METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah I Gisting yang berlokasi di

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu Sugiyono(2014:2). Penggunaan metode dimaksudkan

METODE PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).

III. METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitiannya pada tahun pelajaran 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan metode merupakan syarat yang sangat penting agar mendapatkan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011). Penggunaan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menggunakan one group

METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran

III. METODOLOGI PENELITIAN. penting untuk mendapatkan hasil yang optimal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono yang berlokasi

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah yang berlokasi di Jalan SMA

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat dipertanggung

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung yang berlokasi

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Trimulya Kecamatan Tanjung Bintang. semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2010:13)

BAB III METODE PENELITIAN. hasil pengamatan dikonversikan ke dalam angka-angka yang dianalisis

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kelompok kontrol dan subjek tidak dipilih secara random. Hasil O1 X

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

penelitian eksperimen. Sugiyono (2012:11) menyatakan metode tujuan penelitian yakni untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODE PENELITIAN

Pre test-post test Design, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian. suatu penelitian (Arikunto,2006: 118). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan dan menganalisa data penelitiannya. Metode dalam sebuah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian ini ditujukan untuk menguji teori melalui pengukuran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

METODOLOGI PENELITIAN. Dilihat dari kualifikasinya, maka penelitian ini berfungsi sebagai penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. rombongan belajar kelas VII, 7 rombongan belajar kelas VIII, dan 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

Transkripsi:

42 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah I Gisting yang berlokasi di Jalan Raya Irigasi Gisting Bawah Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus. Waktu penelitian ini adalah pada tahun pelajaran 2013/2014. B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah One-Group Pretest- Posttest Design. Pada desain ini, adanya pretest sebelum diberikan perlakuan dan posttest setelah diberi perlakuan, dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat dibandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut ; O 1 X O 2 Gambar 3.1 Desain Penelitian

43 Keterangan : O 1 = Keadaan kemampuan penyesuaian diri siswa sebelum diberi perlakuan X = Treatment / perlakuan yang diberikan O 2 = Keadaan kemampuan penyesuaian diri siswa setelah diberi perlakuan C. Variabel Penelitian Hadi (dalam Arikunto, 2010:159) mendefinisikan variabel sebagai objek penelitian yang bervariasi. Jadi yang dimaksud variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuasi eksperimen. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (independen) yaitu Bimbingan kelompok Teknik Sosiodrama, dan variabel terikat (dependen) yaitu kemampuan penyesuaian diri siswa. D. Definisi Operasional Kemampuan penyesuaian diri di sekolah adalah kesanggupan untuk menghadapi tuntutan-tuntutan, baik dari dalam diri maupun dari lingkungan. Kesanggupan tersebut bertujuan untuk memperoleh keselarasan dan keharmonisan antara tuntutan dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan. Agar mampu menyesuaikan diri secara positif antara lain terhindar dari ekspresi yang berlebihan dan tidak mampu mengontrol dirinya, mampu menerima dan memahami diri sebagaimana adanya, terhindar dari perasaan frustasi atau kecewa, mampu dalam belajar, memiliki pertimbangan

44 rasional dan pengarahan diri, bersikap realistik dan objektif serta menghargai pengalaman. Sosiodrama dalam penelitian ini merupakan perlakuan yang diberikan untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri terhadap sampel penelitian yang telah ditentukan. Sosiodarama merupakan teknik dalam bimbingan kelompok untuk memecahkan masalah masalah sosial melalui kegiatan bermain peran. Dalam sosiodrama ini individu akan memerankan suatu peran tertentu dari suatu situasi masalah sosial. Sehingga individu akan dapat menghayati secara langsung seperti betul-betul terjadi dalam situasi yang sebenarnya. E. Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2010:62), bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang oleh peneliti dipandang mewakili populasi target. Sampel penelitian ini adalah siswa di kelas VII E SMP muhammadiyah I Gisting Kabupaten Tanggamus yang bejumlah tiga puluh orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara Random Sampling yaitu mengacak dari jumlah kelas yang ada. Teknik Penarikan Sampel Proses penarikan sampel yang digunakan dalam penelitia ini adalah simple random sampling, menurut Ridwan (2005 : 58) simple random sampling adalah cara pengambilan sample dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Jadi dalam penentuan sampel, anggota populasi dianggap sama sehingga dapat menggambarkan populasi yang sebenarnya.

