BAB I PENDAHULUAN. (Halim, 2000). Senada dengan pernyataan Halim, Aryati (2005) menyebutkan audit

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAH. pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. auditor yang profesional. Saat ini banyak perusahaan yang sudah go public maka

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan penerbitan pengumuman laba (earnings pronouncement). menyelesaikan auditnya. Menurut Halim (2000) Audit delay atau dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Menurut Kieso

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting yang

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan. perusahaan (Widosari dan Rahardja, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai lembaga investasi yang mempunyai fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan mempunyai peran yang penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan tahunan (annual report) kepada Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada peningkatan permintaan akan Audit Delay laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas suatu entitas

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini, kondisi perekonomian di indonesia dapat dilihat dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Informasi yang didistribusikan kepada masyarakat harus bersifat tulus,

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kepentingan atas informasi tersebut (Belkaui dalam Wicaksono,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu media informasi dan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada periode akhir akuntansi harus menyusun laporan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia keuangan di Indonesia kini berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) atau perusahaan go public, laporan

BAB I PENDAHULUAN. (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PENYELESAIAN AUDIT (AUDIT DELAY)

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian di tahun 2011 yaitu sebesar 6,5 %, lebih baik bila

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. keuangan merupakan cara untuk menyampaikan informasi-informasi dan. manajemen perusahaan untuk periode mendatang.

keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan go public. Peningkatan jumlah perusahaan go public diikuti dengan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. permintaan akan audit laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan (Yendrawati dan Rokhman 2008, dalam Dewi, 2013). laporan dalam membuat keputusan-keputusan pertanggungjawaban

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang diselesaikan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dalam audit sering disebut audit

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan go public memiliki kewajiban untuk mempublikasikan

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) diwajibkan untuk menyampaikan laporan tahunan ( annual report) kepada

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi (Ikatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perusahaan-perusahaan yang go publik, maka makin

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin meningkat. Perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai suatu instrument untuk mengukur kinerja perusahaan. Para pengguna

BAB I PENDAHULUAN. go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang go public,

BAB I PENDAHULUAN. cost-benefit, dan materialitas. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Era yang semakin maju mengakibatkan permintaan akan laporan keuangan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diaudit oleh auditor yang independen. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2013 ).

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. permintaan akan audit laporan keuangan. Setiap perusahaan yang go public

BAB I PENDAHULUAN. dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal indonesia saat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu. Tujuan dari laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan, yang dimana mengandung informasi-informasi

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PERSETUJUAN SKRIPSI... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu perusahaan, terutama pada perusahaan yang telah go public. Seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. kreditor, calon investor, regulator dan para pengguna lainnya. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan berkembangnya perusahaan go public di Indonesia. Perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

PENDAHULUAN. akuntansi yang dirancang untuk memberikan informasi kepada calon investor, calon kreditor,

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah ketepatan waktu (timeliness). Ketepatan waktu laporan keuangan. keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna.

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan tersebut (Sembiring, 2010). Laporan keuangan memiliki peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Sehingga banyaknya perusahaan yang go public membuat

BAB I PENDAHULUAN. public (Juniati, 2012). Laporan keuangan merupakan informasi yang harus disampaikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu alat ukur untuk melihat baik atau buruknya kinerja sebuah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut (Givoly dan Palmon, 1982). Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi-informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 Peraturan Nomor X.K.2

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. keputusan investasi (Shukeri dan Sherliza, 2010 dalam Sumartini dan

Rona Karinda Sari / / S1 - Akuntansi Pembimbing : Dr. Bagus Nurcahyo, SE., MM. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta, 2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Audit delay didefinisikan sebagai lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya laporan audit (Halim, 2000). Senada dengan pernyataan Halim, Aryati (2005) menyebutkan audit delay sebagai rentang waktu penyelesaian laporan audit laporan keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan keuangan auditor independen atas audit laporan keuangan perusahaan sejak tanggal tutup buku perusahaan, yaitu per 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen, dalam (Sari, Setiawan dan Ilham., 2014). Abdulla (1996) dalam (Prasongkoputra.,2013), menjelaskan bahwa semakin pendek jangka waktu antara tanggal berakhirnya tahun fiskal dengan tanggal publikasi laporan keuangan, semakin besar pula manfaat yang diperoleh para pengguna laporan keuangan. Sebaliknya, keterlambatan dalam mempublikasikan laporan keuangan akan mendorong ketidak pastian dalam pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang terkandung dalam laporan keuangan. Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian yang dilakukan oleh auditor, kondisi ini sering disebut audit delay. 1

2 Semakin panjang audit delay, semakin lama auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Audit delay dipengaruhi oleh faktor internal perusahaan maupun faktor eksternal perusahaan. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, seperti keuangan, sumber daya manusia, teknologi, dan lain lain (Mujiyanto, 2011) dalam (Azhari, Wahidahwati, dan Raharjo., 2014). Karakteristik informasi yang relevan harus mempunyai nilai prediktif dan tepat waktu. Menurut Givoly dan Palmon dalam (Prameswari dan Yustrianthe., 2015), nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan faktor penting bagi kemanfaatan laporan keuangan tersebut. Semakin cepat informasi laporan keuangan di publikasikan kepublik, maka informasi tersebut semakin bermanfaat bagi pengambil keputusan, dan sebaliknya jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya dalam hal pengambilan suatu keputusan. Oleh karena itu, informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Menurut Azhari, Wahidahwati, dan Riharjo (2014) menyatakan bahwa berbagai kendala yang mempengaruhi ketepatan penyajian laporan audit dapat berasal dari internal perusahaan, internal kantor akuntan publik maupun lingkungan diluar perusahaan maupun akuntan publik. Laporan keuangan perusahaan yang ditutup per tanggal 31 Desember tidak dapat selesai pada tanggal itu juga, perusahaan masih memerlukan waktu untuk menyelesaikan laporan keuangan tersebut sampai dengan

3 penyerahan kepada auditor untuk dilakukan audit. Waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menyelesaikan laporan keuangan yang per tanggal 31 Desember akan semakin panjang bila kendala seperti kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki kurang memadai atau teknologi yang dimiliki perusahaan kurang memadai dalam menunjang kebutuhan penyusunan laporan keuangan. Begitu juga dengan kendala yang dihadapi akuntan publik dalam menyelesaikan auditnya akan semakin panjang bila sumber daya manusia yang dimiliki kurang memadai. Lamanya waktu penyelesaian audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu informasi tersebut dipublikasikan dan mempengaruhi manfaat informasi laporan keuangan. Salah satu kriteria profesionalisme dari auditor adalah ketepatan waktu penyampaian laporan auditnya. Ketepatan waktu perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangan kepada masyarakat umum dan kepada BAPEPAM juga tergantung dari ketepatan waktu auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Ketepatan waktu ini terkait dengan manfaat dari laporan keuangan itu sendiri. Pelaporan keuangan merupakan cara untuk menyampaikan informasiinformasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki dan kinerja kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas informasi tersebut yang menjadi unsur utama dalam suatu pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Berdasarkan Ikatan Akuntansi Indonesia (2009), tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan dapat

4 bermanfaat, apabila disajikan secara akurat dan tepat waktu pada saat yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan, seperti kreditor, investor, pemerintah, masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai dasar pengambilan suatu keputusan. Sebagaimana yang dinyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK:2013), tentang Penyajian Laporan Keuangan, bahwa tujuan laporan keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Auditor menyatakan suatu pendapat mengenai apakah laporan keuangan historis suatu entitas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha entitas sesuai dengan prinsip PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum) dalam menyajikan jasa audit ini, auditor memberikan keyakinan positif atas asersi yang dibuat manajemen dalam laporan keuangan historis. Keyakinan menunjukkan tingkat kepastian yang dicapai dan yang ingin disampaikan oleh auditor bahwa simpulannya adalah benar. Kartika (2011) menyatakan perkembangan pasar modal di Indonesia berdampak peningkatan permintaan akan audit laporan keuangan. Setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia setiap tahun diwajibkan untuk menyampaikan laporan tahunan (annuallreport) kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan para pemodal (stockholder). Menurut Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-36/PM/2003, No. 1 Peraturan X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala,

5 menyatakan laporan keuangan berkala diseratai dengan Laporan Akuntan disampaikan kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Hasil audit atas perusahaan wajib diumumkan kepublik paling tidak melalui 2 surat kabar harian berbahasa Indonesia, secara periodik dan tepat waktu. Hasil ini mempunyai konsekuensi dan tanggungjawab yang besar agar memacu audit untuk bekerja secara lebih profesional. Penelitian mengenai Audit Delay telah banyak dilakukan. Seperti Kartika (2011) melakukan penelitian tentang audit delay di Indonesia. Populasi yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2006-2009. Sebanyak 256 perusahaan dipilih menjadi sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Data dalam penelitian tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Faktorfaktor yang diuji dalam penelitian tersebut adalah ukuran perusahaan, laba rugi operasi, profitabilitas, solvabilitas, opini auditor, dan reputasi auditor. Penelitian tersebut menyimpulkan faktor ukuran perusahaan, laba rugi operasi, provitabilitas, opini auditor, reputasi auditor mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap audit delay, sedangkan solvabilitas mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap audit delay. Hersugondo dan Kartika (2013) meneliti prediksi probabilitas audit delay dan faktor determinannya. Populasi yang digunakan dalam dalam penelitian tersebut adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2009. Sebanya 256 perusahaan dipilih menjadi sampel dengan

6 menggunakan metode purposive sampling. Data dalam penelitian tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis regresi logistik. Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian tersebut adalah ukuran perusahaan, laba/rugi operasi, profitabilitas, solvabilitas, opini auditor, dan reputasi auditor. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan, laba/rugi operasi, profitabilitas, solvabilitas, opini auditor, dan reputasi auditor berpengaruh terhadap audit delay. Penelitian Prameswari dan Yustrianthe (2015) merupakan acuan penelitian, sehingga variabel yang digunakan dalam penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan Prameswari dan Yustrianthe (2015) yaitu ukuran perusahaan, solvabilitas, profitabilitas, reputasi Kantor Akuntan Publik, dan opini auditor. Beberapa penelitian dilakukan untuk menemukan bukti empiris tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit delay. Penelitian ini digunakan untuk menganalisis dan memperoleh bukti empiris tentang faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi audit delay dengan menggunakan sampel Perusahaan Manufakturyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2011-2014. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LABA / RUGI OPERASI, OPINI AUDITOR, DAN REPUTASI KAP TERHADAP AUDIT DELAY (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014).

7 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini akan menganalisa tentang Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Laba/Rugi Operasi, Opini Auditor, dan Reputasi KAP terhadap Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2014 : 1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay? 3. Apakah laba/rugi operasi berpengaruh terhadap audit delay? 4. Apakah opini auditor berpengaruh terhadap audit delay? 5. Apakah reputasi KAP berpengaruh terhadap audit delay? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay. 2. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap audit delay. 3. Untuk menganalisis pengaruh laba / rugi operasi terhadap audit delay. 4. Untuk menganalisi pengaruh opini auditor terhadap audit delay. 5. Untuk menganalisis pengaruh reputasi KAP terhadap audit delay. D. ManfaatPenelitian Bagi mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan referensi dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai audit dan industri keuangan.

8 1. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teori mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay. 2. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan sebagai pemenuhan persyaratan akademik guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Muhammadiyah Surakarta. 3. Bagi auditor, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi dan referensi dalam melakukan perencanaan audit yang lebih baik dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan audit dengan mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi audit delay. E. Sistematika Penulisan Penelitian ini disusun dengan sistematika secara berurutan yang terdiri dari beberapa bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Analisis Data dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. Setiap bab dalam penelitian ini memiliki keterkaitan yang erat dengan bab-bab lainnya. Sistematika ini digunakan untuk memudahkan peneliti dalam menyusun skripsi. Bab I berisi pendahuluan. Bab ini memaparkan ide yang mendasari dilaksanakannya penelitian dan berisi latar belakang yang secara garis besar memuat hal-hal yang mengantarkan pada pokok permasalahan, rumusan masalah yang

9 menjadi dasar dilaksanakannya penelitian, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian, dan manfaat yang diharapkan dari penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II berisi tinjauan pustaka. Bab ini terdiri dari landasan teori yang akan dibahas, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Bab III berisi metode penelitian. Bab ini memaparkan mengenai jenis variabel penelitian dan definisi operasionalnya, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Bab IV berisi analisis data dan pembahasan. Bab ini memaparkan deskripsi objek penelitian serta interpretasi hasil penelitian. Bab V berisi penutup yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Bba ini juga berisi tentang keterbatasan penelitian saran-saran untuk penelitian selanjutnya.