BAB I PENDAHULUAN. tanggal 1-5 Oktober 2012, rerata hasil belajar peserta didik di SD Negeri 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan selanjutnya, sehingga pembelajaran di SD haruslah

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan melalui ceramah akan sulit diterima oleh siswa dan

BAB I PENDAHULUAN. baca, tulis, hitung, pengetahuan dan keterampilan dasar lainnya. Menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti yang lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang masih bersifat teacher-centered karena tidak memerlukan alat

BAB I PENDAHULUAN. unsur yang terkait didalamnya saling mendukung. Dalam kegiatan belajar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan, berbagai upaya dilakukan pemerintah diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. faktor mempengaruhi keberhasilan pendidikan tanpa diketahui faktor

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman siswa dalam memahami konsep-konsep Matematika. Dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi suatu Negara agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan di Indonesia. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Guru menempati posisi dan peran penting dalam pendidikan, karena guru

BAB I PENDAHULUAN. hanyalah salah satu faktor saja -dari sekian banyak faktor- yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran di sekolah dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dimana kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dapat tercapai. Adapun upaya peningkatan kualitas SDM. tersebut adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Rita Kusumawardani A

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kemampuan mengelola

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan serta metode apa pun harus benar-benar efektif. Proses. pembelajaran dalam suasana proses belajar yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas belajar merupakan hal penting yang wajib dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada masa sekarang ini memerlukan adanya. pembaruan dibidang strategi pembelajaran dan peningkatan relevansi

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN. merupakan modal utama dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu menghasilkan perubahan-perubahan perilaku (behavior), baik itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. tentang faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, meningkatkan kemampuan profesional para pendidik (guru),

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. V SDN 02 Jatiharjo, Jatipuro, Karanganyar. 1. Nilai ulangan Formatif banyak yang kurang memenuhi KKM.

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KEEP ON LEARNING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompetensi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika sering dianggap sebagai salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran kemudian diterjemahkan oleh guru dalam. sekolah-sekolah sering kita jumpai beberapa masalah. Para siswa memiliki

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan kita karena dengan Matematika kita bisa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A

BAB I PENDAHULUAN. penjelasan dari peneliti saja. Pembelajaran tidak berhasil dengan baik,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pembelajaran di sekolah, merupakan faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan motivasi manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik,

mungkin terjadi proses interaksi bila satu unsur yang aktif.

I. PENDAHULUAN. Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar ( SD ) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. secara kelompok maupun secara individual. Hal ini dimaksudkan agar prestasi

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. selama ini pelajaran IPA dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepribadian manusia sangat bergantung pada pendidikan yang diperolehnya, baik dari lingkungan keluarga

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Inti dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULU 1.1. Latar Belakang

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan. Salah satu masalah yang dialami di setiap sekolah adalah hasil

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dapat memahami materi yang dipelajari.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dan sejalan dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik. dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Model Penemuan Terbimbing Berbasis LKPD Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Peserta Didik Kelas XII 1 Madrasah Aliyah Muhammadiyah Limbung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran siswa dapat memahami konsep yang dipelajarinya. mengingat dan membuat lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) telah dilaksanakan sejak

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan kesalahan-kesalahan dalam mengerjakan soal sehingga

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pendidikan adalah tercapainya prestasi belajar siswa yang baik. siswa, guru, orang tua siswa maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini nampak dari hasil observasi dan dokumentasi yang dilaksanakan penulis dari tanggal 1-5 Oktober 2012, rerata hasil belajar peserta didik di SD Negeri 1 Gunung Raya yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu. Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan kesenjangan guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berpikirnya. Untuk menciptakan potensi guru yang baik, harus diadakan upaya untuk meningkatkan profesionalisme keguruan, karena hal ini sangat menunjang bagi pelaksanaan proses pembelajaran yang baik. Upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran yaitu mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Proses belajar mengajar merupakan proses yang mengorganisasi tujuan, bahan, model dan alat serta penilaian sehingga satu sama lain saling berhubungan dan saling berpengaruh sehingga menumbuhkan kegiatan belajar pada diri siswa seoptimal mungkin menuju terjadinya perubahan tingkah laku

