ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

dokumen-dokumen yang mirip
BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KESANTUNAN LINGUISTIK DALAM TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAT ALISYRA NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL

BAB III METODE PENELITIAN

KESANTUNAN IMPERATIF DALAM PIDATO M. ANIS MATTA: ANALISIS PRAGMATIK SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kegiatan, peradaban kebudayaan manusia. Bahasa adalah alat

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi. Bahasa tulis dapat

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

BAB III METODE PENELITIAN

PERGESERAN TINDAK KESANTUAN DIREKTIF MEMOHON DI KALANGAN ANAK SD BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA. Naskah Publikasi

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

KESANTUNAN MENOLAK DALAM INTERAKSI DI KALANGAN MAHASISWA DI SURAKARTA

WUJUD KALIMAT IMPERATIF TUTURAN GURU TAMAN KANAK-KANAK KARYA PKK PACONGKANG KABUPATEN SOPPENG

BAB I PENDAHULUAN. dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik

Oktorita Kissanti Rahayu

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

DESKRISPI KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN USTADZ MAULANA DENGAN TEMA BERSEDEKAH PADA ORANG TUA DAN DI BALIK SEBUAH MUSIBAH DI YOUTUBE

BAB 4 KESIMPULAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta temuan kasus yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur

STRATEGI KESANTUNAN TUTURAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 4 KOTA MALANG : DENGAN SUDUT PANDANG TEORI KESANTUNAN BROWN DAN LEVINSON

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF ANTARA GURU MURID. DI MTs SUNAN KALIJAGA KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT AL QUR AN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW NASKAH PUBLIKASI

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A

BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI

TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA. Naskah Publikasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. kuantitatif. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, 2003:588).

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

WACANA PERSUASI PADA BUKU ISLAMI AGAR ANAK RAJIN SHALAT KARYA SUBHAN HUSAIN ALBARI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA ANTARA SANTRI DENGAN USTAD DALAM KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN ALQUR AN ALAZHAR PULUHAN JATINOM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

MAKNA IMPERATIF KALIMAT DEKLARATIF DAN INTEROGATIF PADA TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AN-NISA

STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi khalayak agar bertindak sesuai dengan keinginan pengiklan. Slogan

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

IMPLIKATUR DAN KESANTUNAN POSITIF DALAM WACANA RAPAT DINAS DI LINGKUNGAN KELURAHAN BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA

Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA ANTARA SANTRI DENGAN USTAD DALAM KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN ALQUR AN ALAZHAR PULUHAN JATINOM KLATEN SKRIPSI

KESANTUNAN IMPERATIF DALAM PERTEMUAN PKK DI DESA KADIREJO KECAMATAN KARANGANOM KABUPATEN KLATEN JURNAL

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

BAB III METODE PENELITIAN

CARA PENOLAKAN DI KALANGAN ANAK SD DALAM BERINTERAKSI DENGAN GURU DAN MURID DI SD NEGERI 3 PALAR TRUCUK KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara

Artikel Publikasi KESANTUNAN DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI NONFORMAL DI KALANGAN MAHASISWA PERGURUAN TINGGI SWASTA SE-RAYON SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tiara Ayudia Virgiawati, 2014

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF DALAM DAKWAH DI RADIO NASKAH PUBLIKASI

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

menafsirkan makna homonim dan homofon, kesalahan dalam menafsirkan makna indiom, kesalahan dalam menafsirkan arti peribahasa, pengembalian stimulus,

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu metode

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Wujud pragmatik imperatif dipilih sebagai topik kajian penelitian ini karena di dalam kajian dapat

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

REALISASI TINDAK KESANTUNAN IMPERATIF PADA JARGON WARUNG MAKAN DI WILAYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan kalimat tersebut juga harus memperhatikan susunan kata

TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM BAHASA SIDANG

TINDAK IMPERATIF DALAM WACANA PEMBELAJARAN DI SMKN I BANGIL. Mudzakir Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

ANALISIS FUNGSI DAN NOSI PREFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS Vlll E SMP NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN, JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga pada pemilihan kata-kata dan kalimat-kalimat yang digunakan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam penulisan proposal skripsi ini peneliti mengumpulkan data-data dari

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

BAB I PENDAHULUAN. pendapat dari seorang penutur kepada mitra tutur. mengemukakan pendapat, yang perlu diperhatikan bukan hanya kebahasaan

PENGACUAN PRONOMINA PERSONA

TINDAK TUTUR IMPERATIF KHUTBAH JUMAT DALAM TABLOID SUARA MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. (Wirjosoedarmono dalam Husain Junus dan Arifin Banasuru, 1996: 14).

