PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG PERENCANAAN DAN BIDANG KEUANGAN DI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG DISTRIBUSI DI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

DAFTAR SINGKATAN EA TOGAF ADM RACI GM BI. xiv

BAB I PENDAHULUAN I.I

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

yang sudah ada (Mardiana & Araki 2013).

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3432

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

Kata kunci: Enterprise Architetcure, TOGAF ADM, pemerintahan, pengendalian dan evaluasi pembangunan

DESIGN OF APPLICATION ARCHITECTURE FOR ACADEMIC FUNCTIONS AT INSTITUT XYZ USING TOGAF ADM FRAMEWORK CASE STUDY ACADEMIC INFORMATION SYSTEM (SIAKAD)

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG NIAGA DAN PELAYANAN PELANGGAN PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

ANALISIS DAN PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PADA BIDANG PERPUSTAKAAN BAPAPSI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1

Bab 3. Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Nama Direktorat PT.XYZ

DESIGN AND ANALYSIS ENTERPRISE ARCHITECTURE OF YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM IN TECHNOLOGY ARCHITECTURE DOMAIN USING TOGAF ADM FRAMEWORK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Teknologi Informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method)

PENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk mengembangkan sebuah arsitektur enterprise yang mampu

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN METODE TOGAF ADM (STUDI KASUS : RSUD Dr.SOEGIRI LAMONGAN)

PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE PT. XYZ PADA DOMAIN ARSITEKTUR BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN LAYANAN PADA BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK STIKOM SURABAYA

PERENCANAAN PENINGKATAN KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ACMM DAN TOGAF PADA POLITEKNIK XYZ

ABSTRAK. Kata kunci: architecture vision, kearsipan dinamis, teknologi informasi, TOGAF 9.1. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi Rumah Sakit dengan TOGAF (The Open Group Architecture Framework) (Studi Kasus : RSMB)

Arsitektur Enterprise

Enterprise Architecture. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 2. Tinjauan Pustaka

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem Informasi, Rekam Medis, Gunung Jati Cirebon. vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar I.1 Jumlah Penduduk Muslim di Dunia

ENTERPRISE ARCHITECTURE DESIGN IN FUNCTION OF MARKETING AND CUSTOMER SERVICE USING FRAMEWORK TOGAF ADM PT. HERONA EXPRESS

PERANCANGAN ENTERPERISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI PENGADAAN PERUM BULOG DIVISI REGIONAL JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

I. PENDAHULUAN. Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 3, Nomor 1, Januari

ANALISIS DAN PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI RAWAT JALAN DAN GIZI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG MENGGUNAKAN TOGAF ADM

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata Kunci: Enterprise Architecture, Teknologi Informasi, TOGAF. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM

ˡMeirizky Anjani Purwati Ningsih, ²Mochamad Teguh Kurniawan, S.T., M.T., ³Rahmat Mulyana, S.T., M.T.

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI MONITORING DAN EVALUASI BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #10 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Porter s Value Chain Diagram yang digunakan pada fase Business Architecture.

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. bersaing ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat (Luftman, 2004).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci : sistem informasi, Teknologi Informasi, perencanaan strategi IT. iii Universitas Kristen Maranatha

Enterprise Architecture Planning Untuk Proses Pengelolaan Manajemen Aset Dengan Zachman Framework

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECHTURE PADA BIDANG KOMERSIAL DAN PENGEMBANGAN BISNIS PERUM BULOG DIVISI REGIONAL JAWA BARAT MENGGUNAKAN TOGAF ADM

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan Framework Enterprise Architecture pada perguruan tinggi.

2 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PADA BIDANG KEARSIPAN BAPAPSI KABUPATEN BANDUNG

MODEL PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus STKIP Kie Raha)

BAB I PENDAHULUAN I.1

ABSTRAK. Kata Kunci: Proses Bisnis, Sistem Informasi, TOGAF Framework,. i Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PADA BIDANG KEARSIPAN BAPAPSI KABUPATEN BANDUNG

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE FUNGSI PRODUKSI DAN VISUAL MERCHANDISER PADA PT.SMITHINDO MITRA MANDIRI MENGGUNAKAN TOGAF ADM

ABSTRAK. Kata Kunci : enterprise architecture, arsitektur sistem informasi, 8-Productions, TOGAF, TOGAF ADM

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom 1

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Universitas Kristen Maranatha

Kata kunci : Perencanaan Strategis Sistem Informasi, TOGAF (The Open Group Architecture Framework), ADM (Architecture Development Method), ISSP.

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE E-COMMERCE PADA BAGIAN PAYMENT DI PT XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

ABSTRAK. Kata Kunci : Enterprise architecture, TOGAF, document solution, PT.Astragraphia, Tbk. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun

PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA)

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR STUDI KASUS PT. JEMBO CABLE COMPANY Tbk. TUGAS AKHIR

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu

MENGGUNAKAN TOGAF TOGA AD A M

Transkripsi:

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3403 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG PERENCANAAN DAN BIDANG KEUANGAN DI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM DESIGNING OF ENTERPRISE ARCHITECTURE AT PLANNING DIVISION AND FINANCE DIVISION IN PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT USING TOGAF ADM FRAMEWORK Mutia Dewi Kurniasih 1, Yuli Adam Prasetyo 2, Faishal Mufied Al-Anshary 3 Prodi S1 Sistem, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom 1 mutia.dewi.kurniasih@gmail.com, 2 y.adam.prasetyo@gmail.com, 3 faishal.telkomuniversity@gmail.com Abstract PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat (PLN DJB) as a State-Owned Enterprise which is mandated by the Law to provide sufficient electricity supply (availability) with adequate quality and reliability and at an affordable price (efficiency), PLN DJB need information systems that are supported by adequate technology infrastructure In addition, government policy related to accounting and IT governance for SOE became a challenge to align business strategy and IT strategy in accordance with the needs of PLN DJB. Enterprise architecture is one of methods that can be used to align business strategy and information technology strategy that is designed to suit the business needs. TOGAF ADM is one framework that can be used as a reference in building enterprise architecture. Phases used in this study only include six phases which preliminary phase until opportunities and solutions phase. The output of this research is business architecture blueprint, information systems architecture blueprint, and technology architecture blueprint. After obtaining a blueprint, then it can be made IT Development Roadmap at PLN DJB. Hopefully, with the design of the Enterprise Architecture (EA) on the Bidang dan Bidang Keuangan in PLN DJB can help companies to create competitive advantage through IT. Keywords: Enterprise Architecture, TOGAF ADM, Energy Company I. Pendahuluan Perkembangan (TI) yang begitu pesat memiliki pengaruh yang besar bagi suatu perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. TI sudah menjadi business enabler yang terintegrasi dengan strategis perusahaan. Banyak perusahaan melakukan transformasi dari sisi proses bisnis sampai sistem informasinya sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan tersebut. Untuk menjawab tantangan tersebut, diperlukan suatu enterprise architecture yang dapat membantu mengambil keputusan bisnis dan TI jangka panjang yang mencakup keseluruhan organisasi. PT. PLN (Persero) mempunyai tujuan untuk kepuasan pelanggan. Melihat dari tujuan perusahaan maka sangat dituntut untuk benar-benar memperhitungkan perencanaan sistem kelistrikaan. sistem kelistrikan sangat dipengaruhi oleh perkiraan kebutuhan permintaan akan listrik dan kebutuhan beban yang harus dicapai untuk memenuhi permintaan tersebut. Perkiraan inilah yang menggambarkan keberhasilan atau kegagalan perencanaan sistem kelistrikan dalam upaya mencapai tujuannya yaitu menyediakan tenaga listrik untuk pelanggan. Melihat begitu sulitnya memperkirakan kebutuhan untuk perencanaan sistem kelistrikan, peran TI sangat dibutuhkan. Dengan menggunakan TI, penggunaan tidak hanya untuk sekedar melihat perkiraan kebutuhan permintaan akan listrik tetapi juga dapat melihat perkiraan kebutuhan beban yang harus dipenuhi untuk melayani permintaan tersebut. Selain perencanaan sistem kelistrikan yang begitu penting bagi perusahaan, pengelolaan TI tidak kalah pentingnya. Lebih lanjut, Peraturan Menteri pun menjabarkan peranan dari pengelolaan TI. Dukungan TI menjadi sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan kapabilitas perusahaan dalam memberikan kontribusi 1

