ANALISIS KEUANGAN PADA PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk ( ) : Dyta OktaLyana NPM :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS DALAM MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY DAN TRADING COMPANY, Tbk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

Shantylana Butar-butar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. : Wulandari NPM : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE, MM

WARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk.

I. PENDAHULUAN. total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Besarnya laba digunakan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY, Tbk (PERIODE )

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok untuk masyarakat. merupakan perusahaan yang sudah go public.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE.

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA PT MAYORA INDAH, Tbk PERIODE

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sementara itu, pengertian laporan keuangan menurut Munawir (2010:5)

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS PT. ULTRAJAYA MILKINDUTRY Tbk (Tahun ) ERIN KRISTIAN

BAB I PENDAHULUAN. tampak dari bertambahnya jumlah perusahaan-perusahaan baik pemerintah dan

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK NAMA : RATNA NURANI NPM : PEMBIMBING : RADI SAHARA, SE., MM

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RASIO LAPORAN KEUANGAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini perkembangan dunia usaha semakin maju. Hal ini

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi

BAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Jalan Sultan Agung No.21 Pasuruan, Telp. (0343) , FAX

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

Transkripsi:

ANALISIS KEUANGAN PADA PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk (2010-2014) Nama : Dyta OktaLyana NPM : 22213752 Jurusan : Akuntansi

LATAR BELAKANG Sebagaimana diketahui, tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakainya dalam pengambilan keputusan ekonomi. Artinya, laporan keuangan merupakan alat untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan. Informasi tersebut nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, baik oleh manajemen perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan. Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya, laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja, tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan yang bersangkutan dengan melakukan analisis. Melalui analisis tersebut, dapat diketahui penggunaan sumber-sumber ekonomi, kewajiban yang harus dipenuhi dan modal yang dimiliki perusahaan, serta hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan tersebut

Sehubungan dengan penilaian kinerja keuangan perusahaan, PT.Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk menarik bagi penulis untuk diteliti. Perusahaan tersebut adalah salah satu perusahaan retail terbesar di Indonesia dimana pada periode 2011 meraup laba bersih sebesar Rp.458.000.000.000,-; meningkat 8,8%dari periode sebelumnya yakni sebesar Rp.156.800.000.000,-.

RUMUSAN MASALAH RUMUSAN MASALAH DAN BATASAN MASALAH Bagaimana pengaruh kinerja keuangan PT. Ultrajaya Milk Industry&Trading Company Tbk dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan rasio likuiditas periode 2010-2014? Bagaimana pengaruh kinerja keuangan PT. Ultrajaya Milk Industry&Trading Company Tbk dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya dengan menggunakan rasio aktivitas periode 2010-2014? Bagaimana pengaruh kinerja keuangan PT. Ultrajaya Milk Industry&Trading Company Tbk dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya dengan menggunakan rasio aktivitas periode 2010-2014? BATASAN MASALAH Agar penulisan ilmiah ini lebih terarah, maka penulis membatasi masalah hanya menyangkut pada

Pengaruh kinerja keuangan PT. Ultrajayamilk Industry&Trading Company Tbk. perushaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), menggunakan data dari periode 2010-2014. Dalam penelitian ini hanya membahas pengaruh rasio likuiditas,aktivitas dan solvabilitas pada kinerja keuangan PT. Ultrajayamilk Industry&Trading Company Tbk. periode 2010-2014.

TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui kinerja keangan PT Ultrajaya Milk Industry&Trading Company Tbk dalam membayar kewajiban diukur berdasarkan analisis laporan keuangan dengan menggunakan metode rasio keuangan.