2 sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya, guru, siswa, dan model yang digunakan. Tabel 1.1 Hasil Rata-rata Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Gunung Raya TP. 2012/2013 No. Nilai Kategori Jumlah Persentase 1 < 6,1 Belum tuntas 19 66 % 2 6,1 Tuntas 10 34% Jumlah 29 100 % Sumber: Data Prasurvei SDN 1 Gunung raya Tahun Pelajaran 2012/2013 Dilihat dari data prasurvei, yang dilakukan pada tanggal 2 Oktober 2012 diketahui bahwa nilai hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Gunung Raya masih rendah. Hal ini terlihat dari nilai ulangan harian matematika siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 6,1. Berdasarkan data hasil prasurvei bahwa masih banyak siswa yang nilai matematika di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), 6,1 lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang nilainya di atas 6,1. Yakni hanya 34% atau 19 siswa yang tuntas dalam pembelajaran matematika, dan 66% atau 10 siswa yang tidak tuntas dari keseluruhan 29 siswa. Dari hasil wawancara dengan guru kelas IV terkait dengan siswa yang tidak tuntas KKM salah satunya dipengaruhi oleh aktivitas siswa, antara lain: 1) siswa menganggap pelajaran matematika sebagai pelajaran yang sulit apalagi dalam penyampaiannya guru menggunakan model konvesional, 2)

3 siswa malas mencatat pelajaran, 3) siswa kurang memperhatikan ketika guru menjelaskan materi, 4) siswa kurang dapat memahami pelajaran dan 5) siswa sering tidak mengerjakan soal-soal latihan. Hubungan yang tidak sinergi antara komponen belajar menyebabkan pembelajaran tidak mengarah pada cara belajar siswa aktif. Proses pembelajaran yang kurang efektif menyebabkan siswa kurang aktif dalam belajar. Hal ini menyebabkan aktivitas belajar pada pelajaran Matematika yang diperoleh rendah. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas dan keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran yang ditandai dengan aktivitas siswa yang meningkat, sehingga ketuntasan belajar dapat tercapai. Berkenaan dengan berbagai masalah yang muncul di atas, maka peneliti menerapkan solusi pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Model pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran matematika ini yaitu model pembelajaran CTL. Dengan model pembelajaran CTL ini akan mendorong siswa untuk dapat memecahkan masalah matematika serta mendorong siswa untuk dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran matematika. Siswa akan terlibat langsung dalam proses pembelajaran, siswa lebih mampu memahami dan dapat saling bekerjasama dengan kelompoknya sehingga ilmu yang didapat lebih banyak dari hasil bertukar pikiran tersebut. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis akan mengadakan penelitian tindakan kelas yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran CTL untuk

4 Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Gunung Raya Tahun Pelajaran 2012/2013. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas perlu diidentifikasi permasalahan yang ada, yaitu: 1. Rendahnya aktivitas belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Gunung Raya Lampung Timur. 2. Rendah Hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Gunung Raya Lampung Timur. 3. Banyak siswa yang beranggapan belajar matematika pelajaran yang sulit 4. Belum diterapkan model pembelajaran CTL dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. C. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas penulis menyusun rumusan rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: 1. Bagaimanakah cara meningkatkan aktivitas belajar dengan Model CTL mata pelajaran matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Gunung Raya Tahun Pelajaran 2012/2013? 2. Bagaimanakah cara meningkatkan hasil belajar matematika melalui Model CTL siswa kelas IV SD Negeri 1 Gunung Raya Tahun Pelajaran 2012/2013? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk:

5 1. Meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui Model CTL siswa kelas IV SD Negeri 1 Gunung Raya Lampung Timur. 2. Meningkatkan hasil belajar matematika melalui Model CTL siswa kelas IV SD Negeri 1 Gunung Raya Lampung Timur. E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian tindakan kelas melalui model CTL dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika kelas IV SD Negeri 1 Gunung Raya Lampung Timur, sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Apabila pembelajaran model CTL ini dapat dirasakan manfaat dan kebenarannya dalam menyelesaikan suatu masalah, maka guru, para tenaga pendidik, kepala sekolah, dan para peneliti lainnya dapat menggunakan model ini sebagai alternatif yang baik dalam pembelajaran. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa yaitu : Siswa merasa lebih senang dalam mengikuti pembelajaran terutama mata pelajaran matematika, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, memberikan keterampilan kepada siswa untuk mencari informasi sendiri, dapat mengembangkan disiplin dan tanggung jawab

6 siswa dengan adanya kerja sama dan membantu siswa mengembangkan keterampilan. b. Bagi Guru yaitu : Guru, dapat memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pembelajaran matematika di Sekolah Dasar mengenai model-model pembelajaran sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan atau mengembangkan kemampuan profesional guru dalam menyelenggarakan pembelajaran di kelas. c. Bagi Sekolah yaitu : Dapat memberikan sumbangan yang berguna dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah yang bersangkutan. d. Bagi Peneliti menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam menerapkan model-model pembelajaran khususnya model CTL pada mata pelajaran matematika.