BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode analitik korelatif tindakan pengembangan, yaitu penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka metode yang digunakan yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan kualitas pembelajaran dengan metode analitik korelatif tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu masalah yang diselidiki. Berdasarkan metode pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasi data menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu penelitian akan mendapatkan hasil yang memuaskan apabila didukung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Pembelajaran model pembelajaran PQ4R adalah model rangkaian kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. saat semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu pada tanggal 9 s.d 25 Januari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menguji suatu data yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar siswa (Studi Kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

Transkripsi:

65 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian untuk pendekatan yang nantinya akan digunakan untuk memecahkan masalah. Penelitian ini menggunakan metode analitik korelatif tindakan pengembangan, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kondisi di lapangan melalui pendekatan analitik dengan melihat hubungan sebelum dan setelah dilakukan tindakan dalam pengembangan metode tertentu. Pengertian metode analitik korelatif tindakan pengembangan cocok digunakan dalam penelitian ini, karena sejalan dengan maksud dan tujuan penelitian, yaitu untuk memecahkan dan mengungkapkan permasalahan pada saat penelitian dilakukan, yaitu mengenai keterampilan mahasiswa dalam menggambar kontur menggunakan DTM pada mahasiswa JPTS FPTK UPI Bandung. 3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian 3.2.1 Variabel Penelitian Variabel adalah gejala yang bervariasi yang akan menjadi objek penelitian. Dalam prisipnya penelitian ditujukan untuk membahas dan memecahkan masalah yang ditimbulkan dari gejala yang berbeda. Pada penelitian ini yang diteliti hanya satu variabel saja.

66 Penelitian ini terdapat satu variabel utama, yaitu : "Kemampuan mahasiswa dalam menggambar kontur menggunakan DTM (Komputer program Surfer). 3.2.2 Paradigma Penelitian Untuk memperjelas gambaran tentang variabel dalam penelitian ini dapat dijabarkan dalam paradigma penelitian. Paradigma penelitian dibuat untuk memudahkan menganalisis dan penggambaran pola pikir peneliti. Paradigma merupakan alur berpikir, berupa suatu konsep dasar atau wawasan yang digunakan pada waktu menangkap dan menjelaskan suatu gejala.

67 20/4/09 Silabus Buku Referensi Hasil Pembelajaran Analisis Kemampuan 21/4/09 Lahan 22/4/09 22/4/09 Mahasiswa Peneliti Silabus Praktek Ilmu Ukur Tanah Pre Test 27-30/4&1/5/09 22-26/4/09 Membuat Membuat Media Model Hasil Pre Test 3/5/09 Diskusi Pakar 23/4-10/7/09 4,5,7,8/5/09 11,12,14,15/5/09 Teratment Menguji Model Media Post Test 18,19,22,25/5/09 Revisi Model Media/bila perlu Hasil dan Pembahasan 2-30/6/09 Hasil Post Test 26/5/09 Treatment Revisi 26,28,29/5/09 Implementasi Implem.Model Media Post Post Test 2/6/09 1-3/7/09 Kesimpulan dan Saran Hasil Post Post Test 3/6/09 4/7/09 Umpan Balik Masukan studi Gambar 30 Alur Pelaksanaan

68

69 3.3 Data dan Sumber Data 3.3.1 Data Menurut Sudjana (2002 : 4) "data dapat berupa keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal berbentuk kategori atau bisa berupa bilangan". Data yang merupakan bilangan disebut data kuantitatif, sedangkan data yang bukan merupakan bilangan disebut data kualitatif. Dalam penelitian yang dilakukan, penulis membutuhkan keterangan atau fakta yang dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi disebut data. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: a. Kemampuan mahasiswa tentang hasil belajar praktek Ilmu Ukur Tanah tentang menggambar kontur. b. Jumlah mahasiswa angkatan 2007, di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI yang mengikuti perkuliahan Praktikum Ilmu Ukur Tanah. 3.3.2 Sumber Data Yang dimaksud dengan sumber data menurut Arikunto (Tati Sugiarti, 2008) dalam penelitian: "Subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti dapat menggunakan kuisioner atau wawancara dalam mengumpulkan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaanpertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan." Di dalam penelitian ini penulis mendapat data yang bersumber dari: a. Mahasiswa FPTK UPI angkatan 2007 Jurusan Pendidikan Teknik Sipil.

