KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 274/Menkes/SK/III/2008

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 53 TAHUN 2013

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH (NPHD) TENTANG PEMBERIAN HIBAH DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2015

TATACARA PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERIAN HIBAH

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS ADMINISTRASI KLAIM DAN VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT 2008 PADA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

LAMPlRAN PERATURAN MENTERI KOMUNlKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 15/KEPIM.KOMlNF0/10/201O BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2000 NOMOR PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 27 TAHUN 2000 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Ketenagaker

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG

2016, No Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintaha

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN PRAKTIK SISWA SMK TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI KELUARGA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO D E S A P A D I Jln. Raya Padi Pacet No.26 Kec. Gondang Tlp PERATURAN DESA PADI NOMOR : 06 TAHUN 2002

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

II. KEDUDUKAN, KEANGGOTAAN, TUGAS DAN KEWAJIBAN PPK, PPS, KPPS DAN PPDP

G U B E R N U R L A M P U N G

TENTANG IZIN KLINIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH DATAR,

PROPOSAL PENGEMBANGAN SMK PEMBANGUNAN UNIT SEKOLAH BARU (USB) SMK SMK...

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Pert/HK.060/2/2006 TENTANG

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 38 Tahun : 2014

Pembahasan Tgl. 9 Desember 2013 BUPATI SERANG RANCANGAN PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR... TAHUN 2013 TENTANG

PENGUMUMAN. Nomor : 001/ Pan/ Non-PNS/ IV/ 2014 TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN /POJK.04/2014 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 28 Tahun : 2013

RESPON MASYARAKAT TERHADAP JAMKESMAS SEBAGAI UPAYA PELAYANAN KESEHATAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

DEWAN PENGURUS WILAYAH PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA PROVINSI LAMPUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 44 Tahun : 2016

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 548/MENKES/PER/V/2007 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK OKUPASI TERAPIS

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1419/MENKES/PER/X/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1363/MENKES/SK/XII/2001 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK FISIOTERAPIS

- 1 - PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENERTIBAN TANAH TERLANTAR

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO D E S A P A D I Jln. Raya Padi Pacet No.26 Kec. Gondang Tlp

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2016

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 25 TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 63/Permentan/OT.140/8/2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TIM PENGELOLA KEGIATAN KECAMATAN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA KALITEKUK KECAMATAN SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

2017, No Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 79, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5232);

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 512/MENKES/PER/IV/2007 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

BERITA NEGARA. No.222, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Verifikasi. Akreditasi. Lembaga Bantuan Hukum. Organisasi Kemasyarakatan.

PANITIA SELEKSI. PENGUMUMAN Nomor : Ol/PANSEL/III/2017 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2017

A. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH KABUPATEN TANGERANG UNTUK TENAGA MEDIS

DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN,

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1239/Menkes/SK/XI/2001 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK PERAWAT

LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : 6 TAHUN 2011 TANGGAL : 31 JANUARI 2011 TENTANG : PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BELANJA HIBAH.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM LINGKUNGAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PMK.02/2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 23 TAHUN 2002 SERI E NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 04 TAHUN 2002

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119/Permentan/HK.310/11/2013 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR

CONTOH PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA... DENGAN RUMAH SAKIT/BALAI...

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN KE LUAR NEGERI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN KESEHATAN BAGI WARGA MISKIN KOTA KEDIRI

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Menteri tentang Tata Car

2013, No.98 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BUPATI TULUNGAGUNG SALINAN PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

2017, No Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diub

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

- 2 - Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota;

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 27 TAHUN 2009 T E N T A N G PENYELENGGARAAN PERIZINAN BURSA KERJA LUAR NEGERI DI KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS SEKRETARIAT DAERAH

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014 TENTANG

Transkripsi:

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 274/Menkes/SK/III/2008 TENTANG PEDOMAN REKRUTMEN TENAGA PELAKSANA VERIFIKASI DALAM PELAKSANAAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya masyarakat miskin, telah diselenggarakan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat b. bahwa untuk meningkatkan mutu pelaksanaan, efisiensi dan efektifitas pengelolaan keuangan Negara, perlu dilakukan verifikasi atas pelayanan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat yang dilakukan oleh Rumah Sakit/Pemberi Pelayanan Kesehatan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b perlu suatu pedoman rekrutmen tenaga pelaksana verifikasi yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 7. Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2008 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 133; Tambahan Lembaran Negara nomor 4778); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintahan Daerah Provinsi,Dan Pemerintahan Kab/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah ( Lembaran Negara tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara nomor 4741); 12. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006; 13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1199/MENKES/PER/X/2004 tentang Pedoman Pengadaan Tenaga Kesehatan dengan Perjanjian Kerja di Sarana Kesehatan Milik Pemerintah; 14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/ Per/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1279/Menkes/Per/ XII/2007; 15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 124/MENKES/ SK/II/2008 tentang pembentukan Tim Pengelola Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat. Menetapkan : MEMUTUSKAN : KESATU : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMAN REKRUTMEN TENAGA PELAKSANA VERIFIKASI DALAM PELAKSANAAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT. KEDUA : Pedoman rekrutmen tenaga pelaksana verifikasi dimaksud pada Diktum Kesatu sebagaimana terlampir dalam Lampiran Keputusan ini. KETIGA : Pedoman sebagaimana dimaksud Diktum Kedua agar digunakan sebagai acuan bagi Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta pihak lain yang terkait dalam penyelenggaraan dan pengelolaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat.

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEEMPAT : Pembiayaan yang timbul dalam pelaksanaan Keputusan ini dibebankan pada DIPA Departemen Kesehatan. KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 14 Maret 2008

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 274/Menkes/SK/III/2008 TANGGAL : 14 Maret 2008 PEDOMAN REKRUTMEN TENAGA PELAKSANA VERIFIKASI DALAM PELAKSANAAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2008 I. PENDAHULUAN. A. UMUM 1. Rekrutmen dilaksanakan terhadap pelamar umum berdasarkan kebutuhan tenaga pelaksana verifikasi dalam pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat tahun 2008. 2. Rekrutmen harus dilaksanakan secara transparan dan objektif, berdasarkan syarat-syarat yang telah ditentukan serta tidak membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, golongan atau daerah. 3. Dalam upaya mendapatkan tenaga pelaksana verifikasi yang berkualitas dilakukan seleksi administrasi dan praktek penggunaan komputer sesuai kualifikasi yang dibutuhkan. B. TUJUAN 1. Keputusan Menteri kesehatan ini digunakan sebagai pedoman bagi Tim Pelaksana Rekrutmen tenaga pelaksana verifikasi dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat tahun 2008. 2. Menjamin transparansi dan mencegah terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme. C. RUANG LINGKUP Ruang lingkup Pedoman rekrutmen ini, meliputi : 1. Perencanaan dan persiapan rekrutmen 2. Pelaksanaan rekrutmen 3. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan rekrutmen 4. Evaluasi hasil pelaksanaan rekrutmen D. PENGERTIAN Dalam pedoman ini, yang dimaksud dengan : 1. Rekrutmen adalah proses kegiatan untuk mengisi kebutuhan tenaga pelaksana verifikasi dalam pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat tahun 2008 dimulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan sampai dengan penetapan kelulusan, dan penempatan pelaksana verifikator di RS Pemberi Pelayanan Kesehatan (RS PPK) sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Tenaga pelaksana verifikasi adalah tenaga yang memiliki pengetahuan dan kemampuan melakukan verifikasi administrasi klaim meliputi aspek kepesertaan, pelayanan kesehatan, keuangan dan mampu memproses klaim sesuai hak dan tanggung jawabnya. II. PELAKSANAAN REKRUTMEN A. PERENCANAAN DAN PERSIAPAN REKRUTMEN 1. Umum Rekrutmen tenaga pelaksana verifikasi sebagai tindak lanjut Kepmenkes Nomor 124/MENKES/SK/II/2008 tentang pembentukan Tim Pengelola Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat. 2. Kriteria Seorang tenaga pelaksana verifikasi mempunyai kriteria : a. Warga negara Indonesia; b. Berpendidikan DIII Kesehatan; c. Tidak berkedudukan sebagai PNS dan tidak terikat dengan instansi manapun juga; d. Mampu menggunakan komputer program MS Office, terutama MS excel 3. Tim Rekrutmen Sebagai pelaksana rekrutmen perlu dibentuk Tim di tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota. a. Tim Pelaksana Rekrutmen Pusat 1). Tim pelaksana Rekrutmen Pusat dibentuk dengan Keputusan Menteri Kesehatan 2). Tugas dan tanggung jawab Tim Pelaksana Rekrutmen Pusat a). Menyusun pedoman pelaksanaan yang berkaitan dengan rekrutmen tenaga pelaksana verifikasi b). Melakukan sosialisasi atau memberikan asistensi pelaksanaan rekrutmen c). Memantau penyelenggaraan pelaksanaan rekrutmen di Propinsi/Kabupaten/Kota d). Melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan rekrutmen sesuai dengan ketentuan. e). Mengusulkan penetapan tenaga pelaksana verifikasi kepada Menteri Kesehatan c.q Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan. f). Membuat laporan pelaksanaan rekrutmen tenaga pelaksana verifikasi secara nasional. b. Tim Pelaksana Rekrutmen Propinsi 1). Tim Pelaksana Rekrutmen Propinsi dibentuk dengan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi. 2). Tugas dan tanggung jawab Tim Pelaksana Rekrutmen Propinsi : a). Menyiapkan rencana kegiatan rekrutmen sesuai dengan pedoman pelaksanaan rekrutmen pelaksana verifikasi;

