BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sepakbola di Indonesia saat ini cukup menggembirakan. Hal ini dapat dilihat dengan adanya sekolah sepakbola diberbagai wilayah Indonesia. Melalui pembinaan dan pelatihan yang dilakukan sekolah sepakbola, diharapkan menjadi pemain sepakbola yang terampil dan berprestasi sehingga dapat mengangkat prestasi sepakbola Indonesia didunia internasional. Salah satu sekolah sepakbola yang berkembang di Sukoharjo adalah Sekolah Sepakbola Harimau Bekonang. Dalam pelaksanaan pembinaan dan pelatihan pada sekolah sepakbola Harimau Bekonang faktor-faktor yang mendukung pencapaian prestasi sepakbola dilatih dan dikembangkan secara intensif. Dalam hal ini Rusli Lutan (1992:88) mengemukakan untuk mencapai prestasi dalam pelatihan olah raga ada empat aspek yang perlu dilatih secara seksama yaitu (1) fisik, (2) teknik, (3) taktik, (4) mental. Aspek-aspek tersebut merupakan faktor yang dapat memepengaruhi pencapaian prestasi sepakbola. oleh karenanya aspek-aspek tersebut harus dilatih dan dikembangkan secara sistematis dan kontinyu. Salah satu aspek yang mendasar agar dapat bermain sepakbola adalah menguasai teknik dasar sepakbola. Berkaitan dengan hal tersebut Soekatamsi (1995:14) mengemukakan teknik bermain merupakan kelengkapan yang fundamental sebagai dasar bermain, disamping pembinaan yang lain. Pendapat tersebut menunjukan, melatih teknik dasar bermain sepakbola merupakan langkah awal yang harus ditempuh agar anak dapat bermain sepakbola, disamping melatih, fisik, taktik dan mental dalam hal ini M. Furqon H. (1995:115) mengemukakan dalam tahap awal proses belajar, siswa tidak harus dibebani secara mental dan fisik. Oleh karena itu belajar teknik tetap diberikan pada bagian pertama atau permulaan sesi latihan. 1
2 Berlatih teknik dasar dengan teratur memungkinkan anak memiliki ketrampilan teknik bermain sepakbola yang lebih baik. ketrampilan teknik bermain sepakbola merupakan penerapan teknik dasar dalam bermain sepakbola (Soekatamsi, 1995:14). Ketrampilan teknik bermain bola merupakan hal yang sistematis, terus menerus dan berkelanjutan, sehingga menghasilkan kerjasama yang baik antara sekumpulan otot-otot untuk pembentukan gerakan yang harmonis. Salah satu teknik dasar bermain sepakbola adalah menendang bola. Menurut Wahjoedi (1999:120) menendang bola merupakan ketrampilan paling penting dan mendasar yang harus dikuasai dalam permainan sepakbola. oleh karena itu yang pertama kali harus dikuasai oleh setiap pemain adalah teknik dasar menendang bola. Pendapat tersebut menunjukkan menendang bola merupakan teknik dasar sepakbola pertama kali yang harus diajarkan. Pada umumnya teknik menendang bola yang paling awal dilatihkan adalah operan mendatar (passing). Dalam hal ini Joseph A. Luxbacher (1997:12) mengemukakan ketrampilan pengoperan bola yang paling dasar dan harus dipelajari terlebih dahulu biasanya disebut dengan push pass (operan dorong) karena bagian samping dalam kaki sebenarnya mendorong bola. Pada umumnya bagi anak pemula melakukan operan datar (passing) sering kali belum dapat dilakukan dengan benar. Hal ini disebabkan karena belum menguasai teknik menendang bola yang benar. Untuk itu anak harus latihan secara teratur. Upaya untuk meningkatkan kemampuan menendang bola (passing) seorang pelatih harus cermat dan tepat dalam menerapkan latihan, sehingga tujuan latihan dapat dicapai lebih optimal. Menurut Rusli Lutan (1988:26) kebutuhan akan metode yang efisien dalam pengajaran atau latihan olahraga dilandasi oleh beberapa alasan yaitu, (1) efisien akan menghemat waktu, energi atau biaya, (2) metode efisien akan memungkinkan para siswa atau atlet untuk menguasai ketrampilan yang lebih tinggi.
