BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pada tanggal 24 juli tahun Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. RT dengan jumlah penduduk jiwa yang terdiri dari kepala

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah dari Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yaitu:

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. meranti provinsi riau. Jarak Desa Tanjung bunga dengan ibu kota kecamatan

BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Kecamatan Batang Cenaku. Kecamatan Batang Cenaku memiliki luas daerah sebesar 634,43 Km

BAB II GAMBARAN UMUM DESA BANTAN AIR KECAMATAN BANTAN. Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis yang mempunyai jumlah penduduk

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ada di kecamatan Kampar Utara yang luas wilayahnya , 75 Ha. Adapun batas-batas wilayah desa sawah:

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02

BAB II. GAMBARAN UMUM KECAMATAN SABAK AUH KABUPATEN SIAK SRI INDRAPURA A. Letak Geografis, Demografis, Visi dan Misi Kecamatan Sabak Auh

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. batas antara Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar pada tanggal 14 Mei

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Simpang Baru merupakan salah satu kelurahan yang terletak di

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jarak dengan ibukota provinsi (pekanbaru)sekitar 200 km. 1) Sebelah utara berbatasan dengan desa sepotong

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH KAJIAN. di Kota Pekanbaru dan merupakan Kecamatan tertua di Kota Pekanbaru dengan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pulau Merbau merupakan pemekaran dari Kecamatan Merbau,

BAB II PROFIL DESA KASIKAN. Propinsi. Desa Kasikan merupakan desa paling ujung sebelum Desa Talang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MAYANG PONGKAI. Kebanyakan dari masyarakat Desa Mayang Pongkai pada dasarnya adalah

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

BAB II TINJAUAN UMUM RW 01. Kelurahan Simpang Empat Kecamatan Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru. Luas wilayah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan adalah di Desa Kampung Panjang.

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pekanbaru, terdiri atas 65 RW dan 318 RT. Luas wilayah Kecamatan Tampan

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari

GAMBARAN UMUM. Kelurahan Negeri Besar Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Geografis Desa Pangkalan Terap Kecamatan Teluk Meranti

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Benai terletak antara LS dan BT

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DESA TANJUNG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

BAB II GAMBARAN UMUM. berstatus Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan ialah unit pemerintahan terkecil

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ibukota Provinsi Riau (Pekanbaru) adalah 34 KM. Daerah ini merupakan daerah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Trimulyo Mataram telah terbentuk sejak tanggal 21 Juni Penduduk

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Muara Jalai Kecamatan Kampar Utara

BAB II PROFIL DESA PULAU PANJANG. desa yang ada di Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Sengingi. Daerah ini

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. kenegerian Rumbio Kociok Banamo Kamaruzzaman Godang Bagolau Datuk

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah Dusun 003 Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo,

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Sungai Tonang Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. tempat tinggal. Jauh sebelum Kuala Enok hanya

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SEI. INJAB KELURAHAN TERKUL. luas wilayah Hektar (Ha). Secara georafis, Kelurahan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Kecamatan Kampar TimurKabupaten Kampar. Adapun jarak desa Pulau

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. atau 9,965 Ha, dengan pusat pemerintaahan berada di desa Kampar.

IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA. Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala

BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Geografis dan DemogrfisKecamatan Tampan. 1. Keadaan Geografis Kecamatan Tampan

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI. singkatan Kuansing, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia.

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas keseluruhan wilayah kabupaten pasaman barat. Kecamatan sungai beremas dengan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Kelurahan Simpang Baru

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG DESA TERANTANG. A. Sejarah, Letak dan Wilayah Desa Terantang. oleh Datuk Sipanduko dan suku melayu oleh Datuk Majalelo.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.

