BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan hipotesis. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun Berdasarkan hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, maka diperoleh. Tabel 4.1 Proses Pemilihan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel dalam penelitian disajikan pada Tabel 4.1. TABEL 4. 1 PENENTUAN SAMPEL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum dan Obyek/Subyek Penelitian. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

: Fuad Rizky Sandi NPM : : Dr. Lana Sularto, SE., MMSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

JUDUL SKRIPSI : Disusun oleh: : Olvia Andiyani Syafitri NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia selama periode tahun diperoleh jumlah sampel sebanyak 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Berdasarkan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan kriteria dalam pemilihan sampel yang telah ditetapkan di bab

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. corporate governance dan budaya perusahaan terhadap corporate risk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

FITRI ANDRE INA EB19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengambilan data melalui ICMD (Indonesia Capital Market Directory).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi dari variabel dependen dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel dalam penelitian disajikan pada tabel berikut: TABLE 4.1 Proses Pengambilan Sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tahun penelitian yang digunakan yakni tahun Menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang lebih sedikit. Hal ini

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

CHAIRUNNISA NURSANI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia selama periode tahun diperoleh jumlah sampel sebanyak 22. Tabel 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Sampel pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. Berdasarkan metode purposive sampling, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 55 yang memenuhi kriteria. Adapun Kriteria pemilihan sampel penelitian disajikan dalam tabel 4.1. Sumber: Hasil kriteria sampel Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Sampel No Uraian 2013 2014 2015 Total 1 Perusahaan perbankan yang 35 35 35 105 terdaftar dan mempublikasikan di BEI berturut turut tahun 2013-2015 2 Perusahaan perbankan yang tidak (12) (12) (12) (36) menyajikan data laporan tahunan secara lengkap Total sampel 23 23 23 69 5 Data outlier (2) (7) (5) (14) Total sampel yang diteliti 21 16 18 55 Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh total sampel penelitian sebanyak 55 perusahaan dalam penelitian ini dengan menggunakan periode pengamatan selama 3 tahun. 31

B. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Analisis Statistik Deskriptif Hasil pengujian statistik deskriptif dijelaskan pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviasi AKO 56-21,459 20,224-0,71309 4,564099 AKI 56-7,522 380,624 7,23965 51,379709 AKP 56-39,491 22,966-1,24847 8,274816 RSIS 56-1,586 3,549 1,10685 0,956082 INF 56 3,350 8,380 6,72800 2,377837 RS 56-0,475 0,300-0,08225 0,172252 Sumber: Hasil analisis data SPSS 23.0 Berdasarkan tabel 4.2 memperlihatkan bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 55. Variabel Arus Kas Operasi (AKO) memiliki nilai minimum sebesar -21,459, nilai maksimum sebesar 20,224, nilai rata-rata sebesar -0,71309, dan nilai standar deviasi sebesar 4,564099. Artinya selama periode pengamatan rata-rata perusahaan memiliki AKO sebesar -0,71309, sedangkan standar deviasi sebesar 4,564099, menunjukkan ukuran penyebaran variabel AKO selama periode pengamatan memiliki nilai minimum -21,459 dan nilai maksimum sebesar 20,224.

33 Berdasarkan tabel 4.2 memperlihatkan bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 55. Variabel Arus Kas Investasi (AKI) memiliki nilai minimum sebesar -7,522, nilai maksimum sebesar 380,624, nilai rata-rata sebesar 7,23965, dan nilai standar deviasi sebesar 51,379709. Artinya selama periode pengamatan rata-rata perusahaan memiliki AKI sebesar 7,23965, sedangkan standar deviasi sebesar 51,379709, menunjukkan ukuran penyebaran variabel AKI selama periode pengamatan memiliki nilai minimum -7,522 dan nilai maksimum sebesar 380,624. Berdasarkan tabel 4.2 memperlihatkan bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 55. Variabel Arus Kas Pendanaan (AKP) memiliki nilai minimum sebesar -39,491, nilai maksimum sebesar 22,966, nilai rata-rata sebesar -1,24847, dan nilai standar deviasi sebesar 8,274816. Artinya selama periode pengamatan rata-rata perusahaan memiliki AKP sebesar -1,24847, sedangkan standar deviasi sebesar 8,274816 menunjukkan ukuran penyebaran variabel AKP selama periode pengamatan memiliki nilai minimum -39,491 dan nilai maksimum sebesar 22,966. Berdasarkan tabel 4.2 memperlihatkan bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 55. Variabel Risiko Sistematis (RSIS) memiliki nilai minimum sebesar -1,586, nilai maksimum sebesar 3,549, nilai rata-rata sebesar 1,10685, dan nilai standar deviasi sebesar 0,956082. Artinya selama periode pengamatan rata-rata perusahaan