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3404 bagi penciptaan nilai tambah, service excellent serta pelaksanaan operasional perusahaan yang efisien, efektif dan optimal. Perkembangan TI disamping menawarkan kemudahan, fleksibilitas, dan membuka potensi berbagai peluang bisnis baru juga memiliki risiko yang harus dikelola dengan optimal. Pengelolaan informasi, sistem informasi dan komunikasi yang efektif menjadi factor kritikal dalam kesuksesan perusahaan. Namun, sayangnya kondisi pengelolaan TI PLN DJB dirasa belum optimal, kompleksitas aplikasi dan infrastruktur menambah sulitnya pengelolaan TI. Oleh karena itu, dibutuhkan aplikasi yang mampu membantu Bidang dalam mengelola. Mengacu kepada permasalahan di atas, maka diperlukan suatu metode yang dapat membantu perusahaan dalam melakukan pengembangan suatu Enterprise Architecture (EA) guna menciptakan keunggulan kompetitif melalui TI dan dapat mengatasi beberapa masalah yang terjadi. EA dapat digunakan untuk membantu dalam mengelola dan mengontrol TI. Untuk dapat mengimplementasikan EA, digunakan sebuah framework sebagai acuan dalam pengelolaan sistem informasi yang kompleks. Framework yang digunakan pada penelitian ini adalah TOGAF ADM, karena framework tersebut terstruktur dan fleksibel terhadap perubahan. Tahapan yang dipakai pada penelitian ini hanya meliputi 6 fase yaitu fase preliminary sampai fase Opportunities and Solution. Adapun output dari penelitian ini yaitu blueprint Arsitektur Bisnis, Data, Aplikasi, dan. Setelah mendapat blueprint, maka dapat dibuat Roadmap Pengembangan TI pada PLN DJB. Berdasarkan dari penjelasan diatas, untuk mengatasi permasalahan dalam pembuatan aplikasi serta infrastruktur yang mampu mendukung proses bisnis dan pengelolaan TI dibuatlah solusi berdasarkan EA yang dibuat pada Bidang dan Bidang Keuangan di PLN DJB. II. Tinjauan Pustaka II.1. TOGAF ADM ADM adalah fitur penting yang memungkinkan perusahaan mendefinisikan kebutuhan bisnis dan membangun arsitektur spesifik untuk memenuhi kebutuhan itu. ADM terdiri dari tahapan-tahapan yang dibutuhkan dalam membangun arsitektur enterprise, tahapan-tahapan ADM diperlihatkan pada Gambar 2.1 Gambar 2.1 Tahapan TOGAF ADM (The Open Group, 2011) Pada Gambar 2.1, dapat dilihat TOGAF ADM menyediakan serangkaian proses iteratif mulai dari menyusun arsitektur, transisi, hingga mengelola proses realisasi arsitektur. TOGAF ADM terdiri atas sepuluh fase. Untuk penelitian ini hanya mengunakan 6 fase, mulai dari preliminary sampai opportunities and solution. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat penjelasan berikut: 1. Preliminary Phase - fase ini mencakup aktivitas persiapan untuk menyusun kapabilitas arsitektur termasuk kustomisasi TOGAF dan mendefinisikan prinsip-prinsip arsitektur. 2. Phase A: Architecture Vision - fase ini merupakan fase inisiasi dari siklus pengembangan arsitektur yang mencakup pendefinisian ruang lingkup, identifikasi stakeholders, penyusunan visi arsitektur, dan pengajuan persetujuan untuk memulai pengembangan arsitektur. 3. Phase B: Business Architecture - fase ini mencakup pengembangan arsitektur bisnis untuk mendukung visi arsitektur yang telah disepakati. 4. Phase C: Information Systems Architectures - Pada tahapan ini lebih 2

