II. TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu berasal dari Brazilia. Ilmuwan yang pertama kali melaporkan hal ini

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

II. TINJAUAN PUSTAKA. spesies. Klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ubikayu berasal dari Brasilia. Ilmuwan yang pertama kali melaporkan hal ini

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu atau singkong (Manihot esculenta Crantz.) merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu mempunyai banyak nama daerah, di antaranya adalah ketela pohon,

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan sesuatu hal yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fabaceae, yang biasa disebut kembang telang (Zussiva et al., 2012). Tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Kehidupan di dunia tidak terlepas dari perubahan-perubahan suatu lingkungan.

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan sumber bahan makanan ketiga setelah padi dan jagung.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. dari umbi. Ubi kayu atau ketela pohon merupakan tanaman perdu. Ubi kayu

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

TINJAUAN PUSTAKA. Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Euphorbiales, Famili : Euphorbiaceae, Ubikayu pada ubikayu merupakan akar pohon yang membesar dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

I. PENDAHULUAN. yang dapat tumbuh di Indonesia sepanjang tahun. Pemanfaatan ubikayu sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Menurut Cock (1985), ubikayu merupakan salah satu tanaman penghasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. IKLIM, TANAH DAN WILAYAH PRODUKSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Negara Indonesia memiliki banyak ragam tumbuhan hijauan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Ubi Kayu

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubikayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Bawang Merah. Menurut Sunarjono dan Soedomo (1983), klasifikasi tanaman bawang merah

TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) berasal dari daratan Cina, yang kemudian

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

I. PENDAHULUAN. terutama pangan dan energi dunia, termasuk Indonesia akan dihadapkan pada

I. PENDAHULUAN. Ubikayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

PERTUMBUHAN TANAMAN Gelombang Cinta (Anthurium plowmanii keris) PADA MEDIA CAMPURAN ARANG SEKAM DAN PUPUK KANDANG DENGAN PENAMBAHAN STARBIO SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L.

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

I. TINJAUAN PUSTAKA. dalam, akar dapat tumbuh hingga sekitar 1 m. Dengan adanya bakteri Rhizobium, bintil

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija jenis

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

Pada umumnya sebagai sumber pangan karbohidrat, pakan ternak dan bahan baku industri olahan pangan. Ke depan peranannya semakin penting dan strategis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur.

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

II. TINJAUAN PUSTAKA. green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

I. PENDAHULUAN. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu makanan pokok di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman sawi dalam Sharma (2007) adalah sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Ubi kayu Ubi kayu berasal dari Brazilia. Ilmuwan yang pertama kali melaporkan hal ini adalah Johann Baptist Emanuel Pohl, seorang ahli botani asal Austria pada tahun 1827 (Allem, 2002). Klasifikasi Ilmiah Tanaman Ubi kayu Kerajaan Divisi Kelas Ordo Famili Subfamili Bangsa Genus Spesies : Plantae : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Malpighiales : Euphorbiaceae : Crotonoideae : Manihoteae : Manihot : Manihot esculenta Crantz Ubi kayu atau singkong merupakan salah satu sumber karbohidrat yang berasal dari umbi. Ubi kayu atau ketela pohon merupakan tanaman perdu. Ubi kayu berasal dari benua Amerika, tepatnya dari Brasil. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia, antara lain Afrika, Madagaskar, India, dan Tiongkok. Ubi kayu

16 berkembang di negara negara yang terkenal dengan wilayah pertaniannya (Purwono, 2009). Batang tanaman singkong berkayu, beruas ruas, dengan ketinggian mencapai lebih dari 3 m. Warna batang bervariasi, ketika masih muda umumnya berwarna hijau dan setelah tua menjadi keputih putihan, kelabu, atau hijau kelabu. Batang berlubang, berisi empulur berwarna putih, lunak, dengan struktur seperti gabus. Susunan daun singkong berurat, menjari dengan 5 9 lobus daun. Daun singkong, terutama yang masih muda mengandung racun sianida, namun demikian dapat dimanfaatkan sebagai sayuran dan dapat menetralisir rasa pahit sayuran lain, misalnya daun papaya dan kenikir. Tanaman ubi kayu bunganya berumah satu dan proses penyerbukannya bersifat silang. Penyerbukan menghasilkan buah yang bentuknya agak bulat, di dalamnya berisi 3 butir biji. Pada dataran rendah tanaman ubi kayu jarang berbuah. Ubi yang terbentuk merupakan akar yang berubah bentuk dan fungsinya sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan. Bentuk ubi biasanya bulat memanjang, daging ubi mengandung zat pati, berwarna putih gelap atau kuning gelap. Proses pengisian pati di dalam ubi meliputi dua tahap penting yaitu, tahap inisiasi dan tahap pertumbuhan. Goldsworthy dan Fisher (1996), menyatakan bahwa pada saat inisiasi ubi, sejumlah besar pati di dalam akar ditemukan sejak umur 28 hari setelah tanam yang terletak pada parenkim xylem akar serabut. Setelah tanaman berumur lebih dari 6 minggu, akar serabut mengalami perubahan membesar secara cepat dan sebagian besar parenkim xylem telah dipadati oleh butir-butir pati. Pada sebagian besar varietas ubi kayu, banyaknya jumlah akar yang akan berisi

