PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI BIDANG NON PERIJINAN DI KANTOR KECAMATAN BONTANG UTARA KOTA BONTANG

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI TENTANG PELAYANAN PEMBUATAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR

Muhamad Irhan 1. Kata Kunci : Pelayanan Publik, Izin Mendirikan Bangunan, BP2TPM. Universitas Mulawarman.

Perilaku Individu dalam Pelayanan Izin mendirikan Bangunan Di Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Kepulauan Sangihe

PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA

PELAKSANAAN PELAYANAN PENDAFTARAN CALON JEMAAH HAJI BERDASARKAN SISTEM KOMPUTERISASI HAJI TERPADU (SISKOHAT) DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN CIAMIS

LAMPIRAN KEPUTUSAN. MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 63/KEP/M.PAN/7/2003, TANGGAL : 10 Juli 2003

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

PENERAPAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DALAM RANGKA STANDARISASI MANAJEMEN PELAYANAN DI KECAMATAN TAMAN, KABUPATEN SIDOARJO

PELAYANAN PENERBITAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SAMARINDA

STUDI TENTANG PELAYANAN PARKIR WISATA BONTANG KUALA OLEH KANTOR DINAS PERHUBUNGANKOTA BONTANG

BAB I PENDAHULUAN. sehinga dapat memberikan kualitas pelayanan prima terutama dalam rangka

STANDAR PELAYANAN PEMBUATAN KARTU KELUARGA DI KANTOR KECAMATAN BALIKPAPAN TENGAH KOTA BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank, Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. (madebewind) yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya. pelayanan kepada masyarakat di tingkat desa dibentuklah sebuah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengetahui kuliatas pelayanan publik pembuatan Kartu Tanda Penduduk

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

PENYELENGGARAAN PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TARAKAN Zul Kasman 1

KUALITAS PELAYANAN PENGURUSAN PERPANJANGAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN BATUBARA DI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

II. TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN UMUM PENYELENGARAAN PELAYANAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. dari terwujudnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Governance

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

KUALITAS PELAYANAN KEIMIGRASIAN DI KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA (KJRI) KOTA KINABALU MALAYSIA

STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KANTOR KECAMATAN SANGKULIRAG KABUPATEN KUTAI TIMUR

STUDI TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA BUKIT MAKMUR KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI PADA BAGIAN TATA USAHA DI KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA SAMARINDA

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR KECAMATAN KUARO KABUPATEN PASER AINUL YAQIN 1

KUALITAS PELAYANAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA) DI PUSKESMAS KARANG ASAM KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENYELENGGARAAN PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SAMARINDA

Jurnal Desain Interior Vol.IV/ No. 1/ Tahun 2017 ISSN :

ENDANG WIRJATMI TRILESTARI KANTOR: STIA-LAN BANDUNG JL. CIMANDIRI TELP: FAX: BANDUNG RUMAH: JL. DANGDEUR INDAH NO.

KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR KECAMATAN PALARAN KOTA SAMARINDA

STUDY TENTANG PELAYANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) RUMAH TINGGAL PADA KANTOR DINAS TATA KOTA DAN PERUMAHAN KOTA BALIKPAPAN

STUDI TENTANG PELAYANAN INFORMASI PASAR KERJA (IPK) PADA DINAS TENAGA KERJA KOTA SAMARINDA HASRIANTI ULAN DARIAH 1. Abstrak

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Maulidatul Hasanah 1

KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI DI KELURAHAN SUNGAI PINANG DALAM KECAMATAN SUNGAI PINANG KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

PELAYANAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BP2T) KOTA PONTIANAK

KINERJA APARATUR PEMERINTAH DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN SEBUKU KABUPATEN NUNUKAN DANIEL BANGA TAMBING 1

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

ejournal Ilmu Pemerintahan Volume 5, Nomor 2, 2017, Pendahuluan Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawa

IMPLEMENTASI PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DI RUMAH SAKIT UMUMDAERAH INCHE ABDOEL MOEIS DI SAMARINDA SEBERANG

STUDI TENTANG PROSEDUR PENDAFTARAN HAK MILIK ATAS TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SAMARINDA

Putri Bintang Intania 1. Kata Kunci: Implementasi, Pelayanan, Kartu Tanda Penduduk (KTP).

