BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal mempunyai peran strategis dalam pembangunan Perekonomian Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

I. KETENTUAN UMUM. 1. Dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 2) Kustodian...

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2017 TENTANG SUBREKENING EFEK PADA LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

Otoritas Jasa Keuangan

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017)

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22 /POJK.04/2017 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA. menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan go public akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

2017, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016)

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter)

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan prinsip syariah demi menarik perhatian masyarakat,

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 43 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PERILAKU MANAJER INVESTASI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51 /POJK.04/2015 TENTANG PERILAKU PERUSAHAAN PEMERINGKAT EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PASAR MODAL INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia Laporan Tahunan 2012 DAFTAR ISI

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN SAHAM SYARIAH

MENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

INVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. teratur (Koetin, 2002). Investasi dapat dilakukan pada berbagai instrumen

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENYIMPANAN KEKAYAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2 Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham. Dengan mempertimbangkan adanya perkembangan industri Pasar Modal dan tuntutan pemangku kepentingan atas pelak

ANGGOTA KLIRING YANG MENDAPATKAN JASA LAYANAN KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA DAN OPSI

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL [LN 1995/64, TLN 3608]

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.04/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA KOMITE AUDIT

PERLINDUNGAN ASET NASABAH OLEH PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL (INVESTOR PROTECTION FUND) AKIBAT PAILITNYA PERUSAHAAN EFEK JURNAL ILMIAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 72 /POJK.04/2017 TENTANG POKOK KETENTUAN PERJANJIAN PINJAMAN SUBORDINASI PERUSAHAAN EFEK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

Handout Manajemen Keuangan Lanjutan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERBITAN EFEK BERAGUN ASET SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek

Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel

BAB II PRINSIP MENGENAL NASABAH DI PASAR MODAL. uang dengan cara mengenal dan mengetahui identitas nasabah, memantau

No fungsi pengawasan Transaksi Efek bersifat utang dan Sukuk, para Pihak tersebut diwajibkan untuk menyampaikan laporan atas Transaksi Efek ya

BAB III PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PIHAK-PIHAK YANG MELAKUKAN TRANSAKSI SHORT SELLING

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bursa Berjangka didirikan dengan tujuan menyelenggarakan transaksi Kontrak Berjangka yang teratur, wajar, efisien, efektif, dan transparan.

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

BAB I PENDAHULUAN. lain melalui perbankan, lembaga pembiayan, dan pasar modal. Pasar modal

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 71 /POJK.04/2017 TENTANG PEMELIHARAAN DOKUMEN OLEH LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

2017, No tentang Kegiatan Perusahaan Efek di Berbagai Lokasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Neg

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

Direktorat Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 47 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PENGUMUMAN HARIAN NILAI AKTIVA BERSIH REKSA DANA TERBUKA

BAB I PENGANTAR. Umum dan perdagangan efek, Perseroan Publik yang berkaitan dengan Efek yang

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

P e d o m a n. Prinsip Mengenal Nasabah (PMN)

PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM ERDIKHA ELIT

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.04/2017 TENTANG KEGIATAN PERUSAHAAN EFEK DI BERBAGAI LOKASI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2017 TENTANG LAPORAN BANK UMUM SEBAGAI KUSTODIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAH

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /POJK. /2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR../POJK.04/2014

SERI EDUKASI BEGINNER PART 1

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 56 /POJK.04/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

Yth. Direksi/ Pimpinan Perusahaan Efek Jakarta, 31 Oktober 2016 Selaku Gateway Pengampunan Pajak Di Tempat

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

NOMOR 1/SEOJK.04/2015 TENTANG PROSEDUR PENYELESAIAN KESALAHAN PENGHITUNGAN NILAI AKTIVA BERSIH REKSA DANA

PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

HUKUM DAN ETIKA REGULASI TERKAIT PERUSAHAAN EFEK. Didukung

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN TENTANG PENGELOLAAN, PENATAUSAHAAN, SERTA PENCATATAN ASET DAN KEWAJIBAN D

-2-1. Dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan:

NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 44 /POJK.04/2016 TENTANG LAPORAN LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pasar Modal mempunyai peran strategis dalam pembangunan Perekonomian Indonesia yaitu sebagai wadah pemodal melakukan investasi serta sumber dana perseroan yang ingin melakukan ekspansi terhadap kegiatan usahanya. 1 Terdapat berbagai macam kejahatan yang dapat terjadi di Pasar Modal dengan modus yang berbeda-beda. Oleh sebab itu perlindungan hukum terhadap pemodal merupakan suatu hal yang sangat penting dilakukan oleh pemerintah. Kejahatan di Pasar Modal dapat disebabkan oleh kesalahan para pelaku dan integritas yang rendah serta regulasi di pasar modal yang belum dapat mengcover kejahatan yang terjadi di pasar modal terutama berkaitan dengan kejadian yang bersifat tidak terduga. Kasus penyalahgunaan wewenang oleh Perusahaan Efek yang merugikan pemodal seperti pada Kasus PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS) mendesak regulator pasar modal membentuk Dana Perlindungan Pemodal. Salah satu solusinya adalah dengan pembentukan Dana Perlindungan Pemodal yang sesuai dengan International Best Practice. Pembentukan Dana Perlindungan Pemodal tidak diamanatkan secara langsung oleh Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal namun berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal memuat tujuan utama mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. 2 Pasal 5 Huruf o Undang-Undang No. 8 Tahun 1995, Bapepam-LK (sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan) berwenang untuk memberikan penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknis atas undang-undang ini atau peraturan pelaksanaannya. 3 Tujuan utama pembentukan Undang- 1 Nindyo, Pramono, Hukum PT Go Public dan Pasar Modal. Penerbit ANDI, 2013 2 Pasal 4 Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 3 Ibid, Pasal 5

Undang Pasar Modal di seluruh dunia adalah sama yaitu melindungi pemodal bukan melindungi emiten. Dana Perlindungan Pemodal merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kepercayaan pemodal di Pasar Modal Indonesia. Pemodal menghadapi berbagai macam risiko pada saat mereka menginvestasikan dananya pada surat berharga atau efek dengan demikian diperlukan suatu perlindungan hukum agar pemodal tidak dirugikan oleh kecurangan atau kesalahan dari pihak lain, dalam hal ini kustodian. 4 Konsep pembentukan Dana Perlindungan Pemodal atau dalam istilah Internasional dikenal dengan Investor Protection Fund merupakan konsep perlindungan terhadap risiko yang terjadi pada tingkat Market Intermediary sebagai pihak yang memiliki kewenangan untuk mengadministrasikan rekening efek pemodal. Pihak pengawas Pasar Modal telah memiliki Standard Operating Procedures dalam mengantisipasi hal tersebut, namun apabila dana atau efek tidak dapat dikembalikan oleh Perantara Pedagang Efek (PPE) maka pemodal harus memperoleh kompensasi penggantian atas kerugian tersebut dan hal tersebut sebelumnya belum diatur lebih lanjut oleh Bapepam-LK maupun Penyelenggara Pasar Modal di Indonesia. Dana Perlindungan Pemodal telah diterapkan di berbagai negara termasuk ASEAN. Penulis akan membandingkan Dana Perlindungan Pemodal di Indonesia dengan DPP di Kawasan ASEAN (Malaysia, Thailand, Singapura). Penulis perlu menekankan disini bahwa penggantian kerugian atas hilangnya aset pemodal diatas tidak disebabkan oleh kerugian investasi yang dialami oleh pemodal. Perlindungan Hukum terhadap pemodal menjadi salah satu perhatian yang selalu dikedepankan oleh Bapepam-LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan) sebagai Pengawas Pasar Modal, oleh karena itu pada tanggal 28 Desember 2012 Bapepam-LK mengeluarkan 4 Business News, Program Perlindungan Investor Kunci Sukses Pasar Modal,disadur dari http://www.businessnews.co.id/ekonomi-bisnis/program-perlindungan-investor-kunci-sukses-pasarmodal.php, 19 Desember 2013. Diakses pada 26 November 2014 (20.05 WIB).