17 pati sangat ditentukan pada awal pertumbuhannya yaitu sejak tanaman berumur 2-3 bulan. Yasuhiro et al. (1999) melaporkan bahwa pada pengamatan tiga bagian akar yaitu akar atas, tengah, dan bawah yang muncul dari stek bibit selama 270 hari setelah tanam, akar samping pertanaman baik akar yang berisi pati maupun tidak jumlahnya meningkat sampai 60 hari setelah tanam dan kemudian menurun hingga umur 140 hari setelah tanam. Faktor-faktor yang berhubungan dengan proses pembentukan dan pertumbuhan ubi antara lain: (a) cahaya berhubungan dengan proses fotosintesis pada tanaman; (b) aerasi tanah yang mendukung respirasi akar; (c) ketersediaan unsur hara; (d) aktivitas hormon IAA oksidase di dalam akar; (e) kandungan air tanah; (f) kepadatan tanah yang berhubungan dengan struktur tanah bagi pertumbuhan dan perkembangan akar (Kamal, 2005). Ubi kayu dijadikan sebagai bahan makanan pokok ketiga setelah padi dan jagung sehingga tanaman ubi kayu berkembang pesat di daerah tropis. Penyebaran tanaman ubi kayu di Nusantara, terjadi pada sekitar tahun 1914 1918, yaitu saat terjadi kekurangan atau sulit pangan. Pada daerah yang kekurangan pangan tanaman ini merupakan makanan pengganti (subtitusi) serta dapat pula dijadikan sebagai sumber kabohidrat utama. Tanaman ubi kayu dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki ketinggian sampai dengan 2.500 m dari permukaan laut. Adapun sentra produksi ubi kayu di Nusantara adalah Jawa, Lampung, dan NTT (Sunarto, 2002). Umumnya tanaman ini dibudidayakan oleh manusia

18 terutama adalah untuk diambil umbinya, sehingga segala upaya yang selama ini dilakukan adalah untuk mempertinggi hasil umbinya. 2.2 Syarat Tumbuh Ubi kayu Untuk dapat berproduksi optimal, ubi kayu memerlukan curah hujan 150 200 mm/tahun pada umur 1 3 bulan, 250 300 mm/tahun pada umur 4 7 bulan, dan 100 150 mm/tahun pada fase menjelang dan saat panen. Berdasarkan karakteristik iklim di Indonesia dan kebutuhan air tersebut, ubi kayu dapat dikembangkan di hampir semua kawasan, baik di daerah beriklim basah maupun beriklim kering sepanjang air tersedia sesuai dengan kebutuhan tanaman tiap fase pertumbuhan. Pada umumnya daerah sentra produksi ubikayu memiliki tipe iklim C, D, dan E serta jenis lahan yang didominasi oleh tanah masam, kurang subur, dan peka terhadap erosi (Wargiono et al., 2009). Tanah yang paling sesuai untuk ubi kayu adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat, dan tidak terlalu poros, serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia, dan mudah diolah. Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ubi kayu adalah jenis tanah aluvial, latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol, dan andosol. Di Indonesia ubi kayu tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi. Daerah yang paling baik untuk mendapatkan produksi yang optimal adalah daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 10 700 m dpl (Rukmana, 2000).

