BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah Islam, awal abad 19 dikenal sebagai permulaan periode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. termasuk perkara munkar (keji/kejahatan) sebagai kebalikan dari ma ruf (kebijakan/

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan totalitas pengalaman yang dapat dipandang dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN. Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik, mereka dapat mengenyam pendidikan sistem Barat.

III. METODE PENELITIAN. metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, penelitian

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surachmad, Metode adalah cara utama yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB I PENDAHULUAN. Islam menempatkan pendidikan pada kedudukan yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. metafisika pada puncaknya. Kemudian pada pasca-pencerahan (sekitar abad ke-

BAB I PENDAHULUAN. pusat pengajian untuk menghafal dan mengkaji Al-Qur an atau pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Selama masa penjajahan Belanda, terjadi berbagai macam eksploitasi di

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional tertua di Indonesia. Pesantren adalah lembaga yang bisa dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. iptek, kemiskinan ekonomi, ketertinggalan dalam peran-peran politik

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. akronim yang menggabungkan dua nama nabi dan satu sifat Allah Subhanahu

BAB 1 PENDAHULUAN. Wacana pemikiran Islam tentang sistem pemerintahan Islam mengalami sebuah

BAB I PENDAHULUAN. tempat untuk belajar dan mengajarkan ilmu agama Islam. Pesantren dalam

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps

BAB I PENDAHULUAN. Periode modern merupakan zaman kebangkitan Islam. Pada periode. pertengahan umat Islam mengalami kemunduran baik bidang pendidikan,

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena

BAB III. METODE PENELITIAN. yang naik turun dari status keadaan di masa yang lampau untuk memperoleh. yang akan datang (Mohammad Nasir, 2003: 48).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. instansi atau kementerian, pada masa kemerdekaan masalah-masalah agama secara

I. METODE PENELITIAN. masalah bagi sebuah penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Husin Sayuti

BAB IV METODE PENULISAN SEJARAH YANG DIGUNAKAN OLEH DELIAR NOER. A. Sumber-sumber yang Digunakan Deliar Noer

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:

BAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini di masyarakat Indonesia terdapat kelompok-kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 34, disebutkan pada ayat 1 bahwa Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara

BAB I PENDAHULUAN. bukti bahwa sejarah itu perlu. Sejarah merupakan hasil peradaban manusia. Karena

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 1983, bangsa Indonesia dikejutkan dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ-organ yang menjalankan fungsi masyarakat. Lembaga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. kedalaman ilmu, kelurusan perilaku, dan keberanian. Karenanya, Allah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki akhlak yang sangat mulia. Lahir di kampung Ampel Maghfur, pada

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok

KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. yaitu suatu cara atau metode yang dimaksudkan dan terdapat dalam suatu ilmu

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu. mengambil obyek peristiwa-peristiwa pada masa lalu.

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

1.1 Latar Belakang Masalah

III METODELOGI PENELITIAN. Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Belanda yang kedua ke Indonesia, tahun 1598, dengan tujuan Banten dan Maluku.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam

III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara berpikir dan berbuat yang dipersiapkan sebaik-baiknya

METODE PENELITIAN. suatu penelitian, hal ini dikarenakan metode merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

2014 PEMIKIRAN MUBYARTO TENTANG EKONOMI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dari 13 fakultas yang ada di USU.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Lia Nurul Azizah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

BAB I PENDAHULUAN. Perjalanan Islam di Nusantara (Indonesia) erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada permulaan abad ke-20, Indonesia menghadapi tantangan modernisasi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan

III. METODE PENELITIAN. Winarno Surachmad bahwa: Metode adalah cara utama yang dipergunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu

III. METODE PENELITIAN. masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti cara

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki awal abad ke 20, mulai muncul sebuah trend baru mengenai

METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah Islam, awal abad 19 dikenal sebagai permulaan periode modern. Kemajuan zaman yang semakin pesat mendorong umat Islam untuk berfikir aktif, Yaitu dengan cara menyesuaikan paham-paham keagamaan Islam sesuai dengan perkembangan zaman yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Dengan cara tersebut diharapkan Islam dapat terlepas dari belenggu kemunduran yang selama ini menjadi predikat umat Islam. Selanjutnya, Perkembangan modern dalam Islam (modernisme) diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Sedangkan, terjemahan Indonesianya disebut dengan pembaharuan. Tujuan pembaharuan dalam Islam adalah untuk membawa umat Islam ke dalam kemajuan dan ke luar dari kemunduran. 1 Pembaharuan Islam di Indonesia terjadi sekitar tahun 1900an. Pada masa ini umat Islam mulai sadar bahwa tidak mungkin melawan belanda yang gencar dengan misi kristenisasi dengan kekuatan-kekuatan yang menentang pihak Belanda. Caracara penegakan Islam secara tradisional dianggap tidak mampu menjadi solusi atas peristiwa yang terjadi. Maka salah satu caranya dengan mengadakan perubahanperubahan dalam bidang ilmu pengetahuan untuk mengembangkan kembali sayap 1 Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan (Jakarta: Bulan Bintang, 1991), 11-12.

2 Islam. Pembaharuan ini ditandai dengan tumbuhnya para tokoh-tokoh dan gerakangerakan baik dalam bidang ilmu pendidikan, sosial maupun politik. 2 Salah satu tokoh pembaharuan Islam di Indonesia adalah Ahmad Soorkatty. 3 Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Assoorkatty Al-Khazrajiy Al-Anshary. Di Indonesia ia biasa dipanggil dengan nama Surkati saja. 4 Para sejarawan mengakui bahwa Soorkatty memiliki peran yang sangat signifikan dalam pembaharuan pemikiran Islam di Indonesia. 5 Soorkatty datang ke Jakarta pada tahun 1911, kedatangan Soorkatty ke Jakarta berdasarkan permintaan Jamiat Khair. Pada waktu itu Jamiat Khair membutuhkan seorang pengajar yang bersedia tinggal di Jakarta. 6 Akan tetapi, keberadaannya di Jamiat Khair tidak cukup lama yaitu hanya tiga tahun. Hal tersebut dikarenakan perbedaan pola pikir antara Soorkatty dengan tokoh-tokoh Jamiat Khair yang mayoritas adalah golongan Arab Alawi. Pemikiran-pemikiran Soorkatty sering mendapat pertentangan dari tokohtokoh Jamiat Khair. Karena tidak satu pikiran dengan tokoh Jamiat Khair, maka pada tahun 1913 Soorkatty meninggalkan Jamiat Khair. Kemudian, pada tanggal 6 september 1914 7, Soorkatty beserta golongan non sayid mendirikan organisasi sendiri yaitu bernama al-islah Wal-Irsyad al-islamiyyah (al-irsyad) dengan tujuan 2 Deliar Noer, Gerakan Moderen Islam di Indonesia 1900-1942 (Jakarta: LP3ES, 1990), 1. 3 Dalam tulisan ini, penulis menggunakan sebutan Ahmad Soorkatty seperti nama aslinya, bukan Surkati. 4 Husen Badjerei, Al-Irsyad Mengisi Sejarah Bangsa (Jakarta: Presto Prima Utama, 1996), 34. 5 Imam Fauzan, 100 Tokoh Islam Terkenal di Dunia (Tangerang: Mediatama Publshing Group, 2012), 179. 6 Noer, Gerakan Moderen Islam, 74. 7 Husen, Al-Irsyad Mengisi Sejarah Bangsa,(Jakarta: Presto Prima Utama, 1996), 32.

3 mengadakan pembaharuan dalam Islam. 8 Organisasi ini mendapat pengakuan legal dari pemerintah Belanda pada tanggal 11 Agustus 1915. 9 Pemikiran Soorkatty dalam pembaharuan ini banyak di pengaruhi oleh pemikiran Muhammad Abduh. Diantara ide-ide Muhammad Abduh yang mempengaruhi Soorkatty yaitu kembali kepada ajaran Islam dengan berpedoman dengan al-quran dan Hadith, persamaan kedudukan seorang muslim, mengutamakan pelajaran ilmu alat, dan sebagainya. 10 Pemikiran-pemikiran Muhammad Abduh itu banyak ia dapatkan dari majalah al-manar. Usaha Soorkatty dalam mengadakan pembaharuan Islam melalui pemikiranpemikiran dan pengembangan gerakan al-irsyad sangat gigih. Meskipun kehadirannya tidak sepi dari tantangan dan rintangan yang menghalanginya. Hingga saat ini, al-irsyad terus berkembang tidak hanya dalam bidang pendidikan tetapi juga dalam bidang kesehatan dan dakwah. 11 Untuk mengetahui biografi, pemikiran-pemikiran yang fenomenal dan peran Soorkatty dalam perkembangan al-irsyad 1914-1943, maka penulis akan lebih memperjelas pembahasan tersebut dalam karya ilmiah ini. 8 Zuhairini dkk, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), 162. 9 Noer, Gerakan Moderen Islam,73. 10 Ibid, 70. 11 Enung K Rukiati, Fenti Hikmawati, Sejarah Pendidikan Islam Indonesia (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2006),93.