Peraturan VI.A.4 tentang Dana Perlindungan Pemodal (DPP) berdasarkan keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: KEP-715/BL/2012 dan Peraturan VI.A.5 tentang Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal (PDPP) berdasarkan keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor:KEP- 716/BL/2012. Pada tanggal 11 September 2013, OJK telah menerbitkan izin usaha PDPP kepada PT P3IEI sebagaimana Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor Kep-43/D.04/2013 tentang Pemberian Izin Usaha Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal Kepada PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (Izin Usaha). Dengan telah diterbitkannya Izin Usaha tersebut, selanjutnya PT P3IEI telah resmi bertindak selaku PDPP yang berwenang untuk menyelenggarakan dan mengelola Dana Perlindungan Pemodal (DPP), sebagaimana ketentuan Peraturan Bapepam-LK VI.A.4 tentang Dana Perlindungan Pemodal dan Peraturan Bapepam-LK Nomor VI.A.5 tentang Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal. Bentuk perlindungan yang diberikan oleh P3IEI hanya akan diberikan kepada pemodal yang merupakan nasabah dari PPE yang mengadministrasikan rekening efek nasabah dan bank kustodian. Selanjutnya Dalam Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. KEP-46/D.04/2015 tentang Penetapan Batasan Paling Tinggi Untuk Setiap Pemodal dan Setiap Kustodian yang menggantikan Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. KEP-70/D.04/2013 dalam rangka pembayaran ganti rugi pemodal menggunakan dana perlindungan pemodal dengan besaran ganti rugi yang diberikan kepada pemodal yang kehilangan asetnya di pasar modal maksimal sebesar 100 Juta Rupiah sedangkan untuk Kustodian sebesar maksimal 50 Miliar Rupiah. Terdapat berbagai pro dan kontra terkait pembentukan lembaga perlindungan pemodal, salah satu diantaranya adalah kewenangan serta peran yang dimiliki oleh lembaga perlindungan pemodal dan perlindungan hukum dalam penggantian aset pemodal yang hilang. Berdasarkan latar belakang di atas penulis melakukan penelitian dengan judul

"PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HILANGNYA ASET PEMODAL DI PASAR MODAL INDONESIA BERDASARKAN PERATURAN BAPEPAM-LK VI.A.4 TENTANG DANA PERLINDUNGAN PEMODAL DAN VI.A.5 TENTANG PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL".

B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian-uraian latar belakang masalah, penulis menggagas rumusan masalah untuk diteliti sebagai berikut : 1. Apakah Peran PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI) sebagai penyelenggara dan pengelola Dana Perlindungan Pemodal (DPP)? 2. Bagaimanakah perlindungan hukum terhadap pemodal dalam proses penggantian aset pemodal yang hilang di Pasar Modal Indonesia? C. KEASLIAN PENULISAN Berdasarkan pengetahuan dan hasil penelusuran yang dilakukan penulis terhadap data kepustakaan dan terhadap penulisan tesis maupun penulisan karya ilmiah, hingga kini penulis belum menemukan permasalahan yang sama dengan penulisan ini. Hal ini juga disebabkan karena Dana Perlindungan Pemodal dan Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal baru beroperasi pada tanggal 1 Januari 2014. Oleh karena itu, penulis menyatakan bahwa tesis ini merupakan karya orisinil penulis, dan karenanya dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. D. TUJUAN PENELITIAN Dalam penulisan ini, penulis memiliki dua tujuan, yaitu : 1. Tujuan Objektif a. Untuk memberikan penjelasan mengenai Dana Perlindungan Pemodal dan Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal dengan melihat Peraturan Bapepam-LK VI.A.4 dan VI.A.5 serta b. Untuk mengetahui keterkaitan antara Peraturan Bapepam-LK VI.A.4 dan VI.A.5 dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

2. Tujuan Subjektif a. Untuk memperoleh data konkrit berkaitan dengan obyek yang diteliti guna menyusun tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar M.H pada Program Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada; dan b. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan hukum pasar modal di Indonesia. E. MANFAAT PENULISAN 1. Manfaat Akademis Untuk memenuhi persyaratan meraih gelar S2 pada Program Pascasarjana Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada; 2. Manfaat Teoretis Memberikan kontribusi bagi pengembangan Hukum Pasar Modal di Indonesia; 3. Manfaat Praktis Diharapkan karya tulis ini dapat memberikan masukan bagi pemerintah khususnya mengenai perlindungan hukum pemodal di Pasar Modal Indonesia serta dapat memberikan masukan bagi pemerintah dalam revisi Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995. F. KAJIAN PUSTAKA Dana Perlindungan Pemodal adalah kumpulan dana yang dibentuk untuk melindungi pemodal dari hilangnya aset pemodal. Pemodal adalah Nasabah dari PPE) yang mengadministrasikan rekening efek dan Bank Kustodian. Aset pemodal adalah efek dan harta lainnya yang berkaitan dengan efek yang dititipkan pada kustodian.

Terdapat beberapa sumber dana awal dalam menjalankan amanat dan tugasnya sebagai Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal: 5 1. Kontribusi Dana awal dari Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian; 2. Iuran Keanggotaan yang nilainya ditetapkan oleh OJK, yang terdiri dari Iuran Keanggotaan Awal dan Iuran Keanggotaan Tahunan; 3. Dana yang diperoleh dana perlindungan pemodal dari kustodian sebagai pengganti dari pemodal sebagai pelaksanaan Hak Subrogasi; 4. Hasil investasi dana perlindungan pemodal; 5. Sumber Lain yang ditetapkan oleh OJK. Maksud dan tujuan dibentuknya Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal adalah sebagai berikut: 6 1. Menatausahakan dan mengelola dana perlindungan pemodal di Pasar Modal Indonesia; 2. Melakukan Investasi atas dana perlindungan pemodal; 3. Melakukan pemeriksaan, verifikasi, membuat analisa terkait pembayaran untuk melakukan pembayaran dan tindakan lainnya sehubungan dengan klaim yang dilakukan oleh pemodal; 4. Menerima tambahan dana atau memungut biaya sehubungan dengan kegiatan perlindungan pemodal di Pasar Modal Indonesia; 5 Bapepam-LK, Peraturan Nomor VI.A.4 tentang Dana Perlindungan Pemodal, Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-715/BL/2012, Angka 22. 6 Ibid.

5. Melakukan tindakan pengembalian dana yang telah dikeluarkan oleh Dana Perlindungan Pemodal; 6. Melakukan kegiatan pendukung lainnya yang berkaitan dengan maksud dan tujuan diatas; Perlindungan hukum sebagaimana diatur diatas, tidak lantas diberikan kepada semua pemodal, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemodal jika asetnya hendak dilindungi. Persyaratannya adalah sebagai berikut: 7 1. Pemodal menitipkan asetnya dan memiliki rekening Efek pada Kustodian; 2. Dibukakan sub rekening efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian oleh Kustodian dan; 3. Memiliki nomor tunggal identitas pemodal (single investor identification) dari Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. Hal tersebut tidak berlaku bagi Pemodal yang memenuhi satu atau lebih kriteria berikut: 8 1. Pemodal yang terlibat atau menjadi penyebab Aset Pemodal hilang; 2. Pemodal merupakan pemegang saham pengendali, direktur, komisaris atau pejabat satu tingkat dibawah direktur; 3. Pemodal merupakan Afiliasi dari Pihak-pihak pada angka 1&2. Ganti rugi sebagaimana dimaksud diberikan dalam bentuk dana sebesar nilai aset pemodal yang hilang dan/atau untuk diberikan sesuai batasan paling tinggi untuk setiap pemodal dan kustodian yang ditetapkan oleh OJK. Ganti rugi atas hilangnya aset pemodal 7 Ibid, Angka 14. 8 Ibid, Angka 16.

yang hilang tidak mencakup nilai kerugian atas perkiraan nilai investasi masa datang berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.18/SEOJK.04/2013 tentang Kriteria Pernyataan Tertulis oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Tata Cara Penentuan Nilai Aset Pemodal Yang Hilang dan Surat Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No.46/D.04/2015 Tentang Penetapan Batasan Paling Tinggi untuk setiap pemodal dan Kustodian dalam rangka pembayaran ganti rugi dengan menggunakan Dana Perlindungan Pemodal. Tabel 1. Struktur Perlindungan Pemodal 9 9 PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia, Indonesia SIPF : Tentang Kami, (Sejarah Perusahaan), www.indonesiasipf.co.id.

G. SISTEMATIKA TESIS Adapun sistematika penulisan tesis ini sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN, terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, keaslian penulisan, kajian pustaka dan sistematika tesis; BAB II TINJAUAN PUSTAKA, bab ini terdiri dari : (1) Perihal Dana Perlindungan Pemodal dan Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal; (2) Praktek Perlindungan Pemodal yang selama ini berlaku di negara lain terutama di kawasan ASEAN; BAB III METODE PENELITIAN, bab ini terdiri dari pengertian, jenis dan pendekatan penelitian, cara penelitian, sumber data, dan analisis data; BAB IV HASIL PENULISAN DAN PEMBAHASAN, bab ini membahas dan menjawab rumusan masalah tentang : (1) Peran Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal sebagai Penyelenggara dan Pengelola Dana Perlindungan Pemodal; serta (2) Perlindungan Hukum terhadap pemodal dalam proses penggantian atas hilangnya Aset Pemodal di Pasar Modal Indonesia; BAB V PENUTUP, bab ini merupakan kesimpulan akhir dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis.