SUKSESI AUTEKOLOGI. Daubenmire (1962) Autekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara individu tumbuhan dan lingkungannya.

dokumen-dokumen yang mirip
5.1 PENGERTIAN SUKSESI

Ekologi Padang Alang-alang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan yang mengancam eksistensi kawasan konservasi (khususnya

STRATEGI PERKEMBANGAN EKOSISTEM. Perkembangan eksosistem atau yang dikenal dengan suksesi ekologi dapat digambarkan dengan tiga parameter berikut :

dan penggunaan sumber daya alam secara tidak efisien.

Faktor biotik dalam lingkungan. Tim dosen biologi

Penentuan batas antar komunitas tidak mudah Zona transisi dengan lingkungan tertentu Proses perubahan secara gradual struktur komunitas disebut

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penggunaan Lahan

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai ecosystem engineer (Keller & Gordon, 2009) atau juga soil

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inventarisasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan data tentang jenis-jenis tumbuhan bawah

I. PENDAHULUAN. Dampak penambangan yang paling serius dan luas adalah degradasi, kualitas

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lampiran 3. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Ekologi

cukup tua dan rapat, sedang hutan sekunder pada umumnya diperuntukkan bagi tegakantegakan lebih muda dengan dicirikan pohon-pohonnya lebih kecil.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan Sekipan merupakan hutan pinus yang memiliki ciri tertentu yang membedakannya dengan hutan yang lainnya.

ASAS- ASAS DAN KONSEP KONSEP TENTANG ORGANISASI PADA TARAF KOMUNITAS

keadaan seimbang (Soerianegara dan Indrawan, 1998).

GEOGRAFI REGIONAL ASIA VEGETASI ASIA PENGAJAR DEWI SUSILONINGTYAS DEP GEOGRAFI FMIPA UI

AssAlAmu AlAyku m wr.wb

Vegetasi Alami. vegetasi alami adalah vegetasi atau tumbuh-tumbuhan yang tumbuh secara alami tanpa adanya pembudidayaan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada tahun 1924 kawasan hutan Way Kambas ditetapkan sebagai daerah hutan

KERUSAKAN LAHAN AKIBAT PERTAMBANGAN

Pertemuan 4: SUKSESI EKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman, pertanian, kehutanan, perkebunan, penggembalaan, dan

Modul 1. Hutan Tropis dan Faktor Lingkungannya Modul 2. Biodiversitas Hutan Tropis

BAB I PENDAHULUAN. dari pemanfaatan yang tidak banyak mempengaruhi kondisi ekosistem hutan sampai kepada

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sebaran jenis serangga yang unik. Selain jenis-jenis yang sebarannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

BAB I PENDAHULUAN. dan dikelola dengan zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu

Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya

5/4/2015. Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terletak di sekitar garis khatulistiwa antara 23 ½ 0 LU sampai dengan 23 ½ 0 LS.

EKOLOGI TANAMAN. Pokok Bahasan II KONSEP EKOLOGI (1)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biodiversitas ( Biodiversity

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumberdaya hutan dalam dasawarsa terakhir dihadapkan pada

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BIOMA. Gambar 1. Pesebaran Jenis-Jenis Bioma di Dunia. Gambar 2. Pengaruh Geografis Wilayah terhadap Bioma

BAB V EKOSISTEM, BIOSFER & BIOMA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan lingkungan luar (Baker,1979). Di dalam hutan terdapat flora

KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN OLEH : MOCHAMAD HADI LAB EKOLOGI & BIOSISTEMATIK JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNDIP

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM SUB-DAS CITARIK

BAB I PENDAHULUAN. asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hampir semua sektor pembangunan fisik memerlukan lahan,

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki hutan tropis yang luas dan memiliki keanekaragaman hayati yang

HUTAN, KEHUTANAN, DAN ILMU KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam Suginingsih (2008), hutan adalah asosiasi tumbuhan dimana pohonpohon

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (dalam Arsyad 1989:206) mengenai pengertian lahan, Adapun pengertian dari FAO (1976) yang dikutip oleh Sitorus (1998)

PENDAHULUAN. Hutan rawa gambut adalah salah satu komunitas hutan tropika yang terdapat di

IV. METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Defenisi lahan kritis atau tanah kritis, adalah : fungsi hidrologis, sosial ekonomi, produksi pertanian ataupun bagi

BAB I PENDAHULUAN. di tahun 2006 menjadi lebih dari 268,407 juta ton di tahun 2015 (Anonim, 2015).

I. PENDAHULUAN. yang mendayagunakan sumberdaya alam dan diharapkan dapat. menjamin kehidupan di masa yang akan datang. Sumberdaya alam yang tidak

Gambar 13. Citra ALOS AVNIR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mc Naughton dan Wolf (1992) tiap ekosistem memiliki

PENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hutan mangrove adalah kelompok jenis tumbuhan yang tumbuh di

BAB I. PENDAHULUAN A.

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENINGKATAN NILAI GUNA LAHAN KRITIS DI PROPINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN TANAMAN PAKAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman

SISTEM KERJA ALAM TEMPAT KITA TINGGAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. hutan dapat dipandang sebagai suatu sistem ekologi atau ekosistem yang sangat. berguna bagi manusia (Soerianegara dan Indrawan. 2005).

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Analisis karakteristik DTA(Daerah Tangkapan Air ) Opak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pandangan al-qur an, mempelajari dan mengamati fenomena

Oleh : Sri Wilarso Budi R

REKLAMASI LAHAN BEKAS PENAMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan kehidupan dan peradaban manusia, hutan semakin

EKOSISTEM SEBAGAI MODAL ALAM

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN UMUM

SISTEM IRIGASI PADA LAHAN KERING (TANAH PASIR) STUDI KASUS: ARAB SAUDI. Farida Ery

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya alam merupakan titipan Tuhan untuk dimanfaatkan sebaikbaiknya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Burung adalah salah satu pengguna ruang yang cukup baik, dilihat dari

FORMAT PROPOSAL TEKNIS PENAWARAN DALAM PELELANGAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU (IUPHHK) PADA HUTAN ALAM

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki mega biodiversity

I. PENDAHULUAN. masyarakat dengan memperhatikan tiga prinsip yaitu secara ekologi tidak merusak. waktu, aman dan terjangkau bagi setiap rumah tangga.

BAB I PENDAHULUAN. klimaks pada daerah dengan curah hujan mm per tahun, rata-rata

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh : PUSPITAHATI,STP,MP Dosen Fakultas Pertanian UNSRI (2002 s/d sekarang) Mahasiswa S3 PascaSarjana UNSRI (2013 s/d...)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Lahan merupakan salah satu sumberdaya alam yang dibutuhkan umat

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB VIII. PERKEMBANGAN SUKSESIONAL EKOSISTEM

Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.

KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN PADA DAERAH RAWAN LONGSOR DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO

Transkripsi:

SUKSESI

SUKSESI EKOLOGI AUTEKOLOGI SYNEKOLOGI Daubenmire (1962) Autekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara individu tumbuhan dan lingkungannya. Synekologi adalah ilmu yang mempelajari struktur, perkembangan dan sebab-sebab distribusi masyarakat-masyarakat tumbuhan.

Suksesi adalah rangkaian perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat tumbuh-tumbuhan sesuai dengan habitatnya. Suksesi tumbuhan adalah penggantian suatu komunitas tumbuhan oleh komunitas tumbuhan lain. Terjadi pada tahap integrasi yang lambat ketika tempat tumbuh mula-mula sangat keras sehingga sedikit tumbuhan dapat tumbuh di atasnya. Suksesi tersebut dapat terjadi sangat cepat ketika suatu komunitas dirusak oleh suatu faktor seperti api, banjir atau epidemi serangga dan diganti oleh yang lain.

SUKSESI NORMAN, 2004 NORMAN BIRD UNIV, 2004 Rangkaian perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat tumbuh-tumbuhan sesuai dengan habitatnya

> Perubahan-perubahan itu selalu terjadi dan dapat dibedakan antara tipe progresif dan tipe retrogresif. > Perubahan progresif lebih penting dari perubahan retrogresif, karena menyangkut keaslian masyarakat tumbuh-tumbuhan, dan anggota tumbuh-tumbuhan itu sendiri merupakan tenaga dasar yang mendorong terjadinya perubahan. Apabila dimulai dari keadaan paling awal (kosong), maka terdapat dua jalan suksesi, yaitu: hydrosere berjalan dari permulaan di dalam air menuju ke klimaks, dan xerosere dari batu menuju klimaks. Sere adalah siklus lengkap perubahan-perubahan pada suatu areal dari lahan kosong ke formasi klimaks.

HYDROSERE KLIMAKS BELUKAR RERUMPUTAN TUMBUHAN PAYAU TUMBUHAN MENGAPUNG TUMBUHAN DALAM AIR AIR

Norman,2004

XEROSERE KLIMAKS SEMAK & PERDU TUMBUHAN HERBA ALGAE LUMUT BERDAUN LUMUT KERAK BATU

XEROSERE

MACAM SUKSESI > Suksesi primer > Suksesi sekunder TINGKATAN SUKSESI (Dansereau) ~ Tingkat Pionir ~ Tingkat Konsolidasi ~ Tingkat Sub-Klimaks ~ Tingkat Klimaks

Klimaks Klimatis Klimaks suksesi yang terjadi ketika masyarakat tumbuhan dan dominasi vegetasi yang ada ditentukan oleh iklim. Tidak dapat digantikan oleh tumbuhan lain kecuali ada pengaruh iklim atau pengaruh ketersediaan air.

AIR CUKUP KURANG Hutan Rumput Semak Savana Gurun Belukar pasir

Hutan hujan tropis Savannah

Stepa Gurun

(Clements) Dalam iklim makro dan tempat tumbuh tertentu, interaksi antara tanah, tumbuhan, dan iklim akan membentuk komunitas tumbuhan yang sesuai dengan lingkungannya dan menjaga dirinya dalam persaingan dengan setiap jenis dari luar komunitas ini disebut klimaks iklim Syarat : 1. Tanah masak 2. Iklim stabil 3. Tidak ada gangguan

Klimaks iklim sukar terjadi karena : 1. Tanah suatu areal dalam perkembangannya membentuk mozaik tergantung pada waktu, topografi, arah lereng, dan bahan induk. 2. Stabilitas iklim terjadi hanya dalam rentang waktu tertentu, tidak selamanya. 3. Selalu terjadi gangguan, misal : adanya pohon jatuh karena kelewat masak, atau pembendungan sungai dalam hutan oleh binatang tertentu.