b). Melakukan sosialisasi atau memberikan asistensi pelaksanaan rekrutmen di Kabupaten/Kota; c). Memantau penyelenggaraan pelaksanaan rekrutmen di Kabupaten/Kota; d). Melakukan pengawasan dan pengendalian serta tindakan korektif terhadap penyimpangan pelaksanaan rekrutmen di Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan; e). Menerima dan membuat rekapitulasi hasil seleksi tenaga pelaksana verifikasi dari Tim Pelaksana Rekrutmen Kabupaten/Kota; f). Mengusulkan nama-nama tenaga pelaksana verifikasi kepada Tim Pelaksana Rekrutmen Pusat untuk ditetapkan; g). Membuat laporan pelaksanaan rekrutmen tenaga pelaksana verifikasi tingkat Propinsi. c. Tim Pelaksana Rekrutmen Kabupaten/Kota 1). Tim Pelaksana Rekrutmen Kabupaten/Kota dibentuk dengan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2). Tugas dan tanggung jawab Tim Pelaksana Rekrutmen Kabupaten/Kota a). Menyelenggarakan pelaksanaan rekrutmen pelaksana verifikasi untuk kebutuhan Kabupaten/Kota b). Mengusulkan daftar nama hasil rekrutmen tingkat Kabupaten/Kota kepada Dinas Kesehatan Propinsi c). 4. Jadwal kegiatan Membuat laporan pelaksanaan rekrutmen pelaksana verifikasi tingkat Kabupaten/Kota a. Pelaksanaan rekrutmen tenaga pelaksanan verifikasi dilakukan di seluruh Kabupaten/Kota, dan Propinsi menetapkan tenaga pelaksana verifikasi paling lambat tanggal 10 Maret 2008. b. Untuk kelancaran pelaksanaan rekrutmen, tim pelaksana tingkat Pusat menyusun jadwal yang lebih rinci setiap kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain mengenai waktu, tempat serta laporan pertanggungjawaban pelaksanaan rekrutmen. 5. Sarana dan Prasarana a. Sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan rekrutmen harus disesuaikan dengan kebutuhan. b. Prasarana berupa pedoman pelaksanaan rekrutmen agar tersedia dengan lengkap. c. Tempat pelaksanaan seleksi di Kab/Kota dimana lokasi Rumah Sakit tersebut berada (contoh: UPT Depkes berada di Kotamadya, rekrutmen dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Rekrutmen Kabupaten/Kota; UPT Propinsi berada di Kabupaten, rekrutmen dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Rekrutmen Kabupaten) 6. Materi seleksi: a. Seleksi administrasi. Seleksi administrasi komponen yang dinilai meliputi : 1). Pengalaman Kerja;

