BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini diuraikan secara lengkap mengenai pendekatan dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian akan dilakukan di SMA Negeri 7 Surakarta yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang disajikan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab tiga ini, dibahas hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang diarahkan untuk mendeskripsikan gejala-gejala, fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN

PROFIL PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SISWA DI SMP NEGERI 8 TELUK KUANTAN

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan secara jelas mengenai pendekatan dan metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. konseling berdasarkan analisis tugas perkembangan siswa kelas IV, V dan VI di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi

BAB III METODE PENELITIAN

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kesesuaian antara LKS yang ada di SMP Negeri di Kota Bandung dengan kriteria

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ananda Maha Putri 1), Linda Fitria 2) Progarm Studi Bimbingan dan Konseling UPI YPTK Padang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode penelitian digunakan dan

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. PERNYATAAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR. iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI. viii

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini berjudul Program Bimbingan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dengan. remaja merupakan pengembangan dan perluasan kemampuan-kemampuan

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII DI SMPN 13 BANJARMASIN. Aminah Ekawati 1

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.menuru Sugiyono (2011: 7)

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Gambaran Pencapaian Tugas Perkembangan Siswa SMK Insan Global Jakarta

2015 PROGRAM BIMBINGAN TEMAN SEBAYA UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU SEKSUAL SEHAT

METODE PENELITIAN. Menurut Anderson dan Arsenault (2005), penelitian kualitatif adalah bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewi Melati, 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seperangkat soal Latihan Ujian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif. yang diteliti (Saifudin Azwar, 2003: 5).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah sekolah SMP Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango,

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan teori terhadap suatu permasalahan memerlukan metode khusus yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kampar. Alasan penulis memilih tempat di SMP Negeri 1 Kuok dikarenakan

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif. Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. 1 Sedangkan

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan program layanan bimbingan dan konseling bagi peningkatan pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa sekolah menengah pertama. Pengembangan ini didasarkan atas hasil tes inventori tugas-tugas perkembangan siswa sekolah menengah pertama. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriktif, yaitu suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada yang berlangsung pada saat ini atau pada saat yang lampau (Nana Saodih, 2005: 53-54). Metode ini dipilih karena bertujuan memotret kondisi pada saat penelitian berlangsung tanpa memperhatikan bagaimana keadaan sebelum dan sesudahnya. Kondisi yang dipotret adalah tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa SMP pada saat penelitian ini dilakukan serta bagaimana pelaksanaan bimbingan dan konseling pada saat yang sama. Untuk memenuhi tujuan diatas, dan sejalan dengan masalah, anggapan dasar, dan konstruk penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif-analitis. Dengan menggunakan metode ini, penelitian diarahkan kepada pelaporan hasil analitis data, yang dilengkapi dengan kesimpulan dan rekomendasi.

B. Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer. Data primer diperoleh melalui penyebaran inventori tugas-tugas perkembangan siswa dengan responden siswa kelas VII. Inventori tersebut digunakan untuk mengungkapkan bagaimana pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa, yang terdiri dari 10 aspek perkembangan, yaitu: (1) landasan hidup religius, (2) landasan perilaku etis, (3)kematangan emosional, (4) kematangan intelektual, (5) kesadaran tanggungjawah, (6) peran sebagai laki-laki atau perempuan, (7) penerimaan diri dan pengembangannya, (8) kemandirian perilaku ekonomi, (9) wawasan dan persiapan karir, (10) kematangan hubungan dengan teman sebaya. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data tentang pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa SMP. Untuk mendapatkan data tersebut diperlukan instrumen penelitian berupa Inventori Tugas Perkembangan (ITP) siswa SMP. Instrumen tersebut berbentuk Inventori yang dikembangkan oleh tim terpadu UPI 2002 yang diketuai oleh Sunaryo Kartadinata, sesuai dengan keperluan penelitian. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu menyusun program bimbingan dan konseling untuk meningkatkan pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa SMP maka untuk memperoleh data penelitian yang bersangkutan dikembangkan seperangkat alat pengumpul data, yaitu berupa ITP siswa SMP. Dalam angket ini siswa diminta memberi tanda centang/checklist pada

pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan keadaan dirinya, adapun alternatif jawaban yang diberikan yaitu empat pilihan (a, b, c, atau d). Dalam pengumpulan data penulis/peneliti melakukan dua kali kegiatan pengumpulan, yaitu pertama, pengumpulan data sebelum siswa mendapatkan perlakuan pelayanan bimbingan dan konseling, dan kedua pengumpulan data setelah diberikan perlakuan pelayanan bimbingan dan konseling. Untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Kibin peneliti menggunakan teknik wawancara dengan guru bimbingan dan konseling yang ada dan observasi/pengamatan baik fasilitas ruangan, maupun ruang belajar, sarana pra sarana lainnya serta aktivitas siswa. Hal ini juga diperlukan sebagai bahan dalam menyusun program bimbingan dan konseling untuk meningkatkan pencapaian tugas perkembangan siswa SMP Negeri 1 Kibin. C. Populasi dan Sampel Penelitian ini mengambil populasi dan sampelnya adalah siswa SMP Negeri 1 Kibin Serang, dengan alasan bahwa di SMP Negeri 1 Kibin ini banyak ditemukan siswa-siswa yang tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangannya masih kurang. Adapun populasi penelitian semua siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kibin Serang tahun pelajaran 2008/2009. Diambilnya siswa kelas VII sebagai populasi dalam penelitian ini karena kelas VII merupakan kelas siswa terbaru dan belum diberikan ITP sehingga hasilnya diharapkan murni, juga pada saat penelitian siswa kelas VIII sudah pernah diberikan ITP, sedangkan kelas IX sudah diberikan ITP juga dan

banyak kesibukan sehubungan dengan pelaksanaan UN (Ujian Nasional). Jumlah populasi berdasarkan kelompok kelas dan jenis kelamin disajikan sebagai berikut ; TABEL 3.1 JUMLAH POPULASI BERDASARKAN KELOMPOK KELAS DAN JENIS KELAMIN KELAS VII L P JUMLAH A 18 21 39 B 17 22 39 C 20 20 40 D 18 22 40 E 17 22 39 F 17 22 39 G 18 22 40 JUMLAH 125 151 276 Dari jumlah populasi tersebut kalau dipersentasekan maka siswa perempuan sebesar 45,29 persen, sedangkan siswa laki-laki sebesar 54,71 persen sehingga jumlah persentase siswa adalah 100 persen. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswa terpilih dari setiap kelas VII. Jika dilihat dari jumlah populasi terlalu besar maka untuk menghemat biaya dan menghemat waktu juga tenaga, maka peneliti hanya mengambil sampel yaitu sebagian atau yang mewakili populasi yang akan menjadikan subjek atau objek penelitian. Dalam hal ini penulis mengambil sampel teknik random sampling atau acak dengan menetapkan sampel

sebanyak 50 persen dari seluruh populasi siswa kelas VII yang berjumlah 276 orang, yaitu sebanyak 138 orang siswa. Untuk itu Suharsimi Arikunto ( 2002 : 112 ) menyatakan Apabila subjek kurang dari seratus, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10 15% atau 20 25% atau lebih. Responden dalam penelitian ini terpilih sebanyak 138 siswa atau sebesar 50 % yang terdiri dari 55 siswa laki-laki (39,9 %) dan 83 siswa perempuan (60,1 %) sebagaimana disajikan melalui tabel berikut : TABEL 3.2 BANYAKNYA ANGGOTA SAMPEL MENURUT KELAS DAN JENIS KELAMIN KELAS VII L P JUMLAH A 11 13 24 B 5 17 22 C 13 10 23 D 8 14 22 E 6 18 24 F 7 3 10 G 5 8 13 JUMLAH 55 83 138 D.Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kibin yang beralamat di Jalan Raya Serang Jakarta KM. 19 Desa Kibin, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang Provinsi Banten. Hal ini berdasarkan pertimbangan hahwa SMP Negeri

1 Kibin merupakan salah satu sekolah yang telah memberlakukan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mana kurikulum tersebut dituntut untuk mampu mengembangkan potensi siswa. Selain itu SMP Negeri 1 Kibin merupakan sekolah yang potensial untuk dikembangkan dan merupakan sekolah induk kegiatan Rayon 04 Serang Timur, juga sebagai salah satu sekolah yang dicanangkan sebagai sekolah potensial Rintisan Sekolah Standar Nasional (RSSN) oleh Bapak Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten serang pada tahun 2008, tepatnya hari Selasa, tanggal 26 Agustus 2008 di Carenang Kabupaten Serang. E. Definisi Operasional Variabel Penelitian Untuk mendapatkan kejelasan ruang lingkup penelitian ini perlu ditegaskan definisi operasional yang merupakan konsep pokok penelitian ini. lstilah yang perlu didefinisikan secara operasional adalah: 1. Program Bimbingan dan Konseling Program sering diartikan sebagai sederetan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan (Ridwan, 1998: 52). Berdasarkan makna ini, maka program bimbingan dan konseling dalam penelitian ini berarti sederetan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan suatu rencana kerja yang berisikan kegiatan-kegiatan bimbingan dan konseling yang tertuang ke dalam kerangka yang sistematis, terarah dan terpadu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang dilaksanakan pada periode tertentu. 2. Peningkatan Pencapaian Tugas Perkembangan Siswa SMP

Tingkat pencapaian tugas perkembangan siswa SMP yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat atau tahap dengan skor: perlindungan diri (2,00-2,99), konformitas (3,00-3,99), sadar diri (4,00-4,99), dan saksama (5,00-5,99). Jadi peningkatan yang dimaksud adalah adanya perubahan skor dari kecil menjadi besar atau dari tahap perlindungan diri ke tahap yang lebih tinggi berdasarkan hasil analisis tugas perkembangan (ATP). 3. Tugas perkembangan merupakan salah satu topik kajian tentang perkembangan individu. lstilah perkembangan mengandung pengertian serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman (Hurlock, 1994: 2). Hakekat tugas perkembangan dalam penelitian ini adalah suatu tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil dalam pencapaiannya akan menimbulkan kebahagiaan dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugastugas berikutnya. Akan tetapi kalau gagal, menimbulkan ketidakbahagiaan, tidak diterima oleh masyarakat dan mengalami kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya. 4. Aspek perkembangan siswa SMP dalam penelitian ini meliputi: (1) landasan hidup religius,(2) landasan perilaku etis, (3) kematangan emosional, (4) kematangan intelektual, (5) kesadaran tanggungjawah, (6) peran sebagai laki-laki atau perempuan, (7) penerimaan diri dan

pengembangannya, (8) kemandirian perilaku ekonomi, (9) wawasan dan persiapan karir, (10) kematangan hubungan dengan teman sebaya. 5. Secara kronologis siswa SMP pada umumnya berusia antara 13 tahun sampai dengan 15 tahun. Mereka berada pada usia remaja awal atau pubertas, yang merupakan bagian dari masa adolesensi. Berdasarkan uraian dan batasan-batasan di atas, maka yang dimaksud dengan program bimbingan dan konseling untuk meningkatkan pencapaian tugas-tugas perkembangan Siswa SMP dalam penelitian ini adalah sederetan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan suatu rencana kerja yang berisikan kegiatan-kegiatan bimbingan dan konseling yang tertuang ke dalam kerangka yang sistematis, terarah dan terpadu untuk meningkatkan pencapaian 10 aspek tugas-tugas perkembangan Siswa SMP Negeri 1 Kibin Kabupaten Serang Provinsi Banten yang dilaksanakan pada satu tahun pelajaran. Proses penyusunan program bimbingan dan konseling untuk meningkatkan pencapaian tugas perkembangan siswa SMP tersebut mencakup kegiatan analisis: 1. Tugas perkembangan siswa. 2.. Kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan guru pembimbing sesuai dengan tugas perkembangan siswa. 3. Penyusunan program bimbingan dan konseling yang efektif untuk meningkatkan pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa. F. Prosedur Penelitian 1. Langkah Penelitian

Telah diungkapkan sebelumnya bahwa dari hasil penelitian ini pihak sekolah diharapkan dapat menyusun sebuah program bimbingan dan konseling yang dapat meningkatkan pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa dengan memperhatikan dan mempertimbangkan secara objektif kebutuhan nyata siswa. Dalam kegiatan pengumpulan data penelitian, penulis melakukan serangkaian langkah-langkah, sebagai pendahuluan penulis meminta izin kepada Bapak Kepala sekolah sekaligus mengadakan wawancara tentang visi, misi sekolah, kemudian mengadakan wawancara dengan koordinator guru bimbingan dan konseling, mengadakan observasi tentang sarana pra sarana sekolah, khususnya sarana pra sarana bimbingan dan konseling, fasilitas bimbingan dan konseling. Mengenai pengumpulan data dari siswa langkah pertama penulis mengamati perilaku siswa, langkah kedua mengadakan wawancara langsung dengan siswa yang berhubungan dengan pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa, langkah ketiga mencari alat ukur atau instrumen yang dapat mengukur tingkat pencapaian tugas perkembangan siswa yaitu ITP, langkah keempat memohon izin kepada pemilik/ yang memiliki hak cipta yaitu Tim dosen PPB FIP, PPS BK UPI Bandung juga pengurus ABKIN untuk menggunakan instrumen tersebut dalam penelitian, langkah kelima menggunakan/menyebarkan instrumen itu kepada siswa. Langkah keenam memilih secara acak lembar jawaban siswa yang akan dijadikan sampel penelitian, langkah ketujuh menganalisis hasil pekerjaan/lembar jawaban siswa yang sudah dipilih tadi dengan menggunakan soft ware/program khusus Analisis Tugas Perkembangan, dari analisis itu diperoleh informasi tentang

aspek perkembangan mana yang masih kurang atau rendah. Langkah kedelapan merencanakan penyusunan program bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan siswa, yaitu meningkatkan pencapaian tugas-tugas perkembangan terutama yang nilainya masih rendah. Kemudian melaksanakan program yang telah disusun. Dalam pelaksanaannya penyampaian materi bimbingan dan konseling digabungkan dengan siswa lain baik yang menjadi sampel maupun yang bukan sampel penelitian dalam setiap kelas. Kelas yang dibina ada tujuh kelas yaitu kelas VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE, VIIF, dan VIIG. Dalam setiap pertemuan ada evaluasi atau penilaian baik penilaian segera, penilaian jangka pendek, dan penilaian jangka panjang. Penilaian segera dilakukan segera setelah kegiatan waktu itu berakhir, seperti bertanya secara lisan, refleksi, dan pengamatan langsung. Penilaian jangka pendek dilakukan dengan mengamati perilaku anak sehari-hari sampai pertemuan berikutnya. Penilaian jangka panjang adalah penilaian yang dilakukan setelah beberapa bulan atau satu semester. Setelah itu mengadakan evaluasi program, yaitu dengan cara menyebarkan kembali inventori tugas perkembangan yang sebelumnya sudah diberikan serta menganalisisnya kembali dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari program bimbingan dan konseling yang diberikan dalam meningkatkan pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa SMP. 2. Pengolahan Data

Data kuantitatif tentang pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa diolah secara statistik dengan menggunakan program computer khusus software ATP. Untuk prosedur pengolahan data mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Verifikasi data Verifikasi data ini bertujuan untuk menyeleksi hasil pekerjaan siswa, misalnya kelengkapan menjawab atau identitas. Selanjutnya jawaban yang kurang lengkap atau kurang memenuhi syarat, dinyatakan tidak dapat diolah sebagai data penelitian. Dari 276 subjek penelitian, penulis memilih 138 lembar jawaban siswa secara acak untuk dijadikan sampel penelitian, semuanya dapat dinyatakan lulus verifikasi dan dapat diolah. b. Penyekoran Data Seteleh melakukan verifikasi terhadap data yang terkumpul, selanjutnya dilakukan penyekoran terhadap setiap lembar jawaban. Penyekoran menggunakan program computer khusus analisis tugas perkembangan (ATP) siswa SMP. c. Pengelompokan Data Guna memperoleh gambaran mengenai pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa dilakukan dengan cara memasukkan data siswa berikut jawabannya ke dalam program computer khusus ATP Versi 3.5

UPI tahun 2003, yang pada akhirnya akan diketahui tingkat perkembangan siswa tersebut, baik secara individu, maupun kelompok. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan analisis data kelompok. G. Uji Coba Alat Penelitian Uji coba alat penelitian telah dilakukan oleh Sunaryo Kartadinata, dan kawan-kawan (Team Riset Unggulan Terpadu VIII UPI, 2002) yaitu sebagai berikut: Hasil uji empirik Inventori tugas perkembangan telah diuji-cobakan kepada 336 siswa SD, 323 siswa SLTP, 313 siswa SLTA, dan 219 mahasiswa. Hasil sementara menunjukkan tingkar reliabilitas dan validitas sedang. Reliabilitas dihitung dengan rumus alpha Cronbach, sedang validitas isi dihitung dengan korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson (Suharsimi Arikunto, 2002:146). Untuk menguji signifikansi indeks korelasi digunakan Uji- t. (ATP, 2003).