3 Pendapat tersebut menunjukkan upaya untuk meningkatkan ketrampilan olahraga, maka perlu diterapkan cara latihan yang efisien. Cara latihan yang tepat diharapkan akan memperoleh hasil yang maksimal yaitu menghemat waktu, biaya dan peningkatan ketrampilan yang lebih baik. Mengingat pentingnya latihan passing bawah tersebut maka kemampuan passing bawah ini harus mendapat perhatian yang serius dalam latihan sepakbola. setiap individu pemain sepakbola perlu dilatih kemampuan passing bawah. Demikian juga LPSB Harimau Bekonang dalam rangka untuk meningkatkan prestasinya, kemampuan passing bawah para pemainnya harus ditingkatkan. Untuk meningkatkan kemampuan passing bawah para pemainnya diperlukan bentuk latihan yang sesuai. Ada beberapa bentuk latihan yang dapat diberikan untuk meningkatkan kemampuan passing bawah diantaranya adalah dengan latihan jarak bertahap dan jarak tetap tetapi bola bergerak. Kedua bentuk latihan ini memiliki tingkat kesulitan dan efektifitas yang berbeda dalam meningkatkan kemampuan passing bawah. Berdasarkan masalah diatas, penelitian ini akan meneliti tentang perbedaan pengaruh latihan passing bawah dengan jarak bertahap dan jarak tetap terhadap kemampuan passing bawah pada permainan sepak bola. Sehubungan dengan permasalahan diatas, sebagai orang coba dalam penelitian ini adalah pada LPSB Harimau Bekonang Sukoharjo usia 14-16 tahun 2009. Kemampuan penguasaan teknik pada khususnya cara melakukan passing bawah Pada LPSB Harimau Bekonang Sukoharjo usia 14-16 tahun 2009 perlu ditingkatkan. Akan tetapi kurangnya sarana jumlah bola yang tidak seimbang dengan jumlah siswa mengakibatkan kurang maksimal, sehingga tujuan latihan akan sulit dicapai. Selain itu latihan yang kurang maksimal mengakibatkan teknik yang dikuasai menjadi kurang optimal.untuk itu penulis mengambil tema penelitian dengan judul, Perbedaan pengaruh latihan passing bawah dengan jarak bertahap dan jarak tetap terhadap kemampuan passing bawah pada LPSB Harimau Bekonang Sukoharjo usia 14-16 tahun 2009
4 B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Kurangnya sarana khususnya bola, sehingga kurang efektif dalam melakukan latihan. 2. Masih rendahnya kemampuan passing bawah pada LPSB Harimau Bekonang perlu ditingkatkan. 3. Belum diketahui pengaruh antara jarak bertahap dan jarak tetap terhadap kemampuan passing bawah pada LPSB Harimau Bekonang Sukoharjo usia 14-16 tahun 2009. 4. Belum diketahui kemampuan passing bawah pada LPSB Harimau Bekonang Sukoharjo usia 14-16 tahun 2009. C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari terjadinya penapsiran yang berbeda perlu diberi batasan permasalahan. Penelitian ini dibatasi permasalahan sebagai berikut : 1. Pengaruh latihan passing bawah dengan jarak bertahap dan jarak tetap terhadap kemampuan passing bawah pada LPSB Harimau Bekonang usia 14-16 tahun. 2. Latihan yang lebih baik digunakan untuk meningkatkan kemampuan passing bawah pada LPSB Harimau Bekonang usia 14-16 tahun. D. Perumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah maka dirumuskan suatu masalah sebagai berikut : 1. Adakah perbedaan pengaruh latihan passing bawah antara menggunakan jarak bertahap dan jarak tetap terhadap kemampuan passing bawah LPSB Harimau Bekonang usia 14-16 tahun? 2. Manakah yang lebih baik antara latihan passing bawah menggunakan jarak bertahap dan jarak tetap terhadap kemampuan passing bawah pada LPSB Harimau Bekonang usia 14-16 tahun?
5 E. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan diatas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui : 1. Perbedaan pengaruh latihan passing bawah antara menggunakan jarak bertahap dan tetap terhadap kemampuan passing bawah pada LPSB Harimau Bekonang usia 14-16 tahun. 2. Pengaruh yang lebih baik antara latihan passing bawah menggunakan jarak bertahap dan tetap terhadap kemampuan passing bawah pada LPSB Harimau Bekonang usia 14-16 tahun. F. Manfaat Penelitian 1. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa informasi kepada pelatih pembina maupun pemain sepakbola di LPSB Harimau Bekonang dalam memilih dan menerapakan teknik latihan yang paling efektif didalam passing bawah. 2. Dapat membantu siswa pada LPSB Hariamau Bekonang dalam meningkatkan kemampuan passing bawah.