MEKANISME PELAYANAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU (BPPTSP) KOTA SAMARINDA

PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 64 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK PADA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REFORMASI BIROKRASI PELAYANAN PUBLIK DI BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (BPPT) KOTA SEMARANG DALAM MENCAPAI PELAYANAN PRIMA

Kata Kunci : Akta Kelahiran, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Pembebasan Biaya.

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN ACEH TENGAH dan BUPATI ACEH TENGAH MEMUTUSKAN :

BAB III ANALISIS DATA DAN HASIL PEMBAHASAN. tahun 2017 dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2017 di Kantor Kecamatan

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG

Hery Sularso 1. Universitas Mulawarman.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN SAMBUTAN

STUDI TENTANG AKUNTABILITAS PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR SAMSAT PEMBANTU SAMARINDA SEBERANG

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU (BPMPT) KABUPATEN POSO DALAM PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN USAHA

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI KANTOR KELURAHAN TELUK LERONG ULU KOTA SAMARINDA

KINERJA LURAH DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN GUNUNG LINGAI KOTA SAMARINDA

BERITA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2010 Seri : E

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

STUDI TENTANG PELAYANAN PENCARI KERJA DI DINAS TENAGA KERJA KOTA SAMARINDA

BAB 3 METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Variabel Penelitian

KINERJA PEMERINTAHAN DESA SEBAGAI PENYEDIA PELAYANAN PUBLIK DI DESA WRINGINPITU KECAMATAN MOJOWARNO KABUPATEN JOMBANG

KINERJA PEGAWAI KANTOR PERTANAHAN DALAM PELAYANAN SERTIFIKAT TANAH

BAB I PENDAHULUAN. administrasi pembangunan yang telah ada, sehingga merupakan kebutuhan

Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Keliling Oleh Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika di Kabupaten Ciamis. Nurholis.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMUM PADA UNIVERSITAS LAMPUNG

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

PELAYANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN OLEH BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DI KABUPATEN PASER

I. PENDAHULUAN. susunan pemerintahnya ditetapkan dengan undang-undang. Penyelenggaraan. dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan

LAPORAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015 PADA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA BANDA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN SITUBONDO

KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT

PENYEDIAAN LISTRIK OLEH PT. PLN (PERSERO) LONG IRAM DI KECAMATAN LONG IRAM KABUPATEN KUTAI BARAT

Iftakhul Nuraida 1 Dr. Rita Kala Linggi, M.Si 2 Dr. Anwar Alaydrus, S.Sos, MM 3

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STUDI TENTANG INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN KLANDASAN ILIR KOTA BALIKPAPAN.

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014

PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN DI PT. TASPEN (PERSERO) CABANG SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini perkembangan sektor jasa semakin

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI AKTA KELAHIRAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH KOTA SURABAYA SKRIPSI

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan proses yang sangat strategis

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI PERDESAAN MELALUI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN PASIRJAMBU

PELAYANAN PENGURUSAN SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) DI KANTOR KEPOLISIAN RESORT KOTA (POLRESTA) SAMARINDA. Uci Gusriani

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah

PENERAPAN PRINSIP ALOKASI DANA KAMPUNG (ADK) DALAM PEMBANGUNAN DI KAMPUNG INTU LINGAU KECAMATAN NYUATAN KABUPATEN KUTAI BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG. Nomor 17 Tahun 2011 TENTANG

Transkripsi:

ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 3, 2017: 6477-6487 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright2017 PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI BIDANG NON PERIJINAN DI KANTOR KECAMATAN BONTANG UTARA KOTA BONTANG Inggriani Purnamasari 1 Abstrak Dalam pelaksanaan PATEN bidang Non Perijinan di Kantor Kecamatan Bontang Utara yang terdiri dari(1) surat penyerahan tanah garapan (2) Pembuatan KTP pemula (3) surat pindah dalam dan keluar Kota Bontang (4) Perbaikan data KK (5) dan Dispensasi Nikah masih terdapat keluhan masyarakat mengenai pelayanannya. Untuk itu penulis melakukan penelitianterhadpa pelaksanaan pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Bidang Non Perijinan di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang dengan fokus penelitian meliputi prosedur pelayanan, waktu penyelesaian, biaya pelayanan, produk pelayanan, sarana dalam PATEN, kompetensi petugas pelayanan dan faktor penghambat dalam pelaksanaan pelayanan administrasi terpadu kecamatan (PATEN). Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: memasuki penelitian (getting in), berada dilokasi penelitian (getting a long) dan mengumpulkan data (logging data) terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Key informan dalam penelitian ini adalah Camat Bontang Utara sedangkan informan penelitian Kasubag Pelayanan Umum dan para pegawai/staf serta beberapa masyarakat. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanan PATEN di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang belum dapat memberikan kepuasan secara optimal kepada pemohon (masyarakat), hal ini dikarenakan ada beberapa faktor yaitu waktu penyelesaian yang tidak tepat waktu, tidak lengkapnya persyaratan pemohon dan seringnya terjadi pemadaman listrik sehingga menghambat pelaksanaan pelayanan. Kata Kunci : Pelayanan, PATEN, Non Perijinan PENDAHULUAN Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan atau pemenuhan 1 Mahasiswa Program Studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:

ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 3, 2017 : 6477-6487 pelayanan sesuai dengan peraturan per undang-undangan bagi setiap warga negara penduduk atas barang, jasa, dan pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Hal penting adalah bagaimana pemerintah dapat mengelola fungsi-fungsi tersebut agar dapat menghasilkan barang dan jasa (pelayanan) yang ekonomis, efektif, dan akuntabel kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, pemerintahan dituntut untuk menerapkan prinsip equity dalam menjalankan fungsi-fungsi tadi. Artinya pelayanan pemerintahan tidak boleh diberikan secara diskriminatif, pelayanan diberikan tanpa memandang status, pangkat, golongan, dari masyarakat mempunyai hak yang sama atas pelayanan-pelayanan tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan telah di atur bahwa kepada camat diberikan Kewenangan Atribut yang melekat pada camat terutama berhubungan dengan tugas-tugas umum pemerintahan dan kewenangan delegatif yang berkaitan dengan kewenangan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian besar urusan otonomi dalam kedudukannya sebagai perangkat daerah. Penyerahan kewenangan dilakukan berdasarkan dua kriteria, pertama eksternalitas, artinya pelimpahan kewenangan memperhatikan dampak yang timbul, dan yang kedua efisiensi, artinya pelimpahan kewenangan harus memperhatikan daya guna yang tertinggi yang dapat dicapai. Maka perlu segera adanya pendelegasian kewenangan baru kepada camat sesuai dengan kewenangan delegatif yang dilimpahkan kepada camat tentang tugas pelayanan perijinan dan non perijinan. Mengingat posisi strategisnya itu maka camat perlu lebih aktif dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan tuganya dan untuk meningkatan kualitas pelayanan publik maka pemerintah membentuk Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN), PATEN sendiri mempuanyai tujuan untuk meningkatkan kualitas dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. PATEN merupakan penyelenggaraan pelayanan publik di kecamatan yang proses pengelolaannya mulai dari permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan dilakukan dalam satu tempat. Satu tempat di sini berarti cukup melalui satu meja atau loket pelayanan. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk mengkaji dan membahas tentang Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) ini yang telah diterapkan oleh dalam sebuah organisasi pemerintahan dalam meningkatkan kualitas pelayanan di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Bidang Pelayanan Non Perijinan di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang? 2. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Pelayanan 6478

Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan Bontang (Inggriani P) Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Bidang Pelayanan Non Perijinan di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Bidang Pelayanan Non Perijinan di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis kendala-kendala yang dihadapi dalam Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Bidang Pelayanan Non Perijinan di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis Untuk melatih penulis tentang cara penyusunan atau menulis suatu hasil penelitian yang baik sesuai dengan dasar pengetahuan yang penulis peroleh selama mengikuti kuliah pada program studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman. b. Secara praktis Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang memerlukan informasi tentang pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) pada Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang. KERANGKA DASAR TEORI Teori dan Konsep Manajemen Pelayanan Publik Menurut Moenir (2010:204) manajemen pelayanan umum adalah manajemen proses yang kegiatannya diarahkan secara khusus pada terselenggaranya pelayanan guna memenuhi kepentingan umum atau kepentingan perorangan, malalui cara-cara yang tepat dan memuaskan pihak yang dilayani. Unsur pelaku sangat menentukan agar manajemen pelayanan umum dapat berhasil dengan baik. pelaku dapat berbentuk badan atau organisasi yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan manusianya selaku pegawai baik secara kelompok maupun secara individual. Pengertian Pelayanan Publik Menurut Kurniawan (dalam Pasolong, 2005:6) pelayanan publik adalah pemberian pelayanan (melayani) keperluan orang lain atau mayarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Pelayanan pada hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu proses pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan organisasi dalam masyarakat. Pengertian Pelayanan Moenir (2002:26) mendefinisikan pelayanan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan tertentu 6479

ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 3, 2017 : 6477-6487 dimana tingkat pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani atau dilayani, tergantung kepada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pengguna. Prinsip Pelayanan Publik Menurut Aswin (2000:45) dalam proses kegiatan pelayanan diatur juga mengenai prisip pelayanan sebagai pegangan dalam mendukung jalannya kegiatan. Adapun prinsip pelayanan publik adalah: 1. Kesederhanaan yaitu prosedur pelayanan publik tidak terbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan. 2. Kejelasan Persyaratan teknis dan administrasi pelayanan publik; Unit kerja atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan atau persoalan atau sengketa dalam pelaksanaan publik; Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran. 3. Kepastian waktu yaitu pelaksanaan pelayan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. 4. Akurasi yaitu produk pelayanan publik di terima dengan benar, tepat dan sah. 5. Keamanan yaitu proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum. 6. Tanggung Jawab yaitu pimpinan penyelenggaraan pelayanan publik atau jabatan yang ditunjuk bertanggungjawab atas penyelanggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan atau persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik. 7. Kelengkapan sarana dan prasarana yaitu tersediannya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika. 8. Kemudahan Akses yaitu tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat dan dapat memanfaatkan teknologi dan informatika. 9. Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan yaitu pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah serta memberikan pelayanan dengan ikhlas. 10. Kenyaman yaitu lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan lain-lain. Prosedur Pelayanan Publik Menurut Terry (2003:63) mengatakan bahwa prosedur merupakan suatu urutan kronologi yang tepat dari tugas-tugas spesifik yang diperlukan untuk suatu pekerjaan tertentu. Kebijakan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) 6480

Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan Bontang (Inggriani P) PATEN merupakan upaya untuk mendekatkan pelayanan administratif kepada masyarakat. Sistem PATEN yang ideal digunakan adalah sistem pelayanan satu pintu. Dimana sebuah sistem pelayanan, mulai dari pengajuan permohonan pelayanan oleh masyarakat, seluruh proses dan pengambilan dokumen hasil pelayanan sepenuhnya dikerjakan oleh staf diruang PATEN. Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Umum Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan, bahwa Kecamatan sebagai penyelenggara PATEN harus memenuhi syarat substantif, administratif dan teknis. Sedangkan Pengertian Pelayanan Administrasi Terpadu adalah penyelenggaraan pelayanan publik di kecamatan dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dalam satu tempat. Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) diselenggarakan dengan maksud untuk mewujudkan kecamatan sebagai pusat pelayanan masyarakat, secara kondisi geografis daerah akan lebih efektif dan efisien di layani melalui kecamatan. Untuk mewujudkan kecamatan sebagai pusat pelayanan tersebut, maka syarat yang harus dipenuhi adalah adanya pelimpahan sebagian wewenang dari bupati kepada camat. Dengan demikian, pelayanan yang dilakukan oleh kecamatan menjadi lebih berkualitas, mudah, murah, cepat, dan transparan. Melalui penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN), Lokasi kecamatan jelas lebih dekat relatif mudah di jangkau masyarakat bila dibandingkan dengan (ibukota) kabupaten dan waktu yang diperlukan juga menjadi lebih sedikit. Definisi Konsepsional Pelayanan publik atau pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat, di daerah dan lingkungan BUMN dan BUMD, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan per undang-undangan. Pelaksanaan PATEN di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang merupakan pelimpahan wewenang Bupati/ Walikota kepada camat berdasarkan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 4 tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN). Yang meliputi prosedur pelayanan, waktu penyelesaian, biaya pelayanan, produk pelayanan, sarana dalam PATEN, dan kompetensi petugas pemberi pelayanan dalam melaksanakan PATEN khususnya untuk Bidang Pelayanan Non Perijinan Di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian Kualitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan filsafat postpositivisme/enterpretif, digunakan untuk meneliti 6481

ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 3, 2017 : 6477-6487 pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono 2014:347). Fokus Penelitian 1. Indikator pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Bidang Pelayanan non Perijinan di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang meliputi: a. Prosedur Pelayanan b. Waktu Penyelesaian c. Biaya Pelayanan d. Produk Pelayanan e. Sarana dalam PATEN f. Kompetensi Petugas Pelayanan 2. Faktor penghambat dalam Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Di Bidang Non Perijinan Di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang. Jenis dan Sumber Data Ada dua sumber pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data dilakukan secara Purposive Sampling dan Aksidental Sampling. Adapun yang menjadi informan inti (key informan) adalah Camat Bontang Utara Kota Bontang dan yang menjadi informan lain adalah para Staf/Pegawai Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang dan masyarakat yang mendapat pelayanan di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua teknik pengumpulan data, antara lain: Penelitian Kepustakaan (Library Research), Penelitian Kelapangan (Field Work Research) Teknik Analisis Data analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data model interaktif sebagaimana yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (2009:15-20) bahwa dalam analisis data deskriptif kualitatif mencakup: Pengumpulan Data, Reduksi Data, Penyajian Data, Penarikan Kesimpulan/Verifikasi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Prosedur Pelayanan Dari hasil penelitian ditemukan bahwa untuk prosedur pelayanan di Kantor Kecamatan Bontang Utara telah berjalan secara baik, jelas, sederhana, dan mudah dilaksanakan. Pelayanan pengurusan berkas Non Perijinan tidak ada masalah yang berarti sepanjang mengacu kepada prinsip kesederhanaan dalam arti tidak berbelit-belit mudah dipahami dan mudah dilaksanakan hanya aja ada beberapa jenis pelayanan yang ada di bidang Non Perijinan tidak sederhana untuk persyaratannya yaitu untuk pelayanan Pembuatan KTP, Pembuaatan KK, dan dispendsasi nikah tetapi untuk prosedurnya sudah sangat sederhana, tidak berbekit-belit dan juga mudah dipahami oleh pemohon. Ini 6482

Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan Bontang (Inggriani P) dibuktikan dengan adanya plang-plang alur prosedur yang terpasang di dinding Kantor Kecamatan Bontang Utara dan juga adanya brosur yang tersedia di loket PATEN dan juga tidak ditemukannya keluhan-keluhan dari masyarakat tentang prosedur yang ada di Kantor Kecamatan Bontang Utara. Ini tentunya sangat memudahkan masyarakat apabila ada dari beberapa masyarakat yang tidak mengerti tentang prosedur PATEN yang ada di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang. Dijelaskan di dalam prinsip pelayanan publik menurut Aswin (2000:45) prosedur pelayanan yang mana dilakukan bagi pemberi dan penerima penerima pelayanan termasuk penerima pengaduan. Dalam prosedur kerja terdapat sesuatu yang berkesinambungan kerja menuju pencapaian tujuan apabila diperhatikan maka akan terlihat bahwa prosedur itu keberadaanya atau posisinya diantara sistem dan operasi pekerjaan. Waktu Penyelesaian Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa untuk waktu penyelesaian pelayanan Non Perijinan di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang yang diberikan kepada pemohon/masyarakat belum tepat waktu karena masih adanya beberapa jenis pelayanan yang ada di bidang Non Perijinan tidak tepat waktu untuk penyelesaian dan tidak sesuai dengan SOP (standar operasional prossedur) yang telah ditetapkan oleh pihak Kecamatan karena dalam proses penerbitan berkas pelayanan Non Perijinan jenisnya layanannya berbeda-beda dan juga banyaknya jumlah masyarakat yang mengurus bidang Non Perijinan menjadikan petugas PATEN keteteran dalam melayani dan menerbitkan berkas pemohon/masyarakat. Dijelaskan di dalam prinsip pelayanan publik menurut Aswin (2000:45) prosedur pelayanan yang mana dilakukan bagi pemberi dan penerima penerima pelayanan termasuk penerima pengaduan. Biaya Pelayanan Dari hasil penelitian telah ditemukan bahwa tidak ada pemungutan biaya (gratis/non biaya) dalam pelayanan di Kantor Kecamatan dan juga tidak disediakannya loket untuk pembayaran dalam pengurusan jenis bidang Non Perijinan yang ada di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang. Dari hasil penelitian di lapangan mengenai biaya pelayanan yang ada di Kantor Kecamatan Bontang Utara dapat disimpulkan bahwa saat ini segala jenis pelayanan bidang Non Perijinan kepada masyarakat sudah gratis (non biaya) karena seluruh biaya yang diberikan kepada masyarakat sudah menjadi tanggung jawab pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah saat ini sudah cukup baik dalam memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat khususnya untuk masyarakat yang ekonominya rendah. Moenir (2001:45) kejelasan persyaratan teknis dan administrasi pelayanan publik unit kerja atau pejabat yang berwenang dan bertanggung 6483

ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 3, 2017 : 6477-6487 jawab dalam memberikan pelayanan atau persoalan atau sengketa dalam pelaksanaan publik rincian biaya pelayanan dan tata cara pembayaran. Produk Pelayanan Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dan dari hasil wawancara bahwa produk pelayanan atau hasil pelayanan yang diberikan oleh para petugas PATEN di Kecamatan Bontang Utara sudah memenuhi standar pelayanan. Hal ini dibuktikan dengan para petugas yang memberikan pelayanan sesuai dengan hasil pelayanan yaitu sesuai dengan ketepatan, kelengkapan, dan kerapian dan juga dari masyarakat yang tidak komplain atau keluhan tentang hasil pelayanan yang diberikan oleh petugas Kecamatan. Menurut Moenir (2010:204) proses yang kegiatannya diarahkan secara khusus pada terselenggaranya pelayanan guna memenuhi kepentingan umum atau kepentingan perorangan melalui cara-cara yang tepat dan kebutuhan pihak yang dilayani. Sarana dalam PATEN Dari hasil penelitian telah ditemukan bahwa sarana yang ada di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang sudah cukup baik hanya saja perlu adanya penambahan sarana. Hal ini dapat dikatakan bahwa sarana yang tersedia di Kantor Kecamatan Bontang Utara sudah cukup baik. Adapun prinsip pelayanan publik menurut Aswin (2000:45) kelengkapan sarana dan prasarana yaitu tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja, pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informastika. Kompetensi Petugas Pelayanan Dari hasil penelitian ditemukan bahwa untuk kompetensi petugas pelayanan sudah cukup baik petugas sudah mampu bekerja sesuai dengan tanggung jawab dan telah memahami tugas dan fungsinya. Dari hasil penelitian dilapangan dapat terlihat bahwa secara garis besar para petugas PATEN telah memahami tugas dan fungsi posisi mereka, mampu menciptakan suasana bersahabat bahkan mampu berkomunikasi dengan baik kepada pemohon (masyarakat). Aswin (2000:1) dalam proses kegiatan diatur juga mengenai tanggung jawab penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan atau persoalan dalam pelaksanaan publik. Faktor Penghambat dalam Pelaksanaan PATEN Bidang Non Perijinan Di Kantor Kecamatan Bontang Utara a) Listrik Pemadaman listrik yang terjadi di Kota Bontang mengakibatkan proses layanan menjadi lambat dan menjadi salah satu kendala, mengingat peralatan yang digunakan untuk layanan adalah peralatan elektonik. Jika terjadi pemadaman listrik segala bentuk kegiatan dalam proses layanan PATEN menjadi terhenti. Ditambah lagi tidak adanya genset di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang. 6484

Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan Bontang (Inggriani P) b) Ketidaklengkapan berkas atau persyaratan pemohon dalam mengajukan permintaan untuk jenis layanan non perijinan. Hal ini tentunya akan menjadi penghambat dalam proses layanan PATEN bidang non perijinan ini, karena petugas PATEN akan mengalami kesulitan dalam memproses berkas jika pemohon tidak melengkapi persyaratan yang ditentukan tidak lengkap. c) Waktu Penyelesaian yang tidak tepat dalam proses pelayanan PATEN di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang dari segi masyarakat yang tidak melengkapi berkas dan dari petugasnya dimana harus ditingkatkan lagi mutu eksistensi produk dengan menyelesaikan dan memperbaiki hal-hal penyebab terlambatnya waktu penyelesaian untuk pelaksanaan PATEN di Bidang Non Perijinan untuk masyarakat. PENUTUP Kesimpulan Dari hasil penelitian ditemukan bahwa untuk prosedur pelayanan, waktu penyelesaian, biaya pelayanan, produk pelayanan, sarana dalam PATEN, serta kompetensi petugas pelayanan dapat di uraiakan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Bidang Non Perijinan di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang sudah berjalan dengan baik tapi belum dapat memberikan kepuasan secara optimal kepada semua pemohon (masyarakat) adapun hal tersebut dapat dijelaskan sesuai dengan temuan-temuan yang di dapati di lapangan yaitu prosedur pelayanan sudah optimal dan juga jelas dengan tersedianya plang-plang kejelasan atau alur proses untuk pelayanan bidang Non perijinan di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang. 2. Waktu penyelesaian dalam pelayanan non perijinan di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang belum tepat waktu karena masih adanya beberapa pelayanan di bidang Non Perijinan yang tidak sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur) yang telah ditetapkan oleh Kecamatan. 3. Biaya Pelayanan dalam layanan PATEN bidang Non Perijinan sudah gratis (non biaya) tidak adanya pungutan liar (pungli) dari petugas PATEN di Kantor Kecamatan Bontang Utara. 4. Produk Pelayanan sudah memuaskan karena semua jenis pelayanan tidak boleh keluar dari koridornya, dari SOP dan dari ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Kantor Kecamatan. 5. Sarana yang ada di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang sudah cukup baik hanya saja perlu adanya penambahan sarana, hal ini dapat dikatakan bahwa sarana yang tersedia di Kantor Kecamatan Bontang Utara sudah cukup baik. 6. Komptetensi Petugas Pelayanan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat petugas PATEN di Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang 6485

ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 3, 2017 : 6477-6487 sudah cukup baik dan petugas PATEN juga memahami pekerjaan yang mereka lakukan hal ini dikarenakan mereka ditempatkan sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka masing-masing. 7. Ada faktor penghambat waktu penyelesaian yang belum optimal masih tidak tepat waktu untuk penyelesaiannya, ketidaklengakapan persyaratan pemohon dalam mengajukan pembuatan berkas dokumen dalam bidang non perijinan dan seringnya terjadi pemadaman listrik sehingga dapat menganggu kelancaran proses layanan PATEN. Saran-Saran Sesuai dengan hasil penelitian dan kesimpulan yang penulis kemukakan di atas, maka penulis memberikan saran-saran mengenai Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di bidang Non Perijinan di Kantor Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang yaitu sebagai berikut: 1. Sehubungan ditemukannya waktu penyelesaian yang tidak tepat waktu maka dari itu sebaiknya dari pihak Kantor Kecamatan Bontang Utara harus meningkatkan lagi mutu dan eksistensi produksi dengan cara menyelesaikan dan memperbaiki hal-hal penyebab terlambatnya waktu penyelesaian serta kepastian waktu penyelesaian setiap dokumen. 2. Sehubungan dengan keadaan listrik yang sering padam sehingga menganggu aktivitas pelayanan maka diharapkan hendaknya dari pihak Kantor Kecamatan Bontang Utara perlu menyediakan genset. 3. Sehubungan dengan ketidaklengakapan persyaratan pemohon dalam mengajukan pembuatan berkas dokumen dalam Bidang Non Perijinan seharusnya dari pihak Kantor Kecamatan melakukan sosialisasi di setiap Kantor Kelurahan yang ada di wilayah Bontang Utara sehingga masyarakat paham dan mengerti akan PATEN dan apa saja yang dilayani dalam ruang lingkup PATEN. DAFTAR PUSTAKA Aswin. 2000. Meningkatkan Koperasi Aparatur Pemerintah Daerah Dalam Kebijakan dan Pelayanan Publik, Editor Didik Marzuki, Pengantar, Taufik Effendi, MBA Moenir. 2002. Manajemen Pelayanan Umum Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. 2006. Manajemen Pelayanan Umum Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. 2008. Manajemen Pelayanan Umum Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Syafri, Wirman, 2012. Studi Tentang Administrasi Publik. Jakarta. Erlangga. Thoha, Mifta. 2010. Ilmu Administrasi Publik Kontemporer. Jakarta. Kencana. Pasolong, Harbani. 2008. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta. 6486

Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan Bontang (Inggriani P) Widodo, Joko. 2010. Analisis Kebijakan Publik Konsep Dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik. Malang: Bayumedia Publishing, 2001. Good Governance Telaah Dari Dimensi Akuntababilitas & Control Birokrasi Pada Era Desentralisasi Dan Otonomi Daerah. Jakarta: Insan Cendekia, 2009. Analisis Kebijakan Publik (Konsep dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik). Malang: Bayumedia Publishing Dokumen-dokumen : Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik Peraturan Pemerintah Menteri Dalam Negeri Nomor 24 tahun 2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan. 6487