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3405 menekankan pada aktivitas bagaimana arsitektur sistem informasi dikembangkan. 5. Phase D: Technology Architecture - Membangun arsitektur teknologi yang diinginkan, dimulai dari penentuan jenis kandidat teknologi yang diperlukan dengan menggunakan technology portfolio catalog yang meliputi perangkat lunak dan perangkat keras. 6. Phase E: Opportunities and Solutions - Pada tahap ini akan dievaluasi model yang telah dibangun untuk arsitektur saat ini dan tujuan, indentifikasi proyek utama yang akan dilaksanakan untuk mengimplementasikan arsitektur tujuan dan klasifikasikan sebagai pengembangan baru atau penggunaan kembali sistem yang sudah ada. Pada fase ini juga akan direview gap analysis yang sudah dilaksanakan pada fase D. III. Metode Penelitian III.1. Model Konseptual Model konseptual digunakan sebagai kerangka berpikir yang menjelaskan konsep secara terstruktur dari penelitian untuk menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan penelitian. Berikut adalah model konseptual dalam perancangan EA pada Bidang dan Bidang Keuangan di PLN DJB: II.2. Artifak-Artifak TOGAF ADM Artifak-artifak yang digunakan dalam perancangan EA melalui tiap-tiap fase ADM sangatlah banyak. Untuk lebih mudahnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 3.1 Model Konseptual Seperti yang terlihat pada Gambar 3.1, model konseptual ini memiliki beberapa elemen utama yaitu input, proses dan output. Ketiga elemen tersebut merupakan gambaran umum dari penelitian, yaitu: Gambar 2.2 Artifak TOGAF ADM (The Open Group, 2011) Gambar 2.2 memperlihatkan bahwa artifak-artifak tersebut dispesifikasikan ke dalam tiga jenis di bawah ini yaitu: a. Katalog merupakan daftar dari building block. b. Matriks menunjukkan hubungan antara building block dari jenis yang spesifik. c. Diagram mempresentasikan building block dengan hubungan mereka dan interkoneksinya secara yang grafis untuk mendukung komunikasi yang efektif dengan stakeholder. 1. Elemen pertama pada model konseptual yaitu input. Inputan dari penelitian ini yaitu Visi dan Misi PLN, Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik (RUPTL) Tahun 2015 sampai 2024, Laporan Statistik 2014, Dokumentasi Kondisi Binis pada Bidang dan Bidang Keuangan, Dokumentasi Sistem Aplikasi, Dokumentasi Infrastruktur TI, IT Master Plan, dan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER- 02/MBU/2013 Tentang Panduan Penyusunan Pengelolaan TI. IT Master Plan PLN DJB bersifat confidential artinya hanya pihak berwenang saja yang bisa melihat dokumen tersebut. Panduan Penyusunan Pengelolaan TI. 2. Elemen kedua yaitu proses. Pada penelitian ini proses yang dilakukan adalah proses berdasarkan TOGAF ADM sampai fase Opportunities and Solution. 3. Elemen ketiga yaitu output. Output yang dihasilkan berupa Blueprint Business 3

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3406 III.2. Architecture, Blueprint Data Architecture, Blueprint Application Architecture, Blueprint Technology Architecture dan Roadmap Pengembangan TI. Sistematika Pemecahan Masalah Dalam melakukan penelitian diperlukan adanya suatu tahapan berupa suatu alur berpikir secara logis, memberikan arah yang jelas, teratur dan sistematis dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi dan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada tugas akhir ini, penulis menggunakan metode TOGAF ADM. Sistematika pemecahan masalah berdasarkan metode TOGAF ADM adalah sebagai berikut: Gambar 3. 2 Sistematika Pemecahan Masalah Pada Gambar 3.2, dapat kita lihat tahapan-tahapan dalam melakukan penelitian ini sehingga menghasilkan Roadmap Pengembangan TI. Berikut penjelasan tahapan-tahapan tersebut: 1. Identifikasi Kondisi Perusahaan Aktivitas yang dilakukan yaitu mengidentifikasi masalah dengan cara studi pustaka (melalui paper, jurnal, dan situs resmi PLN) dan studi lapangan (observasi dan wawancara). Selanjutnya, merumuskan masalah, menentukan tujuan dan batasan penelitian. 2. Preliminary Phase Fase ini merupakan aktivitas persiapan dalam pembuatan EA menggunakan TOGAF ADM. Hasil utama yang dicapai pada fase ini adalah Architecture Principle. 3. Phase A: Architecture Vision Fase ini mencakup pendefinisian ruang lingkup dan pengidentifikasian stakeholder yang ada pada Bidang dan Bidang Keuangan di PLN DJB. Selanjutnya, pada fase ini dapat dilakukan penyusunan architecture vision yang ada pada Bidang dan Bidang Keuangan di PLN DJB. 4. Phase B: Business Architecture Aktivitas yang ada di fase ini, yaitu merancang arsitektur bisnis eksisting, menentukan requirement yang diperlukan untuk arsitektur bisnis ke depannya, merancang arsitektur bisnis target berdasarkan requirement, dan melakukan gap analysis arsitektur bisnis. Gap analysis diperoleh dengan melakukan perbandingan antara arsitektur eksisting dengan target. 5. Phase C: Information Systems Architectures Aktivitas yang ada pada fase ini mirip dengan fase sebelumnya, yang membuat berbeda yaitu pada fase ini domain yang diambil adalah aplikasi dan data. 6. Phase D: Technology Architecture Fase ini mirip dengan fase B dan C, hanya saja domain yang diteliti yaitu teknologi. 7. Phase E: Opportunities & Solutions Pada tahap ini akan direview gap analysis dari fase-fase sebelumnya, kemudian dievaluasi model yang telah dibangun untuk arsitektur saat ini. Selanjutnya, akan dipilih opsi pengimplementasian yang sesuai pada Bidang dan Bidang Keuangan di PLN DJB. 8. Tahap Pelaporan Pada fase ini akan diperoleh blueprint dari masing-masing arsitektur dari fase-fase sebelumnya. Aktivitas utama dari fase ini adalah membuat kesimpulan dan saran. IV. Pembahasan Setelah membuat blueprint arsitektur bisnis, data, aplikasi dan teknologi, selanjutnya dapat dibuat Roadmap Pengembangan. Project yang dilakukan adalah penambahan Aplikasi 4