19 2.3 Perakitan Klon Ubi Kayu Penampilan setiap individu dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Jika dua individu berada dalam lingkungan yang sama, maka keragaman yang timbul disebabkan oleh faktor genetik (Loveless, 1989 dalam Sianturi, 2008). Menurut Budiyanti et al. (2005), keragaman yang luas dari suatu karakter memberikan peluang untuk melakukan seleksi untuk memperoleh karakter yang diinginkan sehingga dapat ditemukan varietas unggul baru. Karakterisasi bertujuan untuk menghasilkan deskripsi tanaman yang penting artinya sebagai pedoman dalam pemberdayaan genetik dalam program pemuliaan (Setiamihardja, 1990 dalam Suryadi et al., 2004). Koleksi yang telah dikarakterisasi dapat dirmanfaatkan sebagai materi dalam pembentukan varietas unggul baru yang dapat dilakukan melalui introduksi, seleksi, dan persilangan dengan menggunakan tetua yang terpilih dari koleksi plasma nutfah (Suryadi et al., 2002 dalam Suryadi et al., 2004). Dalam perakitan suatu varietas deskripsi plasma nutfah bertujuan untuk mengetahui sifat kualitatif dan kuantitatifnya (Rasco, 1992 dalam Zuraida, 2010). Karakter kuantitatif merupakan karakter yang dikendalikan oleh banyak gen yang masing-masing berpengaruh kecil terhadap ekspresi karakter, ciri-cirinya antara lain: sebaran kelas menyebar normal, tiap gen perannya tidak jelas, adanya kerumitan akibat banyaknya pasangan alel yang memisah (segregasi), dan penampilan sifat merupakan kerjasama pengaruh genotipe dan lingkungan (Bari et al., 1974 dalam Yudi dan Ghani, 2002).

20 Tujuan dilakukan pemuliaan ubikayu di Indonesia yaitu: produksi dan indeks panen tinggi, dapat dipanen lebih awal, toleran terhadap hama penyakit penting, kandungan pati tinggi, bentuk perakaran baik, bercabang lambat dan mampu beradaptasi luas (Soenarjo et al., 1988 dalam Poespodarsono, 1992). 2.4 Manfaat Ubi kayu Pemanfaatan ubi kayu adalah menjadi pangan pokok setelah beras dan jagung. Di beberapa tempat, tanaman ubi kayu dianggap sebagai cadangan pangan. Daun ubi kayu berguna sebagai sayuran. Batang digunakan pagar kebun dan kayu bakar untuk memasak. Pemanfaatan sekarang ini ubi kayu digunakan sebagai bahan dasar pada industri makanan, pakan ternak, dan bahan baku pembuatan etanol dengan produktivitas 2.000 7.000 liter etanol per hektar (Purwono dan Heni, 2009). 2.5 Pupuk Organik Tumbuhan memerlukan nutrisi untuk hidup dari lingkungannya. Nutrisi yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terdiri dari unsur hara makro dan unsur mikro. Unsur hara makro diperlukan tumbuhan dalam jumlah yang relatif banyak, sedangkan unsur hara mikro diperlukan tumbuhan dalam jumlah yang relatif sedikit. Unsur-unsur hara esensial tersebut diperlukan oleh tumbuhan untuk proses tumbuh dan sangat penting dalam melengkapi siklus hidupnya. Oleh karena itu, keberadaan unsur-unsur esensial ini tidak dapat digantikan oleh unsur-unsur yang lainnya (Rahayu, 2012).

21 Menurut hukum yang populer melalui buku yang ditulis oleh seorang ahli agronomi, Justus von Liebig (1855), pada dasarnya konsep hukum ini dikembangkan untuk tanaman pertanian guna meningkatkan hasil panen. Liebig merumuskan hukum ini hanya terhadap nutrisi tanaman yang di antaranya: (1) Pertumbuhan dibatasi oleh sumberdaya yang disediakan, setidaknya cukup bagi yang dibutuhkan oleh tanaman, (2) Pertumbuhan sebanding dengan ketersediaan sumberdaya yang terbatas, (3) Pertumbuhan tidak dapat ditingkatkan melalui penambahan sumberdaya lain yang bukan merupakan faktor pembatas. Pada intinya, hukum tersebut menyatakan bahwa pertumbuhan tanaman dibatasi oleh satu dan hanya satu sumber daya pada satu waktu tertentu (Farrior et al., 2013). Hal ini terjadi setelah tanaman memerlukan satu sumber daya pembatas tersebut dan di sisi lain sumber daya lain kemungkinan menjadi terbatas. Pupuk ialah suatu bahan yang bersifat organik maupun anorganik, bila ditambahkan ke dalam tanah atau ke tanaman, dapat memperbaiki sifat fisik, sifat kimia, sifat biologi tanah dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Berdasarkan senyawa kimianya, pupuk dibagi atas pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik mempunyai keunggulan dan kelemahan. Beberapa keunggulan dari pupuk organik adalah sebagai berikut : (1) meningkatkan kandungan bahan organik di dalam tanah, (2) memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kemampuan tanah menyimpan air, (3) meningkatkan aktivitas kehidupan biologi tanah, (4) meningkatkan kapasitas tukar kation tanah, (5) mengurangi fiksasi fosfat oleh Al dan Fe pada tanah masam,(6) meningkatkan ketersediaan hara di dalam tanah. Beberapa kelemahan dari pupuk organik adalah sebagai berikut : kandungan haranya rendah, relatif sulit memperolehnya dalam

22 jumlah banyak, tidak dapat diaplikasikan secara langsung ke dalam tanah serta pengangkutan dan aplikasinya mahal karena jumlahnya banyak (Hasibuan, 2004). 2.6 Pupuk Bio-slurry Bio-slurry merupakan produk dari hasil pengolahan biogas berbahan campuran kotoran ternak dan air melalui proses tanpa oksigen (anaerobik) di dalam ruang tertutup (Tim BIRU, 2012). Bio-slurry memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan kotoran hewan segar atau pupuk kandang biasa. Adapun keunggulan tersebut antara lain bioslurry bermanfaat untuk : 1) menyuburkan tanah pertanian, dapat menambahkan humus sehingga tanah lebih bernutrisi dan mampu menyimpan air, serta mampu mendukung aktivitas perkembangan cacing dan mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman, 2) kandungan nutrisi bio-slurry terutama nitrogen (N) lebih baik dibandingkan dengan pupuk kandang/kompos atau kotoran segar. Hal ini disebabkan kandungan nitrogen (N) dalam bio-slurry lebih banyak dan mudah diserap oleh tanaman sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, 3) bioslurry bebas bakteri pembawa penyakit pada tanaman karena proses fermentasi kohe (kotoran hewan) di reaktor biogas dapat membunuh organisme yang menyebabkan penyakit pada tanaman (Tim BIRU, 2012). Bio-slurry merupakan produk akhir dari pengolahan limbah kotoran hewan dan air menjadi biogas melalui proses anaerobik atau fermentasi. Kotoran hewan yang biasa digunakan yaitu kotoran sapi dan kotoran babi. Adapun keluaran yang dihasilkan berupa kotoran hewan yang sudah tercampur dengan air menjadi bio-

23 slurry basah atau cair dan keluaran yang sudah dipisahkan dari air atau dikeringkan yaitu bio-slurry kering atau padat. Komposisi hara dalam bio-slurry adalah sebagai berikut, kandungan N-Total pada bio-slurry cair baik kotoran babi sebesar 2,72% maupun kotoran sapi sebesar 2,92% lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan N-Total pada bio-slurry padat baik kotoran babi sebesar 1,57% maupun kotoran sapi sebesar 1,47%. Kandungan P 2 O 5 pada bio-slurry padat lebih besar dibandingkan pada bio-slurry cair. Kandungan P 2 O 5 pada bio-slurry padat kotoran babi sebesar 1,92% dan bio-slurry padat kotoran sapi sebesar 0,52% sedangkan pada bio-slurry cair kotoran babi sebesar 0,55% dan bio-slurry cair kotoran sapi sebesar 0,21%. Kandungan K 2 O pada bio-slurry padat lebih tinggi dibandingkan kandungan bio-slurry cair. Kandungan K 2 O pada bio-slurry padat kotoran babi sebesar 0,41% dan bio-slurry padat kotoran sapi sebesar 0,38% sedangkan pada bio-slurry cair kotoran babi sebesar 0,35% dan bio-slurry cair kotoran sapi sebesar 0,26%. Pengaruh bio-slurry terhadap produksi tanaman beragam tergantung pada jenis dan kondisi tanah, kualitas benih, iklim, dan faktor lain. Pada dasarnya pemakaian bio-slurry akan memberi manfaat sebagai berikut: dapat memperbaiki struktur fisik tanah yaitu tanah menjadi lebih gembur, meningkatkan kemampuan tanah mengikat atau menahan air lebih lama yang bermanfaat saat musim kemarau, meningkatkan kesuburan tanah yaitu tanah menjadi lebih bernutrisi dan lengkap kandungannya dan dapat meningkatkan aktivitas cacing dan mikroorganisme tanah yang bermanfaat untuk tanah dan tanaman (Tim BIRU, 2012).

24 Penggunaan bio-slurry secara tepat dapat memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan produksi tanaman rata-rata 10-20% lebih tinggi dibandingkan pupuk kandang biasa (Tim BIRU, 2012). Penelitian di luar negeri memperlihatkan penggunaan bio-slurry pada padi, gandum dan jagung dapat meningkatkan produksi masing-masing sebesar 10%, 17%, dan 19%. Pada tanaman seperti bunga kol, penggunaan bio-slurry dapat meningkatkan produksi sebesar 21%, pada tomat 19% dan buncis 70% (Tim BIRU, 2012).