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana riwayat hidup Ahmad Soorkatty? 2. Bagaimana sejarah berdirinya al-irsyad? 3. Bagaimana perannya dalam perkembangan al-irsyad pada tahun 1914-1943? C. Tujuan Penelitian Secara global tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui Biografi Muhammad Soorkatty dan perannya dalam perkembangan al-irsyad. Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai akan dijelaskan secara rinci, yaitu sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui riwayat hidup Ahmad Soorkatty dari segi genealogi, pendidikan, pemikiran, pengaruh pemikiran Muhammad Abduh terhadap pemikiran Ahmad Soorkatty dan karya-karyanya. 2. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya al-irsyad. 3. Untuk mengetahui peran Ahmad Soorkatty dalam pengembangan al- Irsyad pada tahun 1914-1943. D. Kegunaan Penelitian Penelitian ini mempunyai manfaat yang sangat penting. Adapun kegunaan penelitian tersebut yaitu:

5 1. Bagi penulis, dapat menambah ilmu dan pemahaman dalam menulis karya ilmiah 2. Bagi masyarakat, dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan terutama ilmu agama. E. Pendekatan dan Kerangka Teori Pendekatan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah pendekatan historis. Pendekatan ini bertujuan untuk mengetahui peristiwa dimasa lampau Penggunaan pendekatan ini dapat mengungkapkan fakta sejarah tentang biografi Ahmad Soorkatty dan perannya dalam pengembangan al-irsyad pada tahun 1914-1943. Adapun teori yang mendukung teori ini yaitu: 1. Berangkat dari teori Marx Weber yaitu perubahan yang terjadi dari berbagai aspek keagamaan berasal dari para pemimpinnya. Maka, perkembangan al-irsyad tidak akan terlepas dari Karismatik pemimpinnya. 2. Horton dan Hunt berpendapat bahwa ada dua perkara yang dapat menghalangi terjadinya interaksi sosial antar kelompok masyarakat adalah prasangka dan diskriminasi. Prasangka sosial disebabkan oleh beberapa hal yaitu sikap etnosentris yang cenderung membenarkan kelompok sendiri dan menganggap salah kelompok lain, melakukan penilaian terhadap kelompok yang belum dikenal, membuat generalisasi

6 berdasarkan pengalaman individu terhadap satu kelompok dan cenderung berprasangka terhadap kelompok yang bersaing dengannya. 12 3. Teori Interaksionisme Simbolik yang digagas oleh Harbert Blumer, bahwa organisasi masyarakat manusia merupakan kerangka dimana terdapat tindakan sosial yang muncul akibat reaksi keadaan lingkungan dan memunculkan tindakan-tindakan untuk merubah keadaan sosial yang telah ada. 13 Interkasi sosial juga menitik beratkan pandangan tentang kehidupan sosial sebagai sebuah prestasi aktif dari para aktor yang berpengetahuan dan bertujuan. 14 F. Penelitian Terdahulu Setelah diteliti dan diamati terdapat sebuah skripsi yang berjudul Pembaharuan Pemikiran Pendidikan Islam di Indonesia: Studi Atas Pemikiran Ahmad Soorkatty yang ditulis oleh Bahrul Ulum, alumni fakultas Tarbiyah, jurusan KI, tahun ajaran 1999. Skripsi ini menjelaskan tentang sejarah hidup Soorkatty, dan pemikiran-pemikiran pembaharuan pendidikan Islam Ahmad Soorkatty. Selain itu terdapat juga tesis Bisri Affandi yang berjudul Ahmad Soorkatty: His Role in Al-Irsyad movement in Java in the early twentiet century thesis master of arts, Institute Of Islamic Studies, McGill University, 1976. Tesis ini berisi tentang 12 Sya roni, interaksi Sosial, eksklusif, dalam http:/www.kontekstualita.net/artikel.asp.(05 januari 2010) 13 George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2004), 60-61. 14 Anthony Gidden, Problematika Utama Dalam Teori Sosial: Aksi, Struktur, dan Kontradiksi Dalam Analisis Sosial, (Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2009), 84.