METODOLOGI PENELITIAN Objek Penelitian : PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company.Jalan Raya Cimamere No.131, Padalarang, Bandung. Jenis dan Sumber Data Dalam penulisan ilmiah ini penulis menggunakan data sekunder yang penulis dapatkan dari situs Indonesia Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia), yaitu http://www.idx.co.id. Data yang diperlukan merupakan laporan keuangan yang terdiri atas Laporan Posisi Keuangan, Rasio Likuiditas,Aktivitas dan Solvabilitas

Teknik Analisis : Current Ratio (CR), menurut sutrisno(2009) = Quick Ratio (QR), menurut sawir(2009) = Cash Ratio (ChR),menurut sudana (2011) =

Teknik Analisis : Ratio Perputaran Piutang, menurut S munawir (2004:75) = Ratio Perputaran Persediaan, menurut Riyanto(2008:334) = Ratio Perputaran aktiva tetap,menurut sawir (2003:17) = Ratio Total Aktiva,menurut syamsudin(2009:19) =

Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Total Aktiva x 100% Debt to Equity Ratio = Total Hutang/ Total Ekuitas x 100% Times Interest Earned = EBIT / Beban Keuangan

PEMBAHASAN Tabel IV-1 rasio Likuiditas Pt.Ultrajaya Milk Industry & Trading Periode 2010-2014 (Dalam Jutaan Rupiah) Keterangan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Kas 383.120 242.776 535.889 611.624 489.284 Persediaan 357.743 368.496 617.597 534.977 714.411 AktivaLancar 995.441 903.366 1.196.426 1.565.510 1.642.101 KewajibanLancar 477.557 611.785 592.822 633,794 490.967 Current rasio 200,1% 147,7% 201,8% 247,0% 334,5% Quick Rasio 995,4% 903,3% 1,196 % 1,565% 1,642% Cash Rasio 80,22% 39,7% 90,4% 96,5% 99,7%

Grafik IV-1 Rasio Likuiditas PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Periode 2010-2014 1200.00% 1000.00% 800.00% 600.00% 400.00% Current rasio Quick Rasio Cash Rasio 200.00% 0.00% 2010 2011 2012 2013 2014

Dari analisis diatas, dapat diinterpretasikan untuk current Ratio PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Tbk adalah setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh Rp 2,00 dari aktiva lancar pada tahun 2010, Rp 1,47 pada tahun 2011, Rp 2,01 pada tahun 2012, Rp 2,47 pada tahun 2013 dan Rp 3,34 pada tahun 2014.Dalam hal ini, PT Ultrajaya Milk Industry bisa dikatakan normal. Semakin rendah rasio lancar menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi, sedangkan semakin tinggi rasio lancar juga tidak baik karena menunjukka adanya kelebihan aktiva lancar yang menganggur. Sedangkan besarnya quick ratio PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Tbk menunjukkan bahwa setiap Rp 1 utang lancar dijamin dengan aktiva lancar selain persediaan sebesar Rp 99,54 pada tahun 2010, Rp 90,33 pada tahun 2011, Rp 119,6 pada tahun 2012, Rp 156,5 pada tahun 2013 dan Rp 164,2 pada tahun 2014.Dalam hal ini, PT Ultrajaya Milk Industry bisa dikatakan normal karena mengalami kenaikan dari tahun 2011 sampai dengan 2014 menunjukkan jumlah aktiva lancar yang dapat memadai untuk melunasi utang lancar perusahaan. Dari perhitungan diatas juga bisa didapat besarnya cash ratio PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Tbk yang menunjukkan bahwa setiap Rp 1 utang lancar dijamin dengan kas dan efek sebesar Rp 0,80 pada tahun 2010,Rp 0,39 pada tahun 2011, Rp 0,90 pada tahun 2012, Rp 0,96 pada tahun 2013 dan Rp 0,99 pada tahun 2014.

Tabel IV-2 RasioAktivitas PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Periode 2010-2014 (dalam jutaan rupiah) Keterangan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Piutang Dagang 193.511 275.490 308.800 381.953 407.449 Persediaan 357.743 368.497 334.169 534.977 714.411 Penjualan 1.880.415 2.102.384 2.809.851 3.460.231 3.916.789 Harga Pokok Penjualan 1.288.168 1.476.678 1.908.109 2.446.448 2.979.779 Aktiva Tetap 1.051.154 1.277.149 1.224.367 1.246.110 1.274.982 Total Aktiva 2.006.596 2.180.517 2.420.793 2.811.621 2.917.084 Rata rata Piutang - 234.501 292.145 345.377 394.701 Rata rata Persediaan - 363.120 351.333 434.573 624.694 Perputaran Piutang - 9,0 kali 9,6 kali 10,0 kali 9,9 kali perputaran persediaan - 4,1 kali 5,4 kali 5,6 kali 4,8 kali Rata rata umur Piutang - 40,7 hari 40,1 hari 40,2 hari 37,9hari Ratarata umur Persediaan - 63,9 hari 43,4 hari 56,4 hari 66,5 hari Perputaran aktiva tetap 1,8 kali 1,6 kali 2,3 kali 2,8 kali 3,1 kali perputaran total aktiva 0,9 kali 1,0 kali 1,2 kali 1,2 kali 1,3 kali

12 10 8 6 4 2-2010 2011 2012 2013 2014 perputaran piutang perputaran persediaan perputaran aktiva tetap perputaran total aktiva Grafik IV-2 RasioAktivitas PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Periode 2010-2014

Dari perhitungan diatas, pada tahun 2011 piutang berputar 9 kali dalam setahun dan diperlukan waktu 40,7 hari untuk mengkonversi piutang menjadi kas, sedangkan pada tahun 2012 berputar 9,6 kali dengan waktu 40,1 hari, pada tahun 2013 berputar 10 kali dengan waktu 40,2 hari dan pada tahun 2014 berputar 9,9 kali dengan waktu 37,9 hari.. Rata-rata umur piutang yang terlalu rendah bisa jadi mengindikasi kebijakan piutang terlalu ketat dan hal ini bisa menurunkan penjualan dari yang seharusnya bisa dimanfaatkan. Namun, bila terlalu tinggi juga menunjukkan kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Namun PT. Ultrajaya Milk Industry, cukup baik dalam mengkonversi piutang ke dalam kas karena rata-rata umur piutang besarnya berada dibawah 60 hari. Sedangkan untuk perputaran persediaan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk pada tahun 2011 mengalami perputaran persediaan 4,1 kali dalam setahun dengan lamanya umur persediaan 63,9 hari, pada tahun 2012 berputar 5,4 kali dengan umur 43,4 hari, pada tahun 2013 berputar 5,6 kali dengan umur 56,4 hari dan pada tahun 2014 berputar 4,8 kali dengan umur 66,5 hari.perputaran persediaan yang tinggi menunjukkan menumpuknya persediaan yang mengendap di gudang. Sedangkan perputaran yang rendah menunjukkan pengendalian pesediaan yang kurang efektif. Dalam hal ini, PT Ultrajaya Milk Industry dapat dikatakan kurang efektif dengan umur persediaan yang cukup tinggi rata-rata diatas 30 hari menunjukkan banyaknya persediaan yang mengendap digudang, ini memungkinkan tingginya biaya penyimpanan.

Sementara perputaran aktiva tetap PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk pada tahun 2010 adalah 0,9 kali, tahun 2011 adalah 1 kali, dan tahun 2012 dan 2013 adalah 1,2 kali dan 2014 adalah 1,3 kali.rasio perputaran aktiva PT Ultrajaya Milk Industry mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, yang menunjukkan kinerja manajemen yang terus membaik dalam hal strategi, pemasaran maupun pengeluaran modalnya.

Tabel IV-3 Rasio SolvabilitasPt.Ultrajaya Milk Industry & Trading Periode 2010-2014 periode 2010-2014 Keterangan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Total Aktiva 2.006.596 2.180.517 2.420.793 2.811.621 2.917.084 Total Utang 705.473 828.545 744.275 796.475 651.986 Total Ekuitas 1.297.953 1.351.971 1.676.519 2.015.147 2.265.098 EBIT 202.924 156.818 457.970 436.720 375.356 Beban Keuangan 32.094 27.644 11.949 7.955 4.063 Debts to Asset Ratio 35% 38% 31% 28% 22% Debts to Equity Ratio 54% 61% 44% 39% 29% Time Interest Earned 6,32280177 5,672768051 38,32705666 54,89880578 92,38395274

70% 60% 50% 40% 30% Debts to Asset Ratio Debts to Equity Ratio 20% 10% 0% 2010 2011 2012 2013 2014 Grafik IV-3 Rasio Debts to Asset dan Debts to equity PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Periode 2010-2014

