PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI MENGGUNAKAN TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF SISWA KELAS 1 SD

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Oleh karena itu dalam bab tiga ini

SYSTEMATISC DESENSITIZATION TECHNIQUE USE TO REDUCE ANXIETY AT THE PRESENTATION OF STUDENTS FOR STUDENTS IN CLASS X SMK 1 METRO YEAR 2012/2013

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK. Tika Febriyani 1 Syaifuddin Latief 2 Diah Utaminingsih 3

I. PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa. Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan menceerdaskan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

ABSTRACT. Keywords: Positive self-concept in learning, Role playing techniques

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENGURANGI PELANGGARAN TATA TERTIB SISWA DI SEKOLAH

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN MENGGUNAKAN BIMBINGAN KELOMPOK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN PENDAPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA SISWA

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

BAYU ADHY TAMA K

PENINGKATAN KONSEP DIRI POSITIF SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

PENGGUNAAN TEHNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA DI SEKOLAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Ratih Novita Sari 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

PENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN BERLALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DENGAN MENGGUNAKAN TOKEN ECONOMY PADA 6 ANAK USIA DINI TAMAN KANAK-KANAK (TK)

TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 MATESIH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Citra Passa Hartadi 1 Syarifuddin Dahlan 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KELAS X MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

Kata kunci : Eksplorasi, Komitmen, Vokasional, Pemilihan jurusan di perguruan tinggi, Pelatihan Making Vocational Planning.

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. ini adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. eksperimental atau eksperimen semu. Penelitian quasi eksperimental dapat

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan

MENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR POSITIF MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XII

EFFORTS TO INCREASE STUDENT S CREATIVITY IN LEARNING BY USING GROUP COUNSELING SERVICES IN STUDENT CLASS XII SMK SPP LAMPUNG SCHOOL YEAR 2012/2013

PENGARUH METODE JARIMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD JURNAL. Oleh BIMA SUCI RAHMATULLAH SUWARJO SITI RACHMAH SOFIANI

Yondariwati 1 Dibawah bimbingan Yusmansyah 2 dan Ratna Widiastuti 3

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

Kata kunci : Metode Grup Investigasi, Kompetensi Pembuatan Pola Blus

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMP

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PENGGUNAAN TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK USIA DINI. Irma Daniati 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH METODE RESITASI BERMEDIA KOKORU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BENTUK GEOMETRI ANAK KELOMPOK B

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII

GROUP COUNSELING SERVICES EFFECTIVENESS IN REDUCING STUDENT BEHAVIOR AGGRESSIVE SMA 6 PADANGSIDIMPUAN STATE ACADEMIC YEAR

INFLUENCE OF GIVING INFORMATION SERVICE ABOUT RAISING SELF-CONFIDENT AT STUDENTS IN CLASS XI IPA STATED-OWNED SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU 2014/2015

MENGURANGI KECEMASAN SISWA DI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIS

MENGURANGI KONSEP DIRI NEGATIF MENGGUNAKAN ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS X SMA

THE EFFECT OF VIDEO MEDIA VARIATION TO LEARNING INTEREST OF FOURTH GRADE STUDENT

JURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

PENGARUH PEMBERIAN POSITIVE REINFORCEMENT TERHADAP KONDISI PSIKOLOGIS ATLET KARATE DI KABUPATEN JOMBANG

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

UPAYA MENGURANGI KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM MENGGUNAKAN TEKNIK RELAKSASI ABSTRACT

EFEKTIVITAS METODE SOSIODRAMA (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA MATA PELAJARAN IPS BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 3 Natar dan waktu pelaksanaan. penelitiannya pada tahun pelajaran 2014/2015.

PENINGKATAN KONSEP DIRI POSITIF DENGAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Nurhalimah 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3 ABSTRACT

: RARAS PUTRI PRAMESWARI K

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011). Penggunaan metode

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KEPATUHAN SISWA TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENGURANGI KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS VIII

PENGARUH MENTORING AGAMA ISLAM TERHADAP PERUBAHAN KONSEP DIRI MAHASISWA MUSLIM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha

PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII SMP

Oleh: Desti Widiyana, Universitas Negeri Yogyakarta,

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK

Oleh : Octavena Mellinda Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Maret.

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

: WAHYU CAHYA SETYONINGRUM K

Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 2 No.2 November 2016

III. METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada

III. METODELOGI PENELITIAN. karena tidak memenuhi tiga syarat utama dari suatu penelitian eksperimen. rendah di PAUD AN Nur Kecamatan Kemiling.

