2015 LAGU SINTREN ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Nuraeni S, 2014 Analisis garap pupuh pangkur dalam audio CD Pupuh Raehan karya Yus Wiradiredja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN. Pupuh Balakbak Raehan merupakan salah satu pupuh yang terdapat dalam

2015 KOMPOSISI KACAPI PADA LAGU KEMBANG TANJUNG PANINEUNGAN KARYA MANG KOKO

2015 KESENIAN MACAPAT GRUP BUD I UTOMO PAD A ACARA SYUKURAN KELAHIRAN BAYI D I KUJANGSARI KOTA BANJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang

2015 STUDI TENTANG PERILAKU BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH INSTRUMEN PILIHAN WAJIB SULING III DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rina Arifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

2015 PERMAINAN GITAR ILLO DJEER DALAM MUSIK KERONCONG TUGU PADA GRUP ORKES KRONTJONG TOEGOE

2015 PELATIHAN KERONCONG PADA REMAJA USIA TAHUN DI BATAVIA SUNDA KELAPA MARINA JAKARTA UTARA

siswa, mahasiswa, dan umum dalam skala lokal, nasional

2016 TARI JAIPONG ACAPPELLA KARYA GOND O D I KLINIK JAIPONG GOND O ART PROD UCTION

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

ARANSEMEN ORKES KERONCONG TENGGARA PADA LAGU KR. KEMAYORAN SEBAGAI KAJIAN MUSIKOLOGI

2015 GARAPAN PENYAJIAN UPACARA SIRAMAN CALON PENGANTIN ADAT SUNDA GRUP SWARI LAKSMI KABUPATEN BANDUNG

3. Menambah referensi atau repertoar lagu, khususnya untuk instrumen gitar tunggal.

pergelaran wayang golek. Dalam setiap pergelaran wayang golek, Gending Karatagan berfungsi sebagai tanda dimulainya pergelaran.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga tumbuh sikap apresiatif dan kreatif dalam jiwa peserta didik. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang NURUL HIDAYAH, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Widyawati, 2013 Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

BAB V KESIMPULAN. batatamba. instrumen yang masih sederhana terdiri dari tiga jenis instrumen

G.J TEMBANG SUNDA CIANJURAN GAYA BOJONGHERANGAN:

BAB I PENDAHULUAN. Musik keroncong telah menjadi bagian dari budaya musik bangsa

2016 PENERAPAN MATERI PELATIHAN MARIMBA D ALAM 2009 CAROLINA GOLD PERCUSSION D I MARCHING BAND GITA SWARA SPANSA KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

2016 PROSES PEMBELAJARAN RAMPAK KENDANG DI SANGGAR SENI KUTALARAS CIRANJANG-CIANJUR

BAB 1 PENDAHULUAN. Soepandi Mengatakan bahwa: Alat musik tiup yang ada di Jawa Barat

MAKALAH SENI BUDAYA MENGENAI ARANSEMEN MUSIK. Disusun oleh : Bella Annesha Sherly Melinda Kelas : XI-IPS 1

BAB I PENDAHULUAN. program studi. Mata kuliah instrumen pilihan wajib ini menawarkan beberapa pilihan.

BAB I PENDAHULUAN. namun alat musik elektrikpun berkembang dengan sangat pesat. Salah satu contoh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nova Silvia, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ARIF RAMDAN, 2014

2015 KESENIAN SASAPIAN PADA ACARA SALAMETAN IRUNG-IRUNG DI CIHIDEUNG PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. rumah adat yang menjadi simbol budaya daerah, tetapi juga tradisi lisan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indra Jaya, 2014 Kesenian Janeng Pada Acara Khitanan Di Wonoharjo Kabupaten Pangandaran

2015 PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM RHYTHM SAWAH KARYA GILANG RAMADHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian ronggeng gunung merupakan kesenian tradisional masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENCAK SILAT GAYA BOJONG PADA PAGURON MEDALSARI DESA BOJONG KECAMATAN KARANG TENGAH DI KABUPATEN CIANJUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Angklung adalah salah satu alat musik yang tumbuh dan berkembang di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

BAB I PENDAHULUAN. keunikan masyarakat Indonesia itu sangat berkaitan erat dengan keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum yang sekarang banyak digunakan oleh sekolah yaitu Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bentuk ungkapan kehidupan atau pernyataan diri masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fanny Ayu Handayani, 2013

DAFTAR KEBUTUHAN MODUL

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang ada, sehingga dapat menjadi sebuah daya tarik bagi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Musik Minimalis merupakan salah satu seni kontemporer yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Indonesia merupakan negara di dunia ini yang memiliki ragam budaya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

I. PENDAHULUAN. musik dari berbagai belahan dunia dapat kita dengar dengan mudahnya setiap hari.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Sunda memiliki identitas khas yang ditunjukkan dengan

