I. PENDAHULUAN. pengalaman dan pengamatan penulis dalam melihat peristiwa yang terjadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menurut Raymond Williams dalam Komarudin (2007: 1).

V. PENUTUP. bentuk figur manusia yang imajinatif. karya-karya lukisan dalam Tugas Akhir penciptaan karya seni ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

BAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan

11FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana ia memperoleh pendidikan, perlakuan, dan. kepengasuhan pada awal-awal tahun kehidupannya (Santoso, 2002)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. film memiliki realitas tersendiri yang memiliki dampak yang dapat membuat

III. PROSES PENCIPTAAN

V. PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

I. PENDAHULUAN. Dunia fotografi sangatlah luas, perkembangannya juga sangat pesat. Di

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Melalui uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihargai keberadaannya. Penenelitian tentang tattoo artist bernama Awang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB V PENUTUP. 2 pasang sayap dan tertutup bulu dan sisik. Kupu-kupu merupakan salah satu

BAB V PENUTUP. dibuat, maka dari penulisan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Ritual Semana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Nisa Apriyani, 2014 Objek Burung Hantu Sebagai Ide Gagasan Berkarya Tenun Tapestri

PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING (Studi Kasus di BA Aisyiyah Nur Qomariyah, Kenokorejo, Polokarto, Sukoharjo) SKRIPSI

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MENDONGENG DI SEKOLAH Oleh: Eko Santosa

BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

pergelaran wayang golek. Dalam setiap pergelaran wayang golek, Gending Karatagan berfungsi sebagai tanda dimulainya pergelaran.

B. Jumlah Peserta Pameran Guru yang diikutkan dalam kegiatan pameran secara keseluruhan akan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Kata komik berasal dari bahasa Inggris comic yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karya dihasilkan dari imajinasi dan temporer seniman. Batasan dari cetak tradisional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

PENCIPTAAN SENI KEPALSUAN

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut masalah sosial, budaya, religi, pendidikan, politik, pembangunan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

AKTIVITAS SEHARI-HARI DI RUMAH SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

GALERY SENI LUKIS DI BSD

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. Negara kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang terbentang

BAB I PENDAHULUAN. seniman melalui berbagai bentuk media yang digunakannya. Melalui karya seni inilah

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman budaya inilah yang mampu membuat bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan manusia. Identitas menjadi hal penting yang berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di era globalisasi saat ini sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Kanak- kanak. TK adalah tempat anak belajar, anak berkembang lewat

BAB I PENDAHULUAN. Tema yang diangkat ini sebenarnya terinspirasi dari buku karangan Lewwis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. Theodor & Hanns Eisler. Composing For The Films (New York: Oxford University Press, 1947), 40.

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini berjudul Transformasi Persepsi Publik Terhadap Pertunjukan

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan. September 2011 merupakan awal mula dimana saya mendalami seni rupa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan. lingkungan hidup untuk menunjang kehidupannya di dunia ini. Lingkungan

Menguak Nilai Seni Tradisi Sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Pertunjukan Pada Era Global

III. METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sempurna. Manusia bisa berpikir dan mempunyai kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah swt dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni pada dasarnya digunakan untuk mewakili perasaan manusia. Melalui seni lukis seseorang dapat menuangkan ide atau gagasannya ke dalam bentuk visual yang menggambarkan mimpi, imajinasi, atau intuisi seorang seniman terhadap sesuatu, dan dapat pula digunakan sebagai media untuk sekedar bermain-main dengan material, media, bentuk, dan teknik (Marianto,2012:9). Suatu gagasan atau ide yang muncul merupakan sebuah proses alami yang berkembang dari pribadi penulis. Suatu pengalaman dan pengamatan penulis dalam melihat peristiwa yang terjadi di masyarakat dewasa ini sangat menarik untuk dituangkan di atas kanvas dalam bahasa visual (seni lukis) menjadi bentuk fisik, yaitu lukisan. Semua itu memberikan banyak inspirasi sehingga memberikan dorongan dalam berkarya Setiap pengalaman diperoleh dari peristiwa yang terjadi di lingkungan hidup masing-masing individu, yang akhirnya membentuk identitas maupun karakter seseorang. Akhirnya baik langsung maupun tidak langsung setiap individu memiliki pengalaman hidup masing-masing yang dipengaruhi oleh keberadaan lingkungan hidupnya. Di daerah kabupaten Blora kecamatan Kunduran yang sebagian besar masyarakatnya sebagai petani, begitu dekat dengan penulis. Kehidupan sederhana dan apa adanya, menjunjung tinggi kebersamaan yang terlihat pada kegiatan 1

masyarakat yang masih mengedepankan gotong royong. Selain itu kehidupan masa kecil yang masih mengenal dan merasakan permainanpermainan tradisional dimana semua hal tersebut masih juga mengedepankan kebersamaan. Namun hal-hal semacam itu semakin lama semakin bergeser yang dikarenakan perkembangan zaman. Hal ini tampak jelas kehadirannya pada permainan-permainan anak muda sekarang yang sangat intensif secara teknologi. Permainan masa sekarang lebih menjauhkan anak-anak muda dari interaksi sosial yang secara alamiah dibutuhkan pada permainan-permainan tradisional, walaupun memang permainan modern sudah mulai mencoba mengembalikan interaksi sosial ke permainan-permainannya, namun interaksi lewat internet tidak akan mampu menyaingi interaksi langsung permainan tradisional. Sangatlah berbeda kehidupan penulis pada masa kecil dan pada masa sekarang ini. Akibat dari perkembangan zaman ini, mulailah terjadi semacam alienasi (keterasingan) antara manusia dengan manusia lainnya dan bahkan antara manusia dengan dirinya sendiri. Perihal alienasi antara manusia dengan manusia lainnya terasa di fenomena yang terjadi pada keseharian penulis dimana dalam kasus perkembangan teknologi yang semakin pesat pada masyarakat modern saat ini semakin menjauhkan individu dengan individu lain yang berada di sekitarnya secara nyata. Bahwa mereka lebih memilih asik dengan gadget yang dimiliknya daripada berinteraksi secara langsung dengan individu-individu yang 2

berada di sekitarnya. Kata gadget dalam bahasa Indonesia mempunyai arti benda yang digunakan untuk mengacu ke perangkat canggih yang memiliki fungsi praktis dan spesifik dengan fungsi atau kegunaan tertentu. Seperti MP3 player, netbook, kamera, smartphone, PSP, tablet dan yang lainnya. Adanya banyak sosial media saat ini memang membantu manusia untuk berkomunikasi lebih mudah, akan tetapi sesuatu itu tecipta beserta dengan kekurangan dan kelebihannya, yaitu mendekatkan manusia yang secara nyata jauh menjadi dekat dan menjauhkan manusia dengan interaksi sosialnya atau dengan manusia yang berada disekitarnya. Hal semacam itu memang dialami penulis dalam kehidupan sehari-hari. Penulis merasakan hal demikian ketika berkunjung di kediaman salah seorang teman, dan memang benar hal itu terjadi sehingga penulis merasa terasing dengan keadaan tersebut. Karena menurut Eric Fromm orang yang teralienasi adalah orang yang gagal menghubungkan dirinya secara utuh kepada sesama manusia (Schacht, 2005 : 169). Tampaknya modernitas tidak hanya membuat manusia berjarak dengan manusia lain, namun manusia berjarak dengan dirinya sendiri. Hal ini dapat penulis lihat dari penggunaan media sosial yang terjadi semacam pembuatan identitas baru oleh seorang pemakai media sosial karena 3

sebagai bentuk kompensasi terhadap kurangnya rasa percaya diri. Hal ini kemudian menjauhkan manusia dari identitas diri yang sebenarnya. Pengalaman alienasi adalah suatu bentuk pengalaman dimana yang bersangkutan merasakan dirinya sendiri sebagai seorang yang asing. Orang yang terasing akan tampak sebagai orang yang tidak memiliki pemahaman diri, dalam arti tidak memahami dirinya sendiri sebagai suatu individu yang unik dan tidak dapat diduplikasi. Ia juga tidak memahami diriya sendiri sebagai orang yang berfikir merasakan, mencintai dan tidak memahami diri sebagai pencipta tindakan-tindakannya sendiri. Hal ini berarti bahwa ia tidak merasakan setiap tindakan adalah miliknya sendiri (Schacht, 2005 : 181). Melalui uraian ini penulis kemudian menggunakan figur manusia untuk mengantikan orang yang teralienasi. Figur manusia tersebut kemudian dideformasi untuk mempermudah pencapaian makna dan mengungkapkan pesan. Persoalan alienasi tidak hanya bertumpu pada kemajuan zaman yang seakan mejadi penyebabnya, namun alienasi terhadap diri dan sesama manusia juga dapat terjadi pada kehidupan sehari-hari terlepas dari kemajuan zaman. Hal ini dirasakan penulis dalam hubungannya dengan individu lain. 4

Melalui pengalaman alienasi dalam kehidupan sehari-hari penulis, baik langsung maupun tak langsung yang kemudian akan dituangkan ke dalam bentuk dua dimensional yaitu seni lukis. Dengan demikian memperlihatkan pentingnya mempelajari kehidupan sehari-hari yang tampak lumrah dan sering terlupakan sebagai objek pembelajaran yang menarik. B. Rumusan Penciptaan 1. Apa yang menyebabkan alienasi pada masyarakat modern? 2. Bagaimana mewujudkan pengalaman alienasi dalam penciptaan seni lukis? 3. Bagaimana menentukan teknik dan media yang tepat untuk mewujudkan pengalaman alienasi? C. Orisinalitas Orisinil adalah keaslian. Orisinalitas pada sebuah karya seni kususnya dalam seni lukis dapat dilihat dari berbagai aspek, yaitu judul atau tema, bahan dan teknik yang akan digunakan. Dalam mewujudkan ide maupun gagasan yang diperoleh, pada akhirnya hal tersebut akan diwujudkan kedalam bentuk berupa karya lukis dengan menggunakan bahan yang terdiri dari kanvas, cat, dan teknik dalam melukis. 5

Pada dasarnya dalam menciptakan sebuah karya seni lukis tidak ada hal yang dianggap baru dalam segi teknik atau bahkan tema yang diangkat, seperti Manet dan Degas. Mereka menggambarkan alienasi dengan teknik realistik, dengan figur manusia yang sedang melakukan aktifitas keseharianya. Degas menggambarkan pengalaman alienasi dimana pengalaman tersebut secara tidak langsung dan tanpa disadari terjadi ditengah tengah kita. Sehingga yang mengalami tidak merasakan hal demikian. Berbeda dengan Manet yang menggambarkan pengalaman alienasi dimana hal demikian disadari dan cenderung ada sifat keterpksaan dalam melakukan aktifitas yang membuatnya teralienasi yang dikarenakan terdapat tuntutan lain dibalik semua yang dilakukan. Hal demikian berbeda dengan penulis yang menggambarkan pengalaman alienasi yang disadari maupun tak disadari secara langsung yang kemudian digambarkan dengan figur manusia yang dideformasi bentuknya untuk mempermudah pencapaian makna dan penyampaian pesan dengan menggabungkan teknik teknik dalam melukis yang sudah ada seperti teknik palet, blok, transparan, dan garis sehinga diharapkan mampu menghasilkan teknik melukis yang artistik. Dalam penciptaan karya tugas akhir ini penulis mengambil judul Pengalaman Alienasi, pengalaman keseharian dalam lingkup pengalaman alienasi menjadi inspirasi dalam pencipaan karya tugas akhir ini, yang kemudian dituangkan pada media dua dimensional yaitu lukisan sebagai bahasa non verbal kepada msyarakat umum. 6

D. Tujuan dan Manfaat Karya-karya yang dibuat tentu saja mempunyai tujuan sekaligus manfaat bagi penulis maupun masyarakat sebagai apresiator, dan semoga saja apa yang dibuat penulis dapat memberikan manfaat yang baik bagi penulis sendiri maupun kalayak penikmat maupun pemerhati karya seni, diantaranya sebagai berikut : 1. Tujuan penciptaan a. Pengalaman keseharian penulis tentang alienasi diubah menjadi bentuk visual yaitu karya seni rupa murni (seni lukis). b. Mentransformasikan bentuk asli dari manusia yang teralienasi menjadi bentuk figur manusia imajinatif dalam penciptaan seni lukis. c. Menuangkan kreatifitas dalam mengolah bentuk asli manusia menjadi bentuk figur manusia yang imajinatif. d. Sebagai media ekspresi dari ide yang disampaikan melalui garis, bidang dan warna dalam proses berkarya seni lukis. 2. Manfaat Penciptaan a. Menggali kreatifitas dan mengembangkan bentuk dari manusia untuk di kembangkan dalam bentuk yang kreatif. b. Mencurahkan kegelisahan penulis dalam menanggapi fenomena kehidupan masyarakat di lingkungan penulis melalui 7

bahasa seni rupa yang kreatif sebagai catatan keseharian penulis melalui media seni lukis. c. Dengan lukisan, pemikiran seorang perupa dapat terwaikli, baik ide, gagasan, dan pendapatnya, untuk disampaikan kepada orang lain. 8