BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu peranan manajemen operasi bagi suatu perusahaan adalah membantu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing,

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. pangsa pasar dunia tekstil dan penggunaan mesin-mesin atau alat-alat industri

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil, pasti. membutuhkan manajemen operasi. Teknik manajemen operasi diterapkan di

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem manajemen harus

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia pada tahun 1998 membuat

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama pada

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

Bab I. Pendahuluan. Dalam era globalisasi, pesaingan perusahaan sejenis sangatlah ketat

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Barry Render dan Jay Heizer (Render& Heizer, 2001) mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode

BAB I PENDAHULUAN. dan kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini bisa terjadi karena adanya niat serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian di dunia telah memasuki era globalisasi. Semua

BAB 1 PENDAHULUAN. pengertian manajemen sendiri menurut George R. Terry ( 2003) adalah:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. diwarnai dengan revolusi di segala bidang, yang membuat faktor-faktor produksi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Walaupun perekonomian Indonesia pada saat ini masih belum pulih, akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif, perusahaan dituntut agar tetap mampu mempertahankan eksistensinya

BAB I PENDAHULUAN. (Herawati,2008). Sedangkan output yang dihasilkan pada kegiatan operasi

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada cepatnya perubahan selera konsumen terhadap suatu produk. Oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara Indonesia dalam rangka memasuki era pembangunan jangka

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. baik itu perusahaan penghasil barang maupun perusahaan penghasil jasa.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 05

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Dalam perkembangan ekonomi saat ini usaha tumbuh dengan pesat di

Prosiding Manajemen ISSN:

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (Studi Kasus pada Kantor Pos Mpc Bandung)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB I PENDAHULUAN. mengkoordinasikan penggunaan sumber daya sumber daya yang berupa. sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya dana serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mengingat akan terus berkembangnya kebutuhan hidup dan berkomunikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

SKRIPSI. Hak Cipta milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang di segala bidang, hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan berupaya guna memenangkan persaingan yang ada di

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Daya saing dalam era globalisasi pada perusahaan dan industri yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industri menjadi semakin ketat, terutama sejak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi yang semakin meningkat sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. pengimplementasian Manajemen Operasi yang tepat guna dan terencana serta

BAB I PENDAHULUAN. baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan industri. Pada

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

BAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan produktifitas dengan tetap menjaga kualitas dari produk yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan makanan ringan baik skala kecil, menengah, maupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode. Penelitian. kasus. kasus. kasus

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengkoordinasi penggunaan sumber daya yang berupa sumber daya manusia,

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih baik, karena dalam era perdagangan tanpa batas tersebut mengakibatkan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat tercapai. Untuk itu pencapaian tujuan ini perlu ditunjang oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan adanya peningkatan perkembangan industri dan perubahan secara

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha masyarakat banyak mengalami kesulitan, tidak sedikit diantaranya kegiatan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap perusahaan untuk dapat bersaing dalam dunia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ABSTRAKSI. i Universitas Kristen Maranatha

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal,

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, baik industri dalam skala besar dan menengah, maupun dalam skala

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba yang maksimal dengan modal yang tersedia. Dengan demikian perusahaan akan mencari cara-cara yang terbaik untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan tersebut adalah kegiatan produksi atau operasi, dimana produksi harus dikelola dengan pola manajemen yang tepat dan akurat agar menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Pada dasarnya manajemen operasi sudah lama dikenal, yaitu setelah manusia menghasilkan barang dan jasa. Walaupun sudah lama terdapat, tetapi kenyataannya baru mulai diperhatikan sekitar dua abad yang lalu (Assauri, 2004:3). Pengkajian yang dilakukan adalah dalam rangka mencari usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Tetapi, setelah peradaban manusia membaik, maka peranan kualitas dalam proses produksi menjadi sangat diperhatikan. Oleh karena itu faktor kualitas menjadi salah satu faktor utama yang akan menentukan apakah konsumen akan membeli suatu produk di pasar. Menurut Roger G. Schroeder (Roger G. Schroeder 2000:130), kualitas merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam manajemen operasi di samping faktor-faktor biaya (cost), fleksibilitas (flexibility), dan pengiriman (delivery). Karena kualitas memegang peranan yang sangat penting maka diperlukan suatu kegiatan pengendalian kualitas 1

produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Pengendalian kualitas merupakan suatu cara untuk menjamin kualitas produk yang relevan dengan spesifikasi produk yang dapat diterima konsumen. Pengendalian kualitas bertujuan untuk menyempurnakan proses produksi sehingga kesalahan-kesalahan dapat ditanggulangi dan akan memberikan kualitas yang sesuai dengan permintaan konsumen. Selain itu pengendalian kualitas juga dapat mengurangi pemborosan pemakaian sumber-sumber daya seperti manusia (man), bahan baku (material), mesin (machine), uang (money), dan metode (method), sehingga perusahaan dapat menggunakan sumber-sumber daya yang dimiliki tersebut dengan efisien. PT X merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam usaha pembuatan kain sarung jadi. Sejak awal berdirinya, PT X yang berlokasi di Jalan Aksan 5A, Bandung dalam proses produksinya sering terjadi ketidaksesuaian atau kesalahan. Cacat pada produk yang sering terjadi pada PT X (seperti salah warna, bolong, salah corak, sobek, kotor, dan sebagainya) akan menghambat proses produksi yang mengakibatkan sumber daya seperti biaya, tenaga, dan lainnya menjadi terbuang sia-sia (tidak efisien). Hasil produksi dikategorikan cacat apabila spesifikasi standar yang ditetapkan perusahaan berbeda dengan kenyataannya. Hal ini mengakibatkan efisiensi perusahaan menjadi rendah karena harus diadakan perbaikan kembali yang akan meningkatkan biaya operasional perusahaan dimana perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan bagi karyawan yang lembur untuk perbaikan kembali. 2

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa pengendalian kualitas sangat penting dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Untuk itu, penulis tertarik melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS DALAM MEMINIMUMKAN JUMLAH PRODUK CACAT DI PT X, BANDUNG. I.2 Identifikasi Masalah PT X bergerak dalam bidang pembuatan kain sarung melalui dua tahap produksi, yaitu proses weaving dan finishing. Umumnya, kegagalan terbesar biasa terjadi pada proses weaving, maka penulis akan memfokuskan penelitian dilakukan pada bagian weaving saja. Data yang telah dikumpulkan oleh penulis adalah data produksi cacat weaving selama bulan Juni, Juli, dan Agustus 2005. Berdasarkan penelitian awal, penulis dapat mengetahui besarnya persentase produk cacat yang terjadi mulai bulan Juni, Juli, dan Agustus 2005 seperti pada tabel sebagai berikut: Tabel 1.1 Data produk cacat pada PT X bulan Juni, Juli, dan Agustus 2005 Bulan Jumlah cacat Total produksi % cacat (unit) (unit) Juni 181 3785 4.78 Juli 543 15052 3.61 Agustus 553 14924 3.70 Sumber: Bagian produksi PT. X 3

Standar cacat yang diberlakukan oleh perusahaan adalah sebesar 3% pada setiap proses produksinya. Sedangkan setelah diteliti berdasarkan data produksi 3 bulan terakhir tampak bahwa kecacatan pada pertengahan bulan Juni, Juli, dan Agustus 2005 berturutturut pada jenis kain sarung tertentu adalah melebihi 3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat kecacatan pada PT X pada jenis sarung tertentu telah melebihi standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, identifikasi masalah yang diteliti oleh penulis adalah: 1. Bagaimana proses pengendalian kualitas yang diterapkan PT X? 2. Jenis kegagalan apa yang sering terjadi? 3. Faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan produk? 4. Bagaimana pengendalian kualitas yang sesuai diterapkan oleh PT X? Untuk membatasi penelitian, permasalahan dibatasi pada bagian-bagian tertentu dalam proses produksi, sebagai berikut: 1. Proses produksi pada PT X terdiri atas kegiatan tenun (weaving) dan penyelesaian akhir (finishing). Penulis membatasi penelitian hanya pada bagian weaving, sebab bagian tersebut memiliki presentase kegagalan yang besar dan bermasalah karena melebihi standar yang ditetapkan oleh perusahaan. 2. Jenis sarung yang diproduksi terdiri atas berbagai macam jenis kain, contohnya adalah; cotton, PC, TC, Staffle, dan sebagainya. Penulis membatasi penelitian hanya pada kain yang memiliki presentase kegagalan yang melebihi batas standar, yaitu jenis Tc klir. 3. Periode penelitian hanya menggunakan data dari bulan tertentu tahun 2005. 4

I.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan studi jenjang stratum satu pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai: 1. Proses pengendalian kualitas yang ditetapkan oleh PT X 2. Jenis kecacatan produk yang sering terjadi 3. Faktor-faktor penyebab terjadinya kegagalan produk 4. Pengendalian kualitas yang sesuai untuk diterapkan pada PT X I.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna: 1. Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat membuka wawasan, memberikan masukan, dan menambah pengetahuan mengenai manajemen operasi khususnya mengenai pengendalian kualitas dalam perusahaan. 2. Bagi perusahaan, diharapkan perusahaan dapat memperoleh masukan yang berguna untuk merumuskan kebijakan pengendalian kualitas, sehingga dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam perusahaan. 3. Bagi pihak lain, diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan mengenai pengendalian kualitas dan menjadi bahan pembanding dalam melakukan penelitian sejenis. 5

I.5 Kerangka Pemikiran Hal-hal yang berkaitan dengan proses produksi yang dilakukan pada PT X berkaitan erat dengan penjabaran ilmu manajemen operasi, yaitu manajemen kualitas. Maka penjabaran atas pengertian-pengertian yang mendasari ilmu tersebut akan dibahas satu persatu. Menurut Barry Render dan Jay Heizer pengertian manajemen operasi dalam buku Prinsip-prinsip Manajemen Operasi (Barry Render, Jay Heizer 2004:4) adalah: Operations management is activities that relate to the creation of goods and services through the transformation of inputs to outputs Pengertian tersebut mengandung arti bahwa manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan menjadi keluaran. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen operasi erat kaitannya dengan proses manufaktur produksi akan barang maupun jasa. Sedangkan kualitas sendiri memiliki banyak definisi yang berbeda, dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Menurut Vincent Gaspersz dalam bukunya Total Quality Management (Vincent Gaspersz 2001:4) pengertian kualitas secara konvensional: kualitas adalah penggambaran karakteristik langsung dari suatu produk seperti: performansi (performance), keandalan (reliability), mudah dalam penggunaan (ease of use), estetika (esthetics), dan sebagainya. Sedangkan pengertian kualitas secara strategik: kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of costumers). Penulis memilih topik mengenai pengendalian kualitas atas barang cacat, maka pengertian mengenai pengendalian kualitas juga perlu diperhatikan. Menurut Dale H. 6

Basterfield mengenai pengertian pengendalian kualitas dalam buku Quality Control (Besterfield, 1994:2) adalah: Quality control is the use of techniques and activities to achieve, sustain, and improve the quality or product or service Dari pernyataan tersebut dapat didefinisikan pengendalian kualitas adalah penggunaan teknik-teknik dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai, mempertahankan, dan meningkatkan kualitas dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam kegiatan pengendalian kualitas diperlukan analisis-analisis statistika untuk mengetahui apakah kualitas dari produk yang dihasilkan masih dalam batas-batas yang terkendali atau tidak. Oleh karena itu diperlukan pengendalian kualitas secara statistika (SQC) yaitu suatu aktivitas pengendalian kualitas terhadap bahan baku, proses produksi serta produk jadi dimana penetapan batas-batas penyimpangan standar ditentukan berdasarkan konsep-konsep statistika. Sistem pengendalian kualitas yang diharapkan oleh perusahaan adalah suatu sistem yang dapat mempertahankan kualitas produk yang konsisten serta berkesinambungan. Dalam hal ini penulis akan menggunakan alat bantu untuk mengolah data dan menganalisanya untuk memecahkan masalah yang terjadi pada PT X. Alat bantu yang akan dipakai salah satunya adalah peta kendali (control chart). Pengertian peta kendali menurut Dale H. Besterfield (Besterfield, 1994:29) pada bukunya yang berjudul Quality Control adalah: Control chart are an outstanding technique for problem solving and the resulting quality improvement 7

Pengertian tersebut berarti bahwa peta kendali adalah teknik yang digunakan dalam pemecahan masalah dan menghasilkan peningkatan kualitas. Jenis-jenis peta kendali dibagi atas : 1. Peta kendali variabel (Besterfield, 1994:107), yaitu alat bantu yang digunakan untuk karakter produk yang dapat diukur seperti berat, volume, diameter dan lainlain. Peta kendali variabel terdiri atas: Peta x dan peta R. 2. Peta kendali atribut (Besterfield, 1994:239), yaitu alat bantu yang bekenaan dengan persentase produk yang ditolak, baik atau tidak, cacat atau diterima, yang terdiri atas: - Peta p (untuk produk rusak) - Peta np (untuk jumlah produk rusak) - Peta c (untuk produk cacat) - Peta u (untuk produk cacat / unit) Berdasarkan karakteristik produk yang diteliti dimana kualitas produk yang ditemukan sulit diukur (atribut) maka peta kendali yang digunakan adalah peta kendali produk yang dianggap rusak (peta p). Alat bantu yang kedua adalah diagram pareto dimana diagram ini memberikan gambaran tetang pengaruh faktor-faktor terhadap persoalan secara proporsional. Dalam analisis pareto data dikumpulkan dari berbagai macam kegagalan produk yang dihasilkan. Kemudian data tersebut ditabulasikan dalam rangka mengidentifikasi jenis kegagalan yang paling sering muncul, sehingga dapat diketahui masalah yang paling penting. 8

Untuk mempermudah menemukan faktor penyebab penyimpangan dapat digunakan alat bantu yang ketiga yaitu diagram sebab akibat (fishbone chart) yang berbentuk seperti tulang ikan. Dalam pembuatan diagram ini ada lima faktor utama yang perlu diperhatikan yaitu manusia, metode, mesin, material, dan lingkungan, kemudian dari faktor-faktor utama tersebut dicari dan dicatat semua kemungkinan penyebab terjadinya penyimpangan. Setelah diketahui maka perusahaan dapat mengambil tindakan perbaikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Bagan Kerangka Pemikiran berikut ini : 9

Gambar 1.1 Bagan kerangka pemikiran kualitas standar kualitas pengendalian kualitas bahan baku proses produk jadi SQC Peta kendali Variabel atribut X-bar chart R-chart p-chart np-chart u-chart c-chart Peta p Tidak menyimpang penyimpangan Sesuai standar tidak sesuai standar Produk baik pareto diagram Fish bone chart Perbaikan kualitas Kepuasan konsumen Sumber: Analisis penulis 10

Pada penelitian ini penulis akan meneliti mengenai pengendalian kualitas dalam perusahaan, yaitu performasi aktual perusahaan, menganalisisnya dan kemudian memberikan saran-saran untuk perbaikan pengendalian kualitas dalam perusahaan. I.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif analisis. Adapun pengertian dari metode deskriptif itu sendiri menurut Dr. Sugiyono dalam buku Metode Penelitian (Sugiyono 1999:11) adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Dalam hal ini penelitian berfokus pada pemecahan masalah aktual dengan berusaha mengumpulkan, menyajikan serta menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas obyek yang diteliti untuk kemudian ditarik kesimpulan serta diajukan saran yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah : 1. Penelitian Lapangan (field research) yang meliputi: Pengamatan (observation) Yaitu melakukan pengamatan secara langsung atas kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan, khususnya kegiatan pengendalian kualitas. 11

Wawancara (interview) Yaitu kegiatan mengumpulkan informasi dari pimpinan maupun karyawan perusahaan yang memiliki wewenang untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. 2. Penelitian Kepustakaan (library research) Dilakukan dengan cara mempelajari dan membaca buku, diktat, dan majalah yang berhubungan dengan masalah yang diteliti yang ditujukan sebagai dasar pelaksanaan penyusunan tugas akhir. Adapun cara pengumpulan data penulis mengambil data bulanan selama 3 bulan pada tahun 2005. Teknik yang digunakan adalah teknik sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari suatu populasi. Sedangkan dalam menguji kecukupan data, digunakan rumus: 2 ( Z) ( p)(1 p) ( α) N' = 2 dimana: N' p α = jumlah sampel yang harus dikumpulkan = jumlah produk cacat dibagi jumlah observasi = tingkat kesalahan Data dianggap cukup jika N N' Pengambilan data dilakukan atas dasar sampling karena membutuhkan biaya yang jauh lebih sedikit, memerlukan waktu yang lebih cepat, tenaga yang tidak terlalu banyak, dan dapat menghasilkan cakupan data yang lebih luas serta terperinci (J.Supranto, 2000:22). 12

I.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Perusahaan yang menjadi tempat penelitian adalah PT X yang terletak di Jl. Aksan no.5, Bandung. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan dari bulan September sampai Desember 2005. I.8 Sistematika Pembahasan Dalam sistematika pembahasan ini, penulis akan memberikan gambaran secara garis besar dari keseluruhan isi skripsi yang terbagi dalam 5 bab: 1. PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas mengenai pentingnya kegiatan pengendalian kualitas sehingga dapat berdampak pada berkurangnya produk cacat yang dihasilkan oleh perusahaan. 2. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi penjelasan teori yang mendukung dan digunakan dalam menganalisis permasalahan yang ada. 3. OBYEK PENELITIAN Pada bab yang ketiga akan dijelaskan mengenai uraian singkat atau gambaran-gambaran umum mengenai perusahaan yang diteliti. 4. ANALISIS PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang analisis pembahasan mengenai masalah pengendalian kualitas, penyebab terjadinya produk cacat dalam perusahaan tersebut serta upaya untuk mengurangi jumlah kecacatan produk tersebut. 13

5. KESIMPULAN DAN SARAN Bab yang terakhir ini mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran bagi perusahaan agar dapat menekan produk cacat agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 14