BAB I PENDAHULUAN. program yang ada di lokasi KKN tersebut. Yogyakarta. Kelurahan Seloharjo, dibatasi oleh:

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. merupakan suatu desa yang harmonis dan termasuk desa yang lingkungannya masih

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Geografis dan Demografis Desa Balam Sempurna

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA

BAB II GAMBARAN KELURAHAN TERKUL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS

BAB II KONDISI MASYARAKAT DESA BALONGDOWO

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kecamatan Tasik Putri Puyu Kecamatan Tasik Putri Puyu merupakan Kecamatan yang dibentuk pada tanggal 24 juli tahun 2012. Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal dari sebagian wilayah Kecamatan Merbau, yang terdiri dari: 1. Desa Tanjung Padang; 2. Desa Putri Puyu; 3. Desa Mekar Delima; 4. Desa Dedap; 5. Desa Kudap; 6. Desa Bandul; 7. Desa Selat Akar; 8. Desa Tanjung Pisang; 9. Desa Mengkopot; dan 10. Desa mengkirau 1. Kecamatan Tasik Putri Puyu Kabupaten Kepulauan Meranti terdiri dari Sepuluh (10) Kelurahan dan sepuluh (10) Desa, dengan jumlah Penduduk 44.0465 jiwa, 5690 KK. Mata pencaharian masyarakatnya mayoritas adalah petani, pedagang kecil, buruh tani dan nelayan. 1 Lihat Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Kecamatan Tasik Putri Puyu Dalam Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti, pasal 3.

Wilayah Kecamatan Tasik Putri Puyu berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Kecamatan Tasik Putri Puyu Dalam Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti, mempunyai batas wilayah sebagai berikut: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Panjang dan Selat Padang; 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Merbau; 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Panjang; dan 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Padang dan Selat Melaka 2. B. Sejarah Singkat Pembentukan Desa Mengkirau Nama Mengkirau diambil dari nama orang yang pertama kali membuka wilayah tersebut, yaitu Pak Kero. Pak Kero diperkirakan masuk daerah ini sekitar tahun 1890. Ia beasal dari suku Melayu yang merupakan suku asli daerah tersebut. Beliau bermukim di Suak (sungai yang pendek) di daerah itu. Pada waktu itu banyak orang yang melewati sungai itu yang berdekatan dengan Suak, karena tidak ada tempat persinggahan maka daerah Pek Kero inilah yang menjadi persinggahan. Pada mulanya disebut kampung Mengkero kemudian ada perubahan tulisan menjadi Mengkirau. Daerahnya tidak terlalu luas, memiliki wilayah disekitar Mengkirau saja. Dengan berlalunya waktu yang panjang dan semakin banyaknya para pendatang dari Pulau Jawa, maka daerah ini semakin ramai penduduknya dan membutuhkan perluasan 2 Lihat Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Kecamatan Tasik Putri Puyu Dalam Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti, Pasal 4 ayat (1)

wilayah. Perluasan wilayah tersebut dilakukan dengan cara membuka hutan yang berada disekitar Suak tersebut. Orang yang pertama membuka kampung baru atau menebang hutan untuk perluasan kampung itu ialah seorang pendatang dari Pulau Jawa yang bernama Misri, dan makamnya terletak di Desa Bandul Kecamatan Tasik Putri Puyu. Misri inilah yang memberi kepercayaan kepada Itam untuk meluaskan Kampung Mengkirau. Adapun Itam yang telah diberikan kepercayaan oleh Pak Kero pada saat meninggalnya Pak Kero. Itam dapat amanat agar selalu menjaga dan mengurus wilayah Suak dengan melihat kondisi yang semakin maju dan penduduknya semakin padat, maka itam ingin meperluas wilayah Kampung Mengkirau tersebut. Tetapi dengan kondisi yang sudah udzur dan tidak mampu lagi untuk bekerja keras, Itam mengajak Misri dan beberapa keluarga disekitar Suak. Misri saat itu tinggal bersama Itam, untuk membangun dan memperluas daerah tersebut. Dan untuk mengenang jasa Misri dalam memperluaskan Kampung Mengkirau masyarakat Mengkirau Sering melakukan kunjungan ke Desa Bandul tempat peristirahatannya 3. Berdasarkan sejarah berdirinya Desa Mengkirau tersebut, maka penulis dapat menyimpulakan bahwa, secara administrasi Desa Mengkirau terbentuk sejak tahun 1890, hingga saat ini sudah terjadi 4 kali pergantian Penghulu atau Kepala Desa. Dan masa periode kepemimpinan mereka adalah sebagai berikut: 3 Dokumen Kantor Desa, Sejarah Desa Mengkirau, Mengkirau, 21 Juli 2011

T abel II. 1 Periode Kepemimpinan Kepala Desa Mengkirau NO NAMA PERIODE 1 Sayid Ibrahim Tahun 1980 s/d 1988 2 H. Bajuri Tahun 1988 s/d 1997 3 H. Bajuri Tahun 1988 s/d 2006 4 Toha Tahun 2006 s/d 2012 5 Toha Tahun 2012 s/d sekarang Sumber: Dokumen Kantor Desa Mengkirau Tahun 2013 C. Letak Geografis Desa Mengkirau Desa Mengkirau berada di Kecamatan Tasik Putri Puyu Kabupaten Kepulauan Meranti yang mempunyai luas 94.540 Km² yang terdiri dari 6 RW (Rukun Warga) dan 1 6 RT (Rukun Tetangga) dengan jumlah penduduk 2.299 jiwa yang terdiri dari 582 KK (Kepala Keluarga) pada tahun 2013-2014. Adapun batas-batas wilayah dari Desa Mengkirau Kecamatan Tasik Putri Puyu yaitu: 1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Mengkopot; 2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Mayang Sari; 3. Sebelah Barat : Berbatsan dengan Desa lukit; 4. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Selat Asam 4. Penduduk yang berdomisili di Desa Mengkirau mayoritas suku Jawa yang merupakan suku pendatang. Sebagian lagi suku Melayu sebagai suku asli tempatan, dan sebagian lagi suku Cina. Pada umumnya suku melayu dan cina tinggal di daerah pinggiran sungai dan laut yang berada disekitar Desa Mengkirau yang di wilayah Timur dan Selatan. 4 Dokumen Kantor Desa, Batasan Wilayah, Mengkirau, 21 juli 2011

Sedangkan suku Jawa bermukim di daratan Desa tersebut. Untuk lebih jelas lagi masyarakat Desa Mengkirau diklasifikasikan berdasarkan suku, dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel II. 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Suku NO Nama Suku Jumlah Persentase (%) 1 Melayu 967 jiwa 42,06% 2 Jawa 1136 jiwa 49,41% 3 Cina 196 jiwa 8,52% Jumlah 2.299 jiwa 100% Sumber : Dokumen Desa Mengkirau, 2013-2014 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masyarakat Desa Mengkirau secara umum banyak yang berasal dari suku Jawa yaitu berjumlah 1136 jiwa dengan persentase 49,41%. Sedangkan suku yang paling sedikit yaitu suku cina berjumlah 196 jiwa dengan persentase 8,52%. Karena pada umumnya masyarakat Desa Mengkirau banyak pendatang dari Pulau Jawa maka Bahasa Jawa berkembang pesat di Desa tersebut. Bila dilihat dari tingkat umur penduduk di Desa Mengkirau Kecamatan Tasik Putri Puyu, maka dapat dibagi kepada lima tingkatan, sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel II. 3 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Umur No Tingkatan Umur Jumlah Persentase 1 0-5 Tahun 348 jiwa 15,13% 2 6-16 Tahun 404 jiwa 17,57% 3 17-25 Tahun 447 jiwa 19,44% 4 26-55 Tahun 932 jiwa 40,53% 5 56 Ke-atas 168 jiwa 7,30% Jumlah 2.299 jiwa 100% Sumber : Dokumen Kantor Desa Mengkirau, 2013-2014

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk dari segi umur yang paling banyak di Desa Mengkirau adalah orang dewasa yang berumur 26-55 tahun yaitu 932 jiwa dengan persentase 40,53%. Sedangkan yang paling sedikit adalah yang sudah lanjut usia (LANSIA) yaitu 168 jiwa dengan jumlah persentase 7,30%. Penduduk Desa Mengkirau Kecamatan Tasik Putri Puyu dilihat dari jenis kelamninya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel II. 4 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 Laki-laki 1.148 jiwa 49,93% 2 Perempuan 1.151 jiwa 50,06% Jumlah 2.299 jiwa 100% Sumber : Dokumen Kantor Desa Mengkirau, 2013-2014 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan, yaitu laki-laki sebanyak 1.148 jiwa dengan jumlah persentase 49,93% sedangkan julah penduduk yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 1.151 jiwa dengan jumlah persentase 50,06%. D. Sosial Ekonomi Masyarakat yang berada di Desa Mengkirau adalah masyarakat yang majemuk, yang terdiri dari berbagai suku bangsa, yaitu suku Jawa, Melayu dan Cina. Namun dilihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Mengkirau jiwa sosial masyarakatnya sangat kuat. Hal ini dapat

dilihat dalam beberapa kegiatan yang berlangsung didalam masyarakat seperti upacara perkawinan, takziah ketika ada yang meninggal, santunan anak yatim, dan kegiatan yang diadakan oleh Desa (seperti lomba kebersihan Desa, MTQ tingkat Desa, pertandingan olahraga tingkat desa yaitu sepak bola, bulu tangkis, takraw, bola volly, dan lain-lain), dilakukan secara bergotong royong. Kemudian tingkat kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari suatu kondisi perekonomian masyarakat tersebut. Untuk itu pengetahuan tentang kondisi ekonomi sangat penting guna melihat tingkat kesejahteraan masyarakat dan sekaligus mengetahui perkembangan pembangunan yang dilaksanakan. Ditingkat perekonomian, yang dilakukan adalah usaha penumbuhan dan memajukan serta meningkatakan taraf kehidupan masyarakat. Selain itu pembangunan bertujuan untuk meratakan kesejahteraan hidup masyarakat dalam upaya meningkatkan perekonomian dengan melakukan berbagai macam usaha dalam kehidupan sehari-hari. Melihat dari segi sosial ekonomi masyarakat Desa Mengkirau pada umumnya mempunyai mata pencaharian dari sektor perkebuanan karet. Rata-rata pekerjaaan masyarakat Desa Mengkirau sebagai penyadap karet, dan diwaktu luang setelah selesai bekerja diperkebunan karet digunakan untuk melakukan pekerjaan sambilan atau sampingan seperti berdagang, nelayan, tukang dan jasa. Untuk lebih jelasnya mata pencaharian penduduk Desa Mengkirau dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel II. 5 Mata Pencaharian Penduduk Desa Mengkirau No Jenis Mata Pencaharian Jumlah 1 Pemilik Tanah 750 orang 2 Buruh Tani 619 orang 3 Nelayan 40 orang 4 Pedagang 208 orang 5 Pegawai Negeri Sipil 55 orang 6 Peternak 40 orang 7 Swasta 115 orang 8 Tukang 50 orang 9 Jasa 75 orang 10 Belum bekerja (anak-anak balita dan masih sekolah) 347 orang Jumlah 2.299 jiwa Sumber : Dokumen Kantor Desa Mengkirau, 2013-2014 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mata pencaharian masyarakat Desa Mengkirau pada umumnya adalah pemilik tanah yang berjumlah 750 Orang. Dan ada sebagai buruh tani yang jumlahnya hampir sama dengan pemilik tanah yaitu sebanyak 619 orang. E. Pendidikan dan kehidupan beragama a. Pendidikan Masyarakat Desa Mengkirau pada umumnya pandai tulis baca. Hal ini dapat dibuktikan dengan pengakuan Pemerintah Kecamatan pada tahun 1998 bahwa masyarakat Desa Mengkirau Bebas Buta Aksara, namun demikian masyarakat Desa Mengkirau secara formal ada yang hanya tamat Sekolah Dasar (SD), dan ada juga yang sampai Perguruan Tinggi.

