Cadangan bahan bakar fosil dalam bentuk minyak dan gas bumi biasanya. terakumulasi dalam batuan reservoir di bawah permukaan bumi.

dokumen-dokumen yang mirip
Estimasi Porositas Batuan Reservoir Lapangan F3 Laut Utara Belanda Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Pada Atribut Seismik

manusia. Kebutuhan akan energi yang semakin tinggi memerlukan langkah yang efektif guna meningkatkan produktivitas minyak dan gas bumi.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon, seismik pantul merupakan metoda

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Cadzow filtering adalah salah satu cara untuk menghilangkan bising dan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang sangat penting di dalam dunia industri perminyakan, setelah

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. banyak dieksplorasi adalah sumber daya alam di darat, baik itu emas, batu bara,

BAB I PENDAHULUAN. Lapangan TERRA adalah salah satu lapangan yang dikelola oleh PT.

ESTIMASI PERMEABILITAS RESERVOIR DARI DATA LOG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA FORMASI MENGGALA PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA

BAB 3 TEORI DASAR. Seismik refleksi merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk

III. TEORI DASAR. seismik juga disebut gelombang elastik karena osilasi partikel-partikel

INTERPRETASI RESERVOIR HIDROKARBON DENGAN METODE ANALISIS MULTI ATRIBUT PADA LAPANGAN FIAR

BAB I PENDAHULUAN. Pliosen Awal (Minarwan dkk, 1998). Pada sumur P1 dilakukan pengukuran FMT

III. TEORI DASAR. gelombang akustik yang dihasilkan oleh sumber gelombang (dapat berupa

Analisis dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB III TEORI DASAR. Prinsip dasar metodee seismik, yaitu menempatkan geophone sebagai penerima

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Deteksi Lapisan Hidrokarbon Dengan Metode Inversi Impedansi Akustik Dan EMD (Empirical Mode Decompotition) Pada Formasi Air Benakat Lapangan "X"

Klasifikasi Fasies pada Reservoir Menggunakan Crossplot Data Log P-Wave dan Data Log Density

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III TEORI DASAR Tinjauan Umum Seismik Eksplorasi

Optimasi Metode Jaringan Syaraf Tiruan pada Pemodelan Salinitas Air Tanah

Fisika Batuan 2 sks/ MFG 2943

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV RESERVOIR KUJUNG I

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah lapangan gas telah berhasil ditemukan di bagian darat Sub-

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Hasil perkembangan dari metode seismik ini, khususnya dalam

KARAKTERISASI RESERVOAR FORMASI BELUMAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INVERSI IMPENDANSI AKUSTIK DAN NEURAL NETWORK PADA LAPANGAN YPS.

BAB I PENDAHULUAN. Pertamina EP yang berada di Jawa Barat (Gambar 1.1). Lapangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

Jurusan Fisika FMIPA Universitas Brawijaya 2) Pertamina Asset 3

BAB III TEORI DASAR. Metode seismik refleksi merupakan suatu metode yang banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB IV METODE DAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

APLIKASI INVERSI SEISMIK UNTUK KARAKTERISASI RESERVOIR

Acara Well Log Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II

Estimasi Porositas pada Reservoir KarbonatMenggunakan Multi Atribut Seismik

Analisis Petrofisika Batuan Karbonat Pada Lapangan DIF Formasi Parigi Cekungan Jawa Barat Utara

Karakterisasi Reservoar Menggunakan Inversi Deterministik Pada Lapangan F3 Laut Utara, Belanda

Analisis Sifat Fisis Reservoar Menggunakan Metode Seismik Inversi Acoustic Impedance (AI) dan Multiatribut (Studi Kasus Lapangan F3)

BAB I PENDAHULUAN. laut Indonesia, maka ini akan mendorong teknologi untuk dapat membantu dalam

BAB IV ANALISIS KORELASI INFORMASI GEOLOGI DENGAN VARIOGRAM

NO KODE MATA KULIAH SKS KOMPTENSI KKNI 1 MKS 101 Bahasa Indonesia 2(2-0) 2 MKS 201 Bahasa Inggris 2(2-0) Pengetahuan Kebencanaan Lingkungan

BAB III TEORI DASAR. Metode seismik refleksi adalah metoda geofisika dengan menggunakan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. V.1 Penentuan Zona Reservoar dan Zona Produksi

INTERPRETASI DATA PENAMPANG SEISMIK 2D DAN DATA SUMUR PEMBORAN AREA X CEKUNGAN JAWA TIMUR

ANALISIS INDEPENDENT INVERSION GELOMBANG PP DAN PS DENGAN MENGGUNAKAN INVERSI POST-STACK UNTUK MENDAPATKAN NILAI Vp/Vs

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Jurnal OFFSHORE, Volume 1 No. 1 Juni 2017 : ; e -ISSN :

BAB III TEORI DASAR. interferensi. Sebagai contoh, pada Gambar 7. ditunjukkan tubuh batugamping

ANALISA INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE (AI) UNTUK KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT PADA LAPANGAN X FORMASI PARIGI CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA

2014 ESTIMASI BEBAN PUNCAK HARIAN BERDASARKAN KLUSTER TIPE HARI BERBASIS ALGORITMA HYBRID SWARM PARTICLE-ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

Rani Widiastuti Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut t Teknologi Sepuluh hnopember Surabaya 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

BAB 2. TEORI DASAR DAN METODE PENELITIAN

ANALISIS PETROFISIKA DAN PERHITUNGAN CADANGAN GAS ALAM LAPANGAN KAPRASIDA FORMASI BATURAJA CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA. Pada penelitian ini data seismik yang digunakan adalah data migrasi poststack 3D

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Aplikasi Inversi Seismik untuk Karakterisasi Reservoir lapangan Y, Cekungan Kutai, Kalimantan Timur

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 17 November 2014 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Gambar 1.1

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan dengan wilayah yang sangat luas Indonesia

BAB III STUDI KASUS 1 : Model Geologi dengan Struktur Lipatan

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan... Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel...

Pemodelan Sintetik Gaya Berat Mikro Selang Waktu Lubang Bor. Menggunakan BHGM AP2009 Sebagai Studi Kelayakan Untuk Keperluan

Bab III Pengolahan dan Analisis Data

I. PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

Analisis Atribut Seismik dan Seismic Coloured Inversion (SCI) pada Lapangan F3 Laut Utara, Belanda

III. TEORI DASAR. menjelaskan karakter reservoar secara kualitatif dan atau kuantitatif menggunakan

Aplikasi Inversi AI dan EI Dalam Penentuan Daerah Prospek Hidrokarbon

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Analisa konektivitas reservoir atau RCA (Reservoir Connectivity Analysis)

BAB III METODE PENELITIAN. Data-data historis beban harian yang akan diambil sebagai evaluasi yaitu

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 5, No. 1, Januari 2016, Hal 1-12

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data seismik 3D PSTM Non

KARAKTERISASI RESERVOAR BATUPASIR PADA LAPANGAN SG MENGGUNAKAN INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE (AI) DAN ELASTIC IMPEDANCE (EI)

Evaluasi Cadangan Minyak Zona A dan B, Lapangan Ramses, Blok D Melalui Pemodelan Geologi Berdasarkan Data Petrofisika

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemodelan geologi atau lebih dikenal dengan nama geomodeling adalah peta

seekementerian PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS TEKNIK SOAL UJIAN PERIODE SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2012/2013

BAB IV METODE PENELITIAN. Tugas Akhir ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan pada 13 April 10 Juli 2015

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang mengambil judul Interpretasi Reservoar Menggunakan. Seismik Multiatribut Linear Regresion

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan. I.1 Maksud dan Tujuan

BAB V INVERSI ATRIBUT AVO

Survei Seismik Refleksi Untuk Identifikasi Formasi Pembawa Batubara Daerah Tabak, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah

Gambar 1.1 Cincin Newton didesain interferensi optik yang menunjukkan interferensi optik pada lensa udara dan udara kaca (Schuster, 2008).

ARTIKEL RISET. Zulfani Aziz dan Ari Setiawan *

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cadangan bahan bakar fosil dalam bentuk minyak dan gas bumi biasanya terakumulasi dalam batuan reservoir di bawah permukaan bumi. Batuan reservoir merupakan batuan berpori yang dapat diisi oleh fluida seperti air, lumpur, minyak dan gas. Untuk mengidentifikasi keberadaan batuan reservoir yang mengandung minyak dan gas, perlu dilakukan kegiatan eksplorasi hidrokarbon (Koesoemadinata, 1980). Tahapan eksplorasi hidrokarbon terdiri atas tahapan geologi, geokimia dan geofisika. Tahapan geologi dan geokimia dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan hidrokarbon berdasarkan struktur batuan dan kandungan mineral yang ada di permukaan. Tahapan geofisika dilakukan untuk mengetahui struktur dan sifat fisis batuan di bawah permukaan. Tahapan geofisika yang lazim dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan batuan reservoir yang memiliki potensi hidrokarbon adalah dengan metode seismik refleksi. Metode ini memanfaatkan gelombang seismik pantul yang ditembakkan oleh sumber getaran pada reflektor (bidang batas lapisan bumi) yang kemudian ditangkap oleh penangkap sinyal (geophone atau hydrophone). Metode ini dapat diaplikasikan pada kedalaman lebih dari 10 km bahkan untuk daerah dengan struktur geologi yang kompleks. Data yang didapatkan berupa data kecepatan, waktu, dan amplitudo gelombang pada lapisan batuan (Badley, 1947). 1

. Porositas merupakan sifat fisis batuan yang mampu mendeskripsikan jumlah kandungan fluida yang terakumulasi dalam batuan reservoir. Porositas batuan reservoir dapat ditentukan dari hasil perbandingan volume pori dengan volume total batuan. Semakin tinggi nilai porositas, maka batuan memiliki rongga yang besar. Rongga tersebut akan diisi oleh fluida yang mengandung minyak dan gas bumi (Koesoemadinata, 1980). Karena keberadaan batuan reservoir yang jauh di bawah permukaan bumi mengakibatkan sulit untuk mengetahui nilai porositas secara pasti sehingga nilai porositas hanya dapat diprediksi. Metode-metode yang dapat digunakan untuk memprediksi nilai porositas batuan reservoir diantaranya: metode logging sumur (well-logging), analisis atribut, dan kombinasi analisis multi-atribut dengan jaringan syaraf tiruan. Menurut Batemen (1985), logging sumur (well-logging) merupakan proses perekaman sifat lapisan batuan di sepanjang sumur uji dengan menggunakan log. Ada empat jenis log yang digunakan dalam proses perekaman yaitu log radioaktif, log listrik, log suara dan log caliper. Dari hasil analisis data log ini dapat diketahui sifat petrofisika suatu batuan serta zona-zona tempat hidrokarbon terakumulasi dengan akurat. Namun, metode ini membutuhkan biaya yang sangat besar dan waktu yang relatif lama. Metode analisis atribut seismik merupakan metode karakterisasi reservoir dengan atribut seismik sebagai input dan data sumur sebagai kontrol (Sukmono, 2000). Atribut seismik merupakan informasi yang diperoleh dari data seismik melalui pengukuran langsung, komputasi maupun pengalaman. Haq (2009) mengatakan bahwa metode analisis atribut mampu memprediksi porositas suatu 2

lapisan batuan dalam bentuk peta sebaran porositas. Peta sebaran porositas dihasilkan berdasarkan atribut dengan koefisien korelasi paling besar di antara atribut-atribut yang digunakan. Dengan demikian, nilai koefesien korelasi pada atribut lain harus disetarakan dengan perhitungan matematis yang kompleks. Semakin banyak atribut yang digunakan maka perhitungan akan semakin rumit. Untuk itu, perlu dilakukan pengkombinasian analisis atribut dengan jaringan syaraf tiruan (artificial neural networks) Jaringan Syaraf Tiruan (JST) merupakan suatu sistem komputasi matematika yang dirancang untuk mengenali pola yang kompleks dengan sejumlah parameter masukan untuk menghasilkan sebuah keluaran. Menurut Iturrarán- Viverosa dan Parra (2014), kombinasi metode analisis multi-atribut dan JST dengan atribut seismik sebagai masukan dan data sumur sebagai data target mampu mengukur pola dan parameter estimasi porositas batuan. Estimasi porositas dinyatakan dalam bentuk peta sebaran warna pada rentang nilai tertentu. Semakin besar nilai rentang porositas yang dihasilkan maka peta sebaran warna porositas tampak lebih jelas dan lebih detail. Ekowati dan Sukmono (2009) dengan penelitiannya menyatakan bahwa metode analisis multi-atribut dan JST menghasilkan volume pseudo densitas dan pseudo porositas yang lebih baik dibanding menggunakan analisis multi-atribut saja. Selain itu, menurut Leite dan Drummond (2010) model JST dengan algoritma backpropagation terbukti efisien dalam memprediksi porositas dan menghasilkan koefisien korelasi 0,84. Penelitian tersebut diperkuat oleh Aziz (2016), bahwa estimasi porositas dengan penggunaan JST pada atribut-atribut seismik menghasilkan nilai korelasi sebesar 0,920 dan 3

error sebesar 0,683. Dengan demikian, metode analisis multi-atribut dengan JST ini merupakan metode yang relatif lebih efektif dibandingkan analisis atribut dan lebih ekonomis dibanding metode well logging. Pada penelitian ini, akan dilakukan estimasi porositas batuan reservoir dengan menggunakan metode JST pada atribut seismik dari data Lapangan F3 sektor laut utara Belanda. Atribut seismik yang digunakan merupakan atribut yang mampu memberikan informasi mengenai porositas dan belum pernah digunakan sebagai data input pada pelatihan JST sebelumnya. Data F3 dipilih untuk penelitian ini karena data tersebut cukup lengkap untuk pengamatan karakteristik batuan reservoir. Selain itu, data tersebut dapat diperoleh secara gratis (open source). Hasil penelitian ini akan dibandingkan dengan hasil estimasi porositas menggunakan metode konvensional. Aness (2013) telah melakukan estimasi porositas pada batuan reservoir lapangan F3 Belanda dengan metode analisis atribut tanpa JST. Porositas batuan reservoir yang didapatkan berkisar pada nilai 28 % - 32 %. 1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Mengestimasi porositas batuan reservoir di lapangan F3 laut utara Belanda dengan mengaplikasikan metode analisis multi-atribut dan jaringan syaraf tiruan. 2. Menentukan keefektifan kombinasi metode analisis multi-atribut dan JST untuk mengestimasi porositas batuan reservoir. 4

Dengan demikian, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi untuk mencari solusi dalam prediksi porositas batuan reservoir secara lebih efisien dan ekonomis. 1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Ruang lingkup dan dan batasan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Metode pembelajaran JST yang digunakan adalah pembelajaran terawasi (supervised-learning) dengan algoritma backpropagation pada software OpendTect. 2. Atribut yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari atribut Amplitude Average, Math Difference Stack dan Porosity Cube. 3. Data sumur yang digunakan terdiri dari sumur F02-1, F03-2 dan F03-4 5