2). Pendidikan/pelatihan komputer; 3). Domisili. b. Seleksi kemampuan pengoperasian komputer. Penilaian kemampuan pengoperasian komputer meliputi : 1). Kemampuan mengoperasionalkan aplikasi Windows; 2). Kemampuan mengoperasionalkan MS. Office terutama Exce.l 7. Pengumuman penerimaan a. Rekrutmen dilaksanakan setelah ditetapkan kebutuhan tenaga pelaksana verifikasi dari pejabat yang berwenang. b. Pengumuman penerimaan dilakukan paling kurang memuat persyaratan pelamar, jumlah lowongan, kualifikasi pendidikan, waktu, alamat tujuan lamaran. B. PELAKSANAAN REKRUTMEN 1. Pengajuan Lamaran a. Setiap pelamar harus membuat lamaran yg ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan melampirkan : 1). Foto copy ijazah yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; 2). Pas photo ukuran 3x4 cm berwarna sebanyak 2 (dua) lembar; 3). Daftar riwayat hidup 4). Surat Keterangan Sehat yang dikeluarkan oleh Dokter yang memiliki SIP. 5). Foto copy sertifikat pernah mengikuti pelatihan komputer (bila ada) 6). Bukti pengalaman kerja (bila ada) b. Dalam lamaran harus menyebutkan melamar sebagai tenaga pelaksana verifikasi pada Kabupaten/Kota yang dituju. c. Penerimaan lamaran dilaksanakan sesuai jadwal yang ditentukan dalam pengumuman. d. Pemeriksaan kelengkapan berkas lamaran dilakukan sesuai dengan syarat yang ditentukan. e. Lamaran yang memenuhi syarat administrasi disusun dalam satu daftar nominatif sebagai bahan pengendalian administrasi. 2. Pengolahan hasil rekrutmen a. Untuk menjamin objektifitas penilaian seleksi administrasi, pengolahannya dilakukan dengan komputer. b. Pengolahan hasil dilakukan oleh Tim pelaksana rekrutmen Kabupaten/Kota. c. Mekanisme pengolahan hasil : 1) Seleksi administrasi a). Pembobotan dan formula penilaian 1.1. Pengalaman kerja (bobot 60 %) :

a. Dalam bidang pekerjaan pelayanan kesehatan dan keuangan, Nilai 100 x 60% = 60 b. Dalam bidang pelayanan kesehatan, Nilai : 80 x 60 % = 48 c. Dalam bidang keuangan, Nilai : 60 x 60 % = 36 1.2. Pendidikan/pelatihan komputer (bobot 30 %) Jumlah modul pelatihan komputer (dibuktikan dengan sertifikat) a. Jumlah modul pelatihan > 3, Nilai 100 x 30% = 30 b. Jumlah modul pelatihan 2-3, Nilai 80 x 30 % = 24 c. Jumlah modul pelatihan 1, Nilai 60 x 30 % =18 1.3. Domisili (bobot 10 %), (dibuktikan dengan KTP) a. Satu Kabupaten, Nilai 100 x 10 % = 10 b. Satu Propinsi, Nilai 80 x 10 % = 8 c. Lain Propinsi, Nilai 60 x 10 % = 6 b) Nilai hasil seleksi administrasi merupakan penjumlahan nilai pengalaman kerja, pendidikan/pelatihan komputer dan domisili. Ranking disusun berdasarkan nilai tertinggi dari hasil seleksi administrasi untuk masing-masing Rumah Sakit penempatan c) Hasil seleksi administrasi diambil untuk mengikuti seleksi kemampuan pengoperasian komputer, sebanyak : 1.1. Bila yang dibutuhkan 1-5 orang, maka jumlah peserta yang diambil sebanyak 5 x lipat 1.2. Bila yang dibutuhkan 5-10 orang, maka jumlah peserta yang diambil sebanyak 3 x lipat 1.3. Bila yang dibutuhkan > 10 orang, maka jumlah peserta yang diambil sebanyak 2 x lipat 2) Seleksi kemampuan pengoperasian komputer Penilaian seleksi kemampuan pengoperasian komputer dinilai dari ketepatan dan kecepatan penyelesaian kasus dengan pembobotan : a) Peserta yang lulus seleksi administrasi sesuai ketentuan di atas mengikuti test pengoperasian komputer b) Pembobotan dan formula penilaian : 1.1. Ketepatan dalam menyelesaikan kasus (bobot : 70%) d. Ketepatan 100%, Nilai 100 x 70% = 70 e. Ketepatan 75%, Nilai 75 x 70% = 52,5 f. Ketepatan 50%, Nilai 50 x 70% = 35 1.2. Kecepatan dalam menyelesaikan kasus (bobot : 30%) a. Sesuai dengan waktu yang ditentukan, Nilai 100 x 30% = 30 b. Lebih cepat 75% dari waktu yang ditentukan, Nilai 75 x 30% = 22,5 c. Lebih cepat 50% dari waktu yang ditentukan, Nilai 50 x 30% = 15 d. Penentuan nilai akhir 1) Nilai akhir merupakan penjumlahan nilai hasil seleksi administrasi dan pengoperasian komputer 2) Ranking disusun berdasarkan urutan nilai tertinggi dari nilai akhir 3) Jumlah pelamar yang dinyatakan lulus dan diterima sebagai tenaga pelaksana verifikasi sesuai dengan alokasi kebutuhan untuk masingmasing Rumah Sakit Penempatan di Kabupaten/Kota

3. Pengumuman penerimaan Tim Pelaksana Rekrutmen Kabupaten/Kota mengumumkan nama pelamar, tanggal lahir, nomor pendaftaran yang dinyatakan lulus melalui media elektronik atau papan pengumuman sesuai dengan alokasi kebutuhan untuk masing-masing Rumah Sakit Penempatan di Kabupaten/Kota 4. Pemanggilan a. Pemberitahuan pelamar yang dinyatakan lulus seleksi dan diterima, disampaikan melalui media internet atau papan pengumuman paling lama selama 5 hari kerja setelah tanggal pengumuman. Dalam pemberitahuan tersebut agar dicantumkan bahan kelengkapan yang harus dipenuhi dan jadwal kehadiran yang bersangkutan pada hari, tanggal, waktu dan tempat yang ditentukan. b. Batas waktu untuk melengkapi persyaratan yang dinyatakan lulus dan diterima paling lama 12 hari kerja setelah tanggal pengumuman. c. Apabila sampai dengan batas waktu yang ditentukan pada huruf a dan b diatas tidak dapat dipenuhi atau tidak dapat melengkapi berkas yang dibutuhkan maka yang bersangkutan dianggap tidak memenuhi syarat. 5. Penetapan kelulusan dan yang diterima a. Tim Rekrutmen Kabupaten/Kota mengusulkan daftar nama hasil rekrutmen Kabupaten/Kota beserta kelengkapan berkas kepada Tim Pelaksana Rekrutmen Propinsi; b. Tim Rekrutmen Propinsi atas nama Menteri Kesehatan menetapkan hasil rekrutmen berdasarkan usulan dari Tim Rekrutmen Kabupaten/Kota; 6. Penempatan tenaga pelaksana verifikasi di RS PPK a. Tim Rekrutmen Kabupaten/Kota menempatkan tenaga pelaksana verifikasi yang sudah ditetapkan Dinas Kesehatan Provinsi bekerja di Kabupaten/Kota setempat ke RS PPK dalam wilayah Kabupaten/Kota masing-masing; b. Tim Rekrutmen Kabupaten/Kota menerima bukti tertulis dari Direktur RS PPK bahwa tenaga pelaksana verifikasi siap bekerja di RS PPK.

III. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN 1. Tim Pelaksana Pusat melakukan pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan rekrutmen tenaga pelaksana verifikasi di Propinsi/Kabupaten/Kota 2. Pengawasan dan pengendalian tersebut dilakukan melalui pemantauan terhadap: a. Rencana pelaksanaan rekrutmen; b. Pelaksanaan rekrutmen; c. Pengumuman hasil rekrutmen; d. Penetapan tenaga pelaksana verifikasi; e. Penempatan tenaga pelaksana verifikator di RS PPK. IV. PEMBIAYAAN Pembiayaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang tercantum pada DIPA Departemen Kesehatan, penetapan honorarium tenaga yang direkrut sebagai tenaga pelaksana verifikasi dalam pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat ditetapkan tersendiri dengan Keputusan Menteri Kesehatan V. EVALUASI 1. Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten/Kota membuat laporan tentang pelaksanaan rekrutmen tenaga Kesehatan sebagai tenaga pelaksana verifikasi dalam pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat kepada Menteri Kesehatan. 2. Evaluasi terhadap pelaksanaan rekrutmen tenaga pelaksana verifikasi dalam pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat, hasilnya menjadi bahan masukan dalam penyempurnaan pedoman pelaksanaan rekrutmen tenaga verifikasi. VI. PENUTUP 1. Apabila dalam teknis pelaksanaan Keputusan Menteri Kesehatan ini dijumpai kesulitan, agar menghubungi Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Departemen Kesehatan. 2. Pedoman ini dibuat agar digunakan dengan sebaik-baiknya, dan apabila terdapat kekeliruan dalam pedoman ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Contoh Formulir. (KOP SURAT DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA...) DAFTAR PERINGKAT NILAI HASIL SELEKSI ADMINISTRASI TENAGA PELAKSANA VERIFIKASI Kabupaten/Kota* :... NO 1. NO PENDAF TARAN NAMA TEMPAT/ TGL LAHIR SELEKSI ADM NILAI KEMAMPUAN PENGOPERASIAN KOMPUTER NILAI AKHIR 2. 3. 4. 5. dst...,... TIM REKRUTMEN KABUPATEN/KOTA* KETUA, (...)

Contoh Formulir. (KOP SURAT DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA...) DAFTAR NAMA YANG DINYATAKAN LULUS SELEKSI TENAGA PELAKSANA VERIFIKASI. Kabupaten/Kota * :... NO 1. NO PENDAFTA RAN NAMA TEMPAT/ TGL LAHIR PENEMPATAN 2. 3. 4. 5. dst...,... TIM REKRUTMEN KABUPATEN/KOTA...* KETUA, (...) NIP

CONTOH (KOP SURAT DINAS KESEHATAN PROVINSI...) KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI... NOMOR :... TENTANG PENGANGKATAN TENAGA PELAKSANA VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat, dipandang perlu mengangkat yang namanya tersebut dalam Lampiran Keputusan ini menjadi tenaga pelaksana verifikasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741); 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1199/MENKES/ PER/X/2004 tentang Pedoman Pengadaan Tenaga Kesehatan dengan Perjanjian Kerja di Sarana Kesehatan Milik Pemerintah; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/MENKES/ PER/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peratyuran Menteri Kesehatan No. 1279/Menkes/Per/XII/2007. 7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 124/MENKES/ SK/II/2008 tentang Pembentukan Tim Pengelola Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat. Memperhatikan : Surat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Nomor... tanggal... perihal usul pengangkatan tenaga kontrak sebagai pelaksana verifikasi.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : Kesatu : Terhitung mulai tanggal... mengangkat nama-nama dan penempatannya sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan ini, sebagai tenaga pelaksana verifikasi pelaksanaan program jaminan kesehatan masyarakat. Kedua : Penugasan sebagai tenaga pelaksana verifikasi dilakukan melalui perjanjian kerja dengan masa penugasan di Kabupaten/Kota* sampai dengan 31 Desember 2008. Ketiga : Tenaga pelaksana verifikasi dimaksud Diktum Kesatu bertugas : 1. Mengecek kebenaran dokumen identitas peserta program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat; 2. Memastikan adanya Surat Rujukan dari PPK; 3. Memastikan dokumen keabsahan kepesertaan; 4. Memastikan dikeluarkannya data entry rekap pengajuan klaim oleh petugas RS sesuai dengan format pengajuan klaim; 5. Mengecek kebenaran penulisan paket/diagnose, prosedur, No. Kode; 6. Mengecek kebenaran besar tarif sesuai paket/diagnosa, prosedur, No. Kode; 7. Memastikan formulir pengajuan klaim di setujui penanggung jawab PPK; 8. Mengirim rekapitulasi pengajuan klaim yang di tanda tangani oleh Direktur RS/BKMM/BBKPM/BKPM/BP4/BKIM ke Depkes, tembusan Tim Pengelola Kab/Kota; 9. Membuat laporan rekapitulasi klaim dan realisasi pembayaran klaim RS/BKMM/BBKPM/BKPM/BP4/BKIM ke Tim Pengelola Pusat, Propinsi,Kab/Kota. Keempat Keempat : Kepada tenaga pelaksana verifikasi dimaksud dalam Diktum Kesatu diberikan penghasilan sesuai ketentuan perundang-undangan. : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di... Pada tanggal... Kepala Dinas Kesehatan Provinsi... Tembusan : 1. Menteri Kesehatan (sebagai laporan) 2. Gubernur Propinsi... 3. Para Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota*... 4. Para Direktur Rumah Sakit Kabupaten/Kota*... 5. Yang bersangkutan (...) NIP