7 jejak langkah Ahmad Soorkatty, pembaharuan Islam di Indonesia, masyarakat Arab di Indonesia, pemikiran dan pemurnian Islam, serta Ahmad Surkati dan Gerakan al- Irsyad. Disamping karya tulis tersebut, terdapat pula skripsi yang membahas tentang al-irsyad, yaitu al-irsyad di Bondowoso (studi tentang sejarah dan peranannya dalam perkembangan Islam di Bondowoso tahun 1950-1988). Yang di tulis oleh Tatang Suprianto dari fakultas Adab tahun 1996. Selain itu terdapat skripsi tentang al- Irsyad yang berjudul Al-Irsyad di Tengah Pergerakan Nasional Indonesia (1914-1945) yang ditulis oleh Azizah Alzamimi dari fakultas Adab tahun 1988. Sedangkan dalam skripsi ini, penulis lebih memfokuskan pembahasan biografi Ahmad Soorkatty dan perannya dalam pengembangan al-irsyad tahun 1914-1943 yaitu mulai didirikannya al-irsyad sampai wafatnya Ahmad Soorkatty sebagai salah satu pendiri al-irsyad. G. Metode Penelitian Metode penelitian sejarah adalah proses untuk mengkaji dan menguji kebenaran rekaman dan peninggalan-peninggalan masa lampau, menganalisa secara kritis meliputi usaha sintesa agar menjadikan penyajian kisah sejarah yang bisa dipercaya. Metode penelitian sejarah akan membahas tentang penelitian sumber, kritik sumber sintesis hingga kepada penyajian hasil penelitian. 15 Adapun metode yang di gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah: 15 Lilik Zulaicha, Metodologi Sejarah, (Diktat, IAIN Sunan Ampel, 2010), 16-17.

8 1. Heuristik Masalah sejarawan dalam usahanya memilih suatu subyek dan mengumpulkan informasi mengenai subyek itu (dalam istilah yunani disebut heuristik) 16. Jadi heuristik adalah suatu usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan sumber-sumber yang berupa data-data atau jejak sejarah. Tanpa sumber maka sejarah tidak akan dapat bisa bicara. Dalam hal ini, penulis menggali sumber-sumber sejarah yang berupa buku, artikel dan wawancara yang mendukung penulisan ini. 2. Kritik Kritik merupakan suatu kegiatan untuk mengkaji dan meneliti sumber, sehingga dapat diketahui kredibelitas dan keotientikannya. Kritik terbagi menjadi dua yaitu kritik intern dan kritik ekstern. Krtitik intern dilakukan untuk melihat kredibelitas sumber, sedangkan kritik ekstern dilakukan untuk memperjelas keotientikan sumber. 3. Interpretasi Interpretasi disebut juga penafsiran. Interpretasi adalah usaha para sejarawan untuk meneliti ulang tentang sumber-sumber yang telah didapatkan, apakah terdapat sinkronisasi atau saling berhubungan antara 1986), 35. 16 Nugroho Notosusanto, Mengerti Sejarah (Jakarta: Universitas Indonesia Press(UI-Press),

9 satu dengan yang lain. Dengan demikian, sejarawan memberikan penafsiran terhadap sumber yang telah didapatkan. 4. Historiografi Historiografi merupakan langkah akhir dalam metode penelitian sejarah. Historiografi adalah merekonstruksi fakta-fakta yang telah tersusun berdasarkan penafsiran yang dilakukan sejarawan terhadap sumbersumber yang berbentuk tertulis. H. Sistematika Bahasan Adapun sistematika pembahasan dalam tulisan ini adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan, bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kegunaan penelitian, pendekatan dan kerangka teori, penelitian terdahulu, metode penelitian dan sistematika pembahasan. BAB II: Dalam bab ini menjelaskan tentang biografi Ahmad Soorkatty, dari segi geneologi, pendidikan, pengaruh pemikiran Muhammad Abduh terhadap pemikiran Ahmad Soorkatty, pemikiran-pemikiran Ahmad Soorkatty serta karya-karyanya. BAB III: Menjelaskan tentang organisasi al-irsyad, sejarah berdirinya organisasi al- Irsyad, setting sosial saat berdirinya al-irsyad dan hubungan al-irsyad dengan organisasi lain.

10 BAB IV: Membahas peran Ahmad Soorkatty dalam pengembangan al-irsyad pada tahun 1914-1943, dalam bidang pengembangan pendidikan dan pengajaran, dan dalam bidang dakwah. BAB V: Penutup, berisi kesimpulan dan saran.