70 b. Observasi melalui survei lapangan dan data tes sebelum, sesudah dan pengulangan tindakan dalam pengembangan metode tertentu. 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Menurut Sukardi (2008 : 53),"... populasi pada prinsipnya semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir dari suatu penelitian". Penelitian dilakukan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang berlokasi di Jl. Setiabudhi Bandung. Populasi yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa program studi teknik sipil FPTK UPI yang mengikuti Praktikum Ilmu Ukur Tanah tahun 2008/2009, dengan jumlah 68 orang. 3.4.2 Sampel Untuk menentukan jumlah sampel yang akan dipakai dalam penelitian ini, peneliti didasarkan pada pendapat yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2006 : 134) mengatakan bahwa : "Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila subjeknya besar diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih..."

71 Penulis menetapkan sampel dalam penelitian ini seluruh jumlah populasi atau sampel populasi sebanyak 68 mahasiswa. 3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Prasyarat dan prosedur penelitian diperlukan teknik pengumpulan data. Hal tersebut dimaksudkan supaya data yang didapat akurat. Pengumpulan data memerlukan instrumen atau alat yang dapat digunakan sebagai pengumpul data. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: l. Wawancara Wawancara merupakan sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara, dengan tujuan untuk menggali data/informasi yang diperlukan bagi pemecahan masalah penelitian.menurut (Dr Lexy J M eloeng, MA, : 135). Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak dengan tujuan tertentu. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk memperoleh informasi dan data tentang penggambaran kontur dengan surfer pada perkuliahan Praktikum Ilmu Ukur Tanah di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, FPTK UPI.

72 2. Teknik Observasi Observasi dipergunakan ketika memulai penelitian, maksudnya untuk memberikan gambaran awal serta mengungkapkan permasalahan yang akan diteliti dengan cara pengamatan secara langsung ke lokasi tempat penelitian, seperti yang diungkapkan. Kartono (1990 : 157) bahwa : " Teknik observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan". Dengan cara melakukan observasi lapangan peneliti dapat melaksanakan pengamatan dan pencatatan mengenai fenomena yang ada pada proses belajar mahasiswa tentang materi penggambaran kontur dengan menggunakan surfer. Data hasil observasi yang diperoleh berupa dokumentasi proses belajar mengenai materi penggambaran kontur menggunakan surfer. 3. Teknik Tes Tertulis Instrumen evaluasi dan pengukuran hasil belajar mengajar dapat dibedakan ke dalam alat ukur baku (standardized achievement test) dan alat ukur prestasi belajar buatan guru. Alat ukur baku lazimnya dikembangkan oleh sekelompok ahli dan telah diuji dengan cermat dan teliti. Sedangkan alat ukur prestasi belajar buatan guru lazimnya dikembangkan oleh para guru sendiri untuk keperluan proses belajar mengajar. Tes atau alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang belum baku artinya belum melalui proses pengujian yang cermat dan teliti. Jenis tes itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu tes essai

73 dan tes objektif. Jenis tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes objektif dalam bentuk pilihan ganda. Tes dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kemampuan mahasiswa akan materi perkuliahan Praktikum Ilmu Ukur Tanah khususnya materi perkuliahan penggambaran peta kontur dengan menggunakan surfer. 3.5.2 Kisi - kisi Penelitian Untuk menunjang perolehan data, maka sebelum membuat instrument penelitian terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrumen penelitian sebagai ramburambu untuk pengukuran suatu variabel.

74 Tabel 5 Kisi-Kisi Soal Pre-Test Kisi-Kisi Soal Pre-Test Satuan Pendidikan : FPTK UPI Mata Pelajaran/Kuliah : Praktik Ilmu Ukur Tanah Program Studi : Teknik Sipil Kurikulum : FPTK Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Alokasi Waktu : 100 menit Jumlah Soal : 60 Pilihan Ganda (PG) Kompetensi Materi Semester Indikator Bentuk Soal No.Soal Dasar Pembuatan Garis kontur, sifat dan 4 1. Pengetahuan tentang Pilihan Ganda 1,2,3,4 (Pengetahuan) peta teknis interpolasinya (surfer) dasar-dasar penggambaran kontur dengan surfer 4 2. Pengetahuan tentang Pilihan Ganda 5,6,7,8,9,10,22 (Pemahaman) perintah-perintah dasar penggambaran kontur dengan surfer Pemetaan digital (surfer) 4 3. Penggambaran peta kontur dalam 2 dimensi Pilihan Ganda 12,13,14,15,16,17,18,19,20,21, 22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,3 2,33,34 (penerapan)

75 4 4. Penggambaran peta kontur dalam 3 dimensi 4 5. Pengaturan Attributdan Label Pilihan Ganda 35,36,37,38,39,40,41,42,43,44,4 5,46,47,48 (Penerapan) Pilihan Ganda 49,50,51,52,53,54,55,56,57,58 (Penerapan) Pencetakan peta 4 6. Pencetakan peta Pilihan Ganda 59,60 (Penerapan)

76 Tabel 6 Kisi-Kisi Soal Post-Test Kisi-Kisi Soal Post-Test Satuan Pendidikan Mata Pelajaran/Kuliah Program Studi Kurikulum Alokasi Waktu Jumlah Soal : FPTK UPI : Praktik Ilmu Ukur Tanah : Teknik Sipil : FPTK Jurusan Pendidikan Teknik Sipil : 100 menit : 60 Pilihan Ganda (PG) Kompetensi Dasar Pembuatan peta teknis Materi Semester Indikator Bentuk Soal No.Soal Garis kontur, sifat dan 4 1. Pengetahuan tentang Pilihan Ganda 1,2,3,4 (Pengetahuan) interpolasinya (surfer) dasar-dasar penggambaran kontur dengan surfer 4 2. Pengetahuan tentang Pilihan Ganda 5,6,7,8,9,10,22 (Pemahaman) perintah-perintah dasar penggambaran kontur dengan surfer Pemetaan digital 4 3. Penggambaran peta Pilihan Ganda 12,13,14,15,16,17,18,19,20,21, (surfer) kontur dalam 2 dimensi 22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,

77 32,33,(Penerapan) 4 4. Penggambaran peta kontur dalam 3 dimensi 4 5. Pengaturan Attributdan Label Pilihan Ganda 35,36,37,38,39,40,41,42,43,44, 45,46,47,48 (Penerapan) Pilihan Ganda 49,50,51,52,53,54,55,56,57,58 (Penerapan) Pencetakan peta 4 6. Pencetakan peta Pilihan Ganda 59,60 (Penerapan)

78 Tabel 7 Kisi-Kisi Soal Post-Post-Test Kisi-Kisi Soal Post-Post-Test Satuan Pendidikan : FPTK UPI Mata Pelajaran/Kuliah : Praktik Ilmu Ukur Tanah Program Studi : Teknik Sipil Kurikulum : FPTK Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Alokasi Waktu : 100 menit Jumlah Soal : 60 Pilihan Ganda (PG) Kompetensi Dasar Pembuatan peta teknis Materi Semester Indikator Bentuk Soal No.Soal Garis kontur, sifat dan 4 1. Pengetahuan tentang Pilihan Ganda 1,2,3,4 (Pengetahuan) interpolasinya (surfer) dasar-dasar penggambaran kontur dengan surfer 4 2. Pengetahuan tentang Pilihan Ganda 5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15 perintah-perintah dasar (Pemahaman) penggambaran kontur dengan surfer Pemetaan digital 4 3. Penggambaran peta Pilihan Ganda 16,17,18,19,20,21,22, (surfer) kontur dalam 2 dimensi 23,24,25,26,27,28,29,30,31,32

79,33,34 (Penerapan) 4 4. Penggambaran peta kontur dalam 3 dimensi 4 5. Pengaturan Attributdan Label Pilihan Ganda 35,36,37,38,39,40,41,42,43,44, 45,46,47,48 (Penerapan) Pilihan Ganda 49,50,51,52,53,54,55,56,57,58 (Penerapan) Pencetakan peta 4 6. Pencetakan peta Pilihan Ganda 59,60 (Penerapan) Hasil penelitian ini secara lengkapnya dapat dilihat pada lampiran II

80 3.5.3 Instrumen Penelitin Instrumen penelitian untuk variabel penggambaran kontur menggunakan surfer dengan menggunakan teknik tes dan dokumentasi. Untuk melengkapi variabel digunakan teknik wawancara dengan dosen pengampu mata kuliah. Kebenaran dan ketepatan data akan sangat tergantung pada baik atau tidaknya instrumen pengumpulan data. 3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian 3.6.1 Derajat Kesulitan (DK) UJI TARAF KESULITAN VARIABEL Yang dimaksud dengan taraf kesulitan tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul. Taraf kesulitan dinyatakan dalam indeks kesulitan (difficulty index) dan dicari dengan menggunakan rumus: Dengan ketentuan: P = taraf kesulitan B = skor subjek yang menjawab benar J P B J = banyaknya subjek yang ikut mengerjakan tes Contoh perhitungan taraf kesulitan item soal Pre-Test no 10 : B = 12 J = 68 Maka taraf kesulitannya, 12 P = 17,65% 68 Kemudian harga P dikonsultasikan ke table taraf kesulitan sebagai berikut:

81 Tabel 8 Klasifikasi Tingkat /Taraf Kesulitan Indeks Kesulitan Kriteria 0% - 20% Sangat Sulit 20% - 40% Sulit 40% - 60% Cukup Sulit 60% - 80% Mudah 80% - 100% Sangat Mudah Maka item soal Pre-Test no.10 termasuk dalam soal sangat sulit. Untuk perhitungan selanjutnya, dilakukan dengan cara tabelaris. 1.6.2 Daya Pembeda UJI DAYA PEMBEDA VARIABEL Yang dimaksud dengan daya pembeda yaitu kemampuan tes tersebut dalam memisahkan antara subjek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai. Langkah-langkah menguji daya pembeda sebagai berikut: 1. Mengurutkan data dari yang terbesar sampai yang terkecil. 2. Mengelompokan kelompok atas (J A )dan kelompok bawah (J B ) berdasarkan atas skor total yang diperoleh. Pengelompokan harus dua sama besar. Oleh karena itu penulis mengambil J A =27% dan J B =27%. Grondlund (Tedjo, 2007:202) 3. Menghitung skor kelompok atas (B A ) dan kelompok bawah (B B ). 4. Menghitung daya pembeda setiap butir tes dengan menggunakan Rumus: D B J A A B J B B Dengan ketentuan : D = daya pembeda butir soal B A = skor kelompok atas yang menjawab benar J A = banyaknya subjek kelompok atas B B = skor kelompok bawah yang menjawab benar

82 J B = banyaknya subjek kelompok bawah : Contoh perhitungan daya pembeda item soal Pre-Test no 10 : B A = 6 B B = 3 J A = 18 J B = 18 Maka daya pembedanya : 6 3 D 100 16,67 % 18 18 5. Kemudian harga D dikonsultasikan ke table klasifikasi daya pembeda sebagai berikut : Tabel 9 Klasifikasi Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Kriteria 0% - 20% Jelek 21% - 40% Cukup 41% - 70% Baik 71% - 100% Baik Sekali Maka item soal Pre-Test no 10 termasuk dalam klasifikasi soal jelek 6. Untuk perhitungan selanjutnya, dilakukan dengan cara tabelaris. 3.6.3 Daya Pembeda (Grondlund) Menurut Grondlund (Tedjo,2007 : 203) alat ukur prestasi belajar mengajar harus memiliki keampuhan (effectiveness), hal ini memiliki maksud bahwa... mempunyai daya untuk membedakan antara siswa yang pandai (upper group ialah mereka yang menguasai atau mastering bahan yang dipelajari) dari siswa yang lemah (lower group). Untuk menentukan daya pembeda butir soal digunakan rumus : D R A R B (T / 2) D R A = daya pembeda = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar R B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar,

83 T/2 = jumlah sampel dari setiap kelompok (27% dari jumlah seluruh responden (68 mahasiswa) )= 27% x 68 =18 Mahasiswa) Tabel 10 Klasifikasi Daya Pembeda : D D > 0 Kriteria Baik (Soal dapat dipakai) D 0 Grondlund (Tedjo, 2007 : 203) Dibatalkan atau soal diperbaiki dulu 3.7 Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi-informasi yang selanjutnya dianalisis sehingga dapat memperoleh jawaban terhadap permasalahan yang dikemukakan sebelumnya. Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini meliputi beberapa tahapan : 1. Tahap Persiapan Menganalisis topik materi Menyusun rancangan model pembelajaran penggambaran kontur menggunakan Digital Terrain Model (DTM). Mempersiapkan instrumen penelitian soal tes Menghubungi dosen yang bersangkutan untuk menentukan tanggal penelitian dan menginformasikan alur pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2. Tahap Pelaksanaan

84 Mengadakan test awal (Pre-Test) dengan alokasi waktu 100 menit yang dilaksanakan pada tanggal 27,28,30 April dan 1 Mei 2009 Pelaksanaan treatment pertama yang dilaksanakan pada tanggal 4,5,7,8,11,12,14 dan 15 Mei 2009. Pelaksanaan Post-Test dilakukan pada tanggal 18,19,22,25 Mei 2009 dengan alokasi waktu 100 menit Pelaksanaan treatment berikutnya yang dilaksanakan pada tanggal 26,28,29 Mei 2009 Pelaksanaan Post-Post-Test dilakukan pada tanggal 2 Juni 2009 Pelaksanaan dokumentasi Pelaksanaan wawancara 3. Tahap Akhir Mengumpulkan semua data yang diperoleh, baik kualitatif maupun kuantitatif Mengolah data hasil penelitian Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian Menarik kesimpulan Menyususn laporan 3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Teknik analisis data kemampuan menggunakan analisis prosentase. Data yang ada dihitung frekuensinya kemudian diprosentasekan. Rumus prosentase yang digunakan : f P 0 x100% Surakhmad, (1998 : 209) N

85 Keterangan : P = Prosentase fo = frekuensi jawaban N = jumlah soal Setelah data diproses, maka data tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria kemampuan : Surakhmad, (1998 : 209) Tabel 11 Klasifikasi Tingkat Kemampuan PAP Indeks Kriteria 0% < X<45 % 0 % -20% Tidak mampu = E 45%<X<55% 21 %-40% Kurang mampu = D 55% <X< 75 % 41%-60% Cukup mampu = C 75% < X < 85 % 61 %-80% Mampu = B > 85 % 81%-100% Sangat mampu = A 3.8.2 Paired sample t-test Paired sample t-test digunakan untuk: Membandingkan mean dari suatu sampel yang berpasangan (paired). Sampel berpasangan adalah sebuah kelompok sampel dengan subyek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Rumus paired sample t-test : Ketentuan: t Md 2 x d (Suharsimi Arikunto, 2006 :306) N( N 1) Md = mean dari perbesaan tes 1 dengan tes 2 (tes 2 tes 1) xd = deviasi masing-masing subjek (d - Md)

86 x 2 d = jumlah kuadrat deviasi N = subjek pada sample d.b. = ditentukan dengan N-1 Untuk menginterpretasi tingkat signifikansi, t hitung dibandingkan terhadap t tabel. Bandingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel, apabila : 1. t-hitung > t-tabel Berbeda secara signifikan. 2. t-hitung < t-tabel Tidak berbeda secara signifikan. Sebagai pembanding uji t-test paired sample, yaitu digunakan perhitungan dengan menggunakan Excel Tabel 12 Contoh perhitungan pada hasil Pre-Test dan Post-Test: No Responden Pre-Test Post-Test Gain (d) (Post-Test - Pre-Test) 1 Res 1 30 39 9 2 Res 2 28 36 8 3 Res 3 37 38 1 4 Res 4 31 42 11 5 Res 5 25 31 6 6 Res 6 24 37 13 7 Res 7 19 30 11 8 Res 8 26 33 7 9 Res 9 31 34 3 10 Res 10 22 31 9 Jumlah 273 351 Rata-rata 27,3 35,1 78 d 78 M d = 7, 8 N 10 2 2 2 ( d) x d d N = (9 2 + 8 2 + 1 2 + 11 2 + 6 2 + 13 2 + 11 2 + 7 2 + 3 2 + 9 2 78 2 ) - 10 = 123,6

87 Tes signifikansi untuk Pre-Test dan Post-Test : Md 7,8 t = = 6,656 (dikonsultasikan dengan tabel nilai t) 2 x d 123,6 N( N 1) 10(10 1) d.b. = N 1 = 10 1 = 9 dengan t 0.05 harga t tabel = 2,262 kesimpulan: karena t hitung > t tabel maka perbedaan antara hasil Pre-Test dengan Post-Test berbeda secara signifikan, dengan demikian hipotesis diterima. Untuk melihat kriteria keberhasilan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah : 1. Prestasi kemampuan mahasiswa yang paling rendah berubah dari tingkat penguasaan 25% (dokumentasi empirik) menjadi 45% (PAP). 2. Prestasi (pemahaman dan keterampilan) mahasiswa yang paling tinggi berubah dari tingkat penguasaan 80% (dokumentasi empirik) menjadi 90%(PAP). 3. Jumlah mahasiswa yang remedial < 15% (dokumentasi empirik) dari populasinya dengan tingkat penguasaan antara 45%-55%. 4. PAP dapat diimplementasikan pada hasil belajar mahasiswa.