(KOP SURAT DINAS KESEHATAN PROVINSI...) CONTOH Lampiran Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi... Nomor... Tanggal... DAFTAR NAMA-NAMA TENAGA PELAKSANA VERIFIKASI PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT NO NAMA TEMPAT, TGL LAHIR NAMA RS PENEMPATAN KABUPATEN/KOTA* 1. 2. 3. 4. 5. dst Kepala Dinas Kesehatan Provinsi... (...) NIP

CONTOH PERJANJIAN KERJA PELAKSANAAN VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT Pada hari ini,..., tanggal..., bulan..., tahun... (...-...-2008) bertempat di..., yang bertanda tangan dibawah ini : I...., selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi... yang berkedudukan dan berkantor di Jln....dalam hal ini bertindak dalam Jabatannya untuk dan atas nama Menteri Kesehatan yang berkedudukan di Jakarta, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA. II. Nama..., tempat dan tanggal lahir......, Jenis kelamin...alamat...... pendidikan... bertindak untuk dan atas nama sendiri, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. Berdasarkan pada kesepakatan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK dalam rangka mengisi kebutuhan tenaga pelaksana verifikasi di Rumah Sakit/Pemberi Pelayanan Kesehatan, PARA PIHAK sepakat untuk melaksanakan kerjasama dengan ketentuan-ketentuan sebagaimana tertuang dalam pasal-pasal dibawah ini : Pasal 1 MAKSUD DAN TUJUAN 1. Perjanjian kerjasama ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan efektifitas penggunaan keuangan negara dalam penyelenggaraan program jaminan kesehatan masyarakat. 2. Perjanjian kerjasama ini bertujuan agar terselenggaranya verifikasi program jaminan kesehatan masyarakat yang transparan dan akuntabel. Ruang lingkup pekerjaan meliputi kegiatan : Pasal 2 RUANG LINGKUP 1. Mengecek kebenaran dokumen identitas peserta program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat; 2. Memastikan adanya Surat Rujukan dari PPK; 3. Memastikan dokumen keabsahan kepesertaan; 4. Memastikan dikeluarkannya data entry rekap pengajuan klaim oleh petugas RS sesuai dengan format pengajuan klaim; 5. Mengecek kebenaran penulisan paket/diagnose, prosedur, No. Kode; 6. Mengecek kebenaran besar tarif sesuai paket/diagnosa, prosedur, No. Kode; 7. Memastikan formulir pengajuan klaim di setujui penanggung jawab PPK;

