I. PENDAHULUAN. segala sesuatu tentang peta. Mulai dari sejarah, perkembangan, pembuatan,

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. segala sesuatu tentang peta, mulai dari sejarah, perkembangan, pembuatan,

I. PENDAHULUAN. Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang disajikan dalam bidang datar. nonverbal antara pembuat peta dengan pengguna peta.

I. PENDAHULUAN. Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang disajikan dalam bidang datar

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pemetaan digital Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk medapatkan data dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

I. PEDAHULUAN. disekalakan serta dilengkapi dengan tanda pengenal berupa keterangan-keterangan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Menurut

I. PENDAHULUAN. Atas (SMA) Swasta, Madrasah Aliyah Negeri (MAN), Madrasah Aliyah Swasta

BAB I PENDAHULUAN menjadikan kota Saumlaki semakin berkembang dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan pendekatan spasial. Metode penelitian kuantitatif dapat

I. PENDAHULUAN. Otonomi daerah merupakan kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hampir semua orang mendapatkan pendidikan dan melaksanakan

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Purwokerto merupakan sebuah kota berkembang dibagian barat daya

Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Nias yang BERkeadilan, SEjahtera dan MandiRI yang dilayani oleh Pemerintah yang bersih dan responsif.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstuktur dan berjenjang yang terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No.

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya peta adalah sarana guna memperoleh gambaran data ilmiah yang

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Adapun pengertian pendidikan menurut UU RI No. 20 Tahun 2003: melimpah, Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki potensi-potensi

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

BAB IV PENUTUP. Dari analisis mengenai; Kurikulum 2006 dalam Perspektif Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya tujuan pembangunan nasional dibidang pendidikan yaitu. atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dapat diakses oleh masyarakat yang membutuhkan. disampaikan dengan menggunakan perangkat komputer.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting bagi manusia untuk menunjang dalam

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam tulisan ini adalah data sekunder (Time Series) dari

BAB I PENDAHULUAN. secara Nasional di setiap satuan pendidikan, diarahkan pada upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman.

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. banyak kepulauan-kepulauan yang tersebar di seluruh wilayah NKRI ( Negara

ABSTRACT PEMETAAN SARANA DAN PRASARANA SMA KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN Jefri Adytia ¹, Sudarmi ², Rosana ³

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu

IV. GAMBARAN UMUM. kecamatan dan 84 kelurahan menjadi 13 kecamatan dan 98 kelurahan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

I. PENDAHULUAN. kejenjang yang lebih tinggi, setelah selama 3 tahun memperoleh ilmu di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna untuk meningkatkan mutu bangsa secara. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

SIG DALAM PEMETAAN SEBARAN GURU IPS DAN GEOGRAFI DI WILAYAH KOTA METRO (JURNAL) Oleh: RIKI TRI KURNIAWAN

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. untuk menyajikan data suatu wilayah. Dengan salah satu fungsi peta tersebut sebagai

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia untuk membangun bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan nasional adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. profesionalnya, dan sebaliknya kinerja yang di bawah standar kerja

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia untuk menciptakan manusia yang berilmu, cerdas dan terampil di lingkungan masyarakat.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Cirebon berada pada posisi ' BT dan 6 4' LS, dari Barat ke Timur 8

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. di bidang tekhnologi, ilmu pengetahuan, ekonomi, dan pendidikan. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia serta untuk meningkatkan kemampuan dan. Tantangan dari perkembangan zaman tersebut memacu setiap individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengaruhnya (hinterland) akan mempunyai struktur (tata) ruang tertentu dalam

BAB I PENDAHULUAN. mulia, keterampilan untuk hidup mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan

tahun ke tahun. Demand bidang perdagangan dan perekonomian kota Sragen dalam kurun waktu mencapai peningkatan 60%. Namun perkembangan yang

I. PENDAHULUAN. setiap jenis dan jenjang pendidikan. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah No 47 Tahun 1997

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WebGIS-PT Website Geographic Information System - Pariwisata Terpadu 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta

PROFIL PARIWISATA KABUPATEN REMBANG BERBASIS WEB DENGAN PHP DAN MySQL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

I. PENDAHULUAN. baik oleh kalangan pendidikan, perencanaan wilayah, ilmuan administrasi, dan. sebagainya (Juhadi dan Dewi Liesnor, 2001:1).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan seperti

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang seluruh kegiatan yang ada didalamnya, informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau dan merupakan

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. yang maju dan mandiri. Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam usaha

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peta adalah gambaran permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala tertentu. Kartografi merupakan ilmu yang khusus mempelajari segala sesuatu tentang peta. Mulai dari sejarah, perkembangan, pembuatan, pengetahuan, penyimpanan, hingga pengawetan serta cara-cara penggunaan peta. peta bukan hanya berguna dalam menentukan lokasi namun juga dalam berbagai bidang. Pembuatan Peta mempunyai peranan yang sangat penting di dalam kehidupan manusia, dapat digunakan dalam proses perencanaan wilayah, alat yang membantu dalam kegiatan penelitian, alat peraga untuk proses pembelajaran di kelas, dan sebagai media untuk belajar secara mandiri. Adapun penggunaan yang paling utama adalah untuk mengetahui tempat-tempat di permukaan bumi, pada proses perencanaan wilayah peta sangat diperlukan untuk survei lapangan, sebagai alat penentu desain perencanaan, dan sebagai alat untuk melakukan analisis secara keruangan. peta bukan semata-mata hanya karena untuk memperoleh uang, namun juga sangat berguna bagi hidup masyarakat yang luas.

2 Dalam proses pemetaan harus melalui beberapa tahapan mulai dari penyusunan ide hingga peta siap digunakan. Semua itu harus dilakukan dengan penuh hati-hati dan ketelitian agar diperoleh peta yang baik dan benar serta memiliki nilai artistik atau seni sehingga pengguna mampu menggunakan peta dengan maksimal dan pembuat dapat menghasilkan peta yang baik sehingga terjadi timbal balik antar pengguna dengan pembuat peta. Sekarang pembuatan peta sudah mulai berkembang dengan pesat, seiring dengan kemajuan teknologi pembuatan petapun sudah menggunakan teknologi salah satunya pembuatan peta digital dengan menggunakan sistem informasi geografi. Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan suatu kesatuan sistem (berbasis computer) untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis, dan penayangan (display) data yang terkait dengan permukaan bumi. SIG akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan kemajuan dalam bidang teknologi informasi. SIG telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang, bahkan bagi sebagian besar kalangan, SIG telah menjelma menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan. Sebagai salah satu contoh yakni dalam bidang pendidikan, SIG juga tak kalah penting karena dengan SIG dapat diketahui jarak ideal antara sekolah, lokasi penentuan suatu sekolah dan pemetaan sebaran serta basis data sekolah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang seluruh proses kegiatan sengaja dirancang, terstruktur, dilaksanakan dengan aturan-aturan yang ketat, bersungguhsungguh dalam pembinaan secara kontinue, berjenjang, berkesinambungan, kegiatan operasional yang efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan

3 yang telah ditetapkan, untuk mendapatkan simpati dari masyarakat dan publik. Dalam bidang pendidikan kegiatan operasional sekolah/pendidikan harus semakin efektif dan efisien, demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah diterapkan. Sekolah juga merupakan sarana utama dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dimana hasil pendidikan pelaksanaan di sekolah menjadi harapan, maka kegiatankegiatan sekolah juga harus terpadu dengan harapan masyarakat yang merupakan lingkungan pendidikan kedua setelah keluarga, yang memiliki fungsi sebagai kelanjutan pendidikan dalam lingkungan keluarga dengan guru sebagai pendidiknya. Seperti Ary H Gunawan (1996:186), menyatakan bahwa pada hakikatnya sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat khususnya para orang tua murid, anggota Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan (BP3), dan atasan langsungnya. Proses belajar mengajar di sekolah dilakukan oleh guru dengan mempergunakan cara-cara tertentu menurut norma untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan di sekolah merupakan proses pembelajaran dan serangkaian kegiatan yang memungkinkan terjadinya perubahan struktur atau pola tingkah laku seseorang dalam kemampuan kognitif, afektif, dan keterampilan yang selaras, seimbang, dan bersama-sama turut serta meningkatkan kesejahteraan sosial. Hal ini tertuang pada Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang pengertian pendidikan adalah: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagaman, pengandalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diprlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

4 Untuk mencapai tujuan pendidikan dibutuhkan faktor-faktor penunjang seperti karakteristik suatu sekolah, guru yang kompeten dibidangnya, sarana dan prasarana yang memadai, dan sejalannya visi dan misi pendidikan disekolah dengan visi dan misi yang diinginkan orang tua maka tingkat kesuksesan anak semakin tinggi dan tentunya semakin mudah untuk berkerjasama antara tiga komponen tersebut (orang tua, anak, dan sekolah). Setiap orang tua pasti menginginkan pendidikan yang terbaik untuk anaknya. Oleh karena itu, orang tua sangat bersikap selective dalam memilihkan sekolah bagi anaknya. Latar belakang pendidikan orang tua dapat mempengaruhi pilihan sekolah anaknya, semakin tinggi pendidikan orang tua, maka akan lebih mementingkankan masa depan untuk anaknya, dan mementingkan pendidikan yang lebih baik. Untuk pendidikan berjangka panjang, para orangtua yang mementingkan masa depan lebih memilih Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai salah satu pintu menuju jenjang pendidikan berikutnya, yakni Perguruan Tinggi. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung kota dan pusat pendidikan bagi masyarakatnya, yang terletak di Provinsi Lampung, Indonesia. Secara geografis wilayah Kota Bandar Lampung berada antara 50º20 LS -50º30 LS dan 105º28 BT -105º37 BT dengan luas wilayah 192.96 km 2. Letak tersebut berada pada Teluk Lampung di ujung selatan Pulau Sumatera. Berdasarkan kondisi ini, Kota Bandar Lampung menjadi pintu gerbang utama Pulau Sumatera tepatnya kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta. Kota Bandar Lampung memiliki tingkat

5 pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi. Kota ini memiliki lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah yang menunjang bagi masyarakatnya, terutama ditingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri. Tabel 1. Daftar SMA Negeri Kota Bandar Lampung NO Nama Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 SMA Negeri 1 Bandar Lampung 2 SMA Negeri 2 Bandar Lampung 3 SMA Negeri 3 Bandar Lampung 4 SMA Negeri 4 Bandar Lampung 5 SMA Negeri 5 Bandar Lampung 6 SMA Negeri 6 Bandar Lampung 7 SMA Negeri 7 Bandar Lampung 8 SMA Negeri 8 Bandar Lampung 9 SMA Negeri 9 Bandar Lampung 10 SMA Negeri 10 Bandar Lampung 11 SMA Negeri 11 Bandar Lampung 12 SMA Negeri 12 Bandar Lampung 13 SMA Negeri 13 Bandar Lampung 14 SMA Negeri 14 Bandar Lampung 15 SMA Negeri 15 Bandar Lampung 16 SMA Negeri 16 Bandar Lampung 17 SMA Negeri 17 Bandar Lampung Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri tersebut tersebar hampir merata di kota Bandar lampung. Seluruh sekolah tentunya memiliki tujuan yang sama yakni mencerdaskan peserta didiknya dan mengembangkan potensi perserta didiknya, begitu juga dengan seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri yang ada di Kota Bandar Lampung. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri khususnya di Kota Bandar Lampung tersebut tentunya memiliki tingkat akreditasi yang berbeda, prinsip pendidikan yang berbeda, cara pengajaran guru yang berbeda serta yang paling penting

6 sebagai penunjang pembelajaran disekolah yakni sarana dan prasarana yang berbeda. Berdasarkan observasi, pertanyaaan-pertanyaan yang sering ditanyakan oleh orang tua pada saat memilihkan sekolah untuk anaknya adalah bagaimana memilih sekolah yang tepat untuk anak, berapa jauhkah jarak antara rumah dengan sekolah anak, bagaimanakah kualitas pendidikan disekolah anak, bagaimanakah sarana dan prasarana di sekolah tersebut. Karena tugas orang tua untuk memilihkan sekolah yang tepat merupakan bagian yang penting untuk pendidikan anaknya, anak tentunya perlu terlibat dalam proses ini seiring dengan perkembangan usianya, namun orang tualah yang harus menganialisa karakteristik sebuah sekolah. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas mengenai pertanyaanpertanyan tentang bagaimana memilih sekolah yang tepat bagi seorang anak khususnya di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri, dibutuhkan suatu sumber informasi tentang sebaran dan informasi data mengenani suatu sekolah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan cara pembuatan peta sebaran Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Bandar Lampung baik secara peta digital maupun peta cetak. Sistem informasi dapat digunakan untuk mempublikasi sekolah kepada masyarakat luas seperti mempromosikan keunggulan sekolah, kegiatan yang menarik dari sekolah, profil pengajar-pengajarnya dan segala sesuatu mengenai sekolah tersebut. Dalam dunia yang serba digital sekarang ini, ditambah lagi teknologi yang terus berkembang, penerapan aplikasi teknologi dalam berbagai

7 bidang pun terus dilakukan, tidak terkecuali dalam sektor pendidikan yang merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan masyarakat khususnya di kota Bandar Lampung. Penyajian informasi dalam bentuk pemetaan sebaran sekolah dapat membantu dalam mendapatkan data secara cepat dan akurat mengenai keadaan sekolah yang ada. Penyajian informasi yang diberikan dari penyajian berupa peta sebaran sekolah tentunya lebih efektif dalam penyampaian informasi kepada pengguna dalam hal ini masyarakat. Sehingga dapat berdampak baik dalam pemilihan sekolah yang efektif bagi masyarakat dalam hal ini orang tua dan anak sebagai peserta didik di sekolah.. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk memetakan sebaran Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri yang ada di Kota Bandar Lampung sebagai media bantu dalam penyampaian informasi mengenai sekolah menengah atas di Kota Bandar Lampung dengan menggunakan perangkat Lunak Sistem Informasi Geografi. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Belum tersedianya peta dan informasi digital SMA Negeri Kota Bandar Lampung.

8 C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menyediakan peta dan informasi SMA Negeri Kota Bandar Lampung menggunakan SIG yang disajikan berupa peta dan informasi digital. D. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah : 1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suplemen media pembelajaran pada mata pelajaran Geografi di Sekolah Menengah Atas pada pokok bahasan Peta dan Sistem Informasi Geografi. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan masukan bagi pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung dalam usaha pengembangan kependidikan di kota Bandar Lampung. 4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat khususnya para orang tua dan anak tentang Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di kota Bandar Lampung. 5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan sebagai referensi bagi para peneliti yang akan meneliti masalah lain yang relevan atau untuk para peneliti yang ingin mengadakan pengembangan lebih lanjut.

9 F. Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup dari penelitian ini, yaitu : 1. Ruang lingkup objek penelitian adalah lokasi Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri (data spasial) dan gambaran umum, sarana dan prasarana, keadaan dan jumlah guru, keadaan jumlah murid (data attribute). 2. Ruang lingkup subjek penelitian adalah SMA Negeri yang ada di Kota Bandar Lampung yang berjumlah 17 SMA. 3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah wilayah Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung. 4. Ruang lingkup waktu penelitian yaitu tahun 2013. 5. Ruang lingkup ilmu yaitu Sistem Informasi Geografi (SIG) Sistem Informasi Geografis (SIG)/Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi berbasis komputer, yang digunakan untuk memproses data spasial yang ber-georeferensi (berupa detail, fakta, kondisi, dan lain sebagainya) yang disimpan dalam suatu basis data dan berhubungan dengan persoalan serta keadaan dunia nyata (real world). Manfaat SIG secara umum memberikan informasi yang mendekati kondisi dunia nyata, memprediksi suatu hasil dan perencanaan strategis.