BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I 1.1 Latar Belakang UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Bab II Pasal 3 dikemukakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. Yusi Rosidah, 2013 PENGARUH METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAPA PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Dalam Undang-undang. tentang pengertian pendidikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Peneliti menjelaskan di dalam bab ini tentang: latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan. Menurut Suharjo (2006: 1), pendidikan memainkan peranan. emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik.

2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana yang penting dalam menyiapkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Pendidikan membuat manusia

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Pembaharuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. penuh perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni (IPTEKS).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Belajar adalah keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikian pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukuan oleh. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya.

BAB I PENDAHULUAN. aktif yaitu ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. peradaban dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Menurut undang undang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai itu, pendidikan harus adaptif terhadap perubahan zaman. yang berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran kelas.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD) Oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut, terjadi interaksi antara siswa dengan

BAB I PENDAHULUAN. Media,2003), hlm 6. 1 UU RI No.20 th 2003 Bab II pasal 3 tentang SISDIKNAS, (Bandung: Fokus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. berhala yang dianggap suci oleh seluruh bangsa Arab. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

BAB I PEDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam proses untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat. Kemampuan tersebut diperlukan untuk memasuki kehidupan masyarakat yang dinamis. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan (Depdiknas, 2003:1). Pembelajaran IPS bertujuan untuk membina siswa menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara (Sumaadmadja, 2003:113). Bertitik tolak dari tujuan tersebut di atas, mata pelajaran IPS memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan sumberdaya manusia. Hal ini sejalan dengan visi dan misi pendidikan nasional yang tertera dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab (Dirjen Dikdasmen, 2003:3). Pendidikan dewasa ini cendrung kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Orientasi pembelajaran bergeser dari guru dan apa yang harus dilakukan ke siswa dan apa yang harus mereka lakukan, dari teacher-oriented ke student-oriented. Berdasarkan data awal dan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru kelas II SD Negeri 2 Undaan Tengah Kudus hasil belajar IPS-nya masih rendah. Nilai rata-rata yang dicapai pada semester I tahun pelajaran 2011/2012 pada pembelajaran IPS tingkat ketuntasan yang dicapai siswa baru 68% 1 sedangkan target yang diharapakan adalah 85%

2 siswa dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal yakni 70) sehingga kemampuan belajar siswa masih di bawah rata-rata. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan pembelajaran yakni penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament). Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) diharapkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS khususnya pada Kompetensi Dasar pemeliharaan dokumen dan koleksi benda berharga menjadi meningkat. Penyebab rendahnya mutu pembelajaran IPS di SD Negeri 2 Undaan Tengah Kudus dapat diidentifikasikan sebagai berikut : (1) Apakah guru telah menerapkan model pembelajaran yang tepat? (2) Apakah guru telah memanfaatkan alat peraga dalam pembelajaran IPS? (3) Apakah guru telah melakukan evaluasi dan penilaian secara efektif dan efisien? Apakah siswa telah memahami materi IPS yang diajarkan oleh guru? Apakah siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran IPS khususnya dalam Kompetensi Dasar pemeliharaan dokumen dan koleksi benda berharga? (4) Apakah dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dapat meningkatkan meningkatkan hasil belajar IPS khususnya dalam Kompetensi Dasar pemeliharaan dokumen dan koleksi benda berharga?. Berdasarkan identifikasi tersebut di atas faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar IPS disebabkan guru dalam pembelajarannya masih menekankan pada verbalisme dengan menggunakan metode konvensional yaitu ceramah bervariasi sehingga minat, motivasi, dan kreativitas siswa rendah. Dengan kondisi ini maka guru perlu melakukan tindakan salah satunya adalah menerapkan metode pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament). Tindakan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas II SD Negeri 2 Undaan Tengah Kudus khususnya dalam Kompetensi Dasar pemeliharaan dokumen dan koleksi benda berharga yang dalam kemampuan awal rata-rata nilai 68 menjadi minimal 70 dengan tingkat ketuntasan 85%. Demikian pula harapan guru setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dapat mengukur tingkat ketuntasan serta meningkatkan kualitas mutu pembelajaran IPS. Di samping itu, guru dapat meningkatkan motivasi dan kreativitas siswa dalam pembelajaran yang bervariasi.