8. Mengirim rekapitulasi pengajuan klaim yang di tanda tangani oleh Direktur RS/BKMM/BBKPM/BKPM/BP4/BKIM ke Depkes, tembusan Tim Pengelola Kab/Kota; 9. Membuat laporan rekapitulasi klaim dan realisasi pembayaran klaim RS/BKMM/BBKPM/BKPM/BP4/BKIM ke Tim Pengelola Pusat, Propinsi,Kab/Kota. Pasal 3 HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA PIHAK PERTAMA berhak : a. Memberhentikan penghasilan PIHAK KEDUA apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan tugas lebih dari seminggu dalam 1 (satu) bulan tanpa alasan yang jelas. b. Membatalkan penempatan atau perjanjian kerja secara sepihak apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajibannya sesuai perjanjian kerja. c. Memberhentikan PIHAK KEDUA apabila PIHAK KEDUA melanggar perjanjian kerja. d. Mengawasi PIHAK KEDUA dalam melaksanakan tugasnya. PIHAK PERTAMA berkewajiban : a. Membayar penghasilan PIHAK KEDUA selambat-lambatnya minggu pertama pada bulan berikutnya. b. Melakukan bimbingan teknis pelaksanaan tugas PIHAK KEDUA. Pasal 4 HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA PIHAK KEDUA berhak : a. Menerima penghasilan (termasuk pajak ) sebesar Rp.... (...) setiap bulan dan dibayarkan secara berkala pada minggu pertama bulan berikutnya. b. Mendapatkan prioritas perpanjangan ikatan kerja apabila mempunyai kondite dan prestasi kerja yang baik selama melaksanakan tugas sesuai kebutuhan yang tersedia. c. mendapat ijin sakit selama 2 (dua) hari dalam 1 (satu) bulan sesuai dengan Surat Keterangan Sakit dari dokter Pemerintah. PIHAK KEDUA berkewajiban : a. Melaksanakan tugas terhitung sejak tanggal keputusan pengangkatan sebagai tenaga pelaksana verifikasi di Rumah Sakit/Pemberi Pelayanan Kesehatan di Kabupaten/Kota*...untuk jangka waktu selama... bulan secara terus menerus; b. Melaksanakan tugas sesuai dengan tugas tata kerja pelaksana verifikasi yang telah ditetapkan; c. Menjalankan tugas dengan semangat dan pengabdian tinggi;

d. Mematuhi jam kerja kedinasan sesuai ketentuan yang berlaku di lingkungan tempat tugas; e. Mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. Tidak meninggalkan tugas lebih dari 2 (dua) hari tanpa atau dengan pemberitahuan terlebih dahulu, kecuali dengan alasan yang sangat mendesak dan dapat diterima; g. Mengembalikan penghasilan yang pernah diterima apabila memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpa atau dengan pemberitahuan terlebih dahulu. Pasal 5 SANKSI 1. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan yang diperjanjikan dalam perjanjian kerja ini maka PIHAK PERTAMA dapat memutuskan hubungan kerja secara sepihak. 2. Terhadap pemutusan hubungan kerja secara sepihak sebagaimana dimaksud pada angka 1, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk tidak membayarkan penghasilan yang seharusnya diterima oleh PIHAK KEDUA. Pasal 6 PENYELESAIAN PERSELISIAN 1. Apabila terjadi perselisihan dalam hal melaksanakan hak dan kewajiban para pihak selain yang telah diatur di dalam surat perjanjian kerja ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait maka penyelesaian perselisihan diutamakan terlebih dahulu melalui musyawarah dan mufakat. 2. Apabila perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat diselesaikan maka para pihak dapat menyelesaikan perselisihan melalui Pengadilan Negeri setempat. Pasal 7 PENUTUP 1. Perjanjian kerja ini berlaku terhitung sejak tanggal ditandatangani sampai dengan berakhir nya masa kontrak. 2. Perjanjian kerja ini dibuat rangkap 2 (dua) bermeterai cukup, keduanya mempunyai kekuatan hukum yang sama, 1 (satu) rangkap untuk PIHAK PERTAMA dan 1 (satu) rangkap untuk PIHAK KEDUA PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA Kepala Dinas Kesehatan Provinsi..., Meterai Rp.6.000 (... ) (...) NIP

CONTOH SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN TUGAS Nomor :... Yang bertanda tangan di bawah ini, 1. Nama : 2. NIP : 3. Pangkat/Gol.Ruang : 4. Jabatan : Dengan ini menyatakan bahwa 1. Nama : 2. Tempat dan Tgl Lahir : 3. Pendidikan : 4. Alamat : 5. No dan Tgl SK Pengangkatan : Telah secara nyata melaksanakan tugas sejak tanggal... Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya, untuk dapat digunakan seperlunya....,... Direktur Rumah Sakit... (...) NIP Tembusan : 1. Gubernur Propinsi (sebagai laporan) 2. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi... 3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota*