BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan terjun ke masyarakat. keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggi Vebriana, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mariah Ulfah, 2014

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

Badarudin Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh Po. Box. 202 Purwokerto ABSTRAK

BAB I. daya manusia yang berkualitas dan tangguh. Pendidikan dasar mempunyai. tujuan memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. yang menyangkut usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai suatu kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya 1.

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang dipelajari para siswa disekolah diharapkan

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan kete-rampilan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup aspek mendegarkan, berbicara,

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. menulis (St. Y. Slamet, 2008: 57). Keterampilan menulis dan membaca

BAB I PENDAHULUAN. Menurut BSNP 2006a (dalam Sufanti, 2010: 7) mata pelajaran bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

BAB I PENDAHULUAN. menulis seperti membuat ikhtisar, menulis puisi, mencatat pelajaran, menulis

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi secara tidak langsung. Kegiatan berbicara dan mendengarkan (menyimak), merupakan komunikasi secara langsung, sedangkan kegiatan menulis dan membaca merupakan komunikasi tidak langsung. Dalam kegiatan menulis terutama dalam mengarang akan lebih efektif jika menggunakan peran media di dalam proses pembelajarannya. Media merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran pada khususnya terutama dalam hal menulis karangan. Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa, yang mempunyai peranan penting di dalam kehidupan manusia. Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dialami siswa di sekolah. Dengan demikian, mereka harapkan akan memiliki wawasan yang lebih luas dan mendalam mengenai topik yang ditulisnya. Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan, pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra 1

2 Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional dan global (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006). Mengarang pada prinsipnya adalah bercerita tentang sesuatu yang ada pada angan-angan, penceritaan itu dapat dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Setiap manusia semuanya diciptakan sebagai pengarang. Namun, menuangkan buah pikiran secara teratur dan terorganisasi ke dalam tulisan tidaklah mudah. Banyak orang yang pandai berbicara atau berpidato, tetapi mereka masih kurang mampu menuangkan gagasanya ke dalam bentuk bahasa tulisan. Kenyataan di lapangan ketika peneliti mencoba melakukan observasi awal, menunjukan bahwa sebagian siswa menganggap pembelajaran menulis karangan narasi merupakan pembelajaran yang sulit, membosankan, kurang menarik, dan monoton. Hal ini terbukti dari hasil observasi awal yang dilakukan peneliti dengan siswa melalui kegiatan wawancara. Hasil wawancara dengan siswa menunjukkan bahwa banyak kendala yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi, yang di latarbelakangi oleh kurangnya motivasi siswa. Siswa kurang mampu untuk menuangkan gagasannya ke dalam bentuk tulisan. Dan kurangnya rasa percaya diri siswa dalam pembelajaran menulis karangan, yang menyatakan bahwa menulis karangan narasi itu sulit. Hal ini terbukti ketika dilihat pada observasi awal pembelajaran menulis karangan narasi, mereka kurang antusias dan kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi. Selain itu,

3 siswa beranggapan bahwa menulis karangan narasi itu sulit. Pembelajaran ini dirasakan kurang menyenangkan oleh sebagian besar siswa, mereka pun merasa masih belum paham mengenai karangan narasi. Menurut mereka hanya siswa yang berbakat dan yang mendapatkan rengking sepuluh besar saja yang bisa untuk menulis karangan narasi. Setelah melakukan wawancara dengan siswa, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru kelas V. Wawancara tersebut menunjukkan bahwa sebagian siswa sulit untuk menemukan dan menuangkan gagasan kedalam sebuah bentuk tulisan dikarenakan kurangnya wawasan dan keterbatasan siswa terhadap kosa kata, kurangnya motivasi siswa terhadap pembelajaran menulis karangan narasi, keterkaitan antar kalimat yang kurang koheren. Sebagian besar dalam mengarang siswa kurang memahami langkah-langkah mengarang. Selain itu, pelajaran dianggap sulit dan kurang menarik sehingga siswa merasa bosan dan enggan untuk mengikuti pelajaran mengarang. Dengan kata lain sebagian besar dari mereka belum pernah mengalami pembelajaran menulis karangan narasi yang menyenangkan. Hasil observasi itu penulis menemukan masalah, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan ketika dalam menulis sebuah karangan, adapun kesulitan yang dihadapi oleh siswa kelas V (Lima) SDN Pusakaresmi ketika dalam menulis karangan antara lain: 1. Siswa kurang mampu menggunakan dan memilih kata dalam menuangkan buah pikirnya, sering mengulang kata lalu dan terus. 2. Isi kalimat relatif tidak menggambarkan topik.

4 3. Kalimat yang satu dengan kalimat yang lain tidak berkesinambungan, paragraf yang satu dengan paragraf yang lain tidak koheren. Dengan demikian, peneliti berasumsi bahwa permasalahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya : (1) kurangnya pemahaman siswa mengenai langkah- langkah dalam mengarang, (2) pembelajaran menulis karangan narasi dianggap kurang menarik sehingga siswa merasa kurang antusias dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi. Peneliti merasa media pembelajaran adalah salah satu solusi yang dapat dilakukan dalam pemecahan masalah kurangnya motivasi siswa dalam menulis karangan narasi. Dengan adanya media pembelajaran diharapkan akan tercipta situasi belajar yang efektif, kondusif dan menyenangkan. Pemanfaatan media akan sangat membantu dalam proses pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan media gambar seri. Guru dapat menggunakan media gambar seri untuk dapat menciptakan suasana belajar yang dinamis dan membantu siswa untuk membuka diri terhadap proses belajar yang menyenangkan. Media gambar seri menghadirkan hal-hal yang baru yang dapat menstimulus daya pikir siswa untuk dapat menuangkan gagasannya melalui gambar yang dilihatnya kedalam sebuah bentuk tulisan karangan narasi. Selain itu, dengan media gambar seri daharapkan akan menghadirkan rasa menyenangkan pada siswa sehingga dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi. Pada pembelajaran menulis karangan narasi lebih efektif jika menggunakan media gambar seri dengan menggunakan beberapa metode yang bervariasi.

5 Latar belakang di atas menjadi tantangan bagi para guru Sekolah Dasar untuk menyuguhkan pembelajaran yang lebih baik dan menarik, khususnya pembelajaran menulis karangan narasi. Berangkat dari situlah maka penulis ingin mencoba untuk melakukan suatu penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada siswa terhadap proses pembelajaran di sekolah dasar. Berkaitan dengan penelitian kemampuan menulis karangan narasi dan penggunaan media gambar seri, pernah dilakukan penelitian oleh Maryani T. Permana. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka akan dilaksanakan penelitian dengan judul meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi melalui penggunaan media gambar seri. B. RUMUSAN MASALAH Merujuk pada latar belakang di atas maka penelitian ini difokuskan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi melalui penggunaan media gambar seri di kelas V SDN Pusakaresmi Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. Adapun masalah-masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini antara lain : 1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi di kelas V SDN Pusakaresmi Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung dengan menggunakan media gambar seri? 2. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran yang mampu

6 meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi di kelas V SDN Pusakaresmi Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung dengan menggunakan media gambar seri? 3. Bagaimanakah hasil kemampuan menulis karangan narasi di kelas V SDN Pusakaresmi Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung dengan menggunakan media gambar seri? C. HIPOTESIS TINDAKAN Pembelajaran menulis karangan narasi melalui penggunaan media gambar seri, merupakan suatu inovasi yang akan menciptakan suasana baru, sehingga mampu meningkatkan kualitas pembelajaran menulis karangan narasi. Implikasinya terhadap siswa akan memberikan rasa senang, siswa tertarik serta termotivasi terhadap pembelajaran menulis karangan, dapat membantu siswa untuk menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan melalui media gambar seri yang dilihatnya. Dan akhirnya akan tercipta suasana pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dengan demikian akan mampu meningkatkan kemampuan siswa untuk menulis karangan narasi. TUJUAN PENELITIAN Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa di dalam proses pembelajaran menulis karangan narasi, sedangkan secara lebih terperinci, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis karangan dengan menggunakan media gambar seri.

7 2. Mendeskripsikan keefektipan siswa dalam pengajaran penggunaan media gambar seri dalam pembelajaran menulis karangan 3. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis karangan dengan menggunakan media gambar seri dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa tentang bagaimana cara mengarang dengan menggunakan media gambar seri. MANFAAT PENELITIAN Manfaat hasil penelitian yang dirasakan ialah sebagai berikut : a. Bagi Siswa Meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada diri siswa, melatih kepercayaan diri pada siswa dalam proses pembelajaran. Siswa dapat lebih mudah dan semangat dalam memahami materi pelajaran. Disamping itu dapat memberikan sesuatu yang menarik sehingga pembelajaran tidak membosankan bagi siswa yang berimplikasi terhadap kemampuan menyimak pelajaran dengan baik. b. Bagi Guru Guru dapat memahami hal-hal yang perlu dilakukan untuk menyampaikan pembelajaran secara aktif dan menarik siswa dalam menyampaikan materi sehingga siswanya mampu menyimak pelajaran yang sedang diajarkan sehingga apa yang diharapkan oleh guru dapat tercapai. Selain itu meningkatkan kualitas dan kemampuan pengajaran, menambah pengetahuan, menjadikan guru yang professional.

8 c. Bagi Penulis Mendapatkan banyak informasi dari penelitian ini yaitu untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman, meningkatkan keterampilan menulis dalam penyusunan karya ilmiah. F. DEFINISI ISTILAH Untuk menghindari kesalah tafsiran dalam memahami penelitian ini, maka perlu adanya definisi terhadap beberapa istilah, antara lain sebagai berikut: 1. Kemampuan Menulis Kemampuan menulis adalah kemampuan menurunkan atau melukiskan gambar-gambar grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Menulis merupakan suatu bagian dari kesatuankesatuan bahasa (Tarigan, 1986 : 21). 2. Karangan Narasi Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang pernah dialaminya atau dilihatnya. Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting dan konflik. Karangan atau paragraf narasi disusun dengan merangkaikan peristiwa yang berurutan atau secara kronologis. Menurut Keraf (1985 : 136) narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Dengan kata lain narasi

9 adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. 3. Media Gambar Seri Penggunaan media gambar seri dirasakan sangat tepat untuk membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan. Dengan melihat gambar, siswa dapat menarik isi kesimpulan dari gambar tersebut, kemudian dapat menguraikannya dalam bentuk tulisan. Berkaitan dengan penggunaan media gambar, Purwanto dan Alim (1997 : 63) mengemukakan bahwa Penggunaan media gambar untuk melatih anak menentukan pokok pikiran yang mungkin akan menjadi karangan-karangan.