MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DI SEKOLAH

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

BUPATI SLEMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR : 10 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN PELAJARAN

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 20 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 20 TAHUN 2013 TENTANG

PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN PELAJARAN

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2017

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN PELAJARAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO DAN KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KULON PROGO

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL NOMOR 48 TAHUN 2013

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA ANTARA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN MENTERI AGAMA NOMOR 04/VI/PB/2011 NOMOR MA/111/2011 TENTANG

2011, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bersama antara Menteri Pend

PEDOMAN UMUM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) PADA TK, SD DAN SMP TAHUN PELAJARAN 2017/2018

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DINAS PENDIDIKAN,PEMUDA, DAN OLAHRAGA

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

Draf Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru Provinsi Bali Tahun 2018/2019

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN NOMOR : 01 TAHUN 2017

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 28 TAHUN 2017

DINAS PENDIDIKAN PEMERINTAH PROVINSI BALI. Denpasar, 10 Mei 2017

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN NOMOR 01 TAHUN 2018

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 309 TAHUN 2012

NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA SATUAN PENDIDIKAN DI KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BERSAMA ANTARA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bersama antara Menteri Pendidikan dan Ke

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALI KOTA KEDIRI NOMOR 26 TAHUN 2010

WALI KOTA BANDUNG, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA BUKITTINGGI PROPINSI SUMATERA BARAT

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 41 TAHUN 2015

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

U Mengingat :1. Undang - Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH. Permendikbud No 17 Tahun 2017

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BENGKULU DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KEDIRI NOMOR 420/ 1469 /418.47/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Repoblik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA PALEMBANG PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PALEMBANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CIREBON

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK DI KOTA SEMARANG

PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA SMK SLB NEGERI TAHUN PELAJARAN 2018/2019

250 SMA, SMK SE-SUMATERA BARAT LAKSANAKAN PPDB TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SECARA ONLINE

BERITA DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 361 TAHUN 2017 PERATURAN WALI KOTA CIMAHI NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Info dapat di akses di : SMK KESISWAAN. smk_n_1_wonosari

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

BUPATI BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR

2011/2012 dalam suatu Peraturan Walikota Mojokerto.

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2009 TENT ANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN DEMAK NOMOR 422.1/ 1378 / 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan

Denpasar, 22 April 2015

GUBERNUR JAWA BARAT, PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN 2017 TENTANG

PERMENDIKBUD NOMOR 17 TAHUN 2017

NOMOR : 051/U/2002 TENTANG PENERIMAAN SISWA PADA TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

WALIKOTA BALIKPAPAN PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

K E P U T U S A N KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KENDAL NOMOR 420/5998/DISDIKBUD/2017 T E N T A N G

PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Menuju LEBAK CERDAS 2019

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM DAN TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK DI KOTA SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN. tentang Pemerintahan. Pemerintah Pengganti

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KATA PENGANTAR. Demikian, kiranya bermanfaat. KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MATARAM. NOMOR : 422.1/1211/Dikp.A/V/2016. T e n t a n g

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN JAMINAN PENDIDIKAN DAERAH

Transkripsi:

SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DI SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai salah satu wujud perlindungan terhadap hak masyarakat untuk mendapatkan informasi dan layanan pendidikan, pelaksanaan penerimaan peserta didik baru di sekolah pada pendidikan menengah dan pendidikan khusus harus dilakukan secara obyektif, transparan, tidak diskriminatif dan dapat dipertanggungjawabkan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru di Sekolah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 3), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 3 Jo. Nomor 19 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 827); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 170, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5339); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 2, 3, 10 dan 11 Tahun 1950 (Berita Negara Republik Indonesia tahun 1950 Nomor 58); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105); 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pakaian Seragam Sekolah bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah; 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah; 10. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama Agama Nomor 2/VII/PB/2014 dan Nomor 7 Tahun 2014 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-kanak/Roudhatul Athfal/Bustanul Athfal dan Sekolah/Madrasah; 11. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Budaya (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011 Nomor 5,Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011 Nomor 5); 12. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 15 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Menengah (Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2016 Nomor 15, Noreg Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta: 15/370/2016), Tambahan Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 15); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DI SEKOLAH

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Penerimaan Peserta Didik Baru yang selanjutnya disingkat PPDB adalah kegiatan penerimaan calon peserta didik yang memenuhi syarat untuk memperoleh pendidikan. 2. Sekolah adalah Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang mencakup Taman Kanak-Kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) baik negeri maupun swasta. 3. Perpindahan Peserta Didik adalah perpindahan peserta didik dari sekolah yang satu/yang sejenis ke sekolah yang lain/yang sejenis. 4. Sertifikat Hasil Ujian Nasional atau Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional yang selanjutnya disingkat SHUN atau SKHUN adalah surat resmi yang menerangkan bahwa pemegangnya telah mengikuti seluruh mata pelajaran yang diujikan secara nasional. 5. Ijazah atau Surat Tanda Tamat Belajar atau Surat Keterangan Yang Berpenghargaan Sama yang selanjutnya disebut Ijazah/STTB/SKYBS adalah surat pernyataan resmi dan sah yang menerangkan bahwa pemegangnya telah lulus/tamat belajar pada satuan pendidikan. 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Dinas DIY adalah perangkat daerah yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan urusan pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta. 7. Kantor Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang selanjutnya disebut Kanwil DIY adalah Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta. 8. Orang Tua/Wali Calon Peserta Didik adalah seseorang yang karena kedudukannya menjadi penanggungjawab langsung terhadap peserta didik yang bersangkutan. Pasal 2 PPDB bertujuan memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi warga negara usia sekolah agar memperoleh layanan pendidikan yang sebaik-baiknya. Pasal 3 PPDB berasaskan pada : a. Obyektivitas artinya bahwa PPDB, baik peserta didik baru maupun pindahan harus memenuhi ketentuan yang diatur di dalam Peraturan Gubernur ini. b. Transparansi artinya pelaksanaan PPDB bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat termasuk oleh orang tua peserta didik. c. Akuntabilitas artinya PPDB dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, baik prosedur maupun hasilnya.

d. Tidak diskriminatif artinya setiap warga negara yang berusia sekolah dapat mengikuti program pendidikan tanpa membedakan suku, daerah asal, agama, golongan, kemampuan finansial dan status sosial. BAB II PERSYARATAN Bagian Kesatu Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan Pasal 4 (1) Syarat calon Peserta Didik Baru kelas X SMA sebagai berikut : a. lulus/tamat SMP/SMPLB/MTs/Program Paket B; b. memiliki Ijazah/STTB atau SKYBS; c. memiliki SHUN/SKHUN; dan d. berusia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun pada hari pertama tahun pelajaran baru. (2) Syarat calon Peserta Didik Baru kelas X SMK sebagai berikut : a. lulus/tamat SMP/SMPLB/MTs/Program Paket B; b. memiliki Ijazah/STTB atau SKYBS ; c. memiliki SHUN/SKHUN; d. berusia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun pada hari pertama tahun pelajaran baru; e. memenuhi persyaratan fisik sesuai dengan ciri khas kejuruan/program keahlian; dan/atau f. memiliki bakat, minat, dan kemampuan sesuai dengan program keahlian. Bagian Kedua Sekolah Luar Biasa Pasal 5 (1) Syarat calon Peserta Didik Baru TKLB yaitu anak berusia paling rendah 4 (empat) tahun dan sesuai dengan kekhususan anak. (2) Syarat calon Peserta Didik Baru Kelas I SDLB yaitu anak berusia paling rendah 7 (tujuh) tahun dan sesuai dengan kekhususan anak. (3) Syarat calon Peserta Didik Baru kelas VII SMPLB sebagai berikut : a. lulus/tamat SDLB/SD Inklusi; dan b. memiliki ijazah/sttb atau Surat Keterangan Yang Berpenghargaan Sama. (4) Syarat calon Peserta Didik Baru kelas X SMALB sebagai berikut : a. lulus SMPLB/SMP Inklusi; dan b. memiliki ijazah/sttb atau Surat Keterangan Yang Berpenghargaan Sama.

BAB III JUMLAH PESERTA DIDIK TIAP ROMBONGAN BELAJAR/KELAS Pasal 6 (1) Jumlah paling banyak peserta didik tiap rombongan belajar/kelas diatur sebagai berikut: a. SMA sejumlah 36 (tiga puluh enam); b. SMK sejumlah 36 (tiga puluh enam); c. Sekolah Luar Biasa (SLB) 1) TKLB sejumlah 5 (lima); 2) SDLB sejumlah 5 (lima); 3) SMPLB sejumlah 8 (delapan); 4) SMALB/SMKLB sejumlah 8 (delapan). (2) SMA dan SMK berkewajiban menerima peserta didik berkebutuhan khusus paling banyak sejumlah 4 (empat) anak setiap rombongan belajar/kelas. BAB IV PENGELOLAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU Bagian Kesatu Umum Pasal 7 (1) Kegiatan PPDB dilaksanakan oleh sekolah sesuai jadwal pelaksanaan PPDB. yang diatur lebih lanjut oleh Kepala Dinas DIY. (2) Pelaksanaan PPDB dapat menggunakan Teknologi Komunikasi dan Informasi melalui sistem dalam jaringan (daring) yang diatur lebih lanjut oleh Kepala Dinas DIY. (3) Tahapan pelaksanaan PPDB meliputi: a. publikasi; b. pendaftaran; c. seleksi; d. pengumuman hasil seleksi; dan e. pendaftaran ulang. Bagian Kedua Publikasi Pasal 8 Sekolah berkewajiban mempublikasikan rencana PPDB kepada masyarakat antara lain melalui media cetak, media elektronik, maupun media lainnya.

Bagian Ketiga Pendaftaran Pasal 9 (1) Pendaftaran calon Peserta Didik Baru dilakukan di sekolah yang bersangkutan. (2) Sekolah berkewajiban menyediakan formulir : a. pendaftaran calon Peserta Didik Baru; b. pernyataan mengikuti pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianut peserta didik, dan; c. pernyataan untuk mematuhi seluruh tata tertib sekolah/madrasah. Bagian Keempat Seleksi Paragraf 1 Pelaksanaan Pasal 10 (1) Seleksi calon Peserta Didik Baru Kelas X SMA/SMK dilaksanakan menggunakan nilai SHUN/ SKHUN SMP/MTs/SMPLB/Program Paket B. (2) Seleksi calon Peserta Didik Baru kelas X SMK dapat mempertimbangkan bakat serta kemampuan peserta didik sesuai bidang/program keahlian. Pasal 11 Seleksi calon Peserta Didik Baru kelas khusus olahraga diatur lebih lanjut oleh Kepala Dinas DIY. Pasal 12 Seleksi calon Peserta Didik Baru pada TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Berbasis pada tempat tinggal; b. Dapat dilakukan dengan tes psikologi; c. Seleksi pada SDLB tidak diharuskan telah mengikuti TKLB; d. Peserta didik yang masuk SLB dengan usia melampui jenjang yang seharusnya, maka ditempatkan pada jenjang pendidikan yang belum dilampui, dan dalam batasan usia sekolah paling tinggi usia 23 tahun.

Paragraf 2 Prestasi Non Akademik Pasal 13 (1) Calon Peserta Didik Baru yang berasal dari sekolah/madrasah di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki prestasi di bidang olahraga/seni/sain/penelitian/kreativitas dan minat mata pelajaran perorangan maupun beregu, dapat diberikan penghargaan dalam bentuk penambahan nilai pada jumlah nilai SHUN/SKHUN yang diperhitungkan dalam penentuan peringkat PPDB. (2) Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya berlaku bagi sertifikat/ surat keterangan penghargaan yang diperoleh tiga tahun terakhir pada jenjang pendidikan satu tingkat di bawahnya. (3) Calon Peserta Didik Baru yang memiliki lebih dari satu prestasi, pemberian penambahan nilai penghargaan ditentukan pada prestasi tertinggi. Pasal 14 (1) Penghargaan terhadap prestasi olahraga/ seni/sain/ penelitian/kreativitas dan minat mata pelajaran khusus bagi kejuaraan/ lomba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) yang diselenggarakan secara berjenjang dan dikoordinasikan oleh Dinas Kab/Kota, Dinas DIY, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, dan/atau Induk Organisasi Olahraga ditetapkan sebagai berikut: a. bersifat kompetitif : 1) Tingkat Internasional : a) Juara I diberi tambahan nilai 20 (dua puluh); b) Juara II diberi tambahan nilai 19 (sembilan belas); c) Juara III diberi tambahan nilai 18 (delapan belas); 2) Tingkat Nasional : a) Juara I diberi tambahan nilai 17 (tujuh belas); b) Juara II diberi tambahan nilai 16 (enam belas); c) Juara III diberi tambahan nilai 15 (lima belas); 3) Tingkat Regional Wilayah: a) Juara I diberi tambahan nilai 14 (empat belas) ; b) Juara II diberi tambahan nilai 13 (tiga belas); c) Juara III diberi tambahan nilai 12 (dua belas); 4) Tingkat DIY: a) Juara I diberi tambahan nilai 11 (sebelas); b) Juara II diberi tambahan nilai 10 (sepuluh); c) Juara III diberi tambahan nilai 9 (sembilan); 5) Tingkat Kabupaten/Kota: a) Juara I diberi tambahan nilai 8 (delapan);

b) Juara II diberi tambahan nilai 7 (tujuh); c) Juara III diberi tambahan nilai 6 (enam); b. Bersifat nonkompetitif: 1) Olahraga a) mewakili Negara untuk mengikuti kejuaraan/lomba resmi Tingkat Internasional diberi penghargaan tambahan nilai 8 (delapan), yang dibuktikan dengan Surat Keputusan/Keterangan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga/KONI Pusat/Pengurus Besar Induk Organisasi Cabang Olahraga yang bersangkutan; b) pemusatan Latihan Olahraga Nasional (Pelatnas) diberi penghargaan tambahan nilai 6 (enam), yang dibuktikan dengan Surat Keputusan/Keterangan yang dikeluarkan oleh KONI Pusat/Pengurus Besar Induk Organisasi Cabang Olahraga yang bersangkutan; c) pemusatan Latihan Olahraga Daerah diberi penghargaan tambahan nilai 4 (empat), yang dibuktikan dengan Surat Keputusan/Keterangan yang dikeluarkan oleh Dinas DIY/KONI DIY/Pengurus Daerah Induk Organisasi Cabang Olahraga yang bersangkutan. 2) Seni, Sain, Penelitian, Kreativitas dan minat Mata Pelajaran, calon peserta didik yang mewakili kejuaraan/lomba Tingkat Internasional diberi penghargaan tambahan nilai 8 (delapan), yang dibuktikan dengan Surat Keputusan/Keterangan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan/ Kementerian Agama. (2) Penghargaan terhadap prestasi pada minat mata pelajaran bersifat kompetitif yang diselenggarakan oleh instansi/lembaga pemerintah pusat sesuai bidangnya dengan ketentuan sebagai berikut : a.tingkat Internasional: 1) Juara I diberi tambahan nilai 10 (sepuluh); 2) Juara II diberi tambahan nilai 9 (sembilan); 3) Juara III diberi tambahan nilai 8 (delapan); b. Tingkat Nasional: 1) Juara I diberi tambahan nilai 7 (tujuh); 2) Juara II diberi tambahan nilai 6 (enam); 3) Juara III diberi tambahan nilai 5 (lima); (4) Penambahan nilai prestasi non akademik pada penerimaan Peserta Didik Baru dapat diberlakukan dalam PPDB SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK. Pasal 15 (1) Pengesahan fotocopy sertifikat penghargaan prestasi Olahraga/Seni/Sain/Penelitian/ Kreativitas dan minat mata pelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) diatur sebagai berikut:

a. Prestasi tingkat Internasional, Tingkat Nasional, Tingkat Regional dan Tingkat DIY oleh Dinas DIY; b. Prestasi tingkat Kabupaten/Kota oleh Dinas Kabupaten/Kota sekolah asal. c. Prestasi tingkat Internasional, Tingkat Nasional, Tingkat Regional, Tingkat DIY, dan Tingkat Kabupaten/Kota yang diselenggarakan Kementerian Agama dilakukan oleh Kanwil DIY. (2) Calon Peserta Didik Baru lulusan SMP/MTs dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta, pemberian penambahan nilai penghargaan hanya diberikan pada Prestasi Tingkat Nasional dan Internasional. (3) Pengesahan sertifikat penghargaan untuk peserta didik luar DIY dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi sekolah asal. Paragraf 3 Pengaturan Pendaftar dalam Daerah Pasal 16 Pelaksanaan seleksi PPDB dapat mempertimbangkan aspek lingkup daerah kabupaten/kota/kecamatan/zonasi dari sekolah asal dan/atau domisili orang tua calon peserta didik. Bagian Kelima Pengumuman Hasil Seleksi Pasal 17 (1) Pengumuman hasil seleksi Peserta Didik Baru dilakukan oleh sekolah yang bersangkutan. (2) Jadwal pengumuman hasil seleksi Peserta Didik Baru sekolah ditentukan oleh Kepala Dinas DIY. (3) Bagi sekolah yang belum terpenuhi daya tampungnya boleh menerima peserta didik baru paling akhir sampai dengan tanggal 30 September tahun yang bersangkutan. Pasal 18 (1) Pendaftaran ulang Peserta Didik Baru yang telah diumumkan diterima dilakukan di sekolah pendaftar diterima dengan membawa bukti pendaftaran. (2) Peserta didik baru dan/atau orang tua/wali berkewajiban menandatangani surat pernyataan yang berisi bahwa peserta didik dan orang tua mematuhi seluruh tata tertib sekolah, dan peserta didik yang melakukan tindakan kriminal maka peserta didik yang bersangkutan dapat dikembalikan kepada orang tua.

BAB V PENERIMAAN PESERTA DIDIK PINDAHAN Pasal 19 (1) Penerimaan peserta didik pindahan yang mengikuti Orang Tua untuk melaksanakan kewajiban pindah tugas/kepindahan domisili baik dari luar negeri maupun dari provinsi/wilayah lainnya, diatur sebagai berikut : a. Peserta didik anak Pegawai Negeri Sipil/TNI/POLRI yang dimutasikan harus menunjukkan/ melengkapi Surat Pindah Tugas Orang tua/wali peserta didik yang bersangkutan dan surat rekomendasi dari Dinas Kabupaten/Kota, Dinas Provinsi atau Kanwil Provinsi sekolah/madrasah asal sesuai kewenangannya; b. Peserta didik anak bukan Pegawai Negeri Sipil/TNI/POLRI harus melengkapi fotokopi/kartu keluarga orang tua/wali peserta didik atau surat keterangan pindah dari Lurah/Kepala Desa setempat yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah berdomisili di wilayah yang baru dan surat rekomendasi dari Dinas Kabupaten/Kota, Dinas Provinsi atau Kanwil Provinsi sekolah/madrasah asal sesuai kewenangannya; c. Perpindahan peserta didik dari sekolah di luar negeri harus dilampiri hasil penilaian kesetaraan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; d. Perpindahan peserta didik dari sekolah di luar Lingkungan Dinas Pendidikan harus mendapatkan rekomendasi dari Dinas DIY, sedangkan sekolah yang tidak diselenggarakan dan tidak dibina oleh Pemerintah Indonesia ke sekolah dalam Lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat dilakukan dengan tes penempatan oleh sekolah yang bersangkutan setelah mendapatkan rekomendasi dari Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah; e. Perpindahan peserta didik dengan mempertimbangkan fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan (multi entry/multi exit) dan mata pelajaran lama dapat dikonversikan pada mata pelajaran baru dengan mempertimbangkan kompetensinya; f. Perpindahan peserta didik pada kelas X pelaksanannya setelah Semester I. (2) Peserta didik yang pindah selain alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diterima hanya pada perpindahan kelas XI, XII SMA/SMK dan selama daya tampung belum mencapai batas maksimal, serta nilai SHUN/SKHUN tidak di bawah batas minimal penerimaan tahun yang bersangkutan. (3) Perpindahan peserta didik di SLB : a. Perpindahan peserta didik antar SLB di DIY harus dengan didukung alasan yang dapat dipertanggujawabkan, pengantar sekolah serta direkomendasi oleh Dinas DIY; b. Perpindahan peserta didik dari dari sekolah reguler ke SLB atau sebaliknya harus mendapatkan rekomendasi dari sekolah asal dengan diketahui Dinas DIY; c. Permindahan peserta didik SLB dari luar DIY harus didukung dengan rekomendasi dari sekolah asal dan/atau Dinas Pendidikan Provinsi asal, selanjutnya dimintakan persetujuan ke Dinas DIY;

d. Laporan data peserta didik baru didasarkan pada data yang diperoleh paling lambat tanggal 31 Oktober tahun berjalan; e. Jika terdapat calon peserta didik yang mendaftar setelah tanggal 31 Oktober tahun berjalan, akan dilayani dan masuk daftar tunggu dan dicatat sebagai siswa pada tahun pelajaran baru berikutnya. (1) Ketentuan mengenai : a. Jadwal pelajaran. BAB VI LAIN LAIN Pasal 20 b. Pakaian seragam dan sarana Sekolah. c. Persyaratan fisik dan/atau kriteria bakat, minat dan kemampuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf e dan f, Pasal 10 ayat (2). d. Kegiatan pada hari pertama sekolah. e. Seleksi PPDB dengan mempertimbangkan aspek lingkup daerah kabupaten/kota/kecamatan/zonasi dari sekolah asal dan/atau domisili orang tua calon peserta didik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16; dan yang lainnya yang diperlukan diatur dengan Peraturan Kepala Dinas DIY. (2) Sekolah dilarang memungut biaya PPDB. BAB VII PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN Pasal 21 (1) Dinas DIY melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru. (2) Pelaporan Penerimaan Peserta Didik Baru dilakukan secara berjenjang mulai dari sekolah sampai dengan Dinas DIY. BAB VIII PENUTUP Pasal 22 Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku : a. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak/Raudatul Athfal, Dan Sekolah/Madrasah Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

b. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 21 Tahun 2012 tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak/Raudatul Athfal, Dan Sekolah/Madrasah Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 23 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 2017 GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, ttd. HAMENGKU BUWONO X Ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 2017 Pj. SEKRETARIS DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, ttd. RANI SJAMSINARSI BERITA DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2017 NOMOR 28 Salinan Sesuai Dengan Aslinya KEPALA BIRO HUKUM, ttd. DEWO ISNU BROTO I.S. NIP. 19640714 199102 1 001