semakin

JURNAL PENEGAKAN HUKUM OLEH POLRI TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN KEKERASAN DI KABUPATEN SLEMAN

I. PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Sebagai bagian dari sistem transportasi nasional, Lalu. dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia telah lahir beberapa peraturan perundang-undangan yang

BAB I PENDAHULUAN. besar peranannya di dalam mewujudkan cita-cita pembangunan. Dengan. mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tahun kenakalan anak selalu terjadi. Apabila dicermati

LAPORAN AKHIR PENELITIAN PROGRAM HIBAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

I. PENDAHULUAN. tanpa ada satu pun aparat keamanan muncul untuk mengatasinya. Selama ini publik Jakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Intany Pamella, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini banyak ditemukan tindak pidana atau kejahatan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa (Studi Deskriptif Analitis di SMAN 1 CIASEM Kabupaten Subang) dapat

I. PENDAHULUAN. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang utama dan pertama dalam. terhadap pembentukan kepribadian dan perkembangan tingkah laku anak

BAB I PENDAHULUAN. touring. Namun, geng motor telah bergeser dari kumpulan hobi mengendarai motor menjadi

PROGRAM SEKOLAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI SMAN 13 DAN SMAN 7 BANDA ACEH

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasi penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang telah dianalisis dan dikaji dengan beberapa teori yang berkaitan, pada tahap berikutnya penulis memaparkan beberapa kesimpulan yang didasarkan oleh rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitan mengenai peran kepolisian dalam mencegah dan menanggulangi tindak kekerasan geng motor di Kota Cirebon, dapat dirumuskan kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang peneliti temukan di lapangan dan saran-saran yang bersifat membangun yang dapat diungkapkan peneliti sebagai acuan bai penelitian berikutnya. A. Kesimpulan Peran kepolisian dalam kehidupan bermasyarakat sangat penting adanya. kepolisian berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Tanpa adanya lembaga kepolisian maka hukum tidak akan berjalan sepenuhnya, sebab kepolisian merupakan suatu organ penting dalam tegaknya hukum yang berlaku. Dalam menjalankan perannya, kepolisian mengemban tugas untuk meminimalisir adanya tindak kriminal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang selalu meresahkan masyarakat. Termasuk diantaranya, geng motor yang selalu membuat kerusuhan dalam aksinya yang tentunya menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Geng motor merupakan suatu kumpulan atau komunitas remaja maupun anak muda yang menggunakan sepeda motor. Adapun kesimpulan khusus yang dapat dirumuskan dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut.

100 1. Latar belakang suatu geng motor melakukan tindak kekerasan adalah adanya sikap merasa paling berkuasa yang menyebabkan anggota geng tersebut tidak akan tinggal diam apabila ada geng lain yang mengusik keberadaannya. Selain itu, adanya sifat balas dendam yang mengacu pada terjadinya aksi saling balas-membalas perbuatan yang mereka terima. Terakhir yaitu adanya perintah dari ketua geng yang tidak bisa diacuhkan oleh para anggotanya. 2. Tindakan kriminal yang dilakukan oleh anggota geng motor termasuk dalam kenakalan remaja. Kasus-kasus kriminal yang dilakukan geng motor antara lain seperti perang antargeng, melakukan pemalakan, pengrusakan fasilitas umum, menjual obat-obat terlarang seperti narkoba, jambret, melakukan pemerkosaan, bahkan pembunuhan baik itu secara tidak sengaja maupun disengaja. Faktor yang mempengaruhi anggota geng motor melakukan tindakan kriminal disebabkan oleh adanya faktor intern dari masing-masing anggota seperti kontrol diri yang lemah. Faktor ekstern misalnya keluarga yang tidak harmonis, tingkat pendapatan ekonomi yang rendah, lingkungan sosial yang kurang baik. 3. Upaya yang sudah dilakukan oleh kepolisian dalam mencegah terjadinya tindak kekerasan geng motor di Kota Cirebon yaitu kepolisian melakukan patroli dan penyuluhan ke sekolah-sekolah yang ada di Kota Cirebon. Patroli tersebut digelar setiap malam minggu untuk mencegah terjadinya benturan antargeng motor di jalanan. Upaya pencegahan yang kedua yaitu penyuluhan, belum maksimal dilakukan oleh kepolisian, sebab tindakan penyuluhan mengenai bahaya geng motor belum merata dan hanya ke beberapa sekolah saja. 4. Kepolisian memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan atau preventif, sebab kepolisian tidak melarang adanya suatu geng atau komunitas motor. Akan tetapi karena geng motor tersebut sering melakukan tindak kriminal maka kepolisian berupaya untuk meminimalisir tindakan kriminal tersebut. Dengan kata lain, kepolisian