Untuk mengtahui secara rinci tentang tingkat pendidikan penduduk Desa Mengkirau Kecamatan Tasik Putri Puyu dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel II. 6 Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Mengkirau No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%) 1 Belum sekolah 220 Orang 9,56% 2 Tamat TK 116 Orang 5,04% 3 Tamat SD 431 Orang 18,74% 4 Tamat SMP/SLTP 237 Orang 10,30% 5 Tamat SMA/SLTA 1201 Orang 52,24% 6 Tamat Perguruan Tinggi 94 Orang 4,08% Jumlah 2.299 Jiwa 100% Sumber : Dokumen Kantor Desa Mengkirau, 2014 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa di Desa Mengkirau Kecamatan Tasik Putri Puyu secara umum tingkat pendidikannya tergolong tinggi. Rata-rata penduduk Desa Mengkirau adalah tamatan SMA/SLTA sederajat berjumlah 1201 orang dengan persentase 52,24%, dan tingkat pendidikan yang paling rendah adalah tamatan TK dengan jumlah sebanyak 116 orang dengan persentase 5,04%, sedangkan yang belum sekolah sebanyak 220 orang dengan persentase 9,56%. Pendidikan sebagai perioritas utama dari pembangunan telah berkembang baik di Desa Mengkirau. Pendidikan perlu ditunjang oleh prasarana yang memadai. Pada umumnya prasarana pendidikan berupa gedung-gedung sekolah yang ada, mulai TK sampai tingkat SMA. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel II. 7 Fasilitas Pendidikan di Desa Mengkirau No Jenis Sarana Pendidikan Jumlah Persentase (%) 1 TK 1 20% 2 SD 2 40% 3 SMP/SLTP sederajat 1 20% 4 SMA/SLTA sederajat 1 20% Jumlah 5 100% Sumber : Dokumen Desa Mengkirau tahun 2013-2014 Dari tabel diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa sarana pendidikan yang ada di Desa Mengkirau Kecamatan Tasik Putri Puyu cukup memadai dan sederahana dengan jumlah 5 unit sarana pendidikan. Jumlah sarana pendidikan yang paling banyak adalah sarana pendidikan SD dengan jumlah 2 unit dengan persentase 40%, sedangaka sarana pendidikan yang lainnya masing-masing berjumlah 1 unit dengan persentase 20%. b. Agama Memeluk agama merupakan hak asasi bagi setiap manusia. Kebebasan beragama di Negara Republik Indonesia dijamin dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (UUD 1945) pasal 29. Sikap yang perlu dikembangkan dari pasal 29 UUD 1945 tersebut adalah toleransi antar umat beragama. Agama mayoritas masyarakat Desa Mengkirau adalah Islam. Walaupun Islam sebagai agama yang mayoritas, tidak ada penekanan maupun pemaksaan dari agama yang mayoritas ke agama yang minoritas. Hal ini membuktikan telah mantapnya toleransi antar umat

beragama. Kerukunan antar umat beragama serta kesadaran untuk mengamalkan pancasila merupakan hal yang terpenting untuk menjaga perdamaian antar umat beragama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel II. 8 Agama penduduk Desa Mengkirau No Jenis Agama Jumlah Persentase (%) 1 Islam 2114 orang 91,95% 2 Khatolik - 0% 3 Protestan 7 orang 0,30% 4 Hindu - 0% 5 Budha 178 orang 7,74% Jumlah 2.299 jiwa 100% Sumber : Dokumen Kantor Desa Mengkirau, 2013-2014 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penduduk Desa Mengkirau mayoritas yang beragama Islam sebanyak 2.114 orang dengan persentase 91,95%, sedangkan agama Khatolik, Protestan, Hindu dan Budha menjadi agama minoritas yang dianut penduduk Desa Mengkirau. Untuk menjalankan perintah Agama tentu sangat diperlukan adanya tempat ibadah. Tempat peribadatan selain digunakan untuk beribadah juga merupakan salah satu sarana untuk mengkomunikasikan pesan-pesan pembangunan dalam rangka mensosialisasikan suatu pembangunan kepada masyarakat. Dari 5 (lima) agama yang dianut oleh penduduk Indonesia, di Desa Mengkirau Kecamatan Tasik Putri Puyu ternyata tidak semua

memiliki Rumah Ibadah, sebagaimana bisa dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel II. 9 Rumah Ibadah di Desa Mengkirau No Jenis Rumah Ibadah Jumlah Persentase 1 Masjid 5 38,46% 2 Mushalla 8 61,53% 3 Gereja - 0% 4 Wihara - 0% 5 Pura/Kuil - 0% Jumlah 13 100% Sumber : Dokumen Desa Mengkirau, 2013-2014 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ada 2 (dua) jenis Rumah Ibadah di Desa Mengkirau yaitu Masjid dan Mushalla yang merupakan Rumah Ibadah bagi umat muslim. Masjid di Desa Mengkirau sebanyak 5 (lima) unit dengan persentase 38,46% dan Mushalla sebanyak 8 (delapan) unit dengan persentase 61,53%, sedangakan jenis tempat peribadatan bagi agama yang lainnya belum ada. F. Sosial Budaya Masyarakat Masyarakat Desa Mengkirau terdiri dari beberapa suku, Suku aslinya adalah Melayu. Sedangkan suku pendatang adalah suku Jawa, dan etnis Cina. Ketiga suku ini mewarnai dalam kehidupan sehari-hari dan tetap menjaga adat istiadat masing-masing suku serta menghormati adat dan kepercayaan yang dianut setiap golongan.