BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bagi guru lebih terpusat pada transformasi nilai-nilai yang terpuji dan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembelajaran siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan terjun ke masyarakat. keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, berbagi pengalaman belajar, dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek yang lain dalam seluruh proses belajar mengajar yang dialami

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARATIF PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH I SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang memiliki kemampuan berbahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan berfungsi untuk menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iin Indriyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. menulis seperti membuat ikhtisar, menulis puisi, mencatat pelajaran, menulis

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dituangkan melalui bahasa baik, lisan maupun tertulis.

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, ada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat menetukan, bagi perkembangan individu maupun suatu

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga

A. LATAR BELAKANG MASALAH

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB I PENDAHULUAN. Menurut BSNP 2006a (dalam Sufanti, 2010: 7) mata pelajaran bahasa

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. pun sudah didapat para siswa sejak duduk di sekolah dasar yang dikemas. bahwa Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang mudah, namun

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Delia Nurjanah, 2014 PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPENMELALUI PENDEKATAN SAINTIFIKDENGAN

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa. Perubahan tingkah tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran. dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari empat keterampilan berbahasa (skills). Dalam keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi, mengingat bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) universitas juga diberikan mata pelajaran bahasa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar memiliki beberapa bagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dan merangsang keterampilan siswa dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang mengalami kesulitan untuk membiasakan siswa belajar menulis. Penyebabnya adalah kesalahan dalam hal pengajaran yang terlalu kaku sehingga menimbulkan kesan bahwa menulis itu sulit. Belum banyak guru yang bisa menyuguhkan materi pelajaran dengan cara yang tepat dan menarik. Maka dari itu, wajar jika murid pun akhirnya tidak mampu dan tidak menyukai pelajaran menulis (mengarang). Seseorang enggan menulis karena tidak tahu untuk apa dia menulis, merasa tidak berbakat menulis, dan merasa tidak tahu bagaimana harus menulis. Mereka juga mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat, terbatasnya kosakata yang dimiliki, dan kurangnya imajinasi atau kreativitas untuk berfikir saat menulis. Ketidaksukaan tak lepas dari pengaruh lingkungan, keluarga, dan masyarakatnya, serta pengalaman pembelajaran menulis atau mengarang di sekolah yang kurang memotivasi dan merangsang minat. Keterampilan menulis siswa SD selama ini oleh sebagian guru dianggap sesuatu yang tidak terlalu penting dibandingkan dengan mata 1

2 pelajaran yang lain (eksak). Padahal, keterampilan menulis merupakan bagian bentuk profesionalitas seseorang, dan harus digali dengan kebiasaan sejak dini ketika anak masih belajar di SD. Guru SD dalam pembelajaran bahasa Indonesia masih belum dapat mengupayakan keterampilan menulis secara optimal dengan mengupayakan metode dan strategi dalam pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran ternyata tidak semua aspek keterampilan berbahasa dapat ditanamkan dengan mudah kepada anak. Banyak faktor menjadi kendala dalam pengajaran bahasa salah diantaranya adalah penggunaan metode pembelajaran. Guru sering mengalami kesulitan untuk memilih metode yang tepat sehingga pembelajaran menulis kurang diperhatikan oleh siswa maupun guru. Selain itu sebagian guru memandang bahwa keberhasilan siswa lebih banyak dilihat dari nilai yang diraih dalam tes, ulangan umum, dan Ujian Akhir Nasional (UAN). Nilai-nilai dari tes itulah yang dijadikan barometer keberhasilan pengajaran. Guru hanya memberikan latihan/ pembahasan terhadap soal-soal yang bersifat reseptif, seperti membaca, bukan soal-soal yang bersifat produktif, seperti berbicara dan menulis. Keterampilam menulis tidak akan datang secara otomatis tetapi harus melalui latihan, praktik yang banyak, dan teratur. Pembelajaran menulis di sekolah sebagai wadah untuk mengembangkan potensi siswa dalam hal tulismenulis pada diri siswa. Guru dalam hal ini tidak saja berperan untuk mentransmisikan dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilan, tetapi

3 juga nilai yang berkenan dengan keterampilan menulis serta menumbuhkan budaya tulis-menulis pada diri siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matapelajaran Bahasa Indonesia kelas V dan siswa, kemampuan menulis narasi siswa masih rendah. Hal ini dikarenakan siswa kurang berminat pada pembelajaran menulis narasi. Mereka kurang tertarik, merasa kesulitan dalam menuangkan gagasan/ ide dalam menulis, kurang memiliki perbendaharaan kata yang memadai, kurang dapat memilih kata-kata dengan tepat, serta kurang memahami bagaimana menuangkan kata-kata menjadi sebuah karangan. Kelemahan siswa dalam menulis narasi dikarenakan kurang adanya minat dalam pembelajaran menulis narasi, rendahnya penguasaan materi dalam menulis narasi, siswa merasa bosan apabila banyak materi yang diberikan, kurang termotivasi dengan media yang diberikan oleh guru, dalam belajar kurang serius (ramai sendiri). Kurangnya minat dan motivasi tersebut disebabkan oleh proses pembelajaran guru masih konvensional untuk memotivasi siswa dalam menulis narasi, guru kurang mampu dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai sebab guru mengajar hanya menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran sangat membosankan. Penggunaan media sangat penting kehadirannya dalam pelajaran. Minimnya penggunaan media oleh guru selama ini perlu diatasi sedikit demi sedikit. Hal itu dimaksudkan agar siswa tidak hanya tinggi kualitas teoritisnya tetapi juga tinggi kualitas praktisnya. Siswa hanya diberi teori-teori tentang menulis, cara menulis, ketentuan-ketentuan menulis sementara teori-teori

4 tersebut jarang dipraktikkan. Pembelajaran yang konvensional itu tentu saja jarang atau bahkan tidak menggunakan media, padahal pemanfaatan media memiliki peran yang penting terhadap pencapaian kualitas pembelajaran. Untuk mengatasi permasalah tersebut, peneliti merasa perlu menggunakan sebuah media pembelajaran untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran serta meningkatkan siswa dalam menulis narasi. Hamalik (dalam Arsyad, 2011: 15-16) mengungkapkan bahwa pemakaian media pembalajaran dalam proses belajar-mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Salah satu media pengajaran yang dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa adalah gambar. Gambar dapat menimbulkan kreativitas siswa yang beragam dalam membahasakannya, gambar berisi tentang suatu peristiwa yang dapat berupa tokoh kartun ataupun tokoh manusia. Kebahasan siswa dalam mambahasakan gambar dapat memunculkan perbedaan dalam kemampuan menulis paragraf naratif antara siswa yang satu dengan yang lain.

5 Selain itu, gambar sebagi media pengajaran mempunyai banyak keunggulan. Salah satu keunggulan media gambar yaitu dapat membantu memperjelas suatu permasalahan. Maksudnya, dengan melihat media gambar yang jelas dan sesuai dengan pokok bahasan, maka siswa akan lebih jelas terhadap suatu pokok bahasan atau materi yang disampaikan guru. Peneliti memilih menggunakan media gambar berseri sebab gambar memiliki beberapa kelebihan, seperti yang diungkapkan Sadiman (2009: 29-31) antara lain: (1) sifatnya konkret, lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata, (2) gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, (3) dapat mengatasi pengamatan kita, (4) dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk usia berapa saja sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman, (5) harganya murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus. Penelitian tentang peningkatan keterampilan menulis narasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan media gambar berseri siswa kelas V semester I SDN Bonagung 2 Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen belum pernah diteliti oleh orang lain. Selain itu, pembelajaran menulis narasi yang berlangsung di sana hanya berkisar tentang pemberian materi berdasarkan cerita non gambar yang menuntut siswa mengembangkan kreativitasnya menulis narasi tanpa media apapun. Atas dasar itu, maka peneliti merasa perlu melakukan penelitian terhadap permasalahan di atas, mengingat berbagai nilai positif yang terkandung dalam gambar berseri. Penulis

6 mencoba menggunakan media gambar sebagai alternatifnya. Penggunaan media ini diharapkan dapat menolong siswa untuk mengembangkan ide dan gagasannya dalam menulis narasi. B. Pembatasan Masalah Penelitian ini memfokuskan pada pembelajaran keterampilan menulis narasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan media gambar berseri pada siswa kelas V semester I SDN Bonagung 2, Tanon, Sragen. C. Rumusan Masalah Ada dua masalah yang perlu dicari jawabannya. 1. Apakah media gambar berseri pada pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan keterampilan dalam menulis narasi pada siswa kelas V semester I SDN Bonagung 2? 2. Adakah peningkatan kualitas dan hasil kemampuan menulis narasi pada pemebelajaran Bahasa Indonesia dengan pemanfaatan media gambar berseri pada siswa kelas V semester I SDN Bonagung 2? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan masalah di atas, ada dua tujuan penelitian yang ingin dicapai.

7 1. Mendeskripsikan peningkatan proses pembelajaran kemampuan menulis narasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan pemanfaatan media gambar berseri pada siswa kelas V semester I SDN Bonagung 2. 2. Mendeskripsikan peningkatan kualitas dan hasil kemampuan menulis narasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan pemanfaatan media gambar pada siswa di kelas V semester I SDN Bonagung 2. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat, baik teoritis maupun praktis. 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini bermanfaat dalam pengembangan Bahasa Indonesia yaitu keterampilan berbahasa khususnya keterampilan menulis melalui media gambar seri dengan membuat satu karangan menjadi sebuah cerita yang runtut. 2. Manfaat Praktis Secara praktis ada empat manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini. a. Bagi Siswa Menggunakan media gambar dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi siswa serta melatih daya ingat siswa sehingga kemampuan siswa dalam menyimak, berbicara, dan menulis dapat meningkat.

8 b. Bagi Guru Membantu guru menemukan solusi yang tepat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu dengan menggunakan media gambar yang bertujuan mempermudah guru dalam mengajar dan siswa dalam menuangkan ide-ide kreatif mereka. Siswa mengembangkan imajinasi, daya ingat, serta kemampuan siswa dalam bernalar sehingga kualitas keterampilan berbahasa siswa dapat meningkat. c. Bagi Sekolah Peneliti ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi lembaga pendidikan khususnya di SDN Bonagung 2 untuk meningkatkan minat dan kemampuan menyimak peserta didik. d. Bagi Peneliti Peneliti menemukan fakta yang menggunakan media gambar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan kualitas keterampilan menulis siswa. F. Sistematika Penulisan Bab I: Pendahuluan, bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian. Bab II: Tinjauan pustaka dan landasan teori, bab ini berisi penelitian yang terdahulu yang relevan, keterampilan menulis, hakikat menulis narasi, macam-macam narasi, pengertian narasi, paragraf, jenis-jenis paragraf,

9 pengertian media, fungsi media, jenis-jenis media, gambar sebagai media pendidikan, prinsip-prinsip pemakaian media gambar, teknik reka cerita gambar, kelebihan dan kelemahan dari media gambar, pengertian PTK, penyusunan PTK, tujuan PTK, kerangka berfikir. Bab III: Metode penelitian, bab ini berisi tentang jenis dan strategi penelitian, waktu dan tempat penelitian, sumber data dan data, objek dan subjek penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, objek penelitian data, teknik analisis data, pendekatan penelitian, prosedur penelitian. Bab IV: Hasil dan pembahasan. Bab V: Penutup.