Perencanaan High Pass dan Single Tuned Filter Sebagai Filter Harmonisa Pada Sistem Kelistrikan British Oil Company Gresik, Jawa Timur

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

Perencanaan High Pass dan Single Tuned Filter Sebagai Filter Harmonisa Pada Sistem Kelistrikan Tabang Coal Upgrading Plant (TCUP) Kalimantan Timur

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-97

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER

Desain Filter Pasif Pada Sistem Kelistrikan Industri Guna Mengurangi Distorsi Harmonisa

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.

Analisis Unjuk Kerja Filter Pasif dan Filter Aktif pada Sisi Tegangan Rendah di Perusahaan Semen Tuban, Jawa Timur

STUDI HARMONIK FILTER PASIF PADA SISI TEGANGAN RENDAH PADA SISTEM KELISTRIKAN PT. SEMEN TONASA V SULAWESI SELATAN

Studi Perencanaan Filter Hybrid Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Proyek Pakistan Deep Water Container Port

Studi Analisis dan Mitigasi Harmonisa pada PT. Semen Indonesia Pabrik Aceh

Analisis Pemasangan Detuned Reactor dan Perancangan Filter Harmonisa Pada Sistem Kelistrikan Pabrik Kaca

PENENTUAN PERALATAN UNTUK MEREDAM HARMONISA BERDASAKAN JENIS SUMBER HARMONISA, ORDE DAN MAGNITUDE HARMONISA DENGAN MEMPERHITUNGKAN BIAYA INVESTASI

Analisa Harmonisa Sistem Kelistrikan Pabrik Peleburan Baja PT. Ispat Indo Surabaya Akibat Perubahan Konfigurasi dan Pergantian Trafo Utama

PERANCANGAN FILTER DENGAN METODE MULTISTAGE PASSIVE FILTER PADA PROYEK PAKISTAN DEEP WATER CONTAINER PORT

BAB I PENDAHULUAN. tegangan, disebabkan jarak sumber ke saluran yang sangat jauh ke beban

PENYEMPURNAAN DESAIN FILTER HARMONISA MENGGUNAKAN KAPASITOR EKSISTING PADA PABRIK SODA KAUSTIK DI SERANG - BANTEN

Studi Harmonik Filter Pasif pada Sisi Tegangan Rendah pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Tonasa V Sulawesi Selatan

Perancangan Filter Harmonisa Pasif untuk Sistem Distribusi Radial Tidak Seimbang

SIMULASI PEMASANGAN FILTER HARMONISA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah

Arrifat Lubis

I Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, *

Peredaman Harmonik Arus pada Personal Computer All In One Menggunakan Passive Single Tuned Filter

Perencanaan Filter Hybrid untuk Mengurangi Dampak Harmonisa pada PT. Semen Indonesia Pabrik Rembang

50 Frekuensi Fundamental 100 Harmonik Pertama 150 Harmonik Kedua 200 Harmonik Ketiga

Perencanaan Filter Hybrid untuk Mengurangi Dampak Harmonisa pada PT. Semen Indonesia Pabrik Rembang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya

Arrifat Lubis

ANALISA GANGGUAN PADA ELECTRIC ARC FURNACE (EAF) AKIBAT ARUS INRUSH TRANSFORMATOR & RESONANSI FILTER HARMONISA PABRIK PELEBURAN BAJA PT.

Analisis Power Quality Pada Sistem Kelistrikan PT. Indopipe Polyplast

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

BAB I PENDAHULUAN. tombak pemikulan beban pada konsumen. Gangguan-gangguan tersebut akan

ANALISA GANGGUAN PADA ELECTRIC ARC FURNACE (EAF) AKIBAT ARUS INRUSH TRANSFORMATOR & RESONANSI FILTER HARMONISA PABRIK PELEBURAN BAJA PT.

