BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. fungsi pendidikan nasional yang terdapat pada Undang Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. upaya sekolah dalam mendukung tujuan pendidikan nasional, Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia ke tengah-tengah persaingan global ialah dengan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013)

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kepribadian dan perilaku mereka sehari-hari. Krisis karakter yang

- 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. daya pendidik dan peserta didik. Usaha peningkatan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia mengandung nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. urgensinya belum dimaksimalkan seperti zaman modernisasi sekarang. Undang-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penerus, pemuda harus dibina dan dipersiapkan sebaik baiknya untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Siswa adalah suatu komponen input dalam proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga menghasilkan peserta didik yang pintar tetapi tidak

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah pendidikan menjadi hal yang utama bahkan mendapat perhatian dari

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bakat yang dimiliki tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan

BAB I PENDAHUL PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, mengembangkan potensi diri, membentuk pribadi yang bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. Amellya Nisfiatin Barroroh, 2014

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GERAKAN PRAMUKA IKIP BANDUNG HINGGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia, memberi kekuatan hidup serta membimbing dalam mengejar kehidupan lahir batin yang semakin baik di dalam masyarakat. Diterimanya Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu dijadikan landasan pokok dan landasan fundamental bagi pengaturan serta penyelenggaraan negara. Menurut Susanti (2013:1) Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tidak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia. Perwujudan pengakuan Pancasila sebagai dasar negara diungkapkan oleh Widjaja (2000: 2) sebagai berikut : Pancasila membangkitkan kesadaran akan dirinya atas pengembangan tanggung jawab pribadi terhadap kehidupan masyarakat dan sebaliknya, serta menimbulkan kesadaran dan kemauan untuk senantiasa dapat mengendalikan diri dan kepentingan, agar tercipta keseimbangan, keselarasan dan keserasian kehidupan masyarakat atas dasar kesadaran hukum yang berlaku. Hukum, perilaku manusia, dan masyarakat haruslah ditujukan atau terpusat pada perwujudan nilai-nilai luhur Pancasila, sehingga baik manusia maupun masyarakat sikap dan perilaku timbul atas dorongan sebagai kesadaran hukum untuk mewujudkan kehidupan sejahtera dan bahagia dengan dilandasi oleh nilai-nilai luhur Pancasila dari segala implikasinya. 1

2 Dari penjelasan di atas, Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa memiliki nilai-nilai yang bersifat khusus yang membedakan antara negara Indonesia dengan negara lain. Nilai-nilai ini yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Nilai ini perlu diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dimana dalam mewujudkannya harus disertai dengan kesadaran warga Indonesia akan tanggung jawabnya sebagai warga negara Indonesia. Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang terlahir dari kebudayaan dan sejarah masyarakat Indonesia yang telah ada jauh sebelum bangsa Indonesia merdeka. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki nilai luhur yang tercermin dalam sila-sila Pancasila. Nilai- nilai Pancasila menjadi sumber segala aturan baik aturan yang bersifat fomal maupun informal. Pendidikan nasional merupakan aspek pokok harus berlandaskan Pancasila. Menurut Maftuh (2008: 135) Pancasila sebagai ideologi negara telah disepakati oleh the founding fathers sejak tahun 1945. Namun nilai-nilai Pancasila tidak berarti telah terinternalisasi dalam diri bangsa Indonesia. Bahkan, untuk beberapa lama, Pancasila sepertinya hanya menjadi ungkapan simbolis kenegaraan tanpa jelas implementasinya, baik dalam kehidupan kenegaraan maupun kemasyarakatan. Agar nilai-nilai Pancasila dapat terimplementasi dalam kehidupan masyarakat memerlukan peran serta lembaga pendidikan sebagai modal ilmu bagi masyarakat dalam mempelajari nilai-nilai Pancasila. Pendidikan merupakan salah satu asset terbesar negara dimana pendidikan berkontribusi dalam upaya pengembangan dan membentuk watak serta peradaban bangsa. Pendidikan sebagai wadah untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan

3 keterampilan demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia yang baik dapat didukung oleh pendidikan yang baik pula. Pendidikan nasional berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 Pasal 3 menyebutkan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional diperlukan strategi dan usaha serta dukungan dari segala aspek baik secara materi maupun fisikal. Hal ini mendorong lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah harus memiliki tanggung jawab yang penting untuk memberi kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan kepada peserta didik. Dalam mengembangkan ketiga kompetensi tersebut selain melalui kegiatan formal di kelas, sekolah juga dapat mengembangkannya melalui kegiatan non formal. Siswa dapat menambah pengetahuan, mengasah bakat dan keterampilannya melalui pendidikan non formal seperti mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Adapun menurut Mamat dalam Ismayaningrum, (2016: 2) juga menjelaskan mengenai kegiatan ekstrakurikuler, yaitu : Kegiatan pendidikan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka yang dilaksanakan baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah dalam rangka memperluas pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan menginternalisasi nilai-nilai atau aturan-aturan agama serta norma-norma sosial baik lokal, nasional, maupun global untuk membentuk insan yang paripurna. Salah satu ekstrakurikuler yang mendukung pendidikan karakter kepada siswa adalah ekstrakurikuler kepramukaan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor

4 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, menetapkan bahwa Gerakan Pramuka adalah organisasi yang menyelenggarakan pendidikan nonformal, melalui pendidikan kepramukaan sebagai bagian pendidikan nasional yang dilandasi sistem among, prinsip dasar dan metode kepramukaan. Seperti pendidikan ekstrakurikuler kepramukaan di sekolah. Ada keterkaitan antara kegiatan Pramuka dengan Pancasila, yaitu di dalam Pramuka dikenal Istilah Dasadarma Pramuka. Dasadarma Pramuka merupakan perwujudan dari nilai-nilai yang ada dalam Pancasila. Disinilah pendidikan kepramukaan dianggap salah satu segi pendidikan nasional yang penting, dan merupakan bagian dari perjuangan bangsa Indonesia. Gerakan Pramuka sebagai organisasi ekstrakurikuler dalam dunia pendidikan yang bersifat non formal berusaha membantu pemerintah dan masyarakat dalam membangun masyarakat dan bangsa yang berkepribadian sesuai dengan falsafah dan tujuan hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Gerakan Pramuka sebagai bagian dari pendidikan nasional memiliki tujuan membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilainilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup. Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila merupakan suatu kewajiban bagi masyarakat Indonesia khususnya anggota Pramuka. Nilai-nilai Pancasila tercermin pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

5 Namun, kendala yang dihadapi pada perkembangannya pendidikan kepramukaan mulai kurang diminati. Sebab banyak siswa yang belum mengetahui makna Pramuka itu sendiri. Melalui pendidikan kepramukaan, siswa dilatih untuk menumbuhkan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila (nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan). Seperti kegiatan melakukan upacara yang dilakukan sebelum dan sesudah memulai latihan Pramuka, Latihan Baris-Berbaris (LBB), petualangan (jelajah alam), berkemah, games, tali-temali dan lain sebagainya. Selain itu dalam pelaksanaannya, kendala lain yang dihadapi pada perkembangannya pendidikan kepramukaan ialah mulai kurang diminati karena siswa masih menganggap kegiatan Pramuka hanya sebagai fasilitas adanya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Selain itu keterlibatan atau orang berpengaruh dalam jalannya kegiatan Pramuka menjadi faktor kurang berjalannya kegiatan Pramuka. Hal terpenting adalah sarana dan prasarana untuk kegiatan Pramuka di sekolah masih kurang memadai. Selain itu anggapan bahwa kegiatan Pramuka masih melaksanakan kegiatan-kegiatan kuno, seiring perkembangan zaman pramuka masih menggunakan alat-alat tradisional dan sederhana. Disisi lain dari pihak siswa sendiri banyak yang kurang berminat terhadap kegiatan Pramuka, disebabkan orientasi belajar siswa terfokus pada orientasi nilai pada pelajaran-pelajaran umum terutama pelajaran yang diujikan. Sehingga orientasi siswa menganggap kegiatan Pramuka sebagai kegiatan tambahan yang kurang penting. Menurut Hidayah (2010: 4) Hal ini disebabkan siswa belum memahami nilai-nilai dibalik kesederhanaan dan cara-cara tradisional yang tetap dipertahankan dalam kegiatan Pramuka yang diselenggarakan hingga saat ini.

6 Padahal dibalik kesederhanaan Pramuka tersebut apabila dipahami secara sungguhsungguh dapat mengantarkan siswa pada pengembangan potensi (life skill) yang dimiliki siswa. Pengamatan awal yang penulis lakukan di SMK Swasta Al Ma shum Sidodadi Kisaran mendapati bahwa tingkat pelaksanaan nilai-nilai Pancasila lebih tinggi saat pelaksanaan kegiatan kepramukaan dibandingkan dengan prilaku siswa disaat melakukan pembelajaran biasa, namun hal ini perlu diteliti lebih lanjut. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Implementasi nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SMK Al Ma shum Sidodadi Kisaran Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian tersebut berkaitan dengan misi program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yaitu menyelenggarakan pendidikan dan pembinaan generasi muda melalui program Pendidikan Kepramukaan.

7 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut. 1. Kurangnya pemahaman siswa dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka. 2. Anggapan siswa yang mengganggap Pramuka sebagai kegiatan tambahan adanya kegiatan ektrakurikuler di sekolah. 3. Kurangnya ketelerlibatan atau berpengaruh dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. 4. Kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan Pramuka 5. Kurangnya minat siswa mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka karena anggapan bahwa Pramuka masih menggunakan kegiatan kuno. C. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan berbagai keterbatasan pada peneliti, maka dalam pembahasan penelitian difokuskan pada masalah yang diteliti, yakni sebagai berikut : 1. Implementasi nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan ekstrakuriler Pramuka di SMK Swasta Al Ma shum Sidodadi Kisaran. 2. Orang yang terlibat atau berpengaruh dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SMK Al Ma shum Sidodadi Kisaran. 3. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SMK Al Ma shum Sidosadi Kisaran.

8 D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah: 1. Bagaimanakah implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan Kepramukaan di SMK Al Ma shum Sidodadi Kisaran? 2. Siapasajakah yang terlibat atau berpengaruh dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SMK Al Ma shum Sidodadi Kisaran? 3. Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SMK Al Ma shum Sidosadi Kisaran? E. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan Kepramukaan di SMK Al Ma shum Sidodadi Kisaran. 2. Untuk mengetahui Siapa saja yang terlibat atau berpengaruh dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SMK Al Ma shum Sidodadi Kisaran. 3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SMK Al Ma shum Sidodadi Kisaran. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritik

9 a. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah di Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. b. Untuk menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan tentang implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai media untuk mentransformasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan di lapangan guna menambah wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman. b. Memberikan masukan kepada sekolah khususnya siswa anggota Pramuka manfaat dari implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun di masyarakat.