PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

dokumen-dokumen yang mirip
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA. Modul ke: 06Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

(Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia)

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

AMANDEMEN II UUD 1945 (Perubahan tahap Kedua/pada Tahun 2000)

ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN. Pasal 19 s/d 37. Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan

KENALI HAK ANDA. Kompilasi oleh Komnas Perempuan. Hak Konstitusional SETIAP WARGA NEGARA INDONESIA. dalam. Rumpun

Hak dan Kewajiban Warga Negara

WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN WARGA NEGARA, PENDUDUK, DAN BUKAN PENDUDUK

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA MENJAGA KESEIMBANGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA ( WNI )

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 99/PUU-XIV/2016 Korelasi Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu dan Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu

BAB I PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Nitaria Angkasa, SH, S.Pd

R U J U K A N UNDANG UNDANG DASAR 1945 DALAM PUTUSAN-PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

HAK ASASI MANUSIA dalam UUD Negara RI tahun Dr.Hj. Hesti

Mata Kuliah Kewarganegaraan HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA

INSTRUMEN NASIONAL HAK ASASI MANUSIA (HAM)

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA

BAHAN TAYANG MODUL 5

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

Ringkasan Putusan.

Pendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam

NEGARA H.M.UMAR DJANI MARTASUTA

Manfaat Belajar Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

NEGARA H.M.UMAR DJANI MARTASUTA

PANCASILA HAK ASASI MANUSIA. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen

KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAHAN TAYANG MODUL 9

1. Hak Asasi Manusia dalam Nilai Ideal Sila-Sila Pancasila

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2003 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Hak dan Kewajiban Warganegara

Muchamad Ali Safa at INSTRUMEN NASIONAL HAK ASASI MANUSIA

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

d. Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan Berkembang.

5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

KONSEPSI KAJIAN PKN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARANNYA

PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

(Negara dan Kedaulatan)

Pendidikan Kewarganegaraan (IPB 105) TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL.

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Pasal 3 (1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undangundang Dasar. ***) (2) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Pres

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara Oleh: Nahrowi STKIP PGRI PGRI BLITAR

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

MODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

HAK ASASI MANUSIA. by Asnedi KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANWIL SUMATERA SELATAN

PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGAR

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 19/PUU-VI/2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DALAM SATU NASKAH

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

B. Tujuan C. Ruang Lingkup

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

UNDANG-UNDANG DASAR 1945 PEMBUKAAN

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) II 2016

14TEKNIK. Pendidikan Pancasila. Pancasila dan implementasinya dalam sila ke-4 dan ke-5. Yayah Salamah, SPd. MSi. Modul ke: Fakultas

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e)

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA

C. Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila

KEWA. Abstract. Kompetensi. diperguruan Berwarga Negara. fungsi pekuliahan. Disusun Oleh. Program Studi. Fakultas. Ekonomi Bisnis.

Transkripsi:

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) NAMA : HARRY FITRI USMANTO NPM : 38412209 KELAS : 1ID08 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

KATA PENGANTAR Rasa syukur yang dalam, Saya ucapkan pada Allah Yang Maha Pengasih lagi Pemurah, karena makalah ini dapat disusun sesuai harapan dan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW karena melalui beliau, Kita semua tersinari cahaya keimanan yang penuh dengaan nikmat. Makalah ini membahas tentang Pengantar (Pendidikan Kewarganegaraan), Makalah ini berhubungan dengan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Penyusun menyadari betul dalam menulis makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu Saran dan kritik yang membangun sangat Saya harapkan. Penyusun berharap, semoga makalah ini bermanfaat bagi sumbangsih ilmu pengetahuan dan pelajaran yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Demikian makalah ini Saya buat, selamat membaca dan semoga bermanfaat. (i)

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kita seharusnya bangga hidup di Negara yang kaya akan hal, seperti Negara kita yang kaya akan budayanya. Negara kita kaya akan nilai budi pekertinya seperti nila moral, nilai nilai social,dll. Banyak Negara Negara tetangga iri atau menginginkan budaya budaya kita menjadi hak milik Negara tetangga tersebut, jika kita tidak mempertahankan budaya tersebut maka kita jangan berharap anak cucu kita akan melihat budaya budaya asli Indonesia. Mungkin dengan menumbuhkan rasa Nasionalisme atau rasa cinta tanah air pada diri kita masing-masing kita akan menghargai budaya budaya kita sendiri dan jasa jasa para pahlawan kita yang telah mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia hingga akhirnya merdeka sampai saat ini. Banyaknya masyarakat yang tidak mempunyai rasa Nasionalisme atau rasa cinta tanah air membuat penulis terunggah untuk mendalami pentingnya mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan agar penulis bisa menganalisa lebih dalam lagi. Pendidikan Kewarganegaraan wajib untuk didapatkan oleh masyarakat agar rasa nasionalisme terhadap Negara kita tetap terjaga. Lembaga/institusi pendidikan merupakan sarana utama dalam memberi pembelajaran bagi masyarakan. Begitu pentingya bagi kita untuk mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan sejak dini merupakan keharusan bagi kita untuk mempelajarinya agar kita lebih memahami dan melaksanakan kehidupan bernegara dan berbangsa. Identifikasi Masalah Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan Pengertian dan Pemahaman Tentang Bangsa dan Negara TUJUAN Tulisan makalah bertujuan untuk : Menyelesaikan tugas kewarganegaraan Mengajak para pembaca mempelajari pendidikan kewarganegaraan di Indonesia Mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari.

SASARAN Para pembaca agar dapat memahami pelajaran yang ada dalam kewarganegaraan sehingga mampu mengaplikasikan kedalam kehidupannya. BAB II PEMBAHASAN Latar Belakang diadakannya kewarganegaraan adalah bahwa semangat perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan mental spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik, sedangkan dalam menghadapi globalisasi untuk mengisi kemerdekaan kita memerlukan perjuangan nono fisik sesuai dengan bidang profesi masing masing. Perjuangan ini dilandasi oleh nilai nilai perjuangan bangsa sehingga kita tetap memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan prilaku yang cinta tanah air dan mengutamakan persatuan serta kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi tetap utuh dan tegaknya NKRI. Dengan itu kita sebagai generasi muda diharapkan menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan, wawasan nusantara serta ketahanan nasional dalam diri para mahasiswa sebagai calon sarjana yang sedang mengkaji dan akan menguasai IPTEK dan seni. LANDASAN HUKUM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Adapun landasan hukum yaitu sebagai berikut: 1. UUD 1945 o o o Tujuan dan aspirasi bangsa indonesia tentang kemerdekaan yang tercantum pada alenia kedua dan keempat Pembukaan UUD 1945. Hak dan kewajiban setiap warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara yang tercantum pada pasal 30 ayat (1) UUD 1945. Hak setiap warga negara untuk memperoleh pengajaran yang tercantum pada Pasal 31 ayat (1) UUD 1945. 2. Keputusan Bersama Mendikbud dan Menhankam (Pangab) Nomor 0221U/1973 Tanggal 8 Desember KEP/B43/XIII/1967

Keputusan tersebut menetapkan realisasi pendidikan bela Negara melalui jalur pengajaran/pendidikan khususnya pendidikan tinggi. 1. UUD No.20/1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok pertahanan keamanan Negara republik Indonesia dalam lembaran Negara 1982 No. 51 TLN 3234 2. Surat Keputusan Bersama Mendikbud dan Menhankam Nomor061U/1985 Tanggal 1 Februari KEP/002/II/1985 1. UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Keputusan Mendiknas No. 232/U/2000 3. Keputusan Dirjen Dikti No. 38/Dikti/KEP/2000 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan 1. Tujuan Umum. Memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai hubungan antara warganegara dengan negara, hubungan antara warganegara dengan warganegara, dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara agar menjadi warganegara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. 2. Tujuan Khusus. Agar mahasiswa memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur dan demokratis serta ikhlas sebagai Warganegara Republik Indonesia yang terdidik dan bertanggung jawab. a. Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasi dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. b. Agar mahasiswa memiliki sikap perilaku sesuai nilai-nilai kejuangan, cinta tanah air, rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

Pengertian Dan Pemahaman Tentang Bangsa Dan Negara Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Bangsa adalah orang orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa dan sejarah serta Di dalam berpemerintahan sendiri. Atau bisa diartikan sebagai kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu dimuka bumi. Jadi Bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah Nusantara/Indonesia. Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang sama sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengetahui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia Atau bisa diartikan sebagai satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa bagi ketertiban sosial. 1. Teori terbentuknya negara a. Teori Hukum Alam (Plato dan Aristoteles). Kondisi Alam => Berkembang Manusia => Tumbuh Negara. b. Teori Ketuhanan Segala sesuatu adalah ciptaan Tuhan, termasuk adanya negara. c. Teori Perjanjian (Thomas Hobbes) Manusia menghadapi kondisi alam dan timbullah kekerasan, manusia akan musnah bila ia tidak mengubah cara caranya. Manusia pun bersatu (membentuk negara) untuk mengatasi tantangan dan menggunakan persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama. Di dalam prakteknya, terbentuknya negara dapat pula disebabkan karena : a. Penaklukan. b. Peleburan. c. Pemisahan diri d. Pendudukan atas negara/wilayah yang belum ada pemerintahannya.

2. Unsur Negara a. Konstitutif. Negara meliputi wilayah udara, darat, dan perairan (unsur perairan tidak mutlak), rakyat atau masyarakat, dan pemerintahan yang berdaulat b. Deklaratif. Negara mempunyai tujuan, undang undang dasar, pengakuan dari negara lain baik secara de jure dan de facto dan ikut dalam perhimpunan bangsa bangsa, misalnya PBB. 3. Bentuk Negara a. Negara kesatuan 1. Negara Kesatuan dengan sistem sentralisasi 2. Negara Kesatuan dengan sistem desentralisasi b. Negara serikat, di dalam negara ada negara yaitu negara bagian. Pemahaman Hak Dan Kewajiban Warga Negara a. Hak warga negara. Hak hak asasi manusia dan warga negara menurut UUD 1945 mencakup : Hak untuk menjadi warga negara (pasal 26) Hak atas kedudukan yang sama dalam hukum (pasal 27 ayat 1) Hak atas persamaan kedudukan dalam pemerintahan (pasal 27ayat 1) Hak atas penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2) Hak bela negara (pasal 27 ayat 3) Hak untuk hidup (pasal 28 A) Hak membentuk keluarga (pasal 28 B ayat 1) Hak atas kelangsungan hidup dan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi bagi anak (pasal 28 B ayat 2) Hak pemenuhan kebutuhan dasar (pasal 28 C ayat 1) Hak untuk memajukan diri (pasal 28 C ayat 2) Hak memperoleh keadilan hukum (pasal 28 d ayat 1) Hak untuk bekerja dan imbalan yang adil (pasal 28 D ayat 2)

Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan (pasal 28 D ayat 3) Hak atas status kewarganegaraan (pasal 28 D ayat 4) Kebebasan memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali (pasal 28 E ayat 1) Hak atas kebebasan menyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai denga hati nuraninya (pasal 28 E ayat 2) Hak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat (pasal 28 E ayat 3) Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi (pasal 28 F) Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan harta benda (pasal 28 G ayat 1) Hak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat dan martabat manusia (pasal 28 G ayat 2) Hak memperoleh suaka politik dari negara lain (pasal 28 G ayat 2) Hak hidup sejahtera lahir dan batin (pasal 28 H ayat 1) Hak mendapat kemudahan dan memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama (pasal 28 H ayat 2) Hak atas jaminan sosial (pasal 28 H ayat 3) Hak milik pribadi (pasal 28 H ayat 4) Hak untuk tidak diperbudak (pasal 28 I ayat 1) Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut (pasal 28 I ayat 1) Hak bebas dari perlakuan diskriminatif (pasal 28 I ayat 2) Hak atas identitas budaya (pasal 28 I ayat 3) Hak kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan (pasal 28) Hak atas kebebasan beragama (pasal 29) Hak pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat 1) Hak mendapat pendidikan (pasal 31 ayat 1) b. Kewajiban warga negara antara lain : Melaksanakan aturan hokum Menghargai hak orang lain.

Memiliki informasi dan perhatian terhadap kebutuhan kebutuhan masyarakatnya. Melakukan kontrol terhadap para pemimpin dalam melakukan tugas tugasnya Melakukan komuniksai dengan para wakil di sekolah, pemerintah lokal dan pemerintah nasional. Membayar pajak Menjadi saksi di pengadilan Bersedia untuk mengikuti wajib militer dan lain lain. c. Tanggung jawab warga negara Tanggung jawab warga negara merupakan pelaksanaan hak (right) dan kewajiban (duty) sebagai warga negara dan bersedia menanggung akibat atas pelaksanaannya tersebut. Bentuk tanggung jawab warga negara : Mewujudkan kepentingan umum Ikut terlibat dalam memecahkan masalah masalah bangsa Mengembangkan kehidupan masyarakat ke depan (lingkungan kelembagaan) Memelihara dan memperbaiki demokrasi d. Peran warga Negara Ikut berpartisipasi untuk mempengaruhi setiap proses pembuatan dan pelaksanaan kebijaksanaan publik oleh para pejabat atau lembaga lembaga negara. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional. Memberikan bantuan sosial, memberikan rehabilitasi sosial, mela- kukan pembinaan kepada fakir miskin. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar. Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa. Menciptakan kerukunan umat beragama. Ikut serta memajukan pendidikan nasional. Merubah budaya negatif yang dapat menghambat kemajuan bangsa. Memelihara nilai nilai positif (hidup rukun, gotong royong, dll). Mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara. Menjaga keselamatan bangsa dari segala macam ancaman.

BAB III PENUTUP KESIMPULAN Sebagai masyarakat bangsa Indonesia yang telah mempelajari dan memahami seharusnya kita harus menjalankan menjalankan apa saja yang telah kita pelajari tentang Pendidikan Kewarganegaraan. Setelah kita menjalankan apa saja yang kita harus lakukan mengenai Pendidikan Kewarganegaraan kita harus menanamkan rasa cinta tanah air dan menjadi warga negara yang sadar dan mengenal wawasan nusantara untuk dapat mengisi kemerdekaan dengan menjadi warga yang beradab dan memahami nilai cinta tanah air. Dalam kehidupan bernegara kita diatur dan dilindungi oleh UUD 1945, dimana setiap bentuk pelanggaran, baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili, tidak mengenal orang itu dari kalangan menengah atau bawah. Karena keadilan adalah milik setiap orang, setiap orang berhak meminta keadilan jika mereka tidak bersalah dan jika mereka yang bersalah maka seharusnya mereka mendapat hukuman yang sesuai dengan apa yang sudah dilakukannya. PENUTUP Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.