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

III. METODE PENELITIAN. penelitian adalah pada Tahun Ajaran 2013/2014. yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

PENINGKATAN SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN BAHASA LAMPUNG DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

PENGARUH DONGENG TERHADAP KEMAMPUAN EMPATI ANAK KELOMPOK B

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

BAB III METODE PENELITIAN

KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK MODEL SIMBOLIS UNTUK MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 SRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016

Oleh: Rully Age I., Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI MENGGUNAKAN TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF SISWA KELAS 1 SD Wiwit Wiarti (wiwitwiarti@yahoo.co.id) 1 Yusmansyah 2 Diah Utaminingasih 3 ABSTRACT The purpose in this studi was to investigate the improvement of student adjustment at school by using positive reinforcement technique. The method used in this research was quasi experimental design with one-group pretest-posttest. Data collection techniques in this study was using research sheet instrument. Subjects of this study were six students of class 1 who has not been able to adjust. Based on the result of research there is significant difference in students who has not been able to adjust before and after implementation of positive reinforcement technique. Thus Ha is accepted, which means that the student who has not been able to adjust can be reduced by positive reinforcement technique. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah menggunakan teknik reinforcement positif. Penelitian ini menggunakan metode quai eksperimen dengan desain one group pretest-posttest. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Subjek penelitian sebanyak enam siswa yang memiliki kemampuan penyesuaian diri rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan penyesuaian diri siswa dengan menggunakan teknik reinforcement positif. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan kemampuan penyesuaian diri siswa, hal ini membuktikan bahwa adanya peningkatan kemampuan penyesuaian diri siswa setelah pemberian teknik reinforcement positif. Kata kunci : Teknik Reinforcement Positif, Penyesuain Diri 1 Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung 2 Dosen Pembimbing Utama Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung 3 Dosen Pembimbing Pembantu Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung

PENDAHULUAN Seorang individu tidak dilahirkan dalam keadaan sudah mampu menyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri (Hartono & Sunarto, 2002). Banyak individu yang menderita dan merasa tidak mampu mencapai kebahagiaan dalam hidupnya, karena ketidakmampuannya dalam menyesuaikan diri baik dlam kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan dan dalam masyarakat pada umumnya (Mu tadin, 2002). Permasalahan penyesuaian diri di sekolah dapat timbul ketika anak mulai memasuki jenjang sekolah yang baru, seperti Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (Hartono & Sunarto, 2002). Sekolah adalah sosialisasi yang paling dapat dilihat dalam suatu kebudayaan dan yang paling memberikan pengaruh bagi pembentukan perkembangan manusia dalam perkembangan rentang hidupnya. Masalah penyesuaian diri di sekolah menimbulkan efek yang menetap dan bertumpuk-tumpuk, masalah yang muncul pada awal karir sekolah anak sering menjadi masalah yang menetap karena faktor sosial-psikologis (misalnya penyimpangan reputasional dan self-fulfillment prophecies, tanpa menyadari melakukan sesuatu, orang lalu bertingkah laku seperti yang diharapkan orang lain kepada dirinya untuk bertingkah laku sedemikian) atau memperburuk keadaan saat kesulitan mulai muncul dan menghambat perkembangan selanjutnya. Penyesuaian diri merupakan suatu proses yang sulit. Pertama, banyak kesulitan dalam menyesuaikan diri bersumber pada diri sendiri. Kedua, pengaruh-pengaruh yang ikut membentuk kepribadian individu, berada di luar individu, dan juga banyak sarana untuk menyelesaikan tugas-tugas individu. Ketiga, usaha-usaha

individu untuk memenuhi keperluan dalam dan tuntutan luar dari lingkungan itu harus sesuai dengan tujuan hidup individu. Oleh karena itu, kemampuan menyesuaikan diri yang baik dapat dirumuskan sebagai memenuhi keperluan, hasrat dan keinginan individu, serta tuntutan wajar dari lingkungan secara semestinya dan semakin mendekatkan kita kepada tujuan dan maksud sebenarnya. Dalam menghadapi hal tersebut diperlukan suatu teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah karena salah satu fungsi dalam bimbingan dan konseling adalah fungsi kuratif (pengentasan) yaitu untuk mengentaskan permasalahan yang dialami siswa. Pada permasalahan ini, teknik yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa yang merupakan siswa kelas 1 sekolah dasar adalah reinforcement positif. Penyesuaian diri Penyesuaian diri merupakan suatu proses yang sulit. Pertama, banyak kesulitan dalam menyesuaikan diri bersumber pada diri sendiri. Kedua, pengaruh-pengaruh yang ikut membentuk kepribadian individu, berada di luar individu, dan juga banyak sarana untuk menyelesaikan tugas-tugas individu. Ketiga, usaha-usaha individu untuk memenuhi keperluan dalam dan tuntutan luar dari lingkungan itu harus sesuai dengan tujuan hidup individu. Oleh karena itu, kemampuan menyesuaikan diri yang baik dapat dirumuskan sebagai memenuhi keperluan, hasrat dan keinginan individu, serta tuntutan wajar dari lingkungan secara semestinya dan semakin mendekatkan kita kepada tujuan dan maksud sebenarnya. Martin dan Pear (Purwanta, 2005: 35) berpendapat bahwa kata reinforcement positive sering disamaartikan dengan kata hadiah (reward). Fahrozin, dkk (2004: 76) mendefinisikan reinforcement positive yaitu stimulus yang