Penentuan Peralatan Untuk Meredam Harmonisa Berdasakan Jenis Sumber Harmonisa, Orde dan Magnitude Harmonisa dengan Memperhitungkan Biaya Investasi

Aplikasi Filter Pasif Rc Untuk Mereduksi Harmonik Pada Ac/Dc/Ac Konverter. Asnil*) *Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, FT-UNP

Aplikasi Filter Pasif Pada Beban Inverter Tiga Fase Berbeban

Simulasi dan Analisis Fenomena Resonansi Akibat Harmonisa Orde Genap dengan Menggunakan Software ETAP

Penanganan Harmonisa Terhadap Peningkatan Kualitas Daya Listrik Berbasis Software Etap (Studi Kasus : Pabrik Semen Tonasa V)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian energi listrik pada bangunan industri sebaiknya menjadi kajian

PERENCANAAN FILTER HARMONISA PADA SISI TEGANGAN RENDAH UNTUK MENGURANGI HARMONISA AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN PADA SISTEM KELISTRIKAN PT.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yaitu beban linier dan beban non-linier. Beban disebut linier apabila nilai arus dan

NOPTIN HARPAWI NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT Ir. Sjamsjul Anam, MT

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-91

Evaluasi Ground Fault Relay Akibat Perubahan Sistem Pentanahan di Kaltim 1 PT. Pupuk Kaltim

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP FAKTOR-K PADA TRANSFORMATOR

ANALISIS HARMONISA AKIBAT PENGGUNAAN LAMPU LED HARMONICS ANALYSIS ON THE USE OF LED LAMP

KUKUH WIDARSONO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bandar Udara Internasional Kualanamu terletak 39 Km dari kota Medan dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Serdang. Dalam memenuhi kebutuhan daya listrik industri tersebut menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kelistrikan maka konsumsi daya semakin meningkat. Seperti halnya komputer,

FILTER AKTIF SHUNT 3 PHASE BERBASIS ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MENGKOMPENSASI HARMONISA PADA SISTEM DISTRIBUSI 220/380 VOLT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA DALAM RANGKA MENEKAN BIAYA OPERASIONAL PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV

PENINGKATAN KUALITAS DAYA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN BANK KAPASITOR DAN FILTER PADA KAJI STATION PT. MEDCO E&P

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

Variasi Tuning dan Quality Factor pada Perancangan Single-Tuned Passive Filter untuk Optimasi Reduksi Distorsi Harmonik

ANALISIS KUALITAS DAYA LISTRIK DI PABRIK GULA TRANGKIL PATI DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6

BAB 1 PENDAHULUAN. Harmonisa dan faktor daya merupakan acuan utama dalam menilai sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan peran penting dalam kehidupan diberbagai sektor

tuned filter dan filter orde tiga. Kemudian dianalisa kesesuaian antara kedua filter

ANALISIS DAN PERANCANGAN FILTER HARMONIK PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DI PUSAT PENAMPUNGAN PRODUKSI MENGGUNG PERTAMINA ASSET IV FIELD CEPU

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

ANALISIS PENGARUH PENGOPERASIAN BEBAN- BEBAN NON-LINIER TERHADAP DISTORSI HARMONISA PADA BLUE POINT BAY VILLA & SPA

STUDI PENGGUNAAN RANGKAIAN FILTER UNTUK MENGURANGI EFEK HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. modern saat ini. Setiap tempat, seperti perkantoran, sekolah, pabrik, dan rumah

DAMPAK PENGGUNAAN KAPASITOR PADA SISTEM DISTRIBUSI YANG TERKONTAMINASI HARMONISA

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa

ANALISIS DAN PERANCANGAN FILTER PASIF UNTUK MEREDUKSI PENGARUH HARMONISA PADA INVERTER 3-FASA MENGGUNAKAN MATLAB/SIMULINK

Meningkatkan Kualitas Daya Listrik dengan Menggunakan Single Tuned Filter

APLIKASI FILTER PASIF SEBAGAI PEREDUKSI HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASE

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

Oleh : ARI YUANTI Nrp

PERENCANAAN HIGH PASS DAN SINGLE TUNED FILTER SEBAGAI FILTER HARMONISA PADA SISTEM KELISTRIKAN ESP DI PT MEDCO E&P INDONESIA

Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, Ph.D. Dimas Fajar Uman Putra, ST., MT. Oleh : Rahmat Septian Wijanarko

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3157

Penggunaan Filter Daya Aktif Paralel untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Beban Non Linier Menggunakan Metode Cascaded Multilevel Inverter

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP PANAS PADA BELITAN TRANSFORMATORDISTRIBUSI

PERANCANGAN FILTER UNTUK BEBAN FL-2 PADA PL-LB/1 MENGGUNAKAN ETAP POWERSTATION

JOM FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari

Aplikasi Low Pass RC Filter Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Lampu Hemat Energi

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PENGGUNAAN FILTER PASIF DAN FILTER AKTIF PADA PENYEARAH TERKENDALI SATU PHASA

3.2.3 Teknik pengumpulan data Analisis Data Alur Analisis... 42

IDENTIFIKASI KUALITAS DAYA LISTRIK GEDUNG UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

Desain Penggunaan Filter Aktif Seri Berbasis Fuzzy Polar Untuk Mengurangi Harmonisa Pada PT Tabang Coal. Oleh : I Wayan Adi Harimbawa

ANALISIS PENGARUH BEBAN NONLINIER TERHADAP KINERJA KWH METER INDUKSI SATU FASA

BAB I PENDAHULUAN. jarang diperhatikan yaitu permasalahan harmonik. harmonik berasal dari peralatan yang mempunyai karakteristik nonlinier

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pemakaian peralatan elektronika dengan sumber DC satu fasa

Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pada suatu jaringan distribusi arus bolak-balik dengan tegangan (V), daya

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan, sumber daya manusia yang dimanfaatkan untuk. meningkatkan kemajuan industri serta aspek-aspek lainnya.

Peredaman Resonansi Harmonisa Pada Sistem Kelistrikan Industri Menggunakan Filter Hybrid Dengan Konduktansi Variable

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian daya listrik dengan beban tidak linier banyak digunakan pada

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Perencanaan High Pass dan Single Tuned Filter Sebagai Filter Harmonisa Pada Sistem Kelistrikan British Oil Company Gresik, Jawa Timur Kurnia Refandra 07100607 Bidang Studi Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 Abstrak: BOC(British Oil Campany) adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang gas yang terletak di daerah Jawa Timur dan sebagai penyuplai gas pada PT Smelting. Perusahaan ini banyak menggunakan motor dalam Pengopresaiananya dan juga dilengkapi Uninterruptible Power Supply (UPS). Dimana Uninterruptible Power Supply (UPS)., merupakan suatu peralatan elektronika daya, namun penggunaan Uninterruptible Power Supply (UPS) dapat menimbulkan masalah baru yang dapat menurunkan kualitas daya pada sistem kelistrikan, masalah tersebut adalah harmonisa. Dengan adanya harmonisa tersebut, system sering kali mengalami gangguan diantaranya adalah motor menjadi cepat panas bahkan terbakar Untuk mengatasi harmonik yang terjadi, maka digunakanlah filter harmonik. Filter harmonik yang dipasang di sistem ini adalah jenis filter pasif, yaitu filter single tuned dan filter high pass. Filter tersebut selain berfungsi untuk mengatasi harmonik juga dapat meningkatkan faktor daya. Pemilihan jenis filter pasif tergantung dari karakteristik harmonisa tegangan pada sistem lokal yang harmoniknya akan diredam. Setelah disimulasikan didapatkan bahwa pemasangan filter pasif dan optimisasi filter pasif diperoleh hasil simulasi aliran daya faktor daya pada bus yang terdekat dengan sumber harmonisa 0.863sehingga diperlukan perbaikan menjadi 0.98. Hasil simulasi harmonisa menunjukkan bahwa %THD tegangan Pada bus bus yang terdekat dengan sumber harmonisa adalah berkisar antara.78% -.79% sehingga nilai THD tersebut masih di bawah standar harmonisa tegangan yang diijinkan yaitu 5%. Sedangkan nilai %THD arus yang terbesar berada pada feeder 9, 10 dan 11 yaitu bus (13-15%), hal ini disebabkan karena pada bus ini terdapat sumber harmonisa yaitu UPS. I. PENDAHULUAN Beban-beban yang terpasang pada industri umumnya mengakibatkan penurunan faktor daya dan timbulnya harmonisa. Faktor daya yang rendah berakibat pada berkurangnya kapasitas saluran dan adanya harmonisa dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan pada peralatan listrik. Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha untuk memperbaiki faktor daya dan menekan harmonisa yang terjadi. Salah satu usaha tersebut adalah dengan merencanakan suatu fiter pasif sehingga harmonisa dapat ditekan hingga berada di bawah standard yang telah ditentukan. Selain itu, filter pasif juga dapat membantu memperbaiki aliran daya dengan mengkompensasi daya reaktif. Perancangan filter harmonisa bukan hanya untuk menala harmonik pada orde tertentu, akan tetapi juga digunakan sebagai kompensator daya reaktif yang mampu mengurangi rugi-rugi daya, serta meningkatkan kapasitas saluran dan mengurangi drop voltages. Selain adanya keuntungan dari sisi teknis, penggunaan filter pasif sebagai filter harmonik dan korektor faktor daya juga mempunyai keuntungan dari sisi ekonomi karena dengan adanya korektor faktor daya, kapasitas saluran akan bertambah sehingga memungkinkan adanya penambahan peralatan produksi lain seperti motor sehingga dapat meningkatkan produksi industri tersebut. Tujuan yang hendak dicapai adalah mempelajari kualitas daya dari sistem kelistrikan di British Oil Company Gresik, Jawa Timur khususnya tentang harmonik yang terjadi, memodelkan dan mensimulasikan sistem kelistrikan tersebut dengan software ETAP 5.0.3, menganalisis hasil simulasi dan meredam harmonik yang terjadi dengan merancang filter pasif menggunakan software ETAP 5.0.3 Dengan demikian, diharapkan terjadi perbaikan kualitas daya listrik dan pemakain daya listrik menjadi optimal. Karena di dalam ETAP 5.0.3 hanya dapat merancang filter pasif, maka desain filter pasif yang digunakan adalah filter single tuned dan filter highpass (damped). Filter single tuned digunakan untuk menala harmonik orde yang paling dominan, sedangkan filter highpass (damped) digunakan untuk menala orde harmonik yang terjadi hampir merata dan tidak sesuai dengan standard individual harmonics distortion (IHD) yang dikeluarkan oleh IEEE (berdasarkan IEEE Std. 519-199).

Hasil yang diperoleh diharapkan dapat memberikan manfaat dalam dunia industri sehingga dapat diterapkan di dunia industri yang memiliki masalah dalam harmonik. Serta dapat meningkatkan penguasaan IPTEK di bidang Peningkatan Kualitas Daya. II. LANDASAN TEORI.1. Faktor Daya Pada suatu tegangan V, daya aktif, daya reaktif dan daya total adalah sebanding dengan arus dan akan sesuai dengan persamaan 1, yaitu: S = = P + Q ( V I Cosθ ) + ( V I Sinθ ) (1) Faktor daya merupakan salah satu indikator baik buruknya kualitas daya listrik. Faktor daya didefinisikan sebagai perbandingan antara daya aktif dan daya reaktif. Faktor daya juga disimbolkan sebagai cos θ, dimana: P Cos θ = pf = () S Salah satu cara yang lazim untuk memperbaiki faktor daya adalah dengan cara kompensasi daya reaktif dimana sebagian kebutuhan daya reaktif yang dibutuhkan beban didapat dari kompensator daya reaktif. Salah satu kompensator daya reaktif adalah kapasitor bank dengan rating kvar sebagai berikut: ( tanϑ tanϑ ) Q = P (3) awal t arg et Penambahan daya reaktif tersebut dibatasi pada nilai faktor daya maksimal 100% dan tidak merubah keadaan leading atau lagging sistem sehingga tidak merusak beban terpasang... Harmonisa Pada sistem tenaga listrik, harmonisa dapat didefinisikan sebagai terdistorsinya gelombang arus atau tegangan akibat adanya gelombang sinus kelipatan integer dari gelombang fundamental dan gelombang tersebut ditambahkan sehingga berakibat pada terdistorsinya bentuk gelombang fundamental menjadi tidak sinusoidal murni. Harmonisa dapat menimbulkan kerugian-kerugian antara lain timbunya fenomena resonansi, bertambahnya rugi-rugi pada motor, dan rele dapat bekerja abnormal. Karena begitu vitalnya akibat yang ditimbulkan harmonisa maka perlu adanya upaya untuk meredam harmonisa. Banyak sekali cara yang digunakan untuk meredam harmonisa yang terjadi pada sisi beban. Cara-cara tersebut antara lain dengan konfigurasi belitan pada trafo sehingga harmonisa yang terjadi tidak sampai masuk ke sisi sistem yang lebih atas dan cara yang yang lazim adalah penggunaan filter. a. Gelombang fundamental b1. Gelombang harmonisa ke-3 b. Gelombang harmonisa ke-5 c. Gelombang fundamental terdistorsi Gambar 1. Bentuk gelombang yang terdistorsi harmonisa.3. Filter Pasif Fungsi filter pasif secara sederhana dapat dikatakan sebagai jalan yang harus dilewati harmonisa sehingga harmonisa tidak sampai lewat pada sistem dan beban lain yang mengganggu sistem. Sedangkan filter aktif dibentuk dari peralatan elektronika daya yang lebih mahal daripada filter pasif. Filter pasif dibentuk dari kapasitor, induktor dan resistor. Terdapat berbagai macam konfigurasi filter pasif, antara lain band pass (single tune), high pass, double band pass, and composite. Gambar 1 berikut ini menyajikan bentuk konfigurasi Gambar. Macam-macam konfigurasi filter pasif III. FAKTOR DAYA DAN HARMONISA PADA SISTEM KELISTRIKAN BRITISH OIL COMPANY Gambar 3 adalah single line diagram dari PT. British Oil Company Gresik, Jawa Timur. Dari gambar tersebut diketahui bahwa sistem kelistrikan tersebut terdapat 7 genertor. Dari output generator, tegangan diturunkan dari 11kV menjadi 3.3 kv untuk beban motor induksi dengan total kapasitas 1300 kva. Dari bus beban diatas tegangan disalurkan melalui kabel sepanjang 50 m untuk mensuplay beban beban perkapasitas besar separti motor induksi tegangan kembali diturunkan dari 11 kv menjadi 6 kv yang di back up dengan generator bus. Beban-beban tersebut adalah beban yang menunjang produksi pada pabrik tersebut. 3.1. Faktor Daya Aliran daya diambil pada saat beban dalam keadaan full load (semua beban beroperasi) dan sistem juga berada dalam keadaan steady state. Pada keadaan ini maka didapat bahwa sistem memerlukan pasokan daya sebesar 48,7 MVA yang disuplay dengan 7 Generator. dua Generator berkapsitas 9.07MWatt, satu generator berkapasitas 9 MWatt dan empat

generator lagi berkpasitas 3MWatt. Berikut adalah tabel aliran daya dari sistem. Tabel 1 Konsumsi daya pada bus generator Beban kv kw kvar kva pf LAPD- MCC-1 11 03 1764 786 79,8 LAPD- MCC- 11 466 410 61 75 LPAC- SUS-1 11 835 519 984 85. 030-SG-001 11 19550 8776 149 9 Table Konsumsi daya pada 030-SG-001 Beban kv kw kvar kva pf 100 SG -101 11 515 3431 6190 83. 100-SG - 01 11 9911 5643 11.405 86.9 300-SG -001 11 5867 684 645 90.9 400-SG-001 11 46 1663 454 93.1 00-SG-001 11 131 1093 396 89 Dari Tabel 1, dan Tabel dapat diketahui bahwa tidak seluruh bus beban memiliki faktor daya yang lebih dari 85%, terdapat 3 bus yang kurang dari 85% yaitu bus LAPD-MCC- 1dengan power factor 79.8%, 100 SG -101 dengan power factor 83.%, LAPD-MCC dengan power faktor 75%. Gambar 3. Sistem Kelistrikan British Oil Company Gresik, Jawa Timur 3. Harmonisa Pada sistim kelistrikan British Oil Company terdapat sumbar harmonisa yaitu Uninterruptible Power Supply (UPS). Untuk itulah dapat dipastikan bahwa pada sistem ini terdapat harmonisa. Tabel 3 di bawah ini menunjukkan karakteristik THD tegangan dan TDH Arus dari sistem kelistrikan PT. British Oil Company. Table 3 Profil THD Tegangan yang melebihi standard pada Sistem Kelistrikan British Oil Company Gresik, Jawa Timur THD V Standard 11 kv -1 5.9 5 11 kv - 5.30 5-01 5.9 5-014 5.30 5-015 5.31 5-054 5.30 5-01 5.31 5-056 5.6 5-057 5.31 5 030-SG-001 5.31 5 5.8 5 100-SG-101 5.0 5 400-SG-100 9.0 5 400-SG-10 6.14 5 400-SG-103 7.99 5

Tabel diatas menunjukkan tingkat harmonisa tegangan diatas standard (berdasarkan IEEE Std. 519-199). Pada 400-SG-100, 400-SG-10 dan 400-SG-103 memiliki nilai harmonisa yang cukup tinggi dibandingkan dengan yang lainnya itu dikarenakan bus-bus tersebut dekat dengan sumber harmonisa. - bus yang dekat dengan sumber harmonik menjadi prioritas utama dalam hal peredaman harmonisa, hal ini diharapkan mampu meredam harmonik yang timbul, sehingga nilai harmonic dapat ditekan berdasarkan standard yang ada Berikut ini adalah karakteristik THD arus dari sistem kelistrikan ini. Table 4 Profil THD arus sistem To (Feeder) THD i Standard 03-SG-001 (kabel CBL00) 40 15 03-SG-001 (kabel CBL-003) 40 15 400-SG-100 (kabel 11) 48 15 400-SG-10 (kabel 10) 36 15 400-SG-103 (kabel 9) 3 15 START PENGUMPULAN DATA PEMODELAN SISTEM ANALISA LOAD FLOW KOREKSI FAKTOR DAYA ANALISA HARMONISA DESAIN FILTER PASIF REKONFIGURASI NILAI DAYA REAKTIF Dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa terdapat 5 feeder yang menuju bus beban mengalami harmonik arus di atas standard yang telah ditentukan. Dari Tabel 4 di atas juga dapat diketahui bahwa lima feeder yang terdistorsi di atas standard berada pada yang terdekat dengan sumber harmonisa. HARMONIK OK YES NO IV PERENCANAAN DAN OPTIMISASI FILTER PASIF Setelah mengetahui data mengenai aliran daya, karakteristik harmonisa maka dapat direncakan filter pasif untuk memperbaiki faktor daya dan meredam harmonisa. KESIMPULAN Gambar 4. flowchart langkah-langkah peredaman harmonik Untuk sistem yang memiliki peralatan yang mengandung sumber harmonik, sebaiknya kompensasi daya reaktif untuk perbaikan faktor daya dipasang sebagai filter harmonik sehingga selain dapat memperbaiki faktor daya sistem juga dapat digunakan sebagi penyerap arus harmonik yang ada di sistem. Sebelum melakukan perencanaan filter single-tuned maka terlebih dahulu mengetahui karakteristik impedansi filter single tuned. Kemudian mengetahui IHD tegangan pada bus yang akan dipasang filter. Setelah itu langkah berikutnya adalah menentukan harmonik tegangan terbesar yang dihasilkan oleh orde n, dari orde n dengan nilai harmonik tegangan terbesar dipilih sebagai frekuensi untuk tuning. Setelah menentukan frekuensi tuning, selanjutnya menentukan besar daya reaktif yang dibutuhkan untuk memperbaiki power faktor. Berikut adalah contoh

perhitungan perancangan filter pasif harmonik single tuned orde 5 dan orde 7 pada bus 400-SG-100 Tegangan line-netral : Frekuensi Sudut : a. Single Tuned Orde 5 kvar yang digunakan (Q c ) sebesar 900 kvar Rating kapasitor (dalam Farad) komponen filter adalah, Sesuai dengan kondisi parameter IHD harmonisa Tegangan pada bus 16 Existing maka dapat ditentukan : Frekuensi Tuning = 50 Hz (orde 5) Maka, Komponen reaktor filter, Dan komponen resistansi filternya adalah, b. Single Tuned Orde 7 kvar yang digunakan (Q c ) sebesar 1000 kvar Rating kapasitor (dalam Farad) komponen filter adalah, Sesuai dengan kondisi parameter IHD harmonisa Tegangan pada bus 16 Existing maka dapat ditentukan : Frekuensi Tuning = 350 Hz (orde 7) Maka, Komponen reaktor filter, Dan komponen resistansi filternya adalah, Berikut adalah tabulasi lengkap desain filter pasif. Table 5. Tabulasi lengkap desain filter pasif Jenis Orde C L R Filter Filter 5 3,68 17.1mH 0.59Ω Single f 400- Tuned 7 6,31 7.86 mh 0.53Ω SG-100 F Single 5 4.09 9.63 mh 0.36 Ω Tuned F 400- High 7 6.31 7.86 mh 11 Ω SG-10 Pass F 17 9.73 3.60mH 1.4Ω Single 400- f Tuned SG-103 V. PENGARUH DARI PEMASANGAN DAN OPTIMISASI FILTER PASIF Table 6 Profil THD Tegangan setelah pemasangan filter THD V Standard sesudah 11 kv 1 1.59 5 11 kv 1.59 5 01 1.59 5 014 1.59 5 015 1.59 5 054 1.59 5 01 1.59 5 056 1.58 5 057 1.59 5 030 SG 001 1.60 5 40 SG 001 1.76 5 100 SG 101 1.9 5 400 SG 100.7 5 400 SG 10 1.80 5 400 SG 103.79 5 Dari Tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa THD tegangan pada semua bus beban mengalami penurunan daripada keadaan awal saat sebelum pemasangan dan optimisasi filter pasif. Selain itu, keadaan THD tegangan pada semua bus setelah pemasangan dan optimisasi filter menjadi berada di bawah standard yang digunakan. Penurunan THD tegangan ini juga berakibat pada turunnya IHD tegangan. IHD tegangan pada seluruh bus beban yang terjadi setelah pemasangan dan optimisasi filter pasif mempunyai nilai

yang berada di bawah standard yang digunakan. Jadi, dampak dari pemasangan dan optimisasi filter pasif pada sistem ini dapat menurunkan nilai THD tegangan dan IHD tegangan hingga berada pada nilai di bawah batas standard yang digunakan. Table 7 Profil THD Tegangan setelah pemasangan filter 03-SG-001 03-SG-001 To (Feeder) (kabel CBL-00) (kabel CBL-003) 400-SG-100 (kabel 11) 400-SG-10 (kabel 10) 400-SG-103 (kabel 9) THD i Stdrd 7 15 7 15 11 15 1 15 15 15 Pada sistem ini, filter pasif mengakibatkan turunnya THD arus dan berada di bawah standard yang digunakan, namun untuk IHD arus masih terdapat orde harmonisa yang berada di atas standard yang digunakan. Dari Tabel 4.7 di atas dapat dilihat perubahan yang terjadi pada nilai THD arus pada saat sebelum (table 4) dan sesudah (table 7) pemasangan filter pasif. Hampir semua feeder beban mengalami penurunan nilai THD arus dan THD arus semua feeder beban berada dibawah nilai standard harmonisa arus. VI. KESIMPULAN Dari segi konsumsi daya dan faktor daya, sistem kelistrikan British Oil Company Gresik, Jawa Timur, ini sudah baik. Namun hal ini bukan berarti konsumsi daya dan faktor daya tidak bisa dioptimalkan. Masalah yang dominan pada sistem kelistrikan British Oil Company Gresik ini adalah adanya harmonisa yang tinggi baik itu harmonisa tegangan atau pun harmonisa arus. Untuk mengoptimalkan konsumsi daya dan mengatasi harmonisa, maka perlu direncanakan filter pasif. Selain itu, pemasangan filter pasif juga dapat mencegah kemungkinan timbulnya fenomena resonansi pada sistem.berdasarkan hasil simulasi dan analisa, pemasangan filter pasif maka diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Pada sistem kelistrikan British Oil Company Gresik, Jawa Timur diperoleh hasil simulasi aliran daya faktor daya pada bus yang terdekat dengan sumber harmonisa 0.863 sehingga diperlukan perbaikan menjadi 0.98. Hasil simulasi harmonisa menunjukkan bahwa %THD tegangan Pada bus bus yang terdekat dengan sumber harmonisa adalah berkisar antara.78% -.79% sehingga nilai THD tersebut masih di bawah standar harmonisa tegangan yang diijinkan yaitu 5%. Sedangkan nilai %THD arus yang terbesar berada pada feeder 9, 10 dan 11 yaitu bus (13-15%), hal ini disebabkan karena pada bus ini terdapat sumber harmonisa yaitu UPS. Penggunaan Filter untuk system kelistrikan Britis Oil Company Gresik, Jawa Timur, digunakan filter Single Tuned dan filter High Pass, dimana filter Single Tuned digunakan untuk meredam harmonik orde 5 dan 7 yang merupakan orde harmonik yang dominan. Penentuan kompensasi daya reaktif di prioritaskan pada peredaman orde 5 dan 7, sehingga didapatkan nilai redaman yang cukup curam sehingga terjadi penurunan THD tegangan maupun arus hampir di setiap bus VII. DAFTAR PUSTAKA [1.] R. H. Miller, J.H Malinowski, Power Syste Operation,New York : McGraw-Hill Inc, 1994. [.] J. Arrillaga, D. A. Bradley, P. S. Bodger, Power System Harmonics, John Wiley & Sons, 1985. [3.] Gary W. Chang, Paulo F. Ribeiro, Harmonics Theor y, http://www.powerit.vt.edu/aa/chapters/chap_/cto c/c_frame.htm, 006. [4.] IEEE Std. 519-199 - Recommended Practices and Requirements for Harmonic Control in Electrical Power Systems. [5.] IEEE Std. 1531-003 - Guide for Application and Specification of Harmonic Filters. [6.] Sharaf, Adel M., Michael E. Fisher, AnOptimization Based Technique For Power System Harmonic Filter Design,Electric Power Systems Research 30 page 63-67, Elsevier, January 1994. [7.] Pujiantara, Margo, Penyempurnaan Desain Filter Harmonisa menggunakan kapasitor Eksisting pada Pabrik Soda kaustik Serang Baten, JAVA Journal of Electrical and Electronics Engineering, Vol. 1, No., Oct 003, ISSN 141-8306 [8.] J. C. Das, Passive Filters Potentialities and Limitations,IEEE Transactions on Industry Applications, vol. 40, no. 1,Januari/Februari 004. [9.] Nguyen, T.T., Optimal Harmonic Filter Design Procedure, Electric Power Systems Research, 3 page 17-, Elsevier, 199.

VIII. RIWAYAT HIDUP Kurnia Refandra dilahirkan di kota Payakumbuh, 1 Juli 1986. Penulis adalah putra ke- dari 3 bersaudara. Penulis memulai karir akademis di SDN 0 Salo lulus pada tahun 1998, setelah itu Penulis melanjutkan pendidikan di SLTP 11 Medan dan lulus pada tahun 001. Lalu Penulis melanjutkan pendidikan di SMU Dharmawangsa hingga lulus pada tahun 004 dan kemudian melanjutkan pendidikan di Politeknik Negeri Medan Jurusan Teknik Elektronika Industri dan lulus pada tahun 007. Pada pertengahan tahun 007 Penulis melanjutkan pendidikan untuk mengambil gelar Sarjana Teknik Elektro di Institut Teknologi Sepuluh Nopember di Jurusan Teknik Elektro pada Program Pendidikan Teknik Sistem Tenaga melalui program Lintas Jalur.