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya anak telah mengenal bahasa sebelum dia dilahirkan, karena

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat S-1

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian kesantunan bertutur dialog tokoh dalam film Sang

KESANTUNAN IMPERATIF DALAM BAHASA BATAK TOBA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa dapat menjalin hubungan yang baik, dan dapat pula

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

Transkripsi:

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh : TRI KRESNADHITYA ALI MAHMUD A 310 100 147 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

ABSTRAK ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK Oleh : Tri Kresnadhitya Ali Mahmud A310100147, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014. Penelitian ini memiliki dua tujuan, yakni: (1) Mendeskrepsikan wujud kesantunan linguistik tuturan imperatif dalam teks terjemahan Alquran surat At taubah; (2) Mendeskrepsikaan wujud kesantunan pragmatik imperatif dalam teks terjemahan Alquran surat At taubah. Jenis penelitian ini adalah deskreptif kualitatif. Objek dalam penelitian ini adalah kesantunan imperatif dalam terjemahan Alquran surat At taubah. Data pada penelitian ini berupa teks terjemahan Alquran surat At taubah yang mengandung kesantunan linguistik tuturan imperatif dan kesantunan pragmatik imperatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks terjemahan Alquran surat At Taubah dari tafsir Al Misbah penerbit Lentera Hati Jakarta tahun 2009 yang ditulis oleh M. Quraish Shihab. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pustaka, simak dan catat. Hasil penelitian ini adalah (1) wujud kesantunan linguistik tuturan imperatif dalam teks terjemahan Alquran surat At taubah ditandai oleh urutan tutur dan ungkapan-ungkapan penanda kesantunan, yakni partikel-lah dan hendaknya Serta munculnya pemarkah sapaan hai orang-orang beriman ; (2) Wujud kesantunan pragmatik imperatif dalam teks terjemahan Alquran surat At taubah berupa tuturan interogatif yang bermakna pragmatik imperatif perintah dan larangan serta tuturan deklaratif yang bermakna pragmatik imperatif suruhan dan larangan. Kata Kunci : Kesantunan Imperatif

A. Pendahuluan Kesantunan berbahasa dapat dimaknai sebagai usaha seseorang untuk menjaga harga diri orang lain maupun dirinya sendiri. Brown dan Levinson (dalam Markamah, 2013: 153) menyatakan bahwa kesantunan berbahasa dimaknai sebagai usaha penutur untuk menjaga harga diri, atau wajah, pembicara maupun pendengar. Penutur maupun mitra tutur yang memperhatikan kesantunan dalam bertutur akan menimbulkan proses komunikasi yang baik. Penggunaan kata maupun kalimat dalam bertutur sangat mempengaruhi tingkat kesantunan. Salah satu yang termasuk dalam jenis tuturan adalah tuturan imperatif. Istilah imperatif sering kali digunakan untuk menunjuk salah satu tipe kalimat bahasa Indonesia, yakni kalimat imperatif. Istilah imperatif selain digunakan untuk menyebut salah satu jenis kalimat dapat pula digunakan untuk menyebut kata kerja yang digunakan dalam kalimat imperatif tersebut. Kesantunan berbahasa dalam penelitian ini berupa kesantunan berbahasa dalam tuturan imperatif dan tuturan nonimperatif yang sebenarnya mengandung maksud imperatif. Tuturan imperatif menarik untuk dikaji karena dalam tuturan imperatif, penutur menghendaki adanya tindakan dari mitra tutur sehingga penutur rentan dengan santun atau tidaknya dalam menyampaikan maksud tuturanya. Penutur lazimnya memerintah, mengajak, melarang maupun menghimbau dengan menggunakan tuturan yang berkonstruksi imperatif. Perintah, ajakan, larangan maupun himbauan yang dinyatakan menggunakan tuturan imperatif dikatakan santun apabila terdapat ciri-ciri kesantunan secara linguistik. Rahardi (2007: 118) mengemukakan hasil penelitianya bahwa wujud kesantunan berbahasa yang menyangkut ciri linguistik selanjutnya mewujudkan kesantunan linguistik sedangkan wujud kesantunan yang menyangkut ciri nonlinguistik tuturan imperatif selanjutnya mewujudkan kesantunan pragmatik imperatif. Definisi Alquran secara umum adalah kitab suci agama Islam yang diturunkan Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. untuk disampaikan