3 Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar pada umumnya dan khususnya di SD Negeri 2 Undaan Tengah Kudus masih dihadapkan pada berbagai kendala dan permasalahan yaitu rendahnya siswa dalam menguasai konsep kompetensi dasar yang diajarkan oleh guru. Hasil temuan menunjukkan bahwa siswa kelas II SD Negeri 2 Undaan Tengah Kudus mengalami kesulitan dalam merekontruksi kembali materi pembelajaran IPS khususnya kompetensi dasar pemeliharaan dokumen dan koleksi benda berharga yang terdiri dari konsep materi pentingnya memelihara dokumen dan koleksi benda berharga diri dan keluarga, mengenalkan dan menunjukkan contoh benda koleksi, cara menyimpan dan merawat dokumen serta koleksi benda berharga pribadi serta keluarganya. Dengan banyaknya kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran IPS tersebut maka siswa kelas II SD Negeri 2 Undaan Tengah Kudus pencapaian daya serapnya rendah baru sekitar 68% pada tengah semester I tahun pelajaran 2011/2012 sedangkan target yang hendak dicapai 85% siswa tuntas belajarnya. Kondisi tersebut tersebut perlu diupayakan solusi pemecahannya oleh segenap komponen pendidikan khususnya guru untuk meningkatkan kualitas/mutu pembelajaran salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status. Tipe ini melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya, mengandung unsur permainan yang bisa menggairahkan semangat belajar dan mengandung reinforcement (penguatan). Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Sehingga model pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa yang tentunya akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa (Nurhayati, 2012:3). Dengan penerapan model pembelajaran tipe TGT diharapkan hasil belajar IPS siswa menjadi lebih meningkat. Tindakan yang dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa dalam kompetensi dasar pemeliharaan dokumen dan koleksi benda berharga di kelas II SD Negeri 2 Undaan Tengah Kudus dilakukan 2 siklus berkelanjutan dengan menerapkan model pembelajaran tipe TGT. Langkah awal yang dilakukan pada pra siklus yaitu melakukan pretes dengan materi kompetensi dasar pemeliharaan dokumen dan koleksi benda berharga, sebelum diterapkan model TGT, sehingga didapati kemampuan awal siswa. Langkah

4 berikutnya yaitu tindakan siklus I dan II. Prosedur tindakan siklus I dan II dilaksanakan dengan empat tahapan kegiatan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengumpulan data dan tahap refleksi. Dengan tindakan siklus berkelanjutan tersebut diharapkan hasil belajar IPS siswa dalam kompetensi dasar pemeliharaan dokumen dan koleksi benda berharga menjadi meningkat serta mencapai ketuntasan yang diharapkan yakni minimal 70% dari seluruh tujuan pembelajaran secara individual dan klasikal sekurang-kurangnya 85%. Agar Penelitian Tindakan Kelas ini pengkajiannya terfokus maka perlu dibatasi masalahnya sebagai berikut: (1) Variabel bebas yang diteliti adalah model pembelajaran tipe TGT (2) Variabel terikatnya adalah hasil belajar IPS siswa kelas II SD Negeri 2 Undaan Tengah Kudus Tahun Pelajaran 2011/2012. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri 2 Undaan Tengah Kudus yang berjumlah 11 siswa yang terdiri dari 5 putri dan 6 laki-laki. Waktu dalam penelitian ini adalah semester I Tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian dilaksanakan selama empat bulan dari bulan Juli sampai Oktober 2012. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul "Peningkatan Hasil Belajar IPS dalam Pemeliharaan Dokumen dan Koleksi Benda Berharga melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) bagi Siswa Kelas II SD Negeri 2 Undaan Tengah Kudus Tahun Pelajaran 2011/2012." 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dapat meningkatkan hasil belajar IPS dalam kompetensi dasar pemeliharaan dokumen dan koleksi benda berharga bagi siswa kelas II SD Negeri 2 Undaan Tengah Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar IPS dalam pemeliharaan dokumen dan koleksi benda berharga

5 melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) bagi Siswa Kelas II SD Negeri 2 Undaan Tengah Kudus Tahun Pelajaran 2011/2012. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat teoritis dan praktis. 1.4.1 Manfaat teoritis Manfaat teoritis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Memberikan wawasan keilmuan khususnya yang berhubungan dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam mata pelajaran IPS. 2. Menjadi bahan pustaka untuk penelitian-penelitian selanjutnya. 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat praktis bagi siswa, guru, sekolah dan perpustakaan. Adapun masing-masing manfaat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Siswa a. Meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS khususnya dalam Kompetensi Dasar pemeliharaan dokumen dan koleksi benda berharga. b. Meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas II SD Negeri 2 Undaan Tengah Kudus dalam Kompetensi Dasar pemeliharaan dokumen dan koleksi benda berharga. 2. Guru a. Penerapan metode pembelajaran TGT dapat dijadikan guru sebagai wahana untuk menigkatkan hasil belajar IPS dalam Kompetensi Dasar pemeliharaan dokumen dan koleksi benda berharga siswa kelas II SD Negeri 2 Undaan Tengah Kudus. b. Guru dapat meningkatkan kompetensi paedagogisnya khusus dalam penerapan model pembelajaran di kelas. c. Guru dapat mengukur keberhasilannya dalam menerapkan suatu metode mengajar yang efektif dan efisien. d. Meningkatkan keterampilan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran IPS khususnya dalam Kompetensi Dasar pemeliharaan dokumen dan koleksi benda berharga. 3. Kepala Sekolah

6 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada kepala sekolah untuk peningkatan mutu dan kualitas pembelajaran di SD Negeri 2 Undaan Kudus khususnya dalam Kompetensi Dasar pemeliharaan dokumen dan koleksi benda berharga. 4. Perpustakaan Sekolah Hasil penelitian ini dapat berguna untuk menambah koleksi perpustakaan sekolah serta menambah referensi tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan hasil belajar IPS sehingga dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.