101 hanya akan bertindak apabila suatu tindak kriminal telah terjadi dalam hal ini dilakukan oleh anggota geng motor. Kemudian, tindakan tersebut akan diproses menggunakan hukum pidana yang berlaku seperti pada umumnya dan sesuai dengan kasus yang dilakukannya. 5. Kendala yang dihadapi oleh pihak kepolisian yaitu adanya oknum polisi nakal yang membocorkan jadwal dan rute patroli atau razia yang akan dilakukan sehingga anggota geng motor dapat merubah jadwal dan rute kapan mereka beraksi. Inilah yang menyebabkan patroli atau razia yang dilakukan hasilnya sia-sia. Selain itu, peranan orangtua dalam mendidik anak yang belum maksimal, peranan guru dalam menyampaikan nilai dan norma yang masih terbatas oleh jam pelajaran, serta lingkungan sosial tempat dimana anggota geng motor itu tinggal. Ketiga kendala itu diluar wewenang kepolisian karena kepolisian hanya akan bertindak apabia tindakan kriminal terjadi. 6. Dalam mengatasi kendala yang menghambat kepolisian dalam mencegah dan menangani tindak kekerasan geng motor, kepolisian melakukan kerjasama dengan pihak dari orangtua agar lebih memperhatikan anak-anaknya, kerjasama dengan masyarakat agar segera melapor apabila terjadi kerusuhan yang diakibatkan geng motor, serta kerjasama dengan club-club motor untuk memberikan informasi-informasi mengenai geng motor. B. Saran Dari kesimpulan dan temuan pada penelitian ini, dapat direkomendasikan beberapa saran oleh peneliti yaitu sebagai berikut. 1) Bagi Kepolisian a. Kepolisian hendaknya lebih mendisiplinkan oknum-oknum nakal agar tidak terjadi adanya kebocoran informasi. b. Kepolisian hendaknya lebih meluangkan jadwal untuk melakukan penyuluhan-penyuluhan ke sekolah mengenai bahaya geng motor.

102 c. Dalam melakukan penjaringan geng motor, harus lebih tegas dalam memberi hukuman agar menghasilkan efek jera bagi para pelakunya. 2) Bagi Anggota Geng Motor (remaja dan pemuda) a. Tidak ada larangan untuk berkumpul-kumpul dengan komunitasnya, namun sebagai remaja, harus dapat mengetahui akibat baik-buruknya sebuah perbuatan. b. Untuk mendapatkan sebuah nama yang disegani oleh pihak lain, tidak hanya dengan melakukan perbuatan kriminal. Akan tetapi, banyak dengan melakukan hal-hal positif, seperti meraih prestasi dalam bidang yang disukainya. c. Hendaknya mempunyai keinginan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Contohnya, apabila orangtua kita tidak seperti yang kita harapkan, minimalnya kita harus bisa lebih baik dari mereka. 3) Bagi Orangtua a. Para orangtua hendaknya lebih memperhatikan anak-anaknya. Meskipun waktu lebih banyak dipakai untuk pekerjaan, luangkanlah waktu pada saat hari libur. Setidaknya tanyailah kabar anak meskipun hanya lewat telepon genggam. b. Jangan selalu menggunakan uang untuk menyelesaikan semua masalah, karena perhatianlah yang mempunyai nilai lebih dimata anak dibandingkan uang. c. Apabila memang ada polisi nakal, hendaklah melaporkan polisi tersebut 4) Bagi Guru kepihak yang lebih bertanggungjawab dalam hal itu. a. Setiap guru haruslah lebih mengenal anak-anak didiknya. Komunikasi untuk hal-hal yang lebih pribadi mengenai masalah anak didiknya sangat diperlukan. Sebab dengan begitu anak merasa mempunyai tempat untuk mengungkapkan semua bebannya. b. Penanaman nilai moral disetiap sela-sela jam pelajarannya sangatlah penting. Karena dengan begitu, setidaknya mengingatkan anak didik untuk selalu mematuhi nilai moral yang ada di kalangan masyarakat.

103 c. Apabila salah seorang anak didiknya terlibat kasus kekerasan terhadap geng motor, hendaklah melapor ke pihak yang berwajib. Jangan berpurapura tidak tahu hanya karena agar reputasi sekolah tetap baik. 5) Bagi Jurusan PKn a. Sebagai mahasiswa PKn yang mempunyai tujuan menjadikan masyarakat yang baik seperti halnya tujuan dari peran kepolisian, hendaknya mengadakan penyuluhan ke sekolah-sekolah mengenai bahaya geng motor. b. Hendaknya mengadakan suatu himpunan yang dapat menampung hobi mahasiswa yang menyukai touring dengan bersepeda motor dan tentunya bersifat positif, misalnya melakukan bakti sosial. c. Perlu adanya penanaman nilai moral bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa baru yang masih terbawa dengan masa sekolah menengahnya agar menghindari tindakan kenakalan remaja seperti tindak kekerasan geng motor. 6) Bagi Masyarakat a. Diperlukan adanya kegiatan-kegiatan positif dikalangan masyarakat untuk memenuhi waktu luang para remaja dan pemudanya agar tidak melakukan hal yang negatif. b. Hendaknya sebagai masyarakat merangkul para geng motor itu agar merasa diakui. Jangan malah mencemooh mereka yang hanya akan membuat mereka merasa lebih kerasan berada dalam gengnya. c. Hendaknya melaporkan anggota geng motor apabila ada yang melakukan tindak kekerasan diwilayahnya kepada pihak yang berwajib.