45 Berikut ini adalah data siswa yang menjadi sampel dalam penelitian: No Nama Kelas Skor Kriteria 1 Aji Saputra VII E 94 Tinggi 2 Alfian Ady Darma VII E 76 Sedang 3 Alfian Azryl agenda VII E 69 Sedang 4 Alwiyah Mizanatul Jannah VII E 84 Tinggi 5 Alya Widya Sunni VII E 97 Tinggi 6 Annisa Rahmawati VII E 91 Tinggi 7 Arum Fadhila Putri VII E 87 Tinggi 8 Devi Marlia VII E 69 Sedang 9 Dimar Miranda VII E 73 Sedang 10 Eko Susanto VII E 40 Rendah 11 Fadila Ulfa D.N VII E 61 Sedang 12 Firstasgi Qiyadh D. VII E 89 Tinggi 13 Gilang Nurcahyo VII E 37 Rendah 14 Lilla Andriyani VII E 76 Sedang 15 Lukmanul Hakim VII E 91 Tinggi 16 M.Syafiq khairul anam VII E 87 Tinggi 17 M. Alfi Ardiansyah VII E 64 Sedang 18 M. Agung firdaus VII E 62 Sedang 19 M. Galih Aditya VII E 60 Sedang 20 Mustika Tiara Putri VII E 103 Tinggi 21 Nada Lutfiyah.Q VII E 78 Sedang 22 Rahma Safitri VII E 89 Tinggi 23 Rahmawati VII E 93 Tinggi 24 Rasyid Amar Hasan VII E 86 Tinggi 25 Ridwannudin Dzuhri VII E 101 Tinggi 26 Sabrina Aliza Nufus VII E 73 Sedang 27 Safriatul Mardiyah VII E 67 Sedang 28 Salma Nada VII E 87 Tinggi 29 Senda Wahyu Andika VII E 69 Sedang 30 Syiafaunnisa Karunia M. VII E 93 Tinggi Dari jumlah subyek di atas, di bagi menjadi dua kelompok untuk lebih memudahkan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok. Pembagian kelompok disesuaikan dengan tujuan yang akan di capai, karna ini menyangkut masalah bergaul, seperti rasa malu,kurang pandai berkawan, dan sebagainya akan lebih baik digarap dalam kegiatan kelompok dengan anggota kelompok campuran.

46 F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk memperoleh data ataui nformasi yang diperlukan, guna mencapai objektifitas yang tinggi. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Skala Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan skala kemampuan penyesuaian diri di sekolah dengan model Likert. Skala model Likert merupakan metode penyekalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai skalanya (Azwar, 2003:139). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala model Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen berupa pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Berikut adalah kisi-kisi skala kemampuan penyesuaian diri di sekolah

47 Tabel 3.2 Kisi-kisi skala penyesuaian diri di sekolah Variabel Indikator Deskriptor 1. Kemampuan Penyesuaian Diri 1.1 Terhindar dari ekspresi yang berlebihan, merugikan, dan tidak mampu mengontrol diri 1.2 Mampu menerima dan memahami diri sebagaimana adanya 1.3 Terhindar dari perasaan frustasi atau kecewa 1.4 Mampu dalam belajar 1.5 Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri 1.1.1 Mampu mengontrol emosi yang berlebihan 1.1.2 Mampu berekspresi verbal maupun non verbal sesuai dengan kondisi yang dialami 1.2.1 Penerimaan diri terhadap kondisi fisik 1.2.2 Penerimaan diri terhadap kondisi psikis 1.2.3 Menghargai diri sendiri 1.3.1 Mampu menerima kegagalan yang dialami 1.3.2 Mampu berfikir dan bertindak secara positif dalam menghadapi situasi tertentu 1.4.1 Mampu memanfaatkan serta mengembangkan potensi yang ada dalam diri 1.4.2 Mampu memanfaatkan waktu seoptimal mungkin untuk belajar 1.4.3 Tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan belajar 1.5.1 Mampu mengambil keputusan yang rasional 1.5.2 Mampu mengarahkan diri dalam pengambilan keputusan 1.6 Bersikap realistik dan objektif 1.6.1 Mampu memberikan penilaian terhadap orang lain sebagaimana mestinya 1.6.2 Terbuka dan mau menerima feadback dari orang lain. 1.7 Menghargai pengalaman 1.7.1 Menjadikan pengalaman sebagai pelajaran

48 Skala model Likert merupakan metode penyekalaan yang berorientasi pada respon. Dengan kata lain, dalam metode ini, kategori-kategori respon akan diletakan pada suatu kontinum. Oleh karena itu data untuk penskalaanya pun berupa respon-respon yang diberikan oleh responden terhadap seperangkat stimulus. Untuk melakukan penskalaan dengan metode ini, responden diminta untuk memberikan responnya dalam lima macam kategori yang dapat diskalakan dengan masing-masing skor yang berbeda. Pernyataan positif dengan jawaban sangat mampu (SM) memiliki skor 4, jawaban mampu (M) memiliki skor 3, jawaban ragu-ragu (R) memiliki skor 2, jawaban tidak mampu (TM) memiliki skor 1, dan sangat tidak mampu (STM) skor 0. Sebaliknya apabila pernyataan negatif dengan jawaban sangat tidak mampu (STM) memiliki skor 4, jawaban tidak mampu (TM) memiliki skor 3, jawaban ragu-ragu (R) memiliki skor 2, jawaban mampu (M) memiliki skor 1, dan jawaban sangat mampu (SM) memiliki skor 0. Untuk lebih jelas dapat di lihat lampiran 3 pada halaman 94. Tabel 3.3 Skor Nilai Alternatif Jawaban No Pernyataan Sangat Mampu 1 Pernyataan favorable 2 Pernyataan unfavorable Mampu Ragu- Ragu Tidak Mampu Sangat Tidak Mampu 4 3 2 1 0 0 1 2 3 4 Kriteria skala penyesuaian diri siswa dikategorikan menjadi 3 yaitu : tinggi, sedang, dan rendah. Untuk mengkategorikannya, terlebih dahulu ditentukan

49 besarnya interval dengan rumus yang diungkapkan oleh Hadi (1986:12) sebagai berikut: I= NT-NR K Keterangan: I NT NR K = Interval = Nilai tertinggi = Nilai Terendah = Kriteria Jika terbesar jawaban adalah 4, dan nilai terkecil adalah 0 maka : i = = ( ) ( ) == = 41 Berdasarkan rentang interval yang didapat yaitu 41, maka pengkategorian skor skala adalah sebagai berikut: Rendah : 0 41 Sedang : 42 82 Tinggi : 83 124 G. Uji Instrument Keberhasilan suatu penelitian ditentukan oleh baik tidaknya instrumen yang digunakan, oleh karena itu hendaknya peneliti melakukan pengujian terhadap instrumen yang digunakan. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2010:168). Validitas isi menunjukan sejauh mana item-item dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh tes itu (Azwar, 2009 : 175).

50 Menurut Sugiyono (2010:177), untuk menguji validitas isi dapat digunakan pendapat para ahli (judgment experts), para ahli diminta pendapatnya mengenai instrumen yang disusun. Setelah dilakukan konsultasi dengan para ahli, maka selanjutnya diujicobakan dan dianalisis dengan analisis item. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Uji ahli instrumen ini dilakukan untuk melihat kesesuaian antara butirbutir pernyataan dari segi isi instrumen. Instrumen yang diujikan oleh para ahli diklasifikasikan kedalam empat kategori yaitu sangat tepat,tepat berarti butir pernyataan dapat digunakan, kurang tepat berarti butir pernyataan pada instrumen perlu direvisi sebelum digunakan, dan tidak tepat artinya butir instrumen dapat digunakan dan harus dibuang. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada lampiran 1 pada halaman 88. 2. Analisis Item Analisis item yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji validitas item yang dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor item instrument dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan antar skor faktor dengan skor total. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah item tersebut berkontribusi atau tidak terhadap skala. Rumus yang digunakan untuk mengkorelasikan skor item dengan skor total adalah Rumus korelasi Product Moment. Menurut Sugiyono ( 2010: 179) bila korelasi di bawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak berkontribusi, sehingga harus diperbaiki atau dibuang.

51 Untuk mengetahui berkontribusi atau tidak sebuah instrument, sebelumnya dilakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba skala dilakukan sebelum skala dijadikan instrument dalam penelitian. Skala kemampuan penyesuaian diri di sekolah diberikan kepada 36 orang siswa di luar subjek penelitian. Berdasarkan hasil uji coba, didapatkan 31 item yang berkontribusi dan 5 item yang tidak berkontribusi. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada daftar lampiran 7 halaman 99. 3. Uji Reliabilitas Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:178). Reliabilitas merujuk pada tingkat kelayakan suatu instrumen. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan reliabilitas internal. Menurut Sugiyono (2010:183), secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan mennganalisis konsitensi butir-butir yang ada pada instrumen denganteknik tertentu. Uji reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian (Arikunto, 2006:196). Rumus Alpha : ( ) ( )

52 Keterangan : = koefisien reliabilitas alpha k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = Jumlah vrians butir = varians total Menurut Basrowi dan Kasinu (2006:244), untuk mengetahui tinggi rendahnya reliabilitas menggunakan kriteria sebagai berikut : 0,8-1,00 = sangat tinggi 0,6-0,799 = tinggi 0,4-0,599 = cukup tinggi 0,2-0,399 = rendah 0 < 0,200 = sangat rendah Berdasarkan hasil uji coba instrumen reliabilitas pada instrumen yang dihitung dengan rumus Alpha Crombach, diperoleh nilai koefesien reliabilitas Alpha sebesar 0,854 hal ini menunjukan bahwa instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi karena reliabilitas antara 0.80-1,00 dikatakan memiliki reliabilitas sangat tinggi. Maka dapaat disimpulkan bahwa instrumen dalam penelitian ini layak untuk digunakan. Lampiran 5 halaman 97. H. Teknik Analisis Data Setelah diperolehnya seluruh data-data, selanjutnya adalah pengolahan data atau analisis data. Melalui analisis data maka akan dapat membuktikan hipotesis dan menarik tentang masalah yang akan diteliti.

53 Untuk menganalisis data hasil eksperimen semu yang menggunakan data pre-test dan pst-test one grouf design, maka menggunakan rumus uji-t (Arikunto,2010:125), yaitu: t Keterangan: Md X 2 d N( N 1) Md = mean dari devisi (d) antara post-test dan pre-test Xd = devisi masing-masing subyek (d-md) x2d = jumlah kuadrat devisi N = Jumlah subyek pada sampel Rumus diatas digunakan untuk menghitung keefektivitasan treatmen/perlakuan yang di berikan dalam penelitian. Rumus ini digunakan untuk desaign penelitian subyek tunggal yaitu penilaian dilakukan pada saat subyek belum mendapat perlakuan dan setelah mendapat perlakuan. Rumus ini digunakan untuk data yang berdistribusi normal.