Bagian Satu. Konsep Dasar Tembang Sunda Cianjuran

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki budaya yang sangat melimpah, keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan unsur atau bagian dari kebudayan yang hidup di

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Erwin Gutawa adalah seorang produser, komponis, konduktor, penata

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, yakni dengan penggunaan handphone

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dari keterlibatan generasi mudanya. Berpijak dari hal tersebut, maka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Bangka-Belitung merupakan daerah kepulauan, terdiri dari Pulau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Gitar merupakan alat musik berdawai yang banyak digemari masyarakat pada

2015 TARI KREASI DOGDOG LOJOR DI SANGGAR MUTIARA PAWESTRI PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI

ANALISIS PERMAINAN DOUBLE BASS RAY BROWN PADA LAGU THE DAY OF WINE AND ROSES. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik. Oleh :

2015 PEMBELAJARAN GITAR DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP AL-AZHAR SYIFA BUDI PARAHYANGAN PADALARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan hal yang tidak asing bagi kita. Setiap orang pasti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Kelompok pemain gambus (Dokumentasi Tengku Firdaus)

PERTUNJUKAN RENGGET DALAM RESITAL TUGAS AKHIR MINAT UTAMA POP-JAZZ JURUSAN MUSIK ISI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR. Program Studi S-1 Seni Musik

BAB II LANDASAN TEORI. tradisi slametan, yang merupakan sebuah upacara adat syukuran terhadap rahmat. dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A)

1.1 BAB I 1.2 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesenian Sintren adalah salah satu kesenian rakyat pesisir, tepatnya di sekitar jalur pantura (Pantai Utara) antara Indramayu dan Cirebon. Kesenian ini konon mulai dikenal pada awal tahun 1940-an, nama sintren sendiri tidak jelas berasal dari kata apa, namun menurut berbagai sumber asal kata "Sintren" merupakan gabungan dua suku kata "Si" dan "tren". Si dalam bahasa Jawa berarti "ia" atau "dia" dan "tren" berarti "tri" atau panggilan dari kata "putri" Di dalam konteks ritual, lagu Sintren biasa digunakan sebagai doa pembuka di dalam pagelaran Sintren yaitu agar roh Sulasih masuk ke dalam raga calon penari sintren. Sesuai dengan perkembangan zaman, penyajian lagu Sintren sekarang sudah terbagi kedalam beberapa versi, dan lebih variatif. Sementara itu, pop Sunda merupakan genre musik yang terbilang masih baru. Genre musik ini diprakarsai oleh para seniman musik Sunda seiring dengan perkembangan zaman dan berkembangnya musik di tanah air. Musik ini dapat dikatakan lahir dan berkembang dengan semangat komersialisasi. Namun, selain itu eksistensinya memiliki arti sebagai bentuk usaha pelestarian warisan budaya Sunda. Lahirnya genre musik pop sunda semakin memperkaya khasanah musik lokal di nusantara. Seiring dengan perkembangan zaman, baik dilihat dari aspek kebudayaan, aspek sosial, dan terutama aspek teknologi, kesenian Sunda banyak mengalami perkembangan dan pembaharuan, banyak hal yang menjadi alasan dalam perkembangan musik Sunda salah satu penyebabnya adalah untuk mengikuti permintaan industri pasar. Musik Sunda mencoba beradaptasi dengan gelombang modernisasi tanpa meninggalkan kesenian aslinya. Hal ini dianggap sebagai pola simbiosis-mutualisme atau dalam masalah ini berarti sebagai sesuatu yang saling berhubungan dan saling menguntungkan. Berdasarkan perkembangan musik yang terjadi di Sunda tidak sedikit seniman Sunda yang mencoba untuk mengembangkan musik Sunda dewasa ini

2 seperti yang telah disampaikan, namun sedikit sekali yang konsisten. Salah satu seniman yang konsisten adalah H. Yusuf Wiradiredja S.Kar M.Hum yang akrab di sapa Yus Wiradiredja. Karya-karyanya memiliki ciri khas tersendiri terutama gaya aransemennya. Dari beberapa karya beliau peneliti sangat tertarik pada lagu Sintren yang telah diaransemen beliau dengan sangat apik. Seperti yang telah dijelaskann, lagu Sintren ialah lagu yang berasal dari kesenian Sintren. Di dalam konteks ritual, lagu ini biasanya digunakan sebagai doa pembuka di dalam pagelaran Sintren. Namun pada lagu Sintren yang telah di aransemen ulang ini, terdapat sesuatu yang menarik, salah satunya lagu ini tidak lagi mengandung unsur sakralitas, tetapi lebih melihat kepada unsur musikalitas. Peneliti tertarik untuk meneliti sintren yang telah di aransemen ini dikarenakan di dalam lagu Sintren ini, terdapat beberapa perbedaan garapan lagu, daripada lagu sintren pada umumnya. Beberapa perbedaannya terletak pada vokal dan instrumen musik pengiringnya yang menggunakan instrumen musik barat seperti jembe, symbals, chimebell, snare, bass, gitar, violin. Di dalam lagu Sintren pak Yus ini jika kita dengarkan sekilas, walaupun melodi utama pada lagu ini masih terdengar khas seperti lagu Sunda, akan tetapi harmonisasi yang terdengar seperti menggunakan harmonisasi musik barat, yaitu seperti menggunakan sistem nada tonal, sehingga perasaan Mayor dan Minor terdengar dalam karya ini. Terkait dengan permasalahan di atas, untuk menjawab isue- isue yang telah diungkapkan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang lagu Sintren ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan sebagai calon tenaga ahli pendidik musik yang profesional. Namun demikian dari beberapa kali peneliti mendengar karya ini ketertarikan peneliti lebih pada aspek pengolahan melodi. Untuk itu judul penelitian ini Lagu Sintren aransemen Yus Wiradiredja B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan penelitian ini dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Bagaimana pengolahan melodi dalam

3 Lagu Sintren aransemen Yus Wiradiredja? Untuk menjawab dan mendeskripsikan rumusan masalah di atas, maka disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pengolahan melodi lagu Sintren aransemen Yus Wiradiredja secara Horizontal? 2. Bagaimana pengolahan melodi lagu Sintren aransemen Yus Wiradiredja secara Vertikal? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian umun yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu mendeskripsikan tentang lagu Sintren aransemen Yus Wiradiredja yang berhubungan dengan pengolahan melodinya. Sedangkan tujuan secara khususnya yaitu diharapkan dapat menjawab dan mendeskripsikan rumusan masalah tentang lagu sintren arransemen Yus wiradredja, diantaranya: 1. Pengolahan melodi lagu Sintren aransemen Yus Wiradiredja secara Horizontal. 2. Pengolahan melodi lagu Sintren aransemen Yus Wiradiredja secara Vertikal. D. Manfaat/ Signifikasi Penelitian Manfaat dan signifikasi ini dapat dikemukakan menjadi dua sisi yaitu secara teoritis dan secara praktis. Manfat dan signifikan secara teoritis adalah sebagai sebuah referensi, bahan pembelajaran tentang ilmu menganalisis khususnya dalam bidang seni musik dan sebagai bahan penelitian tidak lanjut. Sedangkan secara praktis, bagi pihak-pihak terkait yaitu sebagai berikut: 1. Peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan terkait dengan perkembangan musik sunda, sebagai bekal pengalaman yang paling berharga guna mempersiapkan diri sebagai pendidik musik. 2. Seniman, penelitian ini dapat dijadikan referensi terhadap perkembangan karya musik pop sunda serta menambah wawasan tentang kesadaran interpretasinya.

4 3. Program Pendidikan Seni Musik UPI, penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi tentang perkembangan musik pop sunda saat ini. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu literature yang akan menambah kekayaan hasil penulisan lainnya yang ada di Departemen Seni Musik FPSD UPI. 4. Masyarakat, menambah wawasan serta pengetahuan tentang Pengolahan Melodi pada lagu Sintren aransemen Yus Wiradiredja yang cukup terkenal dikalangan seniman Sunda, khususnya dalam bidang Tembang Sunda Cianjuran E. Struktur Organisasi Pada tahap selanjutnya, setelah penulis memperoleh data melalui studi literatur, wawancara dan studi dokumentasi maka data tersebut dikumpulkan untuk dianalisis. Kemudian disusun menjadi sebuah laporan tertulis dengan menggunakan sistematika sebagai berikut: 1. BAB I Pendahuluan yang di dalamnya terdapat latar belakang dan kerangka dari penulisan ini, karena dari sinilah peneliti mulai mengembangkan tulisan yang secara berurutan untuk bab-bab berikutny. Adapun bahasan dalam pendahuluan ini berisikan latar belakang, identifikasi masalah dan perumusahan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan istilah dan struktur organisasi skripsi. 2. BAB II Kajian Pustaka merupakan yang berisikan tinjauan ataupun landasan teoritis mengenai kajian untuk menganalisis lagu Sintren aransemen Yus Wiradiredja. 3. BAB III Metode Penelitian merupakan yang di dalamnya terdapat ruang bahas yang mencakup desain, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data, dan analisis data. 4. BAB IV Temuan dan Pembahasan merupakan yang di dalamnya berisikan tentang pertanyaan penelitian yaitu pengolahan melodi dilihat secara horizontal dan pengolahan melodi secara vertikal.

5 5. BAB V Kesimpulan, Implikasi dan rekomendasi merupakan sebuah jawaban dari semua rumusan permasalahan yang sudah dibahas pada pembahasan.