BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti. pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. lain perkembangan dibidang sains, teknologi, sosial, budaya dan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras,

BAB I PENDAHULUAN. gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan.

BAB I PENDAHULUAN. harus dapat memberi dan memfasilitasi bagi tumbuh dan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN. usaha pembaharuan dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

BAB I PENDAHULUAN. Aturan tersebut dapat kita lihat aplikasinya dalam jalur pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

BAB I PENDAHULUAN. itu guru dapat di katakan sebagai sentral pembelajaran. dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran IPS adalah membina anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak

BAB. I. Pendahuluan. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan, diperlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ery Nurkholifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. gejala,menjelaskannya,dan mengambil manfaat dari pengetahuannya.

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE CERAMAH KELAS V. Nurul Hamsi SD Negeri Sumber V Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo

bangsa Indonesia yang sedang membangun.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mengembangkan potensi dirinya, sehingga mampu. menghadapi segala perubahan dan permasalahan pada kemajuan jaman yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan.peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan menempati posisi yang sangat penting. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri 1

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. mengetengahkan tanggung jawab sebagai pendidik. Dimana pendidik adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu proses untuk menyiapkan generasi masa depan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X IPS 1 DI SMA NEGERI 1 MARISA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat, dari suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HAKIKAT PEMBELAJARAN IPS.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENGGUNAAN MODEL COURSE REVIEW HORAY MATERI MENGALIKAN DAN MEMBAGI BERBAGAI BENTUK

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, bidang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Sejalan dengan perkembangan. meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek

BAB I PENDAHULUAN. (tingkah laku) individu dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran menurut bahasa adalah proses, cara menjadikan orang

BAB I PENDAHULUAN. dalam seluruh aspek kepribadian dan kehidupannya. Sistem Pendidikan Nasional Bab I pasal 1 ayat 1 berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IX MTSN MODEL PALOPO

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat 1 Undang-undang nomor 20 tahun tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam

I. PENDAHULUAN. nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan. efisien serta mengikuti perkembangan zaman.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia. dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur seperti guru, peserta didik,

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan kualitas pendidikan ini menjadi suatu keharusan, terutama dalam

PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. generasi bangsa yang dapat membuat bangga negaranya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan menerapkan model pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan yang memberikan kesempatan peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah, yang diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. memungkinkan bagi kita untuk mengetahui tentang budaya yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang. pengetahuan, kebiasaan sikap, dan sebagainya.

Keywords: Cooperative Learning Follow-Up Question, Learning Outcomes. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan deminikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat. 1 Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa 2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, 1 Oemar Hamalik, Proses belajar Mengajar (Jakarta:Bumi Aksara, 2013), 79. 2 Depdikbud, Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), 24 1

2 dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). IPS atau studi sosial itu merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial 3. Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang me-miliki keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayah- wilayah, sedangkan sejarah memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode. Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih. Ilmu politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan. Sosiologi dan psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran, kelompok, institusi proses interaksi dan kontrol sosial. Secara intensif konsep-konsep seperti ini digunakan ilmu-ilmu sosial dan studi-studi sosial 4. 3 Tim Penulis Modul IPS UNJ, Ilmu Pengetahuan Sosial (Makasar:PSG Rayon 124, 2012), 154. 4 Ibid.

3 Memasuki era globalisasi seharusnya siswa sudah mengenal lebih dalam tentang letak negara-negara di Asia Tenggara, sebagai bekal untuk melangkah ke era globalisasi. Sehingga mereka lebih siap dalam menghadapi tantangan kehidupan di masa-masa yang akan datang. Namun kenyataan di sekolah, pengetahuan siswa tentang letak-letak negara di Asia Tenggara masih tergolong rendah. Sebagai contoh di MI al-hanafiyah Wringin Pitu Mojowarno Jombang. Berdasarkan hasil observasi peneliti dalam mengajarkan pelajaran IPS di MI Al-Hanafiyah Wringin Pitu Mojowarno Jombang, khususnya materi tentang letak-letak negara tetangga di Asia Tetangga, banyak sekali menemui kesulitan. Sebagian besar siswa sangat sulit memahami tentang materi tersebut. Mereka kebanyakan hanya menghafal materi yang ada tanpa diikuti dengan pemahaman terhadap materi tersebut. Siswa mengalami kesulitan pada saat mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan materi tersebut. Sebagai contoh di kelas VI MI tersebut. Dari sejumlah 21 siswa yang ada di kelas tersebut, hanya ada 7 siswa bisa dikatakan tuntas dalam pembelajarannya, artinya mempunyai nilai di atas KKM yang telah ditentukan oleh MI al- Hanafiyah di kelas VI tersebut. Dengan adanya permasalahan semacam ini, perlu adanya pembaharuan dalam proses pembelajaran, terutama terkait dengan metode pembelajaran yang digunakan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar

4 seseorang adalah faktor pendekatan belajar 5. Slameto menyebutkan bahwa sekolah mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan belajar seseorang. Faktor sekolah yang mempengaruhi hasil belajar adalah metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah 6. Salah satu metode yang bisa digunakan dalam pembelajaran IPS adalah metode discovery learning. Metode Discovery Learning merupa-kan pembelajaran beraksentuasi pada masalah-masalah kontekstual 7. Prinsip pembelajaran discovery adalah model atau sistem pembelajaran yang membantu siswa baik secara individu maupun kelompok belajar untuk menemukan sendiri sesuai dengan pengalaman masing-masing 8. Metode ini memberikan asumsi bahwa siswa akan mendapatkan gambaran yang lebih nyata tentang materi-materi pelajaran yang dipelajari. Metode ini akan memberikan pengalaman langsung atau pengalaman melalui media tiruan kepada siswa, sehingga dapat menghindari kesalahan persepsi. Metode discovery merupakan metode pembelajaran yang akhir-akhir ini banyak digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju. Metode Discovery merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif. Dengan 5 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2013), 136. 6 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi (Jakarta:Rineka Cipta, 2013), 64. 7 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2012), 69. 8 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2014), 194.

5 menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain. Dengan menggunakan strategi penemuan, anak belajar menguasai salah satu metode ilmiah yang dapat dikembangkannya sendiri. Dengan metode penemuan ini juga, anak berpikir analis dan mencoba memecahkan problema yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat 9. Dengan beberapa asumsi yang dimiliki oleh metode discovery peneliti sangat tertarik untuk menerapkan metode tersebut dalam sebuah penelitian dalam rangka mengatasi permasalahan rendahnya pemahaman siswa kelas VI MI Al-Hanafiyah terhadap materi pelajaran IPS khususnya pokok bahasan letaak-letak negara di Asia Tenggara. Adapun judul penelitian yang akan peneliti lakukan adalah Peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas VI MI Al- Hanafiyah Wringin Pitu Mojowarno Jombang pada materi letak-letak negara Asia Tenggara Melalui Penerapan Metode Discovery. 9 Ali Hamzah, Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika (Jakarta:PT.Grafindo Persada, 2014), 247.

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah penerapan metode discovery dalam peningkatan hasil belajar siswa kelas VI MI al-hanafiyah Wringin Pitu Mojowarno Jombang pada materi letak negara-negara Asia Tenggara dengan metode discovery pada siswa kelas VI MI al-hanafiyah Wringin Pitu Mojowarno Jombang? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar IPS tentang letak negara-negara Asia Tenggara dengan metode discovery pada siswa kelas VI MI al-hanafiyah Wringin Pitu Mojowarno Jombang? C. Tindakan Yang Di Pilih Permasalahan dalam penelitian ini adalah pengamatan nilai tentang letak negara Asia Tenggara. Adapun tindakan yang dipilih adalah mengacu pada metode discovery yaitu konsep belajar yang menekankan belajar secara individu dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dengan begitu siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilannya dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses mengkontruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.

7 D. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui penerapan metode discovery dalam peningkatan hasil belajar IPS tentang letak negara Asia Tenggara pada siswa kelas VI MI al- Hanafiyah Wringin Pitu Mojowarno Jombang 2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS tentang letak Negara Asia Tenggara dengan metode discovery pada siswa kelas VI MI al-hanafiyah Wringin Pitu Mojowarno Jombang. E. Lingkup Penelitian Untuk memudahkan dalam penelitian ini dan agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda, maka peneliti membatasi permasalahan penelitian ini sebagai berikut : 1. Penelitian ini hanya terbatas pada siswa kelas VI MI al-hanafiyah pada tahun pelajaran 2014/2015. 2. Materi dalam penelitian ini hanya terbatas pada materi letak-letak negara di Asia Tenggara. F. Signifikansi Penelitian Dengan dilaksanakannya kegiatan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi siswa, bagi peneliti, serta bagi sekolah.

8 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian diharapkan dapat berguna sebagai pengembangan ilmu dalam bidang pengajaran, ilmu tersebut terbentuk dengan penerapan metode discovery. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa dari hasil penelitian ini diharapkan tercipta suasana belajar yang kondusif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. b. Bagi guru hasil penelitian ini diharapkan memberikan pengalaman tentang penerapan metode discovery dalam pembelajaran IPS. Dan sesuai dengan materi dan kebutuhan siswa. c. Bagi sekolah hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di MI al-hanafiyah Wringin Pitu Mojowarno Jombang. d. Bagi peneliti hasil penelitia ini mendapat pengalaman bagaimana menerapkan metode discavery.