Time Interest Earned 92.38395274 54.89880578 38.32705666 6.32280177 5.672768051 2010 2011 2012 2013 2014 Grafik IV-4 Rasio Time Interest Earned PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Periode 2010-2014

Dari Perhitungan Debt Assets Ratio, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk menggunakan dana dari kreditur sebesar 35% pada tahun 2010, 38 % pada tahun 2011, 31% pada tahun 2012, 28% pada tahun 2013 dan 22% tahun 2014. Artinya setiaprp 1 Aset perusahaan Menjamin Hutang perusahaan senilairp 0,35 pada tahun 2010, Rp 0,38 pada tahun 2011, Rp 0,31 pada tahun 2012, Rp 0,28 pada tahun 2013 danrp 0,22 pada tahun 2014. Sementara Debt Equity Ratio PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk pada tahun 2010 adalah 54%, pada tahun 2011 adalah 61%, pada tahun 2012 adalah 44%, pada tahun 2013 adalah 39% dan tahun 2014 adalah 29%. Artinya setiap Rp 1 modal perusahaan menjamin hutang perusahaan senilai Rp 0,54 pada tahun 2010, Rp 0,61 pada tahun 2011, Rp 0,44 padatahun 2012, Rp 0,39 pada tahun 2013 dan Rp 0,29 pada tahun 2014. Semakin kecil rasio ini berarti semakin besar jumlah aktiva yang didanai oleh modal perusahaan. Dalam perhitungan ini pula di dapat Time Interest Earned Ratio PT Ultrajaya Milk Industry & Trading CompanyTbk adalah 6,3 kali untuk tahun 2010, 5,7 kali untuk tahun 2011, 38,3 kali untuk tahun 2012 ; 54,9 kali untuk tahun 2013 dan 92,4 kali untuk tahun 2014. Terlihat kenaikan tingkat time interest earned dari tahun 2012 sampai dengan 2014 menunjukkan situasi yang sangat aman, tersedianya laba sebelum bunga dan pajak yang tinggi untuk menutupi beban bunga. Hal ini juga bisa menunjukkan terlalu rendahnya penggunaan hutang.

I. KESIMPULAN Dari hasilanalisis yang telah dilakukan, mengambil kesimpulan : 1. Dilihat dari analisis Rasio Likuiditas, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Dapat dikatakan normal karena Current ratio besarnya berada diatas 2. Ini menunjukkan bahwa aktiva yang cepat diuangkan cukup memadai untuk membayar utang lancar jatuh tempo dalamjangka pendek. Quick rasio terus mengalami kenaikan dari tahun 2012 sampai dengan 2014 menunjukan aktiva lancer yang dapat memadai melunasi utang lancer perushaan. 2. Rata-rata umur piutang yang terlalu rendah bisa jadi mengindikasi kebijakan piutang terlalu ketat dan hal ini bisa menurunkan penjualan dari yang seharusnya bisa dimanfaatkan. Namun, bila terlalu tinggi juga menunjukkan kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Namun PT. Ultrajaya Milk Industry, cukup baik dalam mengkonversi piutang ke dalam kas karena rata-rata umur piutang besarnya berada dibawah 60 hari. Sedangkan untuk rata-rata umur persediaan PT Ultrajaya Milk Industry dapat dikatakan kurang efektif dengan umur persediaan yang cukup tinggi rata-rata diatas 30 hari menunjukkan banyaknya persediaan yang mengendap digudang, ini memungkinkan tingginya biaya penyimpanan. 3. Dilihat dari analisis Rasio Solvabilitas, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk nilai Debt to Asset rationya rendah menunjukkan rendahnya jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk investasi aktiva. Sedangkan Debt Equity Ratio nya cukup rendah, ini menunjukkan perusahaan memiliki hutang yang lebih kecil dari ekuitas yang dimilikinya. Terlihat kenaikan tingkat time interest earned menunjukkan situasi yang sangat aman, tersedianya laba sebelum bunga dan pajak yang tinggi untuk menutupi beban bunga. Hal ini juga bisa menunjukkan terlalu rendahnya penggunaan hutang.