pemberiannya terhadap operan behavior menyebabkan perilaku tersebut akan semakin diperkuat atau dipersering kemunculannya. Sejalan dengan pendapat di atas, Dalyono (2009: 33) mengartikan reinforcement positive sebagai penyajian stimulus yang meningkatkan probabilitas suatu respon. Sedangkan Made Pidarta (2007: 214) mendefinisikan reinforcement positive ialah setiap stimulus yang dapat memantapkan respon pada pengkondisian instrumental dan setiap hadiah yang dapat memantapkan respon pada pengkondisian perilaku. Sukadji (Edi Purwanta, 2005: 35) menyatakan apabila suatu stimulus berupa benda atau kejadian itu dihadirkan (yang terjadi sebagai akibat atau konsekuensi suatu perilaku) secara berulang-ulang, sehingga keseringan munculnya perilaku tersebut meningkat atau terpelihara, maka peristiwa itu disebut reinforcement positive Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa reinforcement positive adalah suatu stimulus atau rangsangan berupa benda, atau peristiwa yang dihadirkan dengan segera terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan frekuensi munculnya perilaku tersebut. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain One-Group Pretest-Posttest. Pelaksanaan dengan desain ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan atau treatment (X) terhadap suatu kelompok. Sebelum diberikan perlakuan atau treatment, kelompok tersebut diberikan pretest (O1) dan kemudian setelah perlakuan atau treatment diberikan, kelompok tersebut diberikan posttest (O2). Hasil dari kedua test ini kemudian dibandingkan untuk mengetahui apakah perlakuan yang diberikan memberikan pengaruh atau perubahan terhadap kelompok tersebut (Sugiyono, 2010).

Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1 SD Negeri 2 Bandan Hurip yang mempunyai kemampuan penyesuaian diri yang rendah. Dalam menentukan subjek, peneliti melakukan wawancara dengan guru, kemudian peneliti melakukan observasi terhadap siswa yang telah direkomendasikan oleh guru melalui pengisian lembar observasi yang diisi oleh peneliti dengan bantuan rekan. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi yang dibuat berdasarkan indikator. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu teknik reinforcement positif, sedangkan variabel terikat yaitu penyesuaian diri siswa. Definisi Operasional Kemampuan penyesuaian diri siswa adalah kemampuan seseorang untuk hidup dan bergaul terhadap lingkungan secara wajar dengan berusaha untuk dapat berhasil mengatasi kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik dan frustasi yang dialaminya sehingga merasa puas terhadap diri dan lingkungannya dengan dua aspek, yaitu penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial. Teknik reinforcement positif adalah suatu stimulus atau rangsangan berupa benda atau peristiwa yang dihadirkan dengan segera terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan frekuensi munculnya perilaku tersebut.

.Pengujian Instrumen Penelitian Validitas Instrumen Validitas dalam instrumen ini merupakan validitas isi, yaitu validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment (Azwar, 2000: 45). Realibilitas Instrumen Untuk menguji reliabilitas instrument dan mengetahui tingkat reliabilitas isntrumen dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus koefisiensi kesepakatan dari dua observer. Hasil analisis realibilitas yang dilakukan adalah lembar observasi yang dibuat memiliki tingkat realibilitas tinggi yakni 0,835 Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Wilxocon Match Pairs Test menggunakan penghitungan komputerisasi program SPSS.17.0. HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN Sebelum dilaksanakan teknik reinforcement positif, peneliti menjaring subjek yang memiliki kemampuan penyesuaian diri yang rendah menggunakan pedoman observasi. Penjaringan subjek ini di lakukan kepada siswa kelas 1 di SD Negeri Bandan Hurip, yang kemudian di dapatkan 6 siswa yang memiliki kemampuan penyesuaian diri yang rendah. setelah di dapatkan subjek, peneliti melanjutkan dengan memberikan perlakuan kepada subjek yang memiliki kemampuan penyesuaian diri yang rendah tersebut dengan menggunakan teknik reinforcement positif. Selanjutnya, treatmen dilaksanakan sebanyak 4 kali. Hasil pelaksanaan teknik reinforcement positif dievaluasi dengan cara melakukan observasi setelah pemberian teknik yang dilakukan pada tanggal 23,24 dan 28 oktober 2014. Jenis

kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian ini mengikuti panduan pelaksaan teknik reinforcement positif yang sudah peneliti siapkan Data yang diperoleh untuk mengetahui hasil pretest dan posttest diperoleh dari hasil observasi. Observasi dilakukan oleh 2 orang observer sebelum perlakuan setelah pemberian perlakuan (Perhitungan pretest dan posttest terdapat pada lampiran 9 dan 10). Hasil dari kedua observer menunjukkan adanya peningkatan, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua observer sepakat kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri meningkat. Dari hasil observasi yang dilakukan kedua observer, peneliti membuat rata-rata hasil pretest dan posttest. Berikut ini adalah data hasil observasi sebelum (pretest) dan setelah pemberian (posttest) teknik reinforcement positif. Tabel Kerja Perhitungan Pretest dan Posttest Subyek Penelitian Pretest Posttest A H 5 18 A Z 4 18 D A 7 18 H T 10 16 L R 3 15 S A 6 17 Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.2 di atas dapat diketahui perbandingan skor pretest dan skor posttest. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri meningkat setelah pelaksanaan teknik reinforcement positif. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji signifikansi 5 % diperoleh nilai p = 0,043 ; p<0,05. Maka terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri disekolah sebelum dan sesudah pelaksanaan teknik reinforcement positif. Dengan demikian Ha diterima yang artinya kemampuan siswa dalam menyesuaiakan diri dapat ditingkatkan melalui teknik reinforcement positif.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di SD Negeri Bandan Hurip, maka dapat diambil kesimpulan, yaitu: Kesimpulan Statistik Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian bahwa uji hipotesis menggunakan uji beda wilcoxon dengan uji signifikansi 5 % diperolehnilai p= 0,043 ; p<0,05. Maka terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan penyesuaian diri siswa sebelum dan sesudah diberikan teknik reinforcement positif. Dengan demikian Ha diterima yang artinya adalah terdapat peningkatan kemampuan penyesuaian diri siswa setelah diberikan teknik reinforcement positif. Kesimpulan Penelitian Kemampuan penyesuaian diri siswa meningkat setelah diberikan teknik reinforcement positif. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku siswa pada setiap pertemuan yang sebelum diberikan treatment perilaku kemampuan penyesuaian dirinya terbilang rendah, tetapi setelah diberikan treatment dengan menggunakan teknik reinforcement positif terdapat peningkatan kemampuan penyesuaian diri dan terdapat adanya perubahan perilaku menjadi lebih baik. A. Saran Saran yang dapat dikemukakan dari penelitian yang telah dilakukan di SD Negeri Bandan Hurip adalah: 1. Kepada siswa Bagi siswa yang menjadi subjek penelitian agar bisa lebih baik lagi sehingga mampu menyesuaiakan diri dengan baik dan mampu menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama proses layanan konseling teknik reinforcement positif

berlangsung dan menjadi contoh yang baik bagi teman-temannya yang lainnya. 2. Kepada guru Bimbingan dan Konseling Bagi guru hendaknya melakukan kegiatan layanan konseling teknik reinforcement positif pada siswa yang lain, sehingga tidak akan ada lagi siswa yang sulit menyesuaikan diri di sekolah. 3. Kepada para peneliti Kepada para peneliti hendaknya dapat melakukan penelitian mengenai masalah yang sama tetapi dengan subjek yang usianya berbeda. Serta menyiapkan rencana pelaksanaan penelitian setelah sebelumya melakukan penelitian pendahluan terlebih dulu terhadap masalah yang akan diteliti. Agar lebih mudah menjalankan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. 2000. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Davidoff, L. 1991. Psikologi Suatu Pengantar Edisi Ke Dua Jilid 2. Jakarta: Erlangga Mu`tadin, Z. 2002. Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologi Pada Remaja.( http:// e-psikologi. com. diakses 31 Maret 2014 ). Purwanta, E. 2005. Modifikasi Perilaku. Departemen Pendidikan tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi. Jakarta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta