BAB I PENDAHULUAN. (Fahmi, 2012).Kemajuan suatu negara antara lain ditandai adanya pasar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara. Pasar modal menjadi media yang dapat digunakan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara dapat mempengaruhi kinerja perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan, hanya saja yang membedakan pasar modal adalah barang barang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Dari dana tersebut dapat diubah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Investasi merupakan usaha investor untuk mendapatkan hasil yang akan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator yang penting dalam kegiatan pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dewasa ini kita melihat dunia pasar modal semakin cukup

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia lainnya. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia pada tahun 2015 meningkat sekitar 5,8 persen.

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat atau sarana bertemunya antara demand dan supply

BAB I PENDAHULUAN. yang diukur oleh pertambahan Produk Domestik Bruto (PDB). Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pasar uang (money market) dan pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. indonesia. Kondisi pertumbuhan ekonomi yang melambat, diproyeksikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

Analisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebuah pendanaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Dimana penghimpunan

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

I. PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini juga di dukung dengan jenis

BAB I PENDAHULUAN. atau sebagai sarana bagi perusahaan (emiten) untuk mendapatkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu negara. Terjadinya pelarian modal ke luar negeri ( capital flight)

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik.

BAB I PENDAHULUAN. daya alam, tetapi juga sumber daya berupa dana yang tidak sedikit jumlahnya. Pemerintah akan

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut Indeks harga saham. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menerangkan alasan penulis dalam memilih judul dan topik

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya perusahaan real estate dan properti yang go

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi yang mengguncang Asia. Krisis ekonomi tersebut menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangMasalah Pasar modal merupakan salah satu elemen penting dan tolak ukur kemajuan perekonomian suatu negara.pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau memperkuat modal perusahaan (Fahmi, 2012).Kemajuan suatu negara antara lain ditandai adanya pasar modal yang tumbuh dan berkembang dengan baik. Dari angka indeks harga saham gabungan (IHSG) kita dapat mengetahui kondisi perusahaanperusahaan yang tercatat (listing) di bursa efek. IHSG dapat mencerminkan kondisi perekonomian negara. Negara yang sedang mengalami krisis ekonomi anatara lain dapat diketahui dari merosotnya IHSG secara tajam. Pasar modal juga dapat dijadikan sarana untuk mengundang masuknya investor asing dan dana-dana asing guna membantu kemajuan perkonomian negara. Saham adalah salah satu instrumen pasar modal yang paling umum diperdagangkan karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham adalah tanda penyertaan modal dari seseorang atau badan usaha di dalam suatu perusahaan perseroan terbatas (Haryani, 2010). 1

2 Saham yang sudah go publik sangatlah peka terhadap perubahan politik, ekonomi, moneter baik perubahan luar negeri maupun dalam negeri. Perubahan tersebut dapat berdampak positif yang berarti naiknya harga saham atau berdampak negatif yang berarti turunnya harga saham sehingga memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi. Lingkungan ekonomi makro merupakan lingkungan yang mempengaruhi operasi perusahaan sehari hari. Kemampuan investor dalam memahami dan meramalkan kondisi ekonomi makro di masa datang akan sangat berguna dalam pengambilan keputusan investasi yang menguntungkan. Untuk itu, seorang investor harus mempertimbangkan beberapa indikator ekonomi makro yang bisa membantu investor dalam membuat keputusan investasinya. Indikator ekonomi makro yang seringkali dihubungkan dengan pasar modal adalah fluktuasi tingkat bunga, inflasi, kursrupiah, dan pertumbuhan PDB. Menurut Purnomo,dkk (2013) Inflasi adalah kondisi saat harga-harga barang/jasa secara umum mengalami kenaikan terus-menerus sehingga dapat menurunkan nilai mata uang di negara setempat. Kenaikan harga-harga barang/jasa baru bisa dikatakan mengalami inflasi jika kenaikan harga-harga tersebut bersifat meluas sehingga mempengaruhi kenaikan harga-harga barang/jasa lainnya. Menurut Khalwaty (2000), Suku bunga merupakan instrumen konvensional untuk mengendalikan atau menekan laju pertumbuhan tingkat inflasi. Suku unga yang tinggi akan mendorong orang untuk menanamkan dananya di bank daripada menginvestasikannya pada sektor prodksi atau

3 industri yang resikonya jauh lebih besar jika dibandingkan menanamkan uang di bank terutama dalam bentuk deposito. Suku bunga yang tinggi dapat menyedot jumlah uang yang beredar di masyarakat. Namun disisi lain, tingginya suku bunga akan meningkatkan nilai uang selain menyebabkan besarnya opportunitycost pada sektor industri atau sektor riil. Sedangkan menurut Purnomo, dkk (2013) Kurs mata uang adalah nilai sebuah mata uang negara tertentu yang diukur, dibandingkan, atau dinyatakan dalam mata uang negara lain. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi nilai tukar, seperti suku bunga, inflasi, dan keadaan politik serta ekonomi di setiap negara. Apabila kurs rupiah terhadap mata uang asing meningkat berarti nilai mata uang rupiah mengalami depresiasi (penurunan) sedangkan mata uang asing mengalami apresiasi (kenaikan), dan sebaliknya. Dalam situasi perekonomian yang sedang mengalami krisis, perusahaan yang bergerak di sektor bisnis properti dan manufaktur merupakan perusahaan yang memiliki sensitifitas tinggi terhadap perubahan kondisi ekonomi makro. Faktor-faktor ekonomi makro seperti inflasi, tingkat suku bunga dan nilai tukar Rupiah/US Dollar akan mempengaruhi investasi di pasar modal khususnya saham, yang selanjutnya akan berdampak terhadap harga pasar saham di bursa. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang berkembang (emerging market) yang dalam perkembangannya sangat rentan terhadap kondisi makro ekonomi secara umum. Dalam menjalankan fungsi

4 ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana ke pihak yang memerlukan dana. Perkembangan bursa efek di Indonesia tidak terlepas dari iklim politik, ekonomi dan keungan negara ini. Bursa efek Indonesia mengalami kemunduran aktifitasnya di tahun 1940, waktu negreri belanda diserang dan diduduki oleh bangsa jerman. Setelah itu muncul lagi tahun 1952 dan seolaholah menghilang sejak tahun 1958, kemudian bangkit kembali pada tanggal tanggl 10 Agustus 1977.Sejak dibuka kembali pada tahun 1977 pasar modal diawasi dan dilaksanakan oleh Bapepam (Badan Pelaksana Pasar Modal), badaan yang berada di dalam lingkungan Departemen Keuangan. Pelaku pasar modal di samping Bapepam adalah perusahaan-perusahaan efek, para akuntan, notaris, penasihat hukum dan para penilai, yang menduduki tempat vital dalam konfigurasi pasar modal. Ada banyak faktor yang mempengaruhi perubahan harga suatu saham, diantaranya adalah faktor kondisi makro ekonomi (eksternal) dan mikro (internal).menurunnya nilai indeks bursa saham global dan krisis finansial di amerika serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di seluruh mediamasa.krisis ekonomi yang melanda Amerika serikat terjadi akibat macetnya kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah (KPR) di Indonesia. Pengaruh krisis finansial global terhadap ekonomi makro adalah dari sisi tingkat suku bunga. Dengan naik turunnya kurs dollar, suku bunga akan naik karena bank Indonesia akan menahan rupiah sehingga akibatnya inflasi akan

5 meningkat, dampaknya perusahaan akan mengalami masalah dalam penjualan karena daya beli masyarakat menurun, dan dari sisi hutang perusahaan akan memiliki beban yang lebih tinggi akibat meningkatnya kurs dollar terhadap rupiah. Gabungan antara pengaruh kurs dollar, dan suku bunga yang tinggi akan berdampak pada sektor investasi dan sektor riil, dimana investasi di sektor riil seperti property dan usaha kecil menengah (UKM) dalam hitungan semesteran akan sangat terganggu (Adiwarman, 2008). Krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1997 juga menunjukan hubungan antara kondisi makroekonomi terhadap kinerja saham, dimana dengan melemahnya nilai tukar rupiah telah berdampak besar terhadap pasar modal di Indonesia.Selain faktor kondisi makroekonomi investor juga perlu mempertimbangkan dari segi internal perusahaan yaitu dengan menggunakan laporan keuangan sebagai alat pengambilan keputusan.laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi.manfaat laporan keuangan tersebut menjadi optimal bagi investor apabila investor dapat menganalisis lebih lanjut melalui analisis rasio keuangan. Horigan (1965) dalam (Tuasikal, 2001) menyatakan bahwa rasio keuangan berguna untuk memprediksi kesulitan keuangan perusahaan, hasil operasi, kondisi keuangan perusahaan saat ini dan pada masa mendatang, serta sebagai pedoman bagi investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang. Rasio keuangan yang berasal dari laporan keuangan ini sering disebut faktor fundamental perusahaan yang dilakukan dengan teknik analisis fundamental. Salah satu rasio yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk

6 pengambilan keputusan bagi investor adalah dengan menggunakan rasio analisis penilaian pasar (market ratio). Menurut Hanafi (2004), Rasio pasar adalah rasio yang mengukur harga pasar saham perusahaan, relatif terhadap nilai bukunya. Sedangkan menurut Imron Rosyadi (2004), Rasio Nilai Pasar (Market Ratio) merupakan rasio yang menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba dan nilai buku per-saham. Rasio ini memberikan manajemen petunjuk mengenai apa yang dipikirkan investor atas kinerja perusahaan di masa lalu serta prospeknya dimasa mendatang. Para investor akan melihat laporan kinerja keuangan perusahaan dan kondisi makro ekonomi di wilayah perusahaan tersebut yang dipadukan dengan model-model perhitungan peramalan sebelum melakukan suatu keputusan untuk menanamkan modalnya atau tidak. Tujuan dalam penulisan ini untuk menganalisis laporan keuangan dengan pengukuran rasio nilai pasar yang terdiri dari Earning per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER),Price Book Value (PBV) dan indikator makro ekonomi yang terdiri dari inflasi, suku bunga, nilai tukar (kurs) Rupiah/US Dollarterhadap perubahan harga saham pada perusahaan yang bergerak di bidang real estate, property dan building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).Setiap perusahaan mempunyai harapan agar pertumbuhan ekonomi perusahaan menjadi tinggi sehingga akan membuat EPS, PER, dan PBV akan meningkat. Begitu pula sebaliknya apabila harapan pertumbuhan ekonomi perusahaan menjadi rendah maka EPS, PER, dan PBV menjadi semakin rendah pula.

7 Sehingga judul dalam penilitian ini adalah PENGARUH RASIO NILAI PASAR DAN KONDISI MAKRO EKONOMI TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAMPADAPERUSAHAAN REALESTATE, PROPERTY&BUILDING CONSTRUCTION YANG TERDAFTARDI BURSA EFEK INDONESIA(TAHUN 2009-2013). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut. 1. Apakah terdapat pengaruh dariearning per Share (EPS) terhadap Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah terdapat pengaruh dariprice Earning Ratio (PER) terhadap Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah terdapat pengaruh dari Price to Book Value (PBV)terhadap perubahan harga saham industri real esatate & Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 4. Apakah terdapat pengaruh dari inflasi terhadap perubahan harga saham industry real estate & property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 5. Apakah terdapat pengaruh dari suku bunga terhadap perubahan harga saham industry real estate & property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

8 6. Apakah terdapat pengaruh dari nilai tukar Rupiah/US Dollar terhadap harga saham industri real estate & property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan berdasarkan adanya hal-hal yang dianggap perlu untuk diteliti lebih lanjut, yang berhubungan dengan pengaruh beberapa faktor (Earning per Share, Price Earning Ratio, Price Book Value, inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah) terhadap harga saham perusahaan industri real estate & property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis pengaruh Earning per Share (EPS) terhadap Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk menganalisis pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk menganalisis pengaruh Price to Book Value (PBV) terhadap Bursa Efek Indonesia. 4. Untuk menganalisis pengaruh inflasi terhadap perubahan harga saham industri real estate & property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

9 5. Untuk menganalisis pengaruh suku bunga terhadap perubahan harga saham industri real estate & property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 6. Untuk menganalisis pengaruh nilai tukar Rupiah/US Dollar terhadap Bursa Efek Indonesia. D. Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dalam pertimbangan pengambilan keputusan investasi maupun dalam pengambilan keputusan dibidang keuangan terutama dalam rangka memaksimumkan nilai dari pemegang saham. 2. Memberikan informasi dan referensi tambahan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, dan diharapkan mampu dijadikan sebagai acuan dan pedoman untuk penelitian selanjutnya.