34 memiliki RSIS sebesar 1,10685, sedangkan standar deviasi sebesar 0,956082 menunjukkan ukuran penyebaran variabel RSIS selama periode pengamatan memiliki nilai minimum -1,586 dan nilai maksimum sebesar 3,549. Berdasarkan tabel 4.2 memperlihatkan bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 55. Variabel Inflasi (INF) memiliki nilai minimum sebesar 3,350, nilai maksimum sebesar 8,380, nilai rata-rata sebesar 6,72800, dan nilai standar deviasi sebesar 2,377837. Artinya selama periode pengamatan rata-rata perusahaan memiliki INF sebesar 6,72800, sedangkan standar deviasi sebesar 2,377837 menunjukkan ukuran penyebaran variabel INF selama periode pengamatan memiliki nilai minimum 3,350 dan nilai maksimum sebesar 8,380. Berdasarkan tabel 4.2 memperlihatkan bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 55. Variabel Return Saham memiliki nilai minimum sebesar -0,475, nilai maksimum sebesar 0,300, nilai rata-rata sebesar -0,08225, dan nilai standar deviasi sebesar 0,172252. Artinya selama periode pengamatan rata-rata perusahaan memiliki RS sebesar - 0,08225, sedangkan standar deviasi sebesar 0,172252 menunjukkan ukuran penyebaran variabel RS selama periode pengamatan memiliki nilai minimum -0,475 dan nilai maksimum sebesar 0,300.

35 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Hasil pengujian normalitas dijelaskan dalam tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Asymp-sig Keterangan One Sample KS 0,200 Data berdistribusi normal Sumber: Hasil analisis data SPSS 23.0 Pada tabel 4.3 menghasilkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05, ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. b. Uji Autokorelasi Hasil pengujian autokorelasi dijelaskan dalam tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi DW Keterangan Durbin-Watson 1,633 Tidak terdapat masalah autokorelasi Sumber: Hasil analisis data SPSS 23.0 Berdasarkan tabel 4.4 memperlihatkan bahwa nilai dw sebesar 1,633 lebih besar dari nilai -2 dan lebih kecil dari nilai 2, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi.

36 c. Uji Multikolinearitas Hasil pengujian multikolinearitas dijelaskan dalam tabel 4.5 Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Collinearity Statistics Kesimpulan Bebas Tolerance VIF AKO 0,606 1,651 Non multikolinearitas AKI 0,594 1,684 Non multikolinearitas AKP 0,925 1,081 Non multikolinearitas RSIS 0,918 1,090 Non multikolinearitas INF 0,953 1,049 Non multikolinearitas Sumber: Hasil analisis data SPSS 23.0 Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa nilai Variance Inflation Factors variabel independen lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas diantara variabel independen dalam model regresi.

37 d. Uji Heteroskedastisitas Hasil pengujian heteroskedastisitas dijelaskan dalam tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel terikat Variabel bebas Sig.t Keterangan ABS_RES AKO 0,415 Non heteroskedastisitas AKI 0,343 Non heteroskedastisitas AKP 0,311 Non heteroskedastisitas RSIS 0,081 Non heteroskedastisitas INF 0,412 Non heteroskedastisitas Sumber: Hasil analisis data SPSS 23.0 Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa nilai sig dari seluruh variabel lebih besar dari α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model regresi. C. Uji Hipotesis 1. Metode Regresi Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk menguji pengaruh arus kas operasi (AKO), arus kas investasi (AKI), arus kas pendanaan (AKP), risiko sistematis(rsis), Inflasi (INF) terhadap return saham. Ringkasan hasil metode penelitian dapat dilihat pada tabel 4.7

38 Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Linier Unstandardized Coefficients Kesimpulan Model B Std. Error T Sig. (Constant) -0,152 0,067-2,263 0,028 AKO 0,014 0,006 2,297 0,026 Positif Signifikan AKI 0,000 0,001-0,197 0,845 Negatif Tidak Signifikan AKP -0,004 0,003-1,593 0,118 Negatif Tidak Signifikan RSIS -0,027 0,023-1,175 0,245 Negatif Tidak Signifikan INF 0,016 0,009 1,726 0,091 Negatif Tidak Signifikan Adj R-sq F-stat Sig 0,199 3,678 0,007 Sumber: Hasil analisis data SPSS 23.0 Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: RS = -0,152 + 0,014 AKO + 0,000 AKI 0,004 AKP 0,027 RSIS + 0,016 INF + e 2. Uji Pengaruh Simultan (Uji Nilai F) Berdasarkan tabel 4.7 memperlihatkan bahwa nilai F sebesar 3,678 dengan nilai sig sebesar 0,007 lebih kecil dari α (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Jadi variabel independen arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, risiko sistematis,

39 inflasi berpengaruh simultan terhadap variabel dependen Return Saham. 3. Koefisien Determinasi (Adjusted R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Berdasarkan tabel 4.7 nilai adjusted R square adalah sebesar 0,199 atau 19,9%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, risiko sistematis, inflasi dapat menjelaskan variabel dependen yaitu Return Saham sebesar 19,9% sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian. 4. Uji Parsial (Uji Nilai t) a. Arus Kas Operasi terhadap Return Saham Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa variabel arus kas operasi memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,014 dan nilai sig sebesar 0,026 lebih kecil dari (0,05). Artinya, arus kas operasi berpengaruh positif terhadap variabel dependen return saham, 2dengan demikian H1 diterima. b. Arus Kas Investasi terhadap Return Saham Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa variabel arus kas investasi memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,000 dan nilai sig sebesar 0,845 lebih kecil dari (0,05). Artinya, arus kas investasi

40 berpengaruh positif terhadap variabel dependen return saham, dengan demikian H2 ditolak. c. Arus Kas Pendanaan terhadap Return Saham Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa variabel arus kas pendanaan memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,004 dan nilai sig sebesar 0,118 lebih besar dari (0,05). Artinya, arus kas pendanaan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen return saham, dengan demikian H3 ditolak. d. Risiko Sistematis terhadap Return Saham Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa variabel risiko sistematis memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,027 dan nilai sig sebesar 0,245 lebih kecil dari (0,05). Artinya, risiko sistematis tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen return saham, dengan demikian H4 ditolak. e. Inflasi terhadap Return Saham Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa variabel inflasi memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,016 dan nilai sig sebesar 0,091 lebih besar dari (0,05). Artinya variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen return saham, sehingga H5 ditolak. tabel 4.8 Secara keseluruhan hasil pengujian hipotesis disajikan dalam

41 Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Kode Hipotesis Hasil H1 H2 Arus kas operasi berpengaruh signifikan positif terhadap return saham Arus kas investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham Diterima Ditolak H3 Arus kas pendanaan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham Ditolak H4 H5 Risiko sistematis tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham Ditolak Ditolak D. Pembahasan (Interpretasi) 1. Perubahan Arus Kas Operasi terhadap Return Saham Hasil pengujian menunjukkan bahwa arus kas operasi berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. Hal ini mengindikasikan bahwa arus kas operasi mempunyai informasi penting terhadap return saham. Peningkatan arus kas operasi perusahaan mempengaruhi kinerja perusahaan dan memberikan sinyal positif bagi investor yang akan mempengaruhi return saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardiansyah et al.,(2012) yang menunjukkan hasil bahwa arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham.

42 2. Perubahan Arus Kas Investasi terhadap Return Saham Hasil pengujian menunjukkan bahwa arus kas investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini dikarenakan bahwa arus kas investasi akan membuat reaksi terhadap investor jika perusahaan menjual ataupun membeli sebuah aset. Perusahaan sangat jarang membeli ataupun menjual asetnya, sehingga investor tidak memperhatikan itu sebagai pertimbangan. Jadi investor tidak akan bereaksi ataupun menarik kepercayaan untuk berinvestasi dan tidak mempengaruhi return saham dari perubahan harga saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Septriani dan Rahmi (2015) yang menemukan bahwa arus kas investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. 3. Perubahan Arus Kas Pendanaan terhadap Return Saham Hasil pengujian menunjukkan bahwa arus kas pendanaan tidak berpengaruh terhadap return saham. Arus kas pendanaan sebagai kegiatan mendapatkan pinjaman kurang dianggap baik sebagai bahan pertimbangan oleh investor, karena arus kas pendanaan yang tinggi dianggap kurang baik dalam kinerja perusahaan. Menurut Via (2012) kas dari penerbitan uang atau pinjaman yang semula untuk memperbaiki struktur modal perusahaan, namun investor beranggapan bahwa pinjaman tersebut untuk melunasi utang jangka panjang bukan untuk menjalankan operasi perusahaan.

43 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Septriani dan Rahmi (2015) yang menemukan bahwa arus kas pendanaan tidak berpengaruh terhadap return saham. 4. Risiko Sistematis terhadap Return Saham Hasil pengujian menunjukkan bahwa risiko sistematis tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini dikarenakan tidak semua investor menyukai tingkat risiko tinggi. Sugiarto (2011) menjelaskan bahwa para investor di Indonesia cenderung bersikap berhati-hati dalam setiap melakukan kegiatan investasinya, dimana tipe-tipe investor semacam ini tergolong ke dalam tipe investor risk averse, artinya mereka akan berusaha membagi investasinya dengan tingkat risiko seminimal mungkin. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Septriani dan Rahmi (2015) bahwa risiko sistematis tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian dari Sugiarto (2011) juga menemukan bahwa risiko sistematis tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. 5. Inflasi terhadap Return Saham Hasil pengujian menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, dikarenakan tingkat inflasi yang terjadi pada periode penelitian dengan rata rata 6,72 digolongkan dalam inflasi ringan yaitu dibawah 10%. Sehingga inflasi yang terjadi hanya sementara dan akan kembali normal tidak

44 mempengaruhi kinerja perusahaan ataupun harga saham. Jika harga saham menurun maka return saham yang diterima investor menurun. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wiradharma dan Sudjarni (2016) yang menemukan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.