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3407 Pengelolaan dan Dashboard. Untuk menerapkan aplikasi ini di PLN DJB, perlu dilakukan developing aplikasi, mempersiapkan infrastruktur, melakukan launching aplikasi dan melakukan evaluasi. Untuk lebih jelasnya dapat melihat Tabel 4.1. Tabel 4.1 Roadmap Pengembangan Aspek Bisnis Sistem Tahun I II III IV V Perubahan proses bisnis Sistem kelistrikan Penambahan proses bisnis tata kelola teknologi informasi Developing aplikasi Dashboard Launch aplikasi Dashboard Developing Aplikasi Pengelolaan Launch Aplikasi Pengelolaan Pengadaan aplikasi Dashboard Konfigurasi Pengadaan Aplikasi Pengelolaan Konfigurasi V. Kesimpulan Dari hasil analisis dan perancangan EA yang dilakukan pada penelitian, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat perubahan dalam segi bisnis. Perubahan yang dimaksud yaitu penambahan proses bisnis tata kelola teknologi informasi dan perubahan aktivitas dalam perencanaan sistem kelistrikan. Awalnya aktivitas demand forecasting dan load forecasting dilakukan secara manual. Padahal, dalam perencanaan sistem kelistrikan forecasting harus dilakukan secara cepat, tepat, dan akurat. Hal tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan terkait sistem kelistrikan. Sementara itu, perlu adanya penambahan proses tata kelola teknologi informasi di PLN DJB dipengaruhi oleh Peraturan Menteri BUMN No. PER-02/MBU/2013 tentang panduan penyusunan pengelolaan teknologi informasi BUMN. Pada Pasal 2 Ayat 1 mengenai Tata Kelola, yang berbunyi Pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi BUMN dilakukan berdasarkan pada tata kelola teknologi informasi (TI). Oleh sebab itu, perlu adanya penambahan proses bisnis tata kelola teknologi informasi dan perubahan aktivitas dalam perencanaan sistem kelistrikan. Berdasarkan pada adanya prose bisnis usulan, tentunya akan menambah entitas data yang ada di PLN DJB. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan bisnis 5

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3408 usulan maka perlu penambahan dua aplikasi yaitu Aplikasi Pengelolaan yang berfungsi sebagai aplikasi yang memudahkan dalam mengelola teknologi informasi. Pada aplikasi ini terdapat modul helpdesk, penanganan insiden, dan konfigurasi. Selanjutnya, ada aplikasi Dashboard yang menampilkan demand forecasting dan load forecasting, sehingga memudahkan dalam pembuatan perencanaan sistem kelistrikkan. Aplikasi ini juga memudahkan Bidang untuk mengambil keputusan terkait sistem kelistrikan. Untuk mengakses aplikasi ini, tentunya perlu mendefinisikan penggunaan perangkat teknologi terhadap aplikasi yang digunakan pada Bidang dan Bidang Keuangan dalam melaksanakan proses bisnis. Setelah mendefinisikan perangkat teknologi yang ada, diambil kesimpulan untuk melakukan pengadaan. Pengimplementasian usulan solusi rancangan EA ini perlu dibuat roadmapnya. Roadmap Pengembangan TI ini pelaksanaanya memiliki jangka lima tahun. Daftar Pustaka: The Open Group. (2011). ADM Overview. Dipetik Juni 8, 2016, dari TOGAF 9.1: http://pubs.opengroup.org/architecture/togaf 9-doc/arch/index.html The Open Group. (2011). Architectural Artifacts. Dipetik Juni 8, 2016, dari TOGAF 9.1: http://pubs.opengroup.org/architecture/togaf 9-doc/arch/chap35.html 6