Klimaks iklim ditandai oleh 3 karakter : 1. Klimaks itu stabil; jenis dominan mengganti diri sendiri. Tidak ada dominan baru dapat masuk. 2. Klimaks mempunyai korelasi dengan mantapnya tanah klimaks itu sendiri merupakan hasil dari iklim. 3. Klimaks pada hakekatnya memiliki komposisi spesies yang seragam pada daerah-daerah yang beriklim sama.

Sub-Klimaks adalah kondisi masyarakat hutan klimaks palsu yang terjadi karena perkembangan vegetasi ditahan dalam suatu tingkat tertentu oleh halangan-halangan alam (bukan iklim) yang terjadi secara permanen. Penyebab antara lain : - Kebakaran berulang pada permukaan hutan - Penggembalaan - Berbagai aktivitas manusia

Klimaks Fisiografi (Edafis) Pembentukan klimaks yang menyimpang dari tipe sewajarnya akibat dari keadaan fisiografi. Klimaks fisiografi Post-Klimaks Pre-Klimaks Dis-Klimaks

VEGETASI : Masyarakat hutan dalam arti luas. FORMASI HUTAN : Satuan vegetasi terbesar. Spurr : Pada daerah tropis, formasi-formasi hutan dikenal atas dasar hubungan air-tanah yang timbul dari jumlah dan pola musiman curah hujan dan sifat drainase tanah. Di daerah sedang, formasiformasi hutan dikenal atas dasar generasi pohon yang dominan. ASOSIASI : Satuan dasar dari klasifikasi. Asosiasi dikenal dan diberi nama menurut spesies dominan atau spesies dominan dan kodominan atau spesies bersifat khas. Spesies-spesies dari suatu asosiasi adalah sama, di manapun asosiasi itu terjadi.

Burtt Davy (1938) : Formasi dapat dibentuk dari beberapa asosiasi. Spesies yang menyusun formasi yang sama biasanya berbeda di berbagai bagian di dunia. Formasi : Adalah suatu kelompok tumbuh-tumbuhan (misal : hutan atau padang rumput) yang mempunyai sifat fisiognomis pasti. Ada dua macam formasi yaitu Formasi klimatis (zonasi) dan formasi edafis (azonal)

Dalam taksonomi tumbuh-tumbuhan terdapat variasi di dalam spesies (varietas atau ekotipe) Dalam asosiasi hutan juga ada varian-varian. Pada hutan campuran seringkali terdapat varian-varian yang berbeda karena adanya jenis-jenis pohon yang lebih dominan disebut asosiasi segregat. Pada hutan-hutan dengan komposisi lebih sederhana, seringkali terdapat varian yang hanya didominasi oleh satu jenis pohon saja disebut konsosiasi. Varian-varian yang disebabkan oleh perbedaan topografi atau tinggi tempat disebut fasiasi. Apabila ada dua atau lebih tipe vegetasi berdekatan maka akan dijumpai suatu daerah peralihan disebut ekoton.

Tipe hutan : perbedaan komposisi hutan khas yang erat hubungannya dengan perbedaan habitat tipe hutan adalah salah satu macam tipe penutup tanah (cover type). Istilah teknisnya : tipe penutup tanah berupa hutan (forest cover type), tetapi biasa dipakai istilah tipe hutan. Tipe penutup (cover type) didasarkan pada tipe vegetasinya yang ada pada waktu itu. Tipe pengelolaan : dinyatakan sebagai tipe penutup yang bisa berwujud atau tidak bisa berwujud di atas permukaan tanah pada waktu itu merupakan tipe ke arah mana pengelolaan hutan bekerja dan tipe yang agaknya akan diabadikan di areal itu. Dalam pengertian ekologis dapat merupakan tipe tetap atau tipe sementara.

Tipe fisik merupakan tipe yang disebut dan dilukiskan dalam istilah-istilah pada habitat di mana tipe itu terdapat, seperti gigir, lembah, lereng atas. Tipe fisik ini tidak mencerminkan macam penutupan, dan dapat meliputi beberapa penutup, beberapa diantaranya mungkin bukan merupakan kekhususan bagi daerah itu. Tipe indikator dapat merupakan suatu tipe penutup. Tipe ini dikenal bukan karena penutupan dominan, karena tipe ini mungkin spesies pohon minor atau bahkan bukan jenis pohon. Tumbuhan atau kelompok tumbuhan ini menjadi indikator spesifik mempunyai arti ekologis penting.

MANFAAT MEMPELAJARI SUKSESI? REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG REHABILITASI LAHAN KRITIS REHABILITASI KAWASAN BEKAS LONGSOR STRATEGI?