KAJI EKSPERIMENT PERFORMA TURBIN PELTON TYPE FM 32

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB II LANDASAN TEORI

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan +

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

RANCANG BANGUN MODEL TURBIN PELTON MINI SEBAGAI MEDIA SIMULASI/PRAKTIKUM MATA KULIAH KONVERSI ENERGI DAN MEKANIKA FLUIDA

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous

BAB I PENDAHULUAN. energi tanpa mengeluarkan biaya yang relatif banyak dibanding dengan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat

ANALISIS PENGUJIAN SIMULATOR TURBIN AIR SKALA MIKRO

PENGARUH JARAK SEMPROT NOZZLE TERHADAP PUTARAN POROS TURBIN DAN DAYA LISTRIK YANGDIHASILKAN PADA PROTOTYPE TURBIN PELTON

Pengaruh Variasi Tebal Sudu Terhadap Kinerja Kincir Air Tipe Sudu Datar

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 MSUDUT SUDU JALAN 45º DENGAN VARIABEL PERUBAHANDEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU PENGARAH

PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

UJI PERFORMANSI TURBIN PELTON DENGAN 26 SUDU PADA HEAD 9,41 METER DAN ANALISA PERBANDINGAN MENGGUNAKAN VARIASI BENTUK SUDU

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

UJI PERFORMANSI TURBIN PELTON DENGAN 24 SUDU PADA HEAD 5,21 METER DAN ANALISA PERBANDINGAN MENGGUNAKAN VARIASI BENTUK SUDU

Panduan Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2012

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Makalah Pembangkit listrik tenaga air

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12

LAPORAN TUGAS AKHIR MODIFIKASI RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DENGAN MENGGUNAKAN TURBIN PELTON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUJIAN PRESTASI KINCIR AIR TIPE OVERSHOT DI IRIGASI KAMPUS UNIVERSITAS RIAU DENGAN PENSTOCK BERVARIASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN PENGUJIAN BENTUK SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN

KAJIAN EKSPERIMENTAL TURBIN TURGO DENGAN VARIASI SUDUT NOSEL

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR KAJIAN EKSPERIMENTAL KINERJA BLOWER ANGIN SENTRIFUGAL YANG DIGUNAKAN SEBAGAI TURBIN AIR

PENGARUH VARIASI DIAMETER NOSEL TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN AIR

LAMPIRAN. Panduan Manual. Alat Peraga PLTMH Dengan Turbin Pelton. 1. Bagian Bagian Alat. Gambar 1.1 Bagian Alat. Keterangan gambar:

RANCANG BANGUN TURBIN PELTON UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO DENGAN VARIASI BENTUK SUDU

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur *

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono

UNJUK KERJA TURBIN AIR TIPE CROSS FLOW DENGAN VARIASI DEBIT AIR DAN SUDUT SERANG NOSEL

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN AIR HASIL MODIFIKASI POMPA SENTRIFUGAL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH VARIASI UKURAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI KINCIR AIR SUDU DATAR

ANALISA PENGARUH SUDUT KELUAR SUDU TERHADAP PUTARAN TURBIN PELTON ABSTRAK

I. PENDAHULUAN Saat ini Negara berkembang di dunia, khususnya Indonesia telah membuat turbin air jenis mini dan mikro hydro yang merupakan salah satu

PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO (PLTMh) DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN SUNGAI LATUPPA

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

PERFORMANSI POMPA AIR DAB TYPE DB-125B YANG DIFUNGSIKAN SEBAGAI TURBIN AIR

PENGARUH VARIASI BENTUK SUDU TERHADAP KINERJA TURBIN AIR KINETIK (Sebagai Alternatif Pembangkit Listrik Daerah Pedesaan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

keuntungan dan kelebihan. Pemanfaatan energi tenaga air atau hydropower di Indonesia juga sangat minim [1]. digunakan adalah plat besi dan sekat sekat

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-satu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

PENGARUH UKURAN DIAMETER NOZZLE 7 DAN 9 mm TERHADAP PUTARAN SUDU DAN DAYA LISTRIK PADA TURBIN PELTON. Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o

SESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi

2. TINJAUAN LITERATUR

ANALISIS UNJUK KERJA TURBIN AIR KAPASITAS 81,1 MW UNIT 1 PADA BEBAN NORMAL DAN BEBAN PUNCAK DI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

PROTOTYPE TURBIN PELTON SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF MIKROHIDRO DI LAMPUNG

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER

Rancang Bangun Model Turbin Crossflow sebagai Penggerak Mula Generator Listrik Memanfaatkan Potensi Pikohidro

BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka

PEMBANGKIT LISTRIK METODE PUMP AS TURBINES (PATs)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISASI DAYA TURBIN PELTON MIKRO DENGAN VARIASI BENTUK SUDU

PENGARUH VARIASI JUMLAH SUDU TERHADAP DAYA LISTRIK YANG DIHASILKAN PADA PROTOTYPE TURBIN PELTON

DRAFT PATENT LINTASAN RANTAI BERBENTUK SEGITIGA PYTHAGORAS PADA ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR

UJI EKSPERIMENTAL TURBIN KAPLAN DENGAN 5 RUNNER BLADE DAN ANALISA PERBANDINGAN VARIASI SUDUT GUIDE VANE

DESAIN DAN ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO

Gambar 1.1. Proses kerja dalam PLTU

JURNAL ANALISA PENGARUH SUDUT PENGARAH ALIRAN DAN DEBIT ALIRAN TERHADAP KINERJA TURBIN KINETIK TIPE POROS VERTIKAL

SIMULASI PERANCANGAN TURBIN PROPELLER SUMBU VERTIKAL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

Publikasi Online MahsiswaTeknikMesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

UNJUK KERJA POMPA AIR SHIMIZU TYPE PS-128 BIT YANG DIFUNGSIKAN SEBAGAI TURBIN AIR

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

KARAKTERISTIK TURBIN KAPLAN PADA SUB UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KEDUNGOMBO

PENGARUH JUMLAH DAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP PUTARAN DAN DAYA PADA TURBIN PELTON SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Potensi air sebagai sumber energi terutama digunakan sebagai penyediaan energi

BAB II DASAR TEORI. E p = Energi potensial (joule) m =Massa benda (kg) g = Percepatan gravitasi (m/s 2 ) h = Ketinggian benda (m)

KAJI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN PEMBANGKIT LISTRIK TIPE SAVONIUS JENIS SPLIT S DENGAN SISTEM MAGNETIC LEVITATION SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

SISTEM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL SAVONIUS DENGAN BLADE TIPE L

Rancang Bangun Pemodelan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Menggunakan Kincir Overshot Wheel

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN TUGAS AKHIR. Pembuatan dan Pengujian Turbin Pelton Diameter 20cm pada Sistem Simulator Sirkulasi Air

PENGARUH VARIASI JUMLAH NOZZLE TERHADAP DAYA LISTRIK YANG DIHASILKAN PADA PROTOTYPE TURBIN PELTON

BAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO. 2.2 Klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Hidro

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI DIAMETER NOZZEL DAN JUMLAH SUDU TERHADAP DAYA DAN EFFISIENSI PADA PROTOTYPE TURBIN PELTON DI LAB.

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan Hidro

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini dalam menunjang kemajuan masyarakat. Mudah

Transkripsi:

KAJI EKSPERIMENT PERFORMA TURBIN PELTON TYPE FM 32 Sahran Fauji, Suryadimal, M.T 1), Burmawi, M.Si 2) Program Studi Teknik Mesin-Fakultas Teknologi Industri-Universitas Bung Hatta Jl. Gajah Mada No.19 Olo Nanggalo Padang 25143 Telp. 0751-7054257 Fax. 0751-7051341 Email : fj_ozie@yahoo.co.id Suryadimal2004@yahoo.com Burmawi_koto@yahoo.com ABSTRAK Turbin Pelton adalah turbin reaksi di mana pancaran air menumbuk roda yang terdapat sejumlah mangkok atau sudu - sudu. Pancaran air keluar dari nozzle dengan valve untuk mengatur aliran air. Nozzel turbin berada searah dengan piringan ranner. Air yang memutar sudu akan diteruskan menuju transmisi. Dari transmisi kemudian diteruskan menuju alternator DC. Dari alternator DC inilah akan dihasilkan energi listrik. Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk menentukan performansi pada alat peraga turbin pelton type FM 32 modifikasi. Dari hasil percobaan yang di dapat, pada putaran pertama 3150 rpm dan debit 0,00038 mengalami kenaikan pada putaran kedua 3299 rpm dan debit 0,00042, pada putaran ketiga 3275 rpm dan debit 0,00032 mengalami penurunan. Jika debit aliran menggunakan watermeter semakin meningkat, maka putaran rata rata turbin mengalami peningkatan. Dan jika debit aliran semakin menurun, maka putaran rata rata turbin mengalami penurunan.!.pendahuluan Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya (Resources) penghasil listrik adalah memiliki kapasitas aliran dan ketinggian tertentu dan instalasi. Semakin besar kapasitas aliran maupun ketinggian dari instalasi maka semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Biasanya pembangkit listrik tenaga air yang dibangun berdasarkan kenyataan bahwa adanya air yang mengalir di suatu daerah dengan kapasitas dan ketinggian yang memadai. Istilah kapasitas mengacu kepada jumlah volume aliran air persatuan waktu (Flow Capacity), sedangkan beda ketinggian daerah aliran sampai ke instalasi dikenal dengan istilah heed. Air maupun energi air dapat di manfaatkan sebagai penggerak mula yang ekonomis pada suatu pembangkit listrik. Pembangkit listrik jenis ini dapat digolongkan atas: Hidro electrik power (PLTA),Thermal power (PLTU),Atomic power (PLTN) PLTU dan PLTN memanfaatkan tenaga uap air untuk menggerakkan mesin penggerak mula suatu pembangkit, sedangkan PLTA memanfaatkan energi potensial atau energi kinetik air.

Untuk merubah energi potensial maupun kinetik air dibutuhkan peralatan misalnya turbin Pelton.Energi Potensial air dipengaruhi oleh ketinggiannya, sedangkan energi kinetik dipengaruhi oleh kecepatan air tersebut. Turbin Pelton merupakan turbin impuls, yaitu turbin yang digerakkan oleh energi kinetik air. Semprotan (jet) air yang berkecepatan tinggi mengenai buket runner dan setelah menggerakkan runner air keluar pada kecepatan rendah, yang berarti sebagian energinya tidak diserap oleh runner. Tekanan air masuk dan keluar sudu adalah tekanan atmosfir. Turbin pelton adalah merupakan contoh terbaik dari turbin impuls. Turbin tersebut dioperasikan oleh satu atau lebih jet (nozzle) air yang masuk ke center bucket pada sekeliling parameter dari runner. Tenaga berasal dari gaya air dari tekanan tinggi yang menumbuk buckets sehingga dinamai impuls turbin. Turbin type FM 32 di beli pada tahun 2005 sampai pada tahun 2013 tidak pernah digunakan dalam praktikum.sehingga turbin mengalami kerusakan pada komponen dan tidak dapat di fungsikan kembali.dari kendala tersebut maka dilakukan perbaikan pada turbin pelton type FM 32 dan modifikasi sehingga mendapatkan performansi turbin. I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Sistem Pembangkit Pembangkitan listrik tenaga air adalah suatu bentuk perubahan energi dari air dengan ketinggian dan debit tertentu (energi potensial menjadi energi mekanik) dengan bantuan turbin. Dengan bantuan turbin air dan generator daya yang di hasilkan adalah suatu persentase hasil perkalian tinggi terjun air dan debit air. Oleh karena itu keberhasilan dalam perencanaan sistim pembangkitan listrik tenaga air tergantung dari debit dan tinggi jatuhnya potensi air sebagai pembangkit secara produktif. Sebagai perbandingan dengan memanfaatkan potensi yang ada maka sebuah sungai pada umumnya kemiringan di hulu sungai lebih curam dan memiliki tinggi terjun yang besar, sedangkan di hilir sungai tinggi terjun rendah dan memiliki debit yang besar. Adapun faktor yang menentukan ukuran, dimensi dan peralatan mesin adalah debit air. Sedangkan untuk tinggi terjun air tinggi dan debit kecil memerlukan peralatan, permesinan dan dimensi yang kecil pula, dan untuk tinggi terjun air yang rendah dan debit besar memerlukan peralatan, permesinan dan dimensi yang besar. Maka dari itu bagian hulu sungai merupakan lokasi yang efektif dan ekonomis dibandingkan hilir sungai. 2.2 Komponen Komponen utama pengujian turbin pelton type FM 32 Kompresor 1) Sudu Turbin 2) Nozzel 3) Rumah Turbin 4) Poros Penghubung 5) Generator 6) Pompa

II. Metodologi Penelitian 2.1 Diagram Alir Penelitian tersebut di bagi menjadi tiga bagian yaitu : Prosedur Pengujian 1.Pemeriksaan keadaan turbin 2.Hidupkan motor listrik 3.Buka katup 4.Buka katup nozzel 5.Catat pressure guage A 6.Catat pressure guage B 7.Catat arus(ampere meter) 8.Catat tegangan(volt meter) 9.Catat putaran poros turbin 10.Catat putaran poros generator mini arus searah (DC) 11.Hidupkan lampu yang dibutuhkan 12.Ulangi prosedur percobaan no.4 hingga 11 13.Ulangi prosedur percobaan no.3 hingga 11 Catatan : Jika Ampere Meter dan Volt Meter tidak berfungsi dengan maksimal gunakan Multimeter. 3.1 Diagram Alir Penelitian 2.2 Data Alat Ukur Alat yang digunakan dalam pengujian yaitu : a) Ampere Meter Arus Searah b) Pressure Gauge c) Ampermeter d) Water Meter PDAM e) Stopwatch f) Slang Fleksibel g) Multi Meter 2.3 Pengolahan Data Setelah menentukan peralatan yang di butuhkan dalam eksperiment perancangan alat uji turbin pelton type FM 32 yang telah di tentukan,maka dilanjutkan ke tahap perencanaan,perencanaan 3.4 Waktu Dan Tempat Penlitian Waktu : Bulan Mai Juli 2014 Tempat : Penelitian dilakukan pada laboratoruim Prestasi Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Kampus III Universitas Bung Hatta.

= 1,030.(2.3,14.3150)/60 III. Analisa data. = 1,030.19782/60 4.1 Tabel Percobaan 4.3 Pengolahan Data Turbin 4.2.1 Debit Aliran Air 0,00038 m3/s Bukaan Katup 1 Nozzel 1 Efisiensi = 339,59 Energi Air = (1,4-0,7).0,05m.9,81m/s² = 0,343 Nm Momen Puntir = (1,4 + 0,7).0,05m.9,81m/s² =1,030Nm Putaran Poros Rata Rata (N) = 99,005% 4.2.2 Debit Aliran Air 0,00042 m3/24s Bukaan Katup 1 Nozzel 1/4 Energi Air = (1,9-0,8).0,05m.9,81m/s² = 0,539 Nm Momen Puntir = (1,9 + 0,8).0,05m.9,81m/s² = 1,324 Nm Putaran Poros Rata Rata (N) N = 3150 rpm Daya Poros

N = 3299,75 rpm Daya Poros = 1,324.(2.3,14.3299,75)/60 = 457,27 Efisiensi N = 3275 rpm Daya Poros = 1,324.(2.3,14.3275)/60 = 453,854 Efisiensi = 84,836% 4.2.3 Debit Aliran Air 0,00032 m3/s Bukaan Katup 1 Nozzel 1/2 Energi Air = (1,7-1).0,05m.9,81m/s² = 0,343 Nm Momen Puntir = (1,7 + 1).0,05m.9,81m/s² = 1,324 Nm Putaran Poros Rata Rata (N) = 132,316% 4.2.4 Debit Aliran Air 0,00018 m3/s Bukaan Katup 1 Nozzel 3/4 Energi Air = (1 0,4).0,05m.9,81m/s² = 0,294 Nm Momen Puntir = (1 + 0,4).0,05m.9,81m/s² = 0,686 Nm

(N) Putaran Poros Rata Rata = (1,8+ 1,2).0,05m.9,81m/s² = 1,471 Nm Putaran Poros Rata Rata (N) N = 2937,25 rpm Daya Poros = 0,686.(2.3,14.2937,25)/60 N = 2651,5 rpm = 210,898 Daya Poros Efisiensi = 1,471.(2.3,14.2651,5)/60 = 408,237 Efisiensi = 71,734% 4.2.5 Debit Aliran Air 0,00033 m3/s Bukaan Katup 1/2 Nozzel 1 Energi Air = 138,856% = (1,8 1,2).0,05m.9,81m/s² 4.2.6 Debit Aliran Air 0,00034 m3/s Bukaan Katup 1/2 Nozzel 1/4 = 0,294 Nm Energi Air Momen Puntir

= (1,4 0,8).0,05m.9,81m/s² = 0,294 m/s² Momen Puntir 4.2.7 Debit Aliran Air 0,00025 m3/s Bukaan Katup 1/2 Nozzel 1/2 Energi Air = (1,4+ 0,8).0,05m.9,81m/s² = 1,079 Nm = (1,4 0,8).0,05m.9,81m/s² = 0,294 Nm (N) Putaran Poros Rata Rata Momen Puntir = (1,4+ 0,8).0,05m.9,81m/s² = 1,079 Nm Putaran Poros Rata Rata (N) N = 2837 rpm Daya Poros = 1,079.(2.3,14.2837)/60 = 320,397 Efisiensi = 108,978% N = 2932,5 rpm Daya Poros = 1,079.(2.3,14.2932,5)/60 = 331,182 Efisiensi

= 112,646% 4.2.8 Debit Aliran Air 0,000171 m3/s Bukaan Katup 1/2 Nozzel 3/4 Energi Air = (1 0,4).0,05m.9,81m/s² = 0,196 Nm Momen Puntir = 104,459% 4.3 Pengolahan Data Dinamo DC 12 Volt 4.3.1 Debit Aliran Air 0,00038 m3/s Bukaan Katup 1 Nozzel 1 Putaran Poros Rata Rata (N) = (1,4+ 0,8).0,05m.9,81m/s² = 0,686 Nm Putaran Poros Rata Rata (N) N = 5497,75 rpm Daya Dinamo N = 2851,5 rpm P = 4,3.0,04.0,8 =0,1376 Daya Poros = 0,686.(2.3,14.2851,5)/60 = 204,741 4.3.2 Debit Aliran Air 0,00042 m3/s Bukaan Katup 1 Nozzel 1/4 Putaran Poros Rata Rata (N) Efisiensi

4.3.4 Debit Aliran Air 0,00018 m3/s Bukaan Katup 1 Nozzel 3/4 Putaran Poros Rata Rata (N) N = 6379,25 rpm Daya Dinamo P = 4,4.0,04.0,8 =0,1408 N = 5704,25 rpm Daya Dinamo 4.3.3 Debit Aliran Air 0,00025 m3/s Bukaan Katup 1/2 Nozzel 1/2 Putaran Poros Rata Rata (N) P = 4,1.0,04.0,8 =0,1312 4.3.5 Debit Aliran Air 0,00033 m3/s Bukaan Katup 1/2 Nozzel 1 Putaran Poros Rata Rata (N) N = 6242,5 rpm Daya Dinamo P = 4,4.0,04.0,8 =0,1408 Daya Dinamo N = 4882,75 rpm

P = 3,9.0,03.0,8 =0,0936 4.3.6 Debit Aliran Air 0,00034 m3/s Bukaan Katup 1/2 Nozzel 1/4 Putaran Poros Rata Rata (N) P = 3,9.0,03.0,8 =0,0936 4.2.8 Debit Aliran Air 0,00017 m3/s Bukaan Katup 1/2 Nozzel 3/4 Putaran Poros Rata Rata (N) N = 5383 rpm Daya Dinamo N = 5532,75 rpm P = 4,0.0,04.0,8 Daya Dinamo =0,128 4.3.7 Debit Aliran Air 0,00025 m3/s Bukaan Katup 1/2 Nozzel 1/2 Putaran Poros Rata Rata (N) P = 3,9.0,03.0,8 =0,0936 4.5. Grafik dan analisa hasil percobaan N = 5417,25 rpm Daya Dinamo

turbin 1,324,dan pada putaran 3275 dan momen puntirnya tidak mengalami perubahan,pada grafik di atas dapat kita lihat bahwa jika putaran rata- rata tidak mengalami peningkatan yang signifikan maka momen puntirnya tidak akan mengalami perubahan. Grafik 4.1. Grafik terhadap debit dengan putaran. Dari hasil percobaan yang di dapat, dapat kita lihat pada putaran pertama 3150 rpm dan debit 0,00038 mengalami kenaikan pada putaran kedua 3299 rpm dan debit 0,00042, pada putaran ketiga 3275 rpm dan debit 0,00032 mengalami penurunan. Jika debit aliran menggunakan watermeter semakin meningkat, maka putaran rata rata turbin mengalami peningkatan. Dan jika debit aliran semakin menurun, maka putaran rata rata turbin mengalami penurunan. Grafik 4.3. hubungan antara daya poros dengan putaran. Dari hasil percobaan di dapatkan grafik hasil yang mana grafik di atas menunjukkan bahwa setiap pergantian besaran putaran maka daya poros mengalami perubahan daya. Grafik 4.2.hubungan antara moment puntir dengan putaran. Dari hasil percobaan yang dilakukan bahwa moment puntir pada putaran 3150 rpm dan momen puntir 1,03 mengalami kenaikan pada putaran 3299 dan momen puntir Grafik 4.4. hubungan efisiensi dengan putaran. Dari grafik diatas menunjukkan efisiensi dari turbin mengalami perubahan pada saat putaran poros semakin tinggi,terlihat dari mulai putaran 3150 rpm dan

efisiensi 99,005 sampai 3275 rpm dan efisiensi 132,316. mengalami kenaikan pada tekanan 1,324, maka dapat kita ketahui semakin besar debit aliran air maka terhadap tekanan pada air juga mengalami peningkatan, begitu juga pada debit aliran jika turun maka tekanan air juga mengalami penurunan. 4.6.Grafik Dan Analisa Hasil Percobaan Dinamo 12 Volt Grafik 4.5. hubungan antara daya air dengan putaran. Dari grafik diatas didapat di lihat dari putaran rata rata turbin pertama 3299 rpm dan daya air 0,539 terjadi penurunan pada putaran rata rata turbin kedua 3275 dan daya air 0,343 dan pada putaran rata rata turbin ketiga 2937,25 dan daya air 0,294 juga mengalami penurunan, maka dapat kita lihat jika putaran rata rata turbin mengalami penurunan maka daya air juga mengalami penurunan. Grafik 4.6.hubungan debit IV. aliran dengan tekanan air. Dari grafik di atas dapat di lihat dari tekanan air 1,030 Grafik 4.7. hubungan antara debit aliran terhadap putaran dynamo. Dari hasil percobaan yang di dapat, grafik menunjukan bahwa pada putaran rata- rata dinamo mengalami peningkatan yang signifikan, terlihat pada putaran rata rata dinammo 5383 rpm dan debit 0,00034 Q=m3/s. jika putaran rata rata dynamo meningkat seperti pada putaran 5417,25 terjadi penurunan pada debit aliran air yaitu 0,00025, apabila putaran rata rata dinamo meningkat maka debit aliran air akan mengalami penurunan. Kesimpulan dan saran. 4.1 Kesimpulan. Dari hasil percobaan turbin pelton type FM 32 disimpulkan sebagai berikut:

Semakin tinggi putaran rata rata turbin 3299 rpm membuat debit aliran semakin menurun,begitu juga pada momen puntir. Setiap pergantian putaran poros rpm maka daya poros mengalami perubahan daya. Efisiensi turbin mengalami perubahan pada saat putaran poros semakin tinggi. Semakin tinggi putaran poros maka terjadi penurunan daya air. 5.2.Saran Dari pengujian turbin pelton type FM 32 daya arus yang dihasilkan masih belum mendapatkan hasil yang maksimal,karena generator yang di gunakan yaitu generator arus searah (DC) 12 volt.untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal generator yang digunakan harus generator voltase yang lebih besar. air.htmlhttp://www.academia.edu/74 20789/PRINSIP_KERJA_GENERA TOR_SINKRON http://elektronikadasar.web.id/instrument/amperemeter-arus-searah-dc/ Sumber http://eprints.undip.ac.id/26342/ Sumber http://kurniabudiharjo.blogspot.com/ 2014/03/turbin- Sumber :Turbin Pompa dan Kompresor. Fritz Dietzel 1980. Sumber : http://aliefworkshop.com/category/ic t-for-all/page/2/ Sumber :Pedoman Study Kelayakan Sipil Dirjen ESDM 2009 DAFTAR PUSTAKA Buku Penuntun Praktikum Prestasi Mesin,Jurusan Teknik Mesin,Fakultas Teknologi Industri,Universitas Bung Hatta,Padang 2005