kepada seluruh umat Islam. Alquran antara lain berisi aturan, perintah, himbauan, ajakan, dan larangan yang ditujukkan kepada umat muslim agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akherat. Alquran turun secara berangsur-angsur sehingga terdapat konteks yang melatarbelakangi turunya suatu surat maupun sekedar suatu ayat. Markamah (2013: 157) menyatakan bahwa penutur pertama dalam teks terjemahan Alquran adalah Allah swt. dan partisipan keduanya adalah manusia. Hubungan antara Tuhan (Allah swt.) dan manusia merupakan hubungan yang tidak sederajat. Hubungan yang tidak sedrajat ini sebagaimana dinyatakan Brown dan Levinson (dalam Markamah, 2013: 157) berlaku prinsip kesantunan. Alquran diterjemahkan dalam berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia. Teks Terjemahan Alquran dalam bahasa Indonesia memiliki kesantunan linguistik sebagaimana yang ditemukan oleh Markamah (2013: 156) yang menyatakan bahwa kesantunan linguistik yang terdapat pada teks terjemahan Alquran berupa: konstruksi deklaratif, konstruksi imperatif, dan konstruksi interogatif, konstruksi pengandaian dan konstruksi langsung. Pernyataan Markamah tersebut menunjukkan bahwa agama Islam melalui kitab Alquran, mencontohkan proses interaksi antara Tuhan dengan manusia menggunakan bahasa yang santun. Temuan Markamah tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kesantunan khususnya kesantunan imperatif dalam terjemahan Alquran surat At taubah. Surat At taubah merupakan surat ke Sembilan dalam Alquran dan terdiri dari 129 ayat. Peneliti memilih surat At taubah karena surat tersebut antara lain berisi tentang macam-macam harta dalam agama serta penggunaanya, kewajiban menafkahkan harta, perjanjian perdamaian, kewajiban umat Islam terhadap Nabinya, sebab-sebab orang Islam melakukan perang. Isi surat At taubah yang demikian cenderung memiliki unsur-unsur imperatif sehingga memudahkan peneliti dalam pemerolehan

data untuk mendeskrepsikan kesantunan linguistik tuturan impertatif dan kesantunan pragmatik imperatif. B. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskreptif kualitatif. Deskreptif artinya mendeskrepsikan aspek-aspek bahasa secara cermat dan teliti berdasarkan fakta-fakta kebahasaan yang sebenarnya (Sumarlam, 2010: 169). Kualitatif menurut Strauss dan Corbin (dalam Syamsudin, 2009: 73) adalah temuan-temuanya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainya. Penggunaan jenis penelitian deskreptif kualitatif karena penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa kata-kata tertulis dan disampaikan dalam bentuk verbal. 2. Subjek dan Objek Penelitian Maryadi (2011: 13) menyatakan bahwa subjek mencakup semua pihak yang dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini. Objek penelitian adalah unsur-unsur yang bersamasama dengan sasaran penelitian membentuk data dan konteks data (Sudaryanto, 1993: 30). Subjek penelitian ini adalah teks terjemahan Alquran surat At taubah yang terdiri dari 129 ayat. Objek penelitian ini adalah kesantunan imperatif dalam teks terjemahan Alquran surat At taubah. 3. Data dan Sumber Data Sudaryanto (dalam Mahsun, 2011: 18) memberi batasan data sebagai bahan penelitian, yaitu bahan jadi yang ada karena pemilihan aneka macam tuturan. Data pada penelitian ini berupa teks terjemahan Alquran surat At taubah yang mengandung kesantunan linguistik tuturan imperatif dan kesantunan pragmatik imperatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks terjemahan Alquran surat At taubah

dari tafsir Al Misbah penerbit Lentera Hati Jakarta tahun 2009 yang ditulis oleh M. Quraish Shihab. 4. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pustaka, simak dan catat. Penggunaan teknik pustaka dikarenakan sumber data berupa tulisan yaitu teks terjemahan dari buku tafsir Al Misbah. Metode simak dilakukan untuk memperoleh data dengan cara menyimak penggunaan bahasa. Penggunaan teknik catat dalam penelitian ini karena data yang dianalisis merupakan data tertulis, yaitu teks terjemahan Alquran surat At taubah. Teknik catat merupakan lanjutan dari teknik simak, bebas libat cakap, yaitu mencatat beberapa bentuk yang relevan bagi penelitianya dari penggunaan bahasa secara tertulis (Mahsun, 2011: 92). 5. Metode Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode agih. Metode agih adalah metode yang alat penentunya bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993: 15). Penggunaan metode agih dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis kesantunan secara linguistik yaitu dengan menggunakan teknik baca markah dan teknik permutasi. Teknik baca markah adalah teknik untuk melihat langsung kejatian satuan lingual atau identitas konstituen (Sudaryanto, 1993: 95). Teknik baca markah digunakan untuk mendeskrepsikan wujud kesantunan pragmatik imperatif dan ungkapan-ungkapan penanda kesantunan linguistik tuturan imperatif pada terjemahan Alquran surat At taubah. Teknik permutasi adalah teknik analisis yang digunakan untuk mengubah satuan lingualnya sebagai satu keseluruhan karena unsur yang ada berpindah tempatnya (Sudaryanto, 1993: 38). Teknik permutasi digunakan untuk menganlisis wujud kesantunan linguistik berdasarkan penanda urutan tuturan.

6. Penyajian Hasil Analisis Tahap penyajian merupakan upaya peneliti menampilkan dalam wujud laporan tertulis apa-apa yang telah dihasilkan dari kerja analisis khususnya kaidah (Sudaryanto, 1993: 7). Metode penyajian hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan metode informal. Metode informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa walaupun dengan terminologi yang sifatnya teknis (Sudaryanto, 1993: 145). C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa penelitian yang berjudul Analisis Kesantunan Imperatif Dalam Terjemahan Alquran Surat At Taubah: Kajian Pragmatik ini menghasilkan: (1) wujud kesantunan linguistik tuturan imperatif dalam teks terjemahan Alquran surat At taubah ditandai oleh urutan tutur dan ungkapan-ungkapan penanda kesantunan, yakni partikel-lah dan hendaknya Serta munculnya pemarkah sapaan hai orang-orang beriman ; (2) Wujud kesantunan pragmatik imperatif dalam teks terjemahan Alquran surat At taubah berupa tuturan interogatif yang bermakna pragmatik imperatif perintah dan larangan serta tuturan deklaratif yang menyatakan makna pragmatik imperatif suruhan dan larangan. Penelitian Hidayah (2009) yang berjudul Kesantunan Penggunaan Kalimat Imperatif dalam Pidato Guru di MI Kadirejo 2 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wujud imperatif dalam pidato guru MI Kadirejo 2 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang memiliki satu macam bentuk, yaitu wujud formal. Secara formal, ditemukan beberapa perwjudan yaitu imperatif aktif (transitif dan tidak transitif) dan imperatif pasif. Wujud kesantunan pemakaian kalimat imperatif dalam pidato guru MI Kadirejo 2 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang ini berupa kesantunan linguistik. Kesantunan linguistik ditandai oleh faktor panjang pendek tuturan, urutan

tuturan, intonasi tuturan, isyarat-isyarat kinesik, dan ungkapan penanda kesantunan. Penelitian Hidayah memiliki perbedaan dengan penelitian ini. Perbedaan itu terletak pada sumber data yang digunakan dan hasil penelitianya mengenai wujud pragmatik imperatifnya. Sumber data penelitian Hidayah adalah tuturan pidato guru MI Kadirejo 2, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, sedangkan sumber data penelitian ini adalah teks terjemahan Alquran surat At taubah dari Lentera Hati Jakarta tahun 2009. Hasil penelitian Hidayah yaitu wujud imperatif dalam pidato guru MI Kadirejo 2 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang memiliki satu macam bentuk, yaitu wujud formal sedangkan hasil penelitian ini yaitu wujud kesantunan pragmatik imperatif dalam terjemahan Alquran surat At taubah. Persamaan penelitian Hidayah dengan penelitian ini adalah sama-sama menghasilkan faktor penentu kesantunan linguistik tuturan imperatif. Penelitian Wibowo (2012) yang berjudul Kesantunan Imperatif dalam Pertemuan PKK di Desa Kadirejo Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wujud imperatif pada PKK di Desa Kadirejo memliki bentuk wujud formal.perwujudan yang ditemukan yaitu imperatif aktif dan imperatif pasif.imperatif aktif dibagi dua yaitu imperatif aktif transitif dan imperatif aktif tidak transitif. Wujud kesantunan dalam acara PKK di Desa Kadirejo ditandai dengan beberapa faktor, antara lain: panjang pendek tuturan, urutan tuturan, inyonsi, dan isyarat-isyarat kineksik, serta ungkapanungkapan penanda kesantunan. Penelitian Wibowo memiliki perbedaan dengan penelitian ini. Perbedaan itu terletak pada sumber data yang digunakan dan hasil penelitian. Sumber data pada penelitian Wibowo adalah rekaman acara PKK di Desa Kadirejo, Karanganom, Klaten sedangkan sumber data pada penelitian ini adalah teks terjemahan Alquran surat At taubah dari Lentera Hati Jakarta tahun 2009. Hasil penelitian Wibowo yaitu wujud imperatif

pada PKK di Desa Kadirejo, sedangkan hasil penelitian ini adalah wujud kesantunan pragmatik imperati dalam terjemahan Alquran surat At taubah. Persamaan penelitian Wibowo dengan penelitian ini adalah sama-sama menghasilkan penentu kesantunan linguistik tuturan imperatif. Penelitian Fadli (2012) yang berjudul Kesantunan Tuturan Imperatif antara Penjual Handphone dengan Pembeli di Matahari Singosaren. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima jenis tuturan imperatif, yaitu kalimat imperatif biasa, permintaan, pemberian izin, ajakan, dan suruhan. Penelitian ini juga menghasilkan lima macam kesantunan tuturan imperatif yaitu deklaratif, imperatif, interogratif, eksklamatif, dan emfatik. Penelitian Fadli memiliki perbedaan dengan penlitian ini. Perbedaan itu terletak pada sumber data yang digunakan. Sumber data penelitian Fadli adalah tuturan antara penjual handphone dengan pembeli di Matahari Singosaren sedangkan sumber data penelitian ini adalah teks terjemahan Alquran surat At taubah dari Lentera Hati Jakarta tahun 2009. Persamaan penelitian Fadli dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji tuturan imperatif. Penelitian Astati (2013) yang berjudul Analisis Kesantunan Linguistik dalam Teks Terjemahan Alquran Surat Alisyra. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 111 data terjemahan surat Alisyra yang menggunakan kesantunan linguistik terdapat empat konstruksi yang dominan yaitu: (1) konstruksi deklaratif sebanyak 49 ayat terdiri dari deklaratif dengan kata penegas sesungguhnya, deklaratif tanpa kata penegas sesungguhnya, dan gabungan konstruksi deklaratif dan interogatif, (2) konstruksi imperatif sebanyak 20 ayat yang terdiri dari penonjolan pelaku, bermakna antonym, dan bermakna peringatan, (3) konstruksi pengandaian sebanyak 19 ayat yang terdiri dari bermakna perintah penonjolan pelaku dan bermakna perintah dengan gabungan konstruksi interogatif dan deklaratif, dan (4) konstruksi interogatif sebanyak 5 ayat yang terdiri dari berpemarkah kata Tanya. Faktor penentu kesantunan linguistik dalam terjemahan Alquran surat Alisyra ditandai

dengan ungkapan-ungkapan penanda kesantunan linguistik, seperti jangan, hendak, dan partikel lah. Penelitian Astati memiliki perbedaan dengan penelitian ini. Perbedaan penelitian Astati dengan penelitian ini terletak pada sumber data. Sumber data penelitian Astati adalah teks terjemahan Alquran Surat Alisyra sedangkan sumber data penelitian ini adalah teks terjemahan Alquran surat At taubah dari Lentera Hati Jakarta tahun 2009. Persamaan penelitian Astati dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji menghasilkan faktor kesantunan linguistik tuturan iperatif. Penelitian Adelina (2013) yang berjudul Kesantunan imperatif dalam Wacana Pertemuan Kedinasan PCNA Sukolilo Kabupaten Pati. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, wujud imperatif dalam wacana pertemuan kedinasan PCNA Sukolilo Kabupaten Pati, menunjukkan wujud formal. Wujud imperatif secara formal dalam wacana pertemuan kedinasan PCNA Sukolilo Kabupaten Pati, teridentifikasi adanya beberapa perwujudan, yaitu: imperatif aktif transitif dan imperatif pasif. Imperatif aktif terbagi menjadi 2, yakni imperatif aktif tidak transitif dan imperatif aktif transitif. Wujud dan peringkat kesantunan dalam wacana pertemuan kedinasan PCNA Sukolilo Kabupaten Pati, ditandai dengan beberapa strategi, antara lain: strategi langsung tanpa basa-basi, kesantunan positif, kesantunan negatif, tidak langsung, dan tindak pengancaman muka. Faktor-faktor linguistik dan ekstralinguistik ditandai oleh beberapa faktor, antara lain: panjang pendek tuturan, urutan tuturan, intonasi dan isyaratisyarat kinesik, dan ungkapan-ungkapan penanda kesantunan. Perbedaan penelitian Adelina dengan penelitian ini terletak pada sumber datanya. Sumber data penelitian Adelina adalah Pertemuan Kedinasan PCNA Sukolilo Kabupaten Pati sedangkan sumber data pada penelitian ini adalah teks terjemahan Alquran surat At taubah dari Lentera Hati Jakarta tahun 2009. Persamaan penelitian Adelina dengan penelitian ini adalah sama-sama menhasilkan faktor penentu kesantunan linguistik.

D. SIMPULAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka diperoleh simpulan bahwa penelitian yang berjudul Analisis Kesantunan Imperatif dalam Alquran Surat At Taubah ini menghasilkan: (1) wujud kesantunan linguistik tuturan imperatif dalam teks terjemahan Alquran surat At taubah ditandai oleh urutan tutur dan ungkapan-ungkapan penanda kesantunan, yakni partikel-lah dan hendaknya Serta munculnya pemarkah sapaan hai orang-orang beriman ; (2) Wujud kesantunan pragmatik imperatif dalam teks terjemahan Alquran surat At taubah berupa tuturan interogatif yang bermakna pragmatik imperatif perintah dan larangan serta tuturan deklaratif yang bermakna pragmatik imperatif suruhan dan larangan. DAFTAR PUSTAKA Adelina, Yeti Prastika. 2013. Kesantunan Imperatif dalam Wacana Pertemuan Kedinasan PCNA Sukolilo Kabupaten Pati. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Astati, Dwi Puasa. 2013. Analisis Kesantunan Linguistik dalam Teks Terjemahan Al Qura an Surat Aliisyra. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.. Fadli, Wahyu Lailul. Kesantunan Tuturan Imperatif dalam Komunikasi antara Penjual Handphone dengan Pembeli di Matahari Singosaren.Skripsi thesis. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hidayah, Rr. Noerul. 2009. Kesantunan Penggunaan Kalimat Imperatif dalam Pidato Guru di MI Kadirejo 2 Kecamatan Pabelan Kabupaen Semarang. Skripsi. Surakarta: Universias Muhammadiyah Surakarta. Mahsun. 2011. Meode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Press. Markamah, dkk.2013. Analisis Kesalahan dan Kesantunan Berbahasa. Surakarta: Muhammadiyah Press. Maryadi, dkk. 2011. Pedoman Penelitian Skripsi FKIP. Surakarta: BP-FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rahardi, Kunjana. 2007. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Eirlangga.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Dua Wacana University Press. Sumarlam, dkk. 2010. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Solo: Putra Cakra Surakarta. Sutopo, HB. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif: Teori dan Aplikasinya dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Syamsudin dan Vismaia S. Damaianti. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Wibowo, Rokhmat. 2012. Kesantunan Imperatif dalam Pertemuan PKK di Desa